Kawan-kawan saya yang Muslim meragukan penyaliban Isa Al-Masih. Sebab Al-Quran mengajarkan demikian. Sebaliknya, orang Kristen percaya penyaliban Isa Al-Masih karena sesuai kesaksian Injil. Manakah yang benar, kematian Isa Al-Masih menurut Al-Quran atau Injil? Kesaksian para sejarawan ini akan membuktikan kebenaran peristiwa itu.
Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran dan Injil
Injil Allah menyaksikan penyaliban Yesus. “Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:23). Kesaksian Injil adalah kesaksian paling sahih. Sebab penulisannya sebelum tahun 100 Masehi, artinya sangat dekat dengan peristiwanya tahun 33 Masehi. Juga para penulis Injil adalah murid Isa Al-Masih sendiri.
Anehnya, 600 tahun kemudian Al-Quran membantah penyaliban itu. “. . . padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka . . .” (Qs 4:157).
Lebih aneh lagi, nabi Islam tidak menyaksikan penyaliban itu, tidak pernah membacanya dari Injil, dan tidak sanggup membaca buku sejarah, karena tidak bisa baca tulis.
Menutup Kitab Suci, Melihat Sejarah
Marilah kita tinggalkan sejenak Kitab Suci kita, dan memperhatikan kesaksian para sejarawan non-Kristen soal penyaliban Isa Al-Masih.
Joshepus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan “Pada masa ini, hiduplah seorang bijak yang dipanggil Yesus. . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”
Tacitus (56- 117 Masehi), sejarawan Romawi, mencatat “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”
Mara Bar-Serapion (70 Masehi -), filsuf Syria, melaporkan “Keuntungan apa yang didapatkan orang Yahudi yang menghukum mati Raja [Isa Al-Masih] mereka yang bijak. . . . Sang Raja [Isa Al-Masih] bijak tidak mati sia-sia; Ia [Isa Al-Masih] terus hidup dalam pengajaran yang telah diberikan-Nya.”
Phlegon (80-140 Masehi) menyaksikan, “Dan gerhana matahari yang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Yesus tampaknya disalibkan, juga gempa bumi hebat yang kemudian terjadi . . .”
Fakta para sejarawan non-Kristen ini telah membuktikan bahwa versi kematian Isa Al-Masih menurut Al-Quran tidaklah benar!
Keistimewaan Penyaliban Isa – Kematian Yang Menghidupkan
Kebenaran haruslah cocok dengan fakta. Catatan para sejarawan non Kristen di atas meneguhkan kebenaran Injil Allah akan penyaliban Isa Al-Masih.
Kebenaran penyaliban Isa Al-Masih bukan hanya sesuai sejarah, terlebih lagi memberikan kehidupan. Sebab Isa mati “. . . untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45). Melalui kematian-Nya itu, Isa menanggung hukuman kekal dosa. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal.
Marilah kita mengimani penyaliban Isa Al-Masih. Sebab bukan saja sesuai fakta sejarah, terlebih lagi menjamin keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Soal penyaliban Isa Al-Masih, siapakah yang layak dipercayai, orang Arab yang tidak menyaksikan peristiwa itu, yang tidak bisa membaca dan yang hidup 600 tahun kemudian ataukah para saksi mata dan para sejarawan itu? Berikan alasan Saudara!
- Mengapa kematian Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan kehidupan kekal?
- Manakah yang layak kita percayai, Al-Quran yang kesaksiannya tidak didukung sejarah atau Alkitab yang kesaksiannya didukung catatan sejarah? Berikan alasan Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .