• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Baqarah 2:81 > Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Wafatnya Isa Al-Masih?

Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Wafatnya Isa Al-Masih?

8 Juni 2015 oleh Web Administrator 98 Komentar

debat dua orang“Kami, umat Muslim tidak percaya bahwa Isa Al-Masih mati menebus jiwa, kok malah dianggap membutuhkan kematian-Nya. Pokoknya, kami tidak percaya dan tidak membutuhkan wafatnya Isa Al-Masih, titik,” protes Ahmad. “Saya tahu itu, tapi believe it or not, kita, umat Islam, Kristen dan seluruh manusia membutuhkan kematian-Nya di kayu salib,” jawab Kris. “Gimana bisa?” tanya Ahmad penasaran. “Makanya, jangan kita suudzon dulu, mas!” nasihat Kris. Lalu Kris menjelaskan:

Dosa Dan Hukumannya Menurut Islam Dan Kristen

Al –Quran dan Injil mengajarkan bahwa manusia telah berdosa. “. . . Dialah yang paling mengetahui . . . dosa orang yang bertaqwa” (Qs 53:32). “. . . semua orang telah berbuat dosa . . . ,” (Injil, Surat Roma 3:23).Karena dosa-dosa itulah kita takut akan penghakiman dan hukuman Allah, bukan?

Al-Quran dan Injil juga sepakat bahwa hukuman dosa ialah siksaan kekal di neraka. “Sesungguhnya barangsiapa . . . dalam keadaan berdosa, maka . . . baginya neraka Jahannam . . . ” (Qs 20:74). “. . . barangsiapa berbuat dosa . . . mereka itulah penghuni neraka . . .” (Qs 2:81). “. . . upah dosa ialah maut . . .” (Injil, Surat Roma 6:23). Jadi saya, mas, dan semua manusia akan menanggung hukuman dosanya masing-masing di neraka. “Mau? Berani? Rela? Nggak kan?” tanya Kris.

Isa Membayar Lunas Hukuman Dosa Orang Islam Dan Kristen

Isa sangat mengasihi semua manusia, termasuk orang Islam dan Kristen. Dia tidak ingin manusia menderita hukuman kekal di neraka. Karena itu Dia rela mati disalib untuk “. . . menghapus dosa dunia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus [Isa Al-Masih], yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita . . .” (Injil, Surat 1 Yohanes Yang Pertama 3:16). Isa telah membayar lunas hutang dosa manusia, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan menanggung hukuman dosa lagi.  Inilah tujuan dari wafatnya Isa Al-Masih.

hutangMasalah Hutang Dosa

Misalnya, Anda punya hutang 1 trilyun kepada saya, dan tidak sanggup membayar. Lalu teman Anda membayar hutang itu kepada saya. Maka saya tidak berhak lagi menagih hutang itu kepada Anda. Isa Al-Masih telah menghapus hutang dosa. Sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan dihukum lagi di neraka, sebaliknya beroleh hidup kekal di sorga. 
“Tapi kalau saya tidak mau percaya kepada Isa, mau apa?” bela Ahmad. “Ya nggak apa-apalah. Itu artinya Anda harus siap menanggung hukuman dosa Anda sendiri di neraka kekal,” Kris menegaskan.

Jadi umat Islam, Kristen dan seluruh umat manusia membutuhkan wafatnya Isa Al-Masih agar bebas dari hukuman dosa. Anda dapat berdoa memohon pengampunan dosa kepada-Nya, supaya beroleh kehidupan kekal di sorga.


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Dapatkah manusia hidup suci sempurna sehingga menjaminnya masuk sorga? Jelaskan!
  2. Mengapa wafatnya Isa Al-masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?
  3. Mengapa orang Islam dan Kristen membutuhkan wafatnya Isa Al-Masih?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.   Atau SMS/WA ke: 081281000718.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Baqarah 2:81 Ditag dengan:Kematian Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. vinsent mengatakan

    27 Juli 2017 pada 2:37 am

    ~
    Di dalam Al-Quran, disebutkan bahwa manusia sendiri yang menanggung dosa dan kebaikannya, bukan ditebus oleh orang lain, jadi dengan adanya Isa penebus, berarti hidup saya walaupun tidak berbuat baik asal percaya pasti masuk surga. Saya tidak setuju. Saya dulu Katolik, dari dulu saya ragu soal ketuhannya. Saya baca surat Al ikhlas, baru saya mendapatkan kepastian dan Yesus sendiri tidak pernah mengatakan sembahlah saya, tetapi sembahlah Tuhan Allahmu, ini jalan yang lurus. Dia bukan Tuhan, hanya ini perbedaan Islam dan Kristen.

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Juli 2017 pada 2:05 am

      ~
      Saudara Vinsent,

      Saudara menyampaikan pendapat yang tepat bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap dosanya sendiri dan tidak mungkin ditanggung orang lain karena orang lain pun berdosa. Tetapi Isa Al-Masih berbeda. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).

      Itu sebabnya, hanya Dia yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Dia telah “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Karena itu, saudara meragukan Ketuhanan Isa Al-Masih adalah baik. Alangkah lebih baik bila saudara menyelidiki Injil untuk mengetahui jawabannya atau saudara dapat berdiskusi secara khusus dengan kami melalui email ke: . Harap ini membantu saudara.
      ~
      Solihin

  2. ApaAja mengatakan

    30 Juli 2017 pada 6:27 am

    ~
    Saudara Vinsent,
    1.Di dalam Al-Quran, disebutkan bahwa manusia sendiri yang menanggung dosa dan kebaikannya, bukan ditebus oleh orang lain.
    2.Jadi dengan adanya Isa penebus, berarti hidup saya walaupun tidak berbuat baik asal percaya pasti masuk surga.
    3.Saya tidak setuju. Saya dulu Katolik, dari dulu saya…..

    Respon
    1.Kalau manusia berfikir dengan hanya berbuat baik saja,bisa masuk surga berarti manusia berpikir, level kesucian Allah dan Surga-Nya adalah kesucian di dunia fana, artinya surga dan bumi sama saja.
    Lalu untuk apa sejak zaman Adam, Allah memerintahkan manusia berqurban?
    2.Dan tentu saja kalau hanya Kristen KTP saja, belum tentu masuk surga.
    3. Semoga anda merenungkannya lagi, saya ikut mendoakan kamu.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Agustus 2017 pada 7:35 pm

      ~
      Saudara ApaAja,

      Terimakasih untuk penjelasan saudara.

      Memang benar tingkat kesucian Allah tidak sama dengan kesucian bumiawi. Dan Allah tidak dapat berjalan dengan orang yang kotor pakaian kehidupannya.

      Oleh karena itu kita membutuhkan seorang Juruselamat yang telah mati disalib untuk menyucikan kita dari segala dosa. “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:8-9).
      ~
      Slamet

  3. Badar Rahmat mengatakan

    18 Agustus 2017 pada 1:29 am

    ~
    Dear Admin,

    Kita semua (orang yang berpikiran logis/orang normal) sepakat. bahwa yang namanya Tuhan itu tiada akhir bagi Dia (hidup kekal, tidak bisa mati, tiada awal dan akhir). Yang lucu dan menggelikan adalah admin sendiri secara jelas dan sadar, menulis dalam pertanyaan ke 2. “Mengapa kematian Isa Al-masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?

    “So, Tuhan mati di kayu salib?” Bukankah Tuhan itu kuasanya tidak terbatas. mengapa hanya untuk menghapus dosa manusia, Tuhan perlu mati di kayu salib? Kalau memang ingin menghapus dosa, kenapa tidak menghapus saja dengan kuasanya. tidak perlu mati dan turun ke dunia sebagai “manusia/anak Allah”. Jika Tuhan mati di kayu salib. siapa yang mengurus alam semesta ini?

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:44 am

      ~
      Saudara Badar,

      Kami sependapat dengan penjelasan saudara bahwa Tuhan itu kekal dan maha kuasa.
      Tentunya saudara juga setuju kalau Allah itu maha kasih dan maha adil, bukan?

      Memang Allah yang maha kasih itu bersedia mengampuni dosa setiap manusia. Dia menghendaki semua manusia hapuskan dosanya sehingga dapat masuk sorga. Namun ingat Allah juga maha adil. Dan keadilan Allah menuntut dosa sekecil apapun harus dihukum di neraka.

      Oleh karena itu untuk memenuhi kasih dan keadilan ini, Allah perlu mengirimkan Sang Kalimat Allah mati disalib untuk menebus manusia dari dosa. Sehingga manusia dapat tinggal selamanya bersama Allah di sorga.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
      ~
      Slamet

  4. ApaAja mengatakan

    21 Agustus 2017 pada 4:13 pm

    ~
    Badar Rahmat 2017-08-18 08:29
    1. Kalo memang ingin menghapus dosa, kenapa tidak menghapus saja dengan kuasanya. tidak perlu mati.
    2. Jika Tuhan mati di kayu salib. siapa yang mengurus alam semesta ini?

    Respon:
    1. Allah memang Maha Sanggup,tetapi juga Maha Adil, Maha Disiplin terhadap aturanNya Sendiri..Karena Allah Maha Adil, maka dosa yang dibuat oleh manusia, harus diakhiri juga oleh manusia.Masalah nya tdak ada lagi manusia yang masih suci yang tepat untuk “menebus”/memperbaiki akibat dosa-doas yang dilakukan Adam.

    2. Karena itulah Allah Yang Maha Penyayang, merelakan sebagian dari Diri-Nya (bukan keseluruhanNya, walau seluruhNya sekalipun, Allah tetap bsa mengatur segalanya),untuk dinuzulkan menjadi manusia Yesus, demi menebus dosa manusia..

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:46 am

      ~
      Saudara ApaAja,

      Memang Allah itu Maha kasih tapi juga maha adil.

      Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia, Dia memiliki 100% sifat-sifat Allah dan 100% siaft manusia. “Pada mulanya adalah kalimat, kalimat itu bersama-sama dengan Allah dan kalimat itu adalah Allah. . . Dan Kalimat itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

      “Kalimat” di sini adalah Isa Al-Masih. Dia identik dengan Allah itu sendiri. Dimana Dia sudah ada sejak dalam kekekalan. Bukan sejak setelah Dia dilahirkan. Jadi sekalipun Kalimat itu telah nuzul dan menjelma menjadi manusia, Dia bukanlah manusia biasa seperti anggapan umat Muslim. Isa Al-Masih adalah manusia yang Ilahi.
      ~
      Slamet

  5. Badar Rahmat mengatakan

    31 Agustus 2017 pada 8:56 am

    ~
    Saudara ApaAja,

    Terkait jawaban anda yang nomor 1, anda berkata tidak ada lagi manusia yang masih suci untuk menebus dosa. apakah benar begitu? So, bayi yang baru lahir yang baru muncul di muka bumi ini bukan manusia suci? Bayi yang baru lahir harus menanggung dosa umat manusia? Yang baru kenal dengan kehidupan yang tidak tau apa-apa? Terus dikemudian hari mereka harus berjuang untuk menebus dosa yang bukan dilakukan oleh mereka?

    Ya Allah YaRabb..di ajaran Islam tidak mengenal yang namanya dosa waris. Dalam Islam semua manusia awalnya tidak mempunyai dosa dan tidak menanggung dosa manusia terdahulu ataupun dosa nabi Adam. Jika mereka melakukan dosa, bertaubatlah hanya kepada Allah. InsyaAllah Allah akan mengampuni dosa mereka, jika memang mereka sungguh-sungguh tidak melakukan dosa lagi. Bukannya harus merelakkan satu orang untuk mati disalib.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:48 am

      ~
      Saudara Badar,

      Kitab Suci Allah menjelaskan semua orang sejak lahir sudah berdosa. Mari kita perhatikan pengakuan Nabi Daud,“Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Zabur, Kitab Mazmur 51:7).

      Jelas semua manusia telah berdosa, tidak satupun manusia yang luput dari dosa. Menurut Al-Quran, hanya ada satu pribadi yang tidak pernah berdosa, sejak dia masih bayi hingga kembali ke sorga, Pribadi tersebut Isa Al-Masih. “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).

      Kata “suci” hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih. Maka hanya Dia yang dapat mendamaikan Allah dengan manusia, melalui kematian-Nya di kayu salib. “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Injil, Surat Roma 5:10).
      ~
      Slamet

  6. Badar Rahmat mengatakan

    31 Agustus 2017 pada 9:29 am

    ~
    Saudara ApaAja

    Kemudian terkait jawaban anda yang nomor 2, anda dengan jelas dan sadar menjawab “Karena itulah Allah Yang Maha Penyayang, merelakan sebagian dari Diri-Nya (bukan keseluruhan-Nya, walau seluruh-Nya sekalipun, Allah tetap bisa mengatur segalanya),untuk dinuzulkan menjadi manusia Yesus, demi menebus dosa manusia..”

    Logika macam apa ini? Dia “tuhan” merelakan “sebagian dirinya” untuk menjadi manusia? Untuk menebus dosa? So, saya bisa bilang.Tuhan di agama Kristen itu Tuhan yang tidak maha kuasa, Tuhan yang melakukan kesalahan. Why? lo gikanya.ngapain Tuhan harus menebus dosa manusia (makhluk ciptaannya)? Dia yang menciptakan. man usia pun diberikan akal & logika pada saat melakukan dosa mereka juga bisa berpikir mana yang benar dan salah, terus manusia bisa berdoa minta ampun.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:50 am

      ~
      Saudara Badar,

      Untuk mengetahui mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan, saudara harus terlebih dahulu dapat memahami bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam rupa manusia.

      Dengan kata lain, Secara ilahian, Isa adalah 100% adalah Allah. Itulah sebabnya Isa dapat melakukan hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah saja. Misalnya memberikan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. “Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya t kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).

      Namun dalam kemanusiaan-Nya, Isa juga 100% manusia. Dia melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan oleh manusia. Dia juga mempunyai perasaan, seperti sedih, sakit, bahkan mati di kayu salib untuk menebus manusia dari hukuman kekal di neraka.

      “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
      ~
      Slamet

  7. ApaAja mengatakan

    11 September 2017 pada 2:25 am

    ~
    @Badar Rahmat 2017-08-31 15:56

    Respon anda untuk poin saya yang no1.Ajaran Kristen mengajarkan, upah dosa adalah maut (mati/kemat ian/meninggal). Semua manusia termasuk bayi mewarisi dosa pelanggaran Adam, itu sebabnya bayi pun bisa meninggal..
    Mema ng ajaran kita tentang Adam sangat berbeda. Versi Alkitab Taurat, Adam di awal diciptakan adalah manusia suci,sempurna, abadi tak berkematian, namun karena kasus buah kholdi, akhirnya status Adam yang sempurna dan abadi dicabut oleh Allah, dan Adampun diusir. Sehingga sejak itu Adam dan keturunannya akan mengalami kematian, seperti anda dan saya.

    Pertanyaan anda yang ke 2 sudah saya jawab di diskusi kita yang lain, lalu yang ke 3, kematian Yesus sekali & untuk selamanya,bagi seluruh umat manusia. Jadi tidak perlu lagi ada qurban,seperti persepsi anda.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:54 am

      ~
      Saudara ApaAja,

      Saudara menjelaskan dengan baik sekali, semoga Saudara dapat menjadi saluran berkat, terutama kesalamatan bagi setiap pembaca situs ini.

      Kiranya “damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa” (Injil, Surat Efesus 6:23-24).
      ~
      Slamet

  8. ferryan mengatakan

    27 September 2017 pada 3:21 pm

    ~
    Kalau memang mau memperkenalkan siapa nabi Isa menurut pemahaman anda, kenapa anda tidak mencoba ber argumen dengan dr Zakir Naik ? Saya rasa anda orang yang tepat untuk dicoba.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2017 pada 11:56 am

      ~
      Saudara Ferryan,

      Setiap orang yang telah mengalami kedamaian bersama Isa Al-Masih dan menemukan kebenaran di dalam Dia, tentu akan mengetahui Dr. Zakir Naik. Memang Dr. Zakir Naik bisa saja membuat klaim-klaim, tetapi apakah ia memiliki kepastian masuk sorga. Tentunya saudara dapat menanyakan tentang hal ini kepada Dr. Zakir Naik melalui email, bukan?

      Kitab saudara sendiri telah menunjukkan bahwa nabi saudara tidak tahu tahu tentang keselamatannya. Al-Quran mencatat pengakuan nabi saudara tersebut. ” . . . aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu . . .” (Qs 46:9).

      Bersumber dari Jabir, beliau berkata: “Aku mendengar nabi saw bersabda “ Tak seorangpung diantara kalian dimasukan oleh amalnya ke dalam sorga dan tidak pula diselamatkan dari neraka begitu pula aku, kecuali dengan rahmat Allah” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 77).

      Sebaliknya Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      Slamet

  9. budi mengatakan

    21 Mei 2020 pada 11:13 pm

    ~
    Maaf minta tolong disebutkan mengapa ada Injil Perjanjian Baru dan Injil Perjanjian Lama?Manakah yang diakui?Kemudian adakah Injil yang masih memakai bahasa aslinya?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Mei 2020 pada 4:23 pm

      Saudara Budi,

      Alkitab adalah Firman Allah yang terdiri dari Kitab Perjanjian Lama, Kitab yang ditulis sebelum kedatangan Isa Al-Masih. Kemudian Kitab Perjanjian Baru yang menulikan tentang kehidupan Isa Al-Masih dan perjalanan Rasul Allah.

      Baik Perjanjian Lama dan Baru adalah Firman Allah yang ada dalam Alkitab sampai sekarang.

      Tentu saja Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memiliki bahassa aslinya yaitu Ibrani dan Yuhani. Saat ini keduanya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa untuk memudahkan pembacanya memahami pesan Allah bagi umat-Nya.

      Terimakaih atas pertanyaannya. Kiranya penjelasan kami membantu saudara.
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami