Nabi Ibrahim, Nabi Islam, dan Isa Al-Masih semua membuat pengorbanan atas nama Allah. Pada waktu hari raya Idul Adha, umat Islam selalu mengingat pengorbanan Ibrahim dengan cara sholat dan memberi korban.
Tapi, bagaimana dengan pengorbanan Nabi Islam dan Isa Al-Masih? Pengorbanan siapa yang terbaik dan layak dirayakan?
Nabi Ibrahim Rela Mengorbankan Anaknya
Dalam Al-Quran dan Alkitab, kita bisa belajar tentang ujian paling berat bagi Nabi Ibrahim. Memang, ceritanya sedikit berbeda dalam kedua ajaran itu, tapi dalam dua cerita ada kesamaan. Allah menyuruh Ibrahim menyembelih anaknya, “. . . aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu . . .” (Qs 37:102).
Ibrahim taat, dan pada saat Ibrahim mau menyembelih anaknya, Allah menghentikannya dan menyediakan seekor domba jantan. Lalu, “Ibrahim pergi mengambil domba jantan itu, lalu mempersembahkannya sebagai kurban bakaran menggantikan anaknya” (Taurat, Kejadian 22:13).
Ibrahim rela mengorbankan anaknya untuk Allah, tapi Allah menyediakan jalan lain. Kisah ini menunjukkan bahwa tujuan Allah adalah menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dan bukan niat-Nya untuk mengorbankan nyawa anak Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim kemudian menjadi teladan kesetiaan dan ketundukan kepada kehendak Allah.
Nabi Islam Mengorbankan Reputasinya
Nabi Islam juga mengorbankan beberapa hal kepada Allah. Misalnya, beberapa saudaranya meninggal selama perjuangan/jihad. Terkadang orang menindas Nabi Islam dan reputasinya di beberapa tempat kurang baik.
Tapi, Nabi Islam masih memiliki kehidupan yang baik. Dia mempunyai sebelas istri, banyak harta, dan cukup banyak pendukung. Islam memenangkan Mekah dan beberapa kota lain. Pasti ada pengorbanan yang lebih mulia lagi.
Jika Anda pikir bahwa pengorbanan Ibrahim atau Nabi Islam yang terbaik, silakan mengemail kami dan jelaskan.
Isa Al-Masih Mengorbankan Diri-Nya
Semua kehidupan Isa Al-Masih adalah pengorbanan besar.
Pertama, Isa meninggalkan tempat-Nya di sorga dan turun untuk menjadi manusia. Dia lahir dalam keadaan rendah. “. . . dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan . . .” (Injil, Lukas 2:7).
Juga, Isa berkata, “. . . tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 8:20).
Tapi, pengorbanan yang paling berat adalah waktu Isa disiksa dan disalibkan. “. . . tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan . . . Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 27:26, 29). Terus, “. . . mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu . . .” (Injil, Lukas 23:33).
Sebagai kesimpulan Injil menjelaskan, “. . . telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Rasul Paulus, Filipi 2:7-8).
Hasil dari pengorbanan besar ini adalah semua orang yang percaya kepada Isa akan dapat pengampunan atas semua dosanya.
Jelas bahwa pengorbanan Isa adalah pengorbanan yang termulia daripada pengorbanan Ibrahim dan nabi lainnya, jadi sebaiknya kita semua merayakannya. Jika Anda percaya ada pengorbanan yang lebih mulia daripada pengorbanan Isa, silakan mengirim email kepada kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Adakah Kurban Lebih Mulia dari Pengorbanan Nabi Ibrahim?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
- Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus Dan Keselamatan
- Orang Muslim Mengorbankan Diri Untuk Menyelamatkan Orang Kristen
- Teka Teki Keadilan Dan Rahmat Allah
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah membaca artikel ini, pengorbanan mana yang termulia – Ibrahim, Nabi Islam, atau Isa Al-Masih? Mengapa?
- Menurut Saudara, mengapa umat Islam merayakan pengorbanan Ibrahim, tapi tidak merayakan pengorbanan Nabi Islam atau Isa?
- Bagaimana pengorbanan Isa dapat mengampuni dosa manusia? Apakah Saudara ingin pengampunan itu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .