Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ’Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs. 2:136).
Di dunia, terdapat tiga agama samawi yang paling berpengaruh. Pertama: Yudaisme, agama ini percaya akan Taurat dan tradisi nenek moyang mereka. Kedua, Kristen, mengimani Alkitab sebagai Firman Allah. Dan ketiga Islam, mencintai dan menghormati Al-Quran.
Walaupun ketiga agama tersebut berbeda, tetapi ketiganya memiliki kesamaan, yaitu percaya akan Tuhan Yang Esa dan beberapa riwayat nabi terdahulu. Sayangnya, kesamaan ini tertutupi oleh rasa saling curiga yang timbul akibat salah persepsi tentang Allah dan Jalan-Nya.
Jelas sikap tersebut bertentangan dengan sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bila setiap umat mengerti tentang penjelasan ‘Jalan Allah’ dalam Al-Quran, Taurat dan Injil maka pertikaian tersebut tidaklah perlu terjadi.
Jalan Allah Adalah Jalan Menuju Sorga
Jalan Allah merupakan satu-satunya jalan menuju sorga. Dengan cara-Nya, Allah menyatakan ‘jalan’ tersebut kepada nabi terdahulu sebagai penyambung lidah Allah. Maka setiap manusia harus memperhatikan pesan yang disampaikan para nabi tersebut.
“. . . Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Ayat di atas menjelaskan, nabi-nabi tersebut sebagai petunjuk yang fundamen. Demikian, Allah memerintahkan agar petunjuk tersebut dipatuhi.
Selain itu, Al-Quran juga menjelaskan, nabi berfungsi sebagai pembawa pesan yang sama dari sorga mengenai ‘jalan Allah’. Hanya Allah yang menjamin keselamatan. Jadi tidak salah jika umat Muslim berdoa memohon jalan dari Allah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Ibrahim, Ishak dan Perjanjian Yang Kekal Dari Allah
Dalam Taurat, Kitab Kejadian 17:1-4 dapat dibaca bagaimana Allah memberkati Ibrahim, “. . . Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.” Lalu Allah melanjutkan bahwa berkat itu akan dinyatakan melalui anak Ibrahim yang dilahirkan oleh Sara, isterinya.
“Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:19).
Ishak, Yakub dan Bangsa Israel
Melalui Ishak lahirlah Yakub. Yakub memperanakkan bangsa Israel. Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah, Pencipta yang disembah Ibrahim, Ishak dan Yakub. Karena ada perjanjian kekal antara Allah dengan Ishak maka keselamatan yang Allah sediakan bagi seluruh umat manusia terbit dari bangsa Israel (Qs 29:27).
Musa dan Ajaran Kurban Keselamatan
Nabi Musa memberikan petunjuk jalan Allah melalui ajaran Taurat mengenai ritual korban pengampunan dosa. “Dan hampir segala sesuatu disucikan . . . dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22). Yang dimaksud adalah darah dari yang dikorbankan. Hal ini juga terdapat dalam Al-Quran sura 7:154.
Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil Digenapi Isa Al-Masih
Riwayat, ajaran dan berkah dari Ibrahim, Ishak, serta Musa hanyalah petunjuk-petunjuk jalan Allah. Berkah keselamatan yang dijanjikan Allah kepada mereka sampai juga kepada segenap manusia melalui Isa Al-Masih. “Isa Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu” (Injil, surat Galatia 3:14).
Itu sebabnya Al-Quran memasyurkan Isa Al-Masih sebagai Pribadi terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
“Kata Isa Al-masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Datanglah pada Isa Al-Masih, sebab Dialah jalan untuk keselamatan.
[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah, “Pemelihara” Menyediakan Jalan Keselamatan
- Muhammad Menunjukkan Jalan, isa Al-Masih Adalah Jalan Ke Surga
- Mukmin Afghanistan Lewati Timur Tengah Untuk Menemukan Jalan Lurus
- Maksud Jalan Yang Lurus, Permohonan Al-Fatihah?
- Mana Jalan Menuju Akhirat – Islam, Buddha, Kristen, Hindu?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .