Tidakkah aneh kepercayaan umat Nasrani yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan? Mungkinkah Tuhan menjadi manusia? Bukankah Isa Al-Masih hanya “utusan Allah”? Mari kita memperjelas hal itu berdasarkan Kitab Suci Allah. Siapakah utusan Allah dari surga yang dapat menolong menyelamatkan manusia dari dosa? Penting untuk dibuktikan!
Inilah kepercayaan kaum Mukmin tentang Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah “utusan Allah” sebagaimana tertulis dalam Qs 4:171, “. . . Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya . . .”
Setidaknya dalam ayat di atas, Al-Quran menyampaikan beberapa gelar untuk Isa Al-Masih.Yaitu: Utusan Allah, Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya, dan Roh dari-Nya.
Baik jika kita memfokuskan satu gelar bagi Isa Al-Masih, yakni “utusan Allah.”
Menurut Kaum Mukmin, Isa dan Muhammad Hanyalah Utusan
Seperti yang terdapat dalam Qs 4:171, Ia disebut “utusan Allah” sehingga umat Muslim hanya mempercayai Isa Al-Masih sebagai utusan. Kata utusan memiliki arti: Orang yang diutus (oleh Allah), untuk menyampaikan wahyu kepada manusia.
Seorang utusan tentu haruslah yang berasal dari dunia ini, bukan? Seperti kaum Mukmin yang mengemukakan nabinya sebagai utusan Allah, yaitu rasul Allah. Dan Muhammad berasal dari dunia ini, bukan?
Lalu bagaimana dengan Isa Al-Masih? Sebagai utusan, apakah Isa/Yesus utusan Allah juga berasal dari dunia ini?
Darimana Asalnya Isa Al-Masih?
Kata-Nya, “. . . Aku telah turun dari sorga . . . untuk melakukan kehendak Dia [Allah Bapa] yang telah mengutus Aku.” Lagi Ia berkata, “Akulah roti hidup . . . roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:38, 34, 33).
Dari kesaksian ayat di atas, bukankah menandakan bahwa Isa Al-Masih berasal dari surga. Hanya Allah dan para malaikatlah yang berada di surga, bukan? Jika Isa Al-Masih berasal dari surga, maka samakah Dia dengan utusan-utusan lainnya? Tidak! Isa Al-Masih utusan Allah dari surga untuk menolong manusia berdosa!
“Utusan Allah Dari Surga” Dia adalah Isa Al-Masih Kalimat Allah
Allah berani meninggalkan segala kemegahan-Nya, keagungan-Nya, kemahakuasaan-Nya untuk menjadi manusia, dalam Pribadi Isa Al-Masih. Apakah Dia hanya seorang utusan biasa? Bukankah Isa Al-Masih berbeda dengan nabi-nabi lain? Sebab Ia datang ke dunia secara khusus, melalui penjelmaan, melalui mujizat kelahiran, tanpa ayah biologis. Bagaimana hal ini terjadi? Sebab Dialah Kalimat Allah yang tidak mempunyai permulaan. Ia berada di sorga sebelum datang ke bumi.
Seorang utusan menyampaikan pesan dari Allah tentang keselamatan yang berasal dari Allah. Tetapi sangat berbeda dengan Isa Al-Masih. Dia “utusan Allah” yang membawa keselamatan hanya melalui diri-Nya. Kiranya Saudara pembaca memperdalam pengertian mengenai keselamatan ini!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah perbedaan pesan yang disampaikan oleh Isa Al-Masih dengan nabi lain?
- Menurut saudara setelah membaca artikel ini, siapakah utusan Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa?
- Jika Isa Al-Masih berasal dari surga, menurut Saudara siapakah Isa Al-Masih itu? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Kalau sempat, kami juga minta saudara mendaftarkan diri untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Siapa Utusan Allah Dari Sorga – Muhammad Atau Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*****
1. Yesus itu Firman Allah yang menjadi manusia. Sedangkan nabi-nabi lain hanya penyampai biasa.
2. Sebagai utusan Yesus mewakili Bapa di surga
3. Salah satu dari lembaga Elohim.
*****
Saudara Joshua,
Kami sampaikan terima kasih atas komentarnya. Kiranya komentar saudara dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi saudara umat Muslim.
~
Slamet
~
Jika anda mengatakan Isa berasal dari surga, bukankah itu hanya klaim dari agama anda? Dan sesuai pendapat anda yang sebelumnya, bukankah klaim itu tidak memiliki kekuatan untuk mengoreksi agama lain?
Berbeda dengan Injil. Al-Quran masih suci dari otak-atik manusia. Di dalamnya banyak bukti yang nyata dan dapat dibuktikan oleh ilmu sains modern.
~
Umat Kristen tidak pernah mengetahui Isa Al-Masih berasal dari sorga, kalau Isa Al-Masih sendiri tidak mengatakan-Nya.
“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13). Jelas, bahwa Isa Al-Masih merupakan utusan dari sorga. Tentu kita perlu memerhatikan hal ini, bukan?
Nah, bila saudara tertarik mendiskusikan tentang Al-Quran, silakan mengunjungi link ini http://tinyurl.com/ppfg2yu
~
Slamet/Solihin
~
Yesus adalah benar. Alkitab juga benar. Yang salah adalah pemahaman anda tentang Yesus dan Alkitab. Saran saya, perbaikilah pemahaman anda tentang Yesus dan Alkitab sebelum terlambat.
~
Saudara Iblis,
Hanya orang-orang yang telah mengalami pencerahan dari Roh Allah yang dapat mengenal “siapakah Yesus Kristus yang sebenarnya?”
Malaikat Gabiel mengatakan Yesus Kristus adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi.
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi” (Injil, Rasul Lukas 1:27,31).
Nabi Muhammad juga mengakui bahwa Yesus Kristus adalah pribadi yang terkemuka di sorga. Bahkan Nabi Muhammad mengatakan bahwa Yesus adalah nafas hidupnya. “Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam” (Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152).
Nabi Muhammad dengan rendah hati mengakui bahwa Isa Al-Masih lebih dari seorang nabi, karena Isa Al-Masih berasal dari sorga. Bagaimana dengan saudara?
~
Slamet
~
Orang kafir itu adalah orang yang menyekutukan Allah. Saya juga tidak mempunyai masalah dengan anda. Siapa utusan Allah dari sorga – Muhammad atau Yesus? Yesus hanya sebagai utusan Allah bukan sebagai Tuhan. Menurutku, anda tidak konsisten. Sekarang bilang A, besok bilang B.
~
Saudara Usop,
Umat Kristen tidak pernah menyekutukan Allah dengan siapapun, dan juga tidak menjadikan Isa Al-Masih sebagai Allah. Justru yang benar adalah Kalimat Allah telah menjadi manusia di dalam Isa Al-Masih.
Bukankah Al-Quran sendiri mengatakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar utusan Allah, bukan? Dia adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia.
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Hal ini juga dijelaskan dalam Qs 4:171. Ini saya kutip ayatnya “Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh daripada-Nya” (Qs 4:171).
Sebenarnya yang tidak konsiten itu siapa? Umat Kristen, Al-Quran atau Saudara?
~
Slamet
~
Kalau membicarakan tentang Yesus, Muhammad sebagai nabi besar mengatakan bahwa Yesus adalah nabi. Umat Muslim juga mengakui Yesus hanya nabi, saksi Yehova mengakuinya sebagai malaikat Mikael. Sungguh ini penyesatan!
~
Saudara Andes,
Memang tidak salah kalau Isa Al-Masih disebut nabi, tapi perlu juga saudara ketahui bahwa Al-Quran juga menyebut Isa Al-Masih dengan “Kalimat Allah”.
“Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh daripada-Nya” (Qs 4:171).
Dan juga mari perhatikan ayat Kitab Suci Allah berikut ini. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Jelas tidak pernah Kalimat Allah itu terlepas dari Allah. Karena Allah adalah kekal maka Kalimat Allah juga kekal adanya. Jadi Isa Al-Masih adalah Allah yang kekal.
Demikian penjelasan kami semoga dapat membantu saudara agar tidak disesatkan. Namun bila kurang jelas, kami persilakan saudara menuliskan email pada [email protected] .
~
Slamet
~
Kepada Staf Isa dan Al-Quran,
Ada kejanggalan dalam ulasan anda dalam artikel di sini: “Hanya Allah dan malaikatlah yang berada di sorga”. Sorga penciptanya Allah. Kalau begitu, pada waktu sorga belum diciptakan, berada di manakah Allah?
~
Saudara Kodrat,
Berdasarkan Alkitab kita mengetahui bahwa Allah itu tidak dibatasi oleh dimensi ruang maupun dimensi waktu.
“Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk” (Kitab Nabi Yesaya 57:15).
Tetapi kita bersyukur bahwa Allah mau masuk ke dalam dimensi ruang dan waktu untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dia mau datang menjadi utusan, tetapi bukan sembarang utusan. Sebab Utusan itu berasal dari sorga.
~
Slamet/Solihin
~
Isa Al-Masih berasal dari sorga. Itu memberi pengertian bahwa sekarang Isa Al Masih tidak berada di dalam Surga. Kehidupan ruhaniah hanya ada 2 yaitu Surga dan Neraka. Karena Isa Al Masih tidak ada di dalam Surga, Jelas dia sekarang ada di neraka.Tuhan tidak berasal dari Surga, karena Tuhan kekal di dalam Surga.Kesimpulan adalah Yesus bukan Tuhan.
~
Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih menjelaskan bahwa semua manusia dari “bawah” atau terbuat dari debu tanah. Ketika meninggal, dia akan kembali menjadi debu. Tapi, Isa Al-Masih datang dari atas; Dia lahir karena Roh Kudus melalui Maria.
“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23)
Tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut. Isa Al-Masih melakukan ini melalui kematian-Nya sendiri. “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Surat Wahyu 1:18).
Isa Al-Masih memegang kunci kerajaan maut dan karena-Nya, Dia sanggup membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Tentunya, apabila Saudara percaya kepada Isa Al-Masih yang adalah Tuhan dan Juruselamat.
~
Slamet
~
Kepada Staff Isa dan Islam,
Kalau Yesus adalah firman, Alkitab itu apa?
~
Isa Al-Masih disebut Firman Allah yang hidup. Karena melalui Isa Al-Masih lah kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah, yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya. Bahkan Isa Al-Masih itulah pesan Allah sendiri. Dia adalah pesan Allah untuk semua orang di segala zaman.
Alkitab adalah Firman Allah merupakan perkataan Allah, di mana Allah berbicara kepada manusia secara tertulis. Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi otoritas dan satu-satunya landasan praktik kehidupan orang Kristen.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
~
Slamet
~
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
“Salam bagimu, sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara. Maka ia hamil kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah. Dan aku telah sampaikan dan menasihatimu maka terimalah nasihatku. Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk.”
~
Memang benar bahwa Adam diciptakan Allah dari tanah, dan semua makhluk hidup yang lain juga diciptakan Allah. “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7).
Namun tidak demikian halnya dengan Isa Al-Masih, Dia adalah satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah. Dia lahir melalui perawan suci Maria karena Roh Allah. Dan Dia satu-satunya pribadi yang berasal dari sorga dan kembali ke sorga.
“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13).
~
Slamet
~
Kepada Nasrani,
Kalau di dalam satu negara ada dua presiden, mungkinkah pemerintahannya bisa berjalan?
Kebenaran di dalam Iman kalian ada dua, Yesus dan Alkitab. Bagaimana mungkin dua kebenaran itu bisa mengatur tata kehidupan di alam semesta dalam satu sistem?
Dua kebenaran itu bisa mengatur, kalau keduanya saling mengisi,saling menggenapi. Yesus ada di dalam Alkitab dan Alkitab ada di dalam diri Yesus. Yesus ada di dalam Alkitab, mana bukti bahwa Alkitab ada di dalam diri Yesus?
~
Isa Al-Masih adalah firman Allah yang hidup, kini Dia telah kembali ke sorga. Namun murid-Nya telah merekam pengajaran dan riwayat hidup-Nya ketika berada di bumi. Dan melalui Alkitab kita dapat mengenal Isa Al-Masih.
Karena di dalam Alkitab, Isa Al-Masih memberitahukan tentang diri-Nya. Kita dapat belajar bagaimana pemikiranNya, perasaanNya, dan bagaimana kita mengharapkan tindakan-Nya.
Isa Al-Masih sebagai firman Allah yang hidup, jelas Dia memahami Alkitab. Dalam pengajaran-Nya, Isa Al-Masih sering menggunakan kalimat “Ada tertulis”. Misal, “Tetapi Yesus menjawab: ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah'” (Injil, Rasul Besar Matius 4:4).
~
Slamet
~
Silakan menjawab pertanyaan tersebut dan Muslim akan menjadi pengikut Kristus kalau kalian bisa menjawabnya.
~
Isa Al-Masih telah menyatakan bahwa seseorang tidak akan dapat datang kepada-Nya dan menjadi pengikut-Nya, kalau orang tersebut tidak ditarik oleh Allah.
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:44).
Kami berdoa agar saudara “dijamah” oleh Allah, sehingga saudara dapat mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
~
Slamet
~
Saudara Gindal, dan Usil,
Kami terpaksa menghapus komentar saudara sampaikan, untuk itu mohon maaf. Karena komentar saudara berdua sama dengan komentar yang disampaikan oleh saudara Netral.
Apabila saudara menginginkan agar kami menanggapinya, silakan saudara melihat pada kolom jawaban di atas.
Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet
~
“Isa, Islam dan Al-Fatihah”
Mari kita bahas, silakan anda duluan yang bertanya.
~
Saudara Nur,
Kami senang apabila, kita dapat berdiskusi tentang topik yang dipaparkan dalam artikel di atas.
Namun apabila saudara, menginginkan diskusi tentang Isa,Islam dan Al-Fatihah, saudara dapat mengunjungi situs kami yaitu www.isadanalfatihah.com/
~
Slamet
~
Staf IDA Ysh,
“. . . Aku telah turun dari sorga . . . untuk melakukan kehendak Dia [Allah Bapa] yang telah mengutus Aku.”
Ayat di atas menyatakan dengan jelas bahwa Al-Masih telah diutus oleh Allah, jika Allah telah mengutus Al-Masih, apakah mereka masih satu kesatuan? Karena tidak mungkin saya mengutus diri saya sendiri untuk melakukan sesuatu.
Analoginya, jika saya menyuruh anda, apakah saya adalah anda? Atau yang benar saya tetap saya, dan anda adalah anda?
Saya yakin dengan seyakin yakinnya bahwa saya tetap saya dan anda tetaplah diri anda. Mohon dikomentari.
~
Gelar yang diberikan Al-Quran bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Allah (gelar kemanusiaan) dan Kalimat Allah (gelar ke-Allah-an) sangatlah tepat.
Oleh karena itu, Allah Bapa mengutus Isa Al-Masih sama halnya dengan Allah mengutus Kalimat Allah, ini dapat diartikan bahwa Allah mengutus Allah.Karena menurut Kitab Suci Injil, “Kalimat Allah adalah Allah”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Untuk lebih jelasnya, mari kita bandingkan dalam Kitab Nabi Yesaya. “Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 55:11).
Jadi bukanlah hal yang aneh apabila Allah menyuruh Allah (Firman Allah), bukan?
~
Slamet
~
Bagaimanapun antara yang mengutus dengan yang diutus tidak akan pernah sama, karena hal itu adalah dua pribadi yang berbeda. Inilah akal sehat yang tidak berlawanan dengan keimanan bahwa Yesus itu utusan Allah. Jadi sembahlah hanya Allah yang mengutus Yesus seperti banyak yang dikatakan oleh Yesus di dalam Injil.
~
Isa Al-Masih tidak menolak bahwa Dia adalah utusan Allah. Isa Al-Masih bersabda,“Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:38).
Orang Kristen juga tidak menyembah manusia melainkan Allah yang telah menyatakan diri dalam Isa Al-Masih. Karena Isa Al-Masih mengaku, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Dan “barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
Slamet
~
Staff IDI menulis,
“Orang Kristen juga tidak menyembah manusia melainkan Allah yang telah menyatakan diri dalam Isa Al-Masih. Karena Isa Al-Masih mengaku, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Dan “barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9)”.
Apakah kalian begitu saja mengartikan ayat tersebut secara eksplisit? bukankah ayat itu adalah “kiasan” yang tidak bisa diartikan secara eksplisit seperti itu?
Akan tidak sama antara “Yang Maha Pencipta” dengan “yang diciptakan” itulah hukum alam yang ditetapkan oleh Allah sendiri. Konsep Trinitas menyalahi hukum alam yang ditetapkan oleh Allah sendiri itu.
~
Saudara Felik,
Kami setuju dengan saudara, namun perlu diketahui bahwa sekalipun Allah tidak dapat dilihat tapi Allah dapat dikenal manusia melalui suara-Nya atau firman-Nya. Dan firman-Nya itu ternyata ada dalam pribadi Isa Al-Masih. Dengan kata lain Isa Al-Masih adalah firman Allah yang hidup. Isa Al-Masih dapat dilihat manusia. Oleh karena itu tidaklah salah apabila dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9, Isa Al-Masih berkata:“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.”
Kita juga mengetahui pada umumnya nabi-nabi dalam penyampaikan firman Allah sering berkata: “Menurut firman Allah …”. Sedangkan Isa Al-Masih dalam menyampaikan firman Allah selalu berkata:”Aku berkata kepadamu sesungguhnya…”
Jadi Allah Tritunggal itu sangat masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum yang telah ditetapkan Allah. Asal kita memperoleh hikmat untuk memahaminya, dan semua itu dapat diperoleh bilamana kita percaya kepada Dia.
~
Slamet
~
Di Amerika tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam.
Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Thomas. Kelima Injil itu diseminarkan dalam rangka mengklasifikasi kan sabda Yesus. Hasil akhir dari penelitian itu menyatakan: “Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya”. Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
~
Saudara Felix,
Injil adalah kabar baik tentang keselamatan dalam Isa Al-Masih. Injil ditulis oleh murid-murid Isa Al-Masih sebagai saksi. “Allah pun telah melengkapi kesaksian mereka dengan tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, dan berbagai mukjizat” (Injil, Surat Ibrani 2:4) .
Oleh karena itu umat Kristen lebih mempercayai kesaksian para penulis dari pada ketimbang hasil penelitian yang baru dilakukan pada tahun 1993.
Apabila saudara bersedia membaca Injil Yohanes dengan benar, tentunya saudara tidak akan percaya kalau dalam Injil Yohanes hampir 100% bukan firman Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Maaf aku cuma mau nanya benarkah ada Injil Perjanjian Lama dan Baru, jangan-jangan sorga juga ada yang baru ada juga yang lama?
~
Saudara Syai Baba,
Sebenarnya kami senang apabila saudara memberikan komentar yang ada kaitannya dengan artikel “Siapa Utusan Allah Dari Sorga – Muhammad Atau Isa Al-Masih?”
Memang benar, Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama meletakkan dasar untuk pengajaran-pengajaran dan peristiwa-peristiwa dalam Perjanjian Baru. Demikian pula, Perjanjian Baru hanya dapat dipahami secara utuh ketika dipandang sebagai sesuatu yang dibangun di atas dasar peristiwa-peristiwa, tokohnya, hukum, sistem persembahan, perjanjian dan berbagai janji Perjanjian Lama.
~
Slamet
~
Untuk Slamet,
Memang akan sangat mengguncang keimanan jika apa yang selama ini diyakini bahwa Injil sebagai sabda Yesus ternyata terbukti secara otentik bukanlah sabda Yesus. Dan upaya anda melakukan penyangkalan atas bukti-bukti dari hasil penelitian itu dengan mengutip ayat yang bahkan bukanlah kanonik utama dari Injil adalah sesuatu hal yang bisa dipahami, namun tidak menjawab substansi utama dari permasalahan yang timbul dari hasil penelitian itu.
Semoga kiranya Tuhan bisa memberikan bimbingannya pada kalian agar bisa menemukan sabda Yesus yang sebenarnya. Dan mengikuti sabda Yesus yang sebenarnya itu agar jalan keselamatan yang diimpikan bisa benar-benar terwujud. Terima kasih.
~
Saudara Felix,
Kritik seperti yang saudara sampaikan terhadap Injil bukanlah hal baru. Namun iman orang Kristen terhadap keautentikan Injil tidak pernah goyah.
Sebelum membuat pendapat pribadi semacam ini, seharusnya saudara lebih dulu membaca Injil dengan pikiran terbuka. Agar saudara dapat mempertimbangkan soal konsistensi, kejujuran, dan keseksamaan Injil tentang kepribadian Yesus secara obyektif. Sehingga pada akhirnya saudara akan menyadari bahwa kisah-kisah ini bukanlan kumpulan dongeng dan percaya.
“Mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka dan menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya”(Injil, Surat Kisah Para Rasul 17:11-12).
~
Slamet
~
Slamet,
Maaf jika saya kembali mengatakan bahwa Injil bukan sabda Yesus itu adalah hasil penelitian ilmiah dari para ahli kalangan internal kalian sendiri.
Jika kalian terus menjawabnya atas nama keimanan Kristiani juga saya memakluminya. Namun idealnya antara keimanan dan akal sehat itu seiring sejalan sehingga tidak menimbulkan keguncangan.
Para ahli dari kalangan internal kalian sendiri pun pastinya mempunyai dasar keimanan yang sama dengan kalian, namun mereka menggunakan akal sehatnya dalam menemukan kebenaran dari apa yang telah mereka imani itu.
Dan hasil penelitian mengungkap fakta dan pembuktian bahwa injil ternyata bukanlah sabda Yesus. Jadi sabda siapa? Karena hanya sabda Yesus yang sebenarnya yang bisa menyelamatkan bukan?
~
Saudara Felix,
Kalaupun saudara mengatas namakan para ahli yang mengadakan penelitian tentang ketidak-autentikan Kitab Suci Injil adalah orang Kristen, jelas tidak benar.
Karena Kitab Suci Injil telah memberikan kriteria apakah seseorang itu Kristen atau bukan Kristen. Sehingga orang Kristen tidak mudah terkecoh olehnya. Mari kita perhatikan apa yang dikatakan kitab Suci Injil terhadap orang yang pura-pura mengaku Kristen.
“Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:19).
Sebaliknya saya sependapat dengan pernyataan saudara bahwa hanya sabda Yesus yang sebenarnya, yang bisa menyelamatkan. Dalam Kitab Suci Injil, Isa berkata:“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:25).
~
Slamet