Pernahkah timbul pertanyaan: “Apa sebenarnya keutamaan Surah Al-Baqarah yang memuat fakta penting mengenai nabi Isa?” Tokoh Isa Al-Masih menjadi sorotan dalam dua agama. Penting untuk kita melihat hal ini dengan jernih.
Surah Al-Baqarah bernama Fustatul Qur’an (Puncak Al-Quran). Mengapa? Karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah lain.
Dari Abdullah bin Mas’ud RA bahwa Muhammad bersabda: “Sesungguhnya setiap sesuatu memiliki puncak, sedangkan puncak Al-Quran adalah surat Al-Baqarah. . . “
Jika demikian bukankah Mukmin percaya isi Al-Baqarah sangat penting? “Puncak Al-Quran” ini juga memuat beberapa hal menarik mengenai Isa Al-Masih dan Injil Allah.
Anda ingin tahu apa deskripsi Al-Baqarah mengenai Isa? Menurut Anda, seberapa pentingkah Isa bagi umat Islam? Sampaikan jawaban di sini.
Dengan mengerti apa keutamaan yang surah Al-Baqarah katakan tentang Isa Al-Masih, maka akan membuat kita tahu salah satu alasan mengapa surah ini bernama Fustatul Qur’an. Karena itu mari kita memperkaya diri dengan melihat isinya.
Keutamaan Surah Al-Baqarah
Mukmin percaya Al-Baqarah puncak Al-Quran. Hal ini terlihat dari deskripsi berbagai tokoh.
Imam Ahmad menceritakan, Nabi Islam bersabda: “Surah Al-Baqarah adalah puncak Alquran, diturunkan bersamaan dengan turunnya delapan puluh malaikat pada tiap-tiap ayatnya.”
Isi surah ini dipercaya bisa mengusir setan. “Sesungguhnya setan tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah,” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
4 Keutamaan Isa Al-Masih Dalam Surah Al-Baqarah
Mari kita lihat deskripsi surah Al-Baqarah mengenai keistimewaan Isa Al-Masih dan ajaran-Nya pada “puncak Al-Quran.”
- Isa memiliki bukti kebenaran dan mukjizat
“. . . Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada `Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus” (Qs 2:87 dan 2:253). - Isa penuh Roh Allah (Ruhul Qudus)
(Qs 2:87 dan 2:253). - Mukmin percaya kepada Isa dan kepada yang diturunkan-Nya (Injil).
“Katakanlah: Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, . . . dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa . . .” (Qs 2:136) - Mukmin percaya kepada Taurat, Zabur, Injil
”. . . Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh” (Qs 2:176).
Surah Al-Baqarah memberi penekanan khusus kepada Isa. Surah ini menyatakan banyak nabi, namun hanya Isa yang istimewa berisi kebenaran, mukjizat dan Ruhul Qudus.
Al-Baqarah juga menegaskan kebenaran dari isi kitab Taurat, Zabur, Injil.
Bagaimana pendapat Anda mengenai keutamaan surah Al-Baqarah yang membahas keistimewaan Isa Al-Masih? Sampaikan pendapat Anda di sini.
Penekanan Kitab Allah Mengenai Isa Al-Masih
Menurut pakar Islam, Al-Baqarah adalah “Puncak Al-Quran!” Pasti Anda ingin tahu “Berita Puncak” dalam Al-Baqarah, bukan?
Surah Al-Baqarah, puncak Al-Quran, mengakui Keunggulan Isa Al-Masih. Sura Al-Imran mendukung Surah Al-Baqarah dengan menekankan, Isa Al-Masih adalah “. . . terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45). Bagaimana pendapat Anda mengenai keistimewaan nabi Isa dalam Al-Quran yang dinyatakan Pribadi “terkemuka di dunia dan di akhirat”?
Keistimewaan Kitab Injil adalah kabar baik yang dibawa Isa Al-Masih. Bahkan, Kitab Allah menyatakan keunggulan Isa dengan sangat jelas!
“Karena di dalam Kristus [Isa Al-Masih] terdapat segala kesempurnaan Allah di dalam tubuh manusia. Jadi, Saudara memiliki segala-galanya apabila Saudara memiliki Kristus. . . . Dialah Penguasa Tertinggi yang mengatasi segala penguasa lain” (Injil, Kolose 2:9-10 FAYH).
Rupanya karena semua hal inilah Isa Al-Masih sangat istimewa. Ia memiliki kesempurnaan Allah.
Al-Baqarah menekankan bahwa para Mukmin perlu beriman kepada apa yang diturunkan kepada Isa (Qs 2:136). Injil (kabar baik) adalah intisari berita yang Isa sampaikan kepada manusia. Dengan Injil, Isa Al-Masih menyatakan bahwa Ia akan tersalib untuk dosa-dosa manusia.
“Dahulu Saudara mati dalam dosa dan keinginan-keinginan jahat . . . Kemudian Saudara dihidupkan kembali dalam Kristus [Isa Al-Masih], sebab Allah mengampunkan segala dosa Saudara. Ia mencoret semua bukti pelanggaran . . . dan memusnahkannya dengan memakukannya pada salib Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Kolose 2:13-14 FAYH).
Dengan percaya kepada Isa Al-Masih, maka semua dosa kita diampuni. Kita bisa hidup tenang, tidak perlu takut hukuman. Isa adalah jalan selamat untuk mendapatkan barokah-Nya. Kita bisa hidup dalam rahmat Allah di bumi dan akhirat.
Inilah Injil (kabar baik) yang Al-Baqarah 2:136 sampaikan. Kami mengundang Anda beriman kepada Isa Al-Masih hari ini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Al-Baqarah sebagai puncak Al-Quran?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai keutamaan surah Al-Baqarah yang menulis tentang keistimewaan Isa Al-Masih?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai perwujudan kalimatullah yang sanggup menyelamatkan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “4 Keutamaan Surah Al-Baqarah Tentang Nabi Isa” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Alkitab dan Al-Quran
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
- Tantangan Penerjemah Al-Quran Dan Alkitab
- Al-Fatihah 2-4 Menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Pada Qs 2:136 disana dikatakan semua para Nabi yang jumlahnya banyak itu (menurut keterangan hadits sekitar 120 rb lebih) bahwa mereka semua “nufarriqu baina ahadim minhum” artinya mereka semua merupakan satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
Jadi kami tidak membeda-bedakan diantara mereka, semuanya mempunyai kedudukan dan peran yang sama yaitu menyuruh kita semua untuk percaya dan berserah diri pada Tuhan yang Maha Esa.
~
Saudara Bayu,
Benar sekali bahwa Nabi-nabi Allah adalah orang-orang terpilih dan istimewa. Masing-masing nabi memiliki keistimewaan dan panggilannya masing-masing. Kami tidak bermaksud membeda-bedakan para nabi satu dengan yang lainnya.
Nmaun ada fakta menarik tentang Isa Al-Masih yang dianggap nabi oleh umat Muslim. Fakta yang membedakan Isa dengan nabi lainnya. Yaitu bahwa Isa tidak diciptakan (Injil, Yohanes 1:1), Isa dikatakan terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45). Isa juga dikatakan Kalimatullah dan Rohullulah (Anas bin Malik 72). Isa juga memiliki kuasa untuk mengampuni doa dan memberikan hidup kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Ini adalah fakta yang nyata mengenai Isa Al-Masih, yang menunjukan bahwa Isa berbeda dengan nabi lainnya.
~
Noni
~
Saudara Pengikut Isa,
Aneh kalau 120 ribu Nabi dikalahkan dengan argumen hanya 1 orang Isa Al Masih yang beda dengan nabi/ manusia lain? Karena 120 ribu Nabi gagal maka Tuhan Isa Al-Masih datang sendiri ke dunia dan pergi lagi. Lalu tidak tahu muncul Nabi Islam maka tidak di akui? Aneh kok bisa ya argumen seperti ini terus diimani?
Jaman milenial kok masih tidak argumentatif masih ikut doktrinitas? Dijelaskan bagaimana pun kalau hati ini menolak ya pasti resisten. Tidak usah pakai dalil percuma. Keputusan dan resiko di tangan masing-masing.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko, S.
Tepat yang saudara pikirkan agar kita di era milenial ini berargumentasi terhadap apa yang kita yakini. Kami berharap saudara pun mau mengkritisi keyakinan iman Islam yang diwariskan kepada saudara. Kami pun bersikap kritis terhadap setiap pengajaran. Sedangkan Alkitab sudah ribuan tahun menjadi topic argumentasi, bahkan jauh lebih lama sebelum Al-Quran.
Menariknya bahwa Alkitab itu tidak usang oleh zaman, bahkan oleh milenial sekalipun. Sudah banyak yang meramalkan Alkitab akan lenyap dan musnah, tetapi kenyataannya mereka lah yang tiada sedangkan Alkitab tetap ada mendampingi manusia. Dan melalui Alkitab kita akan menemukan iapa Isa Al-Masih yang sesungguhnya.
Apakah saudara tertarik menyelidiki kehebatan Alkitab?
~
Noni
~
Maksud dari tidak diciptakan adalah Firman Allah itu sendiri, sedangkan Isa Al-Masih dilahirkan sebagai “manusia terkemuka di dunia dan di akhirat”. Ingat kata kuncinya adalah “manusia” yang merupakan hasil ciptaan-Nya.
Jadi jelas bahwa Isa Al-Masih diciptakan melalui Firman Allah (Kalimatullah) dan sebagai manusia tentu saja kita semua mempunyai Ruhulloh karena setelah raga manusia dalam rahim sempurna maka Allah hembuskan Ruh-Nya pada raga tsb. sehingga kita bisa hidup.
Mohon dicermati juga Aku yang kekal di dalam Bapa dengan aku yang sedang disebelah kanan Bapa, karena itu 2 hal yang berbeda. Isa Al-Masih pun berkata bahwa Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu yaitu Tuhan-Ku dan Tuhanmu.
~
Saudara Bayu Megantara,
Mari kita lihat dalam Kitab Injil, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Dijelaskan bahwa asal mulanya adalah Firman dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia. Dialah Isa Al-Masih, Firman Allah yang telah menjadi manusia. Tak heran karena itulah kehadiran Isa di dunia ini bukan seperti manusia lainnya. Sebab Isa adalah bagian dari diri Allah.
~
Noni
~
Kita harus menghormati dengan keyakinan bahwa setiap yang tertulis adalah benar. Isa Al-Masih berkata bahwa “Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu yaitu TuhanKu dan Tuhanmu”. Itu adalah kebenaran yang Isa Al-Masih sampaikan dalam Alkitab, kita tidak berani membantahnya dengan berbagai macam alasan yang para pendeta berikan.
Kita manusia merdeka yang bisa memilih mana yang benar menurut hati nurani kita. Aku dan aku ada dalam 1 tubuh yang menyatu tapi bisa dibedakan dan tidak bercampur baur. Aku adalah sang Firman yang kekal di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku, kita bisa memanggil-Nya Bapa. Sedangkan aku mengalami kematian dan sekarang berada disebelah kanan Bapa, kita memanggilnya Yesus Kristus.
~
Saudara Bayu Megantara,
Kami setuju dengan pendapat saudara. Izinkan kami memberikan gambaran mengenai apa yang kita perbincangkan. Perhatikanlah bahwa untuk memperoleh gambaran seutuhnya hingga mencapai akurasi maksimal maka kita memerlukan suatu potret besar. Kepingan fazel adalah bagian fazel tetapi fazel itu sendiri adalah terdiri dari serangkaian kepingan. Demikianlah mengenai Isa Al-Masih. Beliau adalah tokoh yang terkemuka di dunia dan akhirat. Butuh hati yang terbuka lebar untuk melihat-Nya.
Dalam diri-Nya ada berbagai aspek pengajaran, kehidupan, otoritas, nubuatan, sejarah, dan masih banyak lagi, bahkan ada banyak tulisan yang menyebutkan tentang-Nya. Jadi untuk mengerti satu ayat tentang-Nya kita perlu melihat ayat-ayat lainnya. Kita perlu melihat sejarah-Nya seutuhnya dan lain sebagainya. Dan terutama memohon pimpinan Allah untuk menemukan kebenaran-Nya. Carilah Dia dengan mata hati, dan saudara akan menemukan jawabanya.
~
Noni
~
“Kalam telah ada dari mulanya. Kalam itu bersama Allah, dan Kalam itu adalah Allah. Sejak semula Kalam itu bersama Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya dan dari segala yang ada, tidak ada sesuatu pun yang dijadikan tanpa Dia” (Yohanes 1:1-3).
Jadi sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di alam raya ini termasuk seorang anak manusia yang terlahir dari rahim bunda Maria telah dijadikan oleh-Nya melalui Firman-Nya.
~
Saudara Bayu Megantara,
Benar sekali bahwa segala sesuatu di alam semsta ini diciptakan oleh Allah Sang pencipta. Namun “Kalam itu telah ada dari mulanya” artinya tidak diciptakan. Kalam itu bersama Allah dan Kalam itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Kalam. Kalam itu adalah Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Baik saudari Noni, mari kita lihat dengan mata hati siapakah Aku yang di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Saya yakin jawabannya adalah sang Firman itu sendiri, dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan tidak hanya itu Firman Allah juga telah menjadi langit, bumi, matahari, bulan, bintang, udara dll, pokoknya semua yang ada di alam raya ini baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat merupakan Firman Allah yang telah mewujud, kita biasa menyebutnya dengan “ciptaan-Nya”.
Jadi katakanlah bahwa semuanya itu adalah Firman Allah yang telah mewujud.
“La maujuda ilallah”, tiada yang wujud selain Allah
~
Saudara Bayu Megantara,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Memang benar Firman itu adalah Allah sendiri dan Firman itu telah menjadi daging yaitu Isa Al-Masih. Sedangkan Bumi, Matahari, Laut dan mahluk lainnya bukan Firman melainkan ciptaan yang terbentuk oleh adanya Firman Allah.
Tanpa Firman Allah mereka tidak ada. Tetapi mereka adalah bukti bahwa Allah itu ada. Namun bukti umum. Sedangkan bukti khususnya adalah Firman itu menjadi manusia dan diam diantara kita yaitu Isa Al-Masih. Semoga saudara semakin memahami akan rahasia Firman ini.
~
Noni
~
Syalom saudari Noni yang baik hati,
Menurut kami, Allah (Firman) itu telah menjadi apa saja yang ada di alam semesta ini, karena Allah (Firman) menciptakan segala sesuatu dari diri-Nya sendiri bukan diluar diriNya. Karena pada mulanya yang ada hanya Allah (Firman) saja, tidak ada yang lain.
Kemudian Firman itu menjadi segala sesuatu yang ada di alam semesta raya ini karena memang pada mulanya yang ada hanya Allah (Firman) saja. Jadi benar sesuai pendapat anda bahwa Allah (Firman) menciptakan segala sesuatu oleh adanya Firman (Allah).
Maka dalam ilmu tauhid, kami menyebutnya “tidak ada illah kecuali Allah”, “tidak ada yang wujud kecuali Allah”.
~
Saudara Bayu Megantara,
Menarik menurut saudara bahwa Allah menjadi segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini. Kalau demikian, maka segala sesuatu yang ada dalam dunia ini adalah Allah menurut saudara.
Konsep Allah menjadi segala sesuatu dan segala sesuatu adalah Allah disebut juga politeistik. Maka konsekuensinya bahwa segala sesuatu hanyalah semu bukan realitas yang sesungguhnya. Realitas sesungguhnya hanyalah sumber segala sesuatu. Namun dibalik realitas sesungguhnya itu, saudara menyebutkan bahwa itu adalah Ilmu Tauhid. Apakah itu berarti Ilmu Tauhid sebagai subyek personal yang realitas diatas realitas. Apakah ilmu Tauhid lebih besar daripada Allah itu sendiri? Jika iya, maka bagaimana bisa manusia memahami Ilmu Tauhid? Jika tidak, maka ilmu tauhid masih merupakan asumsi, asumsi mengenai realitas yang utama.
~
Noni
~
Saha deui ari lain anu meuli warung urang
~
Saudara Iran,
Bagaimana pandangan saudara mengenai Isa Al-Masih dalam Al-Baqarah? Apakah saudara sudah mengenal siapa Isa A-Masih?
~
Noni
~
Jebakan batman #prank
~
Saudara Al Mahdi,
Terimakasih atas komentar saudara. Mohon maaf kami kurang paham maksud saudara “jebakan batman” tetapi bagaimana pendapat saudara mengenai artikel di atas? Apakah saudara tertarik untuk mendalami lebih lanjut fakta-fakta mengenai Isa Al-Masih di dalam Sura Al-Baqarah tersebut? Kami berharap artikel diatas dapat menjadi bermanfaat bagi saudara.
~
Noni
~
Luruskan niat Allahualam
~
Saudara Al-Mahdi,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Saudara benar bahwa niat yang lurus kita perlukan dalam menjalani kehidupan ini. Bagi mereka yang menjaga niat yang lurus semoga Allah memberikan petunjuk jalan yang lurus dan benar baginya.
Bagaimana pandangan saudara mengenai Isa Al-Masih? Apakah saudara udah mengenal siapa Isa Al-Masih sesungguhnya?
~
Noni
~
Pandangan seperti ini bukanlah politheis, Allah itu Esa dan Allah meliputi segala sesuatu, maka apapun yang anda lihat dengan mata hati hanyalah Allah saja.
Allah menciptakan segala sesuatu tidak membutuhkan “bahan” dari luar diri-Nya, tidak mungkin bagi Allah masih membutuhkan sesuatu di luar diri-Nya untuk menciptakan segala sesuatu, karena pada awalnya yang ada hanyalah Allah (Firman) saja, tidak ada yang lain.
Hindari prasangka bahwa Allah dalam menciptakan sesuatu itu seperti sulap, karena menciptakan itu merupakan proses yang panjang dan sampai saat ini masih terus berlangsung tanpa henti. Seperti kelahiran bayi, siang/malam, perubahan alam, kiamat, kehidupan akhirat dll.
~
Saudara Bayu,
Terimakasih aats tanggapan. Allah menciptakan segala sesuatu dengan Firman-Nya. Benar sekali Allah tidak membutuhkan bantuan siapapun dalam menciptakan. Isa memiliki kuasa menciptakan sebab Isa adalah bagian dari diri Allah. Isa tidak terpisah dari Allah.
“Ia [Isa Al-Masih] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan…karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Injil, Surat Kolose 1:16)
~
Noni
~
Begitu cintanya Sang Maha Pencipta terhadap ciptaan-Nya dan menurunkan petunjuk bagi manusia ( Al-Quran) .Dia menceritakan dalam Al-Quran tentang kehebatan dan kemukjizatan makhluk yang Dia ciptakan yang diberi nama Isa sebagai Rosul (penyampai kebenaran) dengan ajaran cinta kasih dan sayang. Dan Nabi Isa pun berkata akan datang manusia yang terpuji (Ahmad) yang akan menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
~
Saudara Pecinta Para Rosul,
Benar sekali, betapa besar kasih Allah Sang Pencipta. Ia mengutus para nabi untuk menyampaikan pesan Allah. Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang sangat dimuliakan umat Muslim. Begitupun dengan Isa Al-Masih. Ia datang dengan tujuan, bukan hanya sebagai nabi tetapi Isa memiliki kuasa Ilahi untuk memberikan rahmat keselamatan bagi manusia.
Karena itulah Isa berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Sebab Isa adalah Jalan yang membawa manusia pada kebenaran dan keselamatan sehingga manusia memiliki hidup kekal.
~
Noni
~
Al-Masih adalah wujud nyata dari Allah yang tidak dapat dilihat. Dialah yang lebih utama dari segala yang diciptakan. Melalui Dia, Allah menciptakan segala sesuatu, baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, termasuk semua ruh yang berkuasa dan yang memerintah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan karena Dia.
)Kolose 1:15-16)
Kata kuncinya adalah Al-Masih wujud Allah yang “tidak dapat” dilihat, dan melalui-Nya Allah menciptakan segala sesuatu, bukan Al-Masih yang bisa dilihat mata.
Karena itu hilangkan semua wujud fisik yang bisa terlihat, maka kita akan sampai kepada Wujud Al-Masih.
~
Saudara Bayu,
Benar sekali bahwa manusia sangat terbatas untuk bisa melihat Allah. Nmaun kita sangat beruntung, sebab melalui Isa Al-Masih dalam wujudnya sebagai manusia, maka manusia dapat mengenal Allah yang tak dapat dilihat.
Bukan hanya itu, manusia juga mendapatkan rahmat keselamatan dari Allah melalui penebussan Isa Al-Masih yang melunasi semua hutang dosa manusia dan membebaskan dari hukuman kekal.
~
Noni
~
Iya benar, semoga kita semua tidak terjatuh dengan cara mencampur aduk penghambaan kepada wujud fisik Isa Al-Masih secara berlebihan, tetapi kita tetap menghormati beliau dalam wujud fisiknya sebagai Nabi dan Rosul yang mulia.
~
Saudara Bayu,
Isa Al-Masih adalah Kalimatullah/Firman Allah yang menjadi manusia. Allah yang tak dapat dilihat manusia, namun kita dapat melihat-Nya dalam Isa Al-Masih. Benar sekali bahwa yang menjadi esensi bukanlah wujud fisik Isa, namun keilahian dan kuasa yang ada dalam diri-Nya
Isa Al-Masih berkata, “Aku [Isa Al-Masih, Kalimat Allah] datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10).
~
Noni
~
Iya benar, Isa Al-Masih yang berwujud fisik sudah tidak ada lagi di dunia ini dan sekarang sedang berada di sebelah kanan Bapa, tetapi kita harus tetap konsisten menyembah hakikat Isa Al-Masih sejati yaitu yang selalu di dalam Bapa atau kita bisa menyebut-Nya Bapa/Allah itu sendiri, yang tidak berubah tanpa awal dan tanpa akhir.
~
Saudara Bayu Megantara,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Isa Al-Masih memang tidak terlihat tetapi Dia ada dalam dunia ini. Tidak ada yang dapat membatasi-Nya, baik itu dunia fisik maupun metafisik/rohani. Itu sebabnya kita berdoa kepada-Nya dan Dia mendengarkan setiap seruan doa manusia sekalipun diucapkan dalam hati, berbisik bahkan dalam kesendirian ditengah keheningan atau pun dalam keramaian. Dalam kondisi kotor maupun bersih.
Dia mendengarkan doa karena Dia ada dan selalu ada di antara kita. Isa Al-Masih berkata: “…Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kesudahan zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20).
~
Noni
~
Hati-Hati situs ini sesat, situs Ini lebih mengistimewakan Kristen.
~
Saudara Bukan Kristen,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami sependapat dengan saudara mengenai kehati-hatian tersebut. Memang hal itu harus kita miliki, sebab jika tidak hati-hati maka sesungguhnya kita akan disesatkan oleh apa yang kita percayai selama ini.
Demi kehati-hatian itulah kita perlu belajar lebih banyak dan membuka mata untuk melihat bukti-bukti dari Allah. Kami tidak mengistimewakan agama tetapi kami memberitahukan bukti-bukti akan Isa Al-Masih yang adalah jalan keselamatan bagi manusia. Apakah saudara sudah memiliki jaminan keselamatan dari siksa neraka?
~
Noni
~
(Yohanes 5:30)”Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Kesimpulan: Isa Al-Masih tidak dapat berbuat apa-apa berarti Isa Al-Masih bukan Tuhan.
~
Saudara Ryan,
Terimakasih atas penjelasannya. Kami setuju dengan saudara, karena memang Isa Al-Masih benar-benar mengosongkan diri-Nya. Itu sebabnya Dia berkata Dia tidak dapat berbuat apa-apa selain mengikuti kehendak Bapa. Tetapi perhatikan juga Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30, “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu”.
Kalau mereka satu lalu mengapa Isa Al-Masih berkata diluar Bapa (Allah) Dia tidak dapat melakukan sesuatu. Demikian juga sebaliknya, bahwa Bapa (Allah) pun melakukan sesuatu tidak luput dari Isa Al-Masih. Bukankah hal ini menjadi jelas sebagaimana dikatakan di dalam Qs 3:45 bahwa Isa Al-Masih itu terkemuka di dunia dan di akhirat, padahal Allah saja yang terkemuka di dunia maupun di akhirat.
~
Noni
~
Perkembangan zaman sekarang ini telah merubah sebagian besar dari cara berfikir kita mengenai keagamaan, kepercayaan terhadap Tuhan, dan lain-lain. Dahulu orang benar-benar merindukan dan benar-benar menunggu kedatangan sang Mesias yang telah diramalkan jauh-jauh jauh lama nya. Tapi sekarang, kita melupakan tentang Mesias itu bagaimana, seperti apa, kapan datang. Kenapa kita masih harus menyembelih hewan kurban seperti kambing, dan sapi ?
~
Saudara Paulus Krisnando,
Kami setuju dengan pendapat saudara. Sejak era kebangkitan pengetahuan yang dibarengi dengan keangkuhan manusia sehingga manusia melupakan janji Mesias dan menggantikannya dengan dirinya sendiri sebagai Tuhan. Juga golongan beragama kehilangan identitas dari ritual kurbannya dan menganggap melalui kurban yang dipersembahkannya menjadi juruselamat atas dirinya. Padahal kurban itu adalah gambaran dari kurban sejati yang telah Allah sediakan. Bagaimana dengan saudara apakah percaya akan adanya kurban yang sejati dari Allah ?
~
Noni
~
“Dan (Ingatlah) ketika Isa Al-Masih Ibnu Maryam berkata, Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang bernama Ahmad.’ Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, ‘Ini adalah sihir yang nyata.’.” (Qs As-Shaff :
~
Saudara Muhammad El Syuhada,
Terimakasih atas keterangan ayat yang disampaikan. Memang menarik mencari bukti-bukti bagi nabi Islam ini. Sebagaimana tidak ada di dalam kitab Taurat, Zabur maupun Injil yang menubuatkan tentang nabi Islam, tetapi justru di dalam kitab Islam itu sendiri ada terdapat kalimat yang ditafsirkan menunjuk kepada nabi Islam “Ahmad”. Yang menariknya bahwa kitab Islam memakai tokoh Isa Al-Masih untuk itu. Oleh karena itu yang menjadi pertanyaan besar, mengapa tidak ada nubuatan dari kitab-kitab terdahulu tetapi hanya ada pada kitab Islam itu sendiri. Dapatkah kesaksian satu suara dianggap kebenaran tanpa ada saksi lain?
Demikian juga jika Isa Al-Masih yang mengatakannya, mengapa Dia tidak mengatakan pula di dalam Injil? Kemudian, yang sangat penting lainnya yaitu kualitas moral Isa Al-Masih dengan nabi Islam itu jauh berbeda. Perbedaan itu justru mengundang tanda tanya besar.
~
Noni
~
Dikalangan tasawuf yang bertumpu pada hakekat dzat Allah. Bahwa Nabi Isa Al-Masih. Sebagai hakim untuk seluruh umat.
~
Saudara Karyono,
Baik sekali penjelasan saudara. Puji syukur kepada Allah yang memberikan kepada manusia petunjuk akan jalan yang lurus. Dimana-mana dalam setiap narasi kepercayaan selalu terdapat penggambaran tentang Isa Al-Masih. Di Islam Tassawuf dikatakan Dia sebagai Al-Hak atau Sang Hakim yang menghakimi seluruh umat. Di dalam Qs 3:45 dikatakan Dia sebagai Yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Dalam konteks Yahudi dan Kristen Dia adalah Mesias yang dijanjikan. Dan lain sebagainya.
Bentuk lain yang menggambarkan karya-Nya adalah kurban berdarah. Jenis kurban berdarah demi keselamatan nyata terdapat dalam hampir seluruh tradisi kepercayaan agama-agama di dunia. Bukankah Isa Al-Masih adalah kurban sejati sedangkan kurban hewan itu adalah kiasan mengenai kurban sejati. Apakah saudara mau menerima kurban sejati ini? Jika saudara percaya maka Dia akan menyelamatkan saudara untuk hidup yang berkenan di mata Allah.
~
Noni