Kata qurban menurut etimologi berasal dari bahasa Arab qariba, yang berarti dekat. Maksudnya yaitu mendekatkan diri kepada Allah.
Al-Quran dan Taurat menceritakan kisah Ibrahim sebagai inspirasi qurban. Ibrahim rela mempersembahkan anaknya untuk Allah.
Apakah hikmah qurban nabi Ibrahim yang bisa dipelajari? Menurut Anda bagaimana jalannya cerita ini? Sampaikan jawaban Anda disini.
Hikmah qurban nabi Ibrahim membuat kita belajar bagaimana mendekatkan diri kepada Allah.
Kisah Kurban Ibrahim dalam Al-Quran dan Taurat
Sebenarnya ada banyak kesamaan mengenai cerita ini, baik dari yang terdapat dalam Al-Quran maupun Taurat.
Kedua kitab menyatakan Allah meminta Ibrahim untuk mempersembahkan anaknya.
“. . . Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu . . .’” (Qs 37:102).
“Firman-Nya: ‘Ambillah anakmu . . . pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu’” (Taurat, Kejadian 22:2).
Kedua kitab juga menyatakan bahwa hal ini adalah ujian dari Allah.
“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata” (Qs 37:106).
“Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham” (Taurat, Kejadian 22:1).
Satu Perbedaan – Siapa yang Dikorbankan?
Perbedaannya adalah Al-Quran tidak menuliskan secara jelas siapa yang dikorbankan. Ismail atau Ishak. Sementara dalam Taurat tertulis dengan jelas bahwa yang dikorbankan adalah Ishak (Taurat, Kejadian 22:2).
Namun, perbedaan ini seharusnya tidak menjadi perdebatan karena intinya adalah ada qurban pengganti.
Qurban Yang Sebenarnya
Kedua kitab setuju bahwa qurban yang sesungguhnya adalah qurban pengganti.
“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” (Qs 37:107).
“Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya” (Taurat, Kejadian 22:13).
Kita akan mengerti hikmah qurban nabi Ibrahim, bila dapat memahami tentang qurban pengganti. Mengapa ada qurban pengganti dalam kisah qurban nabi Ibrahim?
Hikmah di Balik Qurban Nabi Ibrahim Adalah Isa Al-Masih
Qurban pengganti sangat penting karena melambangkan penebusan. Bukan manusia yang menjadi qurban. Melainkan domba yang menjadi pengganti ibadah.
Qurban menjadi simbol pengantara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi, bagaimana caranya ketika hati kita penuh dengan dosa?
Inspirasi kisah kurban Nabi Ibrahim menunjuk kepada Isa Al-Masih. Isa adalah kurban sejati yang menghapus dosa manusia. Injil menyatakan Isa adalah “Domba yang menghapus dosa dunia.”
“Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus [mengangkut] dosa dunia’” (Injil, Yohanes 1:29).
Manusia berdosa tidak bisa mendekatkan diri sendiri kepada Allah yang Maha kudus. Amal, zakat, doa adalah hal baik namun tidak bisa mencapai keselamatan.
Kita butuh pertolongan untuk selamat. Isa adalah “Qurban sejati” Dialah yang menjadi Juruselamat untuk kita bisa mendekat kepada Allah.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara pernah mendengar kisah kurban Nabi Ibrahim sebelumnya? Jelaskan yang Saudara ketahui.
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai isi persamaan kedua kitab dalam konteks cerita ini?
- Apa yang saudara pelajari dari hikmah qurban nabi ibrahim yang mengarahkan kepada Isa Al-Masih sebagai Qurban Sejati penebus dosa umat manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hikmah Qurban Nabi Ibrahim: “Manusia Mendekat Pada Allah” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Rahasia Ilahi Qurban Idul Adha
- Rahasia Berkah Idul Adha
- Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
- Apakah Perbuatan Baik Menyelamatkan?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Makna di Balik Kurban Nabi Ibrahim Yang Sesungguhnya?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
1.Kisah ini amatalah sering saya dengarkan, ketika saya masa kecil. Para pemimpin gereja selalu menceritakan bahwa Abraham dicobai oleh Elohim dengan mengorbankan anaknya Ishak yang kemudian digantikan dengan seekor biri-biri. Sebab Elohim melihat bahwa kesetiannya kepada Elohim sangatlah baik.
2.Bagi umat muslim bertolak belakang sebab mereka mengenal bahwa Ishaklah yang disembelih. Itulah latarbelakang mereka. Sebab isi firman Elohim hanya ada pada Alkitab
3. Isa Al-Masih tidak disalibkan, namun digantikan dengan menyerupai Isa Al-Masih. Sesungguhnya inilah penyelewengan kalimat Elohim, sebab Yhosua Amasiahlah yang disalibkan sebagai korban sembelihan bagi Elohim.
~
Saudara NM,
Dalam Kitab Taurat, Kitab Kejadian dikisahkan bahwa iman Abraham diuji oleh Allah dan Abraham lolos uji. Abraham rela mempersembahkan anak yang dikasihinya, Ishak namun akhirnya Allah menggantinya dengan domba sembelihan.
Sejak zaman para nabi manusia mempersembahkan kurban bagi Allah. Namun ada kurban Agung yaitu Kurban yang Sejati yaitu pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Isa dialibkan, wafat, bangkit dan naik ke surga untuk melunasi semua hutang dosa manusia.
~
Noni
~
Saudaraku,
Sebagai umat Nabi turunan Abaraham apakah anda Kristen dan pengikut Isa memuliakan/ bersholawat untuk Abraham? Tidak pernah kan? Anda telah melupakan manusia yang sangat mulia. Penghulu kita yang menunjukan jalan yang lurus dalam memahami Allah.Anda hanya mengutip kisah penyembelihannya dan tidak memahami maknanya untuk ego argumentasi anda.
Muslim senantiasa memuliakan dan bersholawat untuk Nabi Ibrahim. Nabi Rosul termasuk Abraham dan Muhammad adalah kekasih Allah mengapa harus diberikan sholawat. Kristen dan pengikut Isa pasti tidak bisa memahami. Tinggalkan Alkitab kembali ke jalan Allah yang Haq.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko S.
Terimakasih atas penjelasan saudara. Memang benar nasihat saudara agar kita menghormati nabi Ibrahim dan para pejuang iman lainnya. Kami menghormati mereka. Namun ada satu pertanyaan yang mengusik batin ini. Apakah dengan bersalawat saudara mendapatkan jaminan dosa-dosa saudara telah dilunasi? Jika tidak, tampaknya kami sungguh bersyukur karena kami yang menghormati Ibrahim dengan percaya kepada nubuatannya tentang pengorbanan Isa Al-Masih yang memberikan jaminan keselamatan bagi manusia.
~
Noni
~
Kitab Kejadian dan Al-Quran membahas tentang pengorbanan seorang putra Abraham. Kejadian menyebut bahwa Allah mencobai Abraham dalam kasus perintah penyembelihan pada seorang puteranya.
Yakobus dalam tulisannya membantah tentang perintah penyembelihan itu. Yakobus menulis bahwa Tuhan tidak pernah mencobai manusia. Karena itu orang Kristen harus percaya bahwa tidak ada perintah apapun kepada Abraham tentang penyembelihan itu, kecuali umat Kristen menganggap Abraham bukan manusia. Andaikan cerita itu ada maka wajarkah Abraham mendapatkan domba liar di negara kota Yerusalem (mempunyai semak belukar nan luas yang hidup padanya domba liar?) Paulus yang membuat doktrin penebus dosa, bukan Nabi Isa.
~
Saudara Zulkifli,
Memang hebat kisah penyembelihan kurban oleh Ibrahim tersebut. Hingga saat ini kisah itu masih menyimpan makna yang dalam. Bahkan Yakobus sama sekali tidak membantah kisah penyembelihan tersebut. Yang dimaksudkan dengan Allah tidak mencobai manusia sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah Ibrahim. Sebab baik Yakobus dan Paulus adalah sama hamba Allah. Mereka hanya menyampaikan apa yang Allah perintahkan.
Musa dapat membelah lautan, karena itu tidak heran jika diantara semak belukar Abraham dapat menemukan hewan yang dikirim Allah untuk disembelih. Bukan hal yang mustahil jika berkaitan dengan kekuasaan Allah.
~
Noni
~
Saudaraku,
Al-Quran tidak sepakat dengan Alkitab TZI. Al Quran justru meng-koreksi / meluruskan Alkitab /TZI
Kristen apalagi Pengikut Isa tidak pernah menghormati Nabi Ibrahim. Nabi-Nabi hanyalah simbol dan pelengkap yang tidak berguna. Semua histori dari Nabi Adam sampai Nabi Muhamad tidak ada arti nya setelah Yesus di-Tuhankan juga dunia dan langit seisinya menjadi tidak ada artinya.
Eksistensi Tuhan Rob Allah pencipta langit bumi seisinya dilecehkan. Tuhan Yang Esa dan Maha Kuasa di putar balikan menjadi makhluk yang lemah, yang perlu pertolongan.
Muslim dalam setiap ibadah sholat selalu bersholawat kepada Nabi Ibrahim AS untuk memuliakan beliau.
Wallahu A’lam
~
Saudara Joko. S,
Mohon maaf sekali karena saudara keliru dalam memahami ajaran Kristen. Tentu saja kami memuliakan semua nabi-nabi yang ada. Saudara dapat lihat sendiri dalam Alkitab yang sangat lengkap menuliskan kisah para nabi dari zaman-ke zaman.
Al-Quran mengkoreksi Alkitab. Artinya Al-Quran ingin mengkoreksi Firman Allah, bukan? Bukankah Alkitab adalah Firman Allah? Mengapa Firman Allah harus dikoreksi, apalagi oleh manusia? Bukankah Firman Allah kekal dan tak bisa diubah?
~
Noni
~
Tidak akan pernah ada titik temu antara Al-Quran dengan Taurat, Sebab Ismail yang disembelih, namun Taurat menjawab Ishak. Kehadiran Al-Quran selalu menentang apa yang telah ditetapkan Elohim,
Perselisihan inilah yang bakal dipertanggung-jawabkan bagi umat Muslim yang mendengar perintah Allah SWT, melalui Nabinya Muhammad. Muhmmad ingin meluruskan, pembenaran Al-Quran di depan umatnya yang kelak mendatangi neraka itu yang kekal abadi, suatu kemudahan dan ketetapan Allah SWT. Sebab amal ibadahmu tidak seimbang dengan dosa, seperti diapun berkata, “bagaimana engkau selamat sedangkan diri kupun tidak aku ketahui, akan keselamatanku sendiri, Bagaimana dengan mu?
Syaloom, Adonai Yesus Kristus.
~
Saudara Boy Heppy,
Salam bagi saudara. Terimakasih atas penjelasan saudara. Mencari titik temu antara Alkitab dengan Al-Quran bukanlah perkara mudah, tetapi hal itu mungkin. Pertama kita perlu membangun jembatan terlebih dahulu. Jembatannya adalah Isa Al-Masih. Al-Quran menyimpan rahasia kebesaran tentang-Nya. Isa Al-Masih mengasihi juga umat Muslim dan Dia menantikan setiap umat menikmati anugerah yang diberikan-Nya. Kiranya melalui Isa Al-Masih kedua belah pihak dapat dipersatukan.
~
Noni
~
Staff,
Menurut saudara Yesus berkorban atau dikorbankan? Mohon pencerahannya.
~
Saudara Mukmin,
Terimakasih atas pertanyaannya. Pertanyaan yang baik sekali. Berkorban dan dikorbankan dalam pengertiaan bahasa Indonesia adalah dua hal yang berbeda. Namun dalam konteks Isa Al-Masih faktanya menarik. Isa Al-Masih berkorban, Dia berkata: “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya” (Injil, Rasul Besar 15:13).
Namun Isa Al-Masih dikorbankan, Firman Tuhan mengatakan: “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, dan kesesengsaraan kita yang dipikul-Nya” (Kitab Nabi Yesaya 53:4). Inilah korban sejati yang ditentukan melunasi aib dosa manusia.
Isa berkorban dan ia menjadi Kurban Sejati yang melunasi ssemua hutang dosa manusia.
~
Noni
~
Ibrahim diperintah mengorbankan anaknya. Ingin ditanya apakah membunuh anak sendiri (yang baik) tidak mendatangkan dosa? Jika berdosa mengapa Tuhan perintahkan Ibrahim berbuat demikian? Tidakkah Tuhan sejati tidak akan menyuruh manusia berbuat dosa? Aneh sungguh aneh.
~
Saudara MatCovid,
Siapakah manusia yang dapat mengetahui pikiran dan kedalaman hati Allah. Jika kita melihat catatan Firman Allah dalam Kitab Taurat, pada akhirnya tidak ada anak Ibrahim yang dikorbankan. Yang dikorbankan tetaplah hewan domba yang biasa dikorbankan. Ini menunjukan bahwa Allah ternyata ingin menguji iman Ibrahim dan Allah tidak menghendaki Ibrahim membunuh anaknya.
~
Noni
~
@Noni
Ini menunjukan bahwa Allah ternyata ingin menguji iman Ibrahim dan Allah tidak menghendaki Ibrahim membunuh anaknya.
Respon: Katakan anda ingin menguji iman/ketaatan anak anda, Apakah patut anda menyuruh anak kandung anda (yang bersopan-santun dan baik akhlaknya) pergi mencuri atau membunuh? Sedangkan sebelumnya anda mendidiknya agar berkelakuan baik dan menjauhi perbuatan dosa.
Apakah anda seorang hipokrit yang menyalahi ajaran anda sendiri? Ibu apakah anda jika sebegini? Yang sebetulnya di al-Quran, mimpi Ibrahim datangnya dari setan bukan dari Tuhan. Dengan kata lain Ibrahim ditipu setan supaya mengorbankan anaknya. Tuhan hanya bertindak menyelamatkan Ibrahim dari dosa membunuh.
~
Saudara Mat Covid,
Tidak ada manusia yang berhak menyamakan Allah dengan manusia. Allah memiliki otoritas untuk menguji umat-Nya, dengan cara apapun, sesuai kehendak-Nya. Faktanya apa yang diperintahkan Allah pada Ibrahim bukan tindakan membunuh, tetapi mempersembahkan anaknya. Sangat jelas jika kita mau jujur pada hati kita, kita bisa melihat tidak ada tindakan dosa di sini. Allah tidak memerintahkan membunuh dan Ibrahim pun tidak pernah membunuh anaknya.
Mohon maaf, alangkah baiknya jika cara berpikir saudara yang harus diubah dalam melihat sebuah peristiwa. Agar audara bisa melihat sebuah peristiwa berdasarkan fakta yang sebenarnya, bukan berdasarkan apa yang saudara pikirkan.
~
Noni
~
Noni,
Apa khabar pagi ini?
Baik-baik hendaknya. Pujian-pujian buat Tuhan semesta alam
Atas rahmat dan kurniaanNya.
*Sila beri respon atas postingan saya, jangan dilupain!
~
Saudara Mat Covid,
Salam sehat. Puji syulur karena rahmat-Nya saya dalam keadaan baik dan sehat. Berharap saudara pun dalam keadaan baik. Mengingat kita sedang hidup di tengah-tengah pendemi yang ada.
Beralih ke topik artikel di atas. Menurut saudara bagaimana pandangan Taurat dan Al-Quran mengenai Qurban Sejati?
~
Noni
~
Noni,
Allah tidak memerintahkan membunuh dan Ibrahim pun tidak pernah membunuh anaknya. Res: Tidakkah perintah korban bakaran (sembelihan) dinyatakan dengan terang di Kejadian 22, kenapa anda menafikannya? Bagi saya ini adalah bukti absolut Alkitab anda telah tercemar oleh tangan-tangan jahat manusia. Tuhan sejati tidak akan menguji manusia dengan perbuatan dosa yang Dia sendiri membencinya.
Akhir kata tolong jawab pertanyaan saya dengan jujur, jika peristiwa korban ini diperintahkan pada anda, Yesus menjelma dan meminta anda membuktikan keimanan/ketaatan dengan menyembelih anak anda, apakah anda akan melakukannya? Juga ingin ditanya apakah anda rasa yang datang ini Tuhan atau setan? Terimakasih.
~
Saudara Mat Covid,
Mengenai kisah Ibrahim, adalah terusan dari kisah kurban sebelumnya. Dalam kisah Ibrahim semakin diperjelas bahwa kurban yang Allah kehendaki itu tidak bercacat yang melambangkan kesucian. Tidak ada manusia yang memenuhi criteria seperti itu. Saat ini Allah tidak akan meminta kurban lagi sebab kurban sejati sudah dikurbankan, itu sebabnya Isa Al-Masih berkata “Sudah selesai” ketika diri-Nya dikurbankan. Jadi tidak akan mungkin Allah berfirman lagi meminta kurban pada saat ini.
Apakah amal ibadah selama ini dapat melunasi aib najis dosa saudara?
~
Noni
~
Saudara Noni,
Anda Pengikut Isa bukan Kristen. Pengikut Isa tidak punya eksistensi karena Kristen tidak Muslim tidak ? Kristen dan Alkitab tidak memakai nama Isa tapi Yesus Kristus. Isa Al-Masih hanya ada di Al-Quran! dan Pengikut Isa membuat ambigu hal tersebut? Setelah Tuhan nuzul ke dunia menjadi manusia Yesus maka sejarah panjang manusia dan Nabi-Nabi yang tertulis di Kitab-Kitab Allah menjadi tidak ada artinya. Jadi Tuhan atau Alkitab yang tidak konsisten. Tentu Tuhan selalu konsisten. Alkitab yang men-Tuhankan Yesus jelas menyimpang dari sejarah panjang manusia? Termasuk tidak berguna peran Abraham dan para Nabi-Nabi? buang saja PL Alkitab? Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko S.
Keberadaan Kristen dan pengikut Isa Al-Masih adalah sama. Mereka adalah umat tebusan Isa Al-Masih yang menerima rahmat keselamatan.Isa Al-Masih pun mengasihi saudara. Demikian juga para nabi terdahulu seperti Ibrahim dan lain sebagainya, mereka menubuatkan kedatangan Isa Al-Masih. Jadi kedatangannya pertama telah dinubuatkan para nabi sebelumnya, dan kedatangan-Nya kedua kali pada hari kiamat juga sudah dinubuatkan, bahkan Al-Quran pun setuju Isa Al-Masihlah yang akan datang di hari kiamat.
~
Noni
~
Noni,
Mengingat kita sedang hidup di tengah-tengah pendemi yang ada.
Res: Covid-19 diturunkan Allah.Lihat signature 19 ada padanya. 74:30 Di atasnya 19. 1. Kelompok pesakit pertama yang dikesan di Wuhan, China: 12/12/2019 –> 12122019 = 638001 x 19. 2. Wabah Covid-19 dilapor secara rasmi kepada WHO: 31/12/2019 –> 31122019 = 1638001 x 19. 3. Selang masa bermula kejadian (1) hingga kejadian (2) adalah: 31-12 = 19 hari. 4. WHO declared the outbreak of Covid-19 as a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) on 30 January 2020: 30/01/2020 –> 30012020 = 1579580 x 19. Di Al-Quran Covid-19 dinubuatkan pada ayat 27:82 dan 44:10-16. Lihat masukan “hubungi kami” di situs anda sekarang!
~
Saudara Mat Covid,
Menarik perhitungan angka-angka yang saudara buat. Jika benar Al-Quran menjelaskan sedetil itu mengenai Covid dan bukan karena dihubung-hubungkan, mengapa baru sekarang hal itu disampaikan. Lagipula, apa dampaknya bagi manusia dengan mengetahui angka tersebut tanpa ada petunjuk penyembuhan atau semacam solusi kemanusiaan?
Bagaimana menurut saudara?
~
Noni
~
Dengarlah wahai Noni-ku sayang,
Al-Quran adalah kitab yang hak, tiada keraguan padanya, aku punyai bukti dari Tuhanku;
74:30. “Di atasnya sembilan belas”.
74:31, “Dan tidaklah kami jadikan penjaga neraka itu melainkan para malaikat, dan tidaklah kami jadikan bilangan mereka melainkan sebagai suatu cobaan bagi orang-orang yang tidak percaya, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, dan orang-orang yang percaya bertambah keimanan, dan orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang yang percaya tidak ragu-ragu…
74:35, “Sesungguhnya ia satu yang besar”
74:37, “bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.
74:38, “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”.
Glory be to GOD!
~
Saudara Mat Covid,
Memang benar kita manusia yang berdosa ini memerlukan suatu kitab yang hak dan tidak menyisakan keraguan didalamnya. Tentulah bagi siapapun kitab sucinya adalah kitab yang benar. Namun pencarian kita seharusnya tidak berhenti sampai pada keyakinan sepihak semata.
Karena itu, izinkanlah kami mengajukan satu pemikiran yang mendasar, yakni apakah dalam kitab suci itu ada jaminan dosa-dosa pemeluknya telah diampuni lunas? Jika tidak, maka sia-sialah kepercayaan itu. Tetapi di dalam Isa Al-Masih ada jaminan pasti dan jaminannya adalah Isa Al-Masih sebagi korban yang sejati.
~
Noni
~
Jadi begini, Yesus itu anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri? Dari jawaban-jawaban artikel-artikel disini Yesus anak Tuhan tapi dia juga adala Tuhan itu sendiri (ini membuat bingung). Sebagai Tuhan dia terlalu lemah karena dengan mudahnya diseret untuk disalib (tidak seperti Ibrahim dengan ijin Allah bisa lolos dari api yang membakarnya atau Musa yang membelah laut) dan bilang pengorbanan-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia.
Ini aneh lagi. Kalau memang dia adalah Tuhan, tidak usah repot-repot mengorbanin diri, tinggal tunjukin kuasa-kuasa-Nya, dan untuk juga dia malah balik ke surga terus menyaksikan umat-Nya pada tersesat dan berdebat tentang ajaran-ajaran-Nya (Kristen saja sudah terpecah entah berapa golongan dan berbagai versi Injil). Jadinya menggantung ini ajarannya, disampaikannya tidak sampai tuntas karena sudah keburu disalib.
~
Saudara Hurry 20,
Terimakasih atas komentar saudara. Kami pun heran mengapa Isa Al-Masih mau melakukan hal itu semua. Sampai dalam kitab Nabi Yesaya dikatakan Dia begitu terlihat hina. Karena dalam kondisi lemah dan teraniaya oleh manusia, Dia tampak begitu lemah. Mengapa Dia mengalami hal seperti itu? Nabi yang sama juga telah menjawab kebingungan kita.
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab, Nabi Yesaya 53:5).
Sungguh ini berita baik bagi saya dan saudara. Dia berkorban agar kita selamat. Lebih lanjut kami jelaskan melalui https://tinyurl.com/y6grqphr
~
Noni
~
Noni,
Di zaman Ibrahim apakah membunuh/menyembelih anak (yang baik) dibenar oleh Tuhan? Apakah perbuatan sebegini di zaman itu tidak dianggap salah/dosa dan merupakan amalan terpuji melebihi korban hewan? Mohon pencerahan!
~
Saudara Mat Covid,
Tentu saja perbuatan membunuh adalah perbuatan dosa. Namun Allah tidak memerintahkan Ibrahim untuk membunuh, tetapi mempersembahkan anaknya sebagai ujian iman yang Allah berikan pada Ibrahim.
Dan iman Ibrahim teruji, ia rela melakukan apapun yang diperintahkan Allah. Dan Allah melihat iman Ibrahim sehingga Allah menyediakan hewan untuk dipersembahkan. SSSebab Allah tentu tidak menghendaki Ibrahim membunuh anaknya.
Kita perlu melihat dengan benar fakta dibalik perintah Allah pada Ibrahim untuk mempersembahkan anaknyam bukan hanya melihat dari sudut pandang kita pribadi.
~
Noni
~
Noni,
1) Ramalan bahwa azab Tuhan akan turun pada tahun 2019 telah dibuat awal sebelum wabah ini berlaku. Lihat link berikut https://free-minds.org/forum/index.php?topic=9610486.0 sebagai panduan. Cuma asap/kabus yang akan membaluti bumi tidak diketahui sumbernya (asteroid/virus/etc) atau bentuknya (visible atau invisible).
2) Coba pula baca diskusi di sini https://free-minds.org/forum/index.php?topic=9610956.0 sebab musabat kenapa azab ini terjadi.
3) Jika azab telah diturunkan Tuhan maka azab itu akan berlangsung selama mana ianya dikehendaki Tuhan sebagai peringatan buat manusia. Mudah-mudahan manusia yang lalai akan kembali ke jalan Tuhannya. Glory be to Allah!
~
Saudara Mat Covid,
Mengenai Azab Allah yang sudah terjadi atau belum terjadi, emuanya ada tertulis lengkap dalam Kitab Taurat dan Injil. Dan puncaknya kelak saat akhir zaman tiba, Allah telah memberikan peringatan-peringatan bagi manusia.
Jadi sudah siapkah saudara jika saatnya tiba yaitu akhir zaman yang segera tiba?
~
Noni
~
Noni,
2:23 , “Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu surat yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.
2:24 , “Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.
Lihat link berikut: http://www.masjidtucson.org/publications/books/bp2/BeyondProbability_TheKey_AlFatehah.pdf?
Apakah ada manusia di muka bumi ini yang bisa membuat satu surah semisal al-fatihah? Buatlah sekarang dan panggilah penolong2-penolongmu jika kamu termasuk orang yang benar.
~
Saudara Mat Covid,
Nabi Islam Muhammad merupakan tokoh yang cukup hebat karena bisa menciptakan Al-Quran melalui wahyu yang ia klaim diterima dari Allah. Mungkin hanya beliau yang bisa membuat hal ini. Namun yang perlu dikaji adalah apakah semua yang tertulis dalam Al-Quran adalah berasal dari Allah atau bercampur dengan motivasi pribadi?
Hal ini perlu direnungkan dan dikaji kembali.
~
Noni
~
Noni,
Tetapi di dalam Isa Al-Masih ada jaminan pasti dan jaminannya adalah Isa Al-Masih sebagi korban yang sejati.
Respon: Wahai Noni tunjukkan padaku bukti Alkitabmu adalah otentik dan bebas distorsi. Juga buktikan Alkitabmu ada signature Tuhan saperti angka 19 pada Al-Quran (74:30-37). Angka 19 membuktikan Al-Quran adalah kitab Tuhan yang hak dan manusia tidak berupaya mendatangkan walaupun satu surah sapertinya (2:23-24). Ingatlah agama berdiri atas bukti-bukti yang nyata bukan atas janji-janji manis yang mempersonakan manusia. Awas! 4:120 setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
~
Saudara Mat Covid,
Bagi kami Isa Al-Masih bukan hanya bukti tetapi lebih daripada itu, Dia adalah jaminan. Bukti memang penting tetapi tidak cukup karena bukti bukan Allah itu sendiri. Karena bukti hanyalah sarana. Bicara tentang bukti akan Allah, tidak hanya terdapat dalam Al-Quran, tetapi juga dalam kitab-kitab suci lainnya, dalam alam ciptaan, bahkan dalam budaya-budaya. Tetapi jaminan sejati hanya ada dalam Allah.
Saudara pun pasti setuju bahwa jaminan nyawa adalah jaminan tertinggi. Isa Al-Masih telah memberikan nyawa-Nya bagi keselamatan murid-murid-Nya saat itu, bahkan bagi manusia. Apakah saudara tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut jaminan Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Noni,
Selamat hari liburan. Tapi jangan lupa postingan gue.
Mohon dipublish dan kasih responnya.
Terimakasih.
~
Saudara Mat Covid,
Berharap saudara dalam keadaan baik. Tentu saja semua komentas dan tanggapan yang esuai dengan aturan yang ada dalam situs ini akan diposting. Namun karena banyaknya komentar yang masuk, maka saudara perlu bersabar sedikit.
~
Noni
~
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh2-sungguh beriman” (Qs:3:49)
See? ini yang kami yakini dan kami taati. Jadi kutipan anda di atas kurang kuat ya.
~
Saudara Hurry,
Kami menghargai pandangan saudara sebagai seorang Muslim yang meyakini setiap apa yang diajarkan. Namsun kita juga perlu mempelajari dan mengkaji setiap ayat yang ada dalam Kitab Allah.
Benar sekali bahwa Isa Al-Masih memiliki keistimewaan, yaitu membua banyak mukjizat. Bahkan dalam Kitab Injil lebih lengkap lagi menuliskan tentang mukjizat yang dibuat Isa. Nmaun tidak sampai di situ, Isa bukan hanya sekedar membuat mukjizat, tetapi setiap perkaatn dan perbuatan-Nya memiliki kuasa yang berasal dari dalam diri-Nya. Hal inilah yang tidak ditulis oleh Al-Quran. Sebab hanay Kitab Injil yang menulikan tentang Isa dengan sangat lengkap.
Isa Al-Masih berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
~
Noni