Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; …”. Tatkala keduanya telah berserahdiri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis-(nya) … [Allah] panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu … Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan [kambing] yang besar [noble, mulia].”