“Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47). Ini adalah ayat indah dalam Al-Quran tentang Injil yang membuktikan bahwa benar Injil adalah firman Allah.
Kesimpulan: Pandangan Islam mengenai Kitab Injil adalah Firman Allah karena turun dari Allah. Injil wajib diperhatikan oleh, bukan orang Kristen saja, tetapi juga umat Muslim.
Kesaksian Al-Quran Tentang Injil
Bila dalam Injil tidak ada kebenaran, jelas Al-Quran tidak akan memerintahkan agar pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa yang terdapat dalam Injil.
Dalam Injil ada pedoman kebenaran. Akibatnya Al-Quran memerintahkan agar Muhammad bertanya kepada pembaca Injil atas wahyu yang diterimanya. “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu . . .” (Qs 10:94).
Tanggapan Al-Quran tentang Injil Sebagai Pedoman Kepercayaan
Pandangan Al-Quran terhadap Injil adalah Firman Allah. Itu sebabnya Al-Quran berkata, siapa yang tidak memutuskan perkara menurut firman Allah yang terdapat dalam Injil, mereka adalah orang-orang fasik (Qs 5:47). Al-Quran juga memerintahkan Muhammad untuk memastikan wahyu yang diterimanya kepada orang yang membaca Injil (Qs 10:94).
Kedua ayat Al-Quran tentang Injil di atas secara langsung telah menjelaskan bahwa isi Injil wajib untuk dikuasai oleh setiap umat beragama, termasuk umat Muslim dan Kristen. Tujuannya, agar mereka tidak termasuk bagian dari orang fasik.
Mengungkap Kebenaran Injil
Injil adalah ‘kabar baik’. Injil yang dibawa Isa Al-Masih adalah berita kasih Allah. Berita ini dikhususkan untuk manusia yang telah berdosa dan terpisah dari Allah. Allah adalah Allah yang adil. Setiap orang yang berdosa harus dihukum, sebab upah dosa adalah maut.
Tetapi Allah yang adil itu juga Maha Kasih. Dia tidak ingin manusia ciptaan-Nya mati binasa akibat dosa yang mereka derita. Untuk itulah, Allah mengutus Firman-Nya dalam diri Isa Al-Masih ke dunia. Sebagai tebusan Allah, orang yang percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kata kiasan untuk Kalimat Allah, Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kalimat/Firman Allah, yaitu Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk memerdekakan setiap orang yang hidup dalam kegelapan dan ikatan belenggu dosa. “. . . kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32).
Demikianlah penilaian Al-Quran tentang Injil. Dalam Injil ada petunjuk, bukan hanya dapat digunakan untuk memutuskan sebuah perkara, tetapi juga untuk memastikan wahyu yang diterima oleh Muhammad.
[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Kebenaran Injil?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Yang Dimaksud Dengan Istilah “Injil”?
- Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
- Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
- Kyai Islam Menerima Injil Berbahasa Arab
- Isa Dan Injil-Nya Dalam Al-Quran
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Kebenaran Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .