Kurang bijak jika seseorang menolak Al-Quran sebelum membacanya, bukan? Menolak sebelum membaca tidak masuk akal! Sama halnya jika tanpa membaca, menolak Injil.
Bagaimana pandangan agama Islam akan Injil? Apakah orang Islam boleh membaca kitab Injil? Ya, dengan membacanya, akan mampu memberi penilaian lebih berhikmat atas isinya. Email kami jika Anda rindu membaca Injil.
Mengimani Kitab Suci sebelum Al-Quran hukumnya adalah wajib. Ijinkanlah saya mengemukakan lima sebab mengapa pantas Anda dan semua orang Islam membaca Injil.
(Tujuan pengarang, membatasi artikel pada 400 kata. Jadi kami hanya mengutip kata-kata dari ayat-ayat Al-Quran yang menyinggung Injil. Harap maklum.)
1. Allah memberikan Injil.
“Dia [Allah] . . . menurunkan . . . Injil . . .” (Qs 3:3-4). Semua Mukmin dan Nasrani setuju, Injil datang dari Allah!
2. Orang Islam wajib membaca dan percaya pada Injil.
“Katakanlah (hai orang-orang Mu’min): ‘Kami beriman kepada . . . apa yang diturunkan kepada . . . Isa (Injil) . . .’” (Qs 2:136). Baik Nasrani maupun Mukmin wajib beriman kepada Injil.
3. Allah memberikan Injil untuk menolong kaum Mukmin.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya [Isa] Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . . [yang] menjadi . . . pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46). Ayat Al-Quran memberikan pujian kepada orang Kristen/Nasrani, mereka mengimani Kitab yang memberikan petunjuk dan cahaya serta pengajaran. Injil jelas menolong umat Islam agar menjadi orang yang bertakwa.
4. Yang menolak Injil mendatangkan siksa berat.
“. . . Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat (Injil) Allah akan memperoleh siksa yang berat . . .” (Qs 3:3-4). Janganlah menjadi kafir terhadap ayat-ayat Injil!
5. Allah Melindungi Kemurnian Injil.
“. . . sempurnalah kalimat Tuhanmu, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya ” (Qs 6:115). “Rumput menjadi kering dan bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8).
Manusia tidak mampu melawan perlindungan Allah atas Injil terlebih lagi memalsukannya. Kebanyakan ahli sastra setuju, Injil Allah yang ada sekarang sama dengan naskah-naskah orisinal.
Tahukah Anda Arti “Injil”
Isa Al-Masih menamakan inti berita-Nya “Injil.” Kata aslinya dalam Bahasa Yunani euanggelion. Artinya, “Kabar Baik.”
Istilah “Kabar Baik” aneh buat kaum Mukmin. Secara singkat Injil bukan “nasihat” tentang bagaimana beragama. Injil adalah “Kabar Baik” bahwa Isa Al-Masih menderita ganti orang berdosa. Tujuan-Nya supaya dapat menawarkan kepada kita hidup kekal. Sediakah Anda menerima hidup kekal-Nya?
Orang Islam Syria Membaca Injil 27 Kali dalam Satu Tahun
Mahmud, kenalan kami, pada waktu muda adalah tentara Syria. Sekali waktu ia meminjam Kitab Injil dari perwiranya. Ingat, Perjanjian Baru (Injil) dua kali panjangnya dari Al-Quran. Mahmud, dalam waktu satu tahun, membaca Injil 27 kali.
Akhirnya, akibat penyelidikannya, ia mendapat jaminan keselamatan kekal. Anda dapat membaca ceritera Mahmud dalam artikel: Isa, Orang Beragama dan Rasa Malu.
Nasihat Staff IDI!
Berdasarkan ayat-ayat di atas dan pengalaman Mahmud seyogyanya orang Islam membaca Injil, bukan? Kami mengundang para Mukmin membaca Injil, bukan 27 kali, tetapi paling sedikit satu kali. Inilah link pada Injil sebagaimana diwahyukan melalui Isa Al-Masih kepada Rasul Lukas.
Email kami jika Anda mengambil keputusan membaca Injil.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa, sampai saat ini Saudara belum membaca Injil Allah?
- Mungkin Saudara yakin sepantasnya orang Islam membaca Injil. Pernahkah Saudara coba membaca Injil namun tidak selesai? Kiranya menjelaskan kepada kami mengapa berhenti membacanya.
- Karena tekanan Al-Quran mengenai Injil apakah Saudara lebih tertarik membacanya? Jelaskanlah kapan Saudara akan mulai membaca Injil.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Isa, Orang Beragama dan Rasa Malu
- Haruskah Umat Muslim Membaca Injil?
- Isa Dan Injil-Nya Dalam Al-Quran
- Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini, atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Buat Staff IDI,
(1) Ummat Islam ”WaJib mengimani bahwa Allah SWT telah menurunkan Kitab Injil kepada bangsa Israel melalui Isa Al Masih”, namun kami ”tidaklah wajib untuk membaca Kitab Injil yang ada sekarang” karena ”isi Kitab Injil Yang Dibawa Oleh Isa Al Masih itu telah ada dalam Al-Qur’an”.
(2) Ummat Islam diperbolehkan membaca “Kitab Injil” untuk ”Tujuan studi akademis Keislaman” namun tidak untuk ”Melengkapi/Menyempurnakan Iman, Aqidah, Dan Syari’ah Islam”.
(3) Allah SWT mengutus Isa Al-Masih kepada bangsa Israel untuk 3 Tujuan: ”Mengembalikan Kemurnian Taurat”, ”Melengkapi Taurat Dengan Kitab Injil”, dan”Menyampaikan Kabar Gembira Tentang Kedatangan Nabi Muhammad”.
~
Saudara Pradjanto,
Menarik sekali tanggapan sdr. Kami akan menanggapinya, kiranya sdr dapat mencermatinya.
1. Kami bertanya kepada sdr. Mengapa sdr berpendapat tidak wajib membaca Injil sedangkan Al-Quran mengatakan di dalam Injil ada petunjuk, cahaya dan pengajaran bagi orang bertakwa (Qs 4:56)? Bukankah Injil turun dari Allah dan terpisah dari Al-Quran? Dimana tertulis dalam Al-Quran bahwa Injil sudah ada dalam Al-Quran?
2. Pertanyaan kami. Apakah sdr sudah mempelajari Injil? Artinya sdr harus membacanya, bukan?
3. Semoga pernyataan mempunyai sumber, jika tidak hal itu adalah asumsi sdr semata. Silakan sdr berikan refresinya, sebelum kami menanggapi lebih lanjut. Bagaimana sdr?
~
Purnama
~
Injil adalah wahyu yang diturunkan kepada nabi Isa. Bible adalah buku yang dianggap umkriss. Mana ada gospel Isa di bible tak ada jadi iman Islam itu percaya bahwa dulu pernah diwahyukan kepada nabi Isa. Dengan membaca Bible umat Islam justru akan makin kuat imannya. Karena dengan membaca bible umat Islam akan tahu kualitas bible sangat lah buruk untuk dijadikan pedoman hidup. Umat Islam percaya dan beriman pada Injil bukan pada Bible. Jadi anda jangan terlalu pede menawarkan Bible pada orang Islam. Anda hanya akan ditertawakan buku kualitas buruk dianggap suci.
~
Saudara Lidienz,
Bible dalam bahasa Indonesia adalah Alkitab, di dalam Alkitab terdapat Taurat, Zabur dan Injil. Namun sepertinya sdr salah paham dengan kata Bible. Semoga dengan penjelasan kami yang sederhana ini pandangan sdr tentang Bible dapat berubah.
Oh ya, memang seharusnya demikian, umat Islam harus mengimani Injil. Refrensi ayat-ayat Al-Quran mengarahkan umat Muslim untuk mempelajari Injil. Kami bertanya kepada sdr. Apakah sdr sudah pernah membaca dan mempelajari Injil?
~
Purnama
*****
Pertanyaan 1. Sudah, karena Injil Nabi Isa sudah ada di Qur’an itu lah yang umat Islam imani. Injil yang sekarang itu sudah tidak pure lagi karena ditulis oleh 40 orang dan tidak ditulis pada zaman Nabi Isa melainkan ratusan tahun setelah Nabi Isa tidak ada didunia.
pertanyaan 2. Kalau Injil diluar Qur’an pernah dan terus terang saya miris karena banyak sifat-sifat Tuhan yang direndahkan seperti Tuhan menyesal dan para nabi dalam Injil sekarang direndahkan dengan sifat-sifat yang jelek.
Pertanyaan 3: Saya sering membaca Injil yang ada di toko-toko buku bahkan versi androidnya, tapi semakin banyak saya baca semakin membingungkan kadang a kadang b kadang c bahasanya ambigu.
*****
Saudara Danny,
Terima kasih sudah menjawab pertanyaan kami. Kami akan menanggapinya, berharap sdr dapat mencermatinya.
1. Kami senang sdr sudah membaca Injil. Jika Injil sudah ada dalam Al-Quran, mengapa tidak ada dalam Al-Quran? Contohnya, dalam Alkitab terdiri dari Taurat, Zabur dan Injil. Nah, perlu sdr tahu, Injil adalah Kitab yang berbeda. Itu sebabnya Al-Quran mengatakan dalam Injil ada petunjuk, cahaya dan pengajaran bagi orang bertakwa (Qs 5:46).
2. Bagian mana dalam Injil yang menyatakan sifat-sifat Tuhan direndahkan? Bolehkah sdr tunjukkan kepada kami?
3. Kami mengajak sdr untuk membaca Injil kembali, dengan hati jujur. Saran kami baca lah mulai dari Injil Rasul Matius. Jangan melompat atau mencomot ayat satu dengan yang lain, hal itu akan membuat sdr salah paham.
~
Purnama
~
Semakin mempelajari Alkitab, semakin jelas kepalsuannya. Jangan samakan Al-Quran, semakin diperdalamkannya, semakin tambah yakin dan tambah iman. Selama ini, anda belum bisa membuktikan dengan ilmu, bukan asal-asalan. Kita bisa menilai, kamu itu bodoh, kagak mengerti apa-apa tentang Al-Quran. Saya mengatakan jujur, dipaksa untuk bohong, berarti anda belum mengerti mengenai Islam.
Contoh: orang berilmu tinggi, bahasanya jago, dia mengatakan itu khabar, lalu ada orang biasa-biasa saja ilmunya, mengatakan “itu mubtada”. Anda mau pilih yang mana? Tentu anda memilih orang yang hebat, padahal salah. Justru orang yang ilmu biasa saja, benar. Kenapa? Karena anda bodoh, gampang dibodohi, makanya belajar.
~
Saudara Hakkullah,
Kami kira sdr perlu pertanyakan mengapa Al-Quran mengatakan di dalam Injil terdapat cahaya dan petunjuk serta pengajaran bagi orang bertakwa (Qs 5:46). Manakah yang benar, pernyataan sdr atau Al-Quran? Lagi, dimana Al-Quran mengatakan Injil palsu? Kami menunggu jawaban sdr.
Kurang bijak jika sdr menolak Injil sebelum membacanya, bukan? Menolak sebelum membaca tidak masuk akal! Inti Injil adalah Isa Al-Masih datang kedunia untuk menebus dosa saya dan sdr agar kita tidak binasa di neraka melainkan memperoleh kehidupan kekal di surga. Bacalah Injil!
~
Purnama
~
Al-Quran ini kami yakini wahyu Allah, tentunya berhati-hati dalam menafsirkan. Menerjemahkan Al-Quran, aslinya berantakan, makanya disesuaikan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, itupun masih ada kekurangan. Kamu tidak tahu ya, penerjamah ini menghabiskan waktu kurang lebih 8 tahun lamanya, bukan waktu yang pendek. Itupun mereka minta bantuan para ahli tafsir dan tafsir yang mereka pake menurut pengamat saya, tafsir jalalain. Tak mudah menafsirkan Al-Quran, 1 saja ayat Al-Quran bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun. Jadi, kita tidak menolak Injil, yang kita tolak, bahwa anda menuhankan Yesus. Itu kesimpulan secara keseluruhan, kalau itu saja sudah salah, buat apa dibaca? Baca Yohanes 17:3, bantah!
~
Saudara Hakkullah,
Pendapat sdr seperti perahu yang terombang ambing dilautan, sdr mengatakan Injil palsu, setelah itu sdr mengatakan tidak menolak Injil. Kami memahami hal itu, karena sdr tidak konsisten. Semoga dengan ada bukti Al-Quran yang jelas sdr siap mempelajari Injill dengan jujur.
Lagi, jika sdr percaya pada Al-Quran sebagai wahyu Allah, artinya sdr harus membaca dan mepelajari Injil. Bukankah jelas Al-Quran mengatakan di dalam Injil terdapat cahaya dan petunjuk serta pengajaran bagi orang bertakwa (Qs 5:46). Nah, jika sdr tidak menolak Injil, maka kosekwensinya sdr menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat sdr? Bagaimana sdr?
~
Purnama
~
Menurut saya, dosa adalah tanggungan masing-masing untuk dipertanggung jawabkan diakhirat kelak. Jika semua dosa umat Kristiani ditanggung seseorang (Isa putra Maryam) dan masuk surga. Untuk apa beribadah dan menjauhi larangan yang ada di kitab anda. Hidup saja “suka-suka saya” toh nanti masuk surga. Ya to? Coba jelaskan pernyataan saya jika salah.
~
Saudara Hamba Allah,
Benar sekali, dosa ditanggung masing-masing, tidak dibebankan kepada orang lain. Karena itu, selagi hidup maka hedaklah setiap orang dapat memikirkan, apakah sudah siap menanggung dosanya diakhirat? Injil Allah mengatakan upah dosa adalah maut (Injil, Surat roma 3: 23, 6:23). Demikian Al-Quran mengatakan, orang berdosa kekal di neraka (Qs 2:81, 19:71). Pertanyaannya, bagaimana caranya sdr menanggung dosa sdr, sedangkan sdr orang berdosa? Mohon penjelasan sdr.
Nah, Isa Al-Masih datang ke dunia, bukan saja menanggung dosa orang Kristen, namun semua orang. Isa berfirman: “Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih) juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Mengapa pengikut Isa beribadah dan berbuat baik? Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih. Pendapat sdr orang Kristen hidup suka-suka sama sekali tidak sesuai ajaran Injil. Silakan sdr membaca Injil untuk memastikan hal itu. Terima kasih.
~
Purnama
~
SH. MSi,
Pengertian mengimani Injil menurut saudara seperti apa? Apakah saudara membaca Injil atau hanya potongan ayat dari ulama saudara? Kami ragu saudara berani membaca Injil karena komentar saudara fokus pada penolakan Injil, apalagi saudara berani klaim Injil memberitakan nabi Islam padahal yang ada nabi palsu?
Lidienz,
Saudara sudah menolak Bible tanpa dibaca dulu, mungkin pengaruh ulama saudara sangat kuat sehingga timbul kebencian seperti ajaran Quran (Qs 5:14). Gunakan akal sehat saudara untuk membuktikan bahwa Bible kualitas buruk? Jika saudara percaya Injil, apakah saudara mau membacanya?
Danny,
Injil tidak asli karena ditulis 40 orang setelah Isa? Siapa saja 40 orang itu?
~
Saudara Park,
Banyak kaum Muslim yang tidak memahami Injil sehingga salah paham dan menolak Injil. Jika diteliti, Al-Quran tidak pernah mengatakan Injil palsu, sebaliknya Injil adalah petunjuk bagi orang bertakwa. Kami berharap pertanyaan saudara dapat dijawab oleh teman-teman yang ada dalam forum ini. Terima kasih.
~
Purnama
*****
1. Puji syukur kepada Tuhan Allah di dalam anak-Nya Tuhan Yesus, saya sudah membaca Injil tetapi masih sekali sampai selesai
2. Sebaiknya memang Islam harus membaca Injil biar tahu dan paham ajaran Injil yaitu Kabar Baik.
3. Saya membaca Injil karena saya ingin mengenal Tuhan yang saya sembah dan menerima Firman kebenaran dan berkat-berkat-Nya. Saya setiap hari membaca firman Tuhan.
*****
Saudara Patar,
Terima kasih untuk tanggapan sdr atas pertanyaan kami. Kami senang sdr sudah dan terus membaca Injil, dengan membaca Injil maka sdr akan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Firman Allah berkata: “…karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…” (Injil, Surat Roma 1:16). Kami berharap firman yang sdr baca juga dapat sdr bagikan kepada orang-orang yang ada disekeliling sdr yang belum menerima keselamatan. Terima kasih.
~
Purnama
~
Ass, saya mau bertanya kalau di Al-Quran mengatakan tidak akan sempurna keislaman seseorang bila dia tidak mempelajari kitab Injil. Apakah di kitab Injil ada juga mengatakan tidak akan sempurna agama Kristen mu bila tidak mempelajari Al-Quran?
Jadi untuk semua kawanku yang beragama Nasrani bila kalian mau agama kalian sempurna coba baca Al-Quran karena ajaran kitab Injil lebih lengkap di Al-Quran. Karena kami umat Islam lebih Kristen dari kalian. 1 contoh pakaian ibadah itu yang betual buat kalian itu seperti biarawan di gereja, liat kami kalau beribadah pakaian kami mirip biarawan di gereja yang mengenakan jilbab besar. Bukan berpakaian setengah telanjang yang biasa kalian gunakan bila mau ibadah.
~
Saudara Jonkey,
Terima kasih untuk tanggapan sdr. Menarik, artinya setiap Mukmin harus membaca dan mempelajari Injil setelah itu baru dikatakan sempurna Keislamannya. Pertanyaan kami. Apakah saudara sudah membaca dan mempelajari Injil? Mengapa umat Muslim harus membaca dan mempelajari Injil?
Di dalam Kitab Suci Injil tidak pernah dikatakan harus mempelajari Al-Quran. Mengapa? Karena inti pesan dari kitab-kitab Allah, Taurat Zabur dan Injil adalah Allah menyelamatkan manusia. Hal itu digenapi oleh Isa Al-Masih. Injil Allah menyampaikan: “Dan Ia (Isa Al-Masih) adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2).
~
Purnama
~
Respon: Alkitab sekarang palsu, bukan Injil. Kalau Alkitab itu petunjuk, kenapa anda menuhankan Yesus? Maksud anda, ayat yang lain dibuang, lalu ayat itu anda pakeai. Tak nyambung, kalau ayat itu anda pakai, maka timbul pertanyaan: kenapa anda menuhankan Yesus? Dalam Al-Quran juga menjelaskan anda diperintahkan mengikuti Nabi terakhir. Apakah ayat itu dibuang juga? Lalu apa maksud ayat 5:46? tidak bisa ayat yang lain dibuang. Di mananya tidak konsisten? “rantaian” saya sudah bilang; Al-Quran tidak sembarangan menafsirkan, semaunya kita nanti ayat yang lain bisa dibuang. Jadi, ayat itu menerangkan bahwa Injil membenarkan kitab sebelumnya hukum-hukum Taurat. Alktab ditafsirkan semaunya.
~
Saudara Hakkullah,
Kami tidak akan menanggapi tentang klaim sdr Alkitab palsu, karena pendapat Alkitab palsu sebenarnya tidak terbukti dan adalah masalah dalam Islam sendiri dimana Allah dalam Al-Quran tidak dapat menjaga firmannya.
Perlu sdr ketahui, pesan Injil adalah Allah menyelamatkan semua manusia berdosa melalui Isa Al-Masih. Saudara mengakui tidak menolak Injil, artinya sdr harus menerima Isa Al-Masih sebagai Mesias sang juruselamat bagi sdr.
Jika mengikuti penjelasan sdr, maka salah total. Mengapa? Karena Qs 5:46 bukan sedang berbicara Injil membenarkan kitab sebelumnya melainkan Al-Quran yang menyatakan di Injil ada petunjuk dan cahaya serta pengajaran bagi orang bertakwa. “ Dan Kami telah memberikan kepadanya [Isa] Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . . [yang] menjadi . . . pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Purnama
~
Buat Sdr Purnama,
Dalam Komentar tgl 21-8-2019 Anda bertanya kepada saya, “Dimana tertulis dalam Al-Quran bahwa Injil sudah ada dalam Al-Quran?”
Terhadap pertanyaan Anda itu, saya berikan jawaban sebagai berikut: (1) Dalam Al Qur’an terdapat kisah dan perkataan Isa Al Masih ketika Beliau Diutus Menjadi Rasul Untuk Bangsa Israel. (2) Seluruh kisah dan perkataan Isa Al Masih yang terdapat dalam Al Qur’an itu adalah ”Isi Kitab Injil Yang Sebenarnya”. (3) Karenanya, ketika saya dan Ummat Islam telah membaca ”Kisah Dan Perkataan Isa Al Masih Yang Terdapat Dalam Al Qur’an” tersebut, maka itu berarti bahwa saya dan Ummat Islam telah membaca ”Kitab Injil Yang Sesungguhnya”.
~
Saudara Pradjanto,
Sebenarnya jawaban sdr hanya sejauh pendapat sdr, tidak tertulis dalam Al-Quran. Sdr harus berani membuktikan dalilnya. Bila demikian pendapat sdr, maka timbul pertanyaan kami. Di mana tertulis dalam Al-Quran, Injil sudah ada dalam Al-Quran? Jika Al-Quran sudah ada Injil, mengapa Al-Quran mengatakan di dalam Injil terdapat petunjuk dan cahaya serta pengajaran (Qs 5:46)? Mengapa Islam mengatakan wajib mengimani kitab-kitab sebelumnya? Dan yang paling penting, kapan Al-Quran dicatat, apakah benar yang disampaikan Al-Quran adalah perkataan dan ajaran Isa Al-Masih? Ini dulu yang perlu sdr buktikan. Kami menunggu tanggapan sdr.
~
Purnama
~
Jika mengikuti penjelasan sdr, maka salah total. Mengapa? Karena Qs 5:46 bukan sedang berbicara Injil membenarkan kitab sebelumnya melainkan Al-Quran yang menyatakan di Injil ada petunjuk dan cahaya serta pengajaran bagi orang bertakwa.
Respon: Baca terjemahan sampai lengkap, sedang bicara Al-Quran pada ayat 48, dan Al-Quran semua membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan setiap ummat memiliki syariat yang berbeda. Tapi Allah jelaskan di ayat lain secara khusus tentang Isa as. Berarti Alkitab tidak original. Kalau original, maka tentunya anda akan mengikuti apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah saw. Kenapa kitab-kitab lain bisa menyimpang? Ada jawaban di dalam ayat Al-Quran yang sama, silahkan anda baca.
~
Saudara Hakkullah,
Terima kasih untuk komentar sdr. Justru Qs 5:48 menegaskan bahwa Al-Quran membenarkan Taurat dan Injil. Jadi, tidak ada penjelasan bahwa Injil membenarkan Al-Quran. Adalah pendapat sdr sendiri yang berkata demikian dan itu kontras dengan yang Al-Quran sampaikan. Silakan sdr perhatikan alur diskusi sebelumnya.
Adalah pendapat sdr sendiri yang mengatakan Alkitab tidak original. Pendapat sdr tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Karena Al-Quran tidak pernah menyatakan Alkitab palsu. Nah, orang Kristen/pengikut Isa tidak mungkin mengikuti Al-Quran. Mengapa? Karena ajarannya bertentangan dengan Injil. Sebaliknya Muslimlah yang mempelajari Injil, karena Islam mewajibkan hal itu. Apakah sdr sudah siap mempelajari Kitab Allah Injil?
~
Purnama
~
Benar ada kewajiban orang Islam untuk iman pada kitab kitab Allah ( rukun iman no,3 ). Sekarang saya harus dipihak yang mana Islam atau Kristen, di Islam sudah ada vonis bahwa Isa Al-Masih bukan Tuhan, sehingga mereka tidak mau lagi baca Injil. Tapi tidak semua orang Islam seperti itu, masih banyak orang Islam yang haus akan kebenaran dan mereka memahami betul apa yang terkandung dalam Injil dan menyimpan didalam hatinya. Memang membaca Injil itu tidak mudah banyak sekali kata-kata kiasan tapi disitulah tersimpan kebenaran yang abadi sampai akhir jaman. Saya tidak akan berhenti membaca semua kitab suci (Taurat, Mazmur, Injil dan Al-Quran ) karena dari kitab suci kita bisa mengenal Tuhan.
~
Saudara Rakeyan,
Sebenarnya klaim Islam tetang Isa bukan Tuhan jangan dulu diterima secara mentah-mentah. Kami kira sdr bijak dalam hal mengkaji dan mempertimbangkan. Al-Quran mengajak sdr untuk mempelajari Injil. Mengapa? Karena di Injil terdapat petunjuk, cahaya serta pengajaran bagi orang bertakwa (Qs 5:46). Jadi pelajarilah dahulu Injil, karena Injil adalah kabar baik yaitu tentang Isa Al-Masih sebagai Juruselamat bagi manusia berdosa. Injil Allah menyampaikan: “… karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…” (Injil, Surat Roma 1:16). Kami senang sdr jika mempunyai keinginan untuk mempelajari Injil. Semoga sdr terus membaca Injil sampai dapat menemukan kebenaran yang menyelamatkan.
Oh ya, mengenai Ketuhanan Isa Al-Masih, maka sebaiknya sdr pelajari di artikel berikut: https://tinyurl.com/yxmx2922 Terima kasih.
~
Purnama
~
Karena ajarannya bertentangan dengan Injil.
Respon: yang saya cantum itu, namanya apa? Alkitab tidak original. buktikan kalau Alkitab anda original. Kalau original, maka anda tidak akan menuhankan Yesus. Lalu apa maksud 5:48, apakah anda menyimpulkan dengan pendapat anda sendiri? Terjemahan bahasa Indonesia, bukan bahasa Arab. Lalu anda berpendapat Alkitab isinya penuh dengan cahaya dan petunjuk. Kenapa kita tidak menuhankan Yesus? Seharusnya sama. Nah dari situlah anda mencari-cari pembenaran. “Tidak ada ayat Injil membenarkan Al-Quran” tapi diterangkan bahwa Injil bersumber dari Allah. Kalau bersumber dari Allah, Al-Quran disebut update terbaru. Begitu cara memahaminya.
~
Karena tekanan Al-Quran mengenai Injil apakah Saudara lebih tertarik membacanya? Jelaskanlah kapan Saudara akan mulai membaca Injil!
Saya telah melihat benang merah antara Al-Quran dan Injil, dan telah menjadikan kewajiban bagi kita untuk bersandar pada kebenaran Allah yang abadi. Penyesatan akan ada dan pasti ada tapi celakah yang mengadakannya.
Berbahagialah orang yang rendah hati, karena akan melihat Allah, siapa yang mendengar seruan Tuhan akan dibukakan hatinya. Bacalah Al-Quran dan Injil dengan hati dan pikiran yang suci, supaya kelihatan terang itu ada.
~
Saudara Rakeyan,
Benar sekali bahwa sangat penting bagi kita semua untuk membaca Kitab Injil dan Al-Quran dengan benar dan dapat melihat sesuai fakta kebenaran yang ada. Karena seringkali tanpa sadar kita memasukan pandangan dan penafsiran kita sendiri saat membaca Injil dan Al-Quran.
~
Noni
~
Hakkullah,
Wah, saudara mengakui Injil tapi tetap menolak Isa Tuhan. Padahal Injil menulis Ketuhanan Isa. Saudara dapat membaca Yohanes 17:3, yang menyatakan bahwa untuk dapat hidup kekal saudara harus percaya kepada Bapa (bukan allah Islam) dan mengenal Isa (Anak, bukan anak beranak). Sedangkan Islam “menyangkal baik Bapa maupun Anak.” (Surat 1 Yohanes 2:22). Semoga saudara mau mendekati Injil dan sabar membacanya. Kami menunggu saudara agar tidak abu-abu.
Jonkey,
Saudara tergoda dengan wanita? Apa tujuan saudara datang beribadah? Tentu tujuan saudara tidak baik, bukan?
SH. MSi,
Persamaan saudara dan Hakkullah adalah klaim dan imajinasi. Isa untuk bani Israel, lalu Musa, Daud, dll untuk siapa?
~
Injil yang mana yang kalian maksudkan? Apakah Injil kanonik atau Injil aprokrip?
Kalau gereja bisa tentukan mana Injil kanon atau bukan, berarti para ulama bisa tentukan juga mana Injil yang boleh dibaca atau tidak.
Umat Islam wajib mengimani wahyu-wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelum Muhammad SAW. Tapi bukan berarti wajib membacanya.
Membaca Al-Quran adalah wajib, bahkan diatur tatacaranya.
An-Naml: 91-92
“dan bacalah Al-Quran dengan tartil” (Qs Al Muzammil: 4)
~
Saudara Ableh,
Kitab Injil yang ada saat ini yang telah melalui proses kaononisasi dan diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia adalah Injil yang diyakini dan diimani umat Kriosten yang juga seharusnya diimani umat Islam seperti perintah Al-Quran.
Jika umat Muslim ingin mengimani Kitab Injil, bukankah harus membacanya terlebih dahulu? Bagaimana mungkin bisa mengimani dan mengetahui yang tertulis di dalam Injil jika tidak membacanya? Bagaimana mungkin kita bisa meyakini suatu hal yang tidak pernah kita ketahui?
~
Noni
~
Membaca wahyu Allah
تْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an)” [al-Ankabut/29 : 45]
Walau ditujukan kepada Al-Kitab, seolah2 ditujukan ke semua kitabullah, namun asbabun nuzul menunjukkan kepada Al-Kitab adalah alquran.
Apakah ke-empat injil kanonik termasuk kitabullah?
Maaf, Markus, Mathius, Lukas, dan Johanes (Yahya) tidak dikenal oleh Islam. Nama mereka tidak pernah ada di Alquran. Yahya ada disebutkan dlm alquran, yaitu Yahya sang pembabtis bin Zakaria. Namun penulis injil yahya bukan beliau.
~
Saudara Ableh,
Kami menghargai pendapat anda namun itu tidak didukung fakta yang lengkap. Penulisan Injil Isa Al-Masih lebih dahulu dari Al Quran. Berita Injil adalah nuzulnya kalam Allah (Firman Allah) lahir sebagai bayi suci untuk menggenapi (memenuhi) nubuat Taurat, Zabur dan Kitab Para Nabi sebelumnya mengenai Al-Masih (Mesias). Bukankah Injil yang sebenarnya adalah kanon keempat Injil terpelihara oleh kuasa Tuhan?
Dalam Al Quran sendiri terdapat perintah kepada umat Islam untuk memegang Injil selain Al Quran. Al Maa’idah (Qs 5:68) “Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu…”
Mengapa, sampai saat ini Saudara belum membaca Injil Allah?
~
Jamal
~
Buat saudara-saudaraku yang tercinta umat Kristiani,
Sebenarnya apa yang kami, umat Muslim lakukan adalah menyayangi anda semua dan tidak ingin anda terjerumus ke dalam neraka jahannam, Injil yang anda percaya sekarang bukanlah Injil yang murni, karena Allah sendiri telah mengatakan dalam Al-Quran :
“Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempunyai anak.” Maha Suci Allah; Dialah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai hujah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS Yūnus [10]: 68)
Kami berdoa agar saudaraku umat Nasrani, sadarlah! Allah telah memperingatkan!
~
Saudara Daffa,
Terimaaksih untuk doa yang saudara panjatkan bagi umat Nasrani. Tentu kita semua ingin agar setiap kita bisa menemukan Kebenaran yang Sejati.
Sepertinya umat Muslim keliru dalam memahami ajaran Nasrani tentang Allah mempunyai anak. Tentu saja ajaran Kristen tidak pernah mengajarkan bahwa Allah memiliki anak biologis. Hal ini yang sering menjadi salah paham di kalangan Muslim. Sesungguhnya kami meyakini Allah yang esa dan tidak beranak. Istilah Anak Allah yang dimaksud bukan anakk secara bilologis tetapi sebutan untuk sebuah gelar keilahian. Kiranya saudaar bisa memahaminya.
~
Noni
~
Saya sambung komentar saya sebelumnya agar anda kaum Nasrani yang saya cintai menjadi lebih sadar :
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam”, padahal al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Isra’il, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.(QS al-Mā’idah [5]: 72).
~
Saudara Daffa,
Jika manusia menyekutukan Allah dan menyamakan Allah dengan manusia itu adalah perbuatan yang tidak berkenan bagi-Nya. Namun bagaimana jika Allah sendiri yang menyatakan diri-Nya dalam wujud yang dapat dikenal manusia? Apakah manusia akan tetap menolak-Nya?
~
Noni