Pada waktu muda saya tidak suka mengalah. Orang tua mengatakan saya paling keras kepala. Betapa sering saya perlu didisiplin oleh orang tua karena tidak suka tunduk. Tetapi sesuatu terjadi dalam hidup dan hati saya di usia tujuh belas tahun. Setelah itu, bersikap tunduk menjadi jauh lebih mudah.
Islam Artinya “Tunduk Kepada Allah”
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa istilah “Islam” berarti tunduk kepada Allah dengan sukarela. Artinya, seorang Islam wajib tunduk, sujud, berserah diri kepada Allah dan ajaran-Nya, maka mereka disebut sebagai Muslim yang bertakwa.
Tunduk Kepada Allah Berarti Tunduk Pada Wahyu-Nya
Kita tunduk kepada Allah, bila kita tunduk pada wahyu-Nya. Dalam Al-Baqarah 2:136 kita baca, “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): Kami beriman kepada Allah . . . dan apa yang diturunkan kepada . . . ‘Isa . . .”
Kita semua tahu, jika kita beriman pada sesuatu, kita perlu tunduk kepadanya. Yaitu menaati nya. Dalam Qs 2:136, kita diperintah beriman pada apa yang dikatakan Isa Al-Masih. Dengan kata lain, umat Muslim harus menerima ajaran Isa Al-Masih!
Semua Umat Wajib Tunduk Kepada Isa Al-Masih
Seperti dikatakan dalam Qs 2:136 di atas, Isa Al-Masih sendiri menekankan pentingnya beriman dan tunduk pada ajaran-Nya. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku . . . Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku . . . Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:15, 21, 23).
Bukankah wajib seorang mu’min beriman dan menaati perintah-perintah Isa Al-Masih? Sebaiknya kita memperdalam pengertian tentang perintah-perintah Isa Al-Masih dalam Injil.
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini:
- Kalau Anda siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dan menjadi pengikut-Nya silakan klik disini.
- Kalau Anda ingin menyelidiki konsep-konsep dalam artikel ini dengan lebih mendalam Anda bisa mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
[Staff Isa dan Islam – Kami mempersilakan Saudara Pembaca memperdalam pengertian tentang Kitab Suci.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Islam Wajib Tunduk Kepada Allah dan Ajaran Isa Al-Masih!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab “Yang Diturunkan”
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
- Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
- Muslim Percaya Isa, Sudahkah Mengenalnya Secara Lengkap?
- Taubat Nasuha Atau Taubat Kepada Isa Yang Menjamin Sorga?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, bagaimana seharusnya sikap umat Islam terhadap kitab-kitab Allah?
- Mengapa Anda harus tunduk kepada Allah dan ajaran Isa Al-Masih? Jelaskan!
- Islam wajib mengimani semua kitab yang turun dari Allah. Apakah Anda sudah mempelajari Injil? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Islam Wajib Tunduk Kepada Allah dan Ajaran Isa Al-Masih!” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Orang Islam-pun wajib tunduk pada ajaran Isa Al-Masih? Saya kira anda tidak bisa mencoba memaksakan hal ini. Karena anda menginterpretasi ayat Al-Quran menurut logika anda yang terbatas. Sedangkan muslim sendiri dalam mentafsir Al-Quran sangat berhati-hati dan mempunyai aturan dalam menafsirkan suatu ayat agar tidak keliru, yaitu dengan mendasarkan hadist-hadist. Itupun harus dilihat reputasinya apakah dari sumber-sumber terpercaya atau tidak.
Saya tidak akan mendebat anda dengan logika karena Islam melarang hal itu dengan jelas.
~
Kami tidak pernah memaksa siapapun untuk mentaati firman Allah. Namun justru Allah sendiri yang memerintahkan kita untuk beriman Kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran. Beriman kepada Kitab-kitab Allah adalah termasuk salah satu rukun iman.
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (Qs 4:136).
Melakukan seluruh firman Allah tanpa memilih sebagian ayat dan menolak ayat lainnya akan mendapat pertolongan dan pahala dari Allah.
~
SL
*
“Melakukan seluruh firman Allah tanpa memilih sebagian ayat dan menolak ayat lainnya akan mendapat pertolongan dan pahala dari Allah.”
Ini adalah ajaran yang tidak jelas. Mengapa kita harus “capek” melakukan firman Allah dalam kitab orang lain, kitab sendiri saja sudah cukup? Ini ajaran pluralisme, kalau mau melakukan, lakukan sendiri jangan mengajak orang lain.
~
Allah melalui Al-Quran memerintahkan agar umat Muslim beriman kepada kitab-kitab Allah. “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah …dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya”(Qs. 4:136).
Bahkan lebih khusus lagi, untuk memperoleh pedoman kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, Allah memerintahkan umat Muslim untuk beriman kepada kitab Injil. “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” (Qs 5:46).
Namun jika saudara merasa berat dan tidak mampu melakukan firman-Nya, Isa Al-Masih bersabda: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
SL
*
Seandainya masih ada Injil asli yang berasal dari nabi Isa, maka seluruh umat Islam di dunia pasti akan mengimaninya di samping Al-Quran, saya jamin.
Masalahnya, tidak pernah ada Injil yang asli, bahkan diseluruh dunia. Injil yang ada di Indonesia, berbeda dengan Injil yang dipakai di negara lain meskipun sama-sama perjanjian baru.
Beda dengan Al-Quran yang memang tak bisa diragukan terjaga keasliannya. Kebelahan bumi manapun anda berada, Anda hanya akan menemukan satu macam Al-Quran sejak dibukukan pada jaman khalifah Usman. Tidak ada yang namanya Al-Quran lama dan Al-Quran baru.
Saya tantang Anda, bawakan saya Alkitab yang asli, maka saya akan mengikuti ajaran yang ada di Alkitab asli tersebut 100%.
~
Kitab Injil manakah yang berasal dari Isa Al-Masih? Pada saat Isa Al-Masih hidup di dunia, Injil belum ditulis. Ajaran-Nya disampaikan secara lisan.
Walaupun Injil diterjemahkan dalam berbagai macam bahasa, setahu kami, semua Injil yang beredar adalah sama.
Sebenarnya ada ratusan versi bacaan Al-Quran yang beredar. Namun edisi Mesir adalah versi yang digunakan saat ini. Al-Quran edisi Mesir adalah edisi yang menggunakan versi Hafs dari Asim.
Saudara Said, walaupun Kitab Suci menulis ajaran Isa Al-Masih, namun saudara tidak akan pernah mentaati ajaran-Nya.
Isa Al-Masih yang mengetahui isi hati manusia berkata: “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
~
SL
*
Semua Orang, Termasuk Orang Islam, Perlu Tunduk pada Isa Al-Masih
Seperti dikatakan dalam Qs 2:136 di atas, Isa Al-Masih sendiri menekankan pentingnya beriman dan tunduk pada ajaran-Nya.
Wahai para Staff IDI. Kalian ini mengartikan ayat ayat Al-Quran menurut pikiran anda sendiri. Sudah jelas ayat Al-Quran tersebut berbunyi bahwa Allah tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain diantara mereka (para nabi). Akan tetapi kalian selalu membesar-besarkan Isa Al-Masih.
~
Mohon maaf karena ada komentar saudara yang kami hapus. Sebaiknya, bila saudara memberi komentar, gunakalah hanya pada satu kolom saja. Atau saudara dapat mengirim komentar langsung kepada staf kami bila saudara merasa satu kolom tidak cukup.
Kami tidak perlu mengangkat Isa Al-Masih supaya menjadi termasyur. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang Mahasempurna rela untuk menjadi manusia. Kemudian menyerahkan diri-Nya dan rela mati di atas kayu salib.
Akhirnya, Isa Al-Masih dimuliakan karena Dia menerima kematian dengan kerendahan hati-Nya. Oleh sebab itu Allah meninggikan diri Isa Al-Masih dan memberikan kepada-Nya nama di atas segala nama.
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:9-11).
~
SL
*
Dalam Al-Baqarah 2:136 kita baca, “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): Kami beriman kepada Allah . . . dan apa yang diturunkan kepada . . . ‘Isa . .”
Di sini sudah jelas bahwa Islam tunduk pada :
Injil yang diturunkan kepada Isa bukan kepada Injil yang diturunkan kepada murid-murid Isa.
Injil yang ditulis Isa bukan yang ditulis murid-murid Isa.
Injil dalam bahasa ibu Isa (Bahasa Ibrani) bukan Injil sekarang yang turun dalam bahasa Yunani.
Sebenarnya sudah jelas. Terimakasih.
~
Injil (bahasa Yunani: Kabar Baik) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru. Keempat kitab tersebut, Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes.
Orang Kristen percaya bahwa narasi keempat Injil yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih tersebut merupakan kisah penyelamatan Allah kepada umat manusia yang berdosa, supaya manusia dapat kembali mengenal Allah yang sesungguhnya dan dapat masuk ke sorga.
Ajaran yang disampaikan oleh Isa Al-Masih tidak ditulis oleh-Nya sendiri. Matius, salah seorang murid-Nya mencatat apa yang Ia katakan dan Ia perbuat. Semua penulis dalam Perjanjian Baru adalah saksi mata pelayanan Isa Al-Masih. Mereka menuliskannya di bawah pengilhaman dari Tuhan untuk komunitas yang berbeda dengan kebutuhan yang berbeda pula.
Pada masa kehidupan Isa Al-Masih, bahasa Ibrani telah menjadi bahasa eksklusif kaum cendekiawan dan bukan merupakan bahasa ibu lagi. Bahasa ini hanya digunakan dalam bebrapa istilah keagamaan, tidak lebih dari itu . Kebanyakan mereka mengenal kata-kata yang mirip dengan bahasa Aram.
~
SL
*
Jadi sudah jelas kami tidak tunduk pada Injil Matius dan kawan kawan, yang hanya sebagai murid. Karena Islam hanya menjalankan perintah Allah yaitu “dan apa yang diturunkan kepada Isa”. Kami hanya tunduk pada Injil diturunkan pada Isa dan dituliskan Isa sendiri.
~
Saudara Maha,
Isa Al-Masih tidak pernah menulis Injil, tetapi oleh sebagian murid-murid-Nya. Satu alasan untuk memercayai kisah Injil yang dicatat oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes adalah bahwa kisah-kisah itu ditulis saat banyak saksi mata dari peristiwa yang mereka ceritakan masih hidup.
Mereka lah yang melihat kehidupan Yesus, kematian-Nya, kebangkitan-Nya dan juga kenaikan-Nya ke sorga. Hal ini bisa meneguhkan kebenaran catatan Injil dan mereka juga dapat dengan mudah menunjukkan bila ada keterangan yang tidak akurat.
“Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:35).
~
SL
*
Orang Islam-pun Wajib Tunduk Pada Ajaran Isa Al-Masih. Alhamdulilah. Kami Muslim setuju. Terima kasih atas artikelnya.
~
Saudara Aditya,
Terima kasih atas kesediaan saudara untuk membaca artikel yang ada pada situs ini. Dan juga terima kasih atas apresiasi yang saudara berikan.
Kerinduan kami adalah, setiap pembaca memperoleh manfaat setelah membaca artikel-artikel yang ada di situs kami.
Bila berkenan kami persilakan saudara untuk mengunjungi situs-situs kami lainnya. Yaitu: www.isadanislam.org, www.isadanalfatihah.com dan www.isaislamdankaumwanita.com.
Semoga situs-situs kami yang lain juga dapat memberi informasi yang bermanfaat bagi saudara.
~
SL
*
Saya sebagai umat Islam dan kebanyakan umat Islam lainnya juga mengikuti ajaran Isa Al-Masih yaitu menyembah Tuhan satu. Tuhanku dan Tuhanmu, Allah SWT.
~
Saudara Bambungsuwung,
Kalau saudara sungguh mengikuti ajaran Isa Al-Masih, tentunya saudara juga mempercayai bahwa kedatangan Isa Al-Masih ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Karena Isa Al-Masih sendiri berkata: “Anak Manusia telah datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (injil, Rasul Lukas 19:10).
Bahkan Allah, yang saudara sembah sebagai Tuhanku dan Tuhanmu juga menghendaki agar Isa Al-Masih menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40).
~
SL
*
Bagaimanapun kita berusaha mengungkap kebenaran, jika Allah telah mengunci mati hati mereka pasti tidak akan bisa menerimanya!
Kalau anda benar-benar meyakini Tuhan saya dan Anda, tentunya Anda percaya bahwa Nabi Muhammad adalah nabi penutup?
Nabi Muhammad adalah akhir zaman yang akan diikuti oleh Isa Al-Masih. Di akhir zaman. Isa Al-Masih akan datang menghancurkan salib, gereja dan juga akan melakukan haji.
Di situlah kita akan melihat siapa yang benar!
~
Saudara Hamba Allah,
Kami mengimani Tuhan yang ada di Alkitab. Tuhan Alkitab tidak pernah memberikan wahyu tentang nabi terakhir bernama Muhammad. Dan di Alkitab sendiri tidak ada satu ayat pun yang menulis tentang Muhammad. Bagaimana mungkin kami mengakui Muhammad sebagai nabi penutup.
Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45). Sebagai orang nomor satu di dunia saja, jelas tidak mungkin Dia menjadi pengikut Muhammad apalagi nomor satu di akhirat?
Isa Al-Masih tidak perlu gelar haji, gelar-Nya sudah lebih dari cukup. Misalnya; Kristus/Mesias, Juru Selamat, Anak Allah, Anak Domba Allah. Dan pada akhir zaman akan datang kembali untuk mengangkat orang-orang Kristen naik ke sorga.
“Sebab pada waktu tanda diberi, … maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa” (Injil, Surat 1 Tesalonika 4:16,17).
~
SL
*
Jelas kita mengikuti apa yang dilakukan Nabi Isa. Beliau shalat kita shalat. Beliau puasa kita puasa. beliau berzakat (sedekah) kita juga. Nah, para umat Kristen hari ini hanya ngomong saja kalau mereka mengikuti Yesus. Padahal mereka mengikuti Paulus. Jika mereka mengikuti Yesus, hendakya mereka puasa juga 40 hari nonstop.
Bukankah Yesus bersabda dalam Injil Menurut Matius 5:17-18: “Janganlah menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Taurat dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menggenapkannya Ingatlah! Selama langit dan bumi masih ada, satu iota atau titik yang terkecil pun di dalam hukum itu, tidak akan dihapuskan.”
Jadi laksanakanlah ibadah Yahudi seperti ajaran “Tuhan” anda!
~
Saudara Abdullah,
Hukum Taurat bukanlah persyaratan utama untuk mencapai keselamatan. Karena tidak mungkin ada orang yang dapat melakukan seluruh perintah dalam Hukum Taurat dengan sempurna.
Oleh sebab itu Isa Al-Masih perlu datang ke dunia untuk menggenapi Hukum Taurat dengan cara menyelesaikan tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai ibadah) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir).
Isa Al-Masih juga memperbaharui Hukum Taurat dengan tuntutan hukum Moral menjadi Hukum Kasih yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia.
Pengajaran Rasul Paulus dalam tidaklah bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. “Sebab Kristus adalah tujuan akhir hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 10:4).
~
SL
*
Lihat apa kata Yesus, jika anda ingin mendapatkan sorga. Dalam Injil Matius 5 :20 tertulis, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih baik daripada orang Farisi, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Lihat standar Yesus adalah “lebih baik”, bukan hanya “sama”. Dan yang Yesus harapkan adalah hidup keagamaan anda. Jadi anda harus mengikuti hukum Perjanjian Lama.
Ingatlah! “satu iota pun tidak akan aku hapuskan sebelum semua terjadi.”
~
Saudara Abdullah,
Dalam ayat ini, Isa Al-Masih menjelaskan bahwa “keagamaan” (kebenaran) orang yang beriman kepadaNya harus lebih benar daripada “hidup keagamaan” ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Tetapi seringkali mereka melupakan inti hukum Taurat, yaitu kasih yang murni kepada Tuhan dan terhadap sesama manusia.
Orang Farisi dan para ahli Taurat adalah “cermin” bagi umat beragama. Kebenaran mereka hanya bersifat lahiriah. Mereka menaati banyak peraturan, beribadah, berpuasa, dan membaca kitab suci. Akan tetapi, tindakan lahiriah tersebut mereka lakukan sebagai ganti sikap batiniah yang benar.
Isa Al-Masih menyatakan bahwa kebenaran yang dikehendaki Allah dari orang beriman adalah lebih dari itu. Hati dan roh seseorang, bukan sekedar tindakan lahiriah, harus selaras dengan kehendak Allah dalam iman dan kasih.
~
SL
*
Berarti setidaknya anda harus melaksanakan ibadah Yahudi bukan? Dan makna “lebih baik” adalah mencintai Tuhan.
Anda harus pergi ke sinagoge, memuliakan sabat, dan tidak makan babi, seperti orang Yahudi.
Kenyataannya, anda tidak ke sinagoge, ada makan babi, Anda tidak memuliakan sabat, dan artinya anda tidak masuk surga menurut Tuhan.
~
Firman Tuhan mengajarkan bahwa ibadah yang di dalam Perjanjian Lama dikenal dengan tata cara pelayanan Bait Allah. Pada zaman Perjanjian Baru tidak dibatasi tempat, waktu dan postur tubuh lagi, melainkan sepenuhnya merupakan sikap hati orang tersebut dalam seluruh waktu hidupnya.
Zaman Perjanjian Lama adalah zaman ibadah simbolik lahiriah yang menekankan ritual ibadah. Tetapi zaman Perjanjian Baru adalah zaman ibadah hakekat rohaniah yang menekankan sikap hati bukan sikap badan.
Inilah yang Isa Al-Masih maksudkan dengan berkata, “tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23).
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa (Injil, Surat 1 Timotius 6:3-7).
~
SL
*
Staff Kristen,
Tradisi orang Yahudi dan Nasrani adalah merubah-rubah atau mengkorupsi atau memutarbalikkan makna firman Allah. Tidak mustahil kemungkinan para ahli kitab dari Yahudi dan Nasrani ingin merubah makna ayat-ayat Allah SWT di dalam Al-Quran, cuma mereka tidak menyadari.
Maha Benar Allah segala firman-Nya, sudah terbukti bahwa kitab Injil sudah dirubah sebagaimana para Ahli Kitab ingin mengubah maksud ayat Al-Quran tersebut. Apakah anda takut untuk melanjutkan ayat sebelum dan sesudahnya? Supaya anda bisa tahu pokok permasalahannya silakan anda baca lebih lengkap lagi Qs 2:130-141.
~
Tidak ada bukti yang dapat menjelaskan bahwa orang Yahudi dan Nasrani mempunyai tradisi mengubah Injil. Kalaupun tuduhan Injil sudah diubah adalah benar, mengapa Allah masih mengatakan kepada Muhammad bahwa dalam Injil ada petunjuk dan cahaya?
Terima kasih atas sarannya untuk membaca Qs 2:130-141. Namun untuk ayat referensi artikel ”Orang Islam-pun Wajib Tunduk Pada Ajaran Isa Al-Masih,” kami hanya memerlukan Qs 2:136.
“Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Ayat ini sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih bahwa kita perlu beriman dan tunduk pada firman-Nya. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:15).
~
SL
*
Tidak ada ajaran yang mengajarkan perpecahan dengan mencari celah kekurangannya.
~
Isa Al-Masih bukan hanya sekedar memberitahukan bahwa kita harus hidup rukun. Bahkan Dia mengajarkan agar kita tidak saling menghakimi dan tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain.
Oleh karena itu, marilah kita saling mengasihi dan menghormati keyakinan masing-masing orang. Sebab tidak semua orang datang dari keyakinan dan adat istiadat yang sama.
Inilah kesempatan bagi kita untuk belajar saling mengasihi walaupun berbeda pendapat, saling menghormati walaupun berbeda caranya seperti Isa Al-Masih.
“Dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil, Rasul Besar Matius 11:29).
~
SL
*
Seandainya suatu saat Isa Al-Masih turun lagi ke dunia dan mengatakan kepada saudara bahwa nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman dan saudara disuruh mengikuti ajarannya. Apa yang saudara lakukan?
~
Saudara Yahcut,
Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih adalah “. . seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . ” (Qs 3:45). Oleh sebab itu sangatlah layaklah bila seorang nabi besar Yesaya menubuatkan kedatangan Isa Al-Masih, bukan?
Nabi besar Yesaya yang hidup lima ratus tahun sebelum Isa Al-Masih datang menubuatkan.“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi Besar Yesaya 7:14).
Adakah nubuat untuk Muhammad?
Walaupun umat Muslim percaya Muhammad adalah nabi akhir zaman. Dan pakar Islam ingin meneguhkan kenabian Muhammad dengan mencari ayat-ayat di Alkitab yang dapat diklaim sebagai nubuat kedatangannya. Namun, tidak satupun ayat-ayat tersebut yang mengarah ke sana.
Bagaimana mungkin orang Kristen dapat mentaati ajaran nabi Muhammad?
~
SL
*
Kalau menurut saya sederhana saja. Jumlah ayat dalam Al-Quran adalah 6666 ayat. Lambang ini sangat cocok dengan nubuat dalam Alkitab. Sebelum Al-Quran turun Alkitab sudah ada.
Isa Al-Masih juga memberitahu akan ada penyesatan dan pemutaran balik Alkitab. Dia menyatakan akan ada nabi- nabi palsu dan akan menyesatkan banyak orang sekiranya juga orang pilihan.
Isa jelas tidak akan menyuruh pengikut-Nya mengikuti ajaran Muhammad. Sebab melalui Firman Allah kita mengetahui bahwa ajaran Isa Al-Masih sangat berbeda dengan ajaran Muhammad.
Isa Al-Masih mengajarkan “Ampunilah musuhmu dan berdoa bagi mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Sedangkan Muhammad mengajarkan “Perangilah mereka, berjihadlah kepada musuh Allah.”
Jadi intinya Isa Al-Masih pasti akan turun kembali, tetapi Dia tidak akan menyuruh pengikut-Nya mengikuti ajaran Muhammad. Kalau ada perintah seperti ini, tentunya bukan dari Isa Al-Masih yang ada dalam Alkitab melainkan dari Isa yang lain.
Mohon maaf bila ada yang tersinggung tapi pemikiran saya memang begini!
~
Saudara DDD,
Terimakasih atas komentarnya, semoga dapat memberikan pencerahan bagi saudara kita yang lain.
Isa Al-Masih berkata, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Injil, Rasul Lukas 11:28).
Bila ada kesempatan, kami persilakan saudara dapat mengunjungi situs kami lainnya, yaitu:www.isadanislam.org , www.isaislamdankaumwanita.com, dan www.isadanalfatihah.com.
~
SL
*
Untuk Umat Muslim,
Tuhan sendiri menjelaskan dalam Injil bahwa nubuatan tersebut dihubungkan dengan Yesus bukan dengan Muhammad. Untuk lebih jelasnya coba bandingkan (Taurat Kitab Ulangan 18:15 dan Injil, Rasul Besar Matius 17:5, Injil, Rasul Markus 9:2, dan Injil, Rasul Lukas 9:35, dan Injil, Rasul Besar Yohanes 5:46).
Dan juga bandingkan (Taurat, Kitab Kejadian 12:3; 18:18; 22:28; 24:4; 28:14) Dia adalah keturunan Yehuda bukan keturunan Quraizh, lihat (Injil, Rasul Besar Matius 1:1-16, Injil, Rasul Lukas 3:23-38) dan (Injil, Surat Ibrani 7:14) dan (Injil, Surat Kisah Para Rasul 3:25-26).
Nubuatan tersebut dikutip untuk Yesus, di lain pihak Muhammad tidak pernah dinubuatkan baik secara tersirat atau tersurat. Dan tulisan tentang Yesus dalam Al-Quran dan apa yang dikatakan Al-Quran tentang Yesus menempatkannya jauh di atas pendiri Islam itu sendiri.
~
Saudara John,
Terimakasih atas komentar saudara.
Semoga apa yang saudara jelaskan di atas dapat menjadi pencerahan dan membuka wawasan, khususnya bagi saudara-saudara kita umat Muslim
~
SL
*
Islam dan Kristen sama saja yang penting manusianya. Semua kitab mengajarkan kasih dan kebaikan! Yang paling penting bagaimana sebagai umat beragama kita saling menjaga, saling menghormati dan hidup rukun berdampingan satu dengan yang lainnya.
~
Saudara Gayunk,
Sebagai umat beragama yang hidup berdampingan memang kita harus rukun dan saling menghormati. Namun dalam hal jaminan keselamatan kekal yaitu masuk ke sorga adalah masalah lain.
Mengapa demikian? Karena Keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Isa Al-Masih! “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Tidak ada agama yang mengajarkan dalamnya dan seriusnya dosa kita dan akibat-akibatnya. Tidak ada “pendiri agama” yang adalah Allah yang menjelma menjadi manusia untuk meyelamtkan mabusia dari kebinasaan kekal akibat dosa. Dan tidak ada agama yang menawarkan pembayaran dosa seperti yang disediakan oleh Isa Al-Masih.
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 3:23).
~
SL
*
Beriman kepada nabi di sini maksudnya adalah mentaati perintah yang di berikan Allah kepada mereka (para nabi),yaitu sembahlah Allah swt. Teladani akhlak mereka(para nabi), bukan malah menyembah mereka (para nabi).
Seandainya kalian tahu kebenarannya, saya yakin 100% kalian memeluk agama Islam.Kecuali mereka yang hatinya sudah ditutup oleh Allah swt. Ketika mereka(yang mendustakan ayat-ayat Al-Quran) sadar,mereka sudah terlambat. Sesungguhnya aku dan kamu hanyalah termasuk orang-orang yang menunggu keputusan Allah, janji Allah itu nyata.
~
Agar kita dapat mengenal kebenaran yang memerdekakan dari dosa, Isa Al-Masih memerintahkan kita untuk tunduk/tinggal dalam firman-Nya. “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:30-31).
Sedangkan untuk keselamatan masuk ke sorga, Isa Al-Masih memerintahkan umat-Nya agar beriman kepada Allah dan diri-Nya. Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih berjanji:”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
Tentunya orang yang sungguh-sungguh Kristen, tidak akan pernah melepaskan jaminan keselamatan yang telah diberikan Isa Al-Masih kepadanya. Demikian juga halnya dengan umat Muslim yang telah menemukan jalan yang lurus, tentunya mereka tidak akan menolak Isa Al-Masih sebagai jalan kepada Allah.
~
SL
~
Tunduk pada Nabi Isa bukan berarti menjadikan Nabi Isa sebagai Tuhan.
~
Dalam Al-Baqarah 2:136 kita baca, “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): Kami beriman kepada Allah . . . dan apa yang diturunkan kepada . . . ‘Isa . . . .”
Baik umat Kristen maupun umat Muslim semua tahu, jika kita beriman pada sesuatu, kita perlu tunduk kepadanya. Oleh sebab itu jika kita beriman kepada Isa Al-Masih maka kita harus tunduk kepada-Nya.
Dan Isa Al-Masih mengatakan bahwa tujuan-Nya datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan orang berdosa dari hukuman kekal di neraka.
”Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10).
Adapun syarat untuk diselamatkan seseorang harus beriman kepada Isa Al-Masih. Namun tidak ada seorangpun yang dapat beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat tanpa tunduk kepada ke-Tuhanan-Nya.
~
Slamet