Hidayat adalah mahasiswa di salah satu universitas besar di Indonesia. Suatu hari, dosennya memberi tugas membuat makalah mengenai sejarah kota suci Mekah dan Yerusalem. Dia merasa tugas itu tidaklah sulit karena terdapat banyak bukti sejarah dan arkeologis untuk kota Mekah.
Dia pun memulai penelitiannya lewat internet. Dan, apa yang dia temukan? Ada beberapa hal menarik dalam sejarah kota Mekah dan Yerusalem dibawah ini.
Sejarah Kota Suci Yerusalem
Hidayat menemukan banyak informasi tentang sejarah Yerusalem. Ada bukti bahwa manusia sudah tinggal di sana terus-menurus selama sekitar 5.000 tahun. Suatu sejarawan sudah menemukan nama Yerusalem dalam dokumen-dokumen dari tahun 1900 SM.
Berikut beberapa temuan lainnya:
- Tembok besar Nabi Salomo
- Bukti kehancuran kota Yerusalem karena Raja Babel
- Kolam Betesda dimana Isa menyembuhkan orang sakit
Hidayat membaca, banyak tempat dan kejadian dalam Alkitab telah dibuktikan. Dia puas dengan penelitiannya dan merasa sejarah Yerusalem betul.
Sejarah Kota Suci Mekah
Lalu Hidayat mencari informasi tentang sejarah kota Mekah. Tapi dia ingin perspektif dari luar Islam. Dia ingin sumber yang lebih netral agar informasinya tepat.
Hidayat menemukan beberapa situs yang bisa jadikan sebagai referensi. Berikut adalah fakta yang dia temukan:
- Suku Khuzaa’h dari Yaman membangun kota Mekah setelah abad ke-4 M.
- Sejarawan Islam mendeskripsikan kota Mekah dengan banyak pohon, rumput, dan buah anggur. Faktanya, iklim di sana terlalu kering, juga tidak ada bukti secara biologis terdapat pohon atau rumput.
- Semua kiblat Masjid antara tahun 622-725M berkiblat ke Petra. Sekitar 1.270 kilometer sebelah utara Mekah.
- Kota Mekah pertama kali ada di peta pada tahun 900M, dan dalam literatur pada tahun 740M. Bagaimana mungkin jika Mekah kota besar dan dalam rute perdagangan?
Beberapa sejarawan berpendapat, kota Petra adalah tempat kelahiran Islam, bukan Mekah. Kirimkan pendapat Anda akan fakta ini kepada kami melalui email.
Hidayat sangat bingung. Apakah semua informasi tentang sejarah kota Mekah di atas benar? Jika benar, bukankah sebagian orang akan mulai meragukan ajaran agama Islam dan Al-Quran, khususnya tentang kota Mekah?
Akibat Penelitiannya – Alkitab Dapat Dipercaya
Setelah membaca semua informasi tersebut, Hidayat merasa syok. Sejarah kota Mekah tidak terlalu kuat. Sebaliknya, sejarah kota Yerusalem dan Alkitab sangat kuat. Mungkinkah Alkitab dapat dipercayai?
Selama beberapa bulan kemudian, Hidayat mulai membaca Injil. Dia menemukan ajaran Isa Al-Masih yang luar biasa. Isa pernah menyatakan, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25). Dan “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Hidayat harus memilih jalan mana yang harus dia ikuti – jalan yang menjamin sorga atau tidak. Bagaimana dengan Anda? Silakan sampaikan jawaban Anda lewat email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara akan fakta-fakta di atas tentang sejarah kota Yerusalem? Apakah buktinya cukup kuat?
- Bagaimana pendapat Saudara akan fakta-fakta di atas tentang sejarah kota Mekah? Apakah Saudara pernah melakukan riset sendiri tentang sejarah Mekah?
- Apa akibatnya jika semua fakta di atas benar? Apakah sejarah kota Mekah menurut Islam masih dapat dipercayai? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hasil Penelitian Mahasiwa Islam Tentang Sejarah Kota Suci Mekah” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen
- Benarkah Ibrahim Membangun Ka’Bah?
- Sholat, Kiblat, Dan Konsep “Rumah Allah” Yang Membingungkan
- 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Cari topik yang lain saja. Anda katakan Kota Mekkah kota yang kering, kenapa ada air zam-zam yang tidak pernah kering, anda lihat ayat berikut “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab Nabi Yesaya 9:5). Ayat ini berdusta. Ayat tsb bilang Allah perkasa, tetapi dia mati di tiang salib.
~
Saudara Raditya,
Kami kira, air zam-zam sama sekali tidak dapat menjadi bukti untuk menguatkan sejarah kota Mekah. Salah satu fakta yang ditemukan oleh saudara Hidayat, bahwa kota Mekah tidak seperti yang dideskripsikan oleh sejarawan Islam ‘banyak pohon, rumput, buah anggur.’ Faktanya, iklim di sana terlalu kering, juga tidak ada bukti secara biologis terdapat pohon atau rumput. Ini membuktikan bahwa kota Mekah sejarahnya tidaklah kuat, berbeda dengan Yerusalam. Berharap fakta ini dapat mendorong sdr untuk mendalami Al-Quran dan Alkitab.
Ayat yang sdr lampirkan bukan berbicara dusta, hal itu adalah kebenaran Allah perkasa, mahakuasa. Silakan sdr melanjutkan diskusinya pada link ini https://tinyurl.com/y6w2wkvs.
~
Purnama
~
Kan, sudah sepakat bahwa tidak semua kita percaya apa yang diberitakan sejarawan. Sejarawan itu adalah manusia, bapak bukan tuhan, saya sudah katakan, Al-Quran ini adalah buatan Allah. Mana mungkin bisa salah? Kalau kagak percaya, kenapa bapak tidak cek saja sendiri? Yang ahli sejarah itu adalah Allah Tuhan kami bukan manusia. Nabi Muhammad saw dilahirkan di mana? Aqidah kita jelas, Allah Tuhan kami, Nabi Muhammad adalah utusan-Nya dan Yesus adalah utusan-Nya. Aqidah Kristen samar dan tidak jelas alias abu-abu. Saya katakan lagi, yang namanya sejarah buatan manusia pasti berbeda pendapat. Bukan Al-Quran yang salah, begitu? Bapak, Al-Quran adalah kepastian tanpa ragu bagi orang beriman.
~
Saudara Hakkulah,
Kami setuju, Allah adalah ahli sejarah semua yang terjadi tidak pernah lepas dari pandangan-Nya. Tetapi bukan berarti manusia tidak dapat mencatat dan mempelajari sebuah pristiwa yang sudah terjadi, baik saat ini maupun masa lampau. Nah, sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber sejarah. Tentunya tidak ada yang dapat menyangkal hal itu bila ada bukti, benar bukan? Kota Mekah memiliki sejarah yang tidak kuat, bahkan pernyataan sejarawan Islam banyak yang tidak sesuai dengan fakta. Seperti yang sduah dipaparkan artikel di atas.
Pertanyaannya adalah dalam hal apa Al-Quran memberi kepastian tanpa ragu bagi orang beriman? Mohon pencerahan sdr? Terimakasih.
~
Purnama
~
Terbentuknya kota Mekkah tidak lepas dari dibangunnya kabah sebagai pusat tempat ibadah menyembah pada Allah. Kota Mekkah hanyalah padang tandus yang kering, setelah dibangunnya kabah oleh Nabi Ibrahim dan didukung oleh mata air yang tidak pernah kering yang sebelumnya Allah anugerahkan kepada keluarga Nabi Ibrahim maka lambat lau menjadi kota yang ramai dan fakta ini dibuktikan dengan keberadaan pijakan kaki Nabi Ibrahim pada batu sebagai tempat berpijak dan sampai sekarang masih dapat dilihat . Jadi tidak benarlah yang mengatakan orang-orang yamanlah yang membangun kota Mekkah, justru raja yamanlah yang ingin menghancurkan kabah karena merasa tersaingi akan keramaian kota Mekkah.
~
Saudara Subair,
Menarik sekali komentar sdr. Kami berharap sdr dapat menyertakan pernyataan sdr dengan dalil yang benar. Berpendapat bisa, tapi alangkah baiknya sdr dapat membuktikannya sebagaimana pernyataan fakta yang tertulis sebelumnya.
Kitab Taurat yang ditulis 2000 tahun lebih dulu dari Al-Quran, menegaskan bahwa Ibrahim tidak pernah bepergian ke Arab. Allah memerintahkannya pergi dari negerinya, Ur Kasdim (di Irak) menuju ke tanah Kanaan (di Israel/Palestina). Ia tinggal di kota Bersyeba hingga wafat. Lalu dia dikuburkan di gua Makhpela di kota Hebron (di srael/Palestina). Jarak kota Hebron dengan Mekah sekitar 1400km, (Taurat, Kitab Kejadian 22). Ismail pun tidak pernah pergi ke tanah Arab. Kitab Allah menyaksikan, bahwa setelah Ibrahim mengusirnya, “Maka pergilah Hagar mengembara di Bersyeba” (Taurat, Kitab Kejadian 21:14). Lalu “. . . tinggallah ia [Ismail] di padang gurun Paran [timur Mesir], dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir” (Taurat, Kitab Kejadian 21:21). Jadi, fakta ini membuktikan bahwa Nabi Ibrahim tidak pernah ke Arab, apa lagi membangun kabah. Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/ycwzpbzf. Berharap penjelasan dalam artikel tersebut dapat memberikan pencerahan bagi sdr.
~
Purnama
~
Banyak di dunia yang membenci Israel salah satunya Arab. Saya mau menjadi staff Isa dan Islam, bagaimana caranya?
~
Saudara Brein,
Terimakasih untuk komentarnya. Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana pandangan sdr setalah membaca penjelasan artikel di atas? Karena artikel di atas tidak menjelaskan tentang kebencian melainkan tentang seorang mahasiwa yang meneliti fakta sejarah kota Mekah dan Yerusalam. Berharap sdr dapat menanggapi hal itu. Terimakasih.
Oh ya, mengenai pertanyaan sdr, saran kami sdr dapat mengemail kami di .
~
Purnama
~
Ada 2 syarat untuk masuk ke rumah Bapa: 1. Percaya Yesus (Yohanes 14:6) 2. Miskin (matius 19:24). 12 pengikut Yesus sudah meninggalkan kekayaannya. Sesuai ajaran Yesus. Tapi banyak orang Kristen yang masih mencari kekayaan. Sebenarnya surga mana yang akan dimasuki orang Kristen? Taman Edennya Adam atau ada surga yang lain?
~
Saudara Ijtihad,
Syarat satu-satunya untuk manusia memperoleh keselamatan, surga yang kekal adalah percaya kepada Isa Al-Masih, hanya melalui Dia manusia dapat mengetahui kebenaran (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9-10). Kami berharap bila sdr berkenan untuk mendiskusikan hal itu lebih lanjut, maka silakan sdr mengirim email kapada kami di . Terimakasih untuk pengertian sdr.
Kami bertanya kepada sdr. Apakah sdr sudah membaca penjelasan artikel di atas, mengenai fakta kota Mekah dan Yerusalam? Bagaimana tanggapan sdr? Mohon pencerahannya.
~
Purnama
~
To Raditya,
Yesus mati dan pada hari ketiga bangkit ke sorga. Yang mati adalah Anak Manusia, bangkit menjadi Anak Allah yang hidup kembali ke asalnya sebagai Bapa Yang Kekal. Yesus bangkit berarti telah mengalahkan maut. Itulah keperkasaan yang membawa keselamatan sorgawi.
Muhammad mati sesuai Firman Allah kepada Musa: Ulangan 18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
To Hakullah,
SWT bukan Allah Sejati, tapi illah sesembahan bangsa Arab. Baca saja Ulangan 18:20. Jelas bagi kami tidak mungkin untuk percaya sebab Allah Sejati adalah kasih. Tidak perlu dicek, kalian sendiri sudah menjadi bukti buah karya SWT. 1 Yoh. 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
~
Isi Alkitab bisa dibuktikan melalui arkeologis, hanya Alkitab satu-satunya kitab suci yang bisa ditelusuri bukti arkeologisnya, Alkitab terbukti benar, sementara Al-Qur’an tidak memiliki bukti arkeologis, sama sekali tidak ada bukti bahwa Abraham mendirikan Ka’bah, lagipula tujuan Abraham mendirikan Ka’bah tidak jelas, buktinya bait kudus umat Israel adalah bait Yerusalem, tidak ada para Nabi Israel yang mengenal Ka’bah, padahal konon usia Ka’bah lebih tua daripada bait Yerusalem, klaim Al-Qur’an tidak bisa dipercaya.
~
Saudara Rico,
Terimakasih untuk komentar sdr. Berharap penjelasan sdr dapat dicermati serta memberikan pencerahan bagi pengunjung yang ada di forum ini.
~
Purnama
~
To Hakkulah,
Monggo jawab kenapa kiblat itu dinpindah dari Yerusalem ke Mekah? Berikan dalil-dalilnya jangan ngarang dan ngayal melulu.
~
Saudara Hendy,
Pertanyaan yang sdr sampaikan sangat baik sekali. Kami berharap saudara Hakkullah dapat membaca dan menjawabnya, tentunya menyertakan dalil-dalil yang benar. Terimakasih saudara Hendy.
~
Purnama
~
To Hendy G,
Dalil pemindahan kiblat dari Yerusalem (masjid Aqsa) ke Mekkah, Qs Al baqarah 143-144, Yohanes 4:21 (percayalah padaku wahai perempuan saatnya akan tiba bahwa kamu menyembah bapa bukan digunung ini dan juga bukan Yerusalem), ini berarti Isa Al-Masih mengabarkan bahwa arah kiblat suatu saat akan terjadi pemindahan.
~
Saudara Ridho,
Pernyataan Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 4:21,23. “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem…penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran…” Ini bukan berarti pemindahan kiblat, tetapi penegasan bahwa kiblat orang bukan pada arah tertentu atau bangunan melainkan mengarah kepada Allah. Mengapa? Karena Allah Mahahadir, dan dari pada-Nya sumber keselamatan, bukan bergantung arah kiblat ataupun bangunan. Kami harap sdr membaca lebih teliti dan merenungkan hal itu.
~
Purnama
~
Gunawan dan Admin, sudah dijawab (baca surat Albaqorah ayat 145).
Saya mau bertanya, kenapa yang melahirkan itu wanita bukan laki-laki? Lalu jawaban anda apa? Tolong berikan jawaban anda berdasarkan Alkitab! Silahkan dijawab!
~
Saudara Hakkullah,
Memang dalil pemindahan arah kiblat alasannya hanya karena Allah SWT mau mengetahui orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad (Qs 2:143). Artinya Allah SWT tidak akan mengetahui bila kiblat tidak dipindahkan. Bagaimana menurut sdr?
Kami sangat senang dengan pertanyaan saudara, tetapi kalau boleh tahu, apakah pertanyaan sdr berkaitan dengan artikel di atas? Jika tidak, maka saran kami untuk mendiskusikannya silakan sdr mengirimkan pertanyaan sdr melalui email kepada kami di . Terimakasih untuk pengertian sdr.
~
Purnama
~
Yohanes 4:21 bukan berbicara tentang pemindahan kiblat, Yohanes 4:21-24 berbicara tentang orang Kristen sudah tidak perlu beribadah di Bait Yerusalem lagi seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi, melainkan beribadah secara rohani (Yohanes 4:24 “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”)
~
Saudara Rico,
Terimakasih untuk penjelasan sdr. Kami berharap hal itu dapat memberikan pencerahan bagi pembaca yang ada di forum ini. Isa Al-Masih menegaskan bahwa pusat penyembahan bukan pada bangunan atau tempat maupun mengikuti arah, melainkan mengarah kepada Allah yang maha hadir.
~
Purnama
~
To Ridho,
Baca ya, Yohanes 4:23 (TB) “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
Res: Jadi pada waktu Yesus berbicara pada perempuan Samaria itu, Yesus menjelaskan, bahwa pada saatnya penyembah yang betul itu bukan masalah tempat atau arah kiblat ke mana, tetapi masalah hati dan cara hidup manusia yang akan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran. Allah sejati itu bukan Allah yang seperti Alloh SWT, yang katanya mahatahu, tapi yang ngikut Muhamad saja nggak tahu, sampai-sampai harus pindahin kiblat.
Makanya kalau jawab itu logikanya jalan dan kali bodoh itu jangan merasa pintar. Baca Qur’annya pelan-pelan ya. “Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia, akan berkata: ‘Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis), yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?’. Katakanlah: ‘Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk, kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus’.” – (QS.2:142).
Res: Katanya Alloh SWT yang punya barat dan timur (kalau utara dan selatan punya siapa ya?). Terus apa pentingnya sampai pindah kiblat? Kan timur dan barat Alloh SWT yang punya, apa kontrakan di Yerusalem sudah abis atau gimana?
~
Saudara Handy,
Kami kira perlu untuk berhati-hati dalam berucap, dan sabar untuk memberikan penjelasan. Penting untuk memberikan kesempatan dan waktu bagi saudara-saudara Muslim untuk memahami penyampaian Isa Al-Masih, asalkan penjelasan kita berdasarkan dalil yang benar. Terimakasih untuk tanggapannya dan pengertian sdr.
~
Purnama
~
To Hakkulah,
“Sesungguhnya, jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani), yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebagian dari mereka pun, tidak mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan sesungguhnya, jika kamu mengikuti keinginan mereka, setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu, termasuk golongan orang-orang yang zalim.” – (QS.2:145)
Res: Mana jawaban Anda itu? Coba jelaskan kenapa Alloh SWT memindahkan kiblat itu, dari ayat yang anda tunjukan nggak jelas tuh jawaban Anda. Silakan jawab yang betul.
~
Admin,
Sumber tafsirnya mana? Allah Maha Mengetahui, siapa yang tidak mau mengikuti Rasul-Nya, bukan Allah tidak mengetahuinya, karena mereka mengira beliau saw tidak istiqomah dan Allah Maha tahu ada segolongan manusia yang murtad disebabkan ini. Begitu, bapak. Boleh saya tafsir kai gitu? Anda tafsir Alkitab saja sembarangan, apalagi mau menafsirkan Al-Quran, lebih sembarangan lagi memang ajaran anda abu-abu.
Kenapa shalat menghadap kiblat? Jawabannya karena perintah Allah, bukan jawaban yang anda jawab itu. Kenapa Yuresalam pindah ke kiblat ka’bah?. Karena perintah Allah, kecuali kenapa Allah memindahkan ke arah ka’bah? Ke saya, beda jawabannya. Objeknya harus jelas.
~
Saudara Hakkulah,
Kami tidak menafsirkan ayat Al-Quran melainkan ayat tersebut sudah menyatakan demikian, bahwa supaya Allah SWT akan mengetahui siapa yang mengikuti nabi sdr. Silakan sdr membaca dengan baik Qs 2:143. Berarti jika tidak dipindahkan kilbatnya maka Allah SWT tidak akan mengetahui yang mengikuti Nabi Muhammad. Benar, bukan?
Bila benar hal itu adalah perintah Allah, maka pertanyaannya mengapa arah kiblat sdr harus menghadap ka’abah? Apakah kiblat ke arah ka’abah menjadi jaminan bahwa ibadah saudara diterima Allah? Apakah dengan demikian, maka saudara pasti masuk sorga? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Purnama
~
Bapak admin ini tidak paham,
Kalau ada bahasa kayak begitu, biasanya diuji keimanan yang mengakui dirinya beriman agar kita mengetahui kedoknya. Bagaimana cara Allah membongkar kedoknya? Iya itu, diuji.
Allah tahu ditengah kita ada yang mengaku dirinya beriman padahal tidak beriman. Selama ini kita lihat hanya zhahir saja. Sahabat yang menganggap mereka beriman, ternyata tidak beriman. Kalau tidak diuji. Bagaimana sahabat bisa tahu kalau mereka itu tidak beriman? Allah sendiri mengajarkan kita untuk tidak buruk-sangka kepada orang yang mengaku dirinya beriman. Biar Allah saja yang membongkarnya dengan caranya Dia, tidak percaya? Lihat saja asbabunnuzulnya beda dengan ajaranmu pak.
~
Saudara Hakkullah,
Sebenarnya arah atau kiblat tidak menentukan ibadah seseorang diterima Allah. Itu sebabnya Isa Al-Masih tidak pernah menekankan kiblat dalam peribadatan manusia. Sebab Allah mahakuasa dan mahahadir. Allah tidak dibatasi oleh arah atau kiblat. Justru, Isa Al-Masih menekankan bahwa penyembah Allah harus menyembah dalam roh dan kebenaran.
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”(Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23-24).
Inilah ajaran yang benar-benar dari Allah.
~
Slamet
~
To Staff dan Hendy,
Tentang pemindahan kiblat dari baitul Naqdis ke Ka’ba di Kota Mekkah merupakan perintah Allah swt yang wajib ditaati. Jadi jangan ditanya mengapa, namun hikmahnya agar ada kesatuan arah dalam shalat. Dan tentang kiblat dalam shalat merupakan syarat sahnya shalat dan diterima oleh Allah swt. Jika telah dilakukan dengan benar ikhlas, maka sesuai janji Allah swt bagi hamba-Nya yaitu surga.
~
Gunawan, baca juga sebelumnya. Jawaban secara ringkasnya, sebagai ujian. Allah menguji hambah-hamba-Nya. Boleh saja saya jawab secara umum, baca surat Al ankabut ayat 2-3. Setelah itu, apa yang terjadi? Agama kita jelas. Ada yang mengikuti Rasul dan ada yang keluar setelah itu. Kenapa ada golongan yang tidak mengikuti Rasul? Admin bilang, Allah tidak tahu. kenapa dia menganggap seperti itu? karena dia tidak tahu problemnya. Kenapa anda beribadah di gereja? Kenapa Yesus memerintahkannya? Perhatikan mana dalilnya, mana contohnya, mana riwayatnya. Yesus tidak pernah memerintahkannya dan juga tidak ada contohnya, serta riwayat yang jelas. Agama ini benar-benar ajaran abu-abu alias tidak jelas.
~
Saudara Hakullah,
Sebenarnya ketidakmahatahuan adalah sifat manusia, sedangkan Allah Mahamengetahui segalanya bahkan sebelum segala sesuatu terjadi. Benar, bukan? Dari uraian sdr terlihat jelas itu adalah rencana dan kehendak manusia, sehingga akan tahu mana yang mengikuti nabi sdr dan tidak. Logis, karena manusia tidak mahatahu, dengan cara demikian maka akan tahu mana yang mengikuti dan mana yang tidak. Bila membaca penelitian mahasiswa di atas, jelas arah kiblat Muslim mengarah ke petra, artinya Iman Muslim dimulai dari tempat tersebut. Lepas dari hal itu, arah kiblat serta pusat penyembahan saudara sama sekali tidak menjamin bahwa ibadah atau doa sdr diterima. Bagaimana sdr?
Ajaran Isa, menegaskan pusat penyembahan bukan diarahkan pada bangunan, batu atau sebagainya melainkan kepada Allah Mahahadir. Allah mahamendengar dan mengetahui, semua orang dapat membangun hubungan dengan Allah tanpa ditentukan waktu ataupun batas-batas tertentu.
~
Purnama
~
To Ridho,
Makanya anda itu harus kritis dan skeptis terhadap Qur’an, sama kritis dan skeptisnya terhadap AlKitab, jangan iman buta. Coba masuk akal tidak perintah Alloh SWT itu sampai mindahin kiblat supaya dia tahu mana yang ikut Muhammad atau tidak, katanya dia mahatahu dan yang punya barat dan timur (walaupun utara dan selatan bukan dia yang punya ya), terus apa makna kesatuan arah kiblat, apakah dengan sholat ke kiblat memberikan hidup kekal dan keselamatan kekal anda? Berikan dalil-dalilnya. Masa sholat yang diterima harus arah kiblat, kalau tidak kekiblat tidak diterima? Itu menandakan bahwa Alloh SWT itu adalah Alloh yang terbatas. Jadi kesimpulanya Alloh SWT itu bukan Allah sejati.
~
Saudara Hendy,
Terimakasih untuk komentar dan pertanyaan sdr. Kami berharap saudara Ridho dapat membaca dan menjawab pertanyaan sdr. Memang Iman harus dibangun berdasarkan kebenaran Allah, kami tidak mau bila pengunjung forum ini membangun imannya berdasarkan pernyataan manusia atau pun asumsi.
~
Purnama
~
To Hendy,
Al-Quran adalah wahyu Allah swt maka wajib diikuti, diyakini, difahami dan diamalkan bukan dikritisi. Seperti Alkitab anda yang sekarang ini yang terdapat kontradiksi ayat satu dengan lainnya, banyak versi dan tidak ada kitab rujukan Injil yang asli hingga tidak ada satupun yang menghafalnya karena sudah tidak murni sebagai kitab suci. Apakah anda tidak berpikir tentang hal tersebut? Apakah anda selama ini ikut saja tanpa merenungkan status keaslian dan kebenarannya?
Tentang pemindahan kiblat ke arah ka’bah itu adalah perintah Allah swt (Qs albaqarah 144). Ini bukan berarti kebaktian tersebut bukan mengarah timur, barat atau kearah lainnya yang lebih baik namun merupakan perintah yang wajib ditaati.
~
Saudara Ridho,
Jelas kita semua mengetahui bahwa Injil itu adalah wahyu Allah. Dan tentang wahyu Allah ini Al-Quran mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengubah Kalimat Allah , “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya” (Qs 18:27).
Dengan kata lain kalau Allah dapat menjaga Al-Quran tentunya Dia juga berkuasa menjaga Injil, bukan?
Siapakah saudara sehingga dengan berani melemparkan tuduhan kalau KItab Suci Injil sudah tidak murni?
~
Slamet
~
To Ridho,
Makanya kalau comment itu jangan asal, memangnya Qur’an tak ada yang kontradiksi? Banyak, bahkan Qur’an itu banyak ayat-ayat yang tidak masuk akal, juga anda tahu di antara ke 4 trnaskrip tertua Qur’an tidak ada yang sama satu sama lain, apalagi sama dengan Qur’an yang modern sekarang ini, pelajari dong sejarah Qur’an. Sedangkan Al Kitab itu yang versinya berubah itu terjemahanya, sedangkan bahasa aslinya tidak pernah berubah. Karena bahasa itu berkembang seperti teckhnology.
Makanya saya memberi anda saran, jangan tertipu oleh si Jin bin satan bin iblis, carilah kebenaran bukan keyakinan, jangan asal terima saja tapi anda itu harus berpikir kritis dan skeptis terhadap semua kitab termasuk Taurat, Al Kirtab dan Qur’an, selidiki sungguh-sungguh dan simpulkan apakah Qur’an itu kitab yang betul dari Allah sejati?
~
Saudara Hendy,
Memang tidak ada salahnya bila manusia mempelajari atau bersikap skeptis terhadap Wahyu Allah, baik yang ada dalam Alkitab maupun Al-Quran. Dengan demikian, maka manusia akan tahu mana Kitab Suci Allah yang benar ataupun yang tidak. Kebenaran Allah tidak dapat dikaburkan ataupun diselewengkan, hal itu akan terbukti karena Allah mahakuasa yang menjaganya. Nah, Al-Quran sudah memiliki kemajuan yang cukup baik mengakui bahwa Taurat dan Injil adalah Firman Allah, Wahyu Allah yang harus dipelajari dan diimani oleh semua orang (Qs 2:136, 3:3-4, 5:46). Berharap pengunjung forum ini dapat memahami hal ini dan mempelajarinya, di dalam Taurat dan Injil terdapat petunjuk dan cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa.
~
Purnama