• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Baqarah 2:136 > Al-Quran Meyakini Injil Isa Al-Masih

Al-Quran Meyakini Injil Isa Al-Masih

6 August 2012 oleh Web Administrator 114 Comments

Kitab-01Saya tinggal di Indonesia puluhan tahun.  Tahun pertama, saya belajar bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh. Hal pertama yang saya ketahui, walaupun saya dapat mengartikan setiap kata, bukan berarti saya dapat mengerti arti dari sebuah kalimat.

Bahasa Indonesia, seperti semua bahasa, kaya dengan pepatah dan kiasan yang mempunyai arti tersendiri. Misalnya, ” Sambil menyelam minum air. “ Sangat mustahil bukan? Kecuali kita tahu bahwa ungkapan ini hanya pepatah yang harus diartikan sesuai dengan konteks. Jika hanya mengartikan kata per kata, yaitu ‘sambil’ ‘menyelam’ ‘minum’ dan ‘air’, Saudara tidak akan mengerti maksud dari kalimat tersebut.

Ucapan Bahasa Inggris Juga Bisa Sukar Dimengerti

Bahasa Inggris juga mempunyai ucapan-ucapan yang sering membingungkan. Sesudah mendengar berita yang agak hebat, teman saya bertanya, “Apakah berita ini dapat dipercaya?”  Saya menjawab, ” You can take it to the bank! “  (Terjemahan – Anda dapat membawa itu ke bank.)

Jawaban yang konyol. Sebab mustahil satu berita dapat disimpan di bank. Lalu apa arti kalimat tersebut? “You can take it to the bank” maksudnya, berita tersebut sangat dapat dipercaya sehingga tidak perlu diragukan. Misalnya berita itu tidak berbeda dengan tanda-tangan pada cek yang dibawa ke bank.  Bila cek mempunyai tanda-tangan, cek dapat diandalkan. Dapat dipercaya.  Dapat ditunaikan.

Al-Quran Meyakini Injil

Demikian juga pandangan Al-Quran terhadap Injil. Sangat yakin akan isinya. Tertulis dalam Qs 2:136, “Kami beriman kepada . . . apa yang diberikan kepada . . . ‘Isa . . .”  Sudah jelas para Mukmin dan kita semua diperintahkan percaya dan yakin seratus persen atas apa yang diturunkan pada Isa Al-Masih.  Apakah yang diberikan pada Isa Al-Masih? Yang terutama adalah Injil.  Isa adalah pembawa berita Injil!

“You Can Take ‘Injil’ to the Bank”!

Tentang Injil, ” You can take it to the bank “ karena didalamnya adalah kata-kata Isa Al-Masih sendiri.  Inilah salah satu kalimat-Nya, “Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih] juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).

Ayat suci Markus 10:45 memuat intisari Injil, “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”  Ingatlah, inilah ucapan Isa Al-Masih sendiri.  Ia mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus kita dari hukuman dosa. Al-Quran meyakini Injil sepenuhnya tentang apa yang dikatakan Isa Al-Masih.  Kiranya Saudara juga akan percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi saudara.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Meyakini Injil Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Baqarah 2:136 Tagged With: Islam Terhadap Kitab Suci

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

114 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
anton
8 August 2012 5:59 am

~
Kiranya saudara juga akan percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat priba di saudara.

Apa maksudnya anda mengajak/mengundang/membujuk agar mau menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat? Umat Islam sudah merasa cukup dengan adanya kitab suci Al-Quran penuntun kepada jalan kebenaran.

Balas
staff
14 August 2012 6:13 am
Balasan ke  anton

~
Saudara Anton,

Kitab suci dengan jelas menyatakan: ”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat tKisah Para Rasul 4:12).

Keselamatan kita datang sebagai karunia dari kasih karunia Allah, tetapi hanya dapat diterima oleh tanggapan manusia melalui iman kepada Isa Al-Masih. Iman kepada Isa Al-Masih adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Isa Al-Masih, tetapi juga suatu tindakan yang terbit dari hati manusia yang ingin mengikut Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. 
~
SL

Balas
nurani
9 August 2012 3:23 pm

~
Sungguh saya tak pernah menemukan kitab suci lain yang memiliki tuntunan cara hidup dengan standar moral yang tinggi dan nilai-nilai luhur yang sama mulianya dengan Injil. Hal yang paling mengharukan adalah ajaran untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya. Jika kitab lain mengajarkan balaslah seturut perbuatannya, maka Injil mengajarkan kasih tanpa membedakan.

Ajaran cara hidup mengutamakan kepentingan orang lain juga sangat menyentuh hati saya. Selain itu, ajaran untuk berbuah yaitu kasih, sukacita, kesetiaan, kesucian, kebaikan, kemurahan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri sungguh ajaib untuk direnungkan. Ajaran Injil menguak cara hidup yang berkenan di hadapan Allah supaya kita layak masuk sorga-Nya yang kudus.

Balas
staff
14 August 2012 6:16 am
Balasan ke  nurani

~
Saudara Nurani,

Injil mengajarkan jika seseorang mau percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, maka ia mendapatkan hidup kekal. Kalau tidak, ia akan masuk ke neraka selama-lamanya.

Penginjilan bukan hanya melihat bagaimana membawa orang masuk surga, tetapi juga memberitakan firman Allah sehingga seseorang hidupnya diubah. Agar seseorang mempunyai tutur kata dan tingkah laku yang baik di dalam dunia ini, hidupnya bisa berguna bagi orang lain.

“dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga…Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:6, 10).
~
SL

Balas
Saloom
28 August 2012 10:42 am

~
”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

Demikianlah ayat Alkitab ini ditujukan kepada pengikut Paulus.

Balas
staff
30 August 2012 7:38 am
Balasan ke  Saloom

~
Saudara Saloom,

Allah mengetahui bahwa kebutuhan terbesar setiap orang adalah keselamatan dari dosa dan murka Allah. Dan Allah juga memberitahukan bahwa kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi oleh seorang lain pun kecuali Isa Al-Masih.

Oleh sebab itu melalui Injil, Allah bersabda: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia…” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12). Allah menyatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Dia (Isa Al-Masih). Kalaupun ada orang-orang yang menolak kuasa nama-Nya yang menyelamatkan, maka bagi mereka tidak tersedia lagi jalan keselamatan yang lain. Kebinasaan kekal di neraka pasti akan menimpa mereka.
~
SL/Solihin

Balas
Asep
3 September 2012 3:12 am

~
Kepada Staff Isa dan Al-Quran,

Apakah kalian anggap umat muslim ragu ragu tentang Al-Quran? Percuma Allah berfirman melalui Surat Qs 2:2-4. Silakan anda baca sendiri.

Dalam rukun iman umat muslim mempercayai kitab-kitab terdahulu. Asal anda tahu bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Allah dengan kitab sucinya Injil (bukan Alkitab). Beliau diutus buat umat bani Israel. Bagi umat Muslim cukuplah Al-Quran yang berbicara karena Al-Quran adalah wahyu/firman Allah. Injil bukanlah untuk diajarkan bagi umat Muslim melainkan untuk diimani.

Balas
staff
6 September 2012 1:17 am
Balasan ke  Asep

~
Saudara Asep,

Al-Quran dalam Qs 2:136 memerintahkan kepada umat Muslim untuk mengimani Injil yang disampaikan oleh Isa Al-Masih. Artinya umat Muslim benar-benar harus percaya bahwa Injil itu firman Allah, dan berusahan untuk memahami seluruhnya kemudian melakukannya.

Misalnya dalam Injil Rasul 10:45 menuliskan  “Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Maka ayat ini dapat dipahami bahwa Isa Al-Masih telah mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus semua orang dari hukuman dosa.  Isa Al-Masih mati bukan hanya untuk orang Israel saja melainkan semua bangsa-bangsa yang ada di dunia ini.

“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
~
SL/Solihin

Balas
arie
8 September 2012 4:34 am

~
Kepada Yth. Staff Isa dan Al-Quran,

Apa Anda tidak membaca ayat-ayat selanjutnya dari (Qs 2:136)? “Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan” (Qs 2:140).

Balas
staff
13 September 2012 10:17 am
Balasan ke  arie

~
Saudara Arie,

Untuk menjelaskan agar umat Muslim mempercayai Injil, kami cukup menggunakan isi dari Qs 2:136, tidak perlu melanjutkan sampai Qs 2:140. Dalam Qs 2:136, Allah memerintah agar umat Muslim beriman kepada-Nya serta “tidak membedakan” apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub – anak cucunya, Musa dan Isa Al-Masih.

Namun, isi dari Qs 2:140, justru membingungkan umat Muslim. Dalam ayat ini Allah menyebarkan gosip kalau umat Yahudi dan Nasrani mengklaim bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub – anak cucunya adalah penganut Yahudi atau Nasrani. Hal- hal seperti inilah yang membuat kami harus memilih dan memilah ayat-ayat dalam Al-Quran.
~
SL

Balas
soegeng
12 November 2012 2:46 am

~
Anda berkata: “Untuk menjelaskan agar umat Muslim mempercayai Injil, kami cukup menggunakan isi dari Qs 2:136, tidak perlu melanjutkan sampai Qs 2:140.”

Ya, memang seperti itu cara anda berdakwah, dengan memenggal Al-Quran sehingga memberikan pengertian yang salah. Anda salah mengerti dan akhirnya menyesatkan orang lain. Tapi tak apalah. Ada saatnya nanti kita semua mengetahui kebenaran yang hakiki, apakah Muhammad dan Al-Quran salah, ataukah anda yang salah.

“Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya” (Qs Al A’raf 87).

Balas
staff
13 November 2012 4:32 am
Balasan ke  soegeng

~
Saudara Soegeng,

Kami tidak menggunakan Qs 2:140, karena ayat ini tidak sesuai dengan kebenaran Kitab Suci. Tidak ada satu ayat pun dalam Kitab Suci yang memerintahkan kepada seseorang untuk memeluk agama Yahudi atau Kristen agar dapat masuk sorga. Sejak semula Allah juga tidak memanggil Abraham, Ishak dan Yakub untuk memeluk sebuah agama, melainkan untuk beriman dan mentaati perintah-Nya.

Apakah perintah Allah bagi kita sekarang ini? “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40).

Dan sebagai hakim pada hari kiamat Isa Al-Masih mengatakan: “Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:25).
~
SL

Balas
lock
11 December 2012 6:51 am

~
Umat Islam percaya Injil, Taurat dan Zabur sebagai kitab Allah yang mendahului Al-Quran. Dan Al-Quran merupakan kitab perjanjian terakhir yang tidak ada satupun keraguan di dalamnya. Saya yakin staff Isa dan Al-Quran meyakininya, kecuali anda berbohong pada diri anda sendiri.

Balas
staff
12 December 2012 5:33 am
Balasan ke  lock

~
Umat Muslim memang mengetahui bahwa Taurat, Zabur dan Injil adalah kitab yang diwahyukan oleh Allah, namun keyataannya mereka menolak wahyu Allah tersebut.

Orang Kristen mempercayai bahwa Isa Al-Masih itu mati disalib dan dibangkit pada hari ketiga sesuai dengan Injil. “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3,4).

Namun hal ini juga disanggah dengan tegas oleh umat Muslim berdasarkan ayat yang tertulis dalam Al-Quran, untuk ini kami tidak berbohong.

“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” (Qs. 4:157).
~
SL

Balas
bambungsuwung
15 December 2012 8:42 am

*
Staff Isa dan Al-Quran adalah orang-orang pandai, mereka pandai dalam membaca Kitab Injil dan Al-Quran, tapi sayang mereka kurang memahami Injil dan Al-Quran dengan benar. Malah dengan kepandaian mereka, mereka menyesatkan diri mereka sendiri. Sungguh sangat disayangkan, bahkan Isa Al-Masih pun menyayangkan hal itu.

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Bagaimana wujud Tuhan yang Esa menurut team Isa dan Al-Quran? Apakah yang memiliki jambang seperti kebanyakan pada gambar-gambar?

Balas
staff
20 December 2012 8:58 am
Balasan ke  bambungsuwung

~
Saudara Bambungsuwung,

Dapatkah saudara menjelaskan atas dasar apa saudara mengatakan bahwa kami adalah orang-orang yang meyesatkan diri. Bukankah Al-Quran justru mengatakan bahwa kami adalah orang-orang yang ditinggikan oleh Allah pada hari kiamat.

“Hai Isa-Almasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).

Ketika umat Kristen menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Gambar Allah yang tak terlihat, sebenarnya dapat dimaknai bahwaa Isa Al-Masih adalah Juruselamat dan Raja mereka di surga, dan “supaya dalam nama Isa Al-Masihbertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi” (Injil, Surat Filipi 2:10).
~
SL

Balas
bambungsuwung
15 December 2012 8:43 am

*
Jika orang Kristen mempercayai bahwa Isa Al-Masih itu mati disalib dan dibangkit pada hari ketiga sesuai dengan Injil, lalu siapa yang membangkitkannya? Apakah orang mati membangkitkan dirinya sendiri untuk hidup?

Balas
staff
18 January 2013 6:54 am
Balasan ke  bambungsuwung

~
Saudara Bambangsuwung,

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia. Mungkinkah Kalimat Allah itu mati disalib. Tubuh manusia yang dikenakan Kalimat Allah itulah yang mati, tetapi Kalimat Allah sendiri itu kekal dan tidak dapat mati. Kematian tubuh manusia yang dikenakan Kalimat Allah tidak memusnahkan Kalimat Allah.

Dan kematian bukan akhir dari eksistensi. Kematian hanyalah pemisahan roh dari tubuh seseorang. Setelah Isa Al-Masih berseru di atas kayu salib, “Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” (Injil, Rasul Lukas 23:46).

Dia memang mati. Namun Isa Al-Masih tidak kehilangan eksistensi-Nya. Dia adalah Allah yang kekal.
~
SL

Balas
bambungsuwung
15 December 2012 8:55 am

*
Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: “Hati kami tertutup.” Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka. (Qs 4:155)

Balas
staff
20 December 2012 8:59 am
Balasan ke  bambungsuwung

~
Saudara Bambangsuwung,

Kami senang apabila saudara memberikan komentar terhadap isi artikel “Al-Quran Menyakini Wahyu Yang Diterima Isa Al-Masih.”

Namun jika saudara mengingikan kami untuk memberikan tanggapan terhadap isi Qs 4:155, saudara dapat mengirimkan melalui email kepada .

Demikian harap maklum dan terimakasih.
~
SL

Balas
mcteaky
28 January 2013 1:31 am

*
Al-Quran Menyakini Wahyu Yang Diterima Isa Al-Masih.
Sangat jelas sekali Al-Quran, dan juga dijelaskan dengan sangat jelas tentang nabi-nabi yang lain. Itulah Al-Quran, kitab suci yang tidak diragukan karena dengan jelas dan detil kisah Nabi Isa AS.

Di sinilah justru umat Nabi Isa Al-Masih AS malah meragukan kitab Suci Al-Quran yang telah disempurnakan Allah SWT diturunkan pada Nabi Muhammad SAW.

Balas
staff
29 January 2013 10:56 am
Balasan ke  mcteaky

~
Saudara Mcteaky,

Kalau saudara benar-benar mempercayai Al-Quran sebagai wahyu Allah, tentunya saudara juga percaya terhadap kebenaran yang ada dalam Injil. Karena Al-Quran membenarkan kitab-kitab sebelumnya (Qs. 3:3,4).

Di dalam Injil, Isa Al-Masih mengatakan: “Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih] juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).

Ayat suci ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Artinya Ia mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus kita dari hukuman dosa. Al-Quran percaya penuh tentang apa yang dikatakan Isa Al-Masih.

Kiranya saudara juga akan percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi saudara.
~
SL

Balas
hakkuallah
11 March 2013 2:40 am

*
Staff Isa dan Islam,

Saya ingin menjelaskan kepada rekan-rekan istilah yang terdapat dalam Qs 2:1-20, ada 3 kelompok yaitu: Mukmin, Kafir, dan Munafik.

Orang mukmin sudah pasti Islam sedangkan orang Islam belum tentu mukmin, begitulah kehebatan Allah, dalam penggunaan bahasa.

Balas
staff
25 March 2013 1:56 am
Balasan ke  hakkuallah

~
Allah memang mengerti segala “istilah” bahasa baik bahasa di bumi maupun di sorga. Namun yang lebih penting adalah Allah memerintahkan kepada para Mukmin dan kita semua untuk percaya atas apa yang diturunkan pada Isa Al-Masih. 

“Katakanlah (hai orang-orang mu’min):”Kami beriman kepada  . . . . . apa yang diberikan kepada . . . . ‘Isa . . . .” (Qs 2:136).

Apakah yang diberikan pada Isa Al-Masih? Yang terutama adalah Injil.  Isa adalah pembawa berita keselamatan bagi orang berdosa!

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10).

Betapa senangnya kalau kita ini diselamatkan dari kebinasaan kekal di neraka, bukan?
~
SL

Balas
ngatemin
31 March 2013 9:55 am

*
Syukur kalau anda percaya Nabi Isa menerima wahyu, karena yang menerima wahyu hanyalah rasul, nabi tetapi bukan Tuhan.

Balas
staff
4 April 2013 12:12 pm
Balasan ke  ngatemin

~
Saudara Ngatemin,

Isa Al-Masih itu adalah Allah-manusia. Dia adalah pemberi wahyu namun juga penerima wahyu.

Sebagai nabi yang diutus Allah, Isa Al-Masih tidak dapat berbuat apa-apa selain menyampaikan wahyu Allah. Dalam Injil Rasul Besar Yohanes 5:30, Isa Al-Masih berkata: “…sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

Namun sebagai Sang Pemberi wahyu, perkataan Isa Al-Masih adalah perkataan Allah yang menghendaki “terjadi” atas sesuatu. ”Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah ia” (Qs 40:68).

Misalnya, ketika menyembuhkan orang sakit, Isa Al-Masih tidak perlu berdoa kepada Allah. Dia hanya berkata kepada orang sakit: “Aku mau, jadilah engkau tahir. ” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya (Injil, Rasul Lukas 5:13).
~
SL

Balas
Mustamar.Sutan
13 April 2013 1:58 pm

*
Umat Islam memang wajib mempercayai ada wahyu Allah kepada nabi-Nya. Ada berbentuk suhuf dan kitab yaitu Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada Nabi Isa.a.s. Dan yang terakhir dari wahyu Allah adalah Al-Quran.

Karena kitab Perjanjian Lama dan Baru sudah kena virus serta dan sudah diubah sehingga sudah susah dibedakan mana yang benar mana yang salah.

Balas
staff
21 April 2013 8:51 pm
Balasan ke  Mustamar.Sutan

~
Wahyu Allah dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil memang utuh dan berkesinambungan. Misalnya tentang nubuat kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Ada banyak ayat-ayat nubuat tentang hal ini dalam Kitab Taurat maupun Zabur yang digenapi dalam Kitab Injil.

Bahkan Isa Al-Masih sendiri menjelaskan tentang penderitaan-Nya untuk masuk dalam kemuliaan. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur ” (Injil, Rasul Lukas 24:44).

Setelah muncul kitab yang terakhir yaitu Al-Quran, wahyu Allah justru mulai menyimpang. Sebagai kitab penyempuna seharusnya Al-Quran memberikan penegasan tentang kisah penyaliban Isa Al-Masih, yang terjadi justru sebaliknya. Al-Quran mengosongkan rencana kekal Allah yaitu keselamatan manusia melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib.

Dengan demikian kita dapat membedakan dengan tepat, kitab-kitab manakah yang telah diubah itu.
~
SL

Balas
adriansyah
23 April 2013 11:06 am

*
Iman kepada Isa Al-Masih adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan.

Pernyataan di atas sudah jelas bahwa Isa adalah menerima wahyu dari Alllah. Tidak ada yang sampai kepada Allah kalau tidak melalui Isa Al-Masih.

Balas
staff
25 April 2013 5:06 am
Balasan ke  adriansyah

~
Kitab Suci Injil menyatakan bahwa Isa Al-Masih datang untuk mencari dan menyelamatkan yang sesat.

Demi mewujudkan keperluan ini, Isa Al-Masih menyediakan segala sesuatunya, bahkan sampai taraf penyerahan hidup dan nyawa-Nya bagi orang-orang berdosa.

Oleh sebab itu, untuk memperoleh keselamatan orang berdosa tidak di­tuntut untuk berbuat baik dan beramal. Untuk selamat hanya tersedia satu jalan yaitu percaya pada Isa Al-Masih dan tidak ada jalan lain.

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, I bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
~
SL

Balas
Bima
13 May 2013 2:30 am

*
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang statement di atas agar diskusi ini lebih fair.

Ayat Al-Quran Qs 2:136 haruslah ditulis dalam versi yang lengkap. Sehingga kita semua diperintahkan percaya dan yakin seratus persen atas apa yang diturunkan pada Musa.
Dan Musa adalah pembawa Taurat. bukan Injil ataupun Alquran.

Jika saya memenggal sebagian ayat dan menggunakan pola berpikir si penulis maka sudah sepantasnya kalau kita harus beriman kepada Musa alias Taurat.

Mohon maaf jika hanya mengandalkan logika seperti ini, belum cukup merubah keyakinan saya atas agama saya. Tapi saya tetap menghormati seluruh agama yang ada di dunia.

Balas
staff
17 May 2013 5:29 am
Balasan ke  Bima

~
Saudara Bima,

Mohon maaf kalau kami harus mengedit dan menghapus sebagian komentar saudara. Karena komentar sudara melebih satu kolom.

Kalaupun dalam penulisan artikel ini, kami hanya menggunakan bentuk penulisan  “Kami beriman kepada  . . . . . apa yang diberikan kepada . . . . ‘Isa . . . .” (Qs 2:136). juga tidaklah salah. Sebagaimana judul artikel ini adalah “Al-Quran Menyakini Wahyu Yang Diterima Isa Al-Masih” maka tentu saja isinya harus memberikan tekanan tentang Isa Al-Masih bukanlah Musa.

Logika manusia saja tidak cukup untuk mengenal Isa Al-Masih. Seseorang dapat mengenal Isa Al-Masih kalau Allah dan Isa Al-Masih berkenan menyatakan kepadanya.

“Tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Injil, Rasul Besar Matius 11:27).
~
SL

Balas
muhammad fahmi
17 July 2013 10:21 pm

*
Al-Quran memang berkata seperti itu. Saya tidak keberatan ada persamaan kata dengan Injil. Akan tetapi Muslim itu harus meyakini kitabbullah yang diturunkan kepada rasul-rasul termasuk Isa dan Muhammad adalah rasul terakhir.

Muhammad diutus Allah untuk membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan sebagai tanda dan peringatan, Muslim memang mengakui Isa tapi sebagai rasul Allah bukan sebagai Tuhan.

Balas
staff
24 July 2013 4:04 am
Balasan ke  muhammad fahmi

~
Umat Muslim mengakui Isa Al-Masih hanya utusan Allah. Namun baik Al-Quran maupun Hadits menyatakan Isa Al-Masih lebih dari utusan Allah, yaitu Firman Allah, dan Roh Allah.
“Sesungguhnya Almasih Isa Putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-Nya” (Qs. 4:171)

Hadits Shahih Bukhari (HSB) 1496 dan Hadits Anas Bin Malik halaman 72: “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah.”

Disamping itu Hadits Shokhih Musfim dan Hadits Shokhih Bukhori mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Hakim Adil.

“Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil”
(HSM 127, HSB 1090).

Jadi berdasarkan Al-Quran dan Hadith ini saja kita dapat menyimpulkan bahwa Isa Al-Masih itu adalah Allah. Bukankah menurut Al-Quran bahwa Allah itulah Hakim yang seadil-adilnya, bukan?
~
SL

Balas
Bongkar
9 October 2013 7:02 am

*
Untuk Staf IDI,

Saya punya pengalaman waktu SMA ada teman saya yang muslim bertanya tentang Alkitab yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia apakah masih asli. Saya jawab tetap asli namun menjadi pikiran saya adalah, kenapa teman saya bertanya seperti itu? Karena selama ini sejak saya kecil mengikuti ibadah sekolah minggu, tidak pernah diajarkan tentang kitab agama lain yang masih asli atau sudah palsu. Saya berpendapat mungkin ajaran Injil sudah dipalsukan telah diajarkan kaum Muslim sejak mereka masih anak-anak sehingga apa yang ditanamkan sejak kecil sangat sulit untuk diubah.

Balas
staff
24 October 2013 10:15 am
Balasan ke  Bongkar

~
Saudara Bongkar,

Sebenarnya naskah asli Alkitab maupun naskah asli Al-Quran itu tidak ada. Namun ada 4,680 salinan naskah kuno Injil dalam bahasa Yunani (bahasa asli Injil). Juga ada 1,838 petikan nats Alkitab yang dipakai dalam sembahyang.

Disamping itu ada 6,000 naskah kuno Injil terjemahan ke bahasa-bahasa kuno seperti: Latin, Syria, Koptik Mesir, Gothic, Armenia, Georgia, Arab, Nubia, Parsi, dan Slav. Semua naskah ini disalin sebelum masa Nabi Muhammad. Sehingga ada ribuan salinan Injil kuno yang berdasarkan naskah asli. Dan yang mengherankan, ribuan salinan ini 99.9 persen cocok satu sama yang lain. Sehingga tidak perlu khawatir bila tidak mempunyai naskah aslinya.

Memang umat Muslim menuduh bahwa bahwa Injil itu telah dipalsukan, tetapi faktanya ada sebuah ayat Al-Quran yang mengatakan: “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94) 

Berdasarkan ayat ini kita dapat mengetahui jika memang Injil sudah dipalsukan, tentunya ayat di atas tidak perlu diwahyukan kepada Nabi Muhammad, bukan?

Jelas Injil adalah firman Allah yang tidak mungkin berubah. Dan Allah tidak akan membiarkan firman-Nya dipalsukan oleh manusia.“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).  “Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya ” (Injil, Surat 1 Petrus 1:25).
~
SL

Balas
agus
25 November 2013 3:47 pm

~
Dia yang membuat hukum, ketika hukum-Nya dilanggar maka seluruh manusia berdosa. Kemudian Dia harus turun ke dunia untuk menebus dosa dari hukum yang Dia buat sendiri. Bukankah ini skenario yang tidak masuk akal?

Balas
staff
21 January 2014 1:09 pm
Balasan ke  agus

~
Sejak manusia jatuh dalam dosa , sebenarnya mereka sudah berpisah dengan Allah. Alkitab mengatakan bahwa kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri.

“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Kitab Nabi Yesaya 53:6).

Akibat dari dosa adalah maut — terpisahnya manusia dari Allah untuk selama-lamanya. Walaupun kita telah berusaha untuk dekat dengan Tuhan melalui usaha kita sendiri, tapi itu semua gagal.

Namun Allah begitu mengasihi manusia, sehingga Dia rela turun ke dunia dan mati diatas kayu salib untuk menebus kita. Dia membayar segala hutang dosa kita dengan darah-Nya yang suci! Hanya dengan darah-Nya, segala hutang dosa kita dibayar lunas. Sehingga kita mempunyai jaminan masuk sorga!

Bersediakah saudara menerima pengampunan dosa dan jaminan keselamatan di dalam Isa Al-Masih?
~
Slamet

Balas
abdullah
10 January 2014 6:12 am

~
Tuhan membuat hukum bagaimana seharusnya manusia hidup di dunia, lalu manusia jatuh dalam dosa karena tidak patuh kepada Allah. Dan selanjutnya manusia melimpahkan dosanya kepada Tuhan yang membuat hukum, ajaran macam apa ini?
Sungguh beruntung saya dilahirkan sebagai seorang Muslim.

Balas
staff
21 January 2014 1:14 pm
Balasan ke  abdullah

~
Sebelum jatuh dalam dosa, Adam dan Hawa kekal di Firdaus. Dan setelah berdosa, mereka beserta anak cucunya mutlak mengalami kematian.

Dosa membuat manusia mengalami kematian, secara jasmani dan rohani. Kematian jasmani menyebabkan jiwa berpisah dengan tubuh. Dan kematian rohani menyebabkan terpisahnya jiwa dari Tuhan.

Dosa mengakibatkan manusia tidak dapat masuk ke surga, tahta Allah yang suci. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam” (Qs 20:74).

Namun Allah itu maha kasih, Allah menghendaki setiap orang masuk sorga. Oleh karena itu Allah
mengirimkan Isa Al-Masih mati di kayu salib untuk memikul dosa manusia. Agar setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat masuk sorga.

”Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil
  • Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih
  • Haruskah Umat Muslim Mengimani Kitab Taurat dan Injil?
  • Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
  • Islam Wajib Tunduk Kepada Allah dan Ajaran Isa Al-Masih!

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz