Ada lebih dari empat puluh nabi dan rasul mendapat ilham untuk menulis semua surat di Alkitab. Nabi-Rasul tersebut bersaksi satu-sama lain tentang rencana Allah menyelamatkan manusia dari dosa.
Mereka hidup pada zaman, tempat, dan situasi kondisi masyarakat yang berbeda. Alkitab diwahyukan Allah kepada hamba-hamba-Nya dari zaman Musa (1450 BC) hingga zaman nabi Besar Yohanes, murid Isa Al-Masih (100 AD).
Karena itu, sudah seharusnya semua orang beragama patut memperhatikan dan mempelajari tulisan para nabi yang diwahyukan Allah, supaya manusia dapat hidup dalam kebenaran dan tujuan-Nya. Mari kita perhatikan penjelasan dibawah ini tentang Kitab Allah.
Wahyu Allah Tidak Bertentangan
Walau Nabi-Rasul Allah hidup di zaman berbeda, tetapi kebenaran Allah yang mereka sampaikan tidak bertentangan, sebab Allah di atas segala sejarah dan waktu. Allah dapat mengatur wahyu yang akan disampaikan-Nya. Dan wahyu tersebut tidak berubah atau mendadak diubah karena situasi yang berubah-ubah.
Surat-Surat Dalam Alkitab
Surat-surat dalam Alkitab dibagi dalam dua bagian. Pada Perjanjian Lama sebanyak 39 surat dan Perjanjian Baru sebanyak 27 surat. Semua surat para nabi Allah di Perjanjian Lama, dikumpulkan pada tahun 400 BC. Sedangkan surat para rasul Allah di Perjanjian Baru dikumpulkan tahun 397 AD.
Umat Islam Pantas Mempelajari Tulisan Para Nabi
Penyebaran Alkitab sampai di luar kekaisaran Romawi. Hal ini terlihat dari beberapa pernyataan yang diberikan oleh Muhammad. Diantaranya, Qs 10:94, Allah meminta jika Muhammad ragu-ragu baiknya ia bertanya kepada “orang orang yang membaca kitab sebelumnya” (yaitu kitab orang Yahudi dan Kristen).
Juga dalam Qs 4:162-163, Allah menyatakan bila beriman pada “apa yang telah diturunkan sebelummu” (Alkitab) mendapat pahala besar. Dalam Qs 35:31 dikatakan, Allah memang mewahyukan Alkitab dan itulah yang benar. Pada Qs 4:136 Allah memerintah supaya beriman kepada kitab-kitab sebelumnya (Alkitab). Dan terakhir Qs 5:48, Al-Quran membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Tuduhan Alkitab Dipalsukan
Ilham yang didapat oleh Muhammad yang awalnya Islam wajib memperhatikan tulisan para nabi serta mengimaninya, mengakui kebenaran Alkitab, tetapi juga kemudian menuduh Alkitab sudah dipalsukan. Contohnya: Muhammad mengatakan bahwa orang Yahudi yang mengubah Alkitab (Qs 2:75, 146; QS 3:78; Qs 4:46).
Kemudian, Muhammad mengatakan orang Yahudi mau bercerita jika dibayar (Qs 2:41, 79). Muhammad menuduh orang Yahudi menyembunyikan kebenaran (Qs 2:42, 146; Qs 3: 71). Terakhir, Muhammad menuduh orang Yahudi dan orang Kristen melupakan firman Allah (Qs 5:13-14).
Masuk Akalkah?
Untuk menyatakan salah atau benar, manusia perlu memakai dalil “aqli”, yang berarti sesuatu dinyatakan benar/salah. Jika kebenaran/kesalahan dapat dibuktikan berdasarkan data-data autentik/akurat yang dapat diterima/ditolak oleh pikiran sehat manusia.
Demikianlah, sebelum membuat pernyataan Alkitab palsu, maka kaum Muslim seharusnya dengan teliti memperhatikan dan mempelajari tulisan para nabi dengan seksama.
Beberapa Pertanyaan Pikiran Sehat:
Pertama, Kapan Alkitab dipalsukan? Alkitab telah tersebar di seluruh bahkan di luar kekaisaran Romawi. Jika Perjanjian Lama telah dibukukan tahun 400 BC, maka ada selisih 1000 tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H. Sedangkan Perjanjian Baru dibukukan tahun 397 AD. Ada selisih 200-an tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H.
Kedua, Mengapa Allah begitu mudah berubah? Tahun-tahun pertama Muhammad mendapat ilham, Allah mengatakan Alkitab benar. Namun tahun berikutnya, Allah mengatakan sudah tidak benar. Allah seperti apakah jika perkataan-Nya berubah-ubah!
Ketiga, Apakah orang Yahudi dan Kristen mau bekerja sama dalam memalsukan Alkitab? Hal yang sama dengan aliran Islam Shia, tidak mungkin bekerja-sama dengan Islam Sunni (sekalipun sama-sama beragama Islam). Orang Yahudi sendiri berbeda keyakinan dengan orang Kristen, dan agama Yahudi bukan agama Kristen.
Terakhir: Perhatikanlah kesaksian Allah sendiri tentang Firman-Nya: “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8).
[Staff Isa dan Islam – Disediakan banyak artikel lain untuk menolong Saudara mengerti keaslian dan kemurnian Alkitab. Juga kami mengundang Saudara memperdalam pengertian mengenai keselamatan.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Muhammad Mendorong Orang Bertakwa Mempelajari Injil
- Seorang Muslim Membaca Kitab Injil Dan Taurat
- Pelajari Al-Quran Dan Alkitab, Muhammad Bertemu Isa Al-Masih
- Pelajari Isa Al-Masih Secara Mendalam
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pantaskah Orang Islam Mempelajari Tulisan Para Nabi”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Bukan Muhammad yang mengatakan Alkitab telah dipalsukan tetapi Allah. Tidak usah heran karena berjalannnya waktu ratusan tahun bahkan ribuan tahun dengan kondisi wilayah dan budaya berbeda-beda maka terjadi perubahan isi Kitab.
Tetapi tidak semua karena ada isinya yang masih benar.
Jadi ada pemalsuan yang diakibatkan oleh nafsu manusia, hal ini wajar karena dahulu teknologi belum sebaik sekarang dimana tehnik fotokopi penyimpanan dokumen belum ada.
~
Umat Muslim mengakui bahwa Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran adalah Kitab Suci berdasarkan wahyu/kalimat Allah. Dan Allah juga berjanji bahwa tidak ada seorangpun dapat mengubah kalimat-Nya.
Bila Taurat dan Injil dapat diubah oleh satu orang saja maka gugurlah Al-Quran sebagai kitab suci dari Allah.
“Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu” (Qs 6:34).
~
SL
*
Nabi dan rasul itu adalah manusia-manusia suci yang mempunyai umat,kitab suci dan mukjizat? Seperti Musa, Isa dan Muhammad.
Lalu kenapa orang Kristen mengangkat Yohanes sebagai nabi (padahal dia hanyalah murid Isa), apa mukjizat yang dimilikinya?
~
Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, nabi adalah pemimpin umat yang dipanggil Allah untuk memperingati mereka agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah. Umumnya tradisi kenabian dianggap baru dimulai setelah masa Samuel, hakim terakhir yang memimpin Israel sebelum munculnya sistem monarkhi.
Keduabelas Rasul adalah orang-orang yang, menurut Injil-Injil Sinoptik dan tradisi-tradisi Kristiani, dipilih dari antara murid-murid Yesus untuk suatu misi. Menurut Injil, awalnya mereka ditugasi menyembuhkan orang sakit, dan mengusir roh-roh jahat, serta membangkitkan orang mati.
~
SL
*
Wahai saudaraku para Staff IDI.
Perlu anda ketahui bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Muhammad tidak pernah menambah mengurangi ayat ayat Al-Quran. Apalagi dalam bersikap sebagaima mana yang anda tuduhkan. Muhammad diutus oleh Allah adalah untuk memperbaiki akhlaq manusia. Kecuali mereka yang dengki dan hasutlah(orang yang tidak senang ) kepadanya.
Menurut autobiografi Muhammad, beliau adalah sosok manusia semenjak dari kecilnya adalah yatim piatu, sederhana jujur, berkepribadian luhur, bergelar al-amin (dipercaya), disegani baik kawan maupun lawan, menjadi seorang pemim pin besar umat Islam sampai akhir zaman.
~
Saudara Ritme,
Sebagai utusan Allah yang taat, tentunya Muhammad tidak akan menambah atau mengurangi ayat-ayat dalam Al-Quran. Kalaupun Allah SWT berulang-ulang menurunkan ayat-ayat baru “nasakh” untuk menggantikan ayat-ayat lama “mansukh”, itupun juga bukan kesalahan Muhammad.
Namun masalah nasakh ini seharusnya menjadi pertanyaan bagi umat Muslim: Mengapa Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu perlu me-mubazirkan dan mengganti ayat-ayat-Nya sendiri? Mengapa Dia tidak mengetahui bahwa ayat-ayat sebelumnya itu ternyata tidak sempurna?
Hal ini berbeda dengan kesaksian Alkitab, bahwa firman yang keluar dari mulut-Nya Allah tidak akan sia-sia.
“Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab, Nabi Yesaya 55:11).
~
SL
*
Kepada Yth Staff Isa dan Alquran,
Kitab Al-Quran dibuat Allah untuk manusia.
Oleh karena itu Al-Quran menjelaskan tentang kitab Injil secara bertahap supaya manusia bisa memahami.
~
Kitab Suci adalah wahyu Allah, karena Kitab Suci ditulis bukan kehendak manusia, melainkan oleh dorongan Roh Allah yang Kudus. Kitab Suci juga merupakan sumber kebenaran bagi pola kehidupan seseorang, merupakan aturan iman bagi kehidupan seseorang.
Dan yang paling penting bagi kita, baik dalam Al-Quran maupun Injil memberikan pandangan bagaimana seseorang dapat memperoleh keselamatan. Al-Quran memerintahkan manusia untuk mencari jalan keselamatan, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Injil memberikan jawaban bahwa Isa Al-Masih adalah jalan keselamatan, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Kepada Staff Isa dan Al-Quran,
Ketahuilah bahwasanya Muhammad itu adalah utusan Allah. Tugasnya hanyalah untuk menyampaikan wahyu/firman Allah. Muhammad tidak pernah dan tidak akan menambah/mengurangi ayat- ayat Al-Quran sebagaimana yang telah digariskan Allah SWT. Suka atau tidak, cocok atau tidak bagi anda sekalian, itu bukanlah urusan Muhammad. Kesemuanya itu adalah kehendak Allah SWT.
~
Sebagai utusan Allah, memang nabi Muhammad tidak seharusnya mengurangi atau menambahi firman Allah. Namun masalahnya dengan kebijakan Allah yang berubah-ubah ini membuat umat Muslim maupun nabi Muhammad mengalami kebingungan.
Misalnya tentang Isa Al-Masih, mula-mula Allah memerintahkan Muhammad menghormati Isa Al-Masih sebagai Kalimat Allah, pribadi yang terkemuka (nomor satu) di dunia dan akhirat.
“Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al- Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Bahkan Isa Al-Masih melalui rasul-rasul-Nya mempunyai sasaran memberitakan Injil ke seluruh dunia. Namun Allah merendahkan Isa Al-Masih dengan mengatakan bahwa Isa Al-Masih hanya seorang hamba untuk orang Israel.
“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail” (Qs. 43:59).
~
SL
*
Staff Isa dan Al-Quran,
Apakah umat Nasrani sama dengan umat Kristen, Umat Nasrani dan umat Kristen sama-sama beriman kepada Isa Al-Masih. Akan tetapi umat Kristen lebih dominan/cenderung menyebut Yesus daripada Isa Al-Masih.
Kitab suci umat Nasrani adalah Injil sedang umat Kristen disebut Alkitab. Injil adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Isa.Sedangkan bagi umat Kristen disebut Alkitab. Sedangkan Alkitab adalah kata/istilah dalam bahasa Indonesia.
~
Saudara Silva,
Kami berterima kasih atas comment Saudara. Kami terpaksa menghapus sebagian comment Saudara, karena tidak sesuai dengan topik artikel ini. Topik artikel ini adalah Isa Al-Masih, Satu-Satunya Terkemuka di Dunia dan di Akhirat
Kata Nasrani hanya sekali disebut dalam Alkitab. Istilah itu dipakai oleh orang yang tidak mengenal Isa Al-Masih.
“Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 24:5)
Istilah Kristen pertama kali disebut dalam Alkitab untuk menunjuk ke pengikut Isa Al-Masih di Antiokhia.
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 11:26).
~
SL
*
Penyebaran Alkitab sampai di luar kekaisaran Romawi. Hal ini terlihat dari beberapa pernyataan yang diberikan oleh Muhammad. Diantaranya, Qs 10:94, Allah meminta jika Muhammad ragu-ragu baiknya ia bertanya kepada “orang orang yang membaca kitab sebelumnya” (yaitu kitab orang Yahudi dan Kristen).
Beginilah caranya kerja Staff IDI yang suka menerjemah ayat ayat Al-Quran. Padahal Muhammad disini belum dinyatakan “ragu” melainkan diikuti kata kata “jika”.
~
Wahyu Allah dalam Qs 10:94 sudah jelas menyatakan bahwa, Allah meminta kepada Muhammad yang sedang mengalami keraguan agar bertanya kepada “orang orang yang membaca kitab sebelumnya” (yaitu kitab orang Yahudi dan Kristen).
Kalaupun Muhammad melakukan perintah Allah yang terdapat dalam Qs 10:94 ini sebenarnya sah-sah saja. Karena semua wahyu yang disampaikan kepada para nabi itu mempunyai prinsip dan tingkat yang sama, sesuai dengan firman Allah.
Bukankah dalam Qs Ali Imran:285, Allah juga memerintahkan kepada Muhammad dan para pengikutnya untuk mengimani Al-Quran dan semua kitab yang terdahulu!
Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri” (Qs 3:285).
~
SL
*
Umat Yahudi dan umat Nasrani adalah umat yang suka menyembunyi kebenaran tentang Islam. Al-Quran menyatakan bahwa mereka mereka itu akan selalu berusaha dengan berbagai cara se hingga akhirnya mau mengikuti mereka.
~
Saudara Genta,
Sebelumnya mohon maaf, kalau kami terpaksa menghapus beberapa komentar saudara. Saran kami, bila saudara memberi komentar, gunakanlah hanya pada satu kolom saja. Namun bila satu kolom tidak cukup, saudara dapat menulis email kepada:
Kalaupun kami bisa mengelabui manusia dengan tipu muslihat atau berbagai kelicikan, apakah mungkin kami bisa mengelabui Allah? Jelas tidak. Dan firman Allah berkata: “Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Injil, Surat Ibrani 4:13).
Manusia bisa tertipu tapi Allah tidak. Oleh sebab itu kami tidak pernah menyembunyikan tentang kebenaran Allah. Yaitu suatu kebenaran yang menyatakan bahwa akibat dosa maka hubungan antara Allah dan manusia menjadi terputus. Namun jika setiap orang mempercayakan dirinya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, maka hubungannya dengan Allah menjadi baik kembali.
~
SL
*
Terkutuklah Yesus Karena Tersalib Di Kayu Salib
“Maka Kristus sudah menebus kita dari pada kutuk Taurat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat: ‘Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu” (Injil, Surat Galatia 3:13)
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa semua orang yang tergantung pada kayu dianggap terkutuk. Kayu salib yang digunakan untuk menyalibkan Yesus terbuat dari kayu, dapat diartikan bahwa Yesus termasuk salah satu yang terkutuk.
~
Hukum Taurat merupakan cermin kehendak Allah bagi umat perjanjian-Nya dan pemberi tugas yang mendatangkan kutuk. Hukum Taurat sebagai sarana untuk mendatangkan kutuk. Dan Kutukan dari hukum Taurat itu nyata.
Kutuk tersebut telah menyeret Kristus ke kayu salib. Ketika Kristus mengambil alih tempat dari pelanggar hukum, sekalipun diri-Nya kudus secara sempurna, namun Dia harus menderita setiap hukuman yang dikenakan atas setiap pelanggar. Kenyataan bahwa Kristus mati dengan tergantung pada kayu salib menekankan unsur kutuk.
“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung di kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu” (Injl, Surat Galatia 3:13-14).
~
SL
*
Staff Isa dan Islam,
Anda dan orang Yahudi, tidak ada bedanya. Orang Yahudi tidak akan mengakui Rasulullah SAW, selain dari golongannya. Sampai kapanpun orang Yahudi dan Kristen tidak akan mau tunduk kepadanya.
Padahal, baik dalam kitab asli atau palsu, nabi Isa AS memerintahkan berbakti kepada Rasulullah SAW dan beriman kepadanya.
~
Saudara Hakkuallah,
Kalau pun orang Kristen menolak kerasulan Muhammad itu tidak dapat disalahkan. Karena tidak ada nubuat dalam Injil, Taurat, maupun Kitab Para Nabi tentang nabi akhir zaman. Hanya Al-Quran yang mencatat Muhammad sebagai nabi akhir zaman.
Memang pakar Islam ingin meneguhkan iman orang Islam akan kenabian Muhammad. Mereka berusaha untuk mencari ayat-ayat di Alkitab yang dapat diklaim sebagai nubuat kedatangannya. Namun, tidak satupun ayat-ayat tersebut yang mengarah ke sana.
Alasan utama orang Kristen tidak menerima Muhammad, karena mereka tidak membutuhkan nabi lain! Sebab mereka telah menerima jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih. Bagi mereka, tidak ada keragu-raguan tentang Keselamatan dan Hidup Kekal di sorga. Semua orang, tentunya ingin masuk ke sorga, bukan?
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
~
SL
*
Alasan utama orang Kristen tidak menerima Muhammad, karena mereka tidak membutuhkan nabi lain! Sebab mereka telah menerima jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih. Bagi mereka, tidak ada keragu-raguan tentang keselamatan dan hidup kekal di sorga. Semua orang, tentunya ingin masuk ke sorga, bukan?
Bagi kami umat Kristen sudah cukup nabi-nabi yang ada sampai dengan Isa, dan Isa adalah nabi kami yangg terakhir, sehingga kami tidak membutuhkan lagi nabi yang lain karena Isa adalah Mesias, Penebus dan Juru Selamat kami yang berasal dari sorga dan kembali ke sorga (tidak mati dan dikubur selamanya dibumi).
~
Saudara Feri Gunawan,
Terima kasih untuk komentar saudara.
Sejak zaman Adam, Allah telah berbicara kepada umat-Nya melalui para nabi yang ditunjuk yang ditugasi untuk menyatakan kehendak-Nya dan nasihat-Nya. Namun pada zaman akhir Allah berbicara kepada umat-Nya melalui Kalimat-Nya yaitu Isa Al-Masih.
Oleh sebab itu umat Kristen tidak lagi memerlukan wahyu tambahan dari Muhammad yang dianggap sebagai nabi terakhir.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
~
SL
*
Yang dimaksud pertolongan Allah dan firman yang tak bisa diubah itu adalah ayat-ayat Al-Quran. Karena Al-Quran senantiasa asli firman Allah.
Hingga kiamat nanti tak akan bisa dipalsukan seperti kitab sebelumnya, yang memang mudah dipalsukan. Karena kitab tersebut tidak berlaku hingga akhir jaman. Dan tidak dilestarikan secara lisan lewat hafalan, hanya dalam tulisan yang mudah ditelan jaman.
~
Melalui Al-Quran, Allah memerintah supaya Mukmin beriman kepada kitab-kitab sebelumnya (Alkitab). Mengapa demikian? Karena Al-Quran membenarkan bahwa kitab-kitab sebelumnya adalah wahyu Allah.
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)” (Qs 5:48).
Sebagaimana Allah itu kekal dan tidak berubah, maka Kalimat Allah /Kitab Suci Allah itu pun tidak mungkin berubah atau dipalsukan. Dan masa berlakunya Kitab Suci Allah tidak pernah akan berakhir.
Sekalipun langit dan bumi hancur pada hari kiamat tetapi Firman Allah tidak akan pernah lenyap. “Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
~
SL
*
Alkitab adalah Firman Allah yang hidup, yang memuat isi hati ALLAH, rancangan dan karyaNya yang indah bagi keselamatan umat manusia. Alkitab tidak muncul begitu saja dari alam gaib, seperti kisah turunnya Al-Quran.
Alkitab hidup dalam zaman dan peradaban manusia, memuat sejarah, dan fakta yang reliabel. Tujuan utamanya menyampaikan kabar keselamatan, yaitu Yesus Kristus sang Juruselamat.
Terimakasih atas pelayanan staf IDI, tetap setia dalam pekerjaan ini, untuk menyingkapkan kebohongan dari iblis penyesat, dan mengungkap terang kebenaran Kristus. Tuhan memberkati.
~
Saudara Christian,
Kami mengucapkan terimakasih atas komentar yang saudara berikan terhadap artikel pada situs kami. Semoga komentar saudara dapat memberikan pencerahan bagi saudara kita yang lain.
Bila ada kesempatan, kami persilakan saudara dapat mengunjungi situs kami lainnya, yaitu:www.isadanislam.org , www.isaislamdankaumwanita.com, dan www.isadanalfatihah.com.
Kiranya Allah juga memberkati saudara.
~
SL
*
Aneh juga ya, kalau dipikir-pikir. Karena menurut hemat saya kebanyakan para nabi berasal dari kalangan orang Yahudi. Tapi entah kenapa tahu-tahu muncul nabi dari Arab yang notabene jelas-jelas tidak ada unsur kesejarahannya maupun relevansinya.
Karena itu suku Quraizh dulu sempat bingung dengan Muhammad yang mendeklarasikan bahwa dirinya adalah nabi. Suku Quraizh percaya bahwa nabi-nabi hanya diturunkan dari garis suku Yahudi. Dan lagi apa ada sebelum Nabi Muhammad, ada seorang nabi yang berasal dari Arab?
Tidak hanya suku Quraizh saja yang bingung pada waktu itu, orang Yahudi di Mekah dan suku Kristen Najran-pun dibuat bingung olehnya. Dan anehnya Muhammad hadir untuk memperbarui akhlak, tapi akhlak orang Yahudi yang mana yang perlu diperbaiki?
~
Saudara John,
Terimakasih atas komentar saudara.
Semoga apa yang saudara jelaskan di atas dapat menjadi pencerahan dan membuka wawasan, khususnya bagi saudara-saudara kita umat Muslim
Hanya melalui ciptaan baru dalam Isa Al-Masih, akhlak manusia bisa menjadi baru.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
~
SL
*
Saya setuju dengan tulisan Bung Jhon. Ada kejanggalan dalam perkataan dari Nabi Muhammad yang menyebut bahwa dia adalah nabi.
Mungkinkah nabi dari Arab dapat menceritakan sejarah bangsa Yahudi yang berbeda dalam banyak hal? Terutama janji berkat kepada Abraham yang tidak ada dalam Al-Quran.
Muhammad ingin membuat ajaran baru dengan tidak membawa tokoh-tokoh nabi keturunan Yahudi. Oleh karena itu pada akhirnya Yahudi dijadikan musuh nomor 1 bagi umat Muslim.
Rasanya bertolak belakang sekali Allahnya Muslim itu. Satu sisi mereka menghormati nabi-nabi dari bangsa Yahudi tetapi sisi lain memusuhi bangsa Yahudi.
~
Saudara Sukacita,
Terima kasih atas komentarnya. Semoga komentar saudara dapat menjadi bahan perenungan bagi saudara kita umat Muslim.
~
SL
~
Terima kasih,
Saya mendapat pencerahan iman, memang sangat sulit pikiran yang sempit ini untuk mengerti sejarah kitab suci dengan prosesnya.
Bagiku aku merasa lebih dituntun untuk beriman kepada Tuhan dengan membaca, mengerti, merefleksi dalam hidup, apa yang tertulis dalam Alkitab.
Sangat sulit bagi saya memahami cerita dalam kitab suci Saudara Muslim, misalnya kisah kelahiran Yesus, yang jelas-jelas Alkitab sudah memberi informasi begitu jelas, malah ceritanya dibuat kabur seperti itu.
Pertanyaan saya, mengapa kisah kelahiran Yesus menjadi berada di bawah pohon kurma?
~
Saudara Ybsap,
Terima kasih atas komentarnya, dan semoga komentar saudara juga dapat memberikan pencerahan bagi saudara kita umat Muslim.
Sebagaimana tubuh memerlukan makanan setiap hari demikian juga dengan kehidupan rohani kita, maka kita setiap hari perlu membaca Alkitab sebagai satu-satunya wahyu Allah.
“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan” (Injil, Rasul Besar Matius 5:6).
~
Slamet
~
Kemana kisah Yesus umur 13 tahun sampai umur 29 tahun di dalam alkitab tertulis umur 12 lalu ke umur 30? Berarti kurang lebih 17 tahun kisah Yesus tidak tertulis dalam Alkitab. Jadi mengapa usia Yesus umur 13 tahun – 29 tahun tidak tertulis di Alkitab?
Terima kasih
~
Alkitab cukup banyak menulis kisah hidup Yesus, mulai dari kelahiran, pelayanan, kematian dan kenaikan-Nya ke sorga. Namun Alkitab lebih banyak menuliskan hal paling penting bagi kita, yaitu berkaitan dengan masa pelayanan-Nya yang dimulai pada umur 30 tahun.
Alkitab memang tidak menjelaskan secara detail waktu-waktu yang dihabiskan Yesus pada masa umur 13 tahun – 29 tahun. Tentunya ada banyak hal yang dilakukan Yesus, dan tidak semuanya tercatat dalam Alkitab.
Dan tentang hal ini Alkitab menyatakan, “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 21:25).
~
Slamet
~
Jika Alkitab, sebagaimana ditulis Matius dalam ayat-ayat pembukanya dan juga oleh Lukas 3:23-38 menceriterakan silsilah Yesus dengan terperinci justru malah meragukan apakah itu firman dari Tuhan?
Kalau Matius memulai silsilah dari Abraham sampai dengan Yesus sedangkan Lukas memulainya dari Yesus sampai dengan Adam. Dan dari kedua macam silsilah Yesus itu ada nama-nama yang sama dan ada nama yang berbeda bahkan nama-nama yang tertulis di Lukas oleh Matius ada yang tidak ditulisnya.Mungkinkah Tuhan memberi firman berbeda kepada Matius dan Lukas?
Kalau silsilah Yesus tetap diyakini sebagai firman Tuhan lalu apakah Matius yang mengurangi atau Lukas yang menambahi, karena adanya perbedaan jumlah generasi. Siapa yang berwenang menjawab keraguan ini?
~
Perbedaan penulisan silsilah Isa Al-Masih tidak boleh dipandang sebagai hal yang saling bertentangan melainkan saling melengkapi.
Rasul Besar Matius memberikan silsilah Isa Al-Masih dari keturunan garis Yusuf (ayah Isa Al-Masih secara hukum), melalui Salomo, anak Daud. Rasul Besar Matius menekankan Isa Al-Masih sebagai Raja, sehingga ia menuliskan silsilah Isa Al-Masih dari sudut ayahNya (adalah aneh kalau menuliskan silsilah seorang raja dari sudut ibunya).
Rasul Lukas menuliskan Isa Al-Masih dari keturunan garis Maria (keluarga Isa Al-Masih secara darah). Walaupun Isa Al-Masih dikandung oleh Roh Kudus, secara resmi Ia adalah keturunan Daud, melalui Natan. Dalam bahasa Yunani tidak ada kata untuk “menantu laki-laki,” dan Yusuf dapat dianggap sebagai anak Eli melalui menikahi putri Eli, Maria.
Jadi melalui garis keturunan manapun, Isa Al-Masih adalah keturunan Daud dan karena itu berhak menjadi Mesias. Dengan demikian para penulis kitab Injil menegaskan bahwa Isa Al-Masih berhak menjadi Mesias baik secara hukum maupun secara biologis.
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi Toeplik,
Silsilah Isa dalam Injil Lukas adalah dari Yusuf, (ayat 31 anak Natan, anak Daud) sedangkan di Injil Matius silsilah Isa dari Maria ( anak Salomo, anak Daud). Dengan demikian sangat jelas silsilah Isa dari kedua orang tuanya suku Yehuda.
~
Saudara Eva,
Terimakasih untuk komentar yang saudara sampaikan.
Mengenai silsilah Isa Al-Masih, saudara Eva menekankan bahwa kedua orang tua Isa Al-Masih berasal dari suku Yehuda. Adakah yang salah dengan penjelasan tersebut?
~
Slamet
~
Saudaraku,
Untuk yang meyakini silsilah Yesus yang tertulis dalam Alkitab baik yang ditulis Matius maupun Lukas adalah tidak bertentangan bahkan saling melengkapi, silakan saja.
Sebagaimana dijelaskan oleh saudara Slamet bahwa Matius dan Lukas menuliskan silsilah Yesus dari dua jalur yaitu dari jalur ibu (Maria) dan dari jalur ayah (Yusuf) namun siapa yang menulis dari jalur ayah dan siapa yang dari jalur ibu tidak jelas.
Ketika silsilah itu tertulis dalam kitab suci timbul pertanyaan mengapa Roh Kudus memberi informasi yang berbeda kepada Matius dan Lukas?
Lebih-lebih Lukas sebelum menulis silsilah Yesus mendahului dengan kalimat “dan menurut anggapan orang Ia adalah anak Yusuf anak Eli” Apa benar itu firman Tuhan?
~
Saudara Muhtadi Thoeplik,
Tidak ada yang salah dengan kalimat yang disisipkan “menurut anggapan orang” oleh Rasul Lukas dalam menuliskan silisilah Yesus. Dan penulisan silsilah ini sengaja ditempatkan bukan di depan kisah kelahiran-Nya (seperti dalam Injil Rasul Besar Matius 1:1-17). Sebab pada waktu itu Isa Al-Masih sudah tampil di depan umum, dan orang-orang bertanya Siapakah Yesus bin Yusuf bin Eli itu?
Kalimat “menurut anggapan orang” dimaksudkan untuk mengingatkan kita bahwa Yesus itu lahir bukan karena Yusuf “tunangan” Maria melainkan karena Roh Kudus.“Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”(Injil, Rasul Lukas 1:35).
Namun di lain pihak, kalimat ini mempunyai arti bahwa Yesus secara resmi dan secara hukum dianggap sebagai anak Yusuf sebagai keturunan Raja Daud.
Jadi firman Tuhan itu tidak mungkin salah, hanya saja kita tidak dapat menangkap dan mengerti tentang sesuatu yang dimaksud oleh firman tersebut.
~
Slamet
~
Adakah dalam Alkitab yang secara jelas menuliskan silsilah Yesus melalui jalur ibunya (Maria)? Benarkah Maria berasal dari keturunan Yehuda?
Meskipun agak menyimpang dari topik namun tidak jauh dari memperhatikan tulisan para nabi yang ada di Kitab Suci.
~
Alkitab tidak menuliskan silsilah Isa Al-Masih dari jalur Maria secara detil. Karena Bangsa Yahudi, dalam menyusun silsilah mereka, hanya menghitung yang laki-laki.
Beberapa ahli Alkitab, mengamati semua peraturan yang dianut oleh bangsa Ibrani dalam membuat silsilah, dan mengambil kesimpulan bahwa dalam Zerubabel, garis keturunan Salomo dan Natan menjadi satu.
Oleh karena itu Yusuf serta Maria menjadi satu suku dan keluarga, keduanya merupakan keturunan Daud dalam garis Salomo dan di dalam diri keduanya mengalir darah Natan. Putera Daud, Yusuf adalah keturunan Abihud (Injil, Rasul Besar Matius 1:13) dan Maria dari Resa (Injil, Rasul Lukas. 3:27), anak-anak Zerubabel garis keturunan Yehuda.
Jadi dapat disimpulkan baik Yusuf maupun Maria juga berasal dari suku Yehuda. “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Kitab nabi Mikha 5:2).
~
Slamet