Ada lebih dari empat puluh nabi dan rasul mendapat ilham untuk menulis semua surat di Alkitab. Nabi-Rasul tersebut bersaksi satu-sama lain tentang rencana Allah menyelamatkan manusia dari dosa.
Mereka hidup pada zaman, tempat, dan situasi kondisi masyarakat yang berbeda. Alkitab diwahyukan Allah kepada hamba-hamba-Nya dari zaman Musa (1450 BC) hingga zaman nabi Besar Yohanes, murid Isa Al-Masih (100 AD).
Karena itu, sudah seharusnya semua orang beragama patut memperhatikan dan mempelajari tulisan para nabi yang diwahyukan Allah, supaya manusia dapat hidup dalam kebenaran dan tujuan-Nya. Mari kita perhatikan penjelasan dibawah ini tentang Kitab Allah.
Wahyu Allah Tidak Bertentangan
Walau Nabi-Rasul Allah hidup di zaman berbeda, tetapi kebenaran Allah yang mereka sampaikan tidak bertentangan, sebab Allah di atas segala sejarah dan waktu. Allah dapat mengatur wahyu yang akan disampaikan-Nya. Dan wahyu tersebut tidak berubah atau mendadak diubah karena situasi yang berubah-ubah.
Surat-Surat Dalam Alkitab
Surat-surat dalam Alkitab dibagi dalam dua bagian. Pada Perjanjian Lama sebanyak 39 surat dan Perjanjian Baru sebanyak 27 surat. Semua surat para nabi Allah di Perjanjian Lama, dikumpulkan pada tahun 400 BC. Sedangkan surat para rasul Allah di Perjanjian Baru dikumpulkan tahun 397 AD.
Umat Islam Pantas Mempelajari Tulisan Para Nabi
Penyebaran Alkitab sampai di luar kekaisaran Romawi. Hal ini terlihat dari beberapa pernyataan yang diberikan oleh Muhammad. Diantaranya, Qs 10:94, Allah meminta jika Muhammad ragu-ragu baiknya ia bertanya kepada “orang orang yang membaca kitab sebelumnya” (yaitu kitab orang Yahudi dan Kristen).
Juga dalam Qs 4:162-163, Allah menyatakan bila beriman pada “apa yang telah diturunkan sebelummu” (Alkitab) mendapat pahala besar. Dalam Qs 35:31 dikatakan, Allah memang mewahyukan Alkitab dan itulah yang benar. Pada Qs 4:136 Allah memerintah supaya beriman kepada kitab-kitab sebelumnya (Alkitab). Dan terakhir Qs 5:48, Al-Quran membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Tuduhan Alkitab Dipalsukan
Ilham yang didapat oleh Muhammad yang awalnya Islam wajib memperhatikan tulisan para nabi serta mengimaninya, mengakui kebenaran Alkitab, tetapi juga kemudian menuduh Alkitab sudah dipalsukan. Contohnya: Muhammad mengatakan bahwa orang Yahudi yang mengubah Alkitab (Qs 2:75, 146; QS 3:78; Qs 4:46).
Kemudian, Muhammad mengatakan orang Yahudi mau bercerita jika dibayar (Qs 2:41, 79). Muhammad menuduh orang Yahudi menyembunyikan kebenaran (Qs 2:42, 146; Qs 3: 71). Terakhir, Muhammad menuduh orang Yahudi dan orang Kristen melupakan firman Allah (Qs 5:13-14).
Masuk Akalkah?
Untuk menyatakan salah atau benar, manusia perlu memakai dalil “aqli”, yang berarti sesuatu dinyatakan benar/salah. Jika kebenaran/kesalahan dapat dibuktikan berdasarkan data-data autentik/akurat yang dapat diterima/ditolak oleh pikiran sehat manusia.
Demikianlah, sebelum membuat pernyataan Alkitab palsu, maka kaum Muslim seharusnya dengan teliti memperhatikan dan mempelajari tulisan para nabi dengan seksama.
Beberapa Pertanyaan Pikiran Sehat:
Pertama, Kapan Alkitab dipalsukan? Alkitab telah tersebar di seluruh bahkan di luar kekaisaran Romawi. Jika Perjanjian Lama telah dibukukan tahun 400 BC, maka ada selisih 1000 tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H. Sedangkan Perjanjian Baru dibukukan tahun 397 AD. Ada selisih 200-an tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H.
Kedua, Mengapa Allah begitu mudah berubah? Tahun-tahun pertama Muhammad mendapat ilham, Allah mengatakan Alkitab benar. Namun tahun berikutnya, Allah mengatakan sudah tidak benar. Allah seperti apakah jika perkataan-Nya berubah-ubah!
Ketiga, Apakah orang Yahudi dan Kristen mau bekerja sama dalam memalsukan Alkitab? Hal yang sama dengan aliran Islam Shia, tidak mungkin bekerja-sama dengan Islam Sunni (sekalipun sama-sama beragama Islam). Orang Yahudi sendiri berbeda keyakinan dengan orang Kristen, dan agama Yahudi bukan agama Kristen.
Terakhir: Perhatikanlah kesaksian Allah sendiri tentang Firman-Nya: “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8).
[Staff Isa dan Islam – Disediakan banyak artikel lain untuk menolong Saudara mengerti keaslian dan kemurnian Alkitab. Juga kami mengundang Saudara memperdalam pengertian mengenai keselamatan.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Muhammad Mendorong Orang Bertakwa Mempelajari Injil
- Seorang Muslim Membaca Kitab Injil Dan Taurat
- Pelajari Al-Quran Dan Alkitab, Muhammad Bertemu Isa Al-Masih
- Pelajari Isa Al-Masih Secara Mendalam
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pantaskah Orang Islam Mempelajari Tulisan Para Nabi”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .