Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ’Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs. 2:136).
Di dunia, terdapat tiga agama samawi yang paling berpengaruh. Pertama: Yudaisme, agama ini percaya akan Taurat dan tradisi nenek moyang mereka. Kedua, Kristen, mengimani Alkitab sebagai Firman Allah. Dan ketiga Islam, mencintai dan menghormati Al-Quran.
Walaupun ketiga agama tersebut berbeda, tetapi ketiganya memiliki kesamaan, yaitu percaya akan Tuhan Yang Esa dan beberapa riwayat nabi terdahulu. Sayangnya, kesamaan ini tertutupi oleh rasa saling curiga yang timbul akibat salah persepsi tentang Allah dan Jalan-Nya.
Jelas sikap tersebut bertentangan dengan sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bila setiap umat mengerti tentang penjelasan ‘Jalan Allah’ dalam Al-Quran, Taurat dan Injil maka pertikaian tersebut tidaklah perlu terjadi.
Jalan Allah Adalah Jalan Menuju Sorga
Jalan Allah merupakan satu-satunya jalan menuju sorga. Dengan cara-Nya, Allah menyatakan ‘jalan’ tersebut kepada nabi terdahulu sebagai penyambung lidah Allah. Maka setiap manusia harus memperhatikan pesan yang disampaikan para nabi tersebut.
“. . . Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Ayat di atas menjelaskan, nabi-nabi tersebut sebagai petunjuk yang fundamen. Demikian, Allah memerintahkan agar petunjuk tersebut dipatuhi.
Selain itu, Al-Quran juga menjelaskan, nabi berfungsi sebagai pembawa pesan yang sama dari sorga mengenai ‘jalan Allah’. Hanya Allah yang menjamin keselamatan. Jadi tidak salah jika umat Muslim berdoa memohon jalan dari Allah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Ibrahim, Ishak dan Perjanjian Yang Kekal Dari Allah
Dalam Taurat, Kitab Kejadian 17:1-4 dapat dibaca bagaimana Allah memberkati Ibrahim, “. . . Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.” Lalu Allah melanjutkan bahwa berkat itu akan dinyatakan melalui anak Ibrahim yang dilahirkan oleh Sara, isterinya.
“Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:19).
Ishak, Yakub dan Bangsa Israel
Melalui Ishak lahirlah Yakub. Yakub memperanakkan bangsa Israel. Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah, Pencipta yang disembah Ibrahim, Ishak dan Yakub. Karena ada perjanjian kekal antara Allah dengan Ishak maka keselamatan yang Allah sediakan bagi seluruh umat manusia terbit dari bangsa Israel (Qs 29:27).
Musa dan Ajaran Kurban Keselamatan
Nabi Musa memberikan petunjuk jalan Allah melalui ajaran Taurat mengenai ritual korban pengampunan dosa. “Dan hampir segala sesuatu disucikan . . . dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22). Yang dimaksud adalah darah dari yang dikorbankan. Hal ini juga terdapat dalam Al-Quran sura 7:154.
Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil Digenapi Isa Al-Masih
Riwayat, ajaran dan berkah dari Ibrahim, Ishak, serta Musa hanyalah petunjuk-petunjuk jalan Allah. Berkah keselamatan yang dijanjikan Allah kepada mereka sampai juga kepada segenap manusia melalui Isa Al-Masih. “Isa Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu” (Injil, surat Galatia 3:14).
Itu sebabnya Al-Quran memasyurkan Isa Al-Masih sebagai Pribadi terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
“Kata Isa Al-masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Datanglah pada Isa Al-Masih, sebab Dialah jalan untuk keselamatan.
[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah, “Pemelihara” Menyediakan Jalan Keselamatan
- Muhammad Menunjukkan Jalan, isa Al-Masih Adalah Jalan Ke Surga
- Mukmin Afghanistan Lewati Timur Tengah Untuk Menemukan Jalan Lurus
- Maksud Jalan Yang Lurus, Permohonan Al-Fatihah?
- Mana Jalan Menuju Akhirat – Islam, Buddha, Kristen, Hindu?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Website ini mengutip surat Al-Fatihah 6 (tunjukilah jalan yang lurus). Dan umat Kristiani menduga jalan yang lurus ada di Kristen. Padahal jalan yang lurus itu Islam.
Ayat 7 menjelaskan “Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan mereka yang sesat.”
Siapa orang yang mendapat nikmat itu? “Dan barang siapa yang mentaati Alloh dan RasulNya (Muhammad), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugarehi nikmat oleh Alloh….” (QS 4:69).
Siapa yang dimurkai dan tersesat itu?
Sahabat bertanya kepada tentang mereka yang dimurkai (Gharil magdubi’alaihim). Nabi mengatakan bahwa mereka adalah Yahudi (Jews).
Dan siapa yang tersesat (Walad dallin). Nabi menjawab Nasrani (Kristen). Hadists diriwayatkan oleh At-Tirmidhi dan Abu Dawud.
~
Tujuan akhir hidup manusia hanya dua. Sorga atau neraka. Untuk masuk ke neraka, tentu sangat gampang sekali. Bagaimana dengan sorga?
Sorga tempat orang-orang yang tidak berdosa. Jelas tidak ada manusia yang tidak berdosa! Berarti tidak ada manusia yang layak masuk sorga? Jika hanya mengandalkan usaha mereka sendiri, jelas tidak ada!
Maka manusia membutuhkan pertolongan. Siapa? Pribadi tersebut harus suci, sebab sorga tempat orang-orang yang suci. Dia harus berasal dari sorga dan tahu jalan menuju sorga.
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Jalan yang lurus, yang dapat membawa setiap manusia selamat ke sorga hanya satu. Yaitu Kalimat Allah yang telah datang ke dunia dalam diri Isa Al-Masih. Dia adalah suci (Qs 19:19). Dia berasal dari sorga, dan tahu jalan menuju sorga (Qs 3:45).
Benarkah Al-Quran mengatakan pengikut Isa (Kristen) adalah orang kafir/sesat? Tidak! “…menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
~
SO
*
Apa balasannya orang Yahudi dan Kristen? “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab (yahudi dan Nasrani=kristen) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Qs 98:6).
~
Siapakah orang Kristen menurut Al-Quran? Perhatikanlah kesaksiannya berikut: “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa Al-Masih) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55).
Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih di atas orang-orang kafir. Jelas ayat ini membantah klaim yang diberikan oleh umat Muslim selama ini terhadap orang Kristen.
Silakan membaca artikel pada url ini untuk penjelasan lebih lanjut: http://tinyurl.com/3j27ch5.
~
SO
*
Apa balasan orang Yahudi dan orang Kristen? “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab (Yahudi dan Nasrani=kristen) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”(Qs 98:6).
~
Siapakah orang Kristen menurut Al-Quran? Perhatikanlah kesaksiannya berikut: “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa Al-Masih) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55).
Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih di atas orang-orang kafir. Jelas ayat ini membantah klaim yang diberikan oleh umat Muslim selama ini terhadap orang Kristen.
Silakan membaca artikel pada url ini untuk penjelasan lebih lanjut: http://tinyurl.com/3j27ch5.
~
SO
*
Qs Al-Fatihah ayat 5: “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
Dari ayat tersebut jelas bahwa umat Islam itu hanya menyembah Allah.
Tujuan website ini untuk mencari kebenaran. Tapi ternyata tidak ilmiah dan tidak jujur, hanya untuk pembenaran agama Kristen saja.
~
Setiap hal yang kami sampaikan melalui website ini selalu berdasarkan kebenaran firman Allah. Jika firman Allah mengatakan itu salah, tentu kami tidak akan melakukan pembenaran. Namun, jika saudara merasa ada hal-hal yang menurut saudara bertentangan dengan kebenaran firman Allah, silakan saudara menyampaikan langsung ke staf kami dengan email: .
Baik umat Muslim dan Kristen sama-sama menyembah Allah Yang Maha Kuasa. Bukan allah/tuhan lain. Lalu bagaimana dengan Yesus Kristus/Isa Al-Masih? Dia adalah Kalimat Allah. Yang datang ke dunia dalam diri Isa Al-Masih dengan perantaraan seorang perawan. Datang untuk memberi Keselamatan dan Hidup Kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. “…supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Silakan menyelidiki penjelasan kami pada url berikut tentang Isa Al-Masih: http://tinyurl.com/348m6fh
~
SO
*
Firman Allah dari Al-Quran itu sangat benar. Tiada seorangpun dari umat Muslim disini menafikan. Staff Isa Al-Masih tidak mengerti apa yang kami maksudkan.Cara Saudara mentafsirkan ayat-ayat firman Allah sangat menyimpang jauh dari hakikat sebenarnya dari ilmu Al-Quran.
Juga kesalahan kalian mengambil satu ayat Al-Quran sebagai hujjah tetapi menafikan ayat yang lain adalah satu sikap yang tidak bijak, dan sebab akan menimbulkan salah tafsir.
Janganlah Saudara menjadi orang kafir yang mengambil sebagian Al-Quran. Saudara hanya mengikut hawa nafsu dengan tujuan untuk menyesatkan umat Islam/orang beriman. Sangat besar dosa Saudara di sisi Allah apabila Saudara salah menafsirkan Firman Allah.
~
Saudara Nureen Rafi,
Adapun tujuan dari situs ini adalah memberikan pengertian yang benar tentang Isa Al-Masih. Kami menjelaskannya sesuai ajaran Alkitab, sebagai satu-satunya kebenaran Allah.Oleh sebab itu kalaupun kami mengutip Al-Quran maka hanya pada bagian yang sama dengan Alkitab.
Kami bukanlah orang kafir yang mencoba untuk menyesatkan umat Muslim. Justru sebaliknya, kami memberitahukan kebenaran Allah tentang jalan ke sorga dalam Isa A-Masih. Sebuah jalan yang dimohonkan oleh umat Muslim ketika berdoa “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Sebagai pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat Isa Al-Masih menjawab: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Saya tidak perlu membaca semuanya, karena sejak awal pernyataannya sudah salah.
Mengapa Saudara mengatakan orang Kristen mengimani Alkitab sebagai Firman Allah?
Firman Allah itu adalah Yesus dan Yesus bukan Alkitab.
~
Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 ,14 mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia. Karena melalui Isa Al-Masih kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah, yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya.
Alkitab adalah Firman Allah, merupakan perkataan Allah sendiri, di mana Allah berbicara kepada manusia secara tertulis. Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi otoritas dan satu-satunya landasan praktik kehidupan orang Kristen.
Allkitab memang bukan Isa Al-Masih. Namun Isa Al-Masih sendiri mengajarkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan hingga bagian yang terkecil (Injil, Rasul Matius 5:18).
~
SL
*
Saudaraku, benar surga hanya dapat diraih oleh orang yang terpilih, bebas dari dosa. Allah adalah Maha Pengampun sebagaimana tercantum dalam 99 nama mulia-Nya.
Isa memang termasuk salah satu nabi dan rasul yang harus diyakini karena mengajarkan tauhid ke-esaan Allah. Sedangkan Trinitas hanyalah persepsi dari kaum-Nya. Karena itulah mereka disebut sebagai kaum yang tersesat.
Isa terlahir atas kekuasaan Allah yang meniupkan roh kehidupan pada Siti Maryam yang mulia, sebagai salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.
Keselamatan diberikan kepada kaum yang mengikuti ajaran tauhid (ke-esaan Allah, bukan ajaran Trinitas) yang dibawa oleh nabi Allah Isa. Sesungguhnya kebenaran adalah datang dari Allah, dan kesalahan hanya sifat dari hambanya yang lemah.
Saudaraku, maafkan bila ada yang kurang berkenan.
~
Allah itu maha kasih namun juga maha adil. Kasih Allah memberikan pengampunan kepada orang berdosa namun keadilan-Nya menghendaki dosa harus dihukum.
Agar kasih dan keadilan Allah dapat terpenuhi maka Dia sendiri rela menjadi manusia, Isa Al-Masih. Melalui kematian Isa Al-Masih di salib maka tuntutan kasih dan keadilan Allah dapat terpenuhi.
Kematian Isa Al-Masih menghasilkan pengampunan dosa dan jalan pendamaian manusia dengan Allah. Akibatnya manusia dapat masuk ke sorga. “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman di dalam darah-Nya” (Injil, Surat Roma 3:25).
Tidak ada konsep penebusan darah dalam kepercayaan Muslim. Walaupun konsep penebusan ini sudah diperkenalkan sejak Perjanjian Lama namun tidak dipahami oleh umat Muslim. Konsep penebusan dari dosa akan menjadi jelas kalau kita memahami ajaran Trinitas.
Di dunia ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia agar olehnya mereka memperoleh keselamatan kecuali Isa Al-Masih (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
SL
*
“Agar kasih dan keadilan Allah dapat terpenuhi maka Dia sendiri rela menjadi manusia, Isa Al-Masih. Melalui kematian Isa Al-Masih di salib maka tuntutan kasih dan keadilan Allah dapat terpenuhi”.
Membaca statement diatas adalah sulit dipahami, Allah menjadi manusia? Saat Allah jadi manusia berarti Allah memiliki segala keterbatasan sebagai manusia. Sungguh kemustahilan belaka.
Silahkan dirunut sampai ke masa lalu, untuk mengetahui bahwa prinsip Trinitas adalah konsep dari manusia bukan dari Isa AS (keselamatan baginya).
Dalam Islam tidak mengenal adanya dosa warisan, karena setiap individu harus bertanggung jawab atas segala yang diperbuatnya.Namun bagaimanapun Allah SW sebagai maha maghfiroh (maha pengampun). Sehingga selama nyawa dibadan dan seseorang bertaubat maka akan diampuni segala dosanya.Dalam Islam prinsip tanggung jawab, kasih sayang dan keadilan di tegakkan.
Mohon maaf bila tidak berkenan. Bagiku agamaku bagimu agamamu.
~
Ketika Allah berinkarnasi menjadi manusia, maka ada unsur-unsur keilahian yang diselubungkan dalam diri Isa Al-Masih. Sebaliknya, ada pula unsur-unsur insani yang ditambahkan kepada keilahian-Nya, seperti : Ia bisa merasa haus, lapar, lelah, sedih, terharu dan lain lain. Sehingga Isa Al-Masih dalam inkarnasi-Nya ini adalah betul-betul manusia sejati, kecuali dia tanpa dosa (Injil, Surat Ibrani 4:15).
Memang benar bahwa setiap orang harus bertanggungjawab untuk dosanya masing-masing dan orang lain tidak bisa bertanggung jawab untuk itu (Kitab Nabi Yehezkiel 18:20).
Namun demikian, ada satu pengecualian, dan itu berlaku untuk semua umat manusia. Satu orang menanggung dosa orang-orang lain dan membayar hukuman dosa bagi mereka sehingga orang-orang berdosa dapat menjadi benar dan suci di hadapan Allah. Orang itu adalah Isa Al-Masih.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
SL
*
”Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”(Qs 2:111).
~
Umat Muslim berusaha masuk sorga dengan melakukan amal dan kesalehan dalam wadah rukun Islam. Walaupun amal-ibadah itu dilakukan dengan baik namun tidak ada kepastian “Insya Allah” masuk sorga.
Fatimah, anak Nabi Muhammad sendiri, menurut Hadith Bukhari belum tentu masuk sorga. Sehingga ia harus memberikan petunjuk bagi anaknya. “Fatimah, lakukanlah sebanyak mungkin amal baik, saya (Muhammad) tidak dapat menyelamatkan kamu?”
Hal ini sangat berbeda dengan janji keyakinan keselamatan yang terdapat di dalam Injil. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
~
SL
*
Al-Quran surat 2:136. Tunduk dan patuh dalam bahasa Arab adalah Muslimin. Berarti semua nabi termasuk Isa AS adalah Muslim.
~
Alkitab menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah teladan bagi manusia dalam hal ketaatan-Nya kepada Allah. Walaupun Dia adalah Allah, namun telah mengambil rupa manusia. Karena ketaatan-Nya, Dia mati di salib.
Apakah Saudara percaya bahwa Isa Al-Masih telah mati untuk Saudara?
Sebagai umat Muslim, tentunya Saudara taat kepada kehendak Allah. Karena Allah menghendaki agar Saudara percaya kepada Isa Al-Masih. “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40).
~
SL
*
[quote name=”Staff Isa dan Al-Quran”]~
Siapakah orang Kristen menurut Al-Quran? Perhatikanlah kesaksiannya berikut: “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa Al-Masih) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55) SO[/quote
Jangan mimpilah! Al-Quran menyebut pengikut Isa bukan Kristen. Orang Kristen adalah pengikut Paulus.
Empat belas dari 27 surat di Perjanjian Baru ternyata ditulis oleh manusia, yaitu Paulus. Waktu penulisannya setelah Yesus wafat.
Konsep Trinitas yang menyatakan Tuhan itu tiga dalam satu adalah hasil konggres dikota Nicea pada tahun 325 M. Trinitas bukan ajaran Yesus (Injil sejati) dalam bahasa Ibrani.
~
Istilah “Kristen” memang tidak ada dalam Al-Quran, namun ada dalam Alkitab. Istilah ini adalah sebutan pertama kali bagi para rasul (murid Isa Al-Masih), mereka mengajarkan pengajaran yang di perintahkan Isa Al-Masih. Tetapi saat ini Kristen adalah suatu keluarga yang kepala keluarganya adalah Isa Al-Masih.
Keempat Injil dan surat-surat dalam Perjanjian Baru ditulis setelah Isa Al-Masih naik ke sorga. Walaupun ada sebagian di antara mereka yang tidak melihat langsung kehidupan Isa Al-Masih, namun ada banyak saksi mata yang dapat memberikan keterangan tentang kehidupan Isa Al-Masih.
Walaupun Isa Al-Masih tidak menggunakan istilah ”Trinitas” dalam pengajaran-Nya, namun Dia sendiri mengajarkan ajaran Trinitas. Hal ini dapat dilihat pada pesan terakhir yang disampaikan kepada para rasul-Nya. ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak (Isa Al-Masih) dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
~
SL
*
Website ini memang benar, hanya bagi orang orang yang besar kepala dan yang mencatut ayat-ayat Allah sesuai keinginannya.
~
Website ini bukan kesombongan ataupun kebenaran diri sendiri, melainkan kenenaran Allah yang sesuai kitab suci Allah. Melalui website ini kami, ingin memperkenalkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya kepada setiap orang.
Kalaupun kami harus menggunakan ayat-ayat dalam Al-Quran , maka hanya ayat-ayat yang cocok dengan Alkitab yang kami yakini sebagai satu-satunya kebenaran Allah.
Oleh sebab itu kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya pada artikel: http://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan/keselamatan-dalam-al-quran-dan-injil/129-keselamatan-dalam-al-quran-dan-injil.
~
SL
*
Orang Nasrani beda sama orang Kristen. Orang Nasrani mengikuti Isa as yang diantaranya terkenal dengan hawariyyin. Sedangkan orang Kristen Tuhan mereka adalah Paulus dan rasul mereka banyak.
~
Istilah Nasrani dan Kristen memang berbeda. Nasrani berasal dari ‘Sekte Nasrani’ yang sudah ada sebelum kelahiran Isa Al-Masih dan juga tidak ada kaitannya dengan nama kota asalnya Isa Al-Masih yaitu Nazaret. Sekte Nasrani adalah sekte Yahudi pra-Kristen.
Dalam Kitab-Suci umat Muslim, pengikut Isa Al-Masih disebut sebagai ‘Nasrani’ (Nashara, Qs. 5:82). Ini karena mengingat bahwa latar belakang Islam banyak berinteraksi dengan agama Yahudi (terutama di Medinah).
Sedangkan istilah “Kristen” digunakan tiga kali dalam Perjanjian Baru . Istilah ini pertama kali diberikan kepada pengikut Isa Al-Masih di Antiokhia (Injil, Surat Kisah Para Rasul 11:26) karena kelakuan mereka, kegiatan dan kata-kata mereka yang seperti Kristus (Isa al-Masih).
Orang Kristen adalah pengikut Isa Al-Masih, bukan pengikut Paulus . Mereka menyembah Allah, tidak menyembah atau menuhankan Paulus .
~
SL
*
Staff Isa dan Al-Quran yang terhormat.
Orang Kristen adalah pengikut Isa Al-Masih, bukan pengikut Paulus. Mereka menyembah Allah, tidak menyembah atau menuhankan Paulus.
Menurut saya pengikut Isa Al-Masih adalah kaum Nasrani dan bukan Kristen,sekali lagi bukan Kristen. Istilah Kristen muncul setelah Isa Al-Masih wafat, di Yunani oleh Paulus istilah Kristen itu timbul. Jadi kesimpulannya pengikut Isa Al-Masih adalah kaum Nasrani dan Kristen adalah hasil dari pola pemikiran Paulus di Yunani.
~
Nasrani bukan nama agama, melainkan sebutan untuk orang-orang yang mengikuti Isa Al- Masih. Mula-a Semula kata ini merujuk kepada semua umat Isa Al- Masih. Tapi kemudian, orang-orang Romawi menyebut umat Isa Al- Masih dari Antiokhia, Asia kecil dengan kata Kristen (Injil, Surat Kisah Para Rasul 11:26).
Agama Kristen-pun tidak menyelamatkan siapapun. Bukan agama baru yang dibutuhkan manusia yang terikat dalam kebutaan dan dosa, tetapi manusia membutuhkan seorang Juruselamat. Dengan mempercayakan seluruh hidup kita kepada Sang Juruselamat (Isa Al-Masih) maka kita akan mengalami pertolongan penyelamatan dari-Nya.
~
SL
*
Saya mau sedikit bertanya kepada saudara yang Muslim. Jika memang Islam adalah ajaran yang paling sempurna, berarti ajaran islam yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah yang benar adanya, dan Muhammad pun juga telah mengetahui bahwa jika ingin masuk surga, dan mengenal Allah melalui agama Islam.
Tapi mengapa Muhammad tidak yakin bahwa ia masuk surga (pada hal ia mengklaim, mengenal sekali pribadi Allah) sedangkan seluruh nabi-nabi terdahulu sudah masuk surga semuanya.
Aneh tapi nyata, Muhammad mengkumandangkan kebenaran, keselamatan, kepastian (bahwa dia nabi terakhir yang disempurnakan) tapi tidak yakin masuk surga. Bukankah itu menandakan nabi Muhammad plin-plan?.
~
Muhammad, selaku Nabiullah, penyambung lidah Allah, adalah yang paling erat bergaul dengan Allah, yang disembahnya.Dan Ia adalah orang paling mengerti sifat-sifat Allah. Oleh sebab itu seharusnya Muhammad adalah orang yang layak memperoleh sorga yang Allah sediakan.
Namun, apakah Muhammad meyakini ada ketulusan Allah tetang jaminan masuk sorga bagi dirinya?
Melalui doa Muhammad di bawah ini nampaklah betapa ia menyangsikan ketulusan Allah. Karena Allah dapat saja melakukan pengelabuahan terhadap dirinya.
“Ya Rabbi belalah aku dan jangan membela lawanku, buatlah aku jadi pemenang, bukan pecundang, rancanglah pengelabuan (tipu-daya) bagiku dan bukan melawan aku,” (doa permohonan Muhammad :kumpulan hadits shahih oleh Ibnu Abbas 3551).
~
SL
*
Nabi Muhammad adalah contoh tauladan kepada manusia. Dia pula mengajar bagaimana memohon doa. Doa adalah ibadah yang Nabi ajar kepada manusia selain sholat.
Nabi Muhammad hanya manusia sebagai utusan Tuhan. Dia bukan Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Alkitab juga menyebutkan Yesus tidak tahu semua tentang kiamat. “Anak tidak tahu, malaikat pun tidak tahu hanya bapa yang tahu.”
Mereka hanya mengajar apa yang Allah perintahkan!
~
Bagi pengikut Isa Al-Masih doa bukan lagi suatu pilihan, melainkan sebagai “nafas hidup” . Tanpa doa, sesungguhnya kehidupan rohani orang Kriten mengalami gangguan, bahkan mungkin menyebabkan “sakit” secara rohani.
Saudara benar, bahwa Nabi Muhammad bukan Tuhan melainkan hanya utusan.
Isa Al-Masih bukan hanya utusan Tuhan. Dia adalah Kalimat Allah dan Roh Allah, pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat. Walaupun kemanusiaan-Nya tidak mengetahui hari kiamat, namun dalam ke-Allahan-Nya tidak sekedar tahu tentang hari kiamat, malahan Dia adalah pemegang peran utamanya.
~
SL
*
Saudara Rondi,
Sudahkah anda mempelajari Al-Quran dan Hadist, dimana didalamnya lengkap menceritakan asal-usul Muhammad? Tolong tunjukkan di ayat mana dan hadist mana yang menyatakan Muhammad tidak yakin masuk surga. Anda salah besar. Anda perlu mengenal siapa Muhammad itu sebenarnya.
~
Saudara Mitra,
Inilah pengakuan Muhammad bahwa dia tidak yakin masuk sorga: “Maka ketahuliah ya (Muhammad) . . . . . mohonlah ampunan (kepada-Nya) bagi dosamu dan bagi dosa-dosa orang Mu’min” (Qs 47:19).
Lagi Qs 48:2 menekankan hal yang sama, “Supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang . . . . ”
Dua ayat ini menjelaskan bahwa Muhammad telah berdosa ketika dewasa dan akan terus berdosa. Sehingga dia tidak yakin akan keselamatan sorgawinya.
Inilah kebenaran tentang Muhammad: http://tinyurl.com/8f8hbew.
~
SO
*
Staff Isa dan Islam,
Kalian mengatakan bahwa Muhammad juga termasuk orang berdosa sebagaimana bunyi ayat dibawah ini.
“Supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang . . . ”
Dalam hal ini bukan Muhammad berdosa dan meminta maaf. Akan tetapi Yesus juga meminta maaf .
” Dan ampunilah kiranya kami(Yesus ) segala kesalahan kami(Yesus), seperti kami (Yesus) sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami” (Injil, Rasul Besar Matius 6:12).
~
Kitab Suci menyatakan bahwa Isa Al-Masih sebagai Imam Besar “ Pengantara” atau ”Jalan” manusia kepada Allah haruslah bukan orang berdosa. Karena Allah kudus itu maka Pengatara-Nya haruslah kudus tanpa noda.
“Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,” (Injil, Surat Ibrani 7:26).
Injil, Rasul Besar Matius 6:9-13 yang dikenal dengan istilah “Doa Bapa Kami.” Nas ini dimaksudkan bukan Isa Al-Masih berdoa minta ampun akan dosa-dosa-Nya, melainkan mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang hal berdoa.
~
SL
*
Saudaraku Staff IDI,
Saya adalah salah seorang yang senang juga mengikuti acara yang diselenggarakan oleh para Staff IDI. Setelah saya amati dengan seksama dan membaca aturan main situs ini kebanyakan acara ini didominasi pihak Staff IDI.
Seakan akan pihak Staff IDI saja yang benar dan yang lain dianggap salah. Dari sekian banyak responden yang saya baca yang saya anggap ada benarnya tiba tiba sudah dihapus oleh pihak Staff
IDI.
Saya menganggap hal itu tidak melanggar aturan main. Mohon dipertimbangkan oleh pihak Staff IDI. Terima kasih.
~
Saudara Rehan,
Terima kasih atas kesetiaan Saudara mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Staff IDI. Namun mohon maaf kalau kami terpaksa menghapus comment yang tidak berhubungan dengan isi artikel. Dan juga comments yang tidak memenuhi atau menyimpang dari Pedoman Memasukan Komentar.
Oleh sebab itu kami persilakan sebelum menuliskan comment untuk membaca dan memperhatikan Pedoman Memasukan Komentar.
Harap makhlum dan terima kasih.
~
SL
*
Para Staff IDA,
Berbicara tentang siapa Allah itu sebenarnya kita sama mengimani bahwa Allah itu ghaib.
Allah itu ada. Akan tetapi Allah itu tidak ada yang menyerupai/diserupai. Kita tidak bisa berandai- andai untuk bisa mengenai-Nya seperti apa, bagaimana asal usul-Nya. Sebelum langit dan bumi beserta makhluk diciptakan, Allah itu sudah ada terlebih dahulu.
Apapun yang diinginkanNya, bagi-Nya cukup menyebut “Kun ” jadilah, “Fayakun ” maka jadilah apa apa yang diinginkanNya. Allah itu berdiri sendiri, tidak ada unsur unsur lain yang bergabung dengan keeksistensian-Nya.
~
Saudara Bravo,
Sebagaimana Allah menciptakan sesuatu hanya dengan mengucapkan “kun fayakun”, demikian juga Isa Al-Masih dalam mewujudkan kehendak-Nya hanya mengucapkan kalimat “jadilah.” Bahkan kalimat “jadilah” itulah yang selalu melekat pada diri Isa Al-Masih dalam melakukan mujizat.
Ketika Isa Al-Masih menyembuhkan orang yang sakit kusta, Dia hanya mengatakan “jadilah” sembuh. “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya. menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir. ” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya”( Injil, Rasul Lukas 5:13 )
Lebih dari sekedar dapat menyembuhkan orang sakit, Isa Al-Masih mengatakan bahwa Dialah jalan keselamatan. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL