Beberapa tahun lalu, sebuah media cetak memuat berita tentang pekerja tambang Chili yang terperangkap dalam lubang. Setelah dua bulan terperangkap, merekapun berhasil dikeluarkan dengan selamat. Semua karena kuasa dan perlindungan dari Tuhan. Mereka dapat bertahan hidup dalam lubang yang gelap, lembab, serta kedalaman lebih dari setengah kilometer di bawah tanah.
Manusia Jatuh Dalam “Lubang” Dosa
Peristiwa di atas merupakan gambaran hidup manusia yang jatuh dalam “lubang” dosa. Hidup dalam kegelapan dan jauh dari Terang Kasih Allah. Berbagai cara dilakukan manusia agar dapat keluar dari “lubang” dosa. Terutama manusia memakai sistem “agama.”
Firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu [amal-amal agama], tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu [amal-amal agama]: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Hanya dengan kasih karunia dari Allah saja manusia dapat keluar dari “lubang” dosa. Sebagaimana juga disampaikan Muhammad kepada pengikutnya. “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang di antara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya” (Hadis Shahih Muslim). Demikian jelas amal-amal agama tidak dapat menyelamatkan dari “lubang” dosa!
Manusia Memerlukan Juruselamat
Demikianlah setiap manusia memerlukan kasih karunia Allah. Amal agama tidak cukup! Dan kasih karunia tersebut ada dalam diri Isa Al-Masih. Dia-lah satu-satunya Penyelamat, yang dapat menolong mengeluarkan manusia dari “lubang” dosa, kepada terang kemuliaan Allah. “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Setiap umat beragama diwajibkan untuk beramal dan beribadah. Tetapi semua hal itu tidak dapat memberi jaminan keselamatan. “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Allah, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa Al-Masih adalah “Jalan” keluar dari dosa. Melalui Dia seseorang dapat mengenal “Kebenaran” tentang Allah, dan mengalami “Hidup” bersama Allah.
Isa Al-Masih, Wujud Kasih Allah
Keselamatan manusia adalah prioritas utama kedatangan Isa Al-Masih ke dunia. Semua itu adalah wujud dari kasih Allah. Demi menyelamatkan manusia dari “lubang” dosa, Dia rela menderita bahkan mati di kayu salib. Semua karena Dia sangat mengasihi manusia. Dia tidak ingin manusia mati binasa dalam “lubang dosa.”
Kasih yang dibawa oleh Isa Al-Masih bukan hanya untuk sekelompok bangsa atau suku. Melainkan bagi setiap orang yang mau menerima Kasih-Nya. Dia adalah “Tanda” dari Allah bagi seluruh manusia “Jibril berkata: “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan” (Qs 19:21).
Agama Saudara tidak dapat keluarkan Saudara dari “lubang” dosa. Tetapi ada Juruselamat yang berkuasa keluarkanlah Saudara dari “lubang” itu!
[Staf Isa dan Islam – Kami mengundang Saudara Pembaca menyelidiki Lima Langkah Keselamatan, untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkan keselamatan yang ditawarkan oleh Isa Al-Masih.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Pernyataan di atas sungguh benar adanya. Hanya satu Juruselamat. Dialah Yesus Kristus, Kalimat Allah, Firman Allah, Ciptaan Allah Yang Pertama, yang memegang segala kuat kuasa di bumi dan di sorga. Hanya pada diri-Nya ada keselamatan dan hidup yang kekal. Amin.
~
Saudara Riza,
Terimakasih atas komentar yang sudah saudara sampaikan. Kiranya dapat memberikan pencerahan bagi saudara kita yang lain.
~
SL
~
Seperti tertulis di atas: Sebagaimana juga disampaikan Muhammad kepada pengikutnya. “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: ‘Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya’” (Hadis Shahih Muslim).
Apa sebenarnya tujuan nabi Muhammad ke pengikutnya? Nabi Muhammad menyuruh umatnya untuk beramal dan berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala agar bisa masuk sorga. Sementara menurut hadits di atas, Muhammad sendiri juga tidak yakin masuk sorga, walaupun berbuat amal baik? Mohon pencerahannya.
~
Saudara Aboebakarabu,
Sebenarnya kita semua telah melakukan pemberontakan terhadap Tuhan. Akibatnya kita hidup dalam kegelapan dan jauh dari Terang Kasih Allah. Kita telah terperangkap dalam “lubang dosa”.
Agar dapat keluar dari lubang ini, nabi Muhammad melalui sistem agama memerintahkan umatnya untuk beribadah dan beramal. Hal ini diperintahkan oleh nabi Muhammad agar Allah berkenan memberikan rahmat dan karunia-Nya. Namun, pengharapan ini sifat-Nya “mudah-mudahan” selamat.
Namun demi keselamatan manusia, Isa Al-Masih rela menderita bahkan mati di kayu salib. Semua dilakukan karena Dia sangat mengasihi manusia. Dia tidak ingin manusia mati binasa dalam “lubang dosa”. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
~
SL
~
Tetapi dengan amal dan perbuatan baik itulah yang akan mendatangkan rahmat Allah.
~
Saudara Jundullah,
Kitab Suci Allah menyatakan, “Jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia” (Injil, Surat Roma 11:6) .
Artinya rahmat Allah tidak perlu dibantu oleh amal dan perbuatan baik manusia. Sedikit saja perbuatan baik manusia diperhitungkan, maka “rahmat” itu bukan lagi rahmat, melainkan upah.
Pengakuan bahwa “keselamatan diperoleh berdasarkan rahmat Allah di dalam Isa Al-Masih” harus dilepaskan dari jasa baik dalam keselamatan. Jika kita memasukkan sedikit saja jasa baik kita, maka keselamatan bukanlah rahmat Allah, melainkan upah. “Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya” (Injil, Surat Roma 4:4).
~
SL
~
Pendapat anda benar. Manusia memang tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi maaf, yang bisa menyelamatkan diri manusia itu bukan agama Kristen dan Tuhan Yesus. Tapi Tuhan yang menciptakan alam semesta ini. Dan kalau sudah selamat, kenapa masih meminta dengan berdoa di gereja?
~
Saudara Widodo,
Agama bukanlah juruselamat tetapi hanya Allah saja yang dapat menjadi juruselamat manusia. Alkitab menuliskan nubuat bahwa Allah akan menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya. “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab, Nabi Yesaya 43:11).
Nubuat tentang juruselamat ini digenapi oleh Isa Al-Masih dalam Kitab Suci Injil. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
Orang Kristen berdoa kepada Allah ketika beribadah di gereja bukan untuk minta keselamatan. Mereka justru mengucap syukur dan bergembira karena Allah telah menyelamatkan mereka. “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Injil, Rasul Lukas 1:46-47).
~
Slamet
~
Hanya Yesus, Tuhan yang mengasihi tanpa syarat. Cara penebusan yang Tuhan lakukan melalui Yesus memang tidak masuk akal manusia. Itulah artinya maha kuasa. Tidak terjangkau dengan pikiran manusia yang terbatas.
~
Saudara Jesus Save Me,
Terima kasih atas komentarnya. Semoga komentar saudara dapat memberikan hidayah dan pencerahan bagi umat Muslim. “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (Injil, Surat 1 Korintus 2:9).
~
Slamet
~
Kepada saudara Nasrani,
Dalam Alkitab dikatakan ,bahwa Yesus berkata “Tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui aku”.Mengapa manusia hanya bisa datang kepada Bapa melalui Yesus? Bukankah Bapa dan Yesus telah menjadi satu dengan Roh Kudus di dalam Allah? Kalau sudah menjadi satu, kemanapun manusia datang,Yesus atau Bapa ,maka dia akan bertemu dengan (Bapa,Yesus dan Roh Kudus) dalam satu kesatuan konsep di dalam Allah.
Ke mana manusia harus berserah diri kalau Allah adalah Bapa, Yesus dan Roh kudus? Bagaimana kalian akan selamat, kalau kalian sendiri bingung dengan jalan keselamatan?
~
Saudara benar bahwa Allah, Kalimat Allah, dan Roh Allah adalah satu dalam Allah Tritunggal.
Dan berkaitan dengan jalan keselamatan manusia, Kalimat Allah harus menjadi manusia. Kalimat Allah memasuki dimensi manusiawi kita dengan menempatkan diri-Nya ke dalam daging manusia Isa Al-Masih. Jadi Isa Al-Masih itu memiliki hakikat Ilahi, dan juga hakikat manusiawi.
Karena Isa Al-Masih adalah Allah-Manusia maka Dialah satu-satunya pribadi yang layak menjadi pengantara Allah dan manusia. Hanya Isa Al-Masih yang dapat membawa manusia kepada Allah di sorga.
Jelas orang Kristen sebagai pengikut Isa Al-Masih, mengetahui dengan pasti akan jalan keselamatannya. “Tidak ada keselamatan melalui seorang lain pun, karena di kolong langit ini tidak ada satu nama lain pun yang diberikan kepada manusia sehingga melalui nama [Isa Al-Masih] itu kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara yakin pasti masuk sorga atau mudah-mudahan masuk?
~
Slamet
~
Berserah dirilah kepada Allah, Tuhan Pencipta alam semesta.Di dalam penyerahan diri ,sudah menyatu antara jalan dan tujuan. Itulah kebenaran mutlak (absolut).Kalau manusia berserah diri kepada Allah,pasti dia akan diselamatkan.
~
Kami setuju dengan saudara bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yahg terbatas. Di manapun kita berada dan dalam posisi apapun, kita tetap punya keterbatasan. Kita membutuhkan pribadi ilahi yang dapat menopang kehidupan kita.
Dan Kitab Suci Allah juga menunjukkan agar kita tidak mengandalkan manusia tetapi bersandar kepada Allah. “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah”(Kitab Nabi Yermiah 17:7-8).
~
Slamet
~
Ada banyak ayat Alkitab yang bertentangan dengan pengetahuan. Di dalam Alkitab, Allah mereka yang berkuasa di alam semesta yang dengan ke Maha KuasaanNya bisa mengadakan siang sebagai terang sebelum matahari diciptakan. Apakah Allah mereka sudah pindah ke sana, dari alam semesta dengan planet bumi ini, tempat Allah mereka pernah tinggal 2000 tahun yang lalu sebagai Yesus.
Jelas dari dulu hingga saat ini, yang terjadi adalah siang sebagai terang selalu terjadi setelah terbit karena diciptakannya matahari !
~
Suadara Usli,
Kami memahami cara berpikir saudara. Walaupun saudara mengatakan bahwa yang gaib itu hanya Allah yang dapat melalukan tetapi saudara tidak mempercayai Allah.
Jelas dalam Taurat Kitab Kejadian 1:3, “Berfirmanlah Allah, “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.” Allah hanya mengucapkan sabda-Nya dan langsung kehendak-Nya jadi.
Terang yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah gelombang-gelombang energi terang yang mula-mula mendatangi bumi.
Kemudian Allah menempatkan matahari sebagai “benda-benda penerang” (Taurat Kitab Kejadian 1:14) di cakrawala sebagai pembangkit dan pemantul cahaya secara tetap dari gelombang-gelombang cahaya.
~
Slamet
~
Isa Al-Masih Juruselamat, penebus manusia sekaligus mengeluarkan dari “lubang dosa” sehingga manusia dapat berhubungan dengan Allah. Karena Allah sejati kudus tidak berhubungan dengan manusia pembuat dosa.
Swt. menyuruh manusia berbuat dosa, menjerumuskan ke dalam “lubang dosa” Keinginan Swt. supaya manusia berbuat dosa, kalau tidak maka akan dilenyapkan dari bumi ini. (HSM 137, HSM 6622) Dan sesuai kehendak Swt juga bahwa semua Muslim akan mendatangi neraka lalu melewati jembatan rambut dibelah tujuh dengan amalnya. Sayangnya setiap orang berdosa akan kekal di neraka, sudah dicatat dalam Al-Quran juga.
~
Saudara Realita,
Terimakasih untuk komentarnya. Memang hanya Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari lubang dosa. Keridinduan Allah agar umat ciptaan-Nya dapat hidup kekal bersama-Nya di sorga. Itu sebab-Nya Dia mengutus Kalimat-Nya Isa Al-Masih ke dunia ini. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Dengan demikian manusia dapat kembali berhubungan dengan Allah. Karena Isa Al-Masih sudah membuka jalan bagi manusia dapat berjumpa dengan Allah (Injil, 2 Korintus 5:19).
~
Purnama
~
Semua Nabi adalah juruselamat bagi manusia untuk meninggalkan kesesatan dan percaya hanya kepada Tuhan yang esa (Allah). Bagaimana caranya selamat dari murka Allah dan siksaan api neraka kelak adalah dengan mengikuti ajaran nabi berdasarkan firman Allah.
Ajaran nabi dimana bisa didapatkan yaitu dengan memilih agama yang tepat dan kitab suci yang diwahyukan kepadanya. Bukan sekedar percaya doang tapi salah dalam pelaksanaan ajarannya. Agama yang tepat dan benar adalah Islam dan kitabnya Al-Quran.
~
Saudara Fiad,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami setuju dengan saudara bahwa ada agama yang benar dan ada agama yang palsu. Karena itulah kita harus waspada sebab kalau salah jalan selamanya akan terhukum dalam neraka kekal dan menyesal tiada mungkin. Jadi apakah saudara sudah benar-benar memilih Islam atau warisan dari orang tua.
Bahwa yang benar adalah amal dan ibadah tidak dapat melunasi dosa. Kalau agama tertentu memaksakan manusia mengumpulkan amal dan ibadah untuk selamat di dunia dan akhirat. Maka hal itu tidak mungkin. Walau terlihat menarik, tetapi justru didalamnya terkandung kepalsuan yang memberi jalan bagi usaha manusia bukan bergantung pada rahmat Allah. Apakah saudara mau tahu bagaimana rahmat Allah itu diberikan kepada manusia?
~
Noni
~
Apakah semua orang Kristen akan masuk surga, baik yang berbuat kebaikan maupun maup kejahatan un/dosa?
~
Saudara Arman,
Pertanyaan yang menarik sekali, Sejak manusia pertama, Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka semua manusia tanpa kecuali telah berdosa. Dan upah dosa ialah maut/kebinasaan kekal. Sekalipun manusia berusaha untuk menebus dosanya dengan perbuatan baik dan amal saleh, namun manusia tetap tidak mampu menghapus dosanya
Namun Allah memberikan rahmat-Nya karena kasih-Nya yang amat besar bagi manusia. Rahmat keselamatan bagi umat manusia yaitu melalui Isa Al-Masih.
Karena pengorbanan Isa di kayu salib, maka semua manusia, bukan hanya uma Kristen, tetapi semua manusia yang menerima rahmat Allah melalui Isa, telah dilunasi dan diampuni semua dosanya sehingga layak masuk surga-Nya yang mulia.
Apakah saudara sudah menerima rahmat Allah tersebut?
~
Noni
~
Fiad,
Jika semua nabi juruselamat maka mereka tidak butuh tuhan untuk keselamatan. Tapi faktanya Musa, Daud, dll berdosa dan minta ampun pada Tuhan. Tradisnya, nabi Islam harus didoakan oleh Allah Islam sendiri agar diselamatkan. Jadi klaim saudara adalah salah jika menggunakan akal sehat. Jadi untuk mengenal agama itu bukan “percaya doang” tapi gunakan akal sehat dan bukan hanya klaim seperti yang saudara lakukan. Apakah saudara bisa buktikan bahwa agama Islam itu benar tanpa gunakan klaim?
~
Saudara Jesus Park,
Terimakasih atas argumentasi yang saudara sampaikan. Kami setuju dengan saudara bahwa seringkali suatu agama diterima sedemikian rupa karena klaim-klaim semata. Bahkan Allah pun dilukiskan tidak lebih dari slogan-slogan semata. Namun klaim dan slogan tersebut dapat mengikat orang-orang menjadi pengikutnya yang militan karena ada hadiah dan juga ada ancaman yang menjadi pertimbangan bagi para pengikutnya jika hendak keluar.
~
Noni