• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Baqarah 2:136 > Haruskah Umat Muslim Mengimani Kitab Taurat dan Injil?

Haruskah Umat Muslim Mengimani Kitab Taurat dan Injil?

12 May 2014 oleh Web Administrator 56 Comments

Al-Quran dan Alkitab, umat Muslim wajib mengimani Kitab Taurat dan InjilAl-Quran mengajarkan umat Muslim untuk membaca kitab-kitab sebelumnya. Yaitu: Taurat, Zabur, dan Injil. Al-Quran juga sering merujuk kepada kitab-kitab tersebut dan pengikutnya. Seperti: Qs 10:94 menyarankan umat Muslim untuk bertanya kepada “para pengikut Alkitab” jika mereka memiliki pertanyaan tentang hal-hal dalam Al-Quran yang mereka tidak pahami.

Ayat lain menyatakan, “. . . diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil . . . menjadi petunjuk bagi manusia, . . . Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat” (Qs 3:3-4).

Bila Al-Quran menyatakan kitab sebelumnya, Taurat dan Injil adalah petunjuk bagi manusia, apakah hal ini berarti umat Muslim harus mengimani kitab Injil? Atau, apakah ada arti lain dari sura-sura ini? 

Pada umumnya umat Islam percaya bahwa Al-Quran kitab penyempurna. Namun, mengapa Al-Quran disebut sebagai kitab penyempurna dari kitab sebelumnya, justru menyatakan Taurat dan Injil adalah petunjuk bagi orang bertakwa? 

Pewahyuan Yang Jelas Dari Allah

“Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).

Jika tidak ada pembedaan yang dibuat, maka dengan jelas semua tulisan nabi harus dibaca, dipelajari dan ditaati, bukan?

Jadi, apakah seharusnya umat Muslim mengimani kitab Taurat dan Injil? Benar! Umat Muslim harus mengimani  Kitab-kitab Para Nabi, Taurat, Zabur dan Injil. Ini merupakan salah satu pernyataan yang jelas dalam Al-Quran. Kitab-kitab tersebut melebihi Al-Quran, umat Muslim harus mengimaninya karena di dalamnya ada petunjuk, cahaya dan pengajaran bagi orang-orang bertakwa (Qs 5:46).

Gambaran Penuh Rancangan Allah Dalam Kitab Injil

Umat Kristen percaya, segala yang benar berasal dari Allah, tidak masalah darimana asalnya. Demikian, Taurat dan Injil memuat kebenaran. Membaca Injil dan Taurat adalah satu-satunya cara untuk memahami Allah sepenuhnya. Seperti bagaimana Ia menampakkan diri kepada Abraham, Ishak, dan Musa.

Meskipun Al-Quran menceritakan tentang para nabi dan Isa, namun tidak memberikan gambaran yang lengkap. Dengan membaca Taurat dan Injil, seseorang mendapatkan gambaran penuh para nabi, yang menunjuk pada kedatangan Isa Al-Masih.

Mengimani Kitab Injil = Petunjuk Jalan Kepada Allah 

Mengapa kita harus mengimani Kitab Injil? Karena hanya Injil yang memberi pengajaran Isa Al-Masih yang benar, tentang jalan kepada Bapa. Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Maka, satu-satunya cara untuk sepenuhnya mengenal Allah, adalah melalui Isa Al-Masih!

Kita terpisah dari Allah karena dosa kita (Injil, Surat Roma 3:23). Tetapi Isa Al-Masih menjadi korban untuk mengangkat kita dari dosa. Supaya kita tidak terpisah dari Allah. 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa Al-Quran disebut kitab penyempurna tetapi mendorong Muslim untuk membaca Taurat dan Injil? 
  2. Sudahkah Saudara mengimani Kitab Taurat dan Injil? Berikan alasan Saudara.
  3. Meskipun Al-Quran memerintahkan orang-orang Muslim untuk membaca Taurat dan Injil, banyak dari mereka tidak melakukannya. Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Haruskah Umat Muslim Mengimani Kitab Taurat dan Injil?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Baqarah 2:136 Tagged With: Islam Terhadap Kitab Suci

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

56 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
gindal tjoeroep
14 May 2014 5:27 am

~
Justru orang Kristen yang tidak melakukan hukum Taurat karena ada Paulus yang mengaku rasul! Jangan ada ilah lain, malah ada patung Yesus. Jangan makan babi, malah diubah menjadi babi hutan. Jangan minum minuman keras malah setiap kebaktian pesta minum. Disuruh bersunat, ada alasan lain untuk tidak bersunat .

Balas
staff
12 June 2014 1:00 am
Balasan ke  gindal tjoeroep

~
Saudara Gindal,

Melakukan Hukum Taurat tidak cukup hanya disunat atau tidak makan babi saja. Hukum Taurat diberikan Allah pertama kalinya dengan tujuan agar kita akan mampu untuk berelasi dengan Allah secara murni dan benar. Demikian pula halnya dengan sesama.

Faktanya, karena semua manusia yang telah dibelenggu dosa, maka tidak ada seorang pun yang mampu melakukan hukum Taurat. Kitab Suci Allah menyatakan bahwa manusia tidak dibenarkan Allah karena melakukan hukum Taurat. “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa” (Injil, Surat Roma 3:20).

Namun, setiap orang dapat dibenarkan Allah kalau ia beriman kepada Isa Al-Masih. “Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 3:21-22).

Jadi, hanya dengan iman kepada Isa Al-Masih setiap orang dimungkinkan untuk berdiri di hadapan hadirat Allah, bersih, dan bebas dari kesalahan. Dan ini mengakibatkan manusia dapat berelasi dengan sesamanya secara benar.
~
Slamet

Balas
Elang Gunung
15 May 2014 6:37 pm

~
Buat apa baca Injil sekarang yang isinya sudah karangan semua. Kalian umat Kristen pada dasarnya sangat mengagumi Al-Quran, terlebih bagi para pendeta-pendeta. Tapi kalian malu mengakui Al-Quran sebagai kitab terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad.

Oleh karena itu, kalian berkata bahwa ajaran Al-Quran menyimpang. Sebenarnya ajaran Injil asli semua tertulis di Al-Quran dan saya yakin kalianpun semua tahu. Namun, karena untuk kepentingan golongan, isi Injil asli dimusnahkan entah kemana. Yang tersisa hanyalah Injil karangan yang kalian banggakan sekarang.

Berbahagialah kalian semua yang terlahir dari keluarga Muslim.

Balas
staff
12 June 2014 1:23 am
Balasan ke  Elang Gunung

~
Saudara Elang Gunung,

Kami memang mengakui kalau Al-Quran juga menuliskan kisah hidup Isa Al-Masih. Masalahnya, Al-Quran tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kisah tersebut. Oleh karena itu, kita wajib membaca Injil. Dengan membaca Injil, seseorang akan mendapat gambaran penuh tentang riwayat hidup Isa Al-Masih.

Selain itu, dengan membaca Injil seseorang akan menerima berkah yang besar dari Allah. Karena “Injil adalah Kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, … Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman, seperti ada tertulis : “Orang benar akan hidup oleh iman” (Injil, Surat Roma 1:16 -17).

Jadi, barang siapa yang percaya kepada Injil, maka ia akan memiliki kekuatan Allah. Ia akan hidup bersama dengan Allah dalam di dunia ini dan kehidupan kekal di akhirat.

Tetapi barang siapa yang menolak Injil, maka ia tidak memiliki kekuatan Allah. Ia yang menolak Injil, akan hidup dalam kegelapan rohani. Ia tidak mampu melihat kasih dan kebenaran sejati dari Allah.
~
Slamet/Solihin

Balas
kodrat
29 May 2014 2:33 am

~
Saya dan keseluruhan umat Muslim sangat percaya dan meyakini Taurat dan Injil (yang sebenarnya bukan bajakan)!

Hal ini dapat dilustrasikan seperti HP. Al-Quran seperti HP modern dibuat (diturunkan) untuk melengkapi (menyempurnakan) dengan aplikasi baru HP yang lama (Taurat dan Injil) tanpa meninggalkan fungsi dan manfaat awalnya.

Maaf, kalau saya mengibaratkan kitab sama dengan HP.

Balas
staff
12 June 2014 1:25 am
Balasan ke  kodrat

~
Saudara Kodrat,

Maaf harus mengedit komentar saudara, agar singkat dan jelas.

Kalaupun saudara menggambarkan turunnya kitab suci bagaikan HP, bagi kami tidak menjadi masalah. Namun, masalahnya apakah Al-Quran sebagai kitab terakhir itu benar-benar sebagai kitab penyempurna?

Bila kita membaca Taurat, Zabur, Kitab Nabi-nabi, dan Injil memang kita akan melihat ada cerita yang saling berkesinambungan dan saling berhubungan satu sama lain. Namun, ketika kita sampai pada Al-Quran, kita akan kesulitan menemukan kesinambungannya dengan kitab sebelumnya.

Jadi, Al-Quran bukan menyempurnakan Taurat, Zabur, dan Injil. Al-Quran hanya mengutip yang sudah ada dalam Taurat, Zabur, dan Injil. Untuk penjelasan lebih lengkap, benarkah Al-Quran sebagai kitab penyempurna? Saudara dapat membacanya pada artikel ini: http://tinyurl.com/7dozslb.
~
Slamet

Balas
anynomous
9 June 2014 10:46 pm

~
Sudah jelas kalau mengakui Al-Quran adalah Firman Tuhan asli 100% tapi masih saja menyangkal. Dan jelas Paulus menghapus Hukum Taurat, masih saja mengamalkan buku hasil karangannya Paulus. Bagaimana mau dekat sama Nabi Isa kalau perintah dan ajaran-Nya tidak dijalankan?

Balas
staff
12 June 2014 2:19 am
Balasan ke  anynomous

~
Saudara Anynomous,

Benarkah semua ayat dalam Al-Quran adalah firman Allah? Mari kita perhatikan Qs 27:91, “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Siapakah “Aku“ ayat ini? Jelas ini bukan Allah tetapi seorang manusia? Bagaimana Allah dapat berkata, “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini?”

Alkitab adalah wahyu Allah yang ditulis oleh manusia melalui pimpinan Roh. “Tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:21).

Ayat ini menjelaskan kepada kita untuk mengerti bahwa sekalipun manusia yang menuliskan Alkitab, kata-kata yang mereka tuliskan adalah kata-kata Allah sendiri.

Jadi Alkitab bukanlah karangan Paulus, melainkan Firman Allah.
~
Slamet

Balas
kodrat
14 June 2014 1:18 pm

~
Staf Isa dan Al-Quran,

Semua isi kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran ada dan dijelaskan oleh Al-Quran. Bahkan banyak penjelasan Al-Quran yang tidak ada dalam kitab-kitab sebelumnya. Itu membuktikan bahwa Al-Quran menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.

Ibarat suatu buku bersambung, pasti buku yang terakhir membawa isi buku yang lama dan menjelaskan apa yang tidak ada di buku sebelumnya, bukan?

Kalau anda ingin penjelasan tentang Al-Quran (Qs 27:91) buka saja situs Islam. Di sana ada banyak penjelasan.

Balas
staff
24 June 2014 1:38 am
Balasan ke  kodrat

~
Saudara Kodrat,

Kami sependapat dengan perumpamaan yang saudara paparkan, namun masalahnya isi Al-Quran tidaklah seperti harapan saudara.

Sebenarnya Kitab Taurat, Kitab Zabur, dan Kitab Injil menulis tentang satu tokoh utama  yaitu Isa Al-Masih. Tetapi ketika membaca kitab Al-Quran tokoh tersebut sudah berubah total. Bukan hanya namanya, tapi juga karakternya, gaya kepemimpinannya, caranya berbicara, semuanya berbeda bahkan saling bertentangan.

Misalnya, kisah penyaliban Isa Al-Masih telah dinubuatkan mulai dari Kitab Taurat sampai Kitab Zabur. Dan penggenapan kisah ini ditulis dalam Kitab Injil. Namun, sampai pada Al-Quran kisah tersebut ditolak mentah-mentah.

Mungkinkah Allah itu lupa bahwa Dia pernah membangkitkan Isa Al-Masih dari kematian akibat salib pada hari ketiga?
~
Slamet

Balas
adriansyah
7 August 2014 12:55 am

~
Kalau umat Kristen percaya akan ketuhanan Allah, pergunakanlah kitab Perjajinan lama. Karena itulah yang bisa menyadari apa yang salah dalam diri kalian.

Anda semua akan tahu siapa Tuhan yang sebenarnya. Kenapa harus ada Perjanjian Baru? Bukankah yang awal itu yang terbaik, karena Allah tidak suka dengan umat yang sesuka hati menulis/mengubah kitab-Nya.

Balas
staff
12 August 2014 4:25 am
Balasan ke  adriansyah

~
Jelas Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dan tidak bisa diubah atau dihilangkan. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bagaikan sebuah mata uang yang mempunyai dua sisi.

Perjanjian Lama meletakan dasar dan untuk mempersiapkan bangsa Israel bagi kedatangan Isa Al-Masih. Perjanjian Baru merupakan penggenapan Perjanjian Lama yaitu kisah tentang kehidupan Isa Al-Masih dan apa yang dilakukan-Nya untuk menyelamatkan manusia berdosa.

Jadi kedua perjanjian ini mengungkapkan Allah yang maha suci dan maha kasih ini harus menghukum dosa. Namun Allah juga ingin membawa orang-orang berdosa kepada diri-Nya melalui pengampunan, dan hal ini hanya dimungkinkan melalui penyaliban Isa Al-Masih sebagai pembayaran untuk dosa.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
Slamet

Balas
adriansyah
15 August 2014 1:00 am

~
Hanya nama Allah satu-satunya yang wajib disebut dari seorang hamba-Nya, “Tiada Tuhan selain Allah.”
Apakah ada penerangan dalam Alkitab bahwa Yesus maha pencipta?

Balas
staff
15 August 2014 5:26 am
Balasan ke  adriansyah

~
Sebagai umat beragama memang wajib bagi kita untuk menyebut/memuliakan Allah. Memuliakan Allah tidak cukup hanya di bibir dengan mengatakan, “Tiada Tuhan selain Allah.” Tetapi jauh lebih penting adalah dengan hati, dengan batin.

Memuliakan Allah berarti mengakui bahwa Allah adalah pribadi yang sepenuh-penuhnya pantas menerima apa yang diucapkan tentang Dia sebagai pernyataan sujud dan hormat.

Oleh karena itu, Isa Al-Masih dalam keilahian-Nya dengan tegas mengutip Kitab Nabi Yesaya 29:13, “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.”
~
Slamet

Balas
adriansyah
16 August 2014 12:59 am

~
Jika suatu saat Allah menghilangkan semua kitab-kitab-Nya. Apakah anda yakin dengan apa yang anda katakan itu akan terwujud? Dan kepada siapa anda akan minta pencerahan karena di antara umat Kristen tidak ada yang mampu menghafal Kitab Injil.

Balas
staff
19 August 2014 2:18 am
Balasan ke  adriansyah

~
Alkitab adalah firman Allah dan firman Allah sifatnya kekal. Artinya tidak pernah usang karena dimakan waktu atau zaman. Demikian pula dengan Kitab Suci Injil, yang adalah “kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).

Jadi jelas bahwa Allah tentu tidak akan menghapus firman-Nya itu begitu saja. Dan juga tidak mungkin Allah menggantikannya dengan kitab bangsa Arab yang isinya banyak bertentangan dengan kitab-kitab sebelumnya, karena firman-Nya itu kekal sampai selama-lamanya.

“Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap untuk selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
~
Slamet

Balas
Frans
21 August 2014 8:44 am

~
Kepada Adriansyah,

Apakah yang anda tanyakan akan terjadi? Kalau Saudara dapat pastikan bahwa Allah akan menghilangkan kitab-kitab-Nya maka Saudara juga harus berhati-hati. Karena walaupun anda hafal Al-Quran, apakah Saudara sebagai manusia tidak bisa lupa? Apakah Saudara benar-benar hafal Al-Quran, saya yakin tidak, bukan?

Untuk apa hanya hafal tapi tidak dapat Saudara terapkan dalam kehidupan sehari-hari!

Balas
staff
27 August 2014 1:34 am
Balasan ke  Frans

~
Saudara Frans,

Terima kasih untuk penjelasannya. Semoga bermanfaat bagi Saudara Adriansyah, sehingga ia lebih sungguh-sungguh melakukan perintah Allah daripada hanya sekedar menghafal.

“Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya” (Injil, Surat Yakobus 1:25).
~
Slamet

Balas
adriansyah
26 August 2014 12:45 am

~
Kepada Frans,

Apa yang Saudara ketahui dari saya sehingga Saudara bisa mengatakan saya tidak menerapkan perintah Allah dalam kehidupan sehari hari?

Suatu saat Allah akan menguji umat-Nya akan ketulusan dan kepatuhan akan perintah-perintah yang telah diterapkan dalam kitab-kitab-Nya.

Allah telah menyempurnakan kitabnya yaitu Al- Quran yang di dalam terdapat berbagai pengetahuan alam, ilmiah dan struktur alam.

Balas
staff
27 August 2014 1:56 am
Balasan ke  adriansyah

~
Saudara Adriansyah,

Salah satu tolok ukur, apakah seseorang melakukan perintah Allah adalah apakah kita hidup takut akan Allah atau tidak. Jika kita takut akan Allah, maka kita akan menolak untuk melakukan kejahatan, kesalahan atau dosa.

Karena Tuhan Mahatahu. Walau tidak kelihatan, namun Dia tahu segala tingkah laku kita, bahkan yang ada di hati kita yang paling dalam. Yang tersembunyi dari manusia, tetap diketahui oleh-Nya.

“Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan … Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 2:24-25).
~
Slamet

Balas
adriansyah
28 August 2014 12:46 am

~
Dari awal penciptaan manusia yaitu nabi Adam dan lahirnya nabi-nabi berikutnya, mereka tahu siapa yang patut di sembah. Yaitu Allah (tiada Tuhan selain Allah). Dan di zaman setelah nabi Isa wafat barulah pengikut-Nya yang di arahkan oleh Paulus mentuhankan Isa (Tuhan Yesus ). Sebelum Isa lahir ke dunia umat mana yang menyembah Tuhan Yesus.

Balas
staff
2 September 2014 1:54 am
Balasan ke  adriansyah

~
Saudara Adriansyah,

Kami berterimakasih untuk komentar yang saudara berikan. Namun kami akan senang bila saudara berkenan memberikan komentar yang sesuai dengan topik pada artikel di atas.

Demikian atas pengertiannya kami sampaikan terima kasih.
~
Slamet

Balas
Muhammad Yogi
13 September 2014 3:08 pm

~
Al Quran tidak mendorong untuk membaca Taurat dan Injil. Hanya mengimani bahwa Taurat diturunkan ke Musa As, dan Injil ke Isa As. Silakan diralat bila berkenan. Karena, Al Quran adalah penyempurna hukum-hukum Taurat dan Injil.

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,…” (Qs 5:48).

Mengapa penyempurna? Karena anda pun mengerti, bahwa Injil dan Taurat sudah mengalami revisi sesuai dengan pemikiran manusia.

Bukankah kebenaran itu hanya satu? Pernahkah anda mendengar bahwa Al-Quran direvisi?

Balas
staff
23 September 2014 3:36 am
Balasan ke  Muhammad Yogi

~
Kalau benar bahwa Al-Quran sudah sempuna, tentunya tidak ada perintah Allah agar umat Muslim membaca Injil, bukan?

Mungkin itulah alasannya mengapa Al-Quran mendorong orang Muslim agar membaca Injil, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Injil merupakan biografi kehidupan Kalimat Allah (Isa Al-Masih) selama Ia di dunia. Injil mencatat kehidupan Isa-Masih dari lahir-Nya sampai kembali-Nya kepada Bapa di Surga secara lengkap.
~
Slamet

Balas
Petit Rinetyo
17 September 2014 4:32 am

~
Kata Injil saja diambil dari Al-Quran, sedangkan bahasa aslinya adalah bible/biblia dan artinya saja sudah berbeda.

Al-Quran menjelaskan bahwa Injil berarti kabar baik. Hal ini setara dengan pemahaman Kristen tentang kitab suci mereka yang berarti kabar baik. Sedangkan biblia yang dalam bahasa Yunani adalah kitab suci sehingga pemahaman Yunani tidak sama dengan iman Kristen.

Jadi ambil saja ayat Injil, Rasul Besar Matius 4:23; dan Injil, Rasul Lukas 4:43, lalu bandingkan apakah Injil itu adalah kabar baik atau Injil itu adalah kitab suci? Karena arti serta pemahamannya saja sudah berbeda.

Balas
staff
23 September 2014 4:03 am
Balasan ke  Petit Rinetyo

~
Meskipun menurut saudara, Al-Quran juga menjelaskan bahwa Injil berarti kabar baik. Namun Injil dalam Al-Quran jauh berbeda dengan injil yang yang dibawa Isa Al-Masih.

Injil yang dibawa Isa Al-Masih adalah berita kasih Allah Bapa kepada manusia yang telah berdosa dan terpisah dari Allah.

Karena kasihNya yang begitu besar kepada manusia, Allah bertindak untuk menyelamatkan manusia dari genggaman iblis serta hukuman kekal. Rencana Allah dalam menyelamatkan manusia ialah bahwa Ia sendiri yang akan memikul hukuman dosa manusia.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet

Balas
staff
12 November 2014 1:57 am
Balasan ke  staff

~
Saudara Muhammad Yogi,

Kami berharap saudara hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Mengapa Al-Quran mendorong untuk membaca Taurat dan Injil?
2. Sudahkah Saudara mengimani Taurat dan Injil? Berikan alasan Saudara.
3. Meskipun Al-Quran memerintahkan orang-orang Muslim untuk membaca Taurat dan Injil,   banyak dari mereka tidak melakukannya. Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.

Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet

Balas
muhtadi thoeplik
14 January 2015 5:34 am

~
Salah satu rukun iman dalam Islam adalah beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Quran. Dengan membaca Al-Quran dan mencoba untuk memahami maknanya maka manusia akan mengetahui dan mengenal Allah yang mempunyai sifat-sifat mulia.

Cukup Al-Quran sebagai petunjuk, sesuai Firman Allah dalam Surat Al Israa ayat 9: “Sesungguhnya Al Quran ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh…”

Apakah umat Islam perlu membaca kitab-kitab selain Al-Quran? Saya berpendapat boleh membacanya kalau kitab-kitab itu masih ada.

Balas
staff
26 January 2015 5:39 am
Balasan ke  muhtadi thoeplik

~
Saudara Muhtadi,

Kalau saudara sungguh-sungguh beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Quran, tentunya saudara akan membaca bahkan bersedia mempelajari kitab Taurat, Zabur dan Injil, dengan baik. Karena tidak mungkin seseorang memahami bahkan sampai pada taraf mempercayai (beriman) pada kitab Suci Allah kalau ia tidak membacanya.

Jelas kitab-kitab Taurat, Zabur, dan Injil dapat saudara baca dalam sebuah kitab suci yang dinamakan Alkitab. Dan perlu saudara ketahui bahwa sebelum Muhammad lahir, tentunya sudah ada banyak orang-orang Kristen di Arab yang membaca Alkitab..

Kini telah beredar empat versi Alkitab bahasa Arab, yang digunakan oleh kurang lebih 29 juta orang Kristen di Arab.
~
Slamet

Balas
muhtadi thoeplik
2 February 2015 9:19 am

~
Saudara Slamet,

Selama ini yang saya ketahui bahwa Nabi Musa dengan kitab Tauratnya, Nabi Daud dengan Kitab Zaburnya mengajarkan keimanan kepada Allah Yang Esa dan tidak pernah sekalipun mengajarkan kepada umat-Nya untuk percaya kepada Yesus adalah Tuhan.

Begitu pula dengan Isa putera Maryam dengan kitab Injilnya yang mengajarkan Tuhan adalah Allah yang Esa. Ajaran untuk menyembah Allah yang Esa dikukuhkan oleh Nabi Muhammad dengan Al-Quran agar dilaksanakan oleh umat-Nya. Itulah kiranya ajaran para Nabi dan Utusan Allah untuk segenap makhluk di alam semesta ini.

Sebelum Muhammad lahir sudah ada Alkitab dalam bahasa Arab, dipergunakan siapa dan di mana?

Balas
staff
10 February 2015 8:41 am
Balasan ke  muhtadi thoeplik

~
Sebenarnya dengan secara tidak langsung, sudah ada nubuat dari nabi dalam Perjanjian Lama yang mengajarkan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Misalnya, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab, Nabi Yesaya 9:6).

Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih mengajarkan bahwa “Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Injil, Rasul Markus 12:29). Namun perlu diperhatikan juga bahwa Dia juga mengaku “Aku dan Bapa adalah satu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

Percayakah saudara terhadap ajaran dan pengakuan Isa Al-Masih ini?
~
Slamet

Balas
xucinxgaronx
20 March 2015 10:41 am

~
Seluruh nubuat pada Kitab Yesaya (termasuk Kitab, Nabi Yesaya 9:6).adalah untuk masa masa raja-raja Yehuda dari Uzia hingga Hizkia.
“Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda” (Kitab Nabi Yesaya 1:1).

Dia juga mengaku “Aku dan Bapa adalah satu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

Sebenarnya yang disaksikan Stefanus, ada Allah dan ada juga Yesus. “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 7:55).

Apakah anda tidak percaya kesaksian Stefanus?

Balas
staff
6 April 2015 2:46 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Bukan hanya umat Kristen yang mengaminkan bahwa salah satu gelar dari Isa Al-Masih yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya adalah Raja Damai.

“Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: . . . Raja Damai” (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:6).

Para ahli sejarah pun menyatakan kebenarannya. Naskah yang memuat nubuatan ini berada dalam Naskah Laut Mati. Ahli-ahli menyalin naskah ini 100 tahun sebelum Masehi. 100 tahun sebelum adanya umat Kristiani.

Dan yang paling penting, Raja Damai itu telah mengundang kita datang kepada-Nya untuk menerima kedamain dalam hati.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).

Apabila saudara ingin memiliki hati yang damai, terimalah undangan-Nya itu?
~
Slamet

Balas
Wahyu BS
15 April 2015 12:44 pm

~
Dear Admin IDI yang baik,

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dan sampai sekarang masih ditulis dengan bahasa Arab dan dilengkapi terjemahan. Sedangkan Injil dan Taurat dan Zabur dikompilasi dalam Bible, semua bahasa Indonesia, terjemahan semua, mana bahasa aslinya?

Bagaimana kami mau mengakui kitab kompilasi gabungan seperti bible, di Katholik beda, di Protestan beda. Beda edisi tahun, beda lagi ayatnya mana yang benar? Versinya ada yang King James. Versi terjemahannya bisa beda tapi bahasa aslinya sama itu baru bisa disebut kitab suci. Seperti Al-Quran tetap harus ada bahasa asli Arab, terjemahnya terserah mau bahasa apa.
Admin IDI cari lah versi Injil tertua bahasa Ibrani posting di web, terjemahkan dengan jujur.

Balas
staff
16 April 2015 1:43 pm
Balasan ke  Wahyu BS

~
Alkitab yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tidak dapat dijadikan bukti bahwa Injil telah diubah manusia. Juga banyaknya versi terjemahan tidak pantas kalau menyebut Injil bukan kitab suci.

Bukankah sekarang ini juga banyak Al-Quran yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris, bukan?

Kalaupun saudara ingin membaca dan mempelajari Alkitab dalam bahasa asli, saudara dapat membacanya di internet. Salah satunya pada http://www.greekbible.com/

Demikian semoga bermanfaat
~
Slamet

Balas
Netral
16 April 2015 12:34 am

~
Kepada rekan Nasrani,

Alkitab: “Akulah Kebenaran dan Hidup….”.Ayat inilah yang menjadi dasar kalian mempertuhankan Yesus. Dasar kalian mempertuhankan Yesus adalah Alkitab padahal tidak pernah ada pernyataan Yesus bahwa Alkitab adalah firmanNya. Atau pernyataan Yesus bahwa sepeninggalnya ia akan mewariskan Alkitab!

Pertanyaan :Dimana sesungguhnya letak iman kalian? Bukalah mata hati kalian: Bisakah Alkitab disebut firman Tuhan kalau isinya memberikan inspirasi kepada manusia untuk berbuat kejam, penuh kata kata porno, ayatnya bertentangan satu sama lain, bertentangan dengan iptek dan penuh ayat ayat bodong tanpa makna?

Balas
staff
29 April 2015 3:15 am
Balasan ke  Netral

~
Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis, yang berisi pernyataan-penyataan tentang Allah dalam relasinya dengan manusia.

Dan Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia. Apabila kita ingin mengenal Isa Al-Masih maka kita harus membaca Alkitab. Melalui Alkitab (Firman Allah yang tertulis) kita dapat mengenal Dia dengan benar.

Isa Al-Masih menegaskan bahwa firman-nya adalah kekal. “Maka langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku kekal” (Injil, Rasul Lukas 21:33).

Kalau saudara dapat membaca dan memahami Alkitab dengan benar tentunya saudara akan menemukan kebenaran Allah yang nyata dan tidak saling bertentangan.
~
Slamet

Balas
agus
7 March 2016 12:53 pm

~
1. Taurat dan Injil memang kitab dari Allah.
2. Saya mengimani Taurat dan Injil, tapi tidak mempertuhankan Isa Al Masih. Sebab di Injil mana Isa menyatakan jika diri-Nya itu Allah
3.Mengapa umat Islam tdak mau membaca Injil yang sekarang, sebab Injil kini banyak mengalami perubahan dalam ayatnya sejak tahun 325 M untuk kepentingan dari Kerajaan Romawi. Dan karena Islam adalah agama yang telah disempurnakan oleh Allah dari agama lain.

Balas
staff
10 April 2016 1:40 am
Balasan ke  agus

~
Saudara Agus,

Kami memiliki artikel yang menyatakan keilahian Isa Al-Masih, bila berkenan silakan membacanya pada link http://tinyurl.com/768g4w5

Yang pasti tidak mungkin Injil diubah, karena tidak ada seorang pun yang mampu mengubah wahyu Allah. “Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah” (Qs 6:34).
~
Slamet

Balas
agus
28 April 2016 5:12 am

~
Maha suci Allah, hanya Al-Quran yang tidak dapat diubah-ubah. Yang anda maksud dari QS 6:34 kalimat itu ialah janji pertolongan dari Allah . Bacalah Al-Quran dengan keimanan dan Hikmah anda akan memahami ayat tersebut. Itu bukan lah kata Kalimat diartikan wahyu, tapi janji pertolongan Allah. Semoga anda dapat memahami.

Balas
staff
6 May 2016 2:56 am
Balasan ke  agus

~
Saudara Agus,

Memang benar bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang dijaga Allah dan tidak mungkin berubah. Karena Allah mengatakan demikian, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Qs 15:9).

Pertanyaan jika Allah betul-betul dapat menjaga keaslian Al-Quran seperti tertulis dalam kitab saudara. mengapa Allah tidak menjaga kitab sebelumnya? Semoga saudara bersedia merenungkan hal ini.
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat Dan Injil
  • Al-Quran Meyakini Injil Isa Al-Masih
  • Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
  • Islam Wajib Tunduk Kepada Allah dan Ajaran Isa Al-Masih!

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz