Apakah Isa Al-Masih benar-benar disalibkan? Bukankah Allah mengangkat Dia ke sorga sebelum penyaliban terjadi? Yang disalib bukan Isa, melainkan orang lain yang diserupakan dengan-Nya. Orang inilah yang akhirnya ditangkap, disiksa, dan disalibkan. Demikian Qs 4:157 menuliskan: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” Benarkah ajaran ini berdasarkan fakta?
Kitab Suci dan Fakta Berkata: Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan
Untuk mengetahui kebenarannya, simaklah beberapa fakta-fakta berikut ini:
1) Isa Al-Masih berulang kali menyatakan bahwa Ia harus ke Yerusalem untuk dibunuh. Sebelum peristiwa penyaliban terjadi, Ia telah menyatakannya.
2) Di Yerusalem ada banyak orang yang ingin membunuh Isa Al-Masih. Jika ingin aman, tentu Ia tak mau datang ke sana, bukan? Anehnya, dengan sengaja Ia datang ke kota itu. Inilah bukti kesediaan-Nya menyerahkan nyawa-Nya.
3) Jika yang tersalib bukan Isa Al-Masih, orang tersebut tidak akan berkata hal-hal mulia yang Isa Al-Masih ucapkan di kayu salib. Ia pasti meronta-ronta saat ditangkap, dicambuk, apalagi disalibkan. Sumpah serapah pasti terucap saat merasakan hebatnya siksaan salib. Tentu ia menyangkal bahwa dirinya Isa Al-Masih. Sebaliknya, Alkitab mencatat bahwa Isa Al-Masih dengan tenang menghadapi semua proses penyaliban. Bahkan Isa berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
4) Pendapat lain berkata, Isa Al-Masih tidak mungkin disalibkan. Karena Ia nabi, tidak semestinya kalah. Faktanya, nabi-nabi sebelumnya juga ditolak dan disiksa. Hal itu wajar karena tugas nabi adalah memperingatkan umat Allah yang menyimpang dari jalan-Nya. Dalam sejarah, ada nabi yang digergaji karena menegur dosa sang ratu. Ada juga yang dipenggal kepalanya karena mengingatkan seorang raja. Dengan demikian, penyaliban Isa Al-Masih oleh musuh-musuh-Nya adalah peristiwa yang masuk akal.
5) Sejak abad pertama, umat Kristen sudah merayakan peristiwa ini. Mereka bersemangat mengabarkan penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih. Sebagai akibatnya, banyak yang teraniaya karena keyakinan tersebut. Memang benar, banyak orang rela mati untuk keyakinannya. Tapi tidak seorangpun mau mati untuk sebuah kebohongan.
6) Para ahli sejarah Kristen dan non-Kristen mencatat penyaliban Isa Al-Masih sebagai fakta sejarah. Ini bersumber dari para saksi mata kejadian. Catatan sejarah ini masih terpelihara di berbagai museum di penjuru dunia.
Mengapa Isa Al-Masih Harus Disalibkan?
Dengan enam fakta di atas, sulit bagi siapapun untuk membuktikan kebenaran ajaran “bukan Isa yang disalib.” Dengan terbuktinya penyaliban Isa, muncullah pertanyaan, “Mengapa Isa Al-Masih benar-benar disalibkan?”
Semua umat manusia telah berdosa. Dosalah memisahkan kita dari Allah yang Mahasuci. Karena kemaha-adilan-Nya, Ia menghukum dosa kita di neraka kekal. Di lain pihak, Allah juga Maha pengasih. Ia tidak tega mencampakkan kita dalam penderitaan kekal. Ia sangat mengasihi kita, orang berdosa. Nah, melalui penyaliban Isa Al-Masih, keadilan sekaligus kasih Allah bertemu! Penyaliban-Nya bertujuan untuk menggantikan hukuman dosa kita.
Bukti kasih Allah atas keselamatan kita tidak berhenti pada kematian Isa Al-Masih. Pada hari ketiga, Ia bangkit! Tahukah Anda, dari manakah kata “Minggu” berasal? Dari bahasa Portugis “Dominggo” yang berarti Tuhan. Dengan demikian, hari Minggu berarti “hari Tuhan”, hari peringatan kebangkitan Isa Al-Masih. Itulah sebabnya umat Kristen beribadah pada hari Minggu, hari saat Allah menyatakan kemenangan-Nya atas kuasa maut.
Tawaran Allah Bagi Keselamatan Kita
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang suci tanpa dosa. Ia berkenan hadir ke dunia. Karenanya, hanya Dialah yang tersalib, yang layak menanggung hukuman dosa kita. Saat kita menaruh iman percaya kepada-Nya, itulah saat dimana kita mempunyai jaminan keselamatan. Isa Al-Masih bersabda, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28).
Bersediakah Anda menerima pengampunan dosa? Beriman atas kematian dan kebangkitan-Nya. Inilah pintu bagi jaminan keselamatan kekal Anda.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut
- Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
- Menurut Saudara, mengapa peristiwa penyaliban Isa Al-Masih menjadi fakta sejarah yang paling berpengaruh bagi kehidupan umat manusia?
- Bagi Saudara, seberapa pentingkah jaminan keselamatan kekal itu? Jelaskan jawaban Saudara
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kepada Staf Isa dan Islam,
1) Isa Al-Masih berulang kali menyatakan bahwa Ia harus ke Yerusalem untuk dibunuh. Sebelum peristiwa penyaliban terjadi, Ia telah menyatakannya.
Adapun bunyi kalimat tersebut diatas benar-benar menyesatkan, Apabila benar pernyataan Isa Al-Masih bahwa Ia harus dibunuh, tolong tunjukkan ayat berapa dan dalam surat apa.
Allah tidak pernah memerintahkan Isa AlMasih supaya Ia harus dibunuh. Bagaimanapun Allah selalu melindungi nabi-nabi/rasul-rasul pilihan-Nya. dari kejaran musuhnya.
~
Ketika Isa Al-Masih akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan:
“Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:18-19).
Fakta membuktikan nabi-nabi sebelum Isa Al-Masih juga ditolak dan disiksa. Karena tugas nabi adalah memperingatkan umat Allah yang menyimpang dari jalan-Nya. Oleh karena itu penyaliban Isa Al-Masih bukanlah hal yang baru pada masa itu.
~
Slamet.
~
Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?
Ketahuilah bahwa maksud dari ayat tersebut adalah bahwa Allah telah menipu penglihatan mereka itu (orang Kafir) tentang penyaliban Isa Al-Masih. Hati mereka penuh keraguan. Wahai umat Kristen, kalian telah mengetahuinya bukan? Sadarlah dari kekeliruan kalaian selama ini.
~
Kalau hanya ingin menyelamatkan Isa Al-Masih dari kayu salib, mengapa Allah harus menipu? Berbohong adalah sifat yang bertentangan dengan Allah yang maha suci, bukan?
Isa Al-Masih melarang pengikut-Nya bersaksi dusta, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Matius 5:37).
~
Slamet
~
Jika kamu ingin saya masuk agama mu, silakan bagi senarai saksi mata-mata yang melihat Yesus disalib dan mengukap kata-kata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
Siapa saksi mata-mata yang melihat Yesus bangkit dan diangkat ke langit? Apa Paulus yang menyebarkan agama ini juga merupakan saksi mata yang melihat Yesus di salib dan kebangkitan Yesus?
~
Saudara Hamba,
Agama Kristen tidak dapat menyelamatkan saudara dari hukuman kekal di neraka, melainkan Isa Al-Masih Sang Juruselamat dunia.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Salah satu saksi mata peristwa penyaliban, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Isa Al-Masih adalah Rasul Yohanes. “semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
~
Slamet
~
Staf IDA,
Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
Jawabannya tidak dapat. Sebab sewaktu penyaliban Isa Al-Masih sebagian dari yang menyaksikan mereka itu diliputi penuh keragu-raguan. Apakah benar yang disalib itu adalah Isa Al-Masih. Allah telah memperlihatkan kekuasaanNya dengan cara mengaburkan pandangan orang-orang itu.
Sekian. Selamat merenungkan.
~
Apabila yang tersalib bukan Isa Al-Masih, tentunya orang yang disalib itu tidak mungkin berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebangab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
Sebaliknya ia pasti mengucapkan sumpah serapah karena kesakitan akibat hebatnya siksaan salib.
Jelas para prajurit yang menyalibkan Isa Al-Masih, orang Farisi dan saksi mata yang lain tidak ragu dengan siapa yang disalib, walaupun Allah Al-Quran mengaburkan mata mereka.
Ketika Isa Al-Masih di kayu salib, para saksi juga mengolok-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” (Injil, Rasul Besar Matius 27:42).
~
Slamet
~
Yesus disalib karena hal itu tertulis di Alkitab.Mana bukti bahwa hal itu adalah benar. Yesus sendiri tidak turun membawa dan tidak pernah mengenal Alkitab?
~
kematian Isa Al-Masih dikayu salib bukanlah cerita fiksi melainkan fakta sejarah.
Sejarawan Yahudi yang hidup di abad I Masehi, Yosephus Flavius, mencatat sejarah kematian Kristus dalam bukunya Antiquities of the Jews (90 M), yaitu buku sejarah bangsa Yahudi sejak Perjanjian Lama sampai masa hidup Yosephus.
Dalam bukunya tersebut, Yosephus menulis, “….pada waktu itu muncullah Yesus, seorang bijaksana. Ia pembuat mukjizat, guru orang-orang yang menerima kebenaran dengan sukacita. Ia memenangkan banyak orang Yahudi dan orang Yunani. Ia adalah Mesias. Ketika Pilatus menghukum Dia di kayu salib karena tuduhan para pemimpin…..” (Evans, 2005-Fabrication of Jesus).
~
Slamet
~
Saudara Agus Winanto,
Agar diskusi kita dapat fokus, kami berharap saudara dapat memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1.Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
2. Menurut Anda, mengapa peristiwa penyaliban Isa Al-Masih menjadi fakta sejarah yang paling berpengaruh bagi kehidupan umat manusia?.
3. Bagi Anda, seberapa pentingkah jaminan keselamatan kekal itu? Jelaskan jawaban saudara
Oleh karena itu mohon maaf bila kami menghapus komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas.
~
Slamet
~
Kepada Penulis Staf IDI,
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Adapun ketiga pertanyaan yang disodorkan para Staf IDI tersebut di atas tidak sinkron dengan ajaran Islam. Menurut pendapat saya justru umat Kristen lah yang bisa menjawabnya. Terima kasih.
~
Sebenarnya bukan hanya umat Kristen saja yang berhak menjawab pertanyaan dari artikel “Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?” ini. Karena kematian Isa Al-Masih dikayu salib adalah fakta sejarah yang terjadi pada abad 1.
Sayangnya fakta sejarah ini, ditolak oleh Al-Quran yang baru terbit 700 tahun kemudian dengan sebuah ayat andalan, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka”(Qs 4:1457).
~
Slamet
~
Penolakan terhadap diri Yesus tidak hanya terjadi pada jaman sekarang, melainkan sudah terjadi pada jaman Yesus. Dan ketahuilah, mengapa Yesus disalib karena Dia mengaku Allah.
Tolong saudara Muslim mencari tahu di Al-Quran, kesalahan Yesus sehingga Dia disalib. Jika anda tidak menemukan maka bertanyalah mengapa ada nabi yang berani mengaku Allah, bukankah itu hal yang tidak biasa, bukan?
~
Kitab Suci Allah menyatakan kepada kita, bahwa Isa Al-Masih ditolak oleh orang-orang yang hidup pada jaman-Nya bukan karena perbuatan mujizat-Nya. Dia ditolak karena Dia menyatakan bahwa diri-Nya adalah Anak Allah.
“Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:33).
~
Slamet
~
Saudara Paulus,
Terima kasih atas komentar yang saudara sampaikan, namun mohon maaf apabila kami terpaksa menghapus komentar tersebut.
Kami akan menanggapi dengan senang kalau komentar saudara tidak menyimpang dari topik artikel “Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?”
~
Slamet
~
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” (Qs 4:157).
Kalau kita cermati kata “Al Masih” dan “Rasul Allah” pada surat di atas, menurut saudara umat Muslim perkataan siapa yang diulang itu? Apakah perkataan orang Yahudi yang membenci Yesus atau perkataan para pengikut Yesus?
~
Saudara Boas,
Terima kasih atas komentarnya. Semoga pertanyaan yang telah saudara sampaikan dapat menjadi bahan perenungan.
~
Slamet
~
Penulis Staf IDI “Mengapa Isa Al-Masih Harus Disalibkan?”
Yesus disalib karena banyak orang yang tidak percaya kepadanya. Kisah ini terjadi dalam Kitab Perjanjian Lama. Di antara orang-orang yang menyaksikannya, sebagian dari mereka ada yang meragukannya. Apakah benar Yesus yang disalib atau bukan.
Di tengah-tengah kesimpang-siuran ini para penguasa mulai mengambil sikap untuk menentukan ajaran menurut versi gereja yang dikenal dengan Perjanjian Baru.
~
Baik kawan Injil maupun lawan, tidak pernah mempermasalahkan penyaliban Isa Al-Masih. Yang ditolak oleh para lawan Injil, justru kebangkitan Isa Al-Masih dari antara orang mati.
Kematian Isa Al-Masih telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Misal, “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku” (Zabur, Kitab Mazamur 22:19). Dan nubuat ini digenapi di dalam Perjanjian Baru, “Kata mereka satu kepada lainnya, “Jangan kita sobek. Sebaiknya kita undi saja siapa yang berhak men-dapatkannya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:24).
Jelas kematian Isa Al-Masih di kayu salib adalah fakta sejarah yang tidak dapat dihapus oleh siapapun.
~
Slamet
~
Kepada Staf IDI,
Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
Yang bisa menjawabnya adalah orang-orang/ golongan yang mempercayainya saja yaitu umat Kristen. Bukan buat yang lain.
~
Walaupun kematian Isa Al-Masih ditolak oleh Al-Quran yang baru terbit sekitar 700 tahun setelah peristiwa tersebut, namun banyak juga orang bukan Kristen yang mempercayainya.
Misalnya, Lucianus dari Samosata pada abad ke-2, yang berbicara dengan sinis tentang Yesus dan kekristenan. Dia mengaitkan Yesus dengan sinagoge-sinagoge di Palestina dan menyebut Kristus sebagai “. . . orang yang disalibkan di Palestina karena memperkenalkan aliran kepercayaan baru ini kepada dunia . . .”
~
Slamet
~
Penulis Staf IDI,
Menurut Anda, mengapa peristiwa penyaliban Isa Al-Masih menjadi fakta sejarah yang paling berpengaruh bagi kehidupan umat manusia?
Tidak semuanya. Mengingat di saat penyaliban Isa Al-Masih sebagian orang tidak mempercayainya. Sebagian mereka dalam ragu-ragu. Hanya kaum Kristenlah yang mempercayainya.
~
Sebenarnya kematian orang karena disalib adalah peristiwa yang biasa terjadi pada masa Isa Al-Masih. Kalaupun Isa Al-Masih dihukum mati oleh prajurit Romawi dengan cara disalib, itu juga bisa terjadi.
Namun hal yang luar biasa, kalau kematian Isa Al-Masih di kayu salib adalah untuk memikul dosa semua manusia. Inilah yang memerlukan anugerah iman dari Allah.
“Ia sendiri sudah menanggung dosa-dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
Slamet
~
Staf IDI,
Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa
Ketika Isa Al-Masih hendak dibunuh/disalib, Nabi Isa ‘alaihissalam menanyakan kepada murid-muridnya tentang siapa yang bersedia diserupakan wajahnya seperti wajah beliau.
Dan beliau menjanjikan surga bagi siapa yang bersedia. Maka, salah seorang pemuda di antara mereka ada yang merespon beliau dengan jawaban, “Saya bersedia”. Kemudian Allah serupakan wajahnya dengan wajah Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah itu, Nabi Isa tertidur dan diangkat Allah ke langit dari rumahnya.
Demikianlah sekelumit fakta Isa AlMasih yang sebenarnya.
~
Jelas itu bukan fakta, hanyalah “kabar burung.”
Isa Al-Masih tidak menolak pekerjaan Allah yang dibebankan kepada-Nya yaitu mati di kayu salib. Dan melemparkan tanggung jawab itu kepada murid-Nya. Isa Al-Masih justru menegur denga keras, ketika Petrus, murid-Nya hendak menghalangi tujuannya untuk disalib.
“Tetapi Isa berpaling lalu bersabda kepada Petrus, “Pergilah dari hadapan-Ku, hai penggoda! Engkau merupakan batu sandungan bagi-Ku. Pikiranmu tidak berasal dari Allah, melainkan dari manusia” (Injil, Rasul Besar Matius 16:23).
Bahkan pada saat Isa Al-Masih ditangkap hendak disalib “semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri” (Injil, Rasul Markus 14:50).
~
Slamet
~
Penulis IDI,
Kemudian Allah serupakan wajahnya dengan wajah Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah itu, Nabi Isa tertidur dan diangkat Allah ke langit. “Mereka telah merancang tipu muslihat, dan Allah juga membuat tipu muslihat (terhadap mereka). Sedangkan Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat”(Ali ‘Imran: 54).
Ini fakta yang sebenarnya.
~
Allah itu maha kuasa, bukan? Kalau Allah berkehendak menyelamatkan Isa Al-Masih dari kayu salib, tentunya Dia tidak perlu melanggar sifat kesucian-Nya. Allah tidak mungkin menipu!
Alkitab menjelaskan Allah bukanlah perancang tipu muslihat. Karena “Allah tidak mungkin berdusta tentang hal-hal itu” (Injil, Surat Ibrani 6:18).
~
Slamet
~
Para ahli sejarah Kristen dan non-Kristen mencatat penyaliban Isa Al-Masih sebagai fakta sejarah. Ini bersumber dari para saksi mata kejadian. Catatan sejarah ini masih terpelihara di berbagai museum di penjuru dunia.
Pernyataan di atas ini adalah berita kebohongan semata, Akal-akalan. Saksi mata bisa berbohong. Saksi Allahlah yang benar.
~
Kami setuju dengan saudara bahwa kesaksian manusia dapat menipu kita, hanya kesaksian Allah saja yang benar. Karena seperti telah tersurat, “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak” (Injil, Surat Roma 3:10).
Namun yang menjadi pertanyaan, darimanakah Muhammad memperoleh ide bahwa Allah itu perancang tipu muslihat (Qs 3:54)?
~
Slamet
~
Saudara Mic,
Kami berharap Saudara hanya memberikan komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1.Dapatkah fakta-fakta penyaliban meyakinkan hati Saudara terhadap kebenaran peristiwa penyaliban Isa Al-Masih? Kalau tidak, jelaskanlah mengapa!
2. Menurut Anda, mengapa peristiwa penyaliban Isa Al-Masih menjadi fakta sejarah yang paling berpengaruh bagi kehidupan umat manusia?
3. Bagi Anda, seberapa pentingkah jaminan keselamatan kekal itu? Jelaskan jawaban saudara.
Mohon maaf apabila kami terpaksa menghapus Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas.
~
Slamet
~
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 1:18) .
Terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati Staff Isa, Amin.
~
Saudara Suno,
Terimakasih atas komentar saudara sampaikan, .
Semoga ayat di atas dapat menjadi pencerahan khususnya bagi saudara-saudara kita umat Muslim. Sehingga mereka mengerti bahwa Isa Al-Masih di kayu salib adalah untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal di neraka.
~
Slamet
~
Dikisahkan dalam Alkitab bahwa Yesus Kristus paling tidak selama 32 tahun hidup sebagai manusia di antara umat Israel. Sekurangnya selama belasan tahun sebelum akhir hayatnya Dia menyeru kepada umat Israel agar tunduk dan patuh atas segala perintah Tuhannya, Allah Yang Esa.
Selama itu pula Dia memberi contoh agar diikuti oleh umat Israel cara beriman kepada Tuhan. Untuk meneguhkan ajaran-Nya, Dia perlihatkan pula banyak mukjizat. Terlebih lagi Yesus adalah Kalimat Allah atau Allah itu sendiri yang berkarya nyata selama belasan tahun di antara umat Israel. Seharusnya berdampak besar terhadap keteguhan iman umat Israel. Apakah waktu belasan tahun bagi Allah tidak cukup untuk menyelamatkan umat Israel sehingga Ia perlu mengorbankan diri dengan mati disalib untuk menyelamatkan umat-Nya?
~
Saudara Muhtadi Thoeplik,
Isa Al-Masih memulai pelayanan-Nya, yaitu memberitakan Injil Kerajaan Allah pada usia 30 tahun. Dia melayani sebelum mati disalib kurang lebih hanya sekitar 3,5 tahun.
Kematian-Nya di atas kayu salib inilah puncak pelayanan Isa Al-Masih ketika di bumi. Karena tidak ada cara lain untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal ini, kecuali melalui darah Isa Al-Masih yang tertumpah di kayu salib.
Dan menurut hukum yang tertulis pada Kitab Suci Taurat, “hampir segala hal disucikan dengan menggunakan darah; bahkan tidak ada pengampunan jika tidak ada penumpahan darah” (Injil, Surat Ibrani 9:22).
~
Slamet
~
Saudara Slamet,
Selama 3,5 tahun melayani umatnya apakah Yesus Kristus mengajarkan langsung kepada umatnya bahwa ia akan mati disalib untuk menebus dosa manusia agar dapat selamat?
Apakah Injil, Surat Ibrani khususnya 9:22, merupakan bagian dari Kitab Suci Taurat?
~
Apabila Isa Al-Masih tidak memberitahukan bagaimana Dia harus mati untuk menyelamatkan orang berdosa, tentunya Isa Al-Masih tidak akan pernah berkata:“Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Matius 20:28).
Jelas Injil Surat Ibrani bukan termasuk Kitab Suci Taurat, namun memberikan petunjuk kepada kita bahwa pengampunan itu akan diberikan asalkan ada darah hewan korban.
Pertanyaannya percayakah saudara bahwa Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk memikul dosa saudara? Apabila saudara percaya maka Allah akan memberikan pengampunan kepada saudara, sebaliknya bila saudara menolak, saudara akan mati dalam dosa.
“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:24).
~
Slamet
~
Jawaban untuk nomor 1,2, dan 3 adalah tidak.
Saya ingin mencermati kalimat admin. Salah satu saksi mata peristwa penyaliban, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Isa Al-Masih adalah Rasul Yohanes. “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:31).
Dan yang menjadi pertanyaan ini Firman Tuhan atau Firman Yohanes? Terkadang saya heran anda menyebut kata Allah sebagai Tuhan dan Isa Al-Masih (Yesus) sebagai Tuhan? Sebenarnya yang manakah Tuhan anda? Dan jika memang Yesus mati untuk menebus dosa manusia, ditebus kepada siapa?
~
Saudara Aldino,
Apabila saudara mengetahui yang siapakah yang berfirman dalam Qs 17:1 yang berbunyi, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam hari dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha”? Allah atau Muhammad. Tentunya saudara juga tidak akan bingung siapa yang berkata dalam Injil Rasul Besar Yohanes 20:31.
Orang Kristen menyembah Allah yang telah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih. demikian juga semua manusia pada hari kiamat akan
Dan jawaban kami untuk pertanyaan saudara. “Kepada siapakah Isa Al-Masih membayar harga tebusan itu? Dapat saudara baca pada kolom komentar artikel “Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Kematian Isa Al-Masih?”
~
Slamet
~
Saya ingin mengutip pernyataan staff IDI yang menyatakan “…Al-Quran yang baru terbit sekitar 700 tahun kemudian”
1. Lalu apakah anda bisa menjelaskan kenapa Al-Quran yang terbit 1400 tahun lalu tersebut memiliki fakta ilmiah yang 100% benar? Seperti fakta ilmiah mengenai perkembangan embrio, bulan dan matahari yang memiliki orbit, gunung yang merupakan pasak bumi, dan masih banyak lagi, sedangkan pada zaman itu tidak ada teknologi yang mampu membantu manusia untuk menjelaskan itu semua.
2. Lalu kenapa Injil yang lebih dulu terbit 700 tahun sebelum Al-Quran memiliki banyak sekali kesalahan? Salah satu contohnya adalah Injil pada saat ini mengatakan bahwa matahari mengelilingi bumi dalam Kitab Yosua 10:12,13.
3. Jika ternyata didalam Injil banyak terdapat kesalahan mengapa kita harus percaya terhadap apa yang ada di Injil?
~
Saudara Light,
1. Terhadap fakta kematian Isa Al-Masih yang tertulis dalam Kitab Suci Injil, yang sebenarnya sudah dinubuatkan dalam Kitab Taurat saja, Al-Quran berani membelokan. Bagaimana mungkin Al-Quran dapat menjelaskan fakta ilmiah dengan jujur dan benar?
2. Tidak ada yang salah dengan Kitab Nabi Yosua yang menuliskan “Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh” (Kitab Nabi Yosua 10:12-13).
Karena pada jaman informatika ini kita juga sering mendengar istilah ‘Matahari terbenam’ (sunset, bahasa Inggris). Hal tersebut “seolah-olah” juga menyatakan bahwa bumilah yang berhenti dan Matahari yang berjalan.
Bagaimana dengan Al-Quran yang menyatakan “…Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia (matahari) dari barat…” (Qs 2:258)?
Agar diskusi kita tidak menyimpang, marilah kita fokus pada topik artikel di atas. Namun apabila saudara ingin melanjutkan diskusi tentang kontradiksi dalam kitab suci, silakan mengunjungi link ini http://tinyurl.com/pqse3je
~
Slamet
~
Saudara Muslim,
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka”(Qs 4:157).
Mohon diperhatikan kata ‘kami telah membunuh, padahal mereka tidak membunuhnya’. Dari kata kami dan mereka tersebut sangat membingungkan karena saling bertolak belakang. Jadi yang menuliskan ini siapa? Apakah satu orang atau berbeda orang. Mohon klarifikasinya.
~
Saudara Aritonang,
Terima kasih untuk sebuah pertanyaan yang baik ini. Kami juga tertarik untuk mengetahui pejelasan saudara Muslim lebih lanjut.
~
Slamet