Satu hari di suatu desa terjadi tindak kriminal. Kepolisian setempat memanggil dua orang untuk memberi kesaksian. Saksi pertama Budi, berkata ada di tempat kejadian saat rumah Amin dibobol maling. Dia melihat maling tersebut masuk ke rumah. Lalu melarikan diri lewat pintu belakang. Ciri-cirinya: Berambut panjang, berjenggot dan bertubuh tegap.
Saksi kedua, Joko, tidak ada di tempat kejadian. Namun ia mengaku mengetahui ciri-ciri pencuri tersebut. Botak, tidak berjenggot dan bertubuh kurus.
Menurut Anda, dari dua kesaksian tadi, manakah yang lebih kuat di mata polisi. Kesaksian Budi atau Amin?
Penyaliban Isa Al-Masih Menurut Al-Quran
Berdasarkan ilustrasi di atas, mari kita melihat kebenaran penyaliban Isa Al-Masih dari sudut pandang lain. Pertama, menurut pandangan Al-Quran. Kitab Suci Umat Muslim ini menuliskan, “Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka’” (Qs 4:157).
Sayangnya, Al-Quran tidak menyebutkan saksi mata yang melihat peristiwa penyaliban itu. Sementara menurut sejarah dan tradisi, Al-Quran ditulis setidaknya tujuh abad setelah peristiwa penyaliban Isa. Dan tidak satupun saksi mata yang melihat penyaliban Isa, masih hidup pada zaman itu.
Penyaliban Isa Al-Masih Versi Injil
Selanjutnya, bagaimana dengan kesaksian yang diberikan Injil? Menurut sejarah dan tradisi, peristiwa penyaliban Isa dicatat dalam Injil pada masa para saksi-saksi masih hidup. Mereka menyatakan bahwa Yesus Kristus (Isa Al-Masih) benar disalibkan, wafat, dikuburkan, dan bangkit kembali di hari yang ketiga.
Tentu para saksi dapat memprotes penulis Injil, bila ada penulisan yang tidak sesuai. Misalnya dalam Injil Rasul Besar Yohanes 19:33. Dikatakan para prajurit mendatangi tempat penyaliban dan menemukan Yesus sudah mati. Tentu para prajurit akan menyatakan isi Injil tidak benar, bila ternyata yang disalib bukan Yesus. Tidak mungkin para prajurit salah mengenali Isa dengan orang lain.
Fakta lain yang ditulis dalam Injil tentang kebenaran penyaliban tersebut adalah pernyataan Isa sendiri. Isa berkata, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Besar Matius 17:22-23). Bila Yesus tidak benar disalibkan, mungkinkah Dia akan meramalkan penyaliban dan kematian-Nya?
Bukti Medis dan Peraturan Menguatkan Kesaksian para Saksi Mata
Kitab Suci Injil juga menuliskan bahwa seorang prajurit menikam lambung Isa Al-Masih dengan tombak dan segera mengeluarkan darah dan air. Menurut bukti medis, bila manusia telah mati untuk beberapa jam, tidak hanya darah yang keluar, tetapi bercampur air.
Pada ayat sebelumnya juga dikatakan, “Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:33). Bila Isa tidak mati, tentu mereka akan mematahkan kaki-Nya sesuai dengan aturan yang ada di zaman itu.
Isa Al-Masih Benar Disalib dan Mati
Dari fakta-fakta di atas, yaitu pernyataan para saksi-saksi, bukti-bukti medis, serta peraturan di zaman itu. Dapat diambil kesimpulan bahwa Isa Al-Masih benar-benar disalibkan, wafat, dimakamkan, dan bangkit kembali di hari ketiga.
Kembali ke ilustrasi kita: Bila Joko yang tidak berada di tempat kejadian perkara tidak dapat memberikan kesaksian yang shahih tentang ciri pencuri tersebut, demikian pula kesaksian penyaliban Isa Al-Masih menurut Al-Quran. Tidak dapat dipakai sebagai bukti shahih untuk menyatakan bahwa yang disalib bukan Isa Al-Masih.
Kematian Isa Al-Masih Menebus Setiap Jiwa dari Dosa
Pertanyaan selanjutnya yang perlu kita renungkan adalah, mengapa Isa Al-Masih harus disalibkan, bahkan Dia sendiri sudah meramalkan sebelumnya?
Kitab Suci Allah menuliskan alasannya, “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Kematian Isa di salib kayu bukanlah kematian yang sia-sia. Pengorbanan yang dilakukan-Nya bertujuan untuk menebus setiap jiwa dari dosa.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, adakah bukti dalam Al-Quran yang dapat dijadikan sebagai kebenaran bahwa yang disalibkan bukan Isa, tapi orang lain? Sebutkanlah!
- Dari fakta-fakta di atas, apakah Saudara percaya bahwa yang disalibkan itu Isa Al-Masih dan bukan orang lain? Sebutkan alasan Saudara!
- Perihal penyaliban Isa, manakah yang dapat dipercaya, klaim dari Al-Quran atau bukti-bukti dan saksi-saksi yang ditulis dalam Injil? Sebutkan alasan Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kesahihan Penyaliban Isa Al-Masih – Menurut Al-Quran Atau Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*****
1. Kiranya saudara-saudara Muslim dapat memberikan atau menyampaikannya kalau memang ada bukti, sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.
2. Dari semua bukti yang telah diuraikan tersebut kiranya dapat meyakinkan setiap orang yang masih ragu. Bagi saya sendiri, Alkitab yang saya baca serta pengalaman kasih Allah yang saya terima dalam hidup, ini yang membuat saya percaya bahwa Yesus telah disalib untuk dosa-dosaku.
3. Alkitab yang pantas dipercaya karena merupakan suatu kesaksian nyata dari orang yang mengalaminya sendiri, bukan sekedar “mengklaim” atau” kata orang”.
*****
Saudara Davids,
Terima kasih untuk komentarnya. Kiranya kesaksian yang sudah saudara sampaikan ini dapat menjadi berkah bagi saudara pembaca yang lain.
~
Slamet
~
Ya, karena yang saya baca dan yakini memang Alkitab. Dan Alkitab memang mengatakan demikian. Tetapi saya juga senang mendengar komentar saudara-saudari yang meyakini Al-Quran sebagai pedoman.
Silakan berargumentasi yang sehat. Biar kami juga bisa memahami anda. Sebab Al-Quran yang saya beli di toko buku juga menceritakan demikian, sesuai uraian staf.
~
Saudara YB Sap,
Terima kasih untuk komentarnya.
Sesuai dengan tujuan situs ini, yang sudah kami jelaskan di atas. Kami tidak menulis artikel berdasarkan “isapan jempol”, melainkan sebuah kebenaran.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet
~
Allah berfirman: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” (Qs 4:157).
Kenapa dirahasiakan Allah? Kalau umat Muslim percaya saja, sebab Allah tidak bisa dibantah. Kalian masih “ngeyel” kepada Allah, maka kalian tambah disesatkan.
~
Saudara Alfata.Yakub,
Kami tidak perlu “ngeyel” karena penyaliban Isa Al-Masih adalah peristiwa sejarah yang tidak mungkin dihapus. Kalaupun saudara menolak tentang fakta penyaliban Isa Al-Masih, tidak apa-apa.
“Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
Slamet/Solihin
~
Nah ini juga yang saya bingung, bukti sejarah tentang penyaliban Yesus dan saksi sejarahnya sangat banyak. Masa penyaliban-Nya pun terpaut 600 tahun dari Muhammad. Bagaimana bisa orang yang datang sekian ratus tahun setelah kejadian bahkan lokasinya pun terpaut sekian jauhnya bisa mengklaim bahwa yang disalib bukan Yesus melainkan orang yang diserupakan?
Seharusnya orang yang berpikir kritis dan menggunakan logika harus mempertanyakan bagaimana bisa Muhammad mengetahui yang disalib bukan Yesus. Sedangkan saksi kaum Yahudi sendiri melihat bahwa Yesus disalib. Oh ia kalau ada bukti dari umat Muslim mungkin bisa ditampilkan di sini, tapi bukan Al-Quran karena Al-Quran sendiri tidak dapat dipertanggungjawabkan.
~
Saudara Frans,
Saudara benar! Penyaliban Isa Al-Masih adalah sebuah fakta sejarah. Dan hal ini sungguh membingungkan, bila umat Muslim sampai saat ini tetap menolaknya dengan dalih, “orang yang diserupakan dengan Isa ” (Qs 4:157) yang mati di kayu salib.
Namun di pihak lain, kita perlu mengetahui bahwa sejak semula iblis sangat takut dengan fakta penyaliban Isa Al-Masih. Oleh karena itu Iblis berusaha menutup dan membutakan mata hati seseorang, agar cahaya dari Allah tidak dapat masuk untuk meneranginya.
“Supaya oleh kematian-Nya Ia [Isa Al-Masih] memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Injil, Surat Ibrani 2:14-15).
~
Slamet
~
Buat Saudara Frans,
Maksud Suarah Qs 4:157 tersebut adalah Allah menyampaikan atau berfirman kepada Muhammad bahwa yang di salib itu bukan Isa Al-Masih tetapi orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih.
Dan bukan hanya itu saja kelahiran Isa Al-Masih juga Allah beritahukan kepada Muhammad termasuk banyak kisah-kisah yang lain. Seperti kisah nabi Musa. Namun yang perlu di ketahui firman yang disampaikan kepada Muhammad itu dalam versi bahasa Arab, sesuai kondisi nabi yang menerima wahyu. Kalau zamannya Musa atau Isa Al-Masih tentu Tuhan menggunakan bahasanya dipakai Musa atau Isa. Terimakasih.
~
Saudara Sachrir,
Allah maha kuasa, oleh sebab itu Dia mengetahui dan mengerti semua bahasa manusia. Allah mengerti bahasa yang digunakan oleh nabi Musa, tapi juga memahami bahasa Arab yang digunakan Muhammad.
Dan yang menjadi persoalan bagi kita bukan bahasa yang digunakan Allah melainkan isi wahyu yang disampaikan Allah. Dalam Kitab Suci Injil, Allah menyatakan bahwa Isa Al-Masih mati disalib.
Tetapi menurut Al-Quran dalam Qs 4:157, menunjukkan bahwa Isa Al-Masih tidak disalibkan dan tidak mati. Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet
~
Kalau kami Muslim apa yang disampaikan oleh Allah lewat nabi Muhammad pasti kami dengar dan meyakni karena nabi Muhammad terkenal dengan gelar Al Amin (orang yang dipercaya).
Sekali lagi saya tegaskan bahwa bukan hanya Isa Al-Masih saja Allah menyampaikan firman-Nya. Allah juga memberitakan kepada nabi Muhammad dan seluruh nabi-nabi yang Allah utus, agar semua menyembah hanya kepada Allah. Makanya kami Islam meyakini seluruh nabi yang Allah utus mulai dari nabi Adam sampai kepada Muhammad.
~
Saudara Sachir,
Allah dalam Alkitab adalah Allah yang hadir di tengah-tengah umat-Nya. Dia memperkenalkan diri-Nya dengan berbicara kepada umat-Nya bahkan juga menyatakan diri-Nya, dengan menampakan diri sebagai manusia, yaitu dalam diri Isa Al-Masih.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).
Allah dalam Alkitab, juga Allah yang berbicara dengan Adam dan Hawa (Taurat, Kitab Kejadian 3:9). Dan Allah juga berbicara dan menampakkan diri kepada Abraham (Taurat, Kitab Kejadian 17:1).
Menurut saudara, pernahkah Allah menyatakan diri kepada Muhammad?
~
Slamet
~
Sesungguhnya Allah swt mengetahui segala sesuatu dan apa yang berlaku sejak nabi Adam diciptakan. Kemudian diberitahukan kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dan nabi pun menyampaikan kepada pengikutnya. Dan apa yang nabi Muhammad saw sampaikan maka itulah yang kami pegang dan percaya.
~
Saudara Muslim,
Kematian Isa Al-Masih di kayu salib adalah dasar keselamatan landasan bagi manusia agar hubungannya dengan Allah dipulihkan dan dosa manusia diampuni. “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).
Selain itu kematian Isa Al-Masih adalah fakta sejarah yang tidak dapat dihapuskan untuk selamanya. Seorang sejarawan Romawi yang lahir sekitar 52–54 M dan meninggal sekitar 120 M, dalam bukunya menuliskan, “Kristus yang menjadi pendiri kepercayaan itu, telah dihukum mati oleh Pontius Pilatus, wali negeri Yudea dibawah pemerintahan Tiberius.”
Mungkinkah Allah yang menentukan jalannya sejarah di dunia ini, tidak mengetahui hal yang paling penting bagi keselamatan manusia?
~
Slamet
~
Kami lebih mempercayai Al-Quran daripada Injil sebab kematian nabi Muhammad dikelilingi para sahabat yang mengasihinya. Sebaliknya kematian nabi Isa dikelilingi musuh-musuh dan pemuka pemuka agama Yahudi maka berkemungkinan besar mereka menambahkan ajaran nabi Isa demi kepentingan pribadi.
~
Saudara Muslim,
Menurut saudara manakah yang benar? Isa Al-Masih telah mati disalib, dikelilingi musuh-musuh dan pemuka pemuka agama Yahudi atau Isa Al-Masih telah diangkat Allah ke langit.
Orang Kristen hanya percaya satu hal “bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-5).
~
Slamet
~
Setelah dibangkitkan Yesus menampakkan diri kepada Kefas kemudian kepada ke dua belas muridnya, sesuai kitab suci. (Murid Yesus ada 13 orang)
Di kitab yang sama dikisahkan murid Yesus 12 orang salah seorang murid mengkhianatinya kemudian mati bunuh diri, sebelum peristiwa penyaliban.(Murid Yesus tinggal 11 orang).
Sdr. Slamet murid Yesus menurut kitab suci ada berapa yang sebenarnya?
~
Saudara Muhtadi,
Ketika Isa Al-Masih berada di muka bumi, Dia sendiri yang memilih 12 murid. Setelah Isa Al-Masih memberitakan tetang Kerajaan Allah selama hampir satu setengah tahun, Da memilih 12 murid-Nya menjadi rasul. Para rasul adalah orang-orang yang ia utus untuk melakukan pekerjaan-Nya.
Akhirnya, salah satu di antara ke-12 rasul itu menjadi jahat. Dia adalah Yudas Iskariot. Setelah itu, orang lain dipilih untuk menjadi rasul Matias. Belakangan, Paulus dan Barnabas juga menjadi rasul, tetapi mereka tidak termasuk ke-12 murid.
~
Slamet
~
[quote name=”muslim”]~
Kami lebih mempercayai Al-Quran daripada Injil sebab kematian nabi Muhammad dikelilingi para sahabat yang mengasihinya. Sebaliknya kematian nabi Isa dikelilingi musuh-musuh dan pemuka pemuka agama Yahudi maka berkemungkinan besar mereka menambahkan ajaran nabi Isa demi kepentingan pribadi.[/quote]
Kadang saya tertawa melihat jawaban para haters Yesus, Maaf kawan itu baik, bagi mu bahwa Yesus mati dikelilingi musuh-Nya dan begitu juga Muhammad mati dikelilingi teman-nya yang mengasihi dia.
Saya sungguh sangat sangat bangga atas jawaban anda. Tapi ingat saya lebih suka musuh atau lawan saya mengelilingi kuburan saya, di saat saya mati. (Nalar saja berpikir dari hati dan nurani yang baik). Terima kasih.
~
Saudara Backar,
Mungkin nabi Islam sendiri juga bangga ketika mati dia dikelilingi para sahabat yang mengasihinya. Karena nabi Islam ini sangat membutuhkan doa (sholawat) para pendukungnya agar dapat masuk sorga.
Jelas hal ini berbeda dengan Isa Al-Masih, karena Dia sendiri mempunyai kuasa atas kematian sehingga tidak memerlukan doa pengikut-Nya.
“Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Surat Wahyu 1:18) ~
Slamet.
~
Al-Quran hanya memberitahu kepada kita bahwa yang disalib itu bukanlah Isa Al-Masih. Karena orang-orang yang hadir pada saat penyaliban, mereka itu dalam keraguan tentang siapa yang disalib. Mereka hanya menduga-duga saja, sehingga Al-Quran menegaskan bahwa yang disalib itu adalah orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih.
Pertanyaan kami, sebenarnya Kitab Injil diturunkan dengan bahasa apa?
Jika Al-Quran, ia diturunkan dengan bahasa rosul yang menerimanya, yaitu Arab. Dan sampai kapanpun dan di manapun Al-Quran pasti dibaca dan dihafalkan dengan bahasa Arab. Al-Quran sangat terjaga akan keasliannya dari tangan-tangan para penyesat, karena Al-Quran dijaga dengan hafalan para Muslim.
~
Tidak ada keraguan pada murid-murid Yesus tentang siapa yang disalib karena mereka mengikuti sejak Yesus ditangkap sampai mati disalib. Mereka menjadi saksi mata penyaliban Yesus. Sehingga apa yang ditulis di Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah benar. Ditunjang oleh tulisan-tulisan sejarah di luar Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus disalib, mati dan bangkit pada masa itu. Sehingga lebih meyakinkan lagi tentang kebenaran peristiwa tersebut. Tetapi 600 tahun kemudian ada yang mengaku bahwa diberitahu oleh Allah bahwa Yesus tidak mati tetapi diganti orang yang menyerupai Dia, maka sungguh amat diragukan. Karena Allah tidak mungkin bertentangan dengan sejarah. Benarkah Allah yang menyatakan tersebut atau hanya khayalannya?
~
Saudara Carla,
Kalaupun umat Muslim menolak Isa Al-Masih mati disalib karena mereka memercayai konsep bahwa penderitaan dan penyaliban ini dirasakan tidak tepat bagi utusan Allah karena Allah tidak mungkin membiarkan utusan khusus-Nya untuk dihina dan dibantai oleh manusia. Tentunya Allah akan selalu menjaga dan memelihara (maksum) setiap nabinya! Berdasarkan logika inilah maka umat Muslim mati-matian membela satu-satunya ayat dalam Al-Quran yang mengingkari penyaliban Isa Al-Masih.
“Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” (Qs 4:157).
~
Slamet
~
Tolong dong dibantu dengan Nubuatan Al-Quran mengenai Isa Al-Masih saat akan lahir, karena membingungkan katanya Isa tidak mati, tapi di ayat lain ditegaskan Isa mati dan dibangkitkan kembali, berikut ayatnya : وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا “Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa ‘alaihissalam), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (QS. Maryam: 33).
Tolong ayat ini dijelaskan bagaimana cara Isa Al-Masih mati dan bagaimana dibangkitkan kembali. Terimakasih.
~
Saudara Totok,
Komentar yang sdr sampaikan sangat baik sekali. Memang di dalam Injil kisah Isa Al-Masih lahir, mati dan bangkit kembali serta terangkat ke sorga sangat jelas. Mengapa? Karena banyak orang yang menyaksikan pristiwa tersebut, bahkan fakta sejarah pun mencatat hal itu. Jadi untuk mendapatkan informasi yang tepat seharusnya membaca yang disaksikan Injil.
Oh ya, permintaan sdr untuk menjelaskan yang Qs 19:33, sebaiknya lebih tepat dijelaskan oleh kaum Muslim. Mengapa Al-Quran mengatakan Isa lahir, meninggal, dan bangkit kembali? Kami berharap kaum Muslim yang berkunjung di forum ini dapat membantu menjawab pertanyaan sdr. Tentunya berdasarkan dalil yang benar. Terimakasih Sdr. Totok.
~
Purnama
~
“Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29).
~
Saudara Henry,
Kita patut bersyukur pristiwa penyaliban Isa Al-Masih telah disampaikan oleh Injil secara akurat, jelas dan terpercaya. Bahkan sebelum penyaliban terjadi hal tersebut telah disampaikan oleh Isa Al-Masih terlebih dahulu (Injil, Rasul Besar Matius 17:22-23), ditambah lagi dengan saksi-saksi yang melihat pristiwa tersebut. Dan setelah kebangkitan Isa, Dia menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya. “Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya. Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:25-28).
~
Purnama
*****
1. Jelas sudah kau tulis di atas mengenai versi al-Qur’an.
2. Jawaban masih sama seperti nomor 1.
3. Saya percaya apa yang dituliskan Al-Quran. Why not? Terlepas dari kamu memertanyakan keabsahan Al-Quran, di jaman modern ini sudah banyak dari ayat al-Quran yang terbukti secara ilmiah. I mean, siapa sih orang yang bisa menguak apa yang akan terjadi 1400 tahun yang akan datang jika bukan Allah itu sendiri? Dan Nabi Muhammad dijadikanlah perantara untuk memeringati umat manusia. How can I not believe in Qur’an then? Mengenai beberapa ayat yang menyatakan Nabi Isa akan turun lagi ke bumi saat hati kiamat, itu memang belum terbukti kebenarannya. Karena kita hanya akan tahu faktanya saat menjelang kiamat.
*****
Saudara R,
Terima kasih sudah menjawab pertanyaan kami. Namun, kami akan menanggapi jawaban sdr satu saja.
1. Jawaban saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Bukti yang bagaimana yang Al-Quran sampaikan? Siapa orang yang menggantikan Isa disalib? Siapa yang menyaksikannya? Bagaimana kronologis penyerupaannya, bukankah Al-Quran kitab penyempurna? Bagaimana sdr menjelaskannya?
~
Purnama
~
Untuk R,
Sepertinya saudara hanya mengklaim Quran terbukti secara ilmiah. “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?” (QS 78:6), apakah klaim ini benar?
Bagaimana membuktikan masa depan jika masa lalu saja bisa salah? Penyaliban Isa sudah disaksikan oleh ribuan orang pada jaman itu. Baik Alkitab dan menulis sejarah lainnya juga sudah menulis kisah tersebut. Bagaimana Al-Quran bisa dianggap benar jika bukti sejarah tidak sesuai dengan kejadian sesungguhnya.
Dan yang menjadi pertanyaan, siapakah roh yang ditemui oleh Muhammad di Gua Hira sehingga Muhammad ketakutan?
~
Saudara Park,
Terimakasih untuk komentar saudara, semoga saudara R mengalami pencerahan dari Roh Kudus sehingga ia membedakan antara kebenaran Allah dan yang bukan.
Ketika Roh Kudus datang kepada seseorang, Dia akan menyadarkan orang akan dosa-dosanya tetapi tidak membuat orang ketakutan. “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:8).
Demikian terimakasih.
~
Slamet
~
Izin Nimbrung,
Untuk Sdr. Park,
Penyaliban Isa sudah disaksikan oleh ribuan orang pada jaman itu. Baik Alkitab dan menulis sejarah lainnya juga sudah menulis kisah tersebut. Bagaimana Al-Quran bisa dianggap benar jika bukti sejarah tidak sesuai dengan kejadian sesungguhnya.
Bicara soal ilmiah dan demi akurasi fakta sejarah, boleh anda kasih referensi yang akurat mengenai jumlah ribuan saksi mata tersebut? Maaf, saya jadi sanksi dengan iman anda kepada Yesus karena tampaknya anda lebih mengimani tulisan sejarah yang bisa bisa benar dan bisa diselewengkan ketimbang mengimani Yesus secara mutlak dan hakiki.
Sedikit klarifikasi untuk Sdr. Staf,
Nabi Muhammad tidak membutuhkan sholawat dari umatnya untuk masuk sorga. Umatnyalah yang butuh bersholawat kepada nabi Muhammad untuk bisa menjadi umat yang istimewa di akhirat nanti.
~
Saudara Gren Scorpion,
Terima kasih untuk tanggapan saudara. Kami mohon maaf sudah menghapus sebagian komentar sdr karena terlalu panjang. Berharap sdr memahami aturan yang sudah ditetapkan forum dikusis ini.
Penyaliban tersebut diakui oleh Isa Al-Masih sebelum hal itu terjadi (Injil, Rasul Matius 20:18-19). Hal tersebut juga sudah dinubuatkan lima ratus tahun sebelumnya oleh nabi Yesaya (Kitab Nabi Yesaya 53:3-7). Alkitab membuktikan bahwa Isa Al-Masih benar mati karena tersalib. Hal itu berdasarkan saksi mata yaitu orang-orang Yahudi, tentara Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih serta para Murid-murid-Nya (Injil, Rasul Matius 27). Bahkan saksi dari luar yaitu para ahli sejarawan pada abad tersebut. Sejarawan non-Kristen seperti Joseph bin Matthias dan Cornelius Tacitus, lewat buku-buku mereka juga mendukung kebenaran kematian Isa Al-Masih.
Pertanyaannya, bagaimana dengan pernyataan Al-Quran apakah ada bukti siapa yang menyaksikan Isa tidak disalibkan? Mohon pencerahan sdr. Terima kasih.
~
Purnama
~
Green,
Tentu saja bukti sejarah sudah membuktikan bahwa Alkitab ditulis dengan kisah nyata, sebagai saksinya baik prajurit Romawi, orang Yahudi, murid Isa, orang sekitar sewaktu perjalanan salib menuju Golgota, dll.
Bukan seperti Al-Quran yang ditulis tanpa saksi dan nabi saudara mendapat wahyu dengan “menggerakkan lidah dan bibirnya, keadaan itu sangat menyiksanya dan gerakan itu menunjukkan bahwa wahyu sedang diturunkan” (HR. Bukhari, Vol. 6, Book 60, Hadith 451 / 4929) dan wahyu itu terdengar seperti bell (HR. Bukhari, 2).
Sudah seharusnya saudara menggunakan akal sehat, bagaimana jika Al-Quran bukan berasal dari Allah? Bukankah nabi saudara yang menyelewengkan sejarah karena bukan saksi.
~
Saudara Park,
Saudara memberikan penjelasan yang tepat sekali bahwa penyaliban Isa Al-Masih itu adalah fakta sejarah. Dan peristiwa penyaliban itu disaksikan oleh para murid Isa Al-Masih, orang Yahudi dan para parjurit Romawi.
Bahkan Isa Al-Masih juga menyatakan kalau tujuan-Nya datang ke dunia itu untuk mati bagi keselamatan orang berdosa. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet
~
1. Allah mendengar tangisannya, doanya, menghilangkan rasa takutnya (Mazmur 91:15, 5, 3) dan menyelamatkannya dari penangkapan (Mazmur 91:3).
2. Tak ada malapetaka yang akan menimpa Yesus, apalagi kematian melalui penyaliban! (Mazmur 91:10).
3. Yesus bahkan menonton pada saat orang yang mirip dengannya disalibkan (Mazmur 91:8).
4. Allah akan menurunkan para malaikat untuk melindungi dan mengangkatnya (Mazmur 91:11-12, 14).
5. Yesus hidup panjang umur dari sejak dilahirkan sampai akhir zaman saat ia turun kembali ke bumi (Mazmur 16).
6. Yang menjadi korban adalah orang yang sangat buruk rupa (Yesaya 52:14; 53:2)
7. Yang menjadi korban adalah orang yang sangat dihinakan, selalu dijauhi orang (Yesaya 53:3)
8. Yang menjadi korban tidak mengatakan apapun (Yesaya 53:7)
9. Yang menjadi korban penebus salah adalah orang yang sangat merelakan dirinya dikorbankan (Yesaya 53:10)
~
Saudara Suhendri,
Terima kasih untuk komentar yang saudara sampaikan, namun kami akan merasa senang apabila saudara dapat memberikan komentar yang lebih fokus pada topik artikel ini. Saudara dapat memberi komentar dengan menanggapi salah satu pertanyaan yang telah kami sediakan di atas.
Demikian harap maklum dan terima kasih.
~
Slamet
~
Shalom,
Tadi saya baca mas Alfata Yakub mengatakan : “…. Kalian masih “ngeyel” kepada Allah, maka kalian tambah disesatkan.”
An-Nisā : 158 “Tetapi Allah telah mengangkat ‘Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
An-Nisā : 159 Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya (‘Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia (‘Isa) akan menjadi saksi mereka.
Ayat 159 jelass bahwa kita harus beriman kepadanya(Isa). Alquran adalah firman Allah. Kenapa “ngeyel” sama Allah.
~
Saudara Octa,
Terima kasih untuk komentar sdr. Maaf, kami menghapus sebagian komentar sdr yang ditulis dalam bahasa Arab, karena di forum ini harus berkomentar dalam bahasa yang dapat dimengerti. Semoga sdr dapat memahami hal itu.
Oh ya, beriman kepada Isa Al-Masih maka konsekuensinya saudara harus percaya pada penyaliban dan kematian-Nya untuk penebusan dosa. Pertanyaannya, apakah sdr percaya bahwa Isa Al-Masih tersalib untuk menebus dosa sdr? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama