Dapatkah kita mempercayai sesuatu yang belum kita ketahui? Dapatkah kita mempercayai bahwa Soekarno dan Muhammad Hatta adalah presiden pertama RI, seandainya kita belum pernah mendengar nama mereka?
Beberapa orang Islam berkata kepada kami bahwa kaum Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih juga. Bahkan, mereka mengasihi-Nya. Kami menghargai rasa hormat mereka. Tetapi, apakah mereka mengerti “apa yang diturunkan” bagi Isa Al-Masih?
Allah Menurunkan Injil Kepada Isa Al-Masih
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata “beriman”, “mempunyai iman (ketetapan hati).” Al-Quran mencatat, “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada . . . Isa . . . dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Al-Quran juga mencatat bahwa Kitab Injil diturunkan bagi Isa. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan `Isa putera Maryam, Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46). Ketika Anda “menyelami” kitab Injil, Anda akan membuktikan di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya dari Allah. Jika benar Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih, maka sudah sewajarnya Mukmin juga mengimani Injil sebagai kitab mereka. Dengan demikian pandangan umat Islam terhadap Isa Al-Masih akan berbeda dengan sebelumnya.
Injil sebagai petunjuk, seseorang wajib memperhatikannya! Dalam Kitab Injil, Allah membuktikan kasih-Nya bagi umat manusia. Ia mengutus Isa untuk mengampuni kita. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya [Isa] sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10).
Pengampunan Allah Melalui Pengorbanan Isa Al-Masih
Sejak jaman nabi-nabi, Allah memberikan pengampunan ketika manusia bertobat dan mengorbankan hewan sembelihan pilihan. Pada masa ini pertobatan harus tetap dilakukan. Namun, korban sembelihan tersebut telah digenapi ketika Nabi Isa disalibkan dan mati untuk menebus jiwa manusia. Hal ini adalah untuk sekali dan selama-lamanya. “. . . hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban” (Injil, Surat Ibrani 7: 27). Maka demikian jika Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih, maka sudah selayaknya Mukmin juga menerima pengampunan dosa melalui pengorbanan Isa Al-Masih.
Injil memberikan petunjuk bahwa Allah memberikan pengampunan melalui Isa. Ketika kita diampuni, kita dapat menghadap Allah yang Maha Suci. Pelajarilah Injil yang diturunkan Allah bagi Isa Al-Masih. Isa berkata, “Aku datang, supaya mereka [pengikut-Nya] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10). Ketika Anda mengikuti-Nya, Anda memiliki hidup berkelimpahan.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana kita dapat mempercayai “apa yang diturunkan” bagi Isa Al-Masih?
- Menurut Saudara setelah membaca artikel ini, dapatkah Mukmin beriman kepada Isa Al-Masih?
- Apa yang Injil ajarkan tentang pengorbanan Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Muslim beriman kepada Isa AS sebagai utusan Tuhan. Isa berkata “Setelah dia maka akan datang sang penghibur (Muhammad) menyempurnakan dia sebagai utusan Tuhan, maka ikutilah dia.”
Muslim mengikuti perkataan Yesus untuk menjadi pengikut Muhammad. Muslim adalah pengikut Yesus.
Paulus berkata didalam kitab karangannya (Alkitab) bahwa Yesus adalah Tuhan.Orang Katolik mempertuhankan Yesus. Orang Katolik adalah pengikut ajaran Paulus.
~
Saudara Usil,
Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menubuatkan kedatangan nabi saudara.
Isa Al-Masih memang menubuatkan tentang kedatangan Penghibur yang diutus oleh Allah. Dan yang dimaksud Penghibur itu adalah Roh Kudus, bukan nabi saudara.
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes14:26).
Kalau memang benar bahwa saudara itu pengikut Isa Al-Masih, tentunya saudara juga percaya apabila Isa Al-Masih telah mati disalib, dikuburkan, dan bangkit pada hari ketiga, bukan?
Karena Isa Al-Masih itu adalah Allah yang telah menjadi manusia, maka sangatlah tepat apabila para pengikut Isa Al-Masih sujud menyembah-Nya.
Supaya dalam nama Isa semua akan ber-tekuk lutut, baik yang ada di langit, di bumi, maupun yang ada di bawah bumi, dan semua lidah mengakui, “Isa Al Masih adalah Junjungan Yang Ilahi” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
~
Slamet
~
Injil yang harus diimani adalah injil yang asli yang turun kepada Isa AS, bukan Alkitab karangan Paulus. Kalau Yesus sudah turun sebagai firman Allah, Kebenaran dan hidup, lantas Alkitab itu apa dan apa fungsi dari Alkitab?
Logika mengatakan bahwa Alkitab adalah kumpulan cerita tentang Yesus buatan manusia bernama Paulus.
~
Mengapa Isa Al-Masih disebut Firman Allah? Karena Allah mengirim Isa Al-Masih dengan tujuan supaya pesan-pesan-Nya diketahui oleh manusia. Melalui Isa Al-Masih kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah, yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya.
Alkitab, khususnya Injil adalah empat kitab pertama dari Alkitab yang menjelaskan tentang kehidupan dan ajaran Isa Al-Masih yang ditulis oleh murid-murid-Nya. Melalui Alkitab diharapkan orang-orang yang hidup jaman modern ini dapat mengenal Isa Al-Masih adalah manifestasi Allah, sehingga mereka juga dapat diselamatkan.
~
Slamet
~
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs 43:61).
~
Saudara Greg,
Terima kasih untuk ayat Al-Quran yang saudara sampaikan. Namun kami akan senang apabila saudara memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel ini.
~
Slamet
~
Apa bukti bahwa dosa kalian sudah ditebus oleh Yesus?
~
Sebagai pengikut Isa Al-Masih, kami yakin sudah ditebus oleh darah Yesus karena Firman Allah mengatakan demikian.
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:18-19).
Dan apabila saudara rindu untuk ditebus dari dosa dan cara hidup sia-sia yang saudara jalani selama ini, terimalah Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat!
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
~
Slamet
~
Apa yang diturunkan bagi Isa Al-Masih adalah sama dengan apa yang telah diturunkan para utusan Allah sebelum Isa Al-Masih : Yahya, Musa, Yakub, Ishak, Ibrahim, Nuh dan banyak lagi lainnya yaitu ajaran yang mengajak umat-Nya untuk beriman kepada Allah serta tunduk dan patuh menjalankan segala perintahNya.
Ajaran itulah yang diajarkan pula oleh Nabi Muhammad. Para Utusan Allah itu hanya mengingatkan dan mengajak umatnya untuk mengikutinya. Bagi yang tidak mau mengikutinya tidak dihukumnya. Karena yang berhak menghukum hanya Allah.
Pernahkah Isa Al-Masih semasa hidupnya menghukum umat yang tidak mau menjadi pengikut-Nya? Kalau Isa Al-Masih kuasa sepeninggalnya paling tidak semua orang Israel menjadi pengikut-Nya. Faktanya?
~
Pada jaman Perjanjian Lama, Allah memang telah berfirman kepada nabi-nabi utusan-Nya. Namun pada jaman akhir ini Allah berfirman kepada manusia hanya melalui Isa Al-Masih. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
Isa Al-Masih menghendaki semua orang percaya kepada-Nya, agar semua orang dapat diselamatkan dari kebinasaan kekal di neraka. Namun Isa Al-Masih tidak pernah memaksa orang untuk membuka pintu hati bagi Dia.
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Injil, Kitab Wahyu 3:20).
~
Slamet
~
Kitab suci itu berasal dari Tuhan, sebagai tuntunan, peringatan, dan petunjuk bagi manusia bahwa Tuhan itu ada, bukan?
Karena Tuhan tidak mungkin menunjukkan wujud-Nya dihadapan manusia, kalau itu terjadi tidak mungkin iblis bisa menggoda, menyesatkan manusia (contoh nyata, membuat dan menulis blog ini).
Anda merasa paling benar?
~
Kitab Suci menyatakan bahwa tidak seorangpun pernah melihat Allah, “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup” (Taurat, Kitab Keluaran 33:20).
Hanya Isa Al-Masih satu-satunya pribadi yang dapat melihat Allah dan menyatakan Allah kepada kita. “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18).
Oleh karena itu, melalui situs ini kami berharap agar semua umat beragama dapat mengenal Isa Al-Masih sebagai Allah yang menjadi manusia.
~
Slamet
~
Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih. Iman artinya percaya, diyakini dengan hati dan diucapkan dengan lisan.
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs 43:61).
“Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus” (Qs 3:51).
~
Iman kepada Isa Al-Masih adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Isa Al-Masih, tetapi juga suatu tindakan yang timbul dari hati setiap orang yang ingin mengikut Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
~
Slamet
~
Alkitap perjanjian baru menunjukkan Yesus/Isa Al Masih mengajarkan dan langsung mencontohkan perbuatan yang didasari oleh hukum kasih. Al-Quran juga mengatakan Yesus/Isa Al Masih mendapat damai sejahtera disaat lahir,wafat dan bangkit.
Dari kedua kitab suci ini dapat diketahui bahwa Yesus/Isa Al Masih mengajarkan hukum kasih yang akan berbuah damai sejahtera. Jika kita beriman kepada Yesus/Isa Al Masih berarti kita harus melakukan hukum kasih itu.
~
Wujud Iman kepada Isa Al-Masih dinyatakan tidak hanya pengakuan terhadap keilahian-Nya saja, tetapi juga komitmen untuk mengasihi-Nya dan melakukan perintah-Nya. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:15).
Dan perintahnya yang utama adalah mengasihi Allah dan sesama manusia.
~
Slamet
~
Alkhamdulillah,
Walaupun ayah dan kakak saya pendeta, walaupun pendidikan saya dari kanak-kanak sampai dewasa adalah Nasrani, namun saya memiliki keyakinan yang kuat untuk masuk Islam.
Jangan sampai kita seperti kaum nabi Musa a.s,karena Mu’jizat sapi betina, sepeninggal nabi Musa,mereka berpaling dari Allah dan rasulNya untuk menyembah patung berhala sapi betina tersebut.
Apapun keyakinan agama anda, silakan cari kebenaranya dengan mempelajari dan menghayati sepenuhnya sampai tuntas masing-masing agama tanpa menutupi akal dan fikiran kita dengan sedikitpun kebencian atau mencari-cari kesalahan dan kekurangan dari ajaran satu dengan yang lain.
Dan saya pribadi menghargai keyakinan anda yang tidak sefaham dengan saya, Semoga diberi hidayah Amin.
~
Sebagai umat beragama yang hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain, memang harus saling menghargai. Juga melaksanakan kebaikan kepada sesama dan ibadah kepada Allah.
Namun perlu saudara ketahui bahwa ketaatan menjalankan perintah agama tidak membawa seseorang masuk sorga. Perhatikanlah perkataan nabi saudara ini: “Bukan amal seseorang yang memasukannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” (HSM 2412-2414).
Keselamatan hanya di dapat melalui Isa Al-Masih. Dan setiap orang yang mengaku dan percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat maka ia akan diselamatkan.
“Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18).
~
Slamet
~
Orang Kristen dan Islam sama-sama mengucapkan salam. Dalam Islam diucapkan “assalamualaikum” dan dalam Kristen “syalom aleykhem” dan sama sama mengandung arti damai sejahtera.
Damai sejahtera ini bukan kehendak manusia,tetapi kehendak Allah.Dengan mengasihi TUHAN, Allah dengan segenap hati-segenap jiwa-segenap kekuatan dan segenap akal budi dan mengasihi orang lain seperti diri sendiri, maka disitulah ada damai sejahtera yang sejati.
Kalau memang betul saudara kami umat Islam beriman kepada nabi Isa Al Masih,berarti tunduk pula kepada hukum kasih itu. Salam
~
Saudara Boas,
Terima kasih atas komentarnya, kiranya komentar saudara dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi setiap pembaca.
“sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna” (Injil, Surat 1 Korintus 13:2).
~
Slamet
~
Peran Isa Al-Masih adalah sama dengan peran para Utusan Allah sebelum Isa Al-Masih : Yahya, Yakub, Ishak, Ayub, Musa, Ibrahim, Nuh dan yang lainnya juga Utusan Allah sesudah Isa yaitu Muhammad yang mengajarkan umatnya agar beriman kepada Allah dan patuh dan taat menjalankan segala perintah Allah.
Berbeda dengan umatnya para Utusan Allah dikaruniai Allah dengan mukjizat, yang tidak dipunyai oleh manusia pada umumnya, guna meneguhkan kedudukannya sebagai Utusan Allah dalam menyampaikan ajarannya kepada umatnya.
Para Utusan Allah tersebut dalam menyampaikan ajarannya tidak serta merta diikuti oleh seluruh umat.
Mereka mendapat tantangan bahkan penolakan dari umatnya. Sebagai manusia mereka juga bisa sedih dan berduka. Hal ini pula dialami oleh Isa Al-Masih.
~
Jelas Isa Al-Masih tidaklah sama dengan nabi-nabi lain. Mujizat-mujizat yang dilakukan Isa Al-Masih terjadi bukan karena atas ijin Allah. Karena Dia adalah Allah yang telah menjadi manusia.
Sedangkan nabi-nabi lain melakukan mujizat karena diberi kuasa oleh Allah. Hal ini menandakan bahwa mereka adalah benar-benar nabi yang diutus oleh Allah.
Bagaimana dengan Muhammad, adakah Al-Quran menunjukkan bahwa ia dapat melakukan mujizat?
~
Slamet
~
Dari kitab suci kita melihat bukti kenabian itu disahkan oleh mujizat-mujizat yang dilakukan. Melalui Yesus, saya melihat segudang mujizat yang menunjukkan Allah maha kuasa, Allah maha besar, Allah maha kasih, Allah maha penyembuh dan sebagainya. Jika ada yang mengakui Yesus hanya sebatas nabi dan utusan Allah, itu hak mereka. Apabila mujizat menjadi salah satu patokan,maka kita harus mengaku dengan jujur bahwa nabi yang termulia dan yang terbesar adalah Yesus Kristus/Isa Al Masih. Salam
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan saudara bahwa Isa Al-Masih mempunyai kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah saja. Dan mujizat yang dilakukan Al-Masih hanyalah salah satu petunjuk bahwa Isa Al-Masih adalah pribadi yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
~
Slamet
~
Ada ayat-ayat dalam Alkitab yang kontradiksi, sebagai contoh tentang yang dikurbankan di Alkitab adalah Ishak dan Islam adalah Ismael. Setelah mendalami ayat-ayat Alkitab memang ada kerancuan seperti, pada saat pengurbanan ismael bukan bayi atau anak-anak lagi. Saat Ishak lahir umur Ismael adalah 14 tahun.
Bisa tolong saya diberi pencerahan tentang hal ini? Jika tidak bisa disini penjelasannya, kemana sebaiknya saya berdiskusi? Terimakasih
~
Walaupun umat Muslim menganggap bahwa anak yang akan dikurbankan oleh nabi Ibrahim adalah Ismail, namun tidak ada satu ayatpun dalam Al-Quran mencatat Ismail lahyang dikurbankan.
Sebaliknya Alkitab yang telah ada ribuan tahun sebelum Al-Quran dengan jelas menulis nama “Ishak” yang hendak dikorbankan oleh Ibrahim.
“Firman-Nya: ‘Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Taurat Kitab Kejadian 22:2).
Apabila Saudara menghendaki penjelasan lebih lanjut tentang hal ini, silakan menuliskan email kepada alamat emai:
~
Slamet
~
[quote name=”evelina”]Ada ayat-ayat dalam Alkitab yang kontradiksi, sebagai contoh tentang yang dikurbankan di Alkitab adalah Ishak dan Islam adalah Ismael. Setelah mendalami ayat-ayat Alkitab memang ada kerancuan seperti, pada saat pengurbanan ismael bukan bayi atau anak-anak lagi. Saat Ishak lahir umur Ismael adalah 14 tahun.
Bisa tolong saya diberi pencerahan tentang hal ini? Jika tidak bisa disini penjelasannya, kemana sebaiknya saya berdiskusi? Terimakasih[/quote]
Evelina, ada kalanya mereka yang tidak percaya Isa Al-Masih mencari hal-hal kecil seperti itu. Pada hal inti ceritanya tidak dilihat, apakah penting selisih Ishak dan Ismail yang dipertentangkan? Tentu tidak penting. Dan yang penting adalah ada Ismail dan Ishak, dan yang diterima Tuhan Yesus adalah Ishak. Selesai
~
Saudara Jaya Tedy,
Kami setuju dengan saudara bahwa kita tidak perlu mempermasalahkan “Siapakah yang dikorbankan oleh Ibrahim itu, Ishak ataukah Ismail?”
Hal ini tidak lah penting karena baik Ishak maupun Ismail, dua-duanya tidak jadi dikorbankan, tetapi seekor domba! Dan domba itu merupakan suatu typology yang nantinya akan digenapi di dalam penyaliban Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Maaf, kata “kepada -Nya” dalam Qs 2:136 yang anda maksudkan itu bukan untuk Isa akan tetapi untuk Allah.
“Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada … Isa… dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Kalau anda tidak mengerti jangan menggunakan ayat” al-qur’an untuk membanding” kan dengan kitab anda yang sudah tidak lagi asli.
~
Tidak salah kalau yang dimaksud akhiran “-Nya” dalam kata “kepada-Nya” itu dikenakan pada Allah bukan Isa Al-Masih.
Namun yang perlu umat Muslim ketahui adalah siapapun yang mempercayai dan mentaati perintah Isa Al-Masih sesungguhnya ia mengimani dan mematuhi firman Allah.
“Tetapi Yesus berseru kata-Nya: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:44).
~
Slamet
*****
Jawaban
1. Apa fungsi dan hakikat dari percaya akan Yesus?. sehingga sedemikian pentingnya untuk membedakan orang yang diselamatkan dan tidak. Kalau hanya modal percaya apakah gunanya amal baik dan buruk seseorang?
2. Kalau memang amat mengasihi, kenapa Yesus tidak turun sejak jaman manusia pertama di bumi
3.Saya kagum dengan tokoh Yesus versi Paulus.
namun kenapa hanya orang yang percaya saja yang diselamatkan. Kalau memang Yesus amat mengasihi manusia, kenapa orang yang tidak percaya tidak diselamatkan?
*****
Alkitab menjelaskan bahwa keselamatan hanyalah kasih karunia Allah, yang kita terima melalui iman kepada Isa Al-Masih. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman” (Injil, Surat Efesus 2:8).
Dan perbuatan baik itu tentunya akan muncul pada orang-orang yang telah mengalami anugerah Allah itu. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik” (Injil, Surat Efesus 2:10).
Tentunya Allah maha bijaksana, Dia tidak bertindak dengan tergesa-gesa. Oleh karena itu “setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, … untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (Injil, Surat Galatia 4:4,5).
Allah memang menghendaki semua manusia untuk diselamatkan karena iman kepada Isa Al-Masih, tetapi Allah tidak memaksa orang-orang yang menolak kehendak-Nya. “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40).
~
Slamet
~
Saudara Woroajengp,
Kami berharap saudara hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1.Bagaimana kita dapat mempercayai “apa yang diturunkan” bagi Isa Al-Masih?
2.Apa yang Injil ajarkan tentang bukti kasih Allah kepada umat manusia?
3.Apa yang Injil ajarkan tentang pengorbanan Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila kami terpaksa menghapusnya.
~
Slamet
~
Para Pembaca Yang Terhormat,
“Hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban” (Injil, Surat Ibrani 7: 27).
Makna dari ayat tersebut di atas bertentangan dengan fakta. Ia di sini adalah Yesus/ Isa Al-Masih. Menurut arti dari Alkitab yang diyakini oleh para pengikut-Nya. Arti yang sebenarnya Ia bukan mempersembahkan diri-Nya, melainkan keadaanlah yang memaksanya.
Yesus di sini tidak rela untuk disalib diri-Nya. Sebagai buktinya, Ia berteriak kepada Bapa-Nya. Kenapa Ia sampai ditinggalkan. Akan tetapi karena pengikut-pengikut-Nya yang bodoh, mau dibodohi. Sehingga dengan disalibnya Ia, diartikan oleh pengikut-Nya sebagai pengorbanan.
~
Saudara Asal Tahu,
Selamat datang dalam situs ini dan memberikan komentarnya. Saya sependapat dengan saudara mengakui bahwa Isa Al-Masih telah wafat. Betul yang saudara sampaikan, Ia berteriak kepada Allah bahwa Allah telah meninggalkan-Nya. Ia wafat dalam keadaan sebagai manusia sama seperti kita. Ia merasa ditinggalkan oleh Allah saat berada di atas salib. Arti yang sesungguhnya adalah, bahwa Ia sungguh-sungguh mengalami ditinggalkan oleh Allah, sangat menderita sekali. Semua itu Ia lakukan untuk menanggung dosa seluruh umat manusia.
Isa Al-Masih wafat, tetapi pada hari yang ketiga Ia bangkit dan Ia naik ke sorga kembali ke tempat dimana Ia datang. Oleh karena itu Ia berkata “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal…Aku pergi kesitu (sorga) untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
~
Endang
~
“Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada … Isa… dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Mengapa kamu hanya mengutip hanya Isa saja, sedangkan seluruh ayat tersebut berbunyi:
“Katakanlah “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka..kami tidak membeza-bezakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
~
Saudara Sidek,
Senang berjumpa dengan saudara. Memang kita harus beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan-Nya kepada para nabi
Kami mengutip Isa Al-Masih saja karena Isa Al-Masih bukan hanya sebatas nabi. Tetapi Ia juga adalah Allah. “Sesungguhnya Al Masih, ’Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya” (Qs 4:171).
Demikian juga dalam Kitab suci mengatakan: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9). Bagaimana menurut Saudara Sidek?
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada saudara. Isa Al-Masih katakan: “Akulah jalan itu…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
~
Endang
~
Para Staf IDI
Apa yang Injil ajarkan tentang bukti kasih Allah kepada umat manusia?
Ketahuilah dalam Injil yang diturunkan kepada Isa Al-Masih. Tetapi dalam Qs 7:157, yang memberitahukan bahwa para pendeta Yahudi dan Nasrani telah mengenal Muhammad, Rasul Allah yang tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Lalu mereka beriman kepada Muhammad dan mengikuti Al-Quran yang diturunkan kepadanya.
Mereka itulah orang-orang yang beruntung oleh karena, “Wahai Muhammad: Kami utus kamu hanyalah untuk menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia. Dan Katakanlah: Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah, “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)” (Qs 21:107-108)
~
Saudara Kebenaran,
Bukti kasih Allah dalam Injil yaitu: Allah memberikan Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia berdosa. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Bagaimana dengan Saudara, sudahkah mengalami kasih Allah itu?
Maaf, Saudara Kebenaran telah salah mengutip, Qs 7:157 melainkan Qs 61:6: “…Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”
Menurut kami, dalam Taurat dan Injil tidak ditemukan istilah Ahmad atau Muhammad. Untuk lebih jelasnya silakan sdr membaca artikel pada link ini: http://tinyurl.com/cj969my.
~
Endang
~
Kami mengimani Nabi Isa Al-Masih, dan mengamalkan ajarannya yang tercantum dalam Al-Quran. Yaitu mendirikan sholat, dan berzakat, serta menghormati ibu (Qs 3 1-32) serta tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
Kami juga mencintai Nabi Isa Al-Masih, dan nabi lainnya. Tapi kami tidak menuhankan Nabi Isa Al-Masih! Kami juga mengamalkan ajaran Tauhid Nabi Isa Al-Masih, yaitu tidak mempersekutukan Allah, seperti yang terdapat di dalam Al-Quran.
~
Saudara Rizki,
Kami sependapat dengan saudara untuk mengimani Isa Al-Masih. Mengimani artinya; berketetapan hati kepada Isa Al-Masih dan mempercayai bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. “Dan sesungguhnya Isa Al-Masih itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs 43:61).
Untuk mengetahui tentang bagaimaan mengimani Isa Al-Masih, Sdr. Rizki bisa membaca artikel ini: http://tinyurl.com/pb2vhjl.
~
Endang