Di Malaysian Airlines terdapat alat elektronik penunjuk arah kiblat bagi penumpang yang ingin sholat. Malaysian National Space Agency (Angkasa) bahkan pernah mensponsori konferensi ulama-ulama yang bertujuan menentukan kiblat bagi angkasawan yang mengelilingi bumi.
Selain arah sholat, kiblat Islam menentukan arah memakamkan orang dan menyembelih hewan.
Mengapa Kiblat Penting Bagi Mukmin?
Ulama akan menjawab, “Berkiblat adalah perintah Allah!” “. . . Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya . . . ” (Qs 2:144. Perhatikan, ayat ini tidak memuat kota Mekkah).
Perintah ini masuk akal. Di tempat Masjidil Haram ada Kaabah dan Batu Hitam (al-Hajr Aswad).
Dari tahun 610 s/d 623 Kiblat Islam mengarah ke Yerusalem. Kemudian Nabi Islam menyuruh umatnya berkiblat ke Masjidil Haram.
Petra atau Mekkah, Arah Kiblat Islam Awal Agama Islam?
Dalam buku “Qur’anic Geography,” hasil riset ahli arkeologi Dan Gibson, terdapat informasi baru mengenai kiblat pada awal Islam.
Beliau menemukan arah kiblat di mesjid-mesjid terkuno yang didirikan pada awal Islam. Ia mendasarkan risetnya pada satellite imaging (membuat gambar dengan satelit).
Antara tahun 622-725M (1-107 AH) kiblat semua mesjid kuno yang ia periksa, (antara lain, mesjid Kufa dan Wassit di Irak, mesjid Fustat di Mesir) berkiblat ke Petra. Kota ini terletak 1,270 kilometer sebelah utara Mekkah.
Demikian purbakalawan berkesimpulan kiblat Islam yang pertama mengarah ke Petra di Yordania. Sesudah 725M, sebagian mesjid baru berkiblat ke Mekkah. Sesudah tahun 822M semua mesjid baru berkiblat ke Mekkah. Para agamawan perlu mempertimbangkan penemuan baru ini. Jika Anda ingin informasi tambahan, silakan menghubungi kami.
“Kiblat” Umat Kristen
Umat Kristen tidak mempunyai kiblat. Tidak berdoa ke arah Yerusalem. Mengapa? Bukankah Yerusalem kota asal Isa Al-Masih?
Makam Isa Al-Masih di Yerusalem tetapi kosong! Akidah Kristen dan Islam menekankan Isa Al-Masih di sorga. Allah juga berada di sorga. Firman-Nya, “Langit adalah takhta-Ku” (Injil, Kisah Para Rasul 7:49). Isa Al-Masih mengajar umat-Nya berdoa, “Bapaku di sorga”
Karena alasan-alasan ini para Mukmin mesti setuju, tidak pantas umat Nasrani berkiblat ke Yerusalem. Jika Anda mempunyai pandangan lain, silakan mengemail kami.
Sikap Hati Jauh Lebih Penting dari Kiblat
Ayat suci menekankan, jika menyimpan dosa dalam hati, Allah tidak akan mendengarkan kita (Mazmur Allah, 66:18).
Karena itu umat Allah perlu berfokus pada pembersihan hati saat sembahyang dan bukan masalah kiblat.
Injil Allah membuka satu-satunya cara untuk melenyapkan dosa dari hati. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia [Isa] . . . akan . . . menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat I Yohanes 1:9). Jika hati bersih dari dosa, bagaimanapun arah kiblat, Allah akan mendengarkan doa kita!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa kiblat Islam pada awal agama Islam mengarah ke kota Petra? Bagaimana penemuan baru ini akan mempengaruhi agama Islam pada masa ini? (Kalau Saudara lebih senang mengemail kita dengan jawaban ini, klik di sini.
- Apakah Saudara merasa orang Kristen lebih baik berkiblat ke Yerusalem? Jelaskanlah alasan-alasan Saudara.
- Apakah Saudara merasa lebih penting orang bershalawat memperhatikan kiblat atau pembersihan hatinya dari dosa? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
doelkesit mengatakan
~
Apa yang diributkan, aku ini siapa, aku tak bertempat tapi menempati segala ruang, aku yang awal dan yang akhir, aku yang jauh dan yang dekat, aku ada dalam hati (renungan). Dia yang lebih tau terserah apa kata sangkaan hambaku kepadaku. Kita ini saudara hakikatnya bani Adam. Trimakasih semuanya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Doelkesit,
Sepertinya saudara seorang puitis, menyampaikan sesuatu melalui syair yang tidak semua orang dapat memahaminya. Untuk itu kami berharap saudara berkenan menjelaskan komentar sdr, supaya dapat dipahami secara jelas oleh pengunjung forum ini. Apakah komentar saudara berkaitan dengan artikel di atas? Atau ada maksud tertentu yang sdr mau sampaikan? Silakan sdr menjelasakannya. Terimakasih Sdr. Doelkesit.
~
Purnama
Ilham mengatakan
~
Untuk Umat Kristen,
Anda tentu saja tidak punya kiblat karena Isa tidak pernah bangun gereja untuk ibadah nyanyi di Yerusalem sepanjang hidupnya. Silakan bolak-balik Alkitab anda kapan Isa pernah bangun gereja. Isa tidak pernah menyuruh umatnya bangun gereja dengan logo salib. Jadi, bagaimana anda berkiblat? Sedangkan di Yerusalem sudah terbangun Masjid jauh sebelum Tuhan Yesus anda lahir. Tahu? Namanya Masjid AlQuds (Baitul Maqdis) ini kiblat pertama Mukmin sebelum Mekkah.
Jadi, Mukmin ada tiga masjid suci Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Baitul Maqdis. Simbol Masjid bulan bintang karena langit dan bumi ciptaan Allah. Nah, simbol salib, gereja anda apakah seruan Isa? Ritual yang anda kerjakan seruan Isa? Coba buktikan!
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Ilham,
Memang Isa Al-Masih tidak pernah membangun gereja. Sebab Isa Al-Masih tidak pernah membawa agama Kristen. Namun, Isa Al-Masih mengarahkan kiblat manusia bukan pada arah bangunan tertentu, tetapi kepada Allah. Apakah Allah hanya ada di arah bangunan tertentu seperti Kabah? Bukankah Allah mahahadir? Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman kepada seorang perempuan, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem…penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:21, 23).
Pertanyaannya, apakah kiblat ke Mekah menjadi jaminan bahwa ibadah saudara diterima Allah? Apakah dengan kiblat ke Mekah, maka saudara pasti masuk sorga? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Solihin
no name mengatakan
~
Kenapa semua mempermasalahkan simbol. Namanya keyakinan itu sumbernya di hati.
Tempat kita terarah saat beribadah cuma symbol. Ka’bah itu di dalamnya ada hajr aswad. Semua yang ada di Kitab Suci jangan ditelan mentah-mentah. Lebih jelasnya simbol buah kelapa dan Kitab Suci itu pedoman atau petunjuk umat manusia agar bisa menembus di kedalaman hatinya sampai air kehidupan.
Tentu kalian semua tahu bagian buah kelapa? Kulit, serabut, tempurung, daging, air. Sayangnya manusia kebanyakan kesusahan menembus tempurung yang keras, simbol kerasnya hati manusia. Karena ego. Kalau dalam bahasa Islami di dalam hati ada qalbu. Dalam qalbu ada tabir (tempurung). Kalau bisa membuka tabir ada daging, (hakekat) puncaknya air kehidupan.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara No name,
Memang benar bahwa tidak ada gunanya kita mempersoalkan simbol. Sebab Allah melihat kedalaman hati manusia. Saat kita beribadah pada Allah Sang Pencipta kita perlu membersihkan hati kita, sebab kita akan menghadap Allah yang Maha Suci.
~
Noni
LUTFI mengatakan
~
Apa yang sudah diformalkan oleh Tuhan semesta alam tidak usah diperdebatkan, pernyataan post Mimin hanya ingin sebuah pembenaran saja. Isa Alaihi salam adalah nabi kami umat Muslim dan agama yang dibawa pun bukan Nasrani melainkan Islam, yang pada akhirnya Islam dari zaman Nabi Adam disempurnakan oleh Junjungan kami Nabi Mulia Muhammad shalallahu’alaihu wassalam. Kami Muslim berkiblat atas apa yang diwahyukan Rabbul Al-Amin kepada nabi kami, kami mendengar nabi kami dan mematuhinya tanpa ada pertanyaaan. Karena itu aturan harus berkiblat ke Ka’bah, semua itu hanya dapat dimengerti oleh Muslim sejati.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
saudara Lutfi,
Menarik sekali komentar sdr. Kami tidak mendebatkan apa yang telah menjadi ketetapan beribadah dalam Islam, tetapi kami hanya mengajak untuk sdr berpikir. Mengapa arah kiblat umat Muslim mengarah di tempat Masjidil Haram, sedangkan di sana ada Kaabah dan Batu Hitam (al-Hajr Aswad)? Mengapa menyembah Allah harus menghadap Kaabah dan Batu Hitam (al-Hajr Aswad)? Bukankah Allah Mahahadir, dapat mendengar dan menerima penyembahan manusia tanpa harus menghadap satu arah? Apakah sdr pernah memikirkan hal itu? Bagaimana sdr?
Isa Al-Masih tidak pernah membawa atau pun mendirikan sebuah agama, melainkan Isa datang ke dunia ini untuk menjadi juruselamat manusia (Injil, Rasul Matius 20:28, Rasul Lukas 2:10-11). Itu sebabnya Isa mengajarkan untuk penyembahan manusia harus menghadap Allah, bukan pada arah tertentu, apalagi menghadap ke sebuah objek.
~
Purnama
no name mengatakan
~
Artikel mengenai mengapa menghadap kiblat banyak diterangkan pula di internet, Anda tinggal men-search-nya. Jadi tidak perlu saya kopas di sini, silahkan anda pelajari sesuai pemahaman sendiri, jika gagal paham silahkan email ke saya.
Yang membingungkan kenapa seorang manusia bisa diangkat sebagai TUHAN oleh manusia? Kenapa TUHAN bisa mati? Sebutkan salah satu firman yang menyebutkan “Aku adalah tuhan, maka sembahlah aku?” Jika memang Nabi Isa adalah Tuhan.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara No Name,
Kami sangat senang jika saudara dapat mendiskusikan hal itu secara pribadi dengan kami, jika saudara mempunyai pandangan yang lebih jelas maka kami sangat terbuka dengan hal itu. Kami siap berdiskusi dengan saudara, silakan sdr menemail kami di .
Pertanyaannya, apakah arah kiblat dapat menentukan doa sdr diterma? Dan dapatkah berkiblat ke Mekah dapat menjamin sdr memperoleh keselamatan yang kekal? Bagaimana sdr?
Pernyataan saudara mengenai manusia diangkat Tuhan, kami tidak setuju. Mengapa? Tidak layak manusia diangkat Tuhan. Nah, Isa A-Masih adalah Tuhan yang menjelmah menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Dia mahakuasa dan dapat melakukan apa saja sesuai kehendak-Nya. Kami memiliki artikel yang membahas hal itu secara khusus, silakan klik di sini https://tinyurl.com/y6w2wkvs.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Kiblat menentukan sholat Muslim sah atau tidak. Tujuan kiblat agar Allah Al-Quran dapat mengetahui antara pengikut Muhammad atau bukan. Bukankah bertentangan dengan “Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS 57:3). Muslim claim Allah Al-Quran adalah maha segalanya tetapi dalam Al-Quran sendiri menentang claim tersebut. Pernah suatu ketika Muhammad mengakui dikuasai oleh syaitan, sehingga salah menerima wahyu (QS 22:52).
Menurut Muslim apakah batu asward dapat menghapus dosa dan menjadi saksi umat Muslim? Bagaimana mesjid kuno di Mesir dan Iraq yang menghadap Petra, bukankan arah kiblat dari selisih derajatnya sangat menyimpang dengan arah Mekah? Apakah Muhammad buta arah, selain buta huruf?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Jesus Park,
Komentar seperti ini di kalangan umat beragama memang sering muncul, kenapa umat muslim sholat menghadap kiblat (Ka’bah). Dengan demikian apakah itu sama saja umat Islam menyembah berhala yang disebut Ka’bah?
Satu sisi umat Islam sangat menentang penyembahan terhadap berhala, sedangkan sisi yang lain umat Islam sholat wajib menghadap kiblat (Ka’bah) ketika sholat. Oleh karena itu untuk amannya, jawabannya karena sholat menghadap Ka’bah itu adalah perintah Allah.
Hal ini sebenarnya sama dengan kasus mencium batu Hajar Aswad dari hadist berikut. “Abis bin Robiah, ia berkata Aku pernah melihat Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad.” Lantas Umar berkata, “Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu” (HR. Bukhari no. 1597, 1605).
~
Slamet
Man mengatakan
~
Asslamuallaikum,
Allah maha mengetahui dan maha melihat ‘yang menciptakan alam semesta, tentang kiblat Islam’umat nabi Muhammad tidak pernah menyembah berhala, melainkan dia memberi petunjuk kepada umat’bahwa manusia yang diturunkan ke dunia ini dari keturunan nabi Adam a.s bahawa manusia itu bersaudara. Maka itu ajaran nabi Muhammad swa. Bahwa umat Islam harus bersatu menyembah allah maka allah swt mengutuskan nabi Muhammad swt menetapkan kaabah sebagai kiblat untuk menyatukan umat Islam agar bersatu. Maka diturunkanlah batu suci dari surga sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Maka dicium batu itu agar kelak nanti umatnya sentiasa bersatu, bukan untuk disembah tapi untuk menyatukan umat Islam.
Jesus Park mengatakan
~
Untuk Man,
Bersyukur jika pendapatmu bahwa manusia itu bersaudara. Tetapi tidak sesuai dengan Al-Quran yang Man imani. “Janganlah orang-orang Mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali, dengan meninggalkan orang-orang Mukmin (Qs 3:28). “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu, pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran, atas keimanan” (Qs 9:23).
Siapa yang menginginkan arah kiblat ke Mekah? Mengapa saudara mengagungkan batu? Apa benar batu itu suci? Apa buktinya kebesaran allah Al-Quran, hanya melempar batu hitam dari surga? Apakah benar semua golongan Muslim disebut Islam juga?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Memang Allah umat Muslim di satu sisi sangat melarang pemujaan berhala. karena penyembahan kepada berhala adalah dosa syirik.
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (Qs 4 :116).
Namun di sisi lain ada kewajiban bagi semua Muslim untuk mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), ketika mereka menunaikan ibadah haji. Mereka semua berlomba bahkan rela saling dorong agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya. “Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan”(Qs 7:192).
Demikian semoga dapat menjadi bahan perenungan untuk kita semua.
~
Slamet
Umat Muhammad mengatakan
~
Kalau diperhatikan admin, maaf non Muslim ya? Kalau bicara tidak satu aqidah maka yang akan terjadi hanyalah debat kusir,kami(muslim) menyakini perintahNya (Allah SWT).
Kalau segala sesuatu telah diperintahkan oleh Allah SWT sebagaimana telah dititahkan kepada Nabi serta RosulNya,apa hak anda untuk menanyakan tentang perintahNya.
Karena saya khawatir ketika hal ini dijawab, maka tidak akan ada berkesudahan,bisa jadi nanti bertanya kenapa Muslim wajib shalat, khitan, puasa Ramadhan dll.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Umat,
Jelas kami tidak akan pernah mempermalahkan akidah dalam agama saudara. Kami hanya menyampaikan kabar gembira yaitu keselamatan sebagai rahmat Allah untuk setiap orang berdosa. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Bagaimana menurut saudara, adakah keslamatan di luar Isa Al-Masih?
~
Slamet
Lupus mengatakan
~
Pencerahan yang luar biasa. Super.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saduara Lupus,
Terima kasih untuk tanggapan sdr. Kami senang bila artikel di atas dapat mencerahkan sdr. Berharap kebenaran yang sdr terima dalam artikel ini dapat sdr bagikan kepada orang-orang yang ada sekeliling sdr. Terima kasih.
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Umat,
Apakah beda aqidah, kita tidak dapat mempelajarinya? Berikan kami informasi tentang Islam jika saudara mengerti, salah satunya kiblat Islam? Mengapa tidak boleh bertanya, jika saudara tidak mengerti, untuk apa saudara mengimani yang saudara tidak tahu, mungkin bisa menyesatkan saudara? Bukankah agama lain juga klaim agama mereka yang benar? Tambahlah ilmu sehingga tidak terjebak agama yang tidak saudara kenal.
Jika saudara mau menjawab, pertanyaannya:
Siapa yang menginginkan arah kiblat ke Mekah? Mengapa saudara mengagungkan batu? Apa benar batu itu suci? Apa buktinya kebesaran allah Al-Quran, hanya melempar batu hitam dari surga? Apakah benar semua golongan Muslim disebut Islam juga?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Jelas Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan kepada para pengikut-Nya untuk menghadap pada bangunan tertentu, ketika sembayang. Karena Allah tidak berdiam pada bangunan tertentu seperti Kabah. Allah mahahadir.
Oleh karena itu Isa Al-Masih pada suatu ketika bicara kepada seorang perempuan mengatakan, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem…penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:21, 23).
~
Slamet
Nangdhar mengatakan
~
Kiblat pertama umat Islam itu Masjid Aqsa di Yerussalem. Lucu sekali. Dan Gibson memelintir data arah qiblat menjadi Petra, karena bila diperhatikan Petra dan Masjidil Aqsa relatif berdekatan. Bahkan arahnya sama bila dilihat dari arah Mesir, Afrika maupun dari Iraq.
Sedangkan cerita yang coba dibangun dari literatur disertai data arkeologis terkesan dipaksakan. Belum lagi meragukan Hadist Bukhari di sesuatu hal, tapi menggunakan Hadist Bukhari yang lain untuk menguatkan pendapatnya. Cerita pemindahan Ka’bah juga kurang bukti dan lebih mengarah ke opini karena dia sendiri mengatakan ada lack pf literatur pada tahun 70 M. Terus dapat cerita dari mana? Persis Ratna Sarumpaet.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Nangdhar,
Jelas artikel yang kami paparkan mengenai perubahan arah kiblat didasarkan pada penelitian ahli arkeologi Dan Gibson, di dalam buku “Qur’anic Geography.” Ia mendasarkan risetnya pada satellite imaging (membuat gambar dengan satelit).
Namun bagi kami perubahan arah kiblat tidak menjadi masalah karena Allah itu maha hadir. Dan yang menentukan berhasil atau tidaknya penyembahan kita kepada Allah bukan arh kiblat tetapi ada dosa di dalam hati atau tidak.
“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Yesaya 59:2).
~
Slamet
Faizzuddin mengatakan
~
Jika Anda ketahui kiblat Yang di Petra itu mungkin bekas bangunan masjid Yang sudah mengalami hanyutan benua, seperti sedia maklum melalui kajian bumi daratan sentiasa bergerak menjauhi dan mendekati melalui plat tektonik selama 2 cm per setahun. Jadi kiblat akan berubah tiap tiap tahun. Jabatan Islam Negara masing masing akan mengukur arah kiblat, seperti peristiwa Istiwa matahari berada tepat diatas Kaabah menggunakan Orion of Belt sebagai bantuan arah kiblat sebab bintang berjarak jauh jadi memang lambat perubahannya di latitude langit disebabkan saiz kecil.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Faizzuddin,
Terima kasih untuk komentar sdr, kami sangat menghargai pendapat saudara. Namun, pernyataan sdr tetap tidak logis. Mengapa? Karena apa yang sdr sampaikan tidak tercatat dalam sejarah, artinya bukan fakta sebenarnya. Lagi, jarak Petra ke Mekkah 1,270 km tidak logis pergerakan begitu cepat, bisa jadi bumi ini hancur karena pergerakannya.
Faktanya, kiblat umat Islam pertama mengarah ke Petra. Artinya, Islam lahir bukan ditanah Arab atau Mekkah? Mengapa kiblat Islam awal tidak mengarah ke Mekah? Jika tidak sesuai dengan sejarah perkembangan Islam, benarkah Al-Quran adalah kebenaran? Apakah doa saudara diterima ketika menghadap ke arah kiblat? Bagaimana pendapat saudara?
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Faizzuddin,
Menurut sejarah, Petra (Bakkah) adalah pusat awal kiblat kamu pagan yang diikuti oleh keluarga nabi Islam. Sejak nabi Islam menikah dengan Khatijah, ia mulai mengenal Tuhan monotheisme. Dan ilmunya bertambah setelah berguru pada pamannya Khatijah yaitu Waraqah. Itulah sebabnya ia mulai mengenal ritual atau tradisi Yahudi dan banyak ritual itu dibawa dalam agama Islam.
Itu sebabnya awalnya kiblat Islam di Yerusalem. Tetapi berkat ide Umarlah kiblat itu dipindahkan ke Mekkah (HR. Bukhari, 402). Itu kisah singkat kiblat Islam menurut data dari Islam sendiri. Jadi menurut kami, saudara menghayal karena tidak ada bukti apapun yang mendasar dari tulisan saudara.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan semoga dapat menjadi bahan perenungan saudara Faizzuddin.
Memang pada awalnya Yerusalem merupakan daerah yang sangat penting bagi tiga agama Abrahamik, Islam, Kristen dan Yahudi. Di kota lama Yerusalem inilah terdapat satu wilayah yang dikenal dengan nama Temple Mount atau Haram al-Sharif (Tanah/Bukit Suci) yang kemudian menjadi area tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah. Namun dalam perjalanannya kiblat Islam berpindah ke Masjidil Haram dengan Ka’bah- nya di Mekkah. Sebenarnya pemindahan kiblat Islam itu atas iniasif Allah ataukah manusia?
~
Slamet
Zulkifli mengatakan
~
Blog ini apakah toleransi? Kami Muslim tidak memaksa umat lain untuk ibadah cara kami. Kami juga tidak akan ibadah mengikuti cara kamu. Apakah ibadahmu sudah cocok dengan perintah para nabi plus ajaran Isa. Isa tidak pernah hapus ajaran Taurat. Isa juga tidak pernah sebarkan ajarannya ke selain bangsa Israil.
Ujilah imanmu dengan Matius 17: 19-21. Walau iman hanya sebesar biji sesawi, dapat usir setan dan pindahkan gunung dengan cara yang sudah diajarkan kitabmu. Jangan usil dengan Kabah kami. Saran saya, sebarkan agamamu dengan santun sesuai dengan sembayan bahwa Isa membawa damai di bumi. Mari jaga toleransi.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Kami sependapat dengan saudara bahwa toleransi harus kita jaga. Lagipula soal ibadah bukan dikerjakan karena paksaan tetapi keyakinan dari dalam. Terimakasih atas masukan saudara namun izinkan kami bukan untuk mengusik tetapi untuk berbagi pengetahuan tentang kebenaran. Melalui forum ini kita bersilaturahmi sekalipun berbeda keyakinan. Apakah saudara bersedia untuk berbagian pengetahuan mengenai Isa Al-Masih?
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Zulkifli,
Saudara Muslim yang tidak taat kepada Al-Quran dan nabi islam. “Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.” (Qs 9:5). Nabi Islam bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang hingga mereka mengucapkan “shahadat”, maka selamatlah harta dan jiwanya dari seranganku.” (HR. Muslim,22). Saudara lebih toleransi dibanding Allah Islam dan Nabi Islam.
Jadi bagaimana cara saudara menjaga toleransi, jika saudara taat kepada Allah dan Nabi Islam? Tentu tidak mungkin bagi Muslim yang taat bisa menjaga toleransi. Apakah saudara mengerti ajaran Islam? Kami bertanya, apakah saudara tahu kiblat Islam mula-mula?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Jesus Park,
Banyak umat Islam mengalami dilema dalam memilih bersikap terhadap tetangga mereka yang orang-orang dari non Muslim. Seperti yang saudara ungkapkan tentang toleransi dan tidak toleransi. Terimakasih telah memberikan tanggapan akan hal itu. Syukurlah masih banyak umat Muslim yang mau bertoleransi dan bersedia membangun dialog dengan yang non Muslim.
~
Noni