• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > An-Nisa’ 4:157 > Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan

Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan

11 Januari 2016 oleh Web Administrator 103 Komentar

Yellow CrossKawan-kawan saya yang Muslim meragukan penyaliban Isa Al-Masih. Sebab Al-Quran mengajarkan demikian. Sebaliknya, orang Kristen percaya penyaliban Isa Al-Masih karena sesuai kesaksian Injil. Manakah yang benar, kematian Isa Al-Masih menurut Al-Quran atau Injil? Kesaksian para sejarawan ini akan membuktikan kebenaran peristiwa itu.

Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran dan Injil

Injil Allah menyaksikan penyaliban Yesus. “Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:23). Kesaksian Injil adalah kesaksian paling sahih. Sebab penulisannya sebelum tahun 100 Masehi, artinya sangat dekat dengan peristiwanya tahun 33 Masehi. Juga para penulis Injil adalah murid Isa Al-Masih sendiri.

Anehnya, 600 tahun kemudian Al-Quran membantah penyaliban itu. “. . . padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka . . .” (Qs 4:157).

Lebih aneh lagi, nabi Islam tidak menyaksikan penyaliban itu, tidak pernah membacanya dari Injil, dan tidak sanggup membaca buku sejarah, karena tidak bisa baca tulis.

buku tuaMenutup Kitab Suci, Melihat Sejarah

Marilah kita tinggalkan sejenak Kitab Suci kita, dan memperhatikan kesaksian para sejarawan non-Kristen soal penyaliban Isa Al-Masih.

Joshepus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan “Pada masa ini, hiduplah seorang bijak yang dipanggil Yesus.   . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”

Tacitus (56- 117 Masehi), sejarawan Romawi, mencatat “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”

Mara Bar-Serapion (70 Masehi -), filsuf Syria, melaporkan “Keuntungan apa yang didapatkan orang Yahudi yang menghukum mati Raja [Isa Al-Masih] mereka yang bijak.   . . . Sang Raja [Isa Al-Masih] bijak tidak mati sia-sia; Ia [Isa Al-Masih] terus hidup dalam pengajaran yang telah diberikan-Nya.”

Phlegon (80-140 Masehi) menyaksikan, “Dan gerhana matahari yang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Yesus tampaknya disalibkan, juga gempa bumi hebat yang kemudian terjadi . . .”

Fakta para sejarawan non-Kristen ini telah membuktikan bahwa versi kematian Isa Al-Masih menurut Al-Quran tidaklah benar!

Keistimewaan Penyaliban Isa – Kematian Yang Menghidupkan

Kebenaran haruslah cocok dengan fakta. Catatan para sejarawan non Kristen di atas meneguhkan kebenaran Injil Allah akan penyaliban Isa Al-Masih.

Kebenaran penyaliban Isa Al-Masih bukan hanya sesuai sejarah, terlebih lagi memberikan kehidupan.  Sebab Isa mati “. . . untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45). Melalui kematian-Nya itu, Isa menanggung hukuman kekal dosa. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal. 

Marilah kita mengimani penyaliban Isa Al-Masih. Sebab bukan saja sesuai fakta sejarah, terlebih lagi menjamin keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Soal penyaliban Isa Al-Masih, siapakah yang layak dipercayai, orang Arab yang tidak menyaksikan peristiwa itu, yang tidak bisa membaca dan yang hidup 600 tahun kemudian ataukah para saksi mata dan para sejarawan itu? Berikan alasan Saudara!
  2. Mengapa kematian Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan kehidupan kekal?
  3. Manakah yang layak kita percayai, Al-Quran yang kesaksiannya tidak didukung sejarah atau Alkitab yang kesaksiannya didukung catatan sejarah? Berikan alasan Saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: An-Nisa’ 4:157 Ditag dengan:Kematian Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. Jesus Park mengatakan

    1 Maret 2019 pada 12:38 am

    ~
    Hamba,

    Mungkinkah saudara hanya percaya bahwa Isa itu ada? Saudara tidak pernah mau mendengar atau membaca saran kami, yaitu membaca Injil. Isa mengajarkan kasih sangat banyak tercantum dalam Injil seperti (Injil, Rasul Matius 22:39). Klaim Quran mengajarkan kasih yaitu “Kami timbulkan di antara mereka permusuhan, dan kebencian sampai hari kiamat.” (QS 5:14). Apakah sama seperti klaim saudara?

    Bagaimana dengan sholat saudara setiap hari? Sia-sia jika saudara mengikuti allah saudara (QS 5:14), karena sholat dengan kebencian dihati saudara pendusta (Injil, Surat 1 Yohanes 4:20). Bahkan saudara akan dimurtadkan allah saudara jika sudah dicatat demikian (HR. Bukhari, 3208)?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      5 Maret 2019 pada 6:05 am

      ~
      Saudara Park,

      Memang Isal-Masih mengajarkan bahwa kasih merupakan prinsip utama dari semua hukum Allah. Dalam Khotbah di Bukit kita mendapatkan contoh pertamanya. Dia tidak hanya sekadar kata-kata saja tetapi disertai dengan perbuatan kasih. Dia berkata, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:43,44).
      ~
      Slamet

  2. sofyan mengatakan

    19 Maret 2019 pada 9:40 pm

    ~
    Saya orang Islam saya tidak dapat membenarkan atau menyalahkan pernyataan-pernyataan di atas. Apalagi menjawab yang bisa memuaskan semua. Cuma saranku semua termasuk pembuat situs ini saya yakin tujuan saudara adalah baik. Tapi kalau arahnya sudah keperpecahan sebaiknya lebih bijak kalau mau buat wacana seperti ini, “kembalilah kita pada kenyakinan kita sendiri-sendir karena apa yang kalian perdebatkan pada dasarnya adalah soal kenyakinan.” Di antara kita semua tidak ada yang hidup di jaman wahyu. Jadi apa yang kalian perdebatkan? Agama adalah faham, agama adalah ajaran. Karena itu kalau mecari kebenaran soal agama ya kalian yakini saja. Jangan mencari kebenaran agama lewat logika karena agama lebih dari logika.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Maret 2019 pada 4:09 am

      ~
      Saudara Sofyan,

      Kami sangat mendukung saran yang saudara sampaikan dan memang sebagai umat beragama yang hidup berdampingan kita harus saling menghargai.

      Saudara Sofyan, sebenarnya melalui artikel ini, kami tidak mengajak saudara untuk berdebat ataupun mempengaruhi umat Islam pindah agama. Sebaliknya kami jusru memberitakan kabar baik tentang Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan keselamatan menuju sorga.

      “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

      Demikian harap maklum dan terima kasih.
      ~
      Slamet

  3. Murid Al-Masih yang dijanjikan mengatakan

    24 Maret 2019 pada 8:51 am

    ~
    Dalam sejarah tidak ada catatan jika Muhammad saw membunuh atau memenggal orang Nasrani. Bahkan beliau mengajarkan: Tidak beriman salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. (HR Bukhari)

    “Orang Islam itu adalah ia yang orang-orang lain terselamatkan dari lidah dan tangannya” (HR Bukhari). Tidak sempurna iman seseorang, yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya (HR Bukhari). Berikanlah orang lain apa saja yang ia merasa senang mendapatkannya. (HR Muslim).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 2:07 pm

      ~
      Saudara Murid,

      Sebenarnya sejarah mencatat bahwa Islam disebarkan salah satu caranya dengan perang. Dalam Al-Quran ada banyak ayat yang menyatakan, perangilah, penggallah, pancunglah, bunuhlah, jihadlah, bersikap keraslah, ini ditujukan kepada orang Nasrani dan juga kepada orang-orang yang tidak mengikuti nabi Islam dan agamanya (Qs 8:12-13, 9:29). Jadi, apa yang sdr sampaikan sama sekali berbeda dengan pernyataan Al-Quran. Silakan sdr membacanya lebih lanjut di link ini https://tinyurl.com/y5fuc5ht. Silakan di klik. Kami mohon maaf, tidak dapat melanjutkan diskusi ini karena artikel di atas tidak sedang membahas hal itu. Terima kasih untuk pengertiannya.

      Kalau boleh kami tahu, bagaimana tanggapan sdr setelah membaca artikel di atas? Mohon pencerahannya. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  4. Murid Al-Masih yang dijanjikan mengatakan

    24 Maret 2019 pada 9:00 am

    ~
    Kalau mau adil di dalam Bible (Perjanian Lama + Perjanjian Baru+ Kidung-kidung) banyak juga terdapat ayat-ayat ujaran kekerasan dan kebencian, bahkan yang lebih dari itu. Mau bukti? Mari kita diskusi saudaraku. Kita telah satu persatu dari ayat-ayat tersebut. Sepertinya kita perlu bertatap muka langsung agar diskusi ini berjalan baik, damai, tenang dan menyenangkan. Dengan secangkir kopi atau teh akan sangat melengkapi jalannya diskusi. Salam kasih dan perdamaian. Salam dari Murid Al-Masih yang dijanjikan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 2:17 pm

      ~
      Saudara Murid,

      Terima kasih untuk komentar dan kesediaan sdr berdiskusi dalam forum ini. Memang kami tidak keberatan untuk berdiskusi secara bertatapan muka, tetapi ada baiknya bila kita mulai berdiskusi melalui forum ini sampai waktunya di mana kita dapat berjumpa. Dan, tujuan kita berdiskusi adalah untuk menemukan jawaban tentang kebenaran, bukan berdebat mempertahankan pendapat dan anggapan yang selama ini kita ikuti. Kami menghargai sifat santun sdr.

      Jika sdr mau berdiskusi tentang banyak hal yang di luar dari topik artikel di atas, maka sdr dapat mengirimkan pendapat sdr kepada kami lewat email di . Dengan senang hati kami akan menajawabnya. Terima kasih.

      Oh ya, bagaimana tanggapan sdr setelah membaca penjelasan artikel di atas?
      ~
      Purnama

  5. Dudi djaniwar mengatakan

    27 Maret 2019 pada 5:32 am

    ~
    Saya seorang Muslim dan semuslim-muslimnya seorang Islam adalah mengikuti ajaran-ajaran para Nabi, dan mempercayai apa yang dikatakan para Nabi. Termasuk yang diucapkan Yesus.

    Terdapat dalam Gospel Matius 12:38-42,Di pesan ini kita akan melihat dari tanda Nabi Yunus. Dan itulah yang terjadi pada nabi Isa, beliau memberikan petunjuk. Dan itulah yang terjadi pada Nabi Isa Rassul- Allah. Dan surat An-Nisa 4:157. (Telah dijelaskan bahwa nabi Isa tidak disalibkan).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      27 Maret 2019 pada 2:27 pm

      ~
      Saudara Dudi,

      Kami sangat senang mendengar kaum Muslim mengikuti ajaran nabi termasuk ajaran Isa Al-Masih. Memang seharusnya demikian, Isa Al-Masih berkata: “Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:51). Berharap sdr mengikuti apa yang Isa ajarkan dalam Injil.

      Sebenarnya, apa yang Isa sampaikan dalam Injil Matius 12: 38-42 adalah tanda di mana Isa akan tinggal dalam perut bumi yang artinya Isa mati dan dikuburkan selama tiga hari setelah itu bangkit kembali. Isa menyatakan secara jelas, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Matius 20:18-19). Dan itu digenapi, Isa wafat (Injil, 27:50).

      Pertanyaan kami, menurut sdr mana yang dapat dipercaya, pernyataan Isa Al-Masih atau Al-Quran yang jaraknya enam ratus tahun dengan Isa? Bagaimana sdr menjelaskannya?
      ~
      Purnama

  6. Jesus Park mengatakan

    28 Maret 2019 pada 11:55 pm

    ~
    Murid,
    Mungkin saudara tidak lengkap mempelajari kehidupan nabi saudara seperti: “Lalu sang nabi menyerahkannya kepada Maslama dan dia penggal kepalanya” (Ibn Ishaq, Hal. 515), belum di Al-Quran, dll. Apakah benar hanya dengan secangkir kopi saudara tidak memenggal yang menolak islam? “Orang yang menyalahi agamanya dengan agama Islam, maka penggallah lehernya” (HR. At Thabarrani)?

    Dudi,
    Benar Isa tidak mati lihatlah (Injil, Surat 1 Petrus 3:18-20), tetapi Ia disalib dan tidak sesuai dengan Qs 4:157. Saudara percaya ucapan Isa, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Yohanes 10:30)? Isa menyamai dirinya dengan Tuhan. Apakah “benar” saudara percaya yang diucapkan Isa?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Maret 2019 pada 10:55 am

      ~
      Saudara Park,

      Memang sebagai pengikut Isa Al-Masih, kita wajib bersyukur kalau Junjungan kita itu hidup. Sebagai Pribadi yang hidup di sorga, tentunya Dia dapat mendengar dan mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan kepada-Nya, bukan?

      Dan yang lebih mengherankan lagi, sampai saat ini Dia dengan sabar menunggu setiap orang yang membuka pintu hati bagi Pribadi-Nya.
      “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Injil, Kitab Wahyu 3:20).
      ~
      Slamet

  7. pubg mengatakan

    19 Agustus 2019 pada 7:44 pm

    ~
    Saya rasa artikel dan forum ini memberikan ajakan dan hasutan, tidak netral.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Agustus 2019 pada 9:15 am

      ~
      Saudara Pubg,

      Kami bertanya kepada sdr. Bagian mana dari artikel di atas yang menurut sdr mengajak dan menghasut? Apa yang tidak netral? Kami berharap sdr dapat cermati dengan baik terlebih dahulu agar tidak terburu-buru menyatakan demikian. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  8. dede mengatakan

    22 Agustus 2019 pada 10:42 am

    ~
    Lakum dinukum waliyadin (agamaku untukku, agamamu untukmu), clear tanpa perdebatan. Indonesia satu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 Agustus 2019 pada 12:25 pm

      ~
      Saudara Dede,

      Tentu sangat indah jika kita sebagai bangsa Indonesia tidak saling berdebat dan membenarkan diri, apalagi saling menjatuhkan satu sama lain. Tujuan forum diskusi ini agar kita dapat saling memberikan padangan dan berdiskusi bukan berdebat.

      Berharap saudara Dede dapat bergabung dalam forum diskusi ini.
      Saudara Dede, bagaimana saudara memandang tentang kematian Isa Al-Masih?
      ~
      Noni

  9. Michael mengatakan

    28 Agustus 2019 pada 4:51 am

    ~
    Lalu dari kedua ayat tertulis Qs Maryam surah 19:33. Dan Qs An nisa 4: 157 mana yang dipercayakan umat Muslim jika memang Isa diangkat naik tanpa disalib? Bagaimana dengan ayat yang menerangkan kelahiran kematian dan kebangkitannya dalam Al-Quran?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Agustus 2019 pada 4:08 pm

      ~
      Saudara Michael,

      Kami kira pertanyaan sdr sangat baik sekali. Berharap teman-teman Muslim yang membaca pertanyaan sdr dapat membantu sdr mendapatkan penjelasan mengenai hal itu. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  10. Rizki mengatakan

    12 Agustus 2020 pada 6:55 pm

    ~
    Saudara Michael,

    Qs Maryam 19:33, “Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa ‘alaihissalam), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

    “[Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan] maksudnya keselamatan dari gangguan setan ketika beliau lahir. [pada hari aku meninggal] maksudnya keselamatan dari syirik ketika beliau wafat. [dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali] yaitu keselamatan dari rasa panik”

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2020 pada 1:57 pm

      ~
      Saudara Rizki,

      Tentulah saudara seorang beriman yang menghormati kesucian Firman Allah. Dengan cara apa kita menyangkali kesucian Firman Allah, yaitu dengan tidak mempercayainya dan dengan menafsirkannya berdasarkan keinginan sendiri. Kami percaya bahwa saudara tidak ingin mengalami kedua hal itu, namun tafsiran saudara sangat dipengaruhi oleh kehendak manusia bukan kehendak Allah. Apakah benar Isa Al-Masih diselamatkan dari rasa panik? Mohon penjelasannya.
      ~
      Noni

  11. Aulee mengatakan

    16 Februari 2021 pada 4:29 pm

    ~
    Padahal Tuhan kita sama yaitu Allah, kalau menurut saya jangan hanya berpedoman pada sejarah. Karena sejarah dapat diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Percayakan semua kepala Allah. Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui jika sudah “kun fayakun”. Bisa jadi kedua perdebatan tadi salah atau benar salah satu hanya Allah Yang Tahu mana yang benar dan mana yang salah.

    Jadi kak, yang penting sekarang adalah sikap toleransi. Jangan saling membenci ataupun menghujat hanya karena mana yang benar. Ambil positif nya bahwa kebaikan yang diajarkan kedua agama tersebut benar. Itu saja selebihnya masalah percaya. Percayalah kepada Sang Pencipta.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Februari 2021 pada 8:50 am

      ~
      Saudara Aulee,

      Terimakasih atas tanggapannya. Memang benar yang sangat utama ialah kepercayaan kita kepada Allah. Tetapi bagaimana kita dapat percaya kepada Allah? Misalnya, saudara percaya bahwa Allah yang menciptakan saudara melalui orang tua. Saudara percaya bahwa masa lalu (sejarah) saudara dilahirkan dari orang tua yang masa lalunya (sejarah) telah dilahirkan oleh orang tuanya (kakek dan nenek) saudara.

      Demikianlah sejarah pun adalah salah satu bukti adanya Allah. Maka tugas kita adalah menyelidiki manakah sejarah yang benar dan manakah yang salah. Alkitab adalah kitab suci yang akan menuntun saudara menemukan sejarah yang benar dan yang menuntun kepada keselamatan. Baca juga artikel kami di https://tinyurl.com/ybs5xzwp
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!

Artikel Yang Terhubung

  • Kesahihan Penyaliban Isa Al-Masih - Menurut Injil…
  • Kebenaran Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4:157
  • Apakah Al-Quran Mengatakan Isa Al-Masih Tersalib?
  • Apakah Ayat Al-Quran Salah Tentang Penyaliban Isa Al-Masih?
  • Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami