Satu waktu saya menonton sebuah acara di televisi. Tentang Komunitas Pencinta Hewan. Mereka adalah orang-orang yang bukan saja cinta hewan, tetapi juga memelihara hewan tersebut di rumah mereka. Setiap bulan, mereka harus mengeluarkan dana “pemeliharaan” yang cukup besar bagi hewan tersebut.
Jika manusia saja rela berkorban begitu besar bagi hewan piaraanya, terlebih Tuhan Sang Pemelihara, bukan? Bagaimana agama memberi penjelasan tentang sifat Allah Pemelihara menyediakan jalan keselamatan?
Al-Quran Menyebut Allah Sebatas Pemelihara
Kalimat terakhir pada Qs 4:171 berbunyi, “Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” Apakah maksud dari kalimat ini? Mungkinkah Allah Al-Quran berkata bahwa Dia hanya sebagai pemelihara umat-Nya saja? Bila Allah hanya sebagai pemelihara, lalu bagaimana dosa dapat ditangani?
Dosa adalah masalah utama manusia. Dosa juga yang memisahkan manusia dengan sorga Allah. Kitab Suci Islam berkata, “Sugguh orang-orang yang berdosa itu kekal di dalam azab neraka jahanam” (Qs 43:74).
Lagi, dalam salah satu hadistnya nabi Islam berkata, “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. Belaka” (HSM 2412-2414).
Bila demikian adanya, dengan cara apakah Allah Al-Quran memelihara umat-Nya dari siksa api neraka akibat dosa? Apakah mereka percaya bahwa Allah pemelihara menyediakan jalan keselamatan?
Isa Al-Masih Menyatakan Diri Sebagai Gembala
Kitab Suci Allah menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Demikianlah firman Allah berkata, bahwa jika seseorang ingin terhindar dari siksa neraka, dia harus mempunyai kasih karunia Allah. Dan kasih karunia tersebut, telah Allah berikan melalui Kalimatullah, yaitu Isa Al-Masih.
Itulah sebabnya Isa Al-Masih berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:11). Sebagai Gembala, Isa Al-Masih juga adalah sebagai Allah Pemelihara menyediakan jalan keselamatan. Dia dapat memelihara setiap orang agar terhindar dari siksa api neraka!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Selain dengan menerima anugerah dan kasih karunia Allah, adakah cara lain agar seseorang terpelihara dari siksa api neraka? Sebutkanlah!
- Mengapa amal dan pahala seseorang tidak dapat memasukkannya ke sorga?
- Sebutkanlah bukti nyata dari sifat Allah sebagai Pemelihara yang pernah Saudara alami!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Allah, “Pemelihara” Menyediakan Jalan Keselamatan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Isa bersabda :Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 5:17,19),
Ini lah sabda Isa Al-Masih yang membuat saya meninggalkan Islam dan memeluk agama Kristen sekarang. Karena Kristen agama kasih sayang dan bukan ajaran yang penuh kebohongan dan pembual.
~
Saudara I Love Kristen,
Kalau pun saudara memeluk sebuah agama yang mengajarkan kasih sayang itu memang baik.
Namun ada satu hal yang paling penting, yaitu ketika saudara menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saudara diangkat menjadi anak Allah.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
Slamet
~
Tanggapan untuk Asaudara ILoveKristen,
Isa Al-Masih atau Tuhan Yesus telah membuka mata hati anda.
Isa berkata “Apabila orang mengatakan sesuatu menentang Anak Manusia, ia dapat diampuni, tetapi apabila ia menghina Roh Allah, ia tidak dapat diampuni, baik sekarang maupun di akhirat!” (Injil Rasul Besar Matius 12:32).
~
Saudara Francescus,
Memang benar. Tidak ada seorangpun dapat mengenal Isa Al-Masih yang sesungguhnya, kalau Allah tidak membuka mata hatinya.
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:44).
~
Slamet
~
Saya pun dulu pengikut Kristus dan sekarang memeluk Islam. Karena di dalam Islam manusia hanya menyerahkan diriNya kepada Tuhan. Di dalam penyerahan diri sudah menyatu jalan dan tujuan. Yesus adalah jalan. Jalan ke mana bung?.Jalan kepada Bapa? Bukankah Yesus telah menyatu dengan Bapa di dalam Allah?
~
Saudara Usil,
Ketika menjadi pengikut Isa Al-Masih, sebenarnya saudara mempunyai hak waris hidup kekal di sorga.
Saudara dahulu mati secara rohani karena berdosa dan melanggar perintah-perintah Allah. Pada waktu itu saudara mengikuti kebiasaan-kebiasaan dunia ini; dan saudara menaati roh yang menguasai hati orang-orang yang tidak taat kepada Allah.
Di dalam Isa Al-Masih, sekalipun saudara telah mati oleh kesalahan-kesalahan saudara–oleh kasih karunia kamu diselamatkan.
“Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Injil, Surat Efesus 2:6).
Tentunya orang bijaksana tidak akan melepaskan kedudukannya sebagai ahli waris Kerajaan Sorga, bukan?
~
Slamet
~
Saudara Ibnu,
Mohon maaf apabila kami terpaksa menghapus komentar saudara, Karena komentar saudara sama sekali menyimpang dari topik artikel yang sedang dibicarakan.
Demikian harap maklum dan terimakasih.
~
Slamet
~
Staf IDI,
Saya bingung kalau kita membuka kamus pengertian menjelma adalah berubah wujud. Berarti Tuhan berubah menjadi Yesus. Terus saat Yesus berteriak memanggil Tuhan, di manakah Tuhan itu sementara Dia adalah jelmaan Tuhan ini? Sebagai manusia yang berakal tentunya kita harus gunakan akal itu. Jangan 2+2 = 5 dipercaya saja karena modalnya asal percaya, dan tidak boleh tanya dalilnya.
~
Ketika Tuhan menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih, keilahian-Nya tidak hilang. Isa Al-Masih adalah Allah dan Manusia. Kapasitas-Nya saja sebagai manusia namun berkemuliaan ke-Allah-an. Dia dapat berkarya dengan nyata dalam kehidupan di bumi. Di sini Dia bersabda secara langsung, mengajar, memberi teladan, dan berkarya bagi penebusan umat manusia dari dosa agar terhindar dari hukuman neraka.
“Supaya dalam nama Isa Al-Masih bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi” (Injil, Surat Filipi 2:10). “Yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (Injil, Surat I Timotius 2:4).
~
Slamet
~
Memang aneh hanya dengan modal percaya semua jadi beres. Ibarat satu kelas. siswa pada mata pelajaran yang sama guru yang sama apakah dari sekian siswa yang ada akan mendapat nilai 100? Tentu tergantung bagaimana setiap siswa belajar. Yang tekun dan giat belajar tentunya nilainya bagus. Tapi kalau di Kristen semua sama, orang jahat dan orang baik sama-sama sudah pasti masuk surga. Ini ajaran yang tidak rasional dan masuk akal.
~
Kami setuju apabila kita ingin mendapatkan pahala, memang kita harus bekerja keras dan tekun. Namun tidak demikian dengan keselamatan, keselamatan itu tidak dapat kita peroleh dengan cara melakukan amal dan ibadah sebanyak mungkin. Karena keselamatan itu anugerah Allah di dalam Isa Al-Masih.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu [amal-amal agama], tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu [amal-amal agama]: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Hanya dengan kasih karunia dari Allah saja manusia dapat diselamatkan dari hukuman kekal di neraka. Sebagaimana juga disampaikan Muhammad kepada pengikutnya. “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya”(Hadis Shahih Muslim).
Jadi jelas bahwa amal-amal agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal di neraka!
~
Slamet
~
“Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. Belaka” (HSM 2412-2414).
Mohon sertakan teks aslinya? Sahih atau tidak karena itu bukan firman Tuhan. Tapi kalau di Alkitab jelas sudah bercampur jadi satu. Kalau tidak dapat membaca dan menulis teks aslinya, jangan berani membawa Al-Qur,an di situs ini?
~
Walaupun hadith itu bukan firman Allah, yang jelas tidak ada seorangpun umat Islam yang dapat menolak Hadith. Karena Hadith adalah kumpulan tulisan para cendekiawan yang berisi kisah-kisah kehidupan nabi saudara. Dan salah satu Hadith yang paling terkenal dan dihormati adalah Hadith Bukhari. Umat Muslim memandang hadith Bukhari setingkat di bawah Al-Quran. Hadith ini disebut Sahih (benar, lurus, otentik), karena telah melalui proses otentifikasi yang ketat yang disebut Ilmu Hadith.
Oleh karena itu apabila sebuah Hadith yang sahih menyatakan bahwa keselamatan itu adalah rahmat dan karunia Allah. Mengapa masih juga ditolak dengan dalih bahwa Hadith tersebut tidak ditulis dalam bahasa Arab? Tentunya lebih baik kita menggunakan bahasa yang dapat dimengerti semua orang, bukan?
“Demikian juga halnya dengan kamu yang berbicara … Kalau kata-katamu tidak bisa dimengerti, bagaimana kata-katamu itu bisa berguna bagi para pendengar? Kamu seperti berbicara kepada angin saja” (Injil, Surat 1 Korintus 14:9).
~ .
Slamet
~
Staf IDI lagi-lagi anda menempatkan hadis sahih setelah Al-Quran apa lagi hadis palsu sama dengan Injil kami tidak yakin. Jelas hadis yang anda kutib itu palsu.
~
Jelas hadis yang menuliskan, “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. Belaka” (HSM 2412-2414), bukanlah hadis yang palsu.
Karena isi hadis tersebut di atas cocok dengan ayat Kitab Suci Injil. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu [amal-a mal agama], tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu [am al-amal agama]: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Dan sebagai orang yang bertakwa kepada Allah, tentunya saudara juga mempercayai Kitab Suci Inil, bukan?
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Slamet
~
Kenapa kitab sucin Hindu, Budha, Khonghucu, tidak anda bandingkan dengan Alkitab? Apa karena mereka minoritas jadi anda tidak memandangnya?
~
Saudara Santoso,
Kami tidak bermaksud untuk membandingkan agama, tujuan kami adalah untuk menolong umat beragama memahami lebih jelas lagi tentang siapakah Isa Al-Masih itu menurut ajaran Al-Quran dan ajaran Alkitab.
Karena banyak di antara kalangan orang Kristen yang tidak mengetahui apa yang dikatakan Al-Quran tentang Isa Al-Masih. Begitu juga sebaliknya dengan orang Islam, banyak di antara mereka tidak mengetahui apa yang dikatakan Al-Quran, Hadith, dan para cendekiawan Muslim tentang Isa Al-Masih.
Karena hanya melalui Isa Al-Masih saudara dapat diselamatkan dari hukuman kekal di neraka, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
Banyak umat Kristen salah mengartikan makna Injil. Dalam Injil, Isa datang untuk menggenapi Hukum Taurat yaitu meluruskan ajaran Taurat untuk menyembah Allah yang esa. Itulah arti sebenarnya, bukan menjadikan Isa sebagai Tuhan.
~
Saudara Obama,
Kami setuju dengan saudara bahwa tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah untuk menggenapi Hukum Taurat. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:17).
Dan Isa Al-Masih memerintahkan para pengikut-Nya untuk menyembah Allah yang esa. “….TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4).
Namun perlu saudara ketahui bahwa Isa Al-Masih juga tidak melarang pangikut-Nya menyembah Isa Al-Masih. “Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 28:9).
~
Slamet
~
Nabi dipercayai Allah untuk mengemban tugas pembawa kitab suci yang isinya meluruskan penyembahan kepada Allah sebagai misinya di dunia, bukan menyembah Yesus.
Adam dan Hawa tidak punya ayah dan ibu hanya dengan Kalimat Allah. mereka diciptakan. Logikanya lebih hebat nabi ini dari Isa, Tapi Allah tidak mengajarkan kepada manusia untuk menyembah Adam dan Hawa.
~
Saudara Yurie,
Adam dan Hawa adalah ciptaan Allah, oleh sebab itu manusia tidak diperintahkan menyembahnya. Namun berbeda dengan Isa Al-Masih, Dia tidak diciptakan oleh Kalimat Allah, Dia adalah Kalimat Allah itu sendiri.
“Pada mulanya adalah kalimat, kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah. . . Dan Kalimat itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Jadi Isa Al-Masih identik dengan Allah itu sendiri. Dimana Dia sudah ada sejak dalam kekekalan. Bukan sejak setelah Dia dilahirkan.
~
Slamet
~
Jalan keselamatan bagi Allah berbeda dengan cara dalam Kristen. Keselamatan dalam Kristen caranya adalah menurut Paulus dan gereja.yaitu menyembah Yesus.
~
Saudara Albert,
Jalan Keselamatan bukanlah karangan Rasul Paulus, melainkan Alkitab sebagia satu-satunya wahyu Allah menyatakan demikian.
Melalui Alkitab, kita dapat menemukan tuntunan hidup yang membawa kita kepada Jalan Keselamatan yaitu Isa Al-Masih. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Kedatangan Nabi Muhammad dalam Injil adalah ketika Isa bersabda, “Akan datang seorang nabi dari suku lain setelah aku wafat nanti siapa yang mengikuti dia maka orang tersebut akan selamat.”
~
Saudara Baby,
Alkitab tidak pernah menuliskan nubuat kedatangan Muhammad, apalagi menyebutnya sebagai juruselamat.
Allah hanay menyelamatkan orang-orang berdosa, melalui kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Isa Al-Masih tidak pernah mempercayakan jalan keselamatan kepada nabi lain. Justru Dia mengaku, “Akulah jalan . . . . Tidak ada seorangpun yang datang kepada [Allah] Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Sebutkanlah bukti nyata dari sifat Allah sebagai Pemelihara yang pernah saudara alami!
Allah, Tuhan Maha Kuasa pemelihara langit dan bumi. Sampai saat ini selalu menjaga keteraturan jagat raya. Allah telah menjaga memelihara dan menguatkan iman saya. Sehingga saat ada orang yang membelokan arti ayat-ayat suci Al-Quran di hadapan saya, Allah menambah ilmu agama saya, menambah ilmu injil saya dan menaikan derajat saya.
Allah, Tuhan yang sangat dekat, lebih dekat dekat dari urat nadi. Maha benar Allah dengan segala firmannya.
~
Saudara Malikul,
Saudara menyatakan bahwa Allah menambah ilmu agama saya, menambah ilmu Injil saya dan menaikan derajat saya.
Memang benar melalui Injil Allah menyampaikan kehendak-Nya bahwa Allah sangat mengasihi manusia dan tidak menginginkan seorang pun binasa di neraka.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
To: Maliku Kudus,
Wahyu 14:7 “Dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya , dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
Benar sekali sabda Allah, agar umat tata kepada Anak Tunggal Allah. Sabda-Nya, “Barang siapa percaya kepada Anak [Isa Al-Masih = Yesus Kristsu] ia beroleh hidup yang kekal [sorga] tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak [Isa Al-Masih = Yesus Kristsu] ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah [neraka] tetap ada di atasnya” ( Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
Saudaraku Malikul Kudus, Anda mulai suka dengan Kalimat Allah dan saya doakan agar Anda mengimani dan meletakkan Isa Al-Masih sebagai “Jalan Keselamatan.”
~
Sdr. Natal,
Kami setuju dengan penjelasan yang sdr berikan kepada Sdr. Malikul Kudus. Keselamatan hanya ada dalam Isa Al-Masih. Sebab Dia adalah “Jalan” dan “Kebenaran.”
Kiranya Sdr. Malikus Kudus berkenan untuk merenungkan penjelasan dan kutipan ayat yang sdr berikan.
~
Saodah
~
Saudara Slamet,
Ini ajaran Yesus, dalam Injil Rasul Matius 23:9, “Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.”
Yesus harus diikuti, tapi yang wajib disembah adalah Allah. “Tetapi Yesus berkata kepadanya:”Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8).
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian”(Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23).
~
Saudara Malikul,
Terima kasih untuk komentar yang saudara sampaikan.
Kami juga setuju dengan pernyataan saudara bahwa Isa Al-Masih memerintahkan bahwa manusia harus menyembah Allah yang esa. Bahkan dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih mempertegas apa yang tertulis dalam Taurat “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Injil, Rasul Markus 12:28-31).
Tentu saja umat Kristen dapat dikatakan telah melanggar perintah Isa Al-Masih apabila mereka menyembah nabi atau pun malaikat. Namun
bila umat Kristen menyembah Allah yang telah menjadi manusia, tentunya merekah tidak melanggar perintah Allah, bukan?
~
Slamet
~
Buat Malikul Kudus,
Terima kasih kepada saudaraku, anda mulai mengerti akan Allah. Hal yang pokok dalam mengenal Bapa/Allah adalah “Keselamatan Menuju Sorga”. Mengapa?
Kalam-Nya: “Sebab Aku [Isa Al-Masih] ini Allah dan bukan Manusia, Yang Kudus ditengah-tengahmu, dan Aku [Isa Al-Masih] tidak datang untuk menghaguskan” (Kitab Nabi Hosea 11:9).
Maka Keselamatan Hanya Melalui Isa Al-Masih, bukan Muhammad, karena Muhammad berkata : “Dan tidak ada seorang pun dari padamu [Umat muslim], melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Maka hanya Muhammad meyembah Allah lain bukan Isa Al-Masih sehingga Muhammad ditempatkan dikuburan. Amin Ya Allah ku Isa Amin
~
Saudara Natal,
Nabi Islam memang dengan jujur mengatakan bahwa dia tidak dapat menyelamatkan dirinya dan pengikutnya dari neraka. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu [Umat muslim], melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Namun demikian nabi umat Islam ini mengetahui janji Isa Al-Masih tentang keselamatan. Oleh karena itu beliau juga memohon jaminan keselamatan bagi dirinya. “Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkan saya dengan dengan TEMAN yang Maha Tinggi…”(HS Bukhari 1573).
Siapakah Teman yang Maha TInggi itu? Yang dimaksud nabi Muhammad dengan istilah TEMAN yang MAHA TINGGI tidak lain adalah “Pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat” (Qs 3:45) yaitu Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Silakan buka wikipedia dan akan tertulis sebagai berikut: “Kitab Hosea di dalam Alkitab ditulis oleh nabi Hosea yang mempunyai nama lengkap Hosea ben Beeri dan kemungkinan juga oleh para pengikutnya yang tidak diketahui namanya. Kitab ini merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Lama.
Jadi “Aku ini Allah dan bukan Manusia” tidak diucapkan oleh Isa. Kalau dibaca terus sampai Hosea 11:11, maka tertulis, demikianlah firman TUHAN.. artinya yang mengucapkan adalah Tuhan.
Tuhan mengatakan Aku ini Allah dan bukan Manusia. Yesus adalah manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
~
Saudara Malikul,
Kami setuju bahwa “Aku ini Allah dan bukan Manusia” dalam Kitab Nabi Hosea tidak diucapkan oleh Isa Al-Masih. Namun perlu saudara ketahui Isa Al-Masih adalah Allah, Sang Pencipta alam semesta. “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:10).
Bahkan sistem tata surya dan kehidupan dalam alam semesta ini dapat berlangsung dengan baik, karena ditopang oleh Isa Al-Masih. “Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” (Injil, Surat Ibrani 1:2,3).
~
Slamet
~
Kitab Hosea adalah Perjanjian Lama, tidak di berikan kepada Yesus tapi kepada nabi Hosea.
Dan Hosea 13:4 diucapkan oleh Tuhan bukan oleh Yesus.
Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.
Dalam membaca kitab harus dengan ikhlas, penuh kasih dan berfikir jernih, agar tidak salah mengerti dan salah menduga.
~
Saudara Malikul,
“Tidak ada Juruselamat selain dari Aku” adalah perkataan Allah yang dtulis oleh Nabi Hosea dalam Perjanjian Lama, tetapi dalam Perjanjian Baru malaikat Gabriel juga menyampaikan bahwa Yesus adalah Juruselamat manusia. “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Jadi berdasarkan ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri yaitu Sang Juruselamat manusia.
~
Slamet
~
Buat Malikul Kudus
Topik:Allah, “Pemelihara” Menyediakan Jalan Keselamatan.
Saudaraku, Terima kasih membaca Firman Allah [Injil], jangan membaca Al-Quran ya, karena Al-Quran ajarannya mendatangi neraka Qs 19:71.
Dengan kasih Tuhan, Allahku,Allahmu, engkau dipelihara dengan menebus umatnya, bila Isa Al-Masih [Allah] tidak disalibkan maka neraka tempat manusia, terima Kasih Allahku, Isa Al-Masih, dengan sorga tempat engkau pelihara umatmu bagi yang percaya, Amin.
Allah [ Isa Al-Masih ] adalah “Jalan dan Kebenaran Dan Hidup Kekal [ sorga ]”. Terima kasih Allahku [Isa Al-Masih], hidup kekal, karena engkau Kekal maka kekekalan mu itu engkau pelihara aku luput dari neraka. Amin
~
Saudara Natal,
Kitab Suci Allah memberi penjelasan bahwa orang berdosa akan binasa selama-lamanya. “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Demikian juga dengan penjelasan Al-Quran. “Barangsiapa berbuat dosa. . . , mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk membawa kembali manusia kehadapan Allah. Inilah kabar baik buat Anda, “ … karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Bagaimana manusia dapat kembali kepada Allah di sorga? Isa Al-Masih telah menyerahkan nyawa-Nya untuk menggantikan hukuman dosa di neraka. Sehingga setiap orang yang percaya Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak dihukum. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 8:1).
~
Slamet
~
Sdr. Slamet,
Ajaran Anda membingungkan “Upah dosa adalah maut” apakah kalau Anda mati berarti Anda berdosa?
Semua manusia pasti mati, kalau upah dosa adalah mati, berarti setiap orang Kristen yang mati berdosa dan orang berdosa masuk neraka, apakah mau disebut orang Kristen karena maut semuanya jadi masuk neraka? Mendingan Islam, orang yang mati dengan dosanya yang sangat sedikit, sangat besar kemungkinan masuk surga.
Sangat tidak masuk akal kalau orang Kristen yang sudah dibaptis kemudian menjadi pembunuh kemudian akan masuk surga. Kalau Islam sangat jelas mengatakan “Kalau Anda dan semua orang, banyak melakukan perbuatan dosa akan dihukum masuk neraka, banyak berbuat baik akan masuk surga.
~
Sdr. Malikul Kudus,
Tidaklah membingungkan jika saudara mengerti apa yang Kitab Suci sampaikan sesuai dengan konteksnya. Setiap orang yang berdosa sudah pasti hukumannya kekal di neraka itulah yang namanya “Upah dosa adalah Maut” (Qs 2:81, Injil, Surat Roma 6:23).
Setiap orang akan mengalami kematian, tetapi apabila orang tersebut percaya pada anugerah Allah melalui Isa Al-Masih maka, orang tersebut akan diselamatkan (Injil, Rasul Markus 16:16).
Di dalam Islam sama sekali tidak ada jaminan hidup kekal, yang ada jaminan pasti neraka (Qs 19:71). Lagi pula nabi Islam menyampaikan bukan amal soleh yang menjamin manusia masuk sorga melainkan hanya anugerah Allah. Bukankah ini jelas dan bertentangan dengan apa yang sdr sampaikan? Silahkan direnungkan.
~
Purnama