• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > An-Nisa’ 4:157 > Apakah Ayat Al-Quran Salah Tentang Penyaliban Isa Al-Masih?

Apakah Ayat Al-Quran Salah Tentang Penyaliban Isa Al-Masih?

15 September 2014 oleh Web Administrator 76 Komentar

prajurit-romawiPada jaman pemerintahan Kekaisaran Romawi, tentara Romawi terkenal dengan keganasannya. Dalam hal memburu dan membunuh pihak lawan, mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. Mereka adalah prajurit yang sangat cakap dan terlatih. Mereka mengetahui dengan tepat kapan pihak lawan sudah atau belum mati.

Orang-orang Yahudi Tidak Membunuh Isa Al-Masih

Al-Quran mengajarkan, “Dan karena ucapan mereka [orang-orang Yahudi]: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya . . .’” (Qs 4:157). Pernyataan ini sesuai dengan pengajaran Alkitab. Secara teknis, bukan orang-orang Yahudi yang membunuh atau pun menyalibkan Isa, tetapi tentara Romawi.

Menurut Alkitab dan catatan sejarah, Isa hidup pada jaman pemerintah kekaisaran Romawi. Dia wafat usia 33 tahun oleh tentara Romawi. Namun demikian, para pemuka agama Yahudi berperan penting dalam kematian-Nya. Mereka menyeret dan menyerahkan Isa kepada gubernur Roma untuk hukuman mati. Pontius Pilatus, Gubernur Roma saat itu, tidak bisa mengelak. Sebab para pemuka agama dan khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut mendesaknya. Mereka berteriak, “. . . Salibkan Dia! Salibkan Dia!” (Injil, Rasul Lukas 23:21). 

Alasan-alasan Penyaliban Isa Al-Masih

Sebelum Isa mati, para pemuka agama Yahudi mencari-cari alasan untuk membunuh-Nya. Tetapi sulit, karena Hukum Taurat melarang untuk membunuh. Namun mereka tidak kehabisan akal. Mereka mendakwa Isa dengan tuduhan yang tidak benar, yaitu memberontak Kekaisaran Romawi. Alasanya, Dia mengaku diri-Nya sebagai Mesias dan Anak Allah. Isa mengakui bahwa benar Ia adalah Anak Allah, tetapi Ia tidak berkeinginan memberontak Sang Kaisar.  

Namun demikian, Pontius Pilatus tidak menemukan kesalahan apa pun yang pantas untuk menghukum, apalagi menyalibkan Isa. Penyaliban sesungguhnya hanya ditujukan kepada para penjahat kelas berat. Namun, karena desakan para pemuka agama dan khalayak ramai tersebut, Pontius Pilatuspun memutuskan untuk menjatuhkan hukuman salib.

CrossProses Penyaliban yang Kejam

Penyaliban adalah salah satu hukuman yang paling kejam yang pernah ada di muka bumi ini.  Alkitab dan catatan-catatan sejarah menyatakan proses penyaliban Isa begitu mengerikan. Ia dicambuk, dipukul, diludahi, dihina, dipaku pada kedua tangan dan kaki, dan ditikam pada bagian lambung-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19).

Apakah Al-Quran Salah Tentang Penyaliban Isa ?

Al-Quran mengatakan, Isa tidak dibunuh, atau pun mati. Karena, Ia langsung diangkat ke surga. “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Qs 4:158). Pengajaran ini bertentangan dengan Alkitab.  Mengapa? Karena seorang prajurit Romawi menikam Isa di bagian lambung untuk memastikan bahwa Ia betul-betul mati. Menurut para ahli, peristiwa tersebut terjadi di tempat Ia disalibkan. “. . . ketika mereka . . . melihat bahwa Ia [Isa Al-Masih] telah mati . . . seorang dari antara prajurit menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:32-34). Berdasarkan fakta ini, jelas ayat Al-Quran salah tentang penyaliban Isa Al-Masih.

Isa Al-Masih mati di salib. Pertanyaan yang penting ialah mengapa Isa mati di kayu salib? Dengarlah dengan saksama ayat suci dari Rasul Besar, Petrus, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita . . . supaya Ia membawa kita kepada Allah” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18). Tujuan penyaliban-Nya pantas diselidiki lebih mendalam, bukan?


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Orang-orang Yahudi tidak membunuh Isa, tetapi tentara-tentara Romawi. Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Jelaskanlah.
  2. Apa tuduhan-tuduhan yang diberikan oleh para pemuka agama agar supaya Isa dihukum mati
  3. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Isa betul-betul mati?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Ayat Al-Quran Salah Tentang Penyaliban Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: An-Nisa’ 4:157 Ditag dengan:Kematian Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. Malikul Kudus mengatakan

    24 Desember 2016 pada 1:32 am

    ~
    Ayat-ayat Injil yang banyak dipakai di Indonesia sudah banyak yang dirubah oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Jadi sudah tidak sahih, karena diubah-ubah oleh manusia.

    Lembaga-lembaga Islam tidak ada yang berani mengubah Al-Quran, setiap tahun selalu ada penghapal-penghapal Al-Quran dan diperbandingkan kesamaannya melalui Tilawah. Al-Quran dijamin sahih. Jadi yang benar Al-Quran, Isa tidak disalib.

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Februari 2017 pada 2:38 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Dapatkah saudara menjelaskan kapan tepatnya Kitab Injil diubah manusia, dan adakah buktinya? Dan bila benar Kitab Injil diubah, apakah Allah yang memberikan wahyu kepada para nabi-Nya tidak dapat mencegah-Nya?

      Saudara Malikul, sudahkah saudara mempelajari Kitab Injil dari sumber yang benar? Sebenranya kami sangat prihatin kepada saudara, yang hanya menerima begitu saja informasi dari orang lain, tanpa memeriksa ulang kebenaran kitab suci Allah tersebut.
      ~
      Slamet

  2. @natal mengatakan

    26 Desember 2016 pada 2:20 am

    ~
    Buat Malikul Kudus,

    Sesungguhnya Isa Al-Masih [Allah] disalibkan agar sifat kerendahan diri Isa Al-Masih [Allah] untuk menggapai manusia menuju sorga.

    Jelas keempat rasul-Nya yaitu Matius, Lukas, Markus, dan Johanes mencatat Isa Al-Masih [Allah] disalibkan.
    Oleh karena itu Muhammad berkata: “Imanilah Injil, didalamnya ada Petunjuk, Cahaya dan orang bertaqwa.”

    Dan Firman Allah tidak akan berubah, Kalam-Nya: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Lukas 21:33).

    Saudaraku, apakah dengan penghapalan dan perbandingan mendapat sorga? Allah hu Akbar

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Februari 2017 pada 3:05 am

      ~
      Saudara Natal,

      Terima kasih untuk penjelasan saudara.

      “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Besar Matius 16:21).

      Jelas Kitab Suci Allah mencatat bahwa Isa Al-Masih menyatakan diri kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan. Dia harus menyelamatkan umat manusia dengan suatu cara yang telah ditentukan oleh Allah sendiri. Dia harus menyelamatkan manusia, berarti menyelamatkan kita semua dengan cara yang sudah ditentukan oleh Allah sebelumnya.

      Memang dalam pandangan manusia, Isa telah disingkirkan oleh lawan-lawan-Nya, ditangkap, disiksa, dan kemudian dibunuh sehingga seolah-olah sudah tamat riwayat-Nya. Tetapi sebenarnya yang tamat adalah riwayat musuh-musuh-Nya, karena dengan wafat-Nya di kayu salib sebetulnya Dia telah mengalahkan musuh terbesar umat manusia yaitu dosa, setan, dan maut.

      Oleh karena bagi kita semua yang berharap dan percaya pada Dia, tentu tidak akan binasa melainkan memperoleh hidup kekal di sorga.
      ~
      Slamet

  3. @Jhon Lukas mengatakan

    12 Maret 2017 pada 2:53 am

    ~
    Buat Sdr. Malikul,

    Saudaraku, benarkah bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah yang asli? Bukankah Muhammad berkata:”Imanilah Injil” (Qs 5:46). Dan Taurat adalah Firman Allah (Qs 32:23). Mengapa Muhammad tidak berkata imanilah Al-Quran?

    Bila ucapan adalah “Doa”, hatil-hatilah berkata, sebab apa yang keluar dari mulut adalah “Doa”. Seperti Kalam-Nya: “Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku [Allah/Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:46).

    Saudaraku, bukankah Taurat dan Injil adalah Firman Allah kitabnya orang Kristen? Akhirnya dengan “Doa Muhammad” masuk Nerakalah umatku dan Aku [Muhammad] (Baca Qs 19:71). Dan ia menghujat Allah, Isa tidak disalibkan.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2017 pada 1:11 am

      ~
      Saudara Jhon,

      Kami setuju dengan pandangan saudara. Apabila Isa Al-Masih memang tidak disalibkan dan mati, tentunya tidak akan pernah mengatakan: “Imanilah Injil” (Qs 5:46).

      Faktanya peristiwa turunnya Isa ke bumi, kematian Isa di kayu salib serta kebangkitan Isa dari kematian merupakan berita yang sangat penting dan sangat ditekankan dalam Injil.

      Sementara didalam Al-Qur’an, semua peristiwa tersebut sepertinya dipandang tidak penting untuk diberitakan. Oleh karena itu ada sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban, benarkah kedua Kitab Suci tersebut sama-sama diwahyukan oleh Allah?
      ~
      Slamet

  4. Malikul Kudus mengatakan

    22 April 2017 pada 9:31 am

    ~
    Sdr Jhon Lukas,

    Benar, semua orang Islam wajib percaya pada Injil dan Taurat sesuai dengan Alquran, berarti kita juga wajib percaya Al-Quran.
    Sayangnya Injil anda sudah berbeda dengan Injil Yesus, saya bisa dengan mudah membuktikan hal itu, ini berarti Injil anda sudah bercampur antara dengan yang tidak benar.
    Karena kita percaya pada Al-Quran, maka kita juga tidak percaya Isa di salib, melainkan adalah orang yang mirip.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2017 pada 1:29 am

      ~
      Saudara Malikul,

      Memberikan tuduhan bahwa Injil telah diubah sangatlah mudah. Namun, yang perlu saudara lakukan selanjutnya adalah membuktikan. Apakah saudara memiliki Injil yang belum diubah? Dan apakah saudara sudah membaca seluruhnya tentang Injil yang sudah diubah?

      Dan kalaupun Injil yang ada sekarang telah diubah tentunya nabi saudara tidak akan menyuruh umat Islam untuk mengimani Injil, bukan?
      “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:46).

      Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Slamet

  5. kusuma wijaya mengatakan

    28 Mei 2017 pada 2:01 pm

    ~
    Tuhan hanya satu yaitu Allah. Kitab asli (original) yaitu Taurat, Injil (yang original, bukan yang telah diedit seperti Injil sekarang), Zabur dan Al-Quran. Kitab yang paling sempurna dan asli yaitu Al-Quran.

    Orang yang tidak mempercayai Al-Quran yaitu orang yang sesat. Dan Al-Quran belum pernah mengatakan bahwa nabi Isa mati terpenggal, nabi Isa akan mati saat ia turun ke bumi setelah menghadapi Dajjal. Tolong perlihatkan ayat Al-Quran asli yang menunjukkan nabi Isa mati karena disalib, pasti takkan ketemu. Jika ada, pasti anda yang tidak bisa memahami.

    Perlu juga diketahui bahwa Allah tidak beranak atau memiliki anak.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2017 pada 1:51 am

      ~
      Kusuma Wijaya,

      Apabila saudara menerima penjelasan bahwa Injil sekarang sudah diedit, seharusnya saudara bertanya kepada guru yang mengajar. Kira-kira kapan ayat-ayat Injil tersebut diedit? Apakah sebelum atau setelah Al-Quran ada?

      Bila jawabannya sebelum Al-Quran ada.Tentunya Muhammad sudah tahu kalau ayat-ayat Injil diedit. Tapi mengapa Al-Quran tetap mengatakan: “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

      Sebenarnya Al-Quran mapun Injil, memberikan jawaban yang pasti bahwa Isa Al-Masih benar-benar mati dan dibangkitkan. Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih.

      “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
      ~
      Slamet

  6. Matsyari mengatakan

    5 September 2017 pada 6:25 pm

    ~
    Penangkapan Jesus oleh Imam-imam Yahudi dan Yudas. Koq bisa yang membunuh dan menyalib Jesus bukan orang orang Yahudi?
    Jangan mencari cari pembenaran dengan ayat Al-Quran semakin kelas kebohongan ajaran penyaliban Jesus!

    Balas
    • staff mengatakan

      30 September 2017 pada 5:38 pm

      ~
      Saudara Matsyari,

      Jelas yang menyiksa dan membunuh Isa Al-Masih adalah tentara Romawi. Mengapa?

      Menurut Alkitab dan catatan sejarah, Isa hidup pada jaman pemerintah kekaisaran Romawi. Dia wafat usia 33 tahun oleh tentara Romawi. Namun demikian, para pemuka agama Yahudi berperan penting dalam kematian-Nya. Mereka menyeret dan menyerahkan Isa kepada gubernur Roma untuk hukuman mati. Pontius Pilatus, Gubernur Roma saat itu, tidak bisa mengelak. Sebab para pemuka agama dan khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut mendesaknya. Mereka berteriak, “…Salibkan Dia! Salibkan Dia!” (Injil, Rasul Lukas 23:21).

      Jadi secara teknis, bukan orang-orang Yahudi yang membunuh atau pun menyalibkan Isa, tetapi tentara Romawi.
      ~
      Slamet

  7. ApaAja mengatakan

    8 September 2017 pada 2:33 pm

    ~
    @Matsyari,

    Penangkapan Jesus oleh Imam-imam Yahudi dan Yudas. Koq bisa yang membunuh dan menyalib Jesus bukan orang orang Yahudi?
    Jangan mencari cari pembenaran dengan ayat Al-Quran semakin kelas kebohongan ajaran penyaliban Jesus!

    Rerpon:
    Saudara, itu sebabnya anda harus baca Injil sendiri. Jangan dengar cerita dari orang saja, belum tentu yang bercerita ke anda benar-benar mengerti kisah penyaliban. Kalau anda baca sendiri, anda menjadi tahu kisah sebenarnya.
    Israel dulu dijajah bangsa Romawi, jadi seluruh petinggi pemerintahan dan pasukan terdiri dari orang Romawi, termasukan pasukan yang diperintahkan mengekskusi Yesus juga orang-orang Romawi, bukan orang Yahudi. Salam

    Balas
    • staff mengatakan

      30 September 2017 pada 5:39 pm

      ~
      Saudara ApaAja,

      Terima kasih untuk penjalasan saudara. Agar kita dapat memahami kisah kematian Isa Al-Masih dengan benar maka tidak ada cara lain kecuali kita membaca kisah-Nya di Kitab Suci Injil. Mengapa? Karena kitab Allah ini dengan jelas mencatat bahwa seorang prajurit Romawi lah yang menikam Isa di bagian lambung untuk memastikan, DiIa betul-betul mati.

      Dan para ahli sejarah membenarkan kisah tersebut terjadi di tempat Isa Al-Masih disalibkan. “. . . ketika mereka . . . melihat bahwa Ia [Isa Al-Masih] telah mati . . . seorang dari antara prajurit menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:32-34).
      ~
      Slamet

  8. Deni's mengatakan

    9 Februari 2019 pada 12:39 am

    ~
    Cuma bisa kasihan pada mereka yang mendasari pembelaan dengan Al-Quran. Sedang peristiwa penyaliban Yesus adalah fakta sejarah.

    Masa kitab yang diklaim sebagai wahyu dari Allah dan sahih tapi tak sesuai fakta. Lebih gila lagi wahyu kok merusak sejarah, memangnya Allah buta sejarah?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      9 Februari 2019 pada 3:20 am

      ~
      Saudara Deni’s

      Saudara memberikan penjelasan yang tepat sekali bahwa wahyu Allah tidak mungkin bertentangan dengan sejarah.
      Memang Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma. 3:23). Artinya, dosa kita memisahkan kita dari Allah yang kudus sempurna dan karena itu Allah harus menghukum dosa manusia.

      Namun Alkitab juga memberikan kabar baik untuk manusia. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Romans 5:8). Dengan kata lain, Allah tidak hanya memberikan wahyu tentang keselamatan manusia, justru Allah hadir dalam sejarah untuk menyelamatkan manusia dalam pribadi Isa Al-Masih.

      Jadi Isa Al-Masih yang tidak berdosa, telah mati dikayu salib untuk kita, dan dibangkitkan dari kematian membuktikan bahwa Dia adalah Allah sehingga nilai kematian-Nya menggantikan kita.
      ~
      Slamet

  9. Hamba Allah mengatakan

    20 Februari 2019 pada 6:38 am

    ~
    Jika Yesus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia, maka seharusnya Yesus tidak perlu sedih, tidak perlu takut tatkala disalib. Apalagi sampai mengeluh dan berkata, “Bapa kenapa Kau tinggalkan aku?”. Bahkan seharusnya Yesus gembira dengan penyaliban tersebut, karena tujuannya telah tercapai!

    Jika Yesus adalah Tuhan tentunya ia akan bisa menyelamatkan dirinya dari penangkapan orang-orang Yahudi? Jika ia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri lantas bagaimana bisa menyelamatkan orang lain? Mungkin kaum Kristen akan berkata, “Yesus memang tidak mau menyelamatkan dirinya karena ia memang harus disalib untuk menebus dosa!”

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      24 Februari 2019 pada 10:57 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Pertanyaan yang saudara sampaikan sebenarnya mirip dengan pertanyaan orang-orang Israel ketika Isa Al-Masih disalib. “Imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:41-42).

      Ketika orang ramai mengolok-olok, di sisi kiri dan kanan Isa Al-Masih juga terjadi perdebatan antara dua penjahat yang juga disalibkan. Yang satu berkata, “Hei, kalau Kau Anak Allah, selamatkan diri-Mu dan juga kami.” Sedangkan yang lain berkata, “Isa Al-Masih, ingatlah aku jika Engkau datang sebagai raja”, Isa Al-Masih menjawab, “Hari ini juga engkau bersama-Ku di dalam Firdaus”. Dan hari itu juga orang itu mendapatkan keselamatan, suka cita, Dia ada di Firdaus.

      Jelas Isa Al-Masih tidak kalah sekalipun tersalib. Kalau Dia kalah tak mungkin menyelamatkan orang lain. Kalau Dia bukan Allah tidak mungkin Dia bisa menjanjikan Firdaus.
      ~
      Slamet

  10. Pengamat mengatakan

    21 April 2019 pada 6:15 am

    ~
    Saudara Hamba,

    Isa Al-Masih disalibkan dan menanggung derita dan tidak menyelamatkan diri walaupun mampu, tidak melawan penyalipan walaupun sesungguhnya bisa itu menunjukkan bahwa dia adalah manusia juga yang dapat merasakan kelahiran, penderitaan, kematian dan kebangkitan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 April 2019 pada 8:41 pm

      ~
      Saudara Pengamat,

      Terima kasih untuk komentar yang menegaskan bahwa Isa Al-Masih benar-benar telah menderita sengsara dan mati disalib untuk menanggung dosa manusia. Kemudian pada hari yang ketiga bangkit dari kematian sebagai jaminan keselamatan bagi stiap orang yang mennaruh harap pada-Nya.

      “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (Injil, Surat 1 Korintus 15:17).
      ~
      Slamet

  11. dee renz mengatakan

    23 Mei 2019 pada 7:21 pm

    ~
    “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Besar Matius 17:22-23).

    Dan apabila anda menyanggah yang dimaksud “Anak Manusia” di ayat ini bukanlah Yesus, maka benarlah Al-Quran.

    Ucapan Yahudi: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) “Orang yang diserupakan dengan Isa” bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa” (Qs. An-Nisa:157).

    Yang dimaksud “Anak Manusia” adalah orang yang diserupakan dengan Yesus.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 Mei 2019 pada 8:53 pm

      ~
      Saudara Dee,

      Jelas ‘Anak Manusia’ adalah sebutan bagi Yesus Kristus, seringkali Yesus Kristus memakai istilah ini sebagai ganti kata diri-Nya. Istilah ‘Anak Manusia’ ini menekankan aspek kemanusiaan Yesus Kristus, meskipun tidak menutup kemungkinan sisi lain juga aspek keilahian-Nya.

      Oleh karena itu kalau istilah ‘Anak Manusia’ dikenakan kepada “orang yang diserupakan dengan Yesus Kristus” jelas salah besar. Karena di dalam kitab Perjanjian Baru istilah ‘Anak Manusia’ untuk sebutan Yesus Kristus ditulis sebanyak 88 kali.

      Demikian semoga bermanfaat untuk saudara dan terimakasih.
      ~
      Slamet

  12. irrobyou mengatakan

    27 Mei 2019 pada 1:32 pm

    ~
    Sebelum saya memberi komentar saya mau bertanya dulu dengan admin yang bikin situs ini, agama mu apa sebenarnya? Islam atau Kristen? Karena dari yang saya simak, admin ini seperti meragukan kebenaran Al Quran dan ngotot ingin membenarkan bahwa nabi Isa Alaihissalam itu telah mati dengan cara yang memalukan dan dipermalukan (di paku di tiang kayu seperti itu) – Apakah ALLOH yang MAHA KUASA dan MAHA ADIL akan mempermalukan nabi utusannya seperti itu? ( Tolong admin mikir! ). sudah pasti ALLOH akan melindungi dan memuliakan umatnya yang sholeh apalagi setingkat Nabi dan Rosulnya! Saya orang Islam dan saya percaya 100% dengan Al Quran, semua yang tertulis di dalamnya adalah kebenaran dari Alloh.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Mei 2019 pada 2:47 pm

      ~
      Saudara Irrobyou,

      Terima kasih untuk komentarnya. Menjawab pertanyaan sdr. Kami adalah pengikut Isa Al-Masih yang bersedia menyampaikan kebenaran Isa Al-Masih berdasarkan Injil serta yang percaya bahwa tidak ada juruselamat selain melalui Isa Al-Masih.

      Kami memang meragukan penyampaian Al-Quran tentang penyaliban dan kematian Isa Al-Masih. Mengapa? Karena penyampaian Al-Quran bertentangan dengan fakta kebenaran Injil. Bukan cuma itu, tetapi Al-Quran juga bertentangan dengan fakta sejarah. Iman harus dibangun di atas kebenaran, bukan pada keraguan ataupun dusta. Semoga sdr mencermati hal itu.

      Isa berfirman: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Matius 20:18-19).
      ~
      Purnama

  13. Jesus Park mengatakan

    3 Juni 2019 pada 6:12 pm

    ~
    Dee,
    Isa sering menyebut diri-Nya “anak manusia” dan menyebut “manusia” untuk orang. Jadi Isa bernubuat bahwa Ia akan disalib dan bangkit hari ketiga. Karena jika yang diserupakan manusia biasa, maka ia tidak akan bangkit lagi. QS 4:157, fakta bahwa 1 ayat ini sudah terdapat banyak kesalahan fatal yang diucapkan nabi islam, (1) yahudi tidak pernah mengaku Isa adalah rasul, (2) yahudi tidak membunuh Isa, (3) siapa yang diserupakan tidak ada data, (4) Yahudi tidak ragu yang disalib, sedangkan Muslim yang ragu, (5) dll (tidak muat)

    Irrobyou,
    Jika Isa diselamatkan alloh, mengapa nabi Islam dibiarkan keracunan? Apakah nabi Islam tidak sholeh atau ia adalah nabi palsu? Dapatkah saudara jelaskan?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      13 Juni 2019 pada 4:45 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang benar, menggunakan Al-Quran sebagai bukti penyaliban Isa Al-Masih sangat rapuh. Mengapa? Karena pernyataan Al-Quran bertentangan dengan penjelasan Injil. Tidak mungkin mengabaikan kesaksian para saksi mata dalam Injil, sementara mereka adalah saksi mata ketika kejadian penyaliban terjadi.

      Selain itu, Al-Quran juga setuju bahwa Isa wafat (Qs 19:33). Informasi ini tidak disajikan oleh Al-Quran, kecuali Injil. Semoga teman-teman pengunjung forum ini lebih objektif dapat mempelajari Injil agar dapat mengetahui kebenaran Isa Al-Masih yang sebenarnya. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  14. Sandra Alfiah S mengatakan

    13 April 2020 pada 12:37 am

    ~
    Markus 10:33-34:

    10:33 kata-Nya: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,”
    10:34, “dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit”
    Yang membunuh Yesus bukanlah tentara Roma tapi ahli Kitab Taurat (Yahudi). Kalau anda menafsirkan yang membunuh Yesus adalah tentara Roma maka Markus 10:33-34 layak disebut ayat palsu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      16 April 2020 pada 7:59 pm

      ~
      Saudara Sandra Alfiah,

      Terimakasih atas tanggapan saudara. Kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah yang utama dalam rencana Allah. Melalui Isa dosa manusia di lunasi. Kalau Saudara melihat tentara Roma yang melaksanakan penyaliban-Nya, memang benar. Sebab Yerusalem pada saat itu merupakan wilayah jajahan Romawi. Tetapi pengadilan agama Yahudilah pertama kali yang menyeret Isa Al-Masih.

      Para imam dan majelis agama Yahudi yang mendesak Pilatus menghukum mati Isa Al-Masih karena kedengkian mereka. Namun demikian kurang lebih 500 tahun sebelumnya seorang nabi telah menubuatkan peristiwa ini yang melalui dosa kita dilunasi.

      Maukah saudara memahami lebih lanjut korban Isa Al-Masih?
      ~
      Noni

  15. Soe mengatakan

    2 Mei 2020 pada 11:05 pm

    ~
    Ikutan min.Tuhan atau Anak Tuhan yang diberi nama oleh kalian Yesus itu sungguh menjadi sangat hina, jika kalian bangga-banggakan penyaliban itu. Di masa itu hukuman salib adalah hukaman yang buruk dari paling buruk. Yang sangat hina dari yang paling hina. Di cambuk di arak. Di telanjangi dan di paku serta di pajang ditiang salib. Berhari-hari hingga Yesus mati. Sangat-sangat biadab. Lebih buruk dari matinya seekor anjing.

    Silahkan kalian agungkan sesuai dengan iman kalian. Tapi jangan kalian setarakan Yesus dengan Isa As. Karena kami sungguh tidak sudi nabi Allah kami Isa As dibunuh lebih buruk dari binatang oleh raja Romawi. Kita hidup dengan iman kita masing. Kami manggagung Isa As tidak disalib apalagi dengan cara seperti itu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      7 Mei 2020 pada 7:10 pm

      ~
      Saudara Soe,

      Terimakasih atas komentar saudara. Memang saudara benar bahwa penyiksaan dan penyaliban Yesus itu begitu mengerikan. Namun hal itu telah dinubuatkan oleh seorang nabi Yesaya dan nabi lainnya. Dinubuatkan bahwa Isa Al-Masih sangat terhina dan menderita sangat. Tetapi kata nabi Yesaya dalam Yesaya 53, “Dia menderita karena dosa manusia dan kita mengira Dia kena tulah. Padahal penyakit kitalah yang ditanggungnya” {Taurat, Kitab Nabi Yesaya 53:3-4)

      Nah, betapa rusaknya Dia sehingga tidak lebih hina daripada anjing, demikianlah gambaran kotornya kita dihadapan Allah karena dosa dosa kita. Namun Dia rela menanggung dosa kita, Dia rela menjadi hina supaya manusia mulia. Inilah wujud kasih terbesar sepanjang sejarah manusia.

      Kami mengundang saudara untuk melihat ap kami di https://www.isadanislam.org/aplikasi-isa-dan-islam/

      ~
      Noni

  16. Escape mengatakan

    11 Agustus 2020 pada 12:07 pm

    ~
    Hanya Iblis yang menginginkan batalnya Yesus disalib. Sejak sebelum kelahiran hingga sebelum diputuskan disalibkan dalam pemerintahan Pontius Pilatus, Iblis selalu menginginkan Yesus tidak mati disalib. Perlu diingat apa yang dinubuatkan para nabi, perkataan Yesus yang menegaskan akan mati dan bangkit adalah merupakan rencana Allah sejak semula. Apabila proses penyaliban disangkal umat Muslim 700 tahun kemudian, maka kita bisa simpulkan mereka adalah anti Kristus. Jadi percuma berdebat dengan kaum ini.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      21 Agustus 2020 pada 9:54 am

      ~
      Saudara Escape,

      Memang benar Iblis menentang karya keselamatan dari Allah. Iblis berkali-kali berusaha menggagalkan rencana agung tersebut. Tetapi usahanya sia-sia. Iblis tidak berhenti. Selanjutnya dia menggunakan strategi meyakinkan manusia agar tidak mempercayai keselamatan itu.

      Iblis ingin rencana Allah gagal. Rencana Allah adalah supaya setiap manusia selamat. Lalu jika kita berhenti memberitakan keselamatan kepada umat Muslim, karena sikap penolakan mereka, maka sama saja kita pun terperdaya oleh Iblis. Sebaiknya kita terus memohon kepada Allah bagi keselamatan saudara-saudara Muslim.
      ~
      Noni

  17. Hamba allah mengatakan

    26 Oktober 2020 pada 3:26 pm

    ~
    Terlalu privasi medianya jadi susah buat komen pertanyaan di atas dan mudah ditanyakan imanilah Injil, Taurat, Zabur. Ya iya lah bang, Injil, Taurat, Zabur juga Kitab Allah, kitabnya keasliannya hanya pada zamannya doang.

    Ayat Injil terlalu dipaksakan terjemahannya, coba lihat yang ayat menyatakan Yesus guru dan Tuhan, itu sebenarnya Tuan terlalu memaksakan. Terjemahan sama saja merubah Alkitab kalau Tuhan kok berdoa pada diri sendiri. Allah terlalu hina jadi manusia sama dilecehkan sama ciptaan-Nya sendiri, naudzubillah. Katanya Yesus bersembunyi terbirit-birit ya dari tentara Roma gara gara Yudas tertangkap. Kalau di Al-Quran tidak dikasih tahu namanya yang berkhianat sedangkan di Injil Bernabas.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      30 Oktober 2020 pada 1:16 pm

      ~
      Saudara Hamba Allah,

      Betul sekali pendapat saudara bahwa Allah menjadi hina bila diri-Nya mengambil rupa sebagai manusia walaupun dalam waktu yang tidak lama. Demikianlah hal ini telah dinubuatkan beberapa abad sebelumnya oleh Nabi Yesaya. Dalam nubuatan tersebut, ditunjukan Allah yang rela menjadi hina bahkan sangat hina namun hal itu dilakukan untuk menyelamatkan manusia. “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan…sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia…tetapi sesungguhnya kesengsaraan kita yang dipikulnya…” (Kitab Nabi Yesaya 53:3-4).

      Silakan baca Alkitab dan saudara akan menemukan kebenaran dari Allah yang rela menjadi manusia demi keselamatan saya dan saudara.
      ~
      Noni

  18. Jesus Park mengatakan

    13 Desember 2020 pada 2:48 am

    ~
    Hamba.

    Bukankah saudara yang memaksa terjemahan menurut yang saudara inginkan? Kata tuhan dengan tuan dari kata asli yang sama jika diterjemahkan. Bagaimana saudara terjemahkan kata jawa gusti? Apakah harus diartikan tuan?

    Tentu saja tergantung dengan kalimat yang lengkap, baru bisa diartikan sesuai kalimatnya. Begitu juga dengan kata asli di Injil, disesuaikan dengan kalimatnya.

    Tuhan dapat menjadi manusia, sedangkan allah Islam tidak dapat menjadi manusia. Tentu adalah hinaan bagi allah Islam yang diklaim maha kuasa tapi kuasa allah Islam ditentukan oleh Muslim. Dan Muslim yang membatasi kuasa allah Islam dan ingin menunjukan kesombongan allah Islam seperti sifat allah Islam di Al-Quran.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Desember 2020 pada 4:24 pm

      ~
      Saudara Jesus Park,

      Kemahakuasaan Allah menjadikan tidak ada yang mustahil/tidak ada yang tidak dapat Allah lakukan sesuai kehendak-Nya. benar sekali, seringkali manusia yang membatasi kemahakuasaan Allah yang Tak Terbatas.
      Manusia tidak menyadari bahwa ia adalah makhluk yang sangat terbatas.
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Kesahihan Penyaliban Isa Al-Masih - Menurut Injil…
  • Kebenaran Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4:157
  • Apakah Al-Quran Mengatakan Isa Al-Masih Tersalib?
  • Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?
  • Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami