“Muslim percaya tidak ada yang bisa menanggung dosa orang lain. Karena itu tidak perlu Isa wafat!”
Ini adalah perkataan saya (Ahmad) kepada teman Nasrani (Eka). Karena saya sangat terkejut dengan pernyataannya. Yang mengatakan bahwa tujuan wafat Isa Al-Masih juga berguna bagi Mukmin.
Namun setelah itu Eka menjelaskan pandangannya. Hal ini yang membuat saya merenung.
Mungkinkah ada manfaat kematian Isa bagi Mukmin? Bahkan mungkinkah ada dalil yang meneguhkannya?
Mari kita simak diskusi saya dengan Eka berikut ini.
Alasan Manusia Membutuhkan Pertolongan
Eka memulai penjelasannya dengan mengatakan bahwa semua manusia pasti berdosa. Kita penuh khilaf dan kelemahan.
Dalam hal ini saya setuju. Saya juga pernah membaca Hadits yang menyatakannya. “Semua anak cucu Adam (manusia) banyak salah . . .” (Jami’ At-Tirmidzi 2423).
“Jika demikian, kita pasti akan terkena hukuman Allah, bukan?” Eka menyatakan pendapatnya.
Sekali lagi saya setuju dengan pernyataan ini. Karena saya pernah membaca ayat yang mengerikan. Saya sendiri menjadi takut karenanya.
Tertulis: “sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorang pun yang dapat menolaknya” (Qs 52:7-8).
Eka melanjutkan dengan menyatakan inilah latar-belakang Isa menjadi manusia. Bahkan sampai wafat di kayu salib.
Tujuan wafat Isa Al-Masih adalah untuk menebus manusia dari dosa. Karena Isa adalah perwujudan kebenaran Allah. Yaitu Kalimatullah yang menjadi manusia.
Mungkinkah Manusia Menanggung Dosanya Sendiri?
Dalam hal ini saya sangat tidak setuju. Ada dua alasan yang kuat.
- Setiap manusia bertanggung-jawab atas dosanya sendiri.
Kepercayaan saya mengajarkan manusia akan menanggung akibat perbuatannya sendiri.
“. . . sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan” (Qs 6:120). - Tidak ada yang mampu menanggung dosa orang lain.
Selanjutnya juga memang kita semua berdosa. Karena itu tidak ada yang mampu menanggung dosa orang lain.
“. . . dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain . . .” (Qs 17:15).
“Jadi jelas tujuan wafat Isa Al-Masih tidak diperlukan!” tegas saya kepada Eka.
Masalah Hutang Dosa yang Sangat Besar
Mendengar penjelasan saya, Eka tersenyum. Ia lalu menyatakan memang benar, baik jika kita mampu menanggungnya.
Namun masalahnya bukankah dosa manusia begitu banyak? Yakinkah amal ibadah kita cukup untuk menutupinya? Karena jika tidak maka azab mengerikan menanti.
Eka menggambarkan hal ini seumpama kita memiliki hutang sangat besar. Katakanlah kita berhutang 1 Trilyun. Dan tidak mampu melunasinya.
Bukankah kita akan hidup dalam ketakutan? Setiap hari cemas dikejar penagih hutang. Bahkan mendapat ancaman penjara.
Demikianlah keadaan manusia yang penuh dosa. Semua amal ibadah kita tidak mampu melunasinya. Karena itu kita hidup dalam ketakutan akan azab Allah.
Namun bagaimana jika ada teman yang membantu membayarkan hutang? Sehingga kita terbebas sepenuhnya.
Bukankah hal ini menjadi pertolongan yang sangat berharga? Masalah kita yang sangat besar bisa terselesaikan. Tentu selanjutnya kita akan menjadi sangat bersyukur kepadanya.
Tujuan Wafat Isa Al-Masih: Melunasi Hutang Dosa!
Demikianlah Allah yang penuh kasih rindu menolong manusia. Ia tidak mau manusia binasa karena hukuman dosa.
Karena itu Ia memberikan jalan keluar. Dengan cara mengirimkan Isa Al-Masih menjadi manusia.
Selanjutnya Eka mengatakan memang benar manusia berdosa tidak mampu menanggung sesamanya. Namun Isa Al-Masih bisa melakukannya.
“Bagaimana mungkin?” Tanya saya. Eka menjawab: “Karena Ia adalah pribadi yang suci. Bukankah Al-Quran sendiri juga menyatakan demikian (Qs Qs 19:19)?” Dalam hal ini saya tidak bisa membantahnya.
Selanjutnya Eka menerangkan: “Inilah yang menjadi dasar iman saya. Inilah tujuan wafat Isa Al-Masih.”
Karena Injil menuliskan dengan jelas. “Ia [Isa Al-Masih] sendiri telah memikul [membayar lunas] dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib . . .” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
Isa Al-Masih Untuk Muslim, Nasrani dan Semua Manusia
Eka menutup percakapan dengan menekankan bahwa Isa memang jalan pertolongan Allah. Hal ini berlaku bagi semua manusia. Baik bagi Muslim, Nasrani maupun semua orang membutuhkan-Nya.
Jika kita mau mengimani dan menjadi pengikut-Nya maka akan mendapat keselamatan. Yaitu pengampunan semua dosa. Dan jaminan surga karena “hutang dosa” sudah lunas.
“. . . Allah menunjukkan kepada kita suatu jalan lain ke surga. Bukan dengan “menjadi cukup baik” dan dengan berusaha menaati hukum-hukum-Nya, melainkan . . . Allah mengatakan bahwa Ia akan menerima kita dan membebaskan kita, menyatakan kita “tidak bersalah” bila kita percaya bahwa Yesus Kristus [Isa Al-Masih] menghapuskan dosa kita.” (Injil, Surat Roma 3:21-22 FAYH)
Saya menjadi sangat terkesan dengan percakapan ini. Memang tidak mudah untuk langsung menerima pola pikir berbeda dari yang selama ini saya ketahui.
Namun sekarang saya lebih memahami pandangan Nasrani. Juga saya harus mengakui bahwa kita manusia pasti membutuhkan pertolongan Allah.
Bagaimana dengan Anda pembaca? Apakah Anda mau menerima pertolongan-Nya untuk “hutang dosa” Anda?
Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Anda pasti akan mendapatkan keselamatan Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Dapatkah manusia hidup suci sempurna sehingga menjaminnya masuk sorga? Jelaskan!
- Mengapa wafatnya Isa Al-Masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?
- Mengapa orang Islam dan Kristen membutuhkan wafatnya Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Tujuan Wafat Isa Al-Masih Bagi Muslim dan Nasrani?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Muslim: Benarkah Nabi Isa Sudah Wafat? Apa Tujuan-Nya?
- Mengapa Isa Al-Masih Adalah Rahmat Dari Allah?
- Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Kepada Umat Nasrani,
Kepada siapa manusia berhutang dosa dan kepada siapa Yesus harus membayar tebusannya untuk membayar dosa umat manusia?
~
Kitab Suci Allah menyatakan bahwa setiap manusia yang pernah hidup telah berdosa. “Sebab semua orang sudah berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Karena manusia telah berdosa terhadap Allah yang tidak terbatas, maka manusia sebagai makhluk yang terbatas harus membayar dosa-dosanya untuk waktu yang tidak terbatas
Namun Kalimat Allah dalam diri Isa Al-Masih, telah mengorbankan diri-Nya bagi manusia, untuk membayar hukuman yang tidak terbatas dan kekal dari Allah.
“Al Masih yang tidak mengenal dosa, sudah dijadikan Allah sebagai penanggung dosa karena kita, supaya di dalam Dia, kita menjadi benar di hadapan Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
Slamet
~
Staf IDI yang terhormat,
Adakah ayat yang secara langsung Yesus sendiri mengatakan bahwa diri-Nya akan mati untuk menebus dosa manusia?
Apakah anda tidak sadar kalau klaim “penebusan dosa” hanya cerita fiksi dan tidak logis? Dan mohon dijelaskan hubungan dosa dengan kematian?
~
Jelas tujuan kedatatangan Isa Al-Masih adalah mati untuk menebus manusia. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Kata tebus berarti “dibeli.” Istilah ini khususnya digunakan dalam hubungannya dengan membebaskan seorang budak. Penerapan istilah ini pada kematian Kristus di atas salib menggambarkan hal ini dengan amat jelas. Jikalau kita “ditebus” maka keadaan kita sebelumnya adalah dalam perbudakan. Allah telah membeli kebebasan kita, dan kita tidak lagi berada di bawah penawanan dosa
Akibat dosa adalah kematian, karena dosa memisahkan manusia dari Allah. Bagaikan bunga yang dikerat dari pohonnya, semula tampak segar tetapi lambat laun akan layu dan mati.
~
Slamet
~
Mengapa orang Islam dan Kristen membutuhkan kematian Isa Al-Masih?
Pernyataan di atas ini adalah keliru. Sebab orang Islam tidak membutuhkan kematian siapapun termasuk Isa Al-Masih.
Berbicara mengenai kematian Isa Al-Masih hanya terdapat dalam ajaran Kristen. Menurut ajaran Islam Isa Al-Masih tidak disalib/dibunuh melainkan diangkat/diselamatkan oleh Allah dari kejaran musuh. Adapun orang yang disalib tersebut adalah orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih oleh Allah SWT.
~
Al-Quran dengan jelas mengatakan setiap manusia berdosa. Umat Islam dan Kristen setuju akan hal ini. Dan akibat dosa adalah kematian kekal di neraka. “Sebab semua orang sudah berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah”(Injil, Surat Roma 3:23). Dan “upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Namun ada satu Pribadi yang tidak berdosa yaitu Isa Al-Masih . “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini…memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19). Dan Isa ini telah bersedia mati untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.
Oleh karena itu sangatlah tepat apabila umat Islam dan Kristen bersyukur bahwa Isa Al-Masih telah mati disalib bagi keselamatan mereka.
~
Slamet
~
Saudara Slamet,
Ketahuilah bahwa akibat dosa adalah kematian, karena dosa memisahkan manusia dari Allah. Adapun arti dari kalimat di atas doktrin/dogma yang telah ditanamkan oleh Paulus kepada pengikutnya.
Adapun pengertian dosa menurut Kristen tidak sama dengan ajaran Islam. Dosa adalah suatu tindakan perkataan maupun perbuatan yang melanggar perintah Allah. Perbuatan dosa walaupun besar, masih dapat diampuni Allah SWT asalkan jangan kafir (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) sebagaimana ajaran yang dianut agama Kristen.
~
Dosa kecil maupun besar adalah pemberontakan terhadap Allah. Dan Allah tidak mengiijinkan orang berdosa masuk ke sorga-Nya. “Tidak akan masuk ke dalamnya [sorga] sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta . . .” (Injil, Wahyu 21:27).
Oleh karena itu, manusia membutuhkan pertolongan agar dia benar-benar bersih dari dosa kalau ingin masuk sorga Allah. Bagaimana dapat dibersihkan dari dosa? “Jikalau kita mengakui dosa-dosa kita, maka Allah, yang dapat dipercaya dan benar itu, akan mengampuni dosa-dosa kita serta menyucikan kita dari semua kejahatan. Dan darah Isa, Sang Anak yang datang daripada-Nya, menyucikan kita dari semua dosa” ((Injil, Surat 1 Yohanes 1:9,7).
~
Slamet
~
Penulis Staf IDI,
Mengapa kematian Isa Al-masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?
Apakah pertanyaan di atas ini menurut pendapat kalian atau menurut Alkitab?
Tolong tunjukkan dalam surat apa dan ayat apa dalam Alkitab yang menerangkan kematian Isa Al-Masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?
~
Menurut hukum yang tertulis pada Kitab Suci Taurat, hampir segala hal disucikan dengan menggunakan darah anak domba. Bahkan tidak ada pengampunan jika tidak ada penumpahan darah.
Oleh karena itu Isa Al-Masih bagaikan Anak Domba yang ditetapkan mati di salib sebagai kurban untuk menghapus dosa banyak orang. “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Dan untuk ini Rasul Petrus juga menegaskan, “Kamu tahu bahwa kamu sudah ditebus dari kehidupanmu yang sia-sia,.. Ia menebus kamu bukan dengan barang-barang yang akan binasa seperti emas atau perak, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Al Masih, darah Anak Domba Allah…” (Injil, Surat 1 Petrus 1:18-19)
~
Slamet
~
Saudara Mic,
Kami berharap saudara memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Dapatkah manusia hidup suci sempurna sehingga menjaminnya masuk sorga? Jelaskan!
2. Mengapa kematian Isa Al-masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?
3. Mengapa orang Islam dan Kristen membutuhkan kematian Isa Al-Masih?
Mohon maaf kalau kami terpaksa menghapus komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas.
~
Slamet
~
Manusia di dunia tak ada yang suci selain Anak Allah yaitu Yesus Kristus. Masuk surga itu hanya kasih karunia dari bapa di surga atas meninggalnya Yesus kristus untuk menebus dosa umat manusia. Siapa yang percaya Anak Domba Allah pasti masuk sorga.Tuhan memberkati
~
Sesungguhnya semua orang telah berbuat dosa dan terpisah dari Allah di sorga. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (injil, Surat Roma 3:23).
Namun Isa Al-Masih sangat mengasihi semua manusia. Dia tidak ingin manusia menderita hukuman kekal di neraka. Karena itu Dia rela mati disalib untuk “… menghapus dosa dunia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
~
Slamet
~
Jika harus meyakini lebih dulu kematian Yesus Kristus adalah sebagai penebus dosa baru bisa selamat (masuk surga) maka menimbulkan pertanyaan bagi orang yang telah meninggal dunia beberapa abad sebelum Yesus Kristus lahir. Misal leluhur Yesus Kristus sendiri : Yakub, Ishak dan Abraham juga orang yang hidup sejamannya dan yang hidup sebelumnya apakah tidak akan selamat (surga sudah ‘tertutup’ bagi mereka)? Apakah Alkitab menjelaskan hal ini?
~
Walaupun Isa Al-Masih sebagai manusia baru dikenal mulai masa Perjanjian Baru. Namun Dia adalah Kalimat /Firman Allah yang hidup. Dia sudah ada sebelum Ibraham ada dunia ini. “Sabda Isa kepada mereka, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum Nabi Ibrahim ada, Aku ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58).
Kita mengetahui bahwa orang pada jaman Perjanjian Lama dapat masuk sorga apabila ia patuh pada Firman Tuhan. Ternyata Ibrahim patuh pada Firman Allah (Isa adalah Firman Allah yang hidup). Oleh karena itu Ibrahim juga masuk sorga.
Kitab Suci Injil dengan jelas menunjukkan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub masuk Kerajaan Surga. “Aku berkata pula kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, lalu mereka duduk makan di dalam Kerajaan Surga bersama-sama dengan Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub” (Injil, Rasu Besar Matius 8:11).
~
Slamet
~
1. Pertanyaannya adalah, dapatkah Yesus menebus dosa kita? Mana pengakuan Yesus bahwa Dia dapat menebus dosa?.
2. Menebus dosa?. bukankah ini tidak logis dan tidak sesuai hukum klausa.
3. Berita kematian Yesus masih bertentangan. beda Injil beda pula versinya. Dalam 4 injil kanonisasi Yesus mati, tapi dalam Injil barnabas Yesus tidak disalib.
~
Dengan jelas Isa Al-Masih menyatakan bahwa tujuan-Nya datang ke dunia adalah mati disalib untuk menebus manusia dari dosa. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Ketika manusia jatuh dalam dosa, sebenarnya ia telah “tergadaikan” menjadi milik Iblis. Namun bagi siapapun yang percaya kepada pengorbanan Isa, itu berarti bahwa ia telah ditebus. Isa Al-Masih telah menebus dan membeli mereka kembali bagi Allah. Dahulu milik Iblis sekarrang menjadi milik Allah. “Kamu sudah dibeli dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (injil, Surat 1 Korintus 6:20).
Injil Barnabas memang menolak kematian Isa di kayu salib. karena injil terbut adalah palsu. Namun tidak demikian dengan Injil kanon yang telah menulis fakta tersebut dengan dengan jelas dan benar.
~
Slamet
~
Saudara Muslimah,
Kami senang apabila saudara dapat memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Dapatkah manusia hidup suci sempurna sehingga menjaminnya masuk sorga? Jelaskan!
2. Mengapa kematian Isa Al-masih di kayu salib berkuasa menghapus dosa manusia?
3. Mengapa orang Islam dan Kristen membutuhkan kematian Isa Al-Masih?
Mohon maaf kalau kami terpaksa menghapus komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas.
~
Slamet
~
Kepada admin dan semua umat Kristen,
Apakah anda yakin dan percaya bahwa Yesus menyelamatkan anda dan memasukkan anda ke dalam surga dikarenakan Dia telah menebus dosa-dosa anda?
Saya akan menguji keyakinan anda, maukah anda menginginkan kematian cepat datang atau anda mau mati sekarang dikarenakan kepercayaan itu?
Harusnya jika anda berpikir seperti itu buat apa susah-susah hidup di dunia mendingan langsung masuk surga.
~
Bagi kebanyakan orang, kematian merupakan sesuatu yang menakutkan. Namun bagi orang-orang Kristen, kematian itu merupakan suatu keuntungan. Mengapa?
Kematian bagi orang Kristen adalah awal bertemu muka dengan Allah di sorga. “Karena jika kita percaya bahwa Isa sudah mati lalu bangkit, maka demikian jugalah semua orang yang sudah meninggal dalam Isa itu akan dibawa Allah bersama-sama dengan-Nya” (Injil, Surat 1 Tesalonika 4:14).
Kalaupun Allah masih memberikan umur panjang bagi orang Kristen itu berarti mereka harus bekerja keras untuk melayani manusia bagi kemuliaan Allah.
Jadi bagi orang Kristen hidup ataupun mati, itu bukan menjadi masalah, “Karena jika kita percaya bahwa Isa sudah mati lalu bangkit, maka demikian jugalah semua orang yang sudah meninggal dalam Isa itu akan dibawa Allah bersama-sama dengan-Nya” (Injil, Surat Filipi 1:21).
~
Slamet
~
Saudara Aldino,
Saya yakin itu, bahwa dengan percaya dan mentaati semua firman-Nya maka saya akan selamat. Kalau Bapa di surga menghendaki maka saya siap untuk di panggil.
~
Saudara Y2nk,
Saudara benar! Kematian bagi orang Kristen, bukanlah hal yang menakutkan, melainkan panggilan Allah agar kita menikmati istirahat bersama-sama dengan-Nya di sorga. “Lalu aku mendengar suara dari langit yang mengatakan, “Tuliskanlah ini: Mulai sekarang berbahagialah orang-orang mati yang meninggal dalam Tuhan.” “Benar,” kata Ruh itu, “mereka akan beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala pekerjaan mereka menyertai mereka” (Injil, Kitab Wahyu 14:13).
~
Slamet
~
Hidup suci saja tidak cukup kita harus takut akan Allah dan cinta sama Tuhan.Banyak yang takut tapi tidak cinta sungguh-sungguh. Ada juga yang cinta tapi tidak takut. Kalau suci para biarawan Budha semua ya pasti masuk sorga.
~
Saudara Ell,
Kami setuju dengan penjelasan saudara, karena dalam pemandangan Allah kesucian batiniah lebih penting daripada kesucian lahiriah.
Oleh karena itu, sejak awal Allah mengingatkan kepada kita agar kita menjaga kesucian hati. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Zabur, Kitab Amsal 4:23).
~
Slamet
~
“Ketika manusia jatuh dalam dosa, sebenarnya ia telah “tergadaikan” menjadi milik Iblis. Namun bagi siapapun yang percaya kepada pengorbanan Isa, itu berarti bahwa ia telah ditebus. Isa Al-Masih telah menebus dan membeli mereka kembali bagi Allah. Dahulu milik Iblis sekarrang menjadi milik Allah. “Kamu sudah dibeli dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (Injil, Surat 1 Korintus 6:20).
Kalau Tuhan yang memiliki manusia, iblis dan malaikat, kenapa harus membeli manusia? Dan membayarnya kepada iblis lagi. Ini menjelaskan Tuhan anda terhadap iblis tidak bisa berbuat apa apa melainkan harus bertransaksi sama iblis. Luar biasa, bukan?
~
Allah, sejak mulanya sudah menyatakan Hukum Kekudusan Allah, bahwa konsekwensi dari dosa adalah kematian kekal di neraka. “Upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Neraka sebenarnya diciptakan Allah untuk menghukum iblis sebagai lawan Allah. Karena itu ketika manusia jatuh dalam dosa, Alkitab menyatakan bahwa manusia memberontak terhadap Allah dan bersekutu dengan iblis.
Dosa itu identik dengan hutang menurut Alkitab. Maka harus ada nyawa untuk membayarnya, agar manusia dapat ditebus dari dosa. Pengampunan dosa dapat terjadi apabila ada nyawa yang dipakai untuk membayar hutang/dosa itu.
Itulah mengapa untuk penebusan manusia dari dosa, Isa Al-Masih harus mati di kayu salib, menyerahkan nyawanya sebagai pelunasan hutang-hutang – yaitu dosa manusia.
Pertanyaannya, kepada siapakah Isa Al-Masih membayar harga tebusan itu? Isa Al-Masih menebus “hutang dosa” manusia kepada Hukum Kekudusan Allah yang sudah ditetapkan itu.
Pemahaman ini tidak dimiliki dalam agama Islam, sehingga saudara mengatakan mengapa Allah perlu hadir sebagai manusia hanya untuk mati di kayu salib? Allah seolah-olah lemah dan tidak-berdaya.
~
Slamet
~
Kenapa orang Islam membutuhkan kematian Isa a.s? Saya sedikit terganggu dengan tulisan itu karena Islam tidak butuh hal itu. Saya tidak ingin nabi Isa a.s disalib untuk menebus dosa, saya bersyukur beliau tidak disalib melainkan diselamatkan Allah swt. ke surga. Dan akan turun ke bumi dihari akhir untuk menyelesaikan tugasnya sebagai utusan Allah swt.
Percaya Isa utusan Allah untuk menyebarkan Injil.
Lalu bagaimana dengan dosa kita? Dosa kita ditanggung oleh kita, dan cara menebusnya? Bertobat/tidak mengulanginya lagi dan bertakwa kepada Allah swt.(Allah Maha Pengampun).
Dan kalau terlanjur meninggal bagaimana? Akan ada hari pembalasan di hari akhir karena Allah Maha Adil.
~
Saudara Hamba Allah,
Apabila Isa Al-Masih tidak mati disalib untuk menebus manusia berdosa, maka tidak ada harapan bagi manusia masuk sorga. Semua manusia akan tinggal dalam kekekalan di neraka.
Apakah Allah tidak dapat mengampuni saja dan melupakan masalah dosa? Tidak. Allah itu kasih dan adil. Allah yang kasih itu tidak akan menguhukum manusia di neraka. Kasih Allah menghendaki semua manusia diselamatkan dan masuk sorga. Namun keadilan Allah menuntut manusia berdosa harus dihukum di neraka, karena upah dosa adalah maut.
Untuk memenuhi sifat kasih dan keadilan Allah ini maka Isa Al-Masih sang Kalimat Allah perlu menjadi manusia. Dia rela mati di kayu salib karena kasih-Nya kepada manusia. Juga menggantikan manusia berdosa yang seharusnya dihukum oleh Allah.
Seharusnya kita tidak boleh menyembunyikan fakta kematian Isa Al-Masih di kayu salib untuk menebus manusia. Justru sebaliknya kita harus bersyukur dan menghargai akan pengorbanan-Nya.
~
Slamet
~
Kepada Aldino,
Kalau Tuhan yang memiliki manusia, iblis dan malaikat, kenapa harus membeli manusia? Dan membayarnya kepada iblis lagi. Ini menjelaskan Tuhan anda terhadap iblis tidak bisa berbuat apa apa melainkan harus bertransaksi sama iblis. Luar biasa, bukan?
Anda salah paham. Melepaskan dari dosa bukan berarti membayar ke iblis. Karena iblis pun telah berdosa sejak awal.
~
Saudara One Way,
Terimakasih untuk komentarnya.
Sorga dan neraka itu adalah milik Allah. Sorga adalah tempat maha suci milik Allah. Sorga hanya disediakan hanya untuk orang-orang yang dibenarkan dan dikuduskan oleh Allah. Sedangkan neraka disediakan Allah bagi tempat tinggal iblis dan orang berdosa yang terpisah dari Allah.
Oleh karena yang berkuasa menentukan seseorang masuk sorga dan neraka itu adalah Allah sendiri bukan yang lain, maka harga penebusan itu harus ‘dibayarkan’ kepada Sang Pemilik sorga dan neraka.
~
Slamet
*****
1. Yang mampu menjamin masuk surga hanyalah Allah, kita sebagai manusia cukup melakukan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
2. Nabi Isa as. tidak pernah disalib apalagi disiksa sampai mati. menjijikkan sekali dosa manusia diampuni dengan mengorbankan Tuhan. Sungguh laknat! Kata anda Yesus memiliki hak mengampuni dosa, tapi kenapa masih harus disalib. Andaipun begitu, harusnya yang menyiksa Tuhan Bapa bukan manusia rendahan. Kalian yang berdosa ya kalian yang harus mempertanggung-jawabkannya.
3. Islam tidak membutuhkan kematian Yesus untuk menebus dosa. Kami harus bertaubat pada Allah jika ingin diampuni, bukan dengan menggampangkan dosa karena telah diambil alih oleh Tuhan. Itu logika minus!
*****
Saudara Gibran,
Sebenarnya sebagai manusia berdosa, kita memang mengetahui segala perintah Allah tetapi tidak dapat melakukan. Dan juga mengetahui semua yang jahat namun kita tidak dapat menolaknya.
Apabila kita memperhatikan fakta sejarah dan percaya wahyu Allah yang tertulis dalam Injil, jelas tidaklah benar jika kita menolak kematian Isa Al-Masih untuk menebus manusia dari dosa.
Kiranya hal ini dapat memberikan pencerahan kepada setiap pembaca.
~
Slamet
~
Saudara Tim Isa dan Al-Quran,
Ketahuilah umat Muslim di dunia ini hanya sebatas mengimani Nabi Isa AS/Yesus karena termasuk dalam Rukun Iman. Dan hanya mengikuti syariat yang diajarkan/disampaikan/dituntunkan oleh Nabi Muhammmad sallallahualihiwasallam.
Percuma kalian profokasi umat Islam dengan situs ini karena iman dalam tauhid dan sunnah kami sebagai umat Muslim benar dan mantap adanya.
Pastikan juga bahwa sesungguhnya kalian bukan umat Nabi Isa AS/Yesus karena Dia tidak pernah mengakui dirinya sebagai Tuhan. Sebelum terlambat dan keranda diusung, saya mengajak kalian untuk mengikuti Islam bila memang Allah berkehendak memberikan petunjuk/hidayahNya pada kalian semua. Terima kasih.
~
Saudara Panggabean,
Sebenarnya kami senang apabila saudara memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel ini.
Dan kami tidak berusaha untuk mempengaruhi umat Islam pindah agama. Karena agama tidak dapat menyelamatkan para pemeluknya. Sebaliknya kami jusru memberitakan Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan keselamatan menuju sorga.
“Tidak ada keselamatan melalui seorang lain pun, karena di kolong langit ini tidak ada satu nama lain pun yang diberikan kepada manusia sehingga melalui nama [Isa Al-Masih] itu kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
Kepada Umat Kristen,
Tertulis dalam Taurat, Kitab 2 Tawarikh 25:4, “TUHAN telah memberi perintah: “Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri.”
Namun kenapa Yesus malah menyalahi perkataannya sendiri. Kenapa Yesus hadir (lahir) sebelum era Ibrahim di mana masa kebodohan sudah sangat merajalela? Hal ini dikarenakan penjajah Romawi tidak suka dengan ajaran yang di bawa Nabi Isa, sehingga berusaha membunuh (menyalib). Semoga umat Kristen benar-benar mau mempelajari keanehan dalam Injil bukan malah meng-iyakan dan mempelajari Al-Quran yang suci dan benar-benar firman Allah swt yang nyata.
~
Saudara Edrian,
Perlu saudara ketahui bahwa Alkitab membedakan dosa perbuatan dan dosa keturunan.
Kami setuju bahwa setiap orang harus menanggung perbuatan dosanya sendiri seperti yang tertulis dalam Taurat Kitab 2 Tawarikh 25:4. Oleh karena itu setiap orang yang membunuh sesama harus dihukum di penjara.
Namun jangan lupa bahwa kita juga mempunyai dosa keturunan, yaitu sifat-sifat dosa yang berasal dari orang tua kita. Dosa keturunan ini tertulis dalam Kitab Zabur, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Taurat, Kitab Mazmur 51:7).
Dosa perbuatan maupun dosa keturunan dalam pemandangan Allah adalah dosa yang harus dihukum di neraka, akan tetapi Allah mengasihi manusia. Oleh karena itu Allah menyediakan jalan keselamatan bagi setiap orang melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib. Dan bagi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Isa Al-Masih, semua dosanya sudah ditebus oleh-Nya. “Sekarang tidak ada lagi hukuman bagi mereka yang ada dalam Isa Al Masih” (Injil, Surat Roma 8:1).
Anugerah Allah melalui kematian Isa Al-Masih bagi keselamatan manusia berdosa inilah yang membedakan antara kekristenan dengan agama dunia.
~
Slamet
~
Bung Slamet,
Nampaknya keimanan Anda sudah mulai oleng. Lalu mengapa anda tidak menghukum bangsa Israel yang membunuh Nabi Isa? Tapi umat Nasrani malah mengikuti ajaran sesat-Nya. Bayangkan pada waktu Yesus hendak dibunuh dan disalib adakah yang membantu Dia. Mana umat-Nya? Dan Anda se harusnya marah, bukan?
~
Saudara Edrian,
Kitab Suci Allah dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia adalah mati disalib untuk menebus manusia berdosa. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Bagi kita para pengikut-Nya, Isa Al-Masih adalah Penyelamat yang tidak perlu dibela. Sebaliknya, justru kitalah yang memerlukan keselamatan dari-Nya. Dan sebagai manusia, jelas kita tidak mungkin dapat membela Kalimat Allah, bukan?
Hal ini berbeda dengan nabi saudara. Sebagai umatnya saudara harus mati-matian membela dia. Apakah karena dia memang tidak dapat membela dirinya sendiri? Bagaimana penjelasan saudara?
~
Slamet
~
Umat Kristen yakin Alkitab adalah firman Tuhan yang tertulis. Firman Tuhan baru berarti kalau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari di dunia.
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat yang menebus dosa manusia merupakan fondasi iman bagi umat Kristen karena didukung ayat yang ada dalam Alkitab. Menurut keyakinan Kristen manusia jika tidak (mau) mengimani itu maka tetap dalam dosa yang upahnya adalah maut,
Jika dalam Alkitab ada tertulis ayat yang tidak mendukung ajaran penebusan dosa maupun perlunya Juru Selamat sebagaimana umat harus menyikapinya (Injil, Surat Roma 2:5-8).
Menurut admin berdosakah mengamalkan sebagian firman Tuhan dalam Alkitab dan meninggalkan sebagian lainnya?
~
Saudara Daandiet,
Pada umumnya umat beragama mempunyai keyakinan apabila mereka melaksanakan dengan taat seluruh perintah dalam Hukum Allah dengan baik, maka mereka akan mendapatkan hidup yang kekal.
Namun faktanya tidak demikian, tidak ada seorangpun dapat melaksanakan Hukum Allah secara sempurna. Manusia mempunyai tabiat dosa yang membuatnya selalu jatuh ke dalam dosa.
“Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” (Injil, Surat Yakobus 2:10).
Oleh karena itu Kitab Suci Injil menunjukkan “bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus” (Injil, Surat Galatia 2:16).
~
Slamet