• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Thaahaa 20:74 > Muslim Dan Kristen – Kematian Tidak Dapat Ditolak

Muslim Dan Kristen – Kematian Tidak Dapat Ditolak

23 Desember 2013 oleh Web Administrator 12 Komentar

kuburanSaya kembali teringat peristiwa tiga tahun yang lalu. Waktu ayah saya menderita sakit keras di usia yang sudah lanjut. Beberapa tetangga Muslim datang ke rumah untuk membacakan doa-doa menurut ajaran mereka.

Ketika saya bertanya apakah mereka boleh berdoa menurut ajaran mereka, ayah saya menjawab “Silakan, namun satu hal yang pasti. Iman saya hanya kepada Isa Al-Masih Juruselamat saya pribadi. Isa Al-Masih akan menempatkan saya di sorga”.

Kematian Tidak Dapat Ditolak

Kematian adalah kenyataan bagi semua orang yang tidak dapat ditolak. Setiap manusia pasti sedang menuju pada kematian.

Raja Salomo berkata, “Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati?” (Kitab, Mazmur 89:49).

Syarat Masuk Sorga dalam Islam

Menurut ajaran Al-Quran, seorang yang mati syahid di jalan Allah akan secara otomatis menerima kedudukan yang tinggi dari Allah. “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki” (Qs 3:169).

Sedangkan mereka yang tidak mati syahid, di hari kiamat Allah akan menimbang perbuatan baik dan jahat untuk menentukan nasib mereka. Bila timbangan berat di perbuatan baik, akan mendapat hidup di sorga. Sebaliknya, bila timbangan dosa lebih berat, neraka adalah tempatnya (Qs 101:6-11).

Pertanyaannya, cukupkah memenuhi ketetapan Allah agar dapat masuk sorga, atau haruskah semua manusia mati syahid di jalan Allah?

Isa Al-Masih Terang yang Memimpin ke Sorga

Dosa memisahkan manusia dengan Allah. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya Neraka Jahannam” (Qs 20:74).

Memang kenyataannya kematian tidak dapat ditolak oleh manusia, tetapi Allah yang Mahakasih telah mengaruniakan kepada kita Kalimat-Nya. Dia rela mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib untuk melepaskan kita dari belenggu dosa. Sehingga barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan melihat kematian sebagai sesuatu yang gelap. Ia akan berada dalam terang kerajaan sorga. Ia akan menikmati kehidupan damai bersama Allah.

Sabda Isa, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

1. Menurut Saudara, dapatkah setelah mati manusia mengubah masa depan hidupnya? Berikan alasan Saudara.

2. Mengapa Allah harus menimbang amal kebaikan untuk masuk sorga?

3. Mengapa orang rela mati tanpa mengetahui kepastian mengenai kehidupan kekal di sorga

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muslim Dan Kristen – Kematian Tidak Dapat Ditolak”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Thaahaa 20:74 Ditag dengan:Jalan ke Surga

Reader Interactions

Comments

  1. adinx mengatakan

    29 Januari 2014 pada 6:22 pm

    ~
    “Mengapa orang rela mati tanpa mengetahui kepastian mengenai kehidupan kekal di sorga?” Dari kenyataan sehari-hari, orang rela mati tanpa kepastian memiliki hidup kekal di sorga, karena mereka tidak tahu, putus asa, gengsi.

    Kecenderungan orang mempertahankan ketidaktahuan dan keputusasaannya karena faktor harga diri/gengsi. Ia lebih takut hukuman dunia. “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Injil, Surat Filipi 1:21).

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Februari 2014 pada 5:28 am

      ~
      Saudara Adinx,

      Terima kasih untuk komentarnya. Memang pada umumnya orang lebih mengutamakan kepentingan kehidupan duniawi daripada kehidupan rohani. Oleh karena itu, Isa Al-Masih memberikan peringatan kepada orang yang datang kepada-Nya, dengan tujuan hanya untuk perkara jasmani.

      “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:27).
      ~
      Slamet

  2. Pencari Kebenaran mengatakan

    26 Februari 2014 pada 9:23 am

    ~
    Syarat masuk sorga adalah mereka yang bertaqwa. Taqwa adalah menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan Tuhan. Mati syahid adalah salah satu implementasi dari taqwa. Masih banyak lagi cara mengimpelmentasikan taqwa tersebut. Tidak syirik, tidak membunuh, tidak berjudi, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak minum miras dan masih banyak cara yang baik untuk mewujudkan taqwa, masuk surga.

    Intinya umat Islam punya banyak kunci untuk masuk ke sorga. Apakah kunci sorga menurut Kristen dan bagaimana cara mendapatkan kunci surga itu?

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Maret 2014 pada 3:13 am

      ~
      Saudara Pencari Kebenaran,

      Kitab Suci Allah menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa. Oleh karena itu, tidak mungkin manusia dapat berbuat baik yang sesuai dengan standard Allah. “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin” (Kitab Nabi Besar Yesaya 64:6).

      Sekalipun orang menilai kita sebagai orang yang hebat dengan banyak amal. Tetapi Allah melihat sampai ke hati. Amal hanya merupakan ‘perantara’ yang pasti gagal menyelamatkan. Manusia memerlukan Juruselamat! Hanya menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan iman, setiap orang akan memperoleh hidup kekal di sorga.

      “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
      ~
      Slamet/Solihin

  3. WA 082 mengatakan

    24 Juni 2014 pada 2:43 am

    ~
    “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki” (Qs 3:169).

    Mati itu adalah mati (nafsu keinginannya). Jalan Allah itu jalan kebenaran. Itulah pengertian ayat ini secara hakikat.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Juni 2014 pada 2:41 am

      ~
      Saudara WA 082,

      Memang Al-Quran mengakui bahwa salah satu bentuk jihad adalah perjuangan non fisik/perang, yakni jihad melawan hawa nafsu. Tetapi harus diingat pula bahwa ada jihad yang lebih besar pahalanya, sebagaimana perkataan Nabi Muhammad ketika ia baru saja kembali dari medan pertempuran.

      “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka” (Qs 3:169-170).
      ~
      Slamet/Solihin

  4. @natal mengatakan

    23 November 2016 pada 1:11 pm

    ~
    Buat Umat Muslim,

    Kematian adalah melepaskan roh dari daging. Tetapi bagi umat Kristen, kebangkitan telah dijamin dengan Kematian Isa Al-Masih dikayu salib.

    SabdaNya:“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, karena itu muliakanlah Isa Al-Masih dengan tubuhmu” (Injil, Surat 1 Korintus 6:20).

    Setelah kematian, Isa Al-Masih juga membangkitkan umatnya yang percaya untuk hidup kekal selama-lamanya bersama Dia, SabdaNya: “Dan di dalam Isa Al-Masih telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Isa Al-Masih di Sorga”( Injil, Surat Efesus 2:6).

    Bagaimanakah dalam ajaran umat Muslim atau umat lainnya? Adakah kebangkitan hidup setelah kematian selain dari Isa Al-Masih?

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Desember 2016 pada 1:43 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Kami berterimakasih untuk komentar saudara. Kami berharap penjelasan yang saudara berikan memberikan manfaat dan membantu pengunjung situs ini mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
      ~
      Slamet

  5. hakkullah mengatakan

    15 Agustus 2017 pada 10:23 pm

    ~
    Syarat untuk bisa masuk surga adalah bukan jihad, tapi tidak boleh menyekutukan diri-Nya dan beramal shaleh. Maka nya belajar, coba kalau berjihad tapi dia menyekutukan Allah, bagaimana? Allah haramkan surga bagi yang menyekutukan Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2017 pada 12:57 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Sebenarnya siapakah yang menyekutukan Allah dengan ciptaan-Nya? Orang Kristen jelas tidak pernah mengangkat manusia menjadi Allah dan menyembahnya.

      Sebaliknya umat Islam dengan menyerukan ritual haji dengan encium al-Hajr al-Aswad dan mengitari bangunan buatan tangan manusia bernama Ka’bah sebagai salah satu cara masuk sorga. Bukankah tindakan ini juga sama dengan menyekutukan Allah (musyrik)?

      Marilah dengan hati yang ikhlas merenungkan, sebagai manusia berdosa mungkinkah amal dan ibadah kita ini diterima Allah sehingga kita dapat masuk sorga-Nya?
      ~
      Slamet.

  6. hakkullah mengatakan

    15 Agustus 2017 pada 10:31 pm

    ~
    Anda ngomong panjang lebar tentang keselamatan, padahal intinya cuma satu “laa ilaaha illa Allah.”
    Jika tidak, maka tidak ada keselamat dirinya dan masuk neraka kekal di dalamnya meskipun orang itu beramal shaleh yang banyak.

    Tidak ada gunanya shalatnya, zakatnya, puasanya, menolong orang lain. Semua amal kebaikan dihapus Allah, bila manusia coba-coba melakukan kesyirikan. Karena orang semacam itu, tidak perlu ditimbang,langsung masuk neraka. Ditimbang karena kita punya kebaikan. Dan kebaikan utama adalah “laa ilaaha illa Allah”, berarti masih ada kebaikan walaupun seberat atom. Paling enak, tidak dihisab langsung masuk surga kalau dihisab ribetnya minta ampun.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Agustus 2017 pada 1:13 pm

      ~
      Saudara Hakkullah,

      Memang benar kesalehan dan kebaikan manusia berdosa dalam pemandangan Allah tidak ada artinya apa-apa. “Kami semua telah menjadi seperti orang najis, karena dosa-dosa kami. Segala kebenaran kami hanya seperti kain yang buruk dan kotor” (Kitab Nabi Yesaya 64:6).

      Artinya sebaik apapun manusia melakukan kebaikan, dalam pemandangan Tuhan, kebaikan manusia itu tidak pernah cukup baik. Karena standar kebaikan Allah berbeda dari manusia. Kalaupun manusia berbuat baik, kebaikannya bukanlah kebaikan yang murni, karena kebaikannya sudah tercemar oleh dosa.

      Namun Isa Al-Masih memberikan jalan keselamatan kepada manusia untuk sampai kepada Allah di sorga. Isa berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      Slamet

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami