Dapatkah kita mempercayai sesuatu yang belum kita ketahui? Dapatkah kita mempercayai bahwa Soekarno dan Muhammad Hatta adalah presiden pertama RI, seandainya kita belum pernah mendengar nama mereka?
Beberapa orang Islam berkata kepada kami bahwa kaum Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih juga. Bahkan, mereka mengasihi-Nya. Kami menghargai rasa hormat mereka. Tetapi, apakah mereka mengerti “apa yang diturunkan” bagi Isa Al-Masih?
Allah Menurunkan Injil Kepada Isa Al-Masih
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata “beriman”, “mempunyai iman (ketetapan hati).” Al-Quran mencatat, “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada . . . Isa . . . dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Al-Quran juga mencatat bahwa Kitab Injil diturunkan bagi Isa. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan `Isa putera Maryam, Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46). Ketika Anda “menyelami” kitab Injil, Anda akan membuktikan di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya dari Allah. Jika benar Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih, maka sudah sewajarnya Mukmin juga mengimani Injil sebagai kitab mereka. Dengan demikian pandangan umat Islam terhadap Isa Al-Masih akan berbeda dengan sebelumnya.
Injil sebagai petunjuk, seseorang wajib memperhatikannya! Dalam Kitab Injil, Allah membuktikan kasih-Nya bagi umat manusia. Ia mengutus Isa untuk mengampuni kita. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya [Isa] sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10).
Pengampunan Allah Melalui Pengorbanan Isa Al-Masih
Sejak jaman nabi-nabi, Allah memberikan pengampunan ketika manusia bertobat dan mengorbankan hewan sembelihan pilihan. Pada masa ini pertobatan harus tetap dilakukan. Namun, korban sembelihan tersebut telah digenapi ketika Nabi Isa disalibkan dan mati untuk menebus jiwa manusia. Hal ini adalah untuk sekali dan selama-lamanya. “. . . hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban” (Injil, Surat Ibrani 7: 27). Maka demikian jika Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih, maka sudah selayaknya Mukmin juga menerima pengampunan dosa melalui pengorbanan Isa Al-Masih.
Injil memberikan petunjuk bahwa Allah memberikan pengampunan melalui Isa. Ketika kita diampuni, kita dapat menghadap Allah yang Maha Suci. Pelajarilah Injil yang diturunkan Allah bagi Isa Al-Masih. Isa berkata, “Aku datang, supaya mereka [pengikut-Nya] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10). Ketika Anda mengikuti-Nya, Anda memiliki hidup berkelimpahan.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana kita dapat mempercayai “apa yang diturunkan” bagi Isa Al-Masih?
- Menurut Saudara setelah membaca artikel ini, dapatkah Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih?
- Apa yang Injil ajarkan tentang pengorbanan Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .