• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Ayat Lainnya > Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Maha Pembalas Tipu Daya

Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Maha Pembalas Tipu Daya

11 September 2017 oleh Web Administrator 356 Comments

Gambar-seorang-wanita-yang-menyembunyikan-satu-tanganya-ke-belakang-sebagai-simbol-orang-yang-sedang-berbohongPernahkah seseorang membohongi Anda? Pasti Anda tidak akan mempercayainya lagi, bukan? Iya, tentu kita tidak dapat mempercayai seorang penipu.

Bagaimana jika Allah menipu umat-Nya? Dapatkah janji-janji-Nya dipercayai? Artikel ini menolong kita mengerti apakah Allah Maha Pembalas tipu daya atau Isa Al-Masih yang jujur, agar kita tidak sesat dalam beragama.

Al-Quran dan Allah Maha Pembalas Tipu Daya

Al-Quran menuliskan, “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (Qs 3:54).

Tafsir Jalalayn menerangkan hal itu. “(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya . . . golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya.)”

Berdasarkan Qs 3:54-55, para Muslim yakin bahwa Isa Al-Masih tidak tersalib. Melainkan orang lain yang serupa Dia.

Jujurkah Isa Al-Masih Soal Penyaliban-Nya?

Isa Al-Masih menubuatkan penyaliban-Nya. “ . . . mereka akan menyerahkan Dia [Isa Al-Masih] kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya . . . disalibkan . . .”  (Injil, Rasul Besar Matius 20:19).

Nubuat itu tergenapi ketika para prajurit Romawi “. . . menyalibkan Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35).

Apakah fakta sejarah mendukung penyaliban Isa Al-Masih?

Gambar-prasasti-kuno-sebagai-simbol-fakta-sejarah-mengenai-penyaliban-Isa-Al-MasihSejarawan Menyingkap Fakta Penyaliban Isa Al-Masih

Bagaimana kesaksian para sejarawan non-Kristen soal penyaliban Isa Al-Masih?

Josephus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan, “Pada masa ini, hiduplah . . . Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”

Sejarawan Romawi, Tacitus (56-117 Masehi), mencatat, “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”

Filsuf Syria, Mara Bar-Serapion (di antara 73-200 Masehi), melaporkan, “Keuntungan apa yang didapatkan orang Yahudi yang menghukum mati Raja [Isa Al-Masih] mereka yang bijak . . .”

Jika ada keberatan atau pertanyaan soal kesaksian sejarawan itu, emaillah kami di sini.

Imanilah Allah yang Jujur

Karena tidak jujur soal penyaliban Isa Al-Masih, apakah kita dapat mempercayai Allah SWT dan Al-Quran? Jika keduanya tidak jujur dalam satu pokok, dapatkah kita mempercayai ajaran-ajarannya yang lain?

Sebaliknya, kita harus mempercayai Isa Al-Masih – dan Alkitab – yang jujur soal kematian-Nya. Sebab para sejarahwan non-Kristen pun juga mencatatnya.

Karena Isa Al-Masih jujur, maka Anda dapat mempercayai janji-Nya ini. Firman-Nya, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

Anda dapat mendiskusikan pokok ini dengan kami lewat email ini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk  informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa Allah seharusnya jujur dan tidak menipu?  Apakah predikat Allah Maha Pembalas tipu daya ini masuk akal?
  2. Soal penyaliban Isa Al-Masih, Allah SWT ataukah Allah Kristen yang layak diimani? Alasannya!        
  3. Allah Kristen jujur, buktinya penyaliban Isa Al-Masih sesuai fakta sejarah. Apakah keutamaan penyaliban Isa Al-Masih bagi umat manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Isa Al-Masih Tuhan Atau Siapakah Dia?
  2. Mengapa Tidak Ada “Shalawat Nabi Untuk Isa Al-Masih”?
  3. Penyaliban Isa Al-Masih Menunjukkan Kekuatan Atau Kelamahan-Nya?
  4. Kematian Isa Al-Masih Menurut Pakar Muslim

Video:

  1. Peranan Isa Al-Masih Dan Dajjal Pada Akhir Zaman

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Penyaliban Isa Al-Masih, Ujian Bagi Allah Maha Pembalas Tipu Daya”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Ayat Lainnya Tagged With: Kematian Isa Al-Masih

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

356 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Bara dunia
11 September 2017 3:35 am

~
Ini sesuatu yang sangat sensitif membandingkan Allah SWT dengan Tuhan Kristen. Sebaiknya dikaji ulang, karena Tuhan itu dzat yang agung tidak pantas kita perselisihkan. Jika anda mencari kebenaran, tentu pertanyaannya bukan siapa yang lebih untuk diimani. Apakah anda tidak berpikir? Sebenarnya anda itu mencari apa? Bukankah sudah jelas Islam pasti mengimani Allah SWT, dan Kristen mengimani Yesus dan keimanan masing-masing tidak akan tergoyahkan? Pertanyaan anda itu tidak penting.

Satu hal lagi, Islam bagi kami tidak menipu, tetapi anda tulis menipu. Hal ini yang salah dari ajaran Kristen menghina Allah SWT. Jika saya sebut Injil yang menipu apa anda tidak keberatan? Islam tidak peduli dengan sejarah anda, karena menurut kami kebenaran itu datangnya hanya dari Allah.

Balas
staff
11 September 2017 5:11 am
Balasan ke  Bara dunia

~
Saudara Bara,

Memang ini sesuatu yang sensitif. Kami menyadari hal itu. Namun, kami berharap kita dapat berpikir logis. Bukan saja mengedepankan keimanan, tetapi logika sehat dalam berpikir. Isa Al-Masih telah berfirman dan menubuatkan bahwa Dia akan disalibkan (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Namun, Allah SWT menyatakan telah menipu orang-orang tersebut sehingga yang disalibkan adalah orang yang diserupakan.

Tentu ini menjadi tanda tanya besar, bukan? Mengapa ada perbedaan itu? Bukankah Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih menyampaikan perkataan yang benar (Qs 19:34). Jika demikian, siapakah yang dapat dipercaya, Allah SWT atau Isa Al-Masih? Mengapa? Kiranya saudara dapat memberikan pencerahan.
~
Solihin

Balas
rizal
11 September 2017 4:03 am

*****
1. Allah itu tidak suka bohong dan tidak suka menipu, tapi Allah hanya membalas tipu daya orang-orang yang zalim. Misal, anda itu ditipu oleh seseorang, lalu anda membalas penipu tersebut dengan melaporkan ke polisi. Apakah anda disebut seorang penipu juga karena anda melapor ke polisi? Tidak, bukan?

2. Berdasarkan kedua kitab (Al-Quran dan Injil), peristiwa penyaliban itu memang ada dan benar-benar terjadi, tapi menurut Al-Quran orang yang disalibkan itu bukan Yesus tapi orang yang diserupakan dengan Yesus. Dengan kata lain, Yesus tidak mati. Menurut Injil, Yesus itu disalib tapi Yesus tidak mati pada saat disalib, sebab Yesus harus memenuhi nubuat yang dikatakan oleh Dia sendiri, bahwa Yesus harus seperti Yunus tinggal dalam kubur selama tiga hari dan tiga malam (Matius 12:39-40).

3. Apakah fakta sejara itu lebih akurat dari pada kitab suci? Dalam Injil dan Al-Quran mengatakan dengan jelas kalau Yesus tidak mati. Apakah anda meragukan Matius 12:39-40? Tidak ada keutamaan apa-apa, sebab untuk masuk surga bukan gara-gara Yesus disalib, tapi dengan cara mematuhi perintah Allah dan mengikuti nabinya (Matius 19:16-21).

Balas
staff
11 September 2017 8:14 am
Balasan ke  rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Ilustrasi yang digunakan saudara berbeda dengan fakta yang tertulis dalam Al-Quran. Allah SWT membalas tipu daya dengan tipu daya lagi, bukan melaporkan. Ini berbeda. Apa bentuk tipu dayanya? Yaitu menyerupakan Isa Al-Masih dengan yang lain. Apakah ini berarti Allah SWT adalah penipu?

2. Injil, Rasul Besar Matius 12:39-40 adalah tanda, bukan peristiwa. Peristiwa sesungguhnya yang terjadi tertulis dalam Injil, Rasul Besar Matius pasal 26 hingga pasal 28. Lagi pula, Isa Al-Masih telah menubuatkan kematian-Nya di kayu salib dalam Injil, Rasul Besar Matius 20:19. Namun, Allah SWT menyatakan diserupakan oleh orang lain. Tentu ini adalah penipuan, bukan? Mungkinkah Isa Al-Masih berdusta mengenai kematian-Nya di kayu salib? Bagaimana saudara?

3. Injil telah menjelaskan secara detil peristiwa penyaliban Isa Al-Masih. Demikian juga para sejarawan. Namun, Al-Quran memiliki catatan berbeda. Tentu ini menjadi tanda tanya besar. Mengapa Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih diserupakan oleh orang lain saat hendak disalib? Apakah nabi saudara melihat peristiwa itu? Mengapa Allah SWT melakukan cara penipuan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Jhon Lukas
11 September 2017 4:23 am

*****
1. Allah Maha Tahu, tidak pernah Allah berbohong dengan umatnya, sebab Allah sang Pencipta Khalik langit dan bumi. Hanya hati dan pikiran manusialah memiliki sifat tidak jujur dan menipu.

2. Yang layak diimani adalah Allah Kristen. Ketika penyaliban itu adalah rencana Allah sendiri, seperti ucapan-Nya: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan” (Kitab Nabi Yesaya 55:8). Rancangan Allah itu tetap dan berhasil, tidak sia-sia, sesuai dengan ucapan-Nya: “Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku ia tidak akan kembali sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 55:11).

3. Keutamaan penyaliban Isa Al-Masih adalah percaya dan taat, maka kita dapat menerima sorga, sebagai Allah Maha Pengampun Dosa. Sesuai dengan ucapan-Nya: “Dan Aku memberikan hidup yang kekal, kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:28).

Bara,
Saudaraku, ini bukan sensitif, tetapi ini adalah transparansi mengenai Allah. Bukankah ini pernah saya pertanyakan kepada saudara? Bagaimana jikalau Allah Muhammad dan Allah Isa Al-Masih adalah sama? Mungkinkah Allah berbohong kepada Muhammad?

Balas
staff
11 September 2017 8:55 am
Balasan ke  Jhon Lukas

*****
Saudara Jhon,

Adalah janggal bila Allah menipu manusia demi menyalamatkan nabi-Nya. Lagi pula, Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia harus menderita, mati di kayu salib, dan bangkit dari kematian pada hari ketiga. Dengan demikian, tujuan kedatangan Isa Al-Masih jelas. Uniknya, Allah SWT menyatakan hal berbeda dalam Al-Quran. Ini perlu ditelusuri kebenarannya. Terimakasih saudara Jhon untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
rizal
11 September 2017 5:40 am

~
Jhon to Bara,
Allahnya Muhammad dan Isa adalah sama!. Jadi, tidak perlu berandai-andai. Memang ada perbedaan cerita dalam peristiwa penyaliban. Menurut Injil, Yesus itu disalib tapi tidak mati, tapi menurut Al-Quran Yesus tidak disalib dan tidak mati sebab yang disalib itu bukan Yesus. Tapi pada intinya kedua kitab mengatakan Yesus tidak mati.

Solihin: “…tetapi logika sehat dalam berpikir. Isa Al-Masih telah berfirman dan menubuatkan bahwa Dia akan disalibkan (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Namun, Allah SWT menyatakan telah menipu orang-orang tersebut sehingga yang disalibkan adalah orang yang diserupakan.”

Saya senang membaca komen anda ini. Anda mengatakan kita harus berpikir dengan logika sehat. Tapi sayangnya anda mencapuradukan cerita penyaliban dalam Injil dan Al-Quran. Harusnya anda itu menjelaskannya satu-satu dulu. Berdasarkan Al-Quran Yesus tidak pernah dijanjikan akan disalib. Berarti jelas Allah SWT tidak berbohong. Tapi berdasarkan Injil Yesus memang akan disalib, tapi pada saat disalib dan dikubur Yesus tidak mati, sebab Yesus harus memenuhi nubuat akan seperti Yunus.

Balas
staff
11 September 2017 1:13 pm
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Kami tidak mencampurkan cerita penyaliban dalam Injil. Sebaliknya, kami mencoba membandingkan riwayat penyaliban Isa Al-Masih dalam Injil dan Al-Quran. Ini adalah logika yang sehat. Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia akan menderita dan mati di kayu salib (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Peristiwa penyaliban itu sendiri dicatat dalam Injil, Rasul Besar Matius mulai dari pasal 26 hingga pasal 28.

Sedangkan Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih tidak disalibkan. Ini adalah dua informasi berbeda di mana Allah SWT telah menyerupakan Isa Al-Masih dengan yang lain. Jelas, Allah SWT telah melakukan penipuan dan pembohongan publik, bukan? Pertanyaannya adalah mungkinkah Allah berbohong dan menipu? Bukankah Allah adalah kebenaran? Artinya tidak ada dusta dan tipu pada diri-Nya. Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Bara dunia
11 September 2017 7:29 am

~
Jhon,

Saya mengerti kalau anda ingin ajaran anda menjadi ajaran yang paling benar dengan membandingkan ajaran Islam sama Kristen, tetapi ini hanya akan membuka kalau ajaran anda itu tidak jelas. Saya kasihan sama umat Kristen. Silakan kalau anda ingin beragama apapun saya tidak melarang. Tetapi hinaan terhadap umat Muslim akan berbalik kepada ajaran anda sendiri. Apa anda semua di sini menerima? Ayat-ayat yang anda berikanpun tidak menjamin Yesus itu memang harus mengorbankan diri. Kalau mengorbankan diri itu sesuatu yang salah.

Balas
staff
11 September 2017 1:18 pm
Balasan ke  Bara dunia

~
Saudara Bara,

Membandingkan sebuah kisah atau riwayat terpenting dalam kehidupan Isa Al-Masih adalah penting. Ini dilakukan tidak bermaksud untuk menghina, melainkan mempertanyakan. Mengapa ada dua riwayat berbeda mengenai penyaliban Isa Al-Masih? Bukankah seharusnya Al-Quran meriwayatkan hal yang sama dengan Injil bahwa Isa Al-Masih mati di kayu salib? Sebab Injil dan sejarawan menyatakan bahwa Isa Al-Masih disalibkan.

Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT menipu orang-orang pada masa itu dengan menyerupakan Isa Al-Masih dengan orang lain? Bukankah ini bertentangan dengan sifatnya yang suci? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
11 September 2017 7:43 am

~
Jika umat Islam mengedepankan fakta maka mengapa mereka tidak menyadari kekeliruan mereka yang sangat teramat besar terhadap resiko penyerupaan?

Balas
staff
11 September 2017 1:19 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Memang ini perlu ditelusuri lebih jauh. Mengapa saudara-saudara Muslim mengabaikan fakta sejarah sekalipun bertentangan dengan keimanan? Bukankah seharusnya keimanan tidak bertentangan dengan fakta sejarah? Kami berharap ini menjadi bahan perenungan bersama.
~
Solihin

Balas
Jhon Lukas
11 September 2017 9:07 am

~
Rizal: “Memang ada perbedaan cerita dalam peristiwa penyaliban. Menurut Injil, Yesus itu disalib tapi tidak mati. Tapi menurut Al-Quran Yesus tidak disalib dan tidak mati sebab yang disalib itu bukan Yesus. Tapi pada intinya kedua kitab mengatakan Yesus tidak mati.”

Res: Saudaraku, bukankah Muhammad mengatakan kesaksianmu tidak sahih bila tidak ada dua orang sebagai saksi melihat peristiwa itu? Sedangkan Injil mencatat bahwa kesaksian itu dilihat oleh banyak orang, termasuk murid-murid-Nya. Apakah saudara berani mengatakan tanpa kesaksian? Saudaraku, mengapa anda berani mengatakan tidak wafat? Buktinya ada goa Golgata, tempat makamnya selama tiga hari? Mengapa anda berani mengatakan itu? Coba renungkan, apakah Allah berbohong?

Balas
staff
11 September 2017 1:21 pm
Balasan ke  Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Kami sangat setuju dengan saudara bahwa setiap peristiwa sejarah memerlukan saksi agar diketahui kebenarannya. Sebuah kasus di pengadilan tidak akan dipandang benar bila tidak ada saksi mata yang melihatnya. Apalagi ini adalah peristiwa paling penting yang pernah terjadi. Harap saudara Rizal dapat berpikir logis.
~
Solihin

Balas
rizal
11 September 2017 9:11 am

~
Solihin: “Ilustrasi yang digunakan saudara berbeda dengan fakta yang tertulis dalam Al-Quran. Allah SWT membalas tipu daya dengan tipu daya lagi, bukan melaporkan. Ini berbeda. Apa bentuk tipu dayanya? Yaitu menyerupakan Isa Al-Masih dengan yang lain. Apakah ini berarti Allah SWT adalah penipu?”
Res: Bukankah itu bagus kalau Yesus selamat? Allah telah membalas tipu daya kepada orang-orang yang mau menzalimi Yesus dengan cara menyerupakan seseorang dengan Yesus. Kenapa anda sepertinya tidak senang dengan selamatnya Yesus dari orang-orang zalim? Apakah anda orang yang membenci Yesus, sehingga anda lebih senang Yesus mati dari pada Yesus selamat?

Solihin: “Allah SWT menyatakan diserupakan oleh orang lain. Tentu ini adalah penipuan, bukan?”
Res: Demi menyelamatkan nabinya dan menggantikan dengan orang lain apa itu salah? Misal, anda itu mau dibunuh, tapi karena Allah sayang sama anda maka Allah menyerupakan orang lain mirip dengan anda dan anda akhirnya selamat dari pembunuhan. Kenapa anda tidak mau bersyukur?

Balas
staff
11 September 2017 1:26 pm
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Kami sangat tertarik membaca tanggapan saudara di atas bahwa demi menyelamatkan nabinya Allah SWT rela untuk menipu orang lain. Dengan kata lain, bahwa Allah SWT adalah penipu. Benarkah demikian saudara? Mengapa Allah SWT harus menipu demi menyelamatkan nabinya? Bukankah Allah SWT mahakuasa? Tidak dapatkah ia menyelamatkan dengan cara yang jujur, tanpa harus menipu? Bukankah menipu bertentangan dengan sifat suci dan kebenaran? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
anonymous
11 September 2017 10:44 am

~
Rizal,

Bermakna Yesus tidak mati selepas disalib tapi masih hidup tiga hari dan tiga malam (Matius 12:39-40). Jadi, kenapa Nasrani percaya Yesus mati tiga hari dan tiga malam sebelum kebangkitan? Saya masih menunggu jawaban Nasrani dari pertanyaan penting bapak Rizal.

Balas
staff
11 September 2017 1:34 pm
Balasan ke  anonymous

~
Saudara Anonymous,

Sangat baik bila saudara dan saudara Rizal membaca keseluruhan Injil, Rasul Besar Matius, terutama pasal 26 hingga pasal 28. Pada pasal-pasal tersebut diriwayatkan kronologis peristiwa penyaliban dengan detil dan terperinci. Lagi pula, Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia akan mati di kayu salib (Injil, Rasul Besar Matius 20:19).

Hal ini berbeda dengan yang disampaikan Allah SWT. Allah SWT menyampaikan bahwa Isa Al-Masih tidak disalibkan. Mengapa Allah SWT menyatakan demikian? Siapakah yang benar, Allah SWT atau Isa Al-Masih? Sebab tidak mungkin kedua-duanya benar dan tidak mungkin kedua-duanya salah, bukan? Lalu adakah saksi dari semua peristiwa yang disampaikan Allah SWT tersebut? Tertulis dimanakah para saksi penyerupaan tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
11 September 2017 11:02 am

~
Membahas surah An Nisa :157 sangat diharamkan oleh umat Islam agar tidak murtad.

Balas
staff
11 September 2017 1:35 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Mendiskusikan dan membandingkan riwayat penyaliban Isa Al-Masih dari perspektif Allah SWT dan Isa Al-Masih sangat menarik. Tentu ini bukan mengajak untuk murtad, melainkan menyingkap tabir kebenaran. Manakah yang benar, Allah SWT atau Isa Al-Masih mengenai penyaliban? Terimakasih saudara Agur untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Realita
11 September 2017 11:49 am

~
Al-Quran melecehkan dan memfitnah Alkitab. Apakah karena nabi Islam ditolak Yahudi dan Nasrani pada zamannya, sehingga isi Alkitab diacak-acak karena amarah dan pembalasan penolakan? Hanya sekedar tinjauan psikologi kemanusiaan saja.

Balas
staff
11 September 2017 1:39 pm
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Menarik sekali membaca tanggapan saudara ditinjau dari sudut psikologis. Namun, ini bukan berkenaan dengan melecehkan Alkitab, melainkan memperbandingkan firman Allah SWT dan firman Isa Al-Masih. Manakah yang benar di antara keduanya, Allah SWT atau Isa Al-Masih? Sebab tidak mungkin kedua-duanya benar dan tidak mungkin kedua-duanya salah.

Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia akan menderita dan mati di kayu salib (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Hal ini tergenapi pada Injil, Rasul Besar Matius pasal 26 hingga pasal 28. Sebaliknya, Allah SWT menentang hal itu. Tentu ini perlu dikaji dan ditelusuri kebenarannya, bukan?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
11 September 2017 12:37 pm

~
Membahas surah An Anisa :157 pasti membuat umat Islam lari. Ini sekaligus membuktikan Al-Quran itu wahyunya manusia yang keliru. Al-Quran itu keliru menuduh orang Yahudi membunuh Mesias yang sudah sangat lama dinanti-nantikan oleh mereka. Ini jelas sekali membuktikan Al-Quran tidak mengerti Kitab Taurat, Zabur dan kitab nabi-nabi.

Balas
staff
11 September 2017 1:41 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Surat An Anisa :157 merupakan surat yang menarik untuk dicermati dan dikaji karena ada perbedaan dengan firman Isa Al-Masih. Karena itu, membandingkan firman Allah SWT dengan firman Isa Al-Masih akan menolong kita mengetahui kebenarannya. Terimakasih saudara Agur untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
11 September 2017 2:18 pm

~
To: Muslim,

Sudah jelas Al-Quran itu adalah kitab teka-teki silang yang jawabnya juga tidak ada. Coba cari di dalam Al-Quran, hadith atau sejarah sekuler dari sumber manapun, yang dapat membuktikan siapakah gerangan orang yang diserupakanya itu? Masak Allah sejati untuk menyelamatkan Isa Al-Masih, mengorbankan orang lain yang tidak dikenal lagi? Lalu apa dosanya orang yang diserupakanya itu sampai-sampai orang itu yang mengalami penderitaan, penyiksaan, dan penyaliban untuk menggantikan Isa Al-Masih?

Balas
staff
11 September 2017 2:31 pm
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Memang hal ini menarik untuk disimak dan dipelajari lebih jauh mengingat peristiwa penyaliban Isa Al-Masih merupakan peristiwa sejarah yang dicatat dalam Injil dan sejarawan. Uniknya, Allah SWT memiliki riwayat penyaliban Isa Al-Masih dengan versi berbeda. Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Mengapa ada perbedaan firman Allah SWT dengan firman Isa Al-Masih? Sebab tidak mungkin kedua-duanya benar dan tidak mungkin kedua-duanya salah. Kiranya saudara-saudara di forum ini dapat menjelaskannya.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
11 September 2017 2:18 pm

~
Menurut Al-Quran bahwa kitab Injil ditulis oleh Yesus sendiri. Jika Yesus yang menulis kitab Injil berarti penulisan kitab Injil diakhiri oleh ulah orang yang dengan sadar dan bangga telah membunuh seorang mesias/Al-Masih. Karena ulah orang itu juga membuat Allah SWT langsung menyembunyikan Yesus di sorga.

Balas
staff
11 September 2017 2:34 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Ini pun sebuah fakta yang menarik untuk disimak. Al-Quran menyatakan bahwa Injil adalah petunjuk dan cahaya serta pembelajaran bagi orang bertakwa (Qs 5:46). Namun, Allah SWT menampilkan riwayat penyaliban Isa Al-Masih secara berbeda. Ini pun menjadi pertanyaan besar. Mengapa firman Allah SWT berbeda dengan firman Isa Al-Masih? Harap ini direnungkan dan ditelusuri kebenarannya.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
11 September 2017 2:28 pm

~
To: Muslim,

Kenapa Allah SWT menjadikan Isa Al-Masih jadi jago silat atau kungfu saja (pernah lihat film silat/kungfu)? Jadi, Isa Al-Masih bisa membabat para tentara Romawi dengan jurus-jurus pedang butongpay, kemudian dengan jurus terbang kaki seribu bisa melarikan diri. Itu lebih gentleman dibanding dengan orang lain diserupakan untuk menderita menggantikan Isa Al-Masih. Itu tingkah laku atau cara seorang pengecut dan akhlak penipu. Anda semua mengerti tidak?

Balas
staff
11 September 2017 2:39 pm
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Saudara menyampaikan pemikiran yang logis dan tepat. Sesungguhnya ada cara yang lebih baik dibandingkan cara menipu orang-orang pada masa itu. Tentu Allah tidak kehabisan cara yang lebih hebat dibandingkan cara menipu, bukan? Namun, ini yang perlu ditelusuri. Mengapa Allah SWT menggunakan cara menipu? Terimakasih saudara Hendy untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
11 September 2017 2:49 pm

~
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh ulah penyerupaan dalam surah An Nisa 157-158:
1. Perselisihan.
2. Keragu-raguan.
3. Benar-benar buta.
4. Berprasangka.
Mengapa Allah SWT jadi menyesatkan begitu?

Staf IDI,
Dampak negatif dari surah An Nisa itu bukan kesimpulanku sendiri, tetapi ayat itu sendiri yang mengatakannya.

Balas
staff
11 September 2017 2:55 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Kita perlu menelusuri lebih jauh sebelum membuat kesimpulan. Tentu saudara-saudara Muslim memiliki jawaban dari semua pertanyaan yang ada. Ini harapan kami. Sehingga kita mengetahui mengapa Allah SWT harus menipu orang-orang itu dengan cara menyerupakan Isa Al-Masih dengan orang lain. Kiranya saudara-saudara di forum ini dapat menjawabnya.
~
Solihin

Balas
hakkullah
11 September 2017 3:27 pm

~
Gunawan,

Saya sudah bilang yang disalib itu bukan Yesus, tapi kamu yakin yang disalib itu adalah Yesus, lalu kamu tidak menerimanya. Makanya kamu nanya, siapa yang diserupakan itu? Tidak tahu, pak. Kenapa anda yakin begitu saja? Tuhan kami yang bilang. Saya tidak bertanya apa-apa lagi. Begitu, pak. Baik, pernyataan itu saya cek. Benar tidak yang disalib itu bukan Yesus? Karena Al-Quran itu sebagai petunjuk.

Balas
staff
12 September 2017 6:17 am
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Kami menghargai pendapat saudara bahwa Al-Quran sebagai petunjuk. Bila Al-Quran sebagai petunjuk, maka seyogianya Allah SWT menjelaskan kronologis peristiwa penyaliban secara sistematis dan detil. Uniknya, Allah SWT memiliki firman yang berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia akan menderita dan mati disalib (Injil, Rasul Besar Matius 20:19). Tetapi Allah SWT menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak disalib, melainkan diserupakan dengan cara menipu orang-orang di sekitarnya.

Mengapa Allah SWT harus menggunakan cara tipuan untuk mengelabui orang-orang pada masa itu? Bila Allah SWT menggunakan cara tipuan, tidakkah pernyataannya mengenai orang yang diserupakan diragukan pula? Bukankah Allah SWT dapat menipu umat Islam juga dengan perkataan tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
11 September 2017 3:57 pm

~
Tahun berapa Yesus disalibkan sesuai informasi kitab Injil? Tahun berapa versi penyerupaan menjadi ayat kitab agama Islam? Berapa ratus tahun jaraknya?

Nah, ratusan tahun tersebutlah penipuan dan penyesatan dilakukan oleh Allah SWT demi pengangkatan cucunya Abdul Muthalib jadi nabi.

Balas
staff
12 September 2017 6:20 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Tentu ada rentang waktu yang sangat jauh antara riwayat Injil dan riwayat Al-Quran mengenai penyaliban Isa Al-Masih. Dalam hal ini, saudara-saudara di forum ini perlu memikirkan dengan saksama, manakah informasi yang valid? Informasi yang dekat dengan waktu kejadian atau informasi yang jauh dari kejadian dan peristiwa penyaliban?
~
Solihin

Balas
Jhon Lukas
11 September 2017 4:19 pm

~
Sdr.Rizal: “Apakah fakta sejara itu lebih akurat dari pada kitab suci?”

Res: Saudaraku, bukankah peristiwa itu adalah seiringan? Fakta adalah terkait dengan peristiwa yang disaksikan umat manusia, lalu dituliskan dalam sebuah buku, disebut kitab suci? Menurut saudara, apakah kitab suci itu lebih akurat tanpa fakta/peristiwa yang terjadi?

Balas
staff
12 September 2017 6:29 am
Balasan ke  Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Penyaliban Isa Al-Masih adalah peristiwa bersejarah yang setidaknya dicatat oleh beberapa sejarawan di luar pengikut Isa Al-Masih. Memerhatikan fakta yang diungkapkan sejarawan, maka bagaimana mungkin Allah SWT melakukan pembohongan publik dengan menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak disalibkan? Kami berharap saudara Rizal berani berpikir kritis terhadap Al-Quran.
~
Solihin

Balas
rizal
11 September 2017 11:51 pm

~
Solihin,

Mengenai allah menipu. Harap dicatat “Allah SWT itu hanya membalas tipu daya kepada orang-orang kafir”. Berarti kalau anda merasa tertipu oleh kuasa Allah SWT berarti anda itu sudah mengakui kalau diri anda itu kafir. Silakan anda baca lagi Qs 3:54.

Dengan kata lain, anda mengakui kalau Yesus itu tidak mati disalib, sebab Allah telah menggantikan Yesus dengan salah seorang yang mau menzalimi Yesus. Jadi, akhirnya Yesus selamat dan orang yang mau menzalimi Yesus malah disalib.

Sekarang saya balik bertanya tolong anda jawab. Apakah Yesus itu mati saat disalib? Kalau jawaban anda mati dan bangkit dari hari ke-3, berarti Yesus penipu? Sebab Yesus tidak mengabulkan tanda Yunus yang dinubuatkan kepada orang Farizi (Matius 12:39-40). Tapi kalau jawabannya anda Yesus tidak mati disalib, berarti apa yang dijelaskan Al-Quran benar bahwa Yesus tidak mati.

Balas
staff
12 September 2017 6:37 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Saudara memberikan pernyataan yang menarik bahwa Allah SWT adalah pembalas tipu daya. Bukankah ini yang dilakukan Allah SWT, yaitu menipu orang-orang pada peristiwa penyaliban Isa Al-Masih dengan menyerupakan Isa Al-Masih dengan yang lain? Bukankah ini bentuk penipuan? Mengapa Allah SWT harus melakukan cara-cara tipuan? Bagaimana saudara?

Mengenai pertanyaan saudara. Kami telah menjawab pertanyaan saudara bahwa Isa Al-Masih disalibkan. Hal ini tertulis dalam Injil, Rasul Besar Matius pasal 26 hingga pasal 28. Silakan saudara membacanya. Apakah tanda yang diberikan Isa Al-Masih mengenai Yunus tidak digenapi? Justru hal itu telah digenapi bahwa Isa Al-Masih turun ke rahim bumi selama tiga hari dan tiga malam. Artinya Isa Al-Masih mati dan dikuburkan. Silakan saudara membaca ayat-ayat tersebut secara cermat.
~
Solihin

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Solusi Allah Terbaik Tentang Cara Menghadapi Ujian Hidup
  • Apakah Al-Ghaffar (Allah Maha Pengampun) Pasti Mengampuni…
  • Injil Dalam Al-Quran: Mengapa Masih Relevan Bagi Mukmin Masa…
  • Tidak ada Yang Mustahil Bagi Allah “Mukmin dan Nasrani…
  • Kenikmatan Melihat Allah Di Surga Bagi Mukmin

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz