• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Maha Pembalas Tipu Daya

Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Maha Pembalas Tipu Daya

11 September 2017 oleh Web Administrator 356 Komentar

pembohongPernahkah seseorang membohongi Anda? Pasti Anda tidak akan mempercayainya lagi, bukan? Iya, tentu kita tidak dapat mempercayai seorang penipu.

Bagaimana jika Allah menipu umat-Nya? Dapatkah janji-janji-Nya dipercayai? Artikel ini menolong kita mengerti apakah Allah Maha Pembalas tipu daya atau Isa Al-Masih yang jujur, agar kita tidak sesat dalam beragama.

Al-Quran dan Allah Maha Pembalas Tipu Daya

Al-Quran menuliskan, “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (Qs 3:54).

Tafsir Jalalayn menerangkan hal itu. “(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya . . . golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya.)”

Berdasarkan Qs 3:54-55, para Muslim yakin bahwa Isa Al-Masih tidak tersalib. Melainkan orang lain yang serupa Dia.

Jujurkah Isa Al-Masih Soal Penyaliban-Nya?

Isa Al-Masih menubuatkan penyaliban-Nya. “ . . . mereka akan menyerahkan Dia [Isa Al-Masih] kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya . . . disalibkan . . .”  (Injil, Rasul Besar Matius 20:19).

Nubuat itu tergenapi ketika para prajurit Romawi “. . . menyalibkan Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35).

Apakah fakta sejarah mendukung penyaliban Isa Al-Masih?

prasasti kunoSejarawan Menyingkap Fakta Penyaliban Isa Al-Masih

Bagaimana kesaksian para sejarawan non-Kristen soal penyaliban Isa Al-Masih?

Josephus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan, “Pada masa ini, hiduplah . . . Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”

Sejarawan Romawi, Tacitus (56-117 Masehi), mencatat, “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”

Filsuf Syria, Mara Bar-Serapion (di antara 73-200 Masehi), melaporkan, “Keuntungan apa yang didapatkan orang Yahudi yang menghukum mati Raja [Isa Al-Masih] mereka yang bijak . . .”

Jika ada keberatan atau pertanyaan soal kesaksian sejarawan itu, emaillah kami di sini.

Imanilah Allah yang Jujur

Karena tidak jujur soal penyaliban Isa Al-Masih, apakah kita dapat mempercayai Allah SWT dan Al-Quran? Jika keduanya tidak jujur dalam satu pokok, dapatkah kita mempercayai ajaran-ajarannya yang lain?

Sebaliknya, kita harus mempercayai Isa Al-Masih – dan Alkitab – yang jujur soal kematian-Nya. Sebab para sejarahwan non-Kristen pun juga mencatatnya.

Karena Isa Al-Masih jujur, maka Anda dapat mempercayai janji-Nya ini. Firman-Nya, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

Anda dapat mendiskusikan pokok ini dengan kami lewat email ini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk  informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa Allah seharusnya jujur dan tidak menipu?  Apakah predikat Allah Maha Pembalas tipu daya ini masuk akal?
  2. Soal penyaliban Isa Al-Masih, Allah SWT ataukah Allah Kristen yang layak diimani? Alasannya!        
  3. Allah Kristen jujur, buktinya penyaliban Isa Al-Masih sesuai fakta sejarah. Apakah keutamaan penyaliban Isa Al-Masih bagi umat manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Maha Pembalas Tipu Daya”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ayat Lainnya Ditag dengan:Kematian Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. hakkullah mengatakan

    20 September 2017 pada 4:19 am

    ~
    “Kami telah mengajukan pertanyaan yang tidak sanggup dijawab oleh saudara hingga sekarang. Siapakah yang benar, Allah SWT atau Isa Al-Masih karena informasi keduanya berbeda? Bagaimana saudara?”

    Pertanyaan balik saya simpel saja yang tidak bakal bisa dijawab. Saya berpendapat, Alkitab ini ditulis sesudah Yesus tiada. Kemungkinan besar rentan pemalsuan sudah pasti ada sebagaimana yang terjadi pada hadits. Apakah anda menyaksikan langsung bahwa para murid itu melihat Yesus diangkat atau proses penyaliban? Itu masa lalu di mana kita belum lahir bukan kita berada di tempat kejadian mereka. Bagaimana kita bisa mempercayai kejadian itu?

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 2:37 pm

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Sesungguhnya tanggapan saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Bukankah pertanyaan kami sederhana? Siapakah yang benar, Allah SWT atau Isa Al-Masih karena informasi keduanya berbeda? Bagaimana saudara?

      Bila saudara meragukan Alkitab mengenai penyaliban Isa Al-Masih, maka seyogianya saudara meragukan Al-Quran yang baru muncul enam abad sesudahnya. Kami kira ini adalah pemikiran yang logis. Karena itu, kita perlu menelusuri perbedaan informasi tersebut. Kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan kami.
      ~
      Solihin

  2. Realita mengatakan

    21 September 2017 pada 12:43 am

    ~
    Sdr. Hakkulah,

    Dalam Alkitab firman Allah sudah mengingatkan kita untuk tidak percaya kepada setiap roh. Ujilah setiap roh apakah berasal dari Allah atau dari roh-roh dunia ini. Inilah masalahnya Muhammad tidak pernah menguji roh-roh dunia malah mau ditipu roh-roh dunia yang tidak lain bertentangan dengan Isa Al-Masih yaitu Allah sendiri.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 2:39 pm

      ~
      Saudara Realita,

      Di samping menguji roh, maka yang perlu dilakukan adalah memeriksa setiap teks yang ada. Informasi yang diberikan Allah SWT dan Isa Al-Masih berbeda mengenai penyaliban. Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Namun, bila kita mencermati sifat Isa Al-Masih yang suci dan benar, maka mustahil Isa Al-Masih berdusta. Karena itu, kami berharap saudara Hakkulah dapat menjawab pertanyaan kami.
      ~
      Solihin

  3. Daandied mengatakan

    21 September 2017 pada 2:39 am

    ~
    Informasi dari Allah pasti benar bagi yang percaya, yang tidak percaya kepada Allah banyak cara untuk menyangkalnya. Allah tidak melarang penyangkalannya malah Allah telah melengkapi setiap orang dengan akal pikiran dan hati nurani untuk mendapatkan kebenaran itu.

    Jawaban pertanyaan saudara mengenai ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kisah penyaliban boleh jadi akan diperoleh tidak melalui forum ini dan tidak harus dari saya yang terbatas pengetahuan. Adapun kisah penyaliban dalam Alkitab yang disusun secara kronologis, sistimatis, ada saksi dan sesuai fakta sejarahpun telah, sedang dan akan selalu diuji kebenarannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 2:43 pm

      ~
      Saudara Daandied,

      Membaca tanggapan saudara di atas, maka apakah saudara ingin menyatakan bahwa Isa Al-Masih berdusta bahwa Dia tidak disalibkan? Bukankah Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia harus “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Di samping itu, Isa Al-Masih pernah berfirman juga bahwa Dia harus mati dan disalibkan (Injil, Rasul Besar Matius 20:18-19). Apakah saudara ingin mengabaikan hal itu?

      Bagaimana dengan Allah SWT? Mengapa informasih yang diberikan Allah SWT berbeda dengan informasi yang diberikan Isa Al-Masih? Tentu tidak mungkin keduanya benar dan tidak mungkin keduanya salah, bukan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  4. Realita mengatakan

    24 September 2017 pada 1:11 pm

    ~
    Rizal: “Allah itu hanya membalas tipu daya kepada orang kafir.”

    Allah mana dulu? Allah orang Kristen tidak pernah menipu manusia ciptaan-Nya. Semua manusia di bumi ini diciptakan Allah dan dikasihi-Nya sekalipun jahat dan dosa. Tidak pernah Dia memerintahkan manusia membunuh manusia lain. Kalau ada yang suka menipu dan perintahkan bunuh manusia yang berbeda dengan dirinya, saya katakan bahwa itu bukan Allah sejati, tapi ilah palsu yang bukan mencipta manusia.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 2:45 pm

      ~
      Saudara Realita,

      Memang benar bahwa sifat menipu tidak ada pada Allah. Tentu sifat menipu bertentangan dengan sifat kebenaran dan kemahasucian Allah. Kami berharap saudara Rizal dapat memahami perbedaan Allah SWT dengan Isa Al-Masih bahwa Isa Al-Masih tidak pernah menipu.
      ~
      Solihin

  5. Hendy Gunawan mengatakan

    25 September 2017 pada 4:56 am

    ~
    To: Sangkakala,

    Maaf, kalau soal ke neraka, Yesus telah menjamin saya bahwa saya kalau meninggal pasti masuk surga. Jadi ada jaminan kalau mengikut Yesus masuk surga, sedangkan kalau ikut Allah SWT dan Muhammad jaminanya masuk neraka. Jadi, yang akan merasakan neraka itu anda. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 2:51 pm

      ~
      Saudara Hendy,

      Memang benar bahwa Isa Al-Masih telah memberikan jaminan pasti masuk sorga kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Itu sebabnya, Isa Al-Masih telah menegaskan bahwa Dia harus menderita dan mati disalibkan agar manusia dapat diselamatkan. Namun, informasi dari Allah SWT berbeda. Karena itu, hal ini patut untuk ditinjau kembali. Terimakasih saudara Hendy untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  6. Daandied mengatakan

    4 Oktober 2017 pada 2:40 pm

    Dikisahkan bahwa Yesus harus memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang.
    Hal itu tidak akan terlaksana bila para tetua Yahudi tidak meminta agar penguasa Romawi menghukum salib Yesus, itupun baru bisa terlaksana ketika penguasa Romawi yang diwakili oleh Pontius Pilatus mengabulkan permohonan para tetua Yahudi itu meskipun ia juga menyatakan tidak ikut bertanggung jawab atas keputusan itu. Jadi ada 2 pihak yang berperan agar terlaksananya penyaliban.
    Sikap umat Kristen kepada Pontius Pilatus dan isterinya Procla tidaklah seragam, pernah saya baca Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Kristen Koptik meresmikan keduanya sebagai santo dan Santa.
    Entah sikap Gereja selain kedua gereja tersebut terhadap Pontius Pilatus dan Procla.
    Bagaimana sdr Solihin?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Oktober 2017 pada 3:49 pm

      ~
      Saudara Daan,

      Membaca tanggapan saudara seolah-olah Pilatus dan istrinya berjasa dalam penyaliban Isa Al-Masih. Sesungguhnya tidak ada yang berjasa dalam hal ini. Isa Al-Masih pernah berfirman, “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan” (Injil, Rasul Besar Matius 26:24). Ini berarti Isa Al-Masih akan disalibkan tanpa perlu ada yang mendesainnya.

      Oh ya, kami tidak menemukan jawaban saudara mengenai pertanyaan kami. Bagaimana dengan Allah SWT? Mengapa informasi yang diberikan Allah SWT berbeda dengan informasi yang diberikan Isa Al-Masih? Tentu tidak mungkin keduanya benar dan tidak mungkin keduanya salah, bukan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  7. Realita mengatakan

    8 Oktober 2017 pada 1:35 am

    Dandied,

    Hoax apalagi kamu semburkan dgn ngarang Pontius Pilatus dan istrinya diberi gelar santo dan santa.?

    Argumentasi hrs jujur. Jgn seperti ajaran yg mengatakan peperangan adalah tipu muslihat. Kamu didisini berargumen menghalalkan tipu muslihat.
    Kamu nakal atau jahat?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Oktober 2017 pada 3:50 pm

      ~
      Saudara Realita,

      Memang menarik sekali pernyataan saudara Daan berkenaan dengan Pilatus. Benarkah Pilatus pernah diberikan gelar santo dan santa? Dalam hal ini, saudara Daan perlu membuktikan sumber sejarah yang menyatakan hal itu untuk diperiksa kebenarannya.
      ~
      Solihin

  8. Daandied mengatakan

    10 Oktober 2017 pada 1:59 am

    Realita,

    Akan sangat bermanfaat dan pasti menambah wawasan jika saudara mau mencari informasi tidak hanya dari kalanganmu sendiri.

    Mari sama ditunggu tanggapan sdr. Solihin.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Oktober 2017 pada 3:52 pm

      ~
      Saudara Daan,

      Kami setuju dengan saudara bahwa akan bermanfaat bila informasi yang disampaikan benar adanya. Namun, kami perlu mengetahui juga dari saudara, tertulis dimanakah dalam literatur sejarah bahwa Pilatus dan istrinya diberikan gelar santo dan santa? Mohon kiranya saudara menjelaskan hal ini.

      Bagaimana juga dengan pertanyaan kami yang lain? Bagaimana dengan Allah SWT? Mengapa informasi yang diberikan Allah SWT berbeda dengan informasi yang diberikan Isa Al-Masih? Tentu tidak mungkin keduanya benar dan tidak mungkin keduanya salah, bukan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  9. Realita mengatakan

    10 Oktober 2017 pada 11:41 pm

    ~
    Dandied,

    Isa Al-Masih mengajarkan, “Katakan ya kalau ya dan tidak kalau tidak. Selain itu berasal dari si jahat.” Artinya harus jujur. Aneh kalau ada yang mengajarkan tipu muslihat. Di dunia ini diperlukan orang jujur, bukan yang bertipu muslihat.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Oktober 2017 pada 3:53 pm

      ~
      Saudara Realita,

      Memang benar bahwa Isa Al-Masih berfirman demikian. Kami berharap saudara Daan dapat menjelaskan sumber sejarah yang menyatakan bahwa Pilatus diberi gelar santo sehingga ini menjadi jelas. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  10. Daandied mengatakan

    12 Oktober 2017 pada 1:24 am

    ~
    Realita,

    “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain” (Al Quran, Surat Al Hujurat 12). Mari berusaha untuk bisa melaksanakan ajaran tersebut.

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Oktober 2017 pada 3:55 pm

      ~
      Saudara Daan,

      Mencoba mengklarifikasi informasi yang ada merupakan bentuk tindakan agar terhindar dari prasangka yang tidak benar. Karena itu, kiranya saudara berkenan menjawab pertanyaan kami. Tertulis dimanakah dalam literatur sejarah bahwa Pilatus dan istrinya diberikan gelar santo dan santa? Mohon kiranya saudara menjelaskan hal ini.

      Bagaimana juga dengan pertanyaan kami yang lain? Bagaimana dengan Allah SWT? Mengapa informasi yang diberikan Allah SWT berbeda dengan informasi yang diberikan Isa Al-Masih? Tentu tidak mungkin keduanya benar dan tidak mungkin keduanya salah, bukan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  11. ROJA mengatakan

    24 Februari 2018 pada 11:33 pm

    ~
    Mengapa Allah seharusnya jujur dan tidak menipu? Manusia yang tertipu. Sampai-sampai megharuskan Tuhannya jujur, yang Tuhan siapa? Pertanyaan anda seolah anda lebih dari Tuhan. Soal penyaliban Isa Al-Masih, Allah SWT ataukah Allah Kristen yang layak diimani? Alasannya! Iman adalah keraguan, silahkan beriman, tapi jangan-jangan, iman anda salah. Jangan terlalu yakin, keyakinan akan membuatmu terlena. Tanya pada bunga, laut dan gunung siapa Tuhan mereka.

    Allah Kristen jujur, buktinya penyaliban Isa Al-Masih sesuai fakta sejarah. Apakah keutamaan penyaliban Isa Al-Masih bagi umat manusia? Sejarah bukan fakta, bahkan tidak ada fakta sejarah. Sekarang sebutkan tinggi dan berat badan buyut bapakmu. Jika kamu orang yang benar.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 Februari 2018 pada 10:47 pm

      ~
      Saudara Roja,

      Kami kira yang tidak jujur adalah penyampaian Alloh swt dalam Al-Quran. Tidak mungkin mengikuti Allah yang suka menipu, Benar, bukan? Tetapi membaca komentar sdr sepertinya sdr setuju dengan sifat Alloh swt. Tidak lah demikian dengan Allah yang ada dalam Alkitab, sifat-Nya adalah suci. Tidak mungkin Allah bertindak bertentangan dengan sifat-Nya. Itu sebabnya di dalam kitab para nabi dan Injil, Isa Al-Masih dinyatakan akan mengalami kematian. Secara jelas hal itu digenapi di dalam Injil melalui penyaliban yang dilakukan para prajurit Romawi “. . . menyalibkan Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Matius 27:35). Bahkan hal itu diakui oleh fakta sejarah. Perlu sdr ketahui, keyakinan harus dibangun dari kebenaran. Dan kebenaran hanya datang dari Allah.

      Jika sdr mengatakan sejarah bukan fakta dan tidak ada fakta sejarah. Kami kira hal itu keliru. Kami bertanya kepada sdr. Siapakah Presiden pertama Indonesia? Dan kapan Indonesia merdeka? Bukankah hal itu sebagai kebenaran dan fakta sejarah? Mohon pencerahan sdr.
      ~
      Purnama

  12. ROJA mengatakan

    26 Februari 2018 pada 9:46 pm

    ~
    Ok, bisa gunakan kata misalkan “ALLAH SWT dalam Al-Quran tidak jujur, terus Isa Al-Masih jujur” Diketawain sama dunia akherat kalian. Bahkan kutu busuk di kasurmu tertawa. Kutu bersumpah demi Allah kalau Yesus itu bukan Tuhan. Tapi biarlah Tuhan menjadi rahasia pribadi kita masing”. Mohon maaf saya agak ekstrem. Saya bukan orang baik. Tapi, mari belajar bersama.

    Soekarno dan 17Agustus 45, itu yang tampak. Tapi apakah kehidupan pribadi Soekarno tampak? Apakah isi hati Soekarno tampak? Apakah 200jt lebih manusia dan mhkluk lain di indonesia sudah benar merdeka. Hari ini, kita masih terjajah. Pola pikir, tingkah laku, dan kebiasaan. Benar dan salah sangat tipis bahkan tidak bisa dibedakan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      26 Februari 2018 pada 10:14 pm

      ~
      Sdr. Roja,

      Kami kira sdr tidak ekstrem seperti yang sdr pikir. Saudara hanya berkomentar tetapi tidak memerhatikan faktanya. Allah swt kenyataannya memang demikian bukan misalkan. “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (QS 3:54). Isa Al-Masih diakui adalah suci oleh Al-Quran (Qs 19:19). Di dalam Injil Isa Al-Masih sama sekali tidak berdosa, bahkan Dia menantang orang-orang untuk membuktikan jika Dia berdosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). “Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (Injil, Surat 1 Petrus 2:22). Hanya Tuhan satu-satunya yang disebut suci, karena sifat-Nya memang demikian.

      Sdr memang menjawab pertanyaan kami dengan benar. Tetapi dari mana sdr mengetahui hal tersebut? Bukankah fakta sejarah sudah mencatatnya? Sebelumnya sdr tidak percaya dengan fakta sejarah. Apakah sdr mulai berubah dan percaya kepada fakta sejarah? Bagaimana sdr?
      ~
      Purnama

  13. Alphonsus mengatakan

    2 Maret 2018 pada 11:50 pm

    ~
    Kalau memang benar sesuai fakta sejarah bahwa Yesus disalibkan kenapa ada kitab suci (yang namanya “Al-Quran” itu) mengatakan yang tidak sesuai sejarah?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      3 Maret 2018 pada 9:12 pm

      ~
      Saudara Alphonsus,

      Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Injil telah mencatat bahwa Isa Al-Masih disalibkan bahkan ahli sejarah pun mengakuinya. Namun setelah enam abad kemudian barulah datang Al-Quran yang menyatakan sesuatu yang berbeda dengan fakta Injil dan ahli sejarah. Kami kira yang perlu dipertanyakan adalah benarkah Al-Quran adalah kitab suci Allah? Mengapa informasi yang diberikan Al-Quran berbeda dengan informasi yang diberikan Isa Al-Masih dalam Injil? Mana yang dapat dipercaya sebagai kitab Suci Allah, Injil yang menyatakan kebenaran atau Al-Quran yang menyatakan tidak jujur (Bertentangan dengan fakta)? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  14. ROJA mengatakan

    7 Maret 2018 pada 3:56 pm

    ~
    Hati kita begitu kecil, hampir tak terlihat. Bagaimana kita bisa menempatkan kesedihan besar di dalamnya? Dengar, Dia menjawab, Mata kita lebih kecil, namun mereka melihat dunia. Ibrahim pernah berkata. Tidak ada yang aku yakini di dunia ini, aku meragukan segalanya, tapi aku yakin bahwa aku benar-benar ragu. Hidup adalah perjalanan yang mengakibatkan keterpisahan demi kemanunggalan. Apa yang menyakitimu, memberkatimu. Kegelapan adalah lilinmu. Berhenti merasa aku begitu kecil. Aku adalah alam semesta yang bergembira.

    Tuhan Maha Paradoks.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      11 Maret 2018 pada 11:04 pm

      ~
      Saudara Roja,

      Kami tidak memahami apa yang sdr sampaikan. Di komentar sebelumnya sdr menyatakan tidak percaya kepada fakta sejarah, setelah itu sdr menjawab pertanyaan kami berdasarkan fakta sejarah. Pertanyaan yang belum sdr jawab adalah apakah sdr mulai berubah dan percaya kepada fakta sejarah? Mengapa sdr tidak konsisten dengan pernyataan sdr? Bagaimana sdr?
      ~
      Purnama

  15. ROJA mengatakan

    12 Maret 2018 pada 8:44 pm

    ~
    Purnama lucu ya, fakta sejarah mana yang harus saya percayai. Hidup harus konsisten pada ketidakkonsistenan. Karena hidup bukan linier. Tidak ada koordinat kartesius. “Allah tak pernah menyebut agama atau nama agama selain yang satu itu, sebab memang mustahil dan mubazir bagi Allah yang tunggal untuk memberikan lebih dari satu macam tuntunan.”

    Ada ya fakta sejarah, umur 12-30 tahunnya Isa saja kalian gak ngerti dia dimana? Jangan-jangan Isa sudah bukan Isa sejak tahun-tahun hilangnya, atau jangan-jangan Isa sudah gila atau jangan-jangan Isa bukan berasal dari tuhan. Jangan-jangan Isa belajar ilmu sihir di jawa. Dan Yahudi lah yang benar. Makanya Isa yang bukan lagi Isa di salib oleh Yahudi pada waktu itu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 Maret 2018 pada 5:35 pm

      ~
      Sdr. Roja,

      Kami kira Allah yang sejati tidak pernah salah menunutun umat-Nya apa lagi dalam hal kebenaran. Allah Alkitab menjelaskan tentang penyaliban Isa Al-Masih secara akurat, lengkap dengan saksi mata maupun kronologisnya. Bahkan hal tersebut tercatat dalam fakta dan data sejarah. Isa Al-Masih mengalami kematian di kayu salib, bahkan sebelum hal itu terjadi Dia sudah menyatakannya. “Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan; “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” (Injil, Rasul Matius 20:17-19). Nah ini yang dimaksud supaya Sdr. Roja dapat percayai fakta daripada pernyataan Al-Quran yang tidak berdasarkan fakta.

      Fakta Alkitab, Isa Al-Masih tetap sama Dia adalah Kalimat Allah yang nuzul menjadi manusia bahkan Al-Quran mengakui hal ini, bukan? (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14, Qs 3:45). Keluarganya dan silsilahnya tidak berubah. Sebaiknya sdr membaca Injil agar tidak menduga-duga.
      ~
      Purnama

  16. abdul halim mengatakan

    18 Maret 2018 pada 1:27 am

    *****
    1. Pertanyaan aneh, konyol. Allah SWT maha sući, tidak mungkin bohong.

    2. Sebagai Muslim, wajib beriman kepada Allah SWT. Mengenai Isa yang disrupakan oleh Allah, dan Allah adalah saksinya. Tidak layak seorang Muslim meragukan kesaksian Allah. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Dan Kristen lebih percaya catatan sejarah. Sejarah itu dapat dikarang, dirangkai dan dibelokkan dari kenyataan.

    3. Bagi Muslim yang beriman, cerita penyaliban Isa Al-Masih tidak berpengaruh. Karena dosa manusia ditanggung sendiri-sendiri. Beramah soleh dan ibadah dengan tulus ikhlas sebanyak-sebanyaknya, dengan begitu rahmat Allah SWT akan turun pasti masuk surga. Sekian.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Maret 2018 pada 9:02 pm

      ~
      Sdr. Abdul Halim,

      Terimakasih sudah menjawab pertanyaan yang kami ajukan, ijinkan kami menanggapinya.
      1. Saudara mengatakan Allah SWT mahasuci tetapi bagaimana dengan sifat Allah SWT yang Al-Quran catat sebagai penipu? “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (Qs 3:54).

      2. Adalah hak sdr mengimani Allah SWT. Tetapi pertanyaannya adalah mengapa kesaksian penyaliban Allah SWT berbeda dengan pernyataan Isa Al-Masih? Jika benar kesaksian Allah SWT benar, seharusnya Al-Quran dapat mencatat siapakah orang yang menyaksikan penyerupaan tersebut? Dan bagaimana kronologisnya? Kami berharap sdr dapat memikirkan hal ini. Kristen lebih percaya kepada kebenaran Isa Al-Masih yang dapat dibuktikan dari pada hanya sejauh pengakuan.

      3. Kami bertanya kepada sdr. Jika manusia dapat menanggung dosanya, bagaimana caranya? Apakah benar dengan beramal soleh manusia dapat menarik sorga? Apakah pernyataan sdr tertulis dalam Al-Quran? Berharap sdr dapat membuktikannya.
      ~
      Purnama

  17. Rifan mengatakan

    18 Maret 2018 pada 4:53 pm

    ~
    To Roja,
    Purnama lucu ya, fakta sejarah mana yang harus saya percayai. Hidup harus konsisten pada ketidakkonsistenan.

    Tanggapan:
    Saya melihat komentar anda jadi tertawa, masa anda hidup dalam ketidakkonsistenan. Tapi tidak aneh sih jika dilihat dari ajaran yang diimanni anda. Berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih yang memberikan kepastian yang konsisten kepada kami, sehinggah kami hidup dalam kekonsistenan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Maret 2018 pada 9:22 pm

      ~
      Sdr. Rifan,

      Bersyukur kita mempunyai Allah yang sifat-Nya mahasuci, konsisten dengan kebenaran-Nya. Jauh sebelum Isa Al-Masih datang ke dalam dunia hal itu sudah dinyatakan oleh Kitab Para Nabi, salah satunya disampaikan oleh Nabi Yesaya: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Yesaya 53:5). Dan hal itu digenapi oleh Isa Al-Masih dalam Injil (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Bahkan janji yang indah diberikan Isa Al-Masih adalah hidup kekal di sorga. “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Al-Quran mencatat pengikut Isa Al-Masih mendapat tempat yang tinggi jauh melebihi orang-orang kafir (Qs 3:55). Terimakasih untuk komentarnya Sdr. Rifan.
      ~
      Purnama

  18. Jesus Park mengatakan

    29 Agustus 2018 pada 1:15 am

    ~
    Saudara Roja,

    Beriman harus dengan akal sehat, mengapa allah Al-Quran berdusta, bukankah itu pekerjaan syaitan? Apakah mereka bekerjasama sehingga “menimbulkan perselisihan” (QS 17:53) seperti kejadian penyaliban Isa (QS 4:157).

    Saudara Abdul Halim,
    1. Allah jelas tidak bohong, berbeda dengan Allah Al-Quran (Qs 8:30).
    2. Yang menjadi masalah adalah apakah allah Al-Quran itu kebenaran jika ada dusta? Berimanlah dengan akal sehat karena dapat memperbaiki pandangan lebih baik.
    3. Harap konsisten dengan tulisan! Dosa ditanggung sendiri tetapi butuh rahmat Allah? Pasti masuk surga? Bukankah Allah Al-Quran tidak berani menjamin umat Muslim? Menurut Al-Quran jaminannya neraka (Qs 19:71).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Agustus 2018 pada 6:53 am

      ~
      Saudara Jesus Park,

      Tanggapan saudara sangat menarik untuk direnungkan.
      Jelas kisah Kalimat Allah datang ke dunia menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa, adalah fakta sejarah. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

      Seandainya nabi Islam tidak menolak peristiwa penyaliban Isa Al-Masih ini, tentunya Allah tidak akan menurunkan ayat dalam Qs 19:71, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”
      Semoga bermanfaat bagi kita semua.
      ~
      Slamet

  19. Ontadongok mengatakan

    21 Juni 2019 pada 7:29 am

    ~
    Kalau Tuhan kerjannya menipu lalu apa bedanya sama iblis apa memang double job siang jadi Tuhan malam jadi iblis? Prinsip Tuhan harus lah 100% kebaikan tidak tercemar kejahatan, masa kalah dengan malaikat yg 100℅ hanya ada kebaikan dan ketaatan kepada Tuhan. Iblis lah yang 100℅ melakukan kejahatan, meskipun bisa saja kadang berbuat baik itu hanya jebakan untuk menjerumuskan manusia kepada dosa yg lebih dalam, dari buahnyalah kita dapat ketahui.

    Manusia bisa melakukan keduanya kebaikan dan kejahatan, karena roh itu taat namun daging itu lemah, keinginan daginglah yang membawa manusia dalam perbuatan jahat. Jadi kalau masih suka nipu ya jangan jadi Tuhan dulu deh.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Juni 2019 pada 2:08 pm

      ~
      Saudara Ontadongok,

      Terima kasih untuk tanggapan sdr. Tuhan adalah yang Mahasempurna dan Mahasuci tidak akan pernah melanggar kesucian-Nya. Sifat Allah Konsiten tidak pernah berubah, daripada-Nyalah sumber kebenaran. Jadi, bila ada tipu daya artinya sifat tersebut bukan milik Tuhan melainkan iblis. Injil Allah mengatakan: “Iblislah … Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).

      Nah, kisah penyaliban Isa adalah fakta, selain dari pernyataan Isa hal itu juga dicatat oleh data sejarah. Jadi pertanyaannya, manakah yang benar Allah SWT dalam Al-Quran atau pernyataan Isa Al-Masih? Tentu salah satu ada yang benar dan yang tidak benar dapat dikatakan dusta. Benar, bukan?
      ~
      Purnama

Baca komentar lainnya:

« 1 … 7 8 9

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Para Mukmin Yakin, “Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Allah!”
  • Kenikmatan Melihat Allah Di Surga Bagi Mukmin
  • Pemberi Syafaat, Muhammad Ataukah Isa Al-Masih?
  • Apakah Isa Al-Masih atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami