Banyak orang sadar memiliki berbagai kebiasaan buruk. Namun, sulit berubah.
Apakah Anda ingin terlepas dari kebiasaan buruk? Mampukah Anda berubah total?
Memang banyak Mukmin ingin hidup baik. Tujuannya agar mendapat rahmat Allah. “Seorang Mukmin yang kuat itu lebih baik dari lebih dicintai oleh Allah daripada seorang Mukmin yang lemah . . . Bersungguh-sungguhlah terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu dan jangan lemah semangat . . .” (Sunan Ibnu Majah 4158).
Bagaimana cara kita terlepas dari kebiasaan buruk? Mari kita lihat pembahasannya agar menjadi manusia yang lebih baik.
Pergumulan Manusia yang Penuh Kelemahan
Sering anak muda ingin mencoba berbagai hal baru. Ingin memiliki banyak teman. Namun, banyak yang membawa kepada hal negatif.
Kita bisa saja terjerat banyak kebiasaan buruk. Misalnya, merokok, narkoba, suka berjudi, mabuk, pornografi dan sebagainya.
Banyak hal yang haram sehingga menimbulkan rasa bersalah. Juga takut akan siksa Allah di akhirat. “Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang lalim” (Qs 11:18).
Sebagai manusia kita sering kali gagal untuk berubah. Niat baik saja sering kali belum cukup. Sulit terlepas dari kebiasaan buruk.
Beberapa Tips untuk Berubah Menjadi Lebih Baik
Ada beberapa saran untuk membantu terlepas dari kebiasaan buruk. Contohnya:
Menyadari keadaan dan mengumpulkan niat untuk berubah.
Berawal memang dengan niat. Kita perlu menyadari keadaan dan mau berubah. Namun, jangan berhenti di sini. Kita perlu melanjutkan proses perubahannya.- Menghindari pergaulan negatif.
Pergaulan sangat berpengaruh. Orang baik bisa menjadi jahat karena terpengaruh lingkungan. Karena itu salah satu faktor utama adalah menjauhi pergaulan yang salah.
Memang, sangat sulit jika harus meninggalkan teman. Tetapi langkah ini sangat penting untuk dapat terlepas dari kebiasaan buruk.
Kitab Allah jelas menyatakan hal ini. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (Injil, Surat 1 Korintus 15:33). - Mencari kegiatan baru yang positif (memulai kebiasaan baru).
Kegiatan baru menjadi pengalih dari kebiasaan lama. Juga menjadi kesempatan untuk memulai hal yang positif.
Misalnya, daripada nongkrong dan berjudi, lebih baik ambil waktu untuk les keterampilan. Atau daripada buang waktu sendiri lebih baik mencari komunitas yang melakukan kegiatan sosial. Anda bisa mendapat teman baru dan kegiatan positif.
“Saudara yang tercinta, janganlah meniru apa yang buruk. Tirulah apa yang baik. Orang yang berbuat baik adalah milik Allah. Dan orang yang berbuat jahat belum mengenal Allah” (Injil, Surat 3 Yohanes 1:11 BIS). - Mencari pergaulan baru yang positif dan mendukung.
Pergaulan yang benar sangat menolong proses perubahan. Dukungan positif dari teman dan keluarga akan memampukan seseorang menjadi lebih baik. - Meminta bantuan profesional jika diperlukan (konselor, psikolog).
Jika perlu bantuan lebih, kita dapat minta pertolongan dari tenaga ahli. Bisa berupa konselor, pembina kerohanian ataupun psikolog. Jangan malu mendatangi mereka. Hal ini untuk kebaikan diri kita sendiri.
Memang proses perubahan tidak mudah. Namun, dengan niat dan bantuan orang terdekat, pasti akan bisa berubah lebih baik.
Akar Kebiasaan Buruk: Kekosongan Hati Manusia
Selanjutnya mari kita lihat akar masalah. Mengapa manusia rentan kebiasaan buruk? Rupanya karena kekosongan dalam hati.
Ada banyak anak muda terlibat pergaulan negatif. Namun, akar masalahnya karena kurang perhatian dari orang tua. Manusia merindukan penerimaan dan kasih.
Jika hati manusia kosong maka akan rentan berbagi hal negatif. Bisa saja orang terlepas dari kebiasan buruk namun nanti terjerat hal negatif lainnya.
Contohnya seseorang berhasil melepaskan diri dari judi. Namun, ia tetap terikat dengan pornografi. Seseorang berusaha tidak mabuk, namun tetap mengambil minuman keras karena pergaulannya.
Dengan mengikuti berbagai langkah di atas memang akan membantu. Niat dan dukungan orang terdekat juga menolong kita terlepas dari kebiasaan buruk.
Namun semua hal itu tidak menjamin perubahan hati manusia. Hati kita bisa tetap terasa hampa. Inilah yang menjadi persoalan utama.
Bagaimana cara kita mengisi kekosongan hati? Bagaimana agar manusia bisa mendapatkan kasih yang sejati?
Mendapatkan Kekuatan untuk Hidup Benar Melalui Kasih Allah
Allah adalah Allah yang penuh kasih. Hanya melalui-Nya manusia bisa mendapatkan kasih yang sejati. Hanya Allah yang sanggup merubah hati manusia.
Allah menyatakan diri kepada manusia sebagai Bapa yang baik. Gambaran ini menyatakan kedekatan dengan manusia. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Zabur 103:13).
Hanya kasih Allah yang dapat mengisi kehampaan hati manusia. Melalui-Nya manusia bisa mendapat kekuatan untuk berubah.
“Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah” (Injil, Surat Roma 12:2 BIS).
Karena inilah, maka Isa Al-Masih datang ke dalam dunia. Allah mengutus Kalimatullah untuk nuzul menjadi manusia. Melalui-Nya manusia bisa menerima kasih Allah.
Isa Al-Masih adalah Pernyataan Kasih Allah Bagi Manusia
Isa Al-Masih adalah pernyataan kasih Allah bagi manusia. Allah mengetahui bahwa manusia penuh kelemahan. Manusia tidak dapat hidup sempurna.
Dalam kasih Allah, manusia mendapat kekuatan untuk hidup benar. Kasih Allah memampukan kita terlepas dari berbagai kebiasaan buruk.
Melalui kasih Allah, manusia berdosa juga mendapatkan selamat. Allah mengampuni semua dosa manusia jika percaya kepada Isa Al-Masih.
“Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya [Kalimatullah, Isa Al-Masih] . . . supaya kita memperoleh hidup melalui Anak-Nya itu . . . melalui Dia kita mendapat pengampunan atas dosa-dosa kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:9-10 BIS).
Maukah Anda mengalami kasih Allah? Mari membuka hati untuk mengimani Isa sekarang!
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan tiga opsi di bawah ini:
- Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki Kisah Isa Al-Masih dalam kursus gratis, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana cara Anda mengatasi kebiasaan buruk?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai manusia tidak ada yang sempurna?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai Isa Al-Masih “manusia sempurna” yang menjadi pernyataan kasih Allah bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Hakikat Manusia Dalam Al-Quran: Berdosakah Semua Mukmin?
- Mencari Ketenangan Hati Melalui Al-Fatihah dan Kitab Zabur
- Motivasi Untuk Umat Islam Berhenti Merokok
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran Tidak Setuju Kristen Disebut Kafir”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718