• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Baqarah 2:136 > Apakah Janji Allah kepada Nabi Ibrahim Berlaku buat Kita?

Apakah Janji Allah kepada Nabi Ibrahim Berlaku buat Kita?

25 August 2015 oleh Web Administrator 57 Comments

Gambar-telunjuk-di-acungkan-sebagai-simbol-menyembah-Allah-yang-satu-sebagai-perintah-kepada-umat-MukminAgama Islam, Kristen, dan Yahudi menyembah Allah yang satu. Ketiga agama ini bahkan memiliki akar sejarah yang sama. Ketiga agama ini mengakui Ibrahim, Ishaq, dan Yaqub adalah nabi Allah.

Sebagai umat yang mempercayai bahwa Islam adalah agama yang menggenapi kedua agama pendahulunya, perintah kepada umat Mukmin adalah untuk mempercayai apa yang diturunkan kepada ketiga nabi tersebut. “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan . . . kepada Ibrahim, . . . , Ishaq, Ya’qub . . .'” (Qs 2:136).

Apakah Anda mengetahui apa yang diturunkan kepada ketiga nabi tersebut? Kepada nabi-nabi tersebut, Allah menurunkan janji-Nya. Apakah janji Allah kepada nabi Ibrahim itu? Mengapa kita perlu mengetahui janji tersebut? 

Allah Memberkati Keturunan Nabi Ibrahim

Kitab Taurat dan Injil mencatat, janji Allah kepada nabi Ibrahim bahwa Ia akan memberkati umat-Nya. Oleh Ibrahim semua kaum di muka bumi akan mendapatkan berkat (Taurat, Kejadian 12:3). Artinya, melalui keturunan Ibrahim semua kaum di muka bumi akan mendapatkan berkat rohani. Berkat rohani ini adalah Injil melalui Isa Al-Masih. Berkat rohani ini juga berlaku, jika perintah kepada umat Mukmin untuk mempercayai kitab Taurat dan Injil ini ditaati.

Allah Meneguhkan Janji-Nya Kepada Ishaq

Setelah Ibrahim wafat, Allah meneguhkan kembali janji-Nya kepada Ishaq. “. . . Aku akan . . . memberkati engkau, . . . dan Aku akan menepati sumpah yang telah Ku-ikrarkan kepada Abraham, ayahmu . . . Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; . . . dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat” (Taurat, Kejadian 26:3-4). Janji ini mengacu pada berkat Injil seperti penjelasan di atas.

Foto-tongkat-kerajaan-sebagai-simbol-peneguhan-janji-Allah-kepada-keturunan-IbrahimAllah Bekerja Dan Menepati Janji-Nya Melalui Nabi Ya’Qub

Allah terus bekerja untuk menggenapi janji-Nya. Ia mengerjakan janji-Nya kepada keturunan Ibrahim, Ya’Qub. Kitab Suci Taurat menyatakan, “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Taurat, Kejadian 49:10).

Yehuda adalah salah satu anak nabi Ya’Qub. Tongkat kerajaan, yaitu kepemimpinan yang berada dalam keturunan atau suku Yehuda.

Isa Al-Masih Memerintah di Dunia dan Akhirat

Siti Maryam melahirkan Kalimat Allah, Isa Al-Masih. Siti Maryam berasal dari suku Yehuda.  Taurat, Kitab Kejadian 49:10 meramalkan, “. . . kepadanya [Isa Al-Masih] akan takluk bangsa-bangsa.”

Allah tidak pernah lalai menepati janji–Nya. Janji Allah kepada nabi Ibrahim dan apa yang telah diturunkan kepadannya serta keturunannya telah digenapi. Allah memberikan berkat rohani dari Injil kepada semua kaum dan suku bangsa. 

Injil atau kabar baik menceritakan bahwa Isa, Kalimat Allah menjadi manusia untuk membebaskan umat manusia dari belenggu dosa, melalui kematian dan kebangkitan-Nya.  Jadi jika merujuk pada Injil, salah satu perintah kepada umat Mukmin yaitu untuk menjadikan Isa Al-Masih rahmat keselamatan atas kehidupan mereka.

Bagi mereka yang mempercayai karya penebusan ini, Isa akan memerintah atas hidup mereka selama-lamanya. “. . . dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan . . .’” (Kitab Suci Injil, Surat Filipi 2:10-11).


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Setelah membaca artikel di atas, apakah Saudara ingin mempelajari tentang Isa Al-Masih dalam Injil? Berikan alasan Saudara!
  2. Janji Allah kepada nabi Ibrahim dan keturunannya telah digenapi dalam Injil melalui Isa Al-Masih. Bagaimana pendapat saudara? 
  3. Apakah Saudara perlu menerima penyelamatan dari Isa Al-Masih? Berikan alasan Saudara! 

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Janji Allah kepada Nabi Ibrahim Berlaku buat Kita?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut: 

  1. Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih 
  2. Hikmah Qurban Nabi Ibrahim: “Manusia Mendekat Pada Allah” 
  3. Apakah Makna Injil Bagi Umat Islam? 
  4. Al-Quran Dan Injil: Jalan Lurus Menuju Surga Lewat Isa Al-Masih 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Baqarah 2:136 Tagged With: Islam Terhadap Kitab Suci

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

57 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
usil
26 August 2015 11:30 pm

~
Baca Al-Fatihah.umat Muslim menyembah Allah dulu, menemukan Allah dulu, baru meminta Allah membimbing mereka di jalan-Nya yang lurus.
Yesus berkata: “Akulah Kebenaran dan Hidup, tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku.” Bapa adalah Allah. Yesus hanya menjadi jalan menuju Bapa. Berarti Yesus bukan Allah.

Balas
staff
7 September 2015 4:39 am
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Pada umumnya para nabi utusan Allah hanya menunjukkan jalan kepada Allah. Al-Quran menulis bahwa nabi saudara hanya penunjuk jalan. “Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus” (Qs 42:52).

Sedangkan dalam Kitab Suci Allah, Isa Al-Masih dinyatakan sebagai jalan kepada Allah “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”(Injil, Rusul Besar Yohanes 14:6). Hanya di dalam Isa Al-Masih-lah ketiga-tiganya itu: Jalan, Kebenaran, dan Hidup itu ada. Orang lain hanya dapat menunjukkan ketiga hal itu tanpa dapat mengatakan “Akulah itu.”

Dan pada aaat Isa Al-Masih berkata “Akulah” (Yunani “Ego Eimi” atau Ibrani “Ani Hu”, Aku ada, Akulah Dia), sebenarnya Dia menyatakan diri-Nya sebagai YHVH, Allah Israel. “Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu” (Taurat, Kitab Keluaran 3:14).
~
Slamet

Balas
Edie
27 August 2015 6:38 am

~
Siti Maryam melahirkan Kalimat Allah, Isa Al-Masih. Siti Maryam berasal dari suku Yehuda. Taurat, Kitab Kejadian 49:10 meramalkan, “… kepadanya [Isa Al-Masih] akan takluk bangsa-bangsa.”
Respon: Kapan kejadian penaklukan bangsa2 itu? Dulu atau nanti?

Balas
staff
7 September 2015 1:08 pm
Balasan ke  Edie

~
Kata-kata nubuat Yakub dalam Taurat, Kitab Kejadian 49:10, ”tongkat kekuasaan tidak akan tersingkir dari Yehuda” ini menunjukkan bahwa kekuasaan sebagai raja akan dipegang oleh suku Yehuda dan kekuasaan akan tetap berada di tangan-Nya sampai masa mendatang.

Ini menunjuk pada Isa Al-Masih, keturunan Yehuda sebagai ”pemimpin bagi kelompok bangsa yang akan menjalankan kekuasaan dan wewenang atas segala bangsa-bangsa di dunia ini.”

Sebagai puncaknya, segala sesuatu yang ada di sorga dan di bumi akan menjadi milik Isa Al-Masih. Segala kuasa di bumi dan di sorga ada di tangan-Nya. Dan “setiap lutut akan bertelut dan semua lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi Dia kemuliaan untuk selama-lamanya” (Injil, Surat Filipi 2:9-11).
~
Slamet

Balas
daandiet
27 August 2015 8:37 am

~
Yang saya pahami ketika membaca Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 136 adalah adanya kesinambungan wahyu Allah yang diturunkan kepada para utusan-Nya untuk disampaikan dan diamalkan oleh umat-Nya.
Allah memerintahkan umat melalui Nabi Muhammad agar beriman kepada Allah dan Al-Quran serta apa-apa yang diturunkan kepada para utusan-Nya ( Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub ) begitu juga kepada kitab yang diturunkan kepada Musa dan Isa (Taurat dan Injil), tiada membedakan mereka dan intinya adalah patuh kepada Allah.

Bukankah Isa putra Maryam juga mengajarkan patuh atas segala perintah Allah? Umat Islam, Insya Allah, selalu mengamalkan ajaran itu. Mengapa admin tidak konsisten mengamalkan Qs 2:136 tersebut untuk beriman kepada Al-Quran dan Nabi Muhammad?

Balas
staff
7 September 2015 1:31 pm
Balasan ke  daandiet

~
Saudara Daandie,

Kami setuju dengan saudara bahwa wahyu Allah yang disampaikan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Musa, Daud dan Isa Al-Masih adalah wahyu yang kesinambungan. Namun ketika sampai kepada nabi saudara wahyu tersebut berubah total.

Ajaran nabi saudara yang sangat bertolak belakang dengan ajaran Isa Al-Masih inilah yang membuat kami semakin ragu apakah benar dia adalah nabi yang diutus Allah.

Pada hal Allah dalam Al-Quran memberikan penjelasan bahwa ajaran Isa Al-Masih itu memberikan petunjuk bagi umat yang saleh. “Injil dan Taurat adalah Petunjuk dan Cahaya bagi orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Slamet

Balas
BOAS
29 August 2015 8:34 am

~
Walau bagaimanapun cara umat Islam menafsirkan tidak akan bisa dipungkiri bahwa dari keturunan Ishak lah penggenapan janji Allah menganugerahkan seorang Juruselamat dunia ini.

Balas
staff
7 September 2015 1:49 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Terima kasih untuk pandangan saudara. Kiranya kebenaran yang saudara sampaikan ini dapat menjadi berkat bagi pengunjung situs ini.

“Isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:19).
~
Slamet

Balas
daandiet
30 August 2015 4:13 am

~
Andaikata kemudian tidak ada salah seorang dari keturunan Yakub, anak Ishak, yang bernama Musa yang telah menyelamatkan umat Israel dari kebinasaan yang dilakukan Firaun mungkinkah akan ada juruselamat dari kalangan umat Israel?
Salahkah jika menyebut Musa sebagai juruselamat?

Selain Ishak, ada juga saudara kandungnya yaitu Esau yang juga mempunyai anak keturunan dan walau dari lain ibu adapula Ismail yang juga berketurunan juga anak keturunan Ketura yang ibu tirinya. Dari saudara kandung maupun tiri Ishak ternyata kemudian menjadi berbagai bangsa. Ini menunjukkan ada juru selamat bagi mereka.
Itu salah satu tafsir dari pengertian juruselamat.

Balas
staff
7 September 2015 2:35 pm
Balasan ke  daandiet

~,
Saudara Daandeit,

Memang Musa adalah nabi yang diutus Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, tapi Musa bukanlah Juruselamat melainkan Allah.
“Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir” (Kitab Nabi Yesaya 43:3).

Malaikat Tuhan selaku utusan Allah juga menyampaikan pesan bahwa “Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai-Nya Isa, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).

Jadi jelas Kitab Suci Allah menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat manusia dan tidak ada Juruselamat yang lain.
~
Slamet

Balas
BOAS
31 August 2015 7:12 am

~
Kepada Daandiet,

Andaikata Ishak jadi disembelih. Andaikata Ismail jadi disembelih, bagaimana ya? Tetapi firman Allah adalah ya dan amin, sehingga apa yang sudah terjadi ya terjadilah karena kehendak Allah yang maha pengasih dan penyayang saja yang jadi. Sehingga tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Juruselamat yang asli hanyalah Isa Al-Masih yang penuh kasih. Dan jika ada yang lain mengaku sebagai pembawa keselamatan maka itu palsu.

Balas
staff
7 September 2015 7:07 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Terima kasih atas pengakuan saudara bahwa Isa Al-Masih satu-satunya Juruselamat dunia yang dapat membebaskan manusia dari belenggu dosa.

“Karena jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Isa adalah Junjungan Yang Ilahi, dan di dalam hatimu kamu percaya bahwa Ia telah dibangkitkan Allah dari antara orang-orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
~
Slamet

Balas
usil
1 September 2015 6:15 pm

~
Saudara mengatakan: “Kami tidak bermaksud menjelek-jelekkan agama anda dengan forum diskusi ini karena kami hanya ingin mengemukakan kebenaran firman Allah.”

Firman Allah yang mana yang kalian maksud dengan kebenaran?
Kalau hanya Yesus yang dapat menyelamatkan dan mensucikan manusia. Lantas kemana Bapa dan Roh Kudus?

Balas
staff
7 September 2015 7:25 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Agar saudara dapat mengetahui kebenaran yang kami maksud, saudara perlu membuka hati bagi Isa Al-Masih. Karena dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih telah berjanji: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besa Yohanes 8:31-32).

Keselamatan adalah karya Allah Tritunggal.
Ketiga oknum tersebut berperan dalam keselamatan. Allah sebagai Perencana, Kalimat Allah sebagai Pelaksana, dan Allah Roh sebagai Penyempurna keselamatan manusia.
~
Slamet

Balas
usil
1 September 2015 6:18 pm

~
Walau bagaimanapun cara umat Islam menafsirkan tidak akan bisa dipungkiri bahwa dari keturunan Ishak lah penggenapan janji Allah menganugerahkan seorang Juruselamat dunia ini.
Respon: Domba dongok! Yesus bukan Tuhan, karena Tuhan tidak mungkin lahir dari dan punya silsilah keturunan!

Balas
staff
7 September 2015 7:55 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Tentunya tidak ada yang mustahil apabila Isa Al-Masih adalah Allah yang dalam inkarnasi-Nya ini, Dia memilih lahir melalui rahim Maryam, bukan? Karena Allah itu maha kuasa. Dan kalau pun Isa Al-Masih memiliki silsilah sebagaimana lazimnya manusia, kenapa harus dipersoalkan?

“Injil itu menjelaskan tentang Sang Anak yang datang dari Allah, yaitu Sang Anak yang dilahirkan sebagai manusia melalui garis keturunan Nabi Daud, dan yang menurut Ruh kesucian telah dinyatakan sebagai Sang Anak yang berkuasa yang datang dari Allah, melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dia adalah Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi” (Injil, Surat Roma 1:3-4).
~
Slamet

Balas
BOAS
5 September 2015 10:21 am

~
Yang dongok itu adalah orang yang mengira bayi laki- laki yang lahir dari rahimnya bunda Maria merupakan keturunan jasmani Ishak. Namun bukanlah seperti itu faktanya, Isa Al Masih lahir dari rahim bunda Maria yang adalah keturunan Ishak, bukan Ismail.

Balas
staff
7 September 2015 7:58 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Terima kasih atas komentarnya. Semoga penjelasan saudara dapat menambah wawasan bagi saudara Usil.
~
Slamet

Balas
yohanes
6 September 2015 4:24 am

~
Mohon umat Muslim mencamkan kata-kata saya. Isa Al-Masih tidak pernah menerima kitab Injil apalagi membawa-Nya untuk diajarkan!

Jadi dilihat dari situ jelas bahwa Al-Quran bukan kitab yang valid. Jika ada yang menanggapi pernyataan saya di atas, saya tunggu jawabannya. Kapan dan di mana Isa Al-Masih menerima wahyu apalagi membuat kitab Injil?

Balas
staff
7 September 2015 8:14 pm
Balasan ke  yohanes

~
Saudara Yohanes,

Kami sependapat dengan saudara bahwa Isa Al-Masih tidak pernah menerima wahyu dari Allah berupa Kitab Injil. Karena Isa Al-Masih itu adalah Kalimatullah yang nuzul ke dunia.

Namun demikian untuk kepentingan kita maka berita Injil ini ditulis dalam kitab oleh empat orang murid Isa Al-Masih. Yaitu: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
~
Slamet

Balas
joan
6 September 2015 4:47 am

~
Dalam Injil Rasul Besar Matius 9:16-17 tertulis, “Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”

Itulah cara pandang Isa dan Paulus tentang Hukum Taurat sesuatu dipandang sesuai zamannya dan pemahaman yang berkembang. Tapi Al-Quran adalah bentuk kemunduran.

Balas
staff
11 September 2015 4:05 am
Balasan ke  joan

~
Saudara Joan,

Terima kasih atas komentar saudara. Semoga penjelasan saudara ini dapat memberikan pencerahan bagi pembaca.

Al-Quran sebagai kitab penutup seharusnya tidak boleh menyimpang dari kitab-kitab pendahulunya, paling tidak sesuai dengan kitab Taurat, Zabur, dan Injil.
~
Slamet

Balas
bayu
9 September 2015 5:23 am

~
Kepada Yohanes,

“Mohon umat Muslim mencamkan kata-kata saya. Isa Al-Masih tidak pernah menerima Kitab Injil apalagi membawa-Nya untuk diajarkan!”

Berarti Injil sekarang itu hanya buatan manusia, tapi anda mau mengikuti dan bisa anda revisi sekehendak hati.

Balas
staff
11 September 2015 3:12 am
Balasan ke  bayu

~
Saudara Bayu,

Umat Muslim mengakui bahwa nabi saudara menerima wahyu yang diturunkan Allah melalui Jibril, kemudian dalam bentuk Al-Quran diajarkan kepada umatnya.

Namun tidak demikian dengan Isa Al-Masih. Dia tidak perlu menerima wahyu Allah dalam bentuk Kitab Injil, karena Dia adalah firman Allah yang hidup. Justru Kitab Injil itu berisi Injil “kabar baik” tentang jaminan keselamatan kekal dari hukuman neraka di dalam Isa Al-Masih.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”(Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet

Balas
bayu
9 September 2015 5:27 am

~
Kepada Admin,

“Agar saudara dapat mengetahui kebenaran yang kami maksud, saudara perlu membuka hati bagi Isa Al-Masih. Karena dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih telah berjanji: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besa Yohanes 8:31-32).
~
Slamet

Pertanyaannya: Firman Allah yang mana yang kalian maksud dengan kebenaran?

Balas
staff
11 September 2015 2:36 am
Balasan ke  bayu

~
Saudara Bayu,

Apabila kita ingin mengenal kebenaran yang sejati, maka satu-satunya jalan adalah kesediaan kita untuk melakukan hubungan pribadi dengan Dia yang mengklaim sebagai “Kebenaran,” yaitu Isa Al-Masih.

Sang Kebenaran itu berfirman: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Besar Yohanes 14:6).

Kebenaran moral tidak bisa disampaikan hanya dengan kata-kata, tapi harus dengan teladan. Oleh karena itu banyak orang, bahkan nabi-nabi telah menceritakan tentang kebenaran, tetapi tidak ada orang yang pernah mengatakan seperti yang Isa Al-Masih katakan “Akulah Kebenaran.”
~
Slamet

Balas
yohanes
9 September 2015 11:48 am

~
Kepada Bayu,

Berarti Injil sekarang itu hanya buatan manusia…., tapi mau saja anda ikuti dan bisa anda revisi sekehendak hati…”

Jawaban: Sebenarnya saya salut sama admin yang selalu sabar menanggapi tanggapan teman-teman Muslim karena harus cerita mulai dari nol lagi untuk mengabarkan Injil.

Buat Mas Bayu anda tidak tahu apa itu Injil. Injil bukan kitab tapi buku yang isinya kisah Injil disebut Kitab Injil. Anda harus tahu dulu bedanya Injil dan Kitab Injil baru bicara.

Balas
staff
11 September 2015 3:42 am
Balasan ke  yohanes

~
Saudara Yohanes,

Terimakasih atas komentar saudara.
Isa Al-Masih mengajarkan dan memberi teladan bahwa kita harus mengasihi sesama kita.
~
Slamet

Balas
siti aisyah
9 September 2015 11:55 am

~
Al-Quran akan dirasa adil jika mampu membuktikan atau menunjukkan bukti Alkitab/Injil yang asli baru boleh mengatakan yang lain palsu. Sebelum semua itu terpenuhi apa yang diktakan Al-Quran adalah fitnah dan kitab yang di dalamnya terdapat fitnah tidak layak disebut firman Allah.

Balas
staff
11 September 2015 4:27 am
Balasan ke  siti aisyah

~
Saudara Siti Aisyah,

Jelas di dalam kitab suci sebagai wahyu Allah tidak mungkin ada fitnah. Ini bukan berarti bahwa kitab suci boleh menyembunyikan kesalahan seseorang.

Justru kitab suci yang benar harus dapat menunjukkan dosa dan kesalahan, agar seseorang dapat memiliki relasi yang benar dengan Allah. Kitab suci harus dapat ”mendidik orang dalam kebenaran.”

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16-17).
~
Slamet

Balas
Jembot kuning
12 September 2015 6:01 am

~
Saat penyaliban Yudas di bunuh tentara Romawi. Saat itulah Romawi berkuasa penuh atas umat Isa Al-Masih. Dan di situlah revisi-revisi kitab semena-mena dalam campur tangan manusia iblis.

Injil memang wahyu Allah yang diturunkan ke Isa Al-Masih. Tapi semua berakhir dengan revisian oleh Paulus dan orang-orang Romawi yang membolak-balikkan keadaan.

Balas
staff
23 September 2015 3:15 am
Balasan ke  Jembot kuning

~
Saudara Jembot,

Yudas tidak dibunuh oleh tentara Romawi, tetapi mati karena bunuh diri. Kitab Suci Allah memberikan bukti kepada kita. “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Injil, Rasul Besar Matius 27:3-8).

Justru tentara Romawi lah yang melakukan penyiksaan dan penyaliban terhadap Isa Al-Masih. Bahkan seorang di antaranya menikam lambung Isa Al-Masih dengan tombak ketika Dia berada di atas kayu salib.“Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 19:34-35).
~
Slamet

Balas
yohanes
14 September 2015 10:46 am

~
Kepada Jembot Kuning,

Saat penyaliban Yudas di bunuh tentara Romawi. Saat itulah Romawi berkuasa penuh atas umat Isa Al-Masih. Dan di situlah revisi revisi kitab semena-mena dalam campur tangan manusia iblis.
Jawab: Komentar anda tidak bisa dibuktikan. Tunjukkan ayatnya yang dirubah. Tunjukkan aslinya yang bisa dipertaggung jawabkan secara penelitian biar seluruh dunia tahu. Saya tunggu jawabanya.

Balas
staff
23 September 2015 3:13 am
Balasan ke  yohanes

~
Saudara Yohanes,

Kami sependapat dengan komentar saudara.

Baik Allah maupun Nabi Muhammad dalam Al-Quran tidak pernah mengatakan bahwa Injil telah diubah. Sebaliknya Allah justru memerintahkan Nabi Muhammad mencari pertolongan dari mereka yang membaca Taurat dan Injill untuk menghilangkan segala macam keraguan.

“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu”(Qs10:94). 
~
Slamet

Balas
joan
14 September 2015 10:57 am

~
Siapa yang lebih pintar sekarang sedangkan Al-Quran tidak bisa membuktikan apapun tentang yang katanya Alkitab dirubah. Malahan Al-Quran yang mengingkari baik Taurat maupun Injil. Semua ayat tentang Alkitab dalam Al-Quran tidak ada hikmad di dalamnya malahan bentuk penyesatan.
Muhammad hanya rasul sama seperti Paulus tapi cara hidup Paulus lebih terpuji dari pada Muhammad

Balas
staff
23 September 2015 3:11 am
Balasan ke  joan

~
Saudara Joan,

Sebenarnya Al-Quran menyatakan kepada umat Muslim bahwa Taurat dan Injil itu tidak pernah diubah. Kalau Taurat dan Injil sudah tidak murni, tentunya Allah tidak memerintahkan umat Muslim untuk melakukan perintah Allah yang ada dalam kedua kitab suci tersebut.

“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al-Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka . Diantara mereka ada golongan yang pertengahan”(Qs 5:66).

Dan oleh karena Paulus tidak hanya mempercayai, tetapi ia juga mentaati Injil, maka Paulus mempunyai karakter yang dapat dijadikan teladan.
~
Slamet

Balas
usil
3 November 2015 9:26 am

~
Keselamatan adalah karya Allah Tritunggal. Ketiga oknum tersebut berperan dalam keselamatan. Allah sebagai Perencana, Kalimat Allah sebagai Pelaksana, dan Allah Roh sebagai Penyempurna keselamatan manusia.

Tanggapan: Kalau keselamatan itu karya Tritunggal, mengapa kalian mengatakan hanya Yesus yang dapat menyelamatkan manusia?

Balas
staff
23 November 2015 1:42 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Memang ketiga oknum dalam Allah Tritunggal berperan dalam keselamatan manusia. Dan Isa Al-Masih yang menggenapkan karya keselamatan bagi manusia. “Sebab, oleh kematian Kristus, kita dibebaskan oleh Allah, berarti Ia sudah mengampuni kita dari dosa-dosa kita”(Injil, Surat Efesus 1:7).

Karena Isa Al-Masih yang rela mati di atas kayu salib bagi manusia, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya akan mendapat bagian di dalam keselamatan yang dijanjikan Allah. Jadi tidaklah salah apabila kita mengatakan bahwa keselamatan itu hanya ada di dalam Isa Al-Masih bukan yang lain.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet

Balas
@natal
13 December 2016 1:54 pm

~
Buat Umat Muslim,

“Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan… kepada Ibrahim, …, Ishaq, Ya’qub…” (Qs 2:136).

Muhammad pun diberi bimbingan oleh malaikat, Imanilah Injil dan didalamnya ada cahaya terang dan didalamnya ada orang-orang bertaqwa.

Siapakah orang yang dimaksud, yaitu Isa Al-Masih sebagai jalan terang menuju sorga. Injil Mencatat: “Aku ( Isa Al-Masih ) berkata kepadamu : sesungguhnya barang siapa menuruti firman Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya (Injil Rasul Besar Johanes 8:51).

Bila kita umat manusia tidak menuruti firman-Nya (Isa Al-Masih) itu, maka mautlah menanti di akhir zaman, hari Isa Al-Masih.

Balas
staff
16 December 2016 8:58 am
Balasan ke  @natal

~
Saudara Natal,

Terima kasih atas komentar saudara.

Isa Al-Masih adalah terang dunia. Kehadiran-Nya menjadi terang dalam gelapnya dunia. Dia adalah kebenaran ditengah kejahatan.

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”(Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Islam Wajib Tunduk Kepada Allah dan Ajaran Isa Al-Masih!
  • Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih
  • 4 Keutamaan Surah Al-Baqarah Tentang Nabi Isa
  • Pantaskah Orang Islam Mempelajari Tulisan Para Nabi?
  • Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz