Semua orang ingin hidup tenang dan bahagia. Namun, makin lama makin banyak orang cemas. Ada banyak masalah kehidupan. Masalah ekonomi, sulit mencari kerja, pandemi, konflik keluarga dan sebagainya.
Inilah yang Aliya rasakan. Ia ingin hidup dengan pengharapan. Ia ingin merasakan penerimaan dari teman dan keluarganya.
Namun Aliya mengalami banyak gangguan kecemasan. Ia memiliki masalah di kantor maupun keluarganya. Terlebih lagi Aliya sedih karena sering merasa tertolak dalam pergaulan.
Aliya berpikir: “Adakah harapan sejati umat Islam?” Karena itu Aliya mencari penghiburan dari kitab sucinya.
Mari kita simak bagaimana Aliya mendapatkan pengharapan. Anda akan mendapat kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Mencari Harapan Melalui Asma Allah, Al-Waasi
Aliya pernah mendengar tentang Asma Allah. Salah satu yang mengesahkannya adalah Al-Waasi.
Aliya ingin mengerti hal ini lebih dalam. Pikirnya mungkin saja ia menemukan harapan sejati umat Islam saat mendekatkan diri pada Allah. Aliya bertanya kepada guru agama mengenai hal ini.
Guru agama menjelaskan ada 99 Asma Allah. Salah satunya adalah Al-Waasi. Bermakna “Yang Maha Luas.” Dia Maha Luas dalam pengetahuan maupun juga dalam rahmat-Nya dan kasih-Nya.
Allah lebih luas dari siapapun juga. Contohnya, professor Daniel Robinson punya pengetahuan luas. Dia dapat menjelaskan berbagai ajaran. Ia mengetahui ajaran Socrates, Aristoteles, Stoika, Augustinus, Descartes, Locke, dsb. Namun, pengetahuannya sangat sedikit jika dibandingkan Allah.
Guru agama mengajarkan ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan Al-Waasi. Aliya mempelajari dan merenungkannya.
Namun saat belajar, Aliya malah menjadi bingung. Ia tidak mengerti mengapa banyak ayat yang menyatakan Allah sebagai Al-Waasi juga berisi ancaman?
- “Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka . . . Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs 5:54).
- “(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. . . . maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” (Qs 53:32).
Guru agama menjelaskan bahwa ini hanya peringatan. Allah karena Maha Luas (Al-Waasi) memang hendak memberikan rahmat-Nya kepada para hamba-Nya yang taat. Kita harus berusaha hidup benar agar layak mendapatkannya.
Aliya tentu ingin mendapatkan rahmat Allah. Namun ia sangat takut karena memiliki banyak dosa. Aliya takut, walau Allah Maha Luas, tidak layak menerima rahmat Allah.
Aliya menjadi sangat cemas. Pikirnya jangan sampai ia yang telah merasa tertolak oleh keluarga dan teman, nantinya akan tertolak juga oleh Allah.
Menemukan Perwujudan Al-Waasi Sejati
Suatu saat Aliya mengunjungi temannya yang Nasrani. Ia yang merasa kurang percaya diri jarang bersosial. Hanya kebetulan saat itu temannya ulang tahun dan mengajaknya.
Saat di rumah teman, Aliya membaca plakat di tembok yang menarik perhatiannya. Ada kutipan pada plakat yang sangat menghibur. “Sekalipun ayah dan ibu meninggalkan aku, Allah akan memelihara aku” (Zabur 27:10 BIS).
Kutipan ini memberinya harapan. Bahwa Allah mengasihi dan mau menerimanya. Karena itu Aliya bertanya kepada temannya untuk mengerti lebih jauh.
Teman Aliya menyatakan memang Allah Maha Luas dan penuh rahmat. Secara umum Ia menyatakannya kepada manusia, misalnya melalui alam. Ada udara yang kita hirup, sinar matahari, hujan dan sebagainya.
Secara khusus, Allah rindu menyatakan rahmat-Nya secara langsung kepada manusia. Namun, sayang dosa manusia menghambat rahmat Allah. Manusia sering khilaf dan gelap hati. Cenderung lebih senang mengikuti jalannya sendiri.
Karena itu Isa Al-Masih menjadi perwujudan rahmat Allah bagi manusia. Isa sebagai Kalimatullah membawa pengharapan bagi semua manusia. Ia adalah perwujudan sejati dari sifat Al-Waasi Allah.
“Oleh sebab kita percaya kepada Yesus [Isa Al-Masih], maka Ia memungkinkan kita menghayati kasih Allah, dan dengan kasih itulah kita hidup sekarang. Karena itu kita bersuka hati karena kita mempunyai harapan bahwa kita akan merasakan kebahagiaan yang diberikan Allah! . . . Harapan yang seperti ini tidak akan mengecewakan kita, sebab hati kita sudah diisi oleh Allah dengan kasih-Nya . . .” (Injil, Roma 5:2,5 BIS).
Ada harapan sejati umat Islam melalui Isa. Allah akan mengampuni dosa setiap orang yang percaya kepada Isa. Melalui Isa Allah juga mau menolong manusia untuk mendapatkan pengharapan masa depan terbaik (Taurat, Yeremia 29:11 BIS). Bahkan tersedia rahmat Allah untuk keselamatan masuk surga di akhirat.
Aliya menjadi sangat terhibur mengetahui semua hal ini. Ia melihat Isa sebagai perwujudan sifat Al-Waasi. Allah yang penuh rahmat dan Maha Luas mau menyatakan secara pribadi pertolongan-Nya kepada manusia.
Kasih Allah Memberikan Harapan Sejati bagi Manusia
Allah peduli dengan Anda. Ia ingin memberikan pengharapan kepada semua manusia. Karena itu Isa, Kalimatullah, datang sebagai perwujudan Al-Waasi.
Jika Anda mengimani Isa dan menjadi pengikut-Nya, ada pengharapan Allah bagi kehidupan Anda. Bahkan tersedia rahmat-Nya untuk masuk surga di akhirat.
“Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut! Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku” (Taurat, Ratapan 3:57-58).
Mari mengimani Isa dan menjadi pengikut-Nya! Mari menerima kasih Allah untuk menghilangkan kecemasan dan memberikan harapan bagi kehidupan Anda!
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini:
- Kalau Anda siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dan menjadi pengikut-Nya silakan klik disini.
- Kalau Anda ingin menyelidiki konsep-konsep dalam artikel ini dengan lebih mendalam Anda bisa mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara mengapa banyak ayat yang menyatakan rahmat Allah juga disertai ancaman?
- Menurut Saudara apakah manusia yang penuh dosa layak menerima pertolongan Allah?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih, yang menjadi perwujudan kasih Allah untuk memberikan harapan bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apa Harapan-Harapan Seorang Mukmin dari Agamanya?
- Nasrani dan Islam Membutuhkan Kasih dan Cahaya
- Dapatkah Sifat Allah Maha Pengasih Merasakan Kepedihan Manusia?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Pertanyaan 1, 2 dan 3 pertanyaan bodoh.
1. Sudah jelas agama adalah jalan untuk hidup di Dunia dan Akhirat sehingga ada sebab akibat jadi ada reward dan funishment.
2. Tidak perlu, karena dalam iman Islam Tuhan telah menciptakan sistem yang lengkap, tidak perlu tangan ataupun Anak Tuhan.
3. Jawaban idem dengan no 2 dan terkait status Isa dalam iman Kristen adalah statment dan komitmen yang paling lemah kalau tidak mau dibilang pembodohan.
~
Saudara Nurjanah Kristina,
Terimakasih karena sudah bersedia memberikan jawaban atas pertanyaan kami. Kami menghargai keyakinan saudara, namun pernahkah saudara berpikir bagaimana saudara dapat melunasi hutang dosa saudara? Untuk melunasinya adalah mustahil dengan amal dan perbuatan baik. Lalu bagaimana cara saudara melunasinya.
Izinkan kami memberitakan kabar baik, bahwa Isa Al-Masih telah memberikan jalan pelunasan hutang dosa saudara melalui kematian dan kebangkitan-Nya sebagai kurban yang sejati. Apakah saudara mau menyelediki lebih lanjut akan hal itu?
~
Noni
~
Bos, kalau memberi ayat jangan di potong-potong. Terus pengertian Maha Luas itu tidak bisa diartikan hanya dengan 2 ayat saja bos lihat Al Baqarah : 247, Al Baqarah : 286, AliImran : 73.
~
Saudara Naquib,
Terimakasih atas kesediaan saudara memberikan ayat-ayat tersebut. Kami sependapat dengan saudara bahwa pemakaian ayat jangan sepotong-sepotong. Namun kita bisa memakai potongan ayat tersebut asal tidak keluar dari konteksnya, dengan tujuan untuk memberikan penekanan tertentu pada bagian tersebut. Tetapi kami pun terbuka mendengarkan pendapat saudara, Jadi menurut ayat-ayat tersebut pengertian Mahaluas seperti apa yang mau saudara bagikan kepada kami?
~
Noni