Umumnya, umat Islam percaya bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan, namun orang lain. Tapi para ulama Islam berbeda pendapat soal siapakah pengganti Isa Al-Masih yang tersalib itu. Bagaimanakah kematian Isa Al-Masih menurut ulama Islam?
Apakah Wahyu Allah, saksi mata, dan sejarahwan mendukung keyakinan itu?
Kematian Isa Al-Masih Menurut Ulama Islam
Al-Quran menuliskan, “. . . Sesungguhnya . . . mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka . . .’” (Qs 4:157). Siapakah pengganti Isa Al-Masih yang tersalib itu?
Syaikh Muhammad Abduh, dan lainnya berpendapat bahwa Yudas Iskhariotlah yang disalibkan.
Ibnu Jarir menyatakan bahwa pengganti Isa Al-Masih adalah pengikut-Nya yang mendapat janji surga dari Dia. Pendapat lain, yang diserupakan dengan Isa Al-Masih adalah Sergius (Hasyim Muhammad, Kristologi Qurani, hal. 141-142).
Mengapa ada pendapat berbeda demikian? Apakah karena hidup mereka terpaut jarak lebih dari 600 tahun dari peristiwa penyaliban itu?
Bagaimana Penyaliban Isa Al-Masih dalam Wahyu Allah?
Wahyu Allah – Kitab Taurat, Zabur, Para Nabi – telah menubuatkan penyaliban Isa Al-Masih. Nubuat ini sekitar 500 – 700 tahun sebelum masehi.
Tangan dan kaki Mesias/Isa Al-Masih akan “ditusuk” (Kitab Zabur/Mazmur 22:16). Isa Al-Masih/Mesias akan mati bersama penjahat (Kitab Nabi Yesaya 53:12).
Maka Allah menggenapi nubuat-Nya itu pada abad pertama masehi, sebagaimana Injil Allah menyaksikannya. “Sesudah menyalibkan Dia [Isa Al-Masih] mereka [para prajurit Romawi] membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi” (Injil Rasul Besar Matius 23 :35).
Jadi Taurat, Zabur dan Injil sepakat menyaksikan bahwa Isa Al-Masih mati tersalib. Tetapi, tidak ada kesepakatan di antara umat Islam. Jelaskan pendapatmu di sini.
Pendapat Pembenci Isa Al-Masih dan Sejarahwan
Para lawan Isa Al-Masih, yaitu, “. . . imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia [Isa Al-Masih] ‘. . . Baiklah Ia [Isa Al-Masih] turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya'” (Injil Rasul Besar Matius 27:41-42).
Para lawan Isa Al-Masih hidup sezaman dengan Isa Al-Masih. Sedangkan penulis Injil, Rasul Besar Matius adalah murid Isa Al-Masih. Pastilah kesaksian mereka sahih.
Para sejarahwan non-Kristen mencatat penyaliban Isa Al-Masih. Salah satunya Joshepus (hidup 37-100 Masehi), menuliskan, “Pada masa ini, hiduplah seorang bijak yang dipanggil Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”
Kesaksian para sejarahwan non-Kristen semakin meneguhkan kesaksian Wahyu Allah, bukan?
Kematian Isa Al-Masih bagi Kehidupan Kekal Anda
Sesuai kesaksian Wahyu Allah, para saksi mata, dan sejarahwan di atas, Isa Al-Masih telah wafat disalibkan.
Melalui penyaliban-Nya itu, Isa Al-Masih membayar lunas hutang dosa yaitu maut/kematian kekal. Maka orang yang beriman kepada-Nya tidak mati kekal di neraka, sebaliknya beroleh hidup kekal di surga. Maka percayalah kepada-Nya!
Kirimkan pertanyaan Anda di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa pendapat Saudara soal kematian Isa Al-Masih menurut ulama Islam di atas?
- Soal penyaliban Isa Al-Masih, mengapa kita harus mempercayai kesaksian sahih dari wahyu Allah dan sejarahwan?
- Apakah pengharapan bagi keselamatan kita dalam penyaliban Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Fakta Kematian Isa Al-Masih
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Kematian Isa Al-Masih Menurut Pakar Muslim
- Kematian Isa Al-Masih Menurut Al-Quran, Injil, Dan Sejarawan
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Buat Staff IDA:
(1) Yang mengatakan bahwa ”Bukan Isa Al Masih Yang Disalibkan” bukanlah Ulama Islam, melainkan Allah SWT.
(2) Tentang siapa yang sebenarnya disalibkan bukanlah soal yang penting. Yang justru penting adalah fakta bahwa “Nabi Isa Tidak Pernah Disalib” dan bahwa “Nabi Isa Tidak Mati Terbunuh”, karena seluruh Ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan ”Kehidupan Nabi Isa” tidak ada yang mengindikasikan bahwa ”Nabi Isa Meninggal Karena Disalib Atau Dibunuh”.
(2) Bila ”Penyaliban Nabi Isa” itu benar, maka QS 3: 45 akan terasa sangat janggal. Bagaimana mungkin ”Seorang Disebut Terkemuka Di Dunia Dan Di Akhirat” jika orang itu ”Mati Disalib Seperti Seorang Penjahat”?
~
Saudara Pradjanto,
Walaupun pendapat Al-Quran bukan Isa yang disalib, tetapi pristiwa penyaliban benar terjadi. Pertanyaannya, siapakah yang menggantikan Isa Al-Masih ketika disalib? Para ulama berpendapat berbeda. Mengapa Al-Quran tidak dapat menjelaskan siapa nama orang yang menggantikan Isa disalib, bagaimana kronologisnya dan siapa yang menyaksikannya? Tentu hal itu perlu dijelaskan agar tidak memuat berita dusta.
Injil Allah menjelaskan secara eksplisit Isa Al-Masih mati disalib, bahkan para sejarawan non Kristen di abad pertama mencatat kejadian tersebut. Sdr tidak dapat mengabaikan fakta Injil dan sejarawan. Tidaklah logis menerima berita Al-Quran yang jaraknya enam abad dengan Isa Al-Masih dan geografisnya sekitar seribu dua ratusan kilo meter dari tempat kejadian. Percayalah berita yang Injil sampaikan! Terima kasih.
~
Purnama
*****
1. Apa pendapatmu soal kematian Isa Al-Masih menurut ulama Islam di atas?
Sesungguhnya Yesus Kristus dalam menjalankan hidupnya haruslah wafat dalam penyaliban supaya terjadi pengenapan apa yang ditulis dalam Taurat, Kejadian 22:6-18. Maka wafatlah Yesus Kristus dikayu salib sebagai Korban Sembelihan yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Kisah Penyaliban Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu disaksikan oleh kepala Prajurit dan prajurit, para pengikutnya yang setia, ibunda Maria Magdalena dll tertulis di Injil Rasul Besar Matius 27:27-56. Dapatkah kisah ini diputar balikkan fakta dan kesaksian? Jika ada yang menulis kisah yang berbeda, itu bukan firman Allah. Amin.
*****
Saudara Luke,
Terima kasih untuk tanggapannya. Sebenarnya, kisah Abraham dengan anaknya adalah gambaran bagaimana Allah mempersembahkan Isa Al-Masih sebagai kurban penebusan dosa (Injil,Rasul Besar Yohanes 3:16, Surat Ibrani 9:28). Isa menggenapi apa yang dinubuatkan dalam Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi. Lihat Isa Al-Masih berfirman: “Inilah perkataan-Ku . . . bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
~
Purnama
*****
2. Soal penyaliban Isa Al-Masih, mengapa kita harus mempercayai kesaksian sahih dari wahyu Allah dan sejarahwan?
Kisah Penyaliban Yesus Kristus adalah Kisah Nyata. Bila Yesus Kristus tidak disalibkan gugurlah firman Allah dalam Taurat, Kejadian 22:6-18. Peristiwa atau kejadian yang disaksikan oleh ribuan pasang mata adalah kesaksian yang Sahih. Ditulis dalam Injil, Rasul Besar Matius 27:27-56, Bukankah peristiwa penting dalam sejarah dicatat dan disaksikan oleh manusia? Kesaksian itulah menjadi bukti pegakuan manusia benar adanya. Bila tidak maka sia sialah sejarah sebagai saksi dunia dan akhirat. Perlu diketahui, bila disaksikan oleh 4 pasang mata, maka kesaksian itu adalah sahih.
*****
Saudara Luke,
Tepat sekali yang sdr sampaikan. Pristiwa penyaliban Isa Al-Masih adalah kisah fenomenal yang disaksikan oleh orang banyak pada saat itu, murid-murid Isa, Ibu-Nya dan juga ahli Taurat dan yang mengeksekusi yaitu prajurit Romawi memberikan kesaksian mengenai hal itu. Karena itu, para sejarawan di abad pertama pun meliput kisah penyaliban adalah fakta terkuat dari kehidupan Isa Al-Masih. Alangkah indahnya iman dibangun berdasarkan fakta kebenaran. Injil Allah menyatakan: “Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi, bukan untuk menanggung dosa, tapi untuk memberikan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
Purnama
*****
3. Apakah pengharapan bagi keselamatan kita dalam penyaliban Isa Al-Masih?
Yesus Kristus sebagai ujud manusia, mendatangkan “Khabar Gembira”, yang sangat mempermudah kita mendapatkan Syurga, sebab tertullis sudah bahwa setiap manusia telah jatuh dalam dosa dan tidak seorangpun yang benar dicatat dalam Injil, Roma 3;10. Mari kita mengimani Taurat dan Injil sebagai “Pedoman Hidup” dalam sehari hari sebagai cerminan Yesus kristus semasa hidup dibumi, agar kita menjadi anak anak Allah, sehinggah Pengharapan kita dalam Penebusan Dosa oleh Yesus Kristus tidak kita sia-siakan, kesempatan itu datang hanya sekali semasa hidup. Amin.
****
Saudara Luke,
Benar sekali, penyaliban Isa Al-Masih memberikan pengharapan bagi saya dan sdr serta semua orang berdosa yang bersedia percaya kepada Isa Al-Masih. Doa kami, keselamatan kekal dalam Isa Al-Masih menjadi bagian bagi setiap pengunjung yang ada dalam forum ini. Terima kasih.
~
Purnama
~
Pradjanto, SH. MSi mengatakan Buat Staff IDA:
(1) Yang mengatakan bahwa ”Bukan Isa Al Masih Yang Disalibkan” bukanlah Ulama Islam, melainkan Allah SWT.
Pertanyaan :
1. Jika benar adanya, apakah Allah Al-Quran dan Allah Al-Kitab sama atau berbeda?
2. Bagaimanakah saksi hidup pada Yesus Kristus disalibkan dengan ratusan bahkan ribuan pasang mata melihat peristiwa itu?
3. Jikalau istri anda berada disamping anda lalu anak kandung anda disalibkan oleh orang lain, apakah kesaksian anda dan istri anda diragukan sebagai saksi peristiwa, sebab ibunda Yesus Kristus berada disana melihat peristiwa tersebut?
~
Saudara Luke,
Terima kasih. Kami berharap pertanyaan saudara dapat dibaca dan dijawab oleh sdr Pradjanto.
~
Purnama
~
@Luke,
Bila tidak maka sia sialah sejarah sebagai saksi dunia dan akhirat. Perlu diketahui, bila disaksikan oleh 4 pasang mata, maka kesaksian itu adalah sahih.
Res: Saksi manusia yang sudah wafat diambil sebagai kesaksian sahih? Ini kesaksian halimunan dong!
~
Saudara Somebody,
Pristiwa penyaliban Isa Al-Masih sudah terjadi dua ribu tahun yang lalu. Bagaimana kita dapat mempercayai hal itu? Tentunya berdasarkan kesaksian Kitab Allah yang telah diwahyukan kepada Para Rasul-Nya. Perhatikan kesaksian Isa Al-Masih sebelum penyaliban terjadi, “Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (injil, Rasul Matius 20:19). Lagi Isa berkata: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil Rasul Matius 26:28). Walaupun para saksi sudah wafat, apa yang mereka catat adalah sesuai dengan fakta kebenaran. Uniknya, para sejarawan diluar Injil membenarkan hal itu.
Pertanyaannya, bagaimana dengan sdr, mengapa percaya pada Al-Quran yang beritanya tidak sesuai fakta Injil? Bukankah pernyataan Al-Quran subyektif, baru ada setelah enam abad setelah pristiwa penyaliban? Mengapa sdr percaya kepada Al-Quran?
~
Purnama
~
@Luke,
Mari kita mengimani Taurat dan Injil sebagai “Pedoman Hidup” dalam sehari hari sebagai cerminan Yesus kristus semasa hidup dibumi, agar kita menjadi anak anak Allah, sehinggah Pengharapan kita dalam Penebusan Dosa oleh Yesus Kristus tidak kita sia-siakan, kesempatan itu datang hanya sekali semasa hidup.
Res: Cerminan Yesus Kristus sebagai pedoman hidup? Saya ngak mahu dong!
1) Melafazkan kata “Hai kamu orang bodoh” (Lukas 24:25)
2) Mengusir orang yang berjual beli di halaman Bait Allah, membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (Matius 21:12)
3) Berbohong pada saudara-saudaranya tidak mahu ke pesta, tapi pergi secara diam-diam (Yohanes 7:8-10).
~
Saudara Somebody,
Adalah hak sdr tidak mau menjadikan Isa Al-Masih sebagai pedoman hidup sdr. Tetapi Isa Al-Masih berfirman: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Oh ya, bagaimana dengan penjelasan artikel di atas, apakah sdr sudah membacanya? Mengapa pendapat ulama Islam berbeda-beda mengenai penyaliban Isa Al-Masih? Mengapa penjelasan Al-Quran berbeda dengan fakta Injil dan para sejarawan mengenai penyaliban? Mohon pencerahan sdr. Terima kasih.
~
Purnama
~
Pradjanto, SH. MSi mengatakan (2) Tentang siapa yang sebenarnya disalibkan bukanlah soal yang penting. Yang justru penting adalah fakta bahwa “Nabi Isa Tidak Pernah Disalib” dan bahwa “Nabi Isa Tidak Mati Terbunuh”, karena seluruh Ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan ”Kehidupan Nabi Isa” tidak ada yang mengindikasikan bahwa ”Nabi Isa Meninggal Karena Disalib Atau Dibunuh”.
Res : Sejarah adalah peristiwa yang pernah terjadi dicatat oleh saksi hidup pada masanya. Jika ada manusia mencatat suatu sejarah yang tidak pada masa hidupnya maka itu suatu karangan atau novel yang umum dibaca dan bukan untuk di Imani.
~
Saudara Luke,
Kami setuju dengan saudara. Semoga penjelasan sdr dapat mencerahkan pandangan teman-teman yang ada dalam forum ini, khususnya saudara Pradjanto. Terima kasih.
~
Purnama
~
Buat Sdr Purnama/Luke:
(1) Selain menolak kisah ”Penyaliban Nabi Isa”, Al Qur’an juga menolak pernyataan Bibel yang mengatakan bahwa ”Ibunda Nabi Isa” berada di tempat penyaliban. QS Al Mu’minuun: 50 mengatakan bahwa ” Isa Dan Maryam Ibundanya Diselamatkan Oleh Allah SWT Ke Suatu Dataran Tinggi Yang Banyak Terdapat Padang Rumput Dan Sumber Air Bersih Yang Mengalir”. Jadi pernyataan Bibel bahwa ”Yesus Disalib Dengan Disaksikan Oleh Ibu Maria” telah dibantah pula oleh Al Qur’an.
(2) Kami Ummat Islam meyakini bahwa ”Tuhan Yang Telah Mengutus Isa Al Masih Dan Muhammad SAW Ke Dunia Ini Adalah Tuhan Yang Sama, Yaitu Allah SWT Yang Telah Menurunkan Taurat, Zabur, Injil, dan Al Qur’an.
~
Saudara Pradjanto,
Al-Quran membantah fakta, artinya Al-Quran adalah kitab yang tidak sesuai fakta. Itu sebabnya para ulama sering berbeda pendapat mengenai penyaliban Isa. Mengapa? Karena Al-Quran ragu dan tidak tahu mengenai penyaliban Isa.
Bandingkan dengan Injil yang secara eksplisit bahwa Isa Al-Masih tersalib. “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-26).
Pertanyaannya, mengapa sdr percaya kepada Al-Quran sedangkan Al-Quran membantah fakta/kejadian yang sesungguhnya dan tidak dapat menjelaskan kronologis siapakah yang menggantikan Isa Al-Masih ketika disalib? Siapa nama orang tersebut? Siapakah saksinya?
~
Purnama
~
Somebody mengatakan,
@Luke,
Saksi manusia yang sudah wafat diambil sebagai kesaksian sahih? Ini kesaksian halimunan dong!
Res :
Somebody, anda berpikir sangat sempit, Kesaksian penyaliban Yesus Kristus ditulis dalam sebuah buku, namanya Al-Kitab, ketika mereka melihat peristiwa tersebut, lalu mereka catat, ini terjadi 2000 tahun yang silam, mereka telah wafat semua, bukankah catatan itulah yang menjadi sejarah? Bagaimana anda mengatakan kesaksian halimunan? Bukankah sejarah adalah peristiwa yang disaksikan orang terdahulu lalu dituliskan dalam buku? Atau sejenisnya? Belajarlah tentang sejarah apa itu sejarah? Adakah terpaut waktu, tempat dan saksi semasa hidup?
~
Saudara Luke,
Saudara memberikan penjelasan yang sangat baik sekali. Berharap dapat dicermati dan memberikan pencerahan kepada saudara Somebody. Terima kasih sdr Luke.
~
Purnama
~
Somebody mengatakan
@Luke,
Res: Cerminan Yesus Kristus sebagai pedoman hidup? Saya ngak mahu dong!
1) Melafazkan kata “Hai kamu orang bodoh” (Lukas 24:25)
2) Mengusir orang yang berjual beli di halaman Bait Allah, membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (Matius 21:12)
3) Berbohong pada saudara-saudaranya tidak mahu ke pesta, tapi pergi secara diam-diam (Yohanes 7:8-10).
Res : Terima kasih Telah membaca Firman Allah, namun jangan sepengal, nanti gagal paham, tekunlah membaca dan belajar apa yang tertulis dan tersirat dalam Taurat dan Injil. Jika anda tidak mau itu hak mu, semoga Yesus mendatangi anda dalam nyata. Amin.
~
Saudara Luke,
Menjadi harapan dan doa kami bahwa setiap orang bersikap tulus dan jujur bersedia membaca Kitab Suci Allah, bukan karena mencari kesalahan atau mendustakannya melainkan untuk menemukan jawaban kebenaran dari setiap pertanyaan. Khususnya, berita tentang penyaliban Isa Al-Masih. Injil Allah mencatat: “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24). Isa Al-Masih mati tersalib untuk menebus orang berdosa agar dapat hidup dan hidup dalam kebenaran.
~
Purnama
~
SH. MSi,
Tentu saja bagi Muslim tidak penting siapa disalib karena para ulama tidak dapat menjelaskan dan membuktikan. Berkat allah Quranlah maka Muslim berbeda pendapat dan terjadi perselisihan tentang siapa tersalib. Tujuan allah Quran bekerja sama dengan syaitan memang membuat orang berselisih (QS 17:53) dan juga menyesatkan siapa saja yang ia kehendaki (QS 35:8) dengan cara tipu daya (QS 8:30)? Mengapa allah Quran menentang perkataan Isa?
Somebody,
Apa benar Diponegoro adalah pahlawan Indonesia? Bukankah saksi sudah wafat, apakah ini kesaksian halimunan? Apakah saudara memerlukan saksi hidup? Muhammad dikuburan, dapatkan ia dipercaya? Isa masih hidup, tentu firman-Nya abadi, bukan?
~
Saudara Park,
Sebenarnya, jawaban yang terbaik dan tepat dan tidak ragu ataupun bingung bagi ulama dan umat Islam mengenai penyaliban Isa adalah Injil. Mengapa? Karena Injil ditulis seabad dengan dengan Isa Al-Masih oleh para pengikut-Nya. Bahkan terbukti berdasarkan fakta dan data sejarah. Semoga umat Muslim dapat mempelajari dan mengimani kebenaran Injil agar tidak bingung lagi tentang kebenaran penyaliban Isa dan mengenai keselamatan kekal di surga. Terima kasih.
~
Purnama
~
@Luke,
Bila tidak maka sia sialah sejarah sebagai saksi dunia dan akhirat. Perlu diketahui, bila disaksikan oleh 4 pasang mata, maka kesaksian itu adalah sahih.
Res: Saksi manusia yang sudah wafat diambil sebagai kesaksian sahih? Ini kesaksian halimunan dong!
Sejarah adalah peristiwa yang pernah terjadi dicatat oleh saksi hidup pada masanya. Jika ada manusia mencatat suatu sejarah yang tidak pada masa hidupnya maka itu suatu karangan atau novel yang umum dibaca dan bukan untuk di Imani.
~
Saudara Luke,
Tepat sekali yang saudara sampaikan. Sejarah disampaikan agar umat yang ada sekarang ini dapat percaya bahwa sesuatu yang terjadi adalah dampak dari kejadian masa lalu. Contohnya, bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang, namun Indonesia memplokamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. H. Soekarno. Ini adalah fakta sejarah yang dipercayai oleh orang Indonesia walaupun mereka tidak pernah hadir dan menyaksikan pristiwa tersebut. Terima kasih.
~
Purnama
~
@Purnama
Oh ya, bagaimana dengan penjelasan artikel di atas, apakah sdr sudah membacanya? Mengapa pendapat ulama Islam berbeda-beda mengenai penyaliban Isa Al-Masih? Mengapa penjelasan Al-Quran berbeda dengan fakta Injil dan para sejarawan mengenai penyaliban? Mohon pencerahan sdr.
Respon: Saya lebih percaya penjelasan yang diberikan oleh “Group 19 in 1” pada artikel “Apakah Al-Quran Mengatakan Isa Al-Masih Tersalib?”. Penjelasan yang diberikan mereka sangat sederhana dan sempurna rasanya. Anda bisa melihat komentar mereka melalui postingan user “upin & ipin dan adik bongsu” mulai postingan 30/8/18, 10:06 pm (page 11). Itu saja yang boleh saya komen.
~
Saudara Somebody,
Kami menghargai komentar saudara.
Kebenaran yang penting untuk kami sampaikan adalah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
Demikian terima kasih.
~
Slamet
~
@Luke
Somebody, bukankah engkau juga mengenal Al-Quran dari yang ditulis 600 tahun yang lalu dengan saksi yang juga telah wafat? Ini kesaksian halimunan dong? Jadi jangan asal bicara. Pernah belajar sejarah disekolahkan? Sejarah adalah peristiwa dimasa saksi saksi manusia hidup pada masanya, dituliskan dalam buku, batu, dinding goa dsb, itulah sejarah yang terpaut waktu, lokasi dan pelaku serta saksi.
Res: Alquran bukan kitab Muhammad. Ia kitab Tuhan semesta alam. Ada kesaksian Tuhan padanya (29:52) dan bukti kesaksian ini tertulis dengan terang (74:30-37). Pertanyaannya, apakah kesaksian manusia/sejarah lebih kamu mempercayainya ketimbang kesaksian dari Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Benar?
~
Saudara Somebody,
Perlu sdr pelajari bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kitab suci jelas, bahwa Allah menggunakan manusia sebagai perantara-Nya. Contohnya, kisah nabi Musa tidak terjadi begitu saja, tetapi ada orang-orang yang menyaksikannya adalah raja Firaun dan bangsa Mesir. Hingga saat ini sejarah tentang Musa bukan saja ada dalam Taurat tetapi tertulis juga dalam catatatan sejarah bangsa Mesir.
Nah, sejarah seharusnya sejalan dengan Kitab Suci, mengapa? Karena Kitab Suci adalah patokan atau sumber informasi baik dari ilmuwan dan para sejarawan. Walaupun sejarawan tidak menggunakan Kitab suci sebagai patokan namun hasilnya harus sesuai dengan Kitab Suci. Ini namanya kebenaran, karena firman Allah adalah benar dan dapat dibuktikan.
Pertanyaannya, mengapa Al-Quran mengklaim sebagai firman Allah tetapi tidak sesuai fakta dan informasi sejarah? Apakah karena Al-Quran bukan firman Allah? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
~
Purnama,
“Kitab suci” atau kitab sejarah ditulis oleh manusia bukan Tuhan. Pertanyaannya, apakah kamu ingin mengambil manusia sebagai saksimu yang terpercaya dan meninggalkan kesaksian dari Tuhan semesta alam? Qs 2:147 kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu. Sekarang untuk menghilangkan keraguan, sila buktikan Alkitabmu adalah kalam tuhan yang hak (otentik dan terpelihara) sebagaimana bukti angka 19 di Alquran yang bisa disaksi dan di’verify’ secara live! Apakah kamu bisa berbuat demikian? Tunjukkan padaku jika kamu orang yang benar!
~
Saudara Sombody,
Pada umumnya Kitab Suci ditulis oleh manusia, kecuali sepuluh perintah Allah yang ada dalam Taurat. Allah mewahyukan Firman-Nya dan ditulis oleh para nabi Allah yang adalah pilihan Allah, yang ditulis itu disebut Kitab Suci Allah. Sedangkan buku sejarah adalah tulisan manusia yang berdasarkan fakta, lengkap dengan geografis dan kronologis suatu pristiwa. Seperti yang sudah kami jelaskan di atas tentang kemerdekaan Indonesia. Nah, Alkitab memenuhi kedua hal itu, sebagai wahyu Allah dan sebagai kitab Sejarah. Salah satu contohnya, kisah penyaliban Isa Al-Masih. “Inilah perkataan-Ku . . . bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur…” (Injil, Rasul Lukas 24:44-45).
Pertanyaan kami yang belum sdr jawab. Mengapa Al-Quran mengklaim sebagai firman Allah tetapi tidak sesuai fakta dan informasi sejarah? Apakah karena Al-Quran bukan firman Allah? Bagaimana sdr menjelaskannya?
~
Purnama
~
Inilah yang membuat perbedaan antara Islam dan Kristen. Kalau tak ada prnyaliban maka kehidupan kami sama seperti Islam yangtidak ada kepastian keselamatan. Yesus di salib sudah dinubuatkan jauh sebelum nabi Anda lahir. So, Ia menggenapi apa yang telah dinubuatkan, dan yang belum terjadi; akan terjadi di masa depan.
Pertanyaannya sudahkah saudara Muslim punya jalan lurus yang langsung ke pada Allah? Dan sudahkah anda punya penebus dosa anda?. Kalau tidak anda pasti masuk ke neraka yang kekal, karena roh anda itu kekal adanya. So itu lah kematian terakhir dan paling sakit.
~
Saudara Irwab,
Penyaliban Isa Al-Masih adalah fakta terkuat dari kehidupan Isa Al-Masih, tidak ada yang dapat menyangkal hal itu. Firman Allah menyatakan; “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus…” Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal” (Injil, Surat 15:17-18, 20).
Kami berharap komentar dan pertanyaan sdr dapat dibaca dan dijawab oleh teman-teman Muslim yang mengunjungi forum ini. Terima kasih.
~
Purnama
~
Penyaliban Yesus itu adalah jalan satu satunya menebus dosa. Karena perbuatan saleh dan baik tak menjamin keselamatan kita. Sama seperti perkataan nabi Yesaya. Seluruh perbuatan baik dan saleh bagaikan kain kotor di hadapan-Mu, jadi keselamatan tak bisa karena perbuatan baik dan pahala. Tetapi harus dari iman. Sebab ada tertulis keselamatan hanya karena iman, iman kepada YESUS Kristus.
~
Saudara Irwan,
Benar sekali yang saudara sampaikan. Keselamatan bukan berdasarkan amal baik melainkan karena rahmat Allah. Keselamatan hanya dapat digaransi oleh Isa Al-Masih. Baiklah semua orang percaya kepada Isa Al-Masih agar terbebas dari hukuman kekal neraka.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Purnama
~
@Purnama
Pertanyaan kami yang belum sdr jawab. Mengapa Al-Quran mengklaim sebagai firman Allah tetapi tidak sesuai fakta dan informasi sejarah? Apakah karena Al-Quran bukan firman Allah?
Res: Jika informasi sejarah bersalahan dengan wahyu Alquran (yang mempunyai kesaksian tuhan bersama bukti signature angka 19), fakta sejarah secara otomatis terbatal dengan sendirinya. Lihat kembali tulisan saya pada @13/5/19, 2:51 pm. Diulang pertanyaannya, apakah kamu ingin mengambil makhluk Tuhan sebagai saksimu yang terpercaya (bersama fakta dan corat-coretnya) dan meninggalkan petunjuk/cahaya dari Tuhan semesta alam? Nampaknya kamu lebih mengutamakan makhluk ketimbang Tuhanmu! Maka kamu akan menjadi binasa!
~
Saudara Somebody,
Kami lebih percaya kepada wahyu Allah dalam Alkitab, karena terbukti sebagai kebenaran. Sedangkan Al-Quran hanya sejauh klaim, tanpa ada bukti dan bertentangan dengan fakta sejarah yang dialami dan disaksikan manusia. Pertanyaannya, mengapa sdr percaya kepada Al-Quran sedangkan informasinya tidak sesuai dengan fakta dan kebenaran sejarah? Bukankah sdr sedang percaya kepada dusta? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
~
Buat Sdr Jesus Park/Irwan/Purnama:
(1) QS 4:157 menyebutkan “Bahwa Mereka Yang Mengatakan Telah MembunuhMenyalibkan Isa Itu Tidak Yakin Tentang Siapa Yang Mereka Bunuh/Salibkan”. Jika mereka yang ”Merasa Telah Membunuh Isa” ini saja tidak yakin tentang siapa yang dibunuhnya, lalu bagaimana mungkin Anda meyakini bahwa ”Yang Disalibkan Itu Adalah Nabi Isa”?. Apakah Anda hidup sezaman dengan Nabi Isa dan lebih tahu daripada ”Mereka Yang Merasa Telah Membunuh Isa” ini?
(2) Coba tolong Anda jelaskan ”Hubungan Logis Antara Pengampunan/Penghapusan Dosa Yang Anda Dapat Dari Tuhan, Dengan Penyaliban Yesus”.
~
Saudara Pradjanto,
Kami bertanya kepada sdr. Kapan pernyataan Qs 4:157 diturunkan? Siapakah yang berkata-kata dalam ayat tersebut? Mengapa mereka ragu? Mohon sdr menjawab hal ini, setelah itu kami akan jawab pertanyaan sdr yang kedua. Terima kasih.
Di dalam Injil jelas bahwa Isa mengatakan Dia mati tersalib. “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Injil, Rasul Matius 20:18-19).
~
Purnama