Di dunia modern sekarang ini, terutama pada kota-kota besar, sangat sulit menemukan empati/kasih dari seseorang. Adalah lebih mudah membuat daftar kejahatan yang dilakukan manusia daripada daftar kasih/mengasihi.
Allah Sumber Kasih
Saat penciptaan bumi dan isinya, Allah hanya menciptakan satu manusia, yaitu Adam. Karena tergerak oleh belas kasih, Allahpun menciptakan Hawa. Sebab Allah melihat Adam membutuhkan seorang penolong yang sepadan dengannya (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Ketika manusia itu melanggar perintah Allah, Allah murka dan mengusir mereka dari taman Firdaus. Tapi karena Allah mengasihi mereka, Allah membuat baju dari kulit binatang untuk mereka kenakan (Taurat, Kitab Kejadian 3:21).
Kedua manusia itupun beranak cucu, hingga dunia dipenuhi manusia yang semakin jauh jatuh dalam dosa. Mereka semakin tidak mengenal Allah. Allah Yang Maha Kasih, sangat sedih melihat hal itu. Allah perlu mengutus seseorang untuk menyampaikan, bahwa Dia adalah Allah yang telah menciptakan mereka. Allah yang layak mereka sembah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan [Anak-Nya, Kata kiasan untuk Kalimat Allah, Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Ayat ini seimbang dengan ayat pertama dalam Al-Fatihah di mana Allah disebut, “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (raḥmāni r-raḥīm). Keduanya menunjukkan bahwa Allah adalah sumber kasih.
Kesaksian Al-Quran dan Injil, Isa Mewujudkan Kasih Allah
Sebagaimana Allah yang adalah sumber kasih, demikian juga Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih adalah sumber kasih. Kesaksian Al-Quran dan Injil atas belas-kasih Isa Al-Masih kepada orang-orang yang ditemui-Nya, di antaranya adalah:
Isa Al-Masih menyembuhkan seorang yang menderita penyakit sopak/kusta. Penyakit yang sangat menjijikkan dan paling hina di masyarakat. “. . . dan aku [Isa Al-Masih] menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak . . .” (Qs 3:49). “Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir” (Injil, Rasul Markus 1:42).
Isa Al-Masih juga menyembuhkan seorang wanita yang telah menderita pendarahan selama dua belas tahun (Injil, Rasul Besar Matius 9:20-22). Dan memberi makan kepada orang-orang yang lapar (Injil, Rasul Besar Matius 14:13-21).
Demikianlah, Isa mewujudkan kasih Allah, Dia datang ke dunia sebagai “hamba” untuk melayani dan bukti belaskasihan-Nya kepada manusia. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Berita Kitab Suci adalah berita kasih
Berita Kitab Suci adalah berita kasih. Allah dan Kalimat-Nya (Isa Al-Masih) adalah sumber dari kasih itu. Karena kasih Allah, maka Dia mencipta Hawa bagi Adam. Karena kasih Allah, maka Dia mengorbankan sebuah binatang dan mengambil kulitnya untuk dibuatkan baju bagi manusia yang diusir-Nya dari taman Firdaus.
Karena kasih Allah, maka Dia mengutus Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa.
Dan, Isa Al-Masih mengajarkan kasih itu, bukan hanya pada orang yang mengasihi, tetapi juga mereka yang membenci. Hal ini ditegaskan dalam Injil Rasul Besar Matius 5:44, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Demikianlah Isa mewujudkan kasih bagi dunia dan mengajarkan kepada pengikut-Nya agar mereka mengasihi sesama, tanpa terkecuali. Bagi mereka yang telah menerima ‘kasih’ dari Isa Al-Masih, mereka akan dapat membagikan ‘kasih’ itu pada orang lain.
Isa bersabda, “. . . Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri . . .” (Injil, Rasul Markus 12:31).
[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Islam Dan Nasrani Mengajarkan Bahwa Kasih Penting?
- Bagaimana Ajaran Kasih Dalam Islam Dan Injil?
- Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
Video:
- Muslimah Jawa Timur: Dulu Hati Terluka Sekarang Penuh Kasih
- Kisah Dokter Meninggal Untuk Menyelamatkan Orang Sakit
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dalam Injil dan Al-Quran – “Isa Mewujudkan Kasih Allah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Itulah yang tidak dimiliki oleh “yang lain” yaitu “kasih”.
Terima kasih.
~
Saudara Gerry,
Pada hakikatnya manusia cenderung untuk mementingkan diri-sendiri. Manusia telah kehilangan kasih Allah. Namun ketika seseorang membuka hatinya, menerima Isa Al-Masih yang kasih adanya maka ia dapat mengasihi orang lain.
Kasih Allah yang paling besar dinyatakan dengan kematian Isa Al-Masih di kayu salib untuk menebus manusia. ”Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus (Kalimat Allah) telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
SL
*
Dalam Alkitab, Yesus dan Bapa adalah Iblis.
Bukti, “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
~
Saudara Yishmael Avrahami,
Alkitab menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1) yang telah menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).
Al-Quran yang diimani oleh umat Muslim menyatakan bahwa Isa adalah Al-Masih. Ia adalah pribadi yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Artinya Isa Al-Masih adalah pribadi yang disahkan oleh Allah menjadi hakim pada hari kiamat.
“Ingatlah ketika Malaikat berkata: Hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang Putra yang diciptakan) dengan Kalimat (yang datang) dari padaNya, namanya Isa Al-Masih, seorang terkemuka didunia dan di akhirat” (Qs. 3:45).
Bagaimana dengan Saudara? Apa nama kitab suci yang Saudara imani selama ini, sehingga Saudara menyimpulkan Isa Al-Masih sama dengan iblis?.
~
SL
*
“Orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka” (Qs 2:120).
Ternyata website ini selalu mengutip ayat Al-Quran secara sepotong-potong untuk pembenaran agama Kristen. Mereka tidak jujur dan itu namanya licik, cocok dengan kutipan ayat diatas.
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Al Fatihah ayat 5-7).
Ayat tersebut menyatakan umat Islam hanya menyembah Allah, bukan menyembah Yesus Kristus. Itu namanya kafir. Dan orang kafir masuk neraka.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik masuk ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”(Qs 98:6).
~
Saudara Santoso,
Saudara mengatakan kalau Allah membenci orang-orang kafir. Dan pada akhirnya orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka. Tetapi Isa Al-Masih, Kalimat Allah, tidak membenci orang kafir. Ia datang untuk mencari orang kafir agar diselamatkan. ”Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”(Injil, Rasul Lukas 19:10).
Umat Kristen bukanlah orang kafir, mereka adalah pengikut Isa Al-Masih. Al-Quran sendiri menuliskan bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang diselamatkan pada hari kiamat.
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs. 3:55).
Sedangkan Injil menyatakan bahwa barang siapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia akan beroleh hidup yang kekal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
SL
*
Website ini mengutip surat Al-Fatihah ayat 6. Jalan yang lurus itu Islam bukan Kristen.
Ayat 7 menjelaskan jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan mereka yang sesat.
Siapa orang yang mendapat nikmat itu?
“Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah” (Qs 4:69).
Siapa yang dimurkai dan tersesat itu?
Sahabat nabi bertanya tentang mereka yang dimurkai. Nabi mengatakan bahwa mereka adalah orang Yahudi. Dan siapa yang tersesat. Nabi menjawab orang Nasrani (Kristen). Hadists diriwayatkan oleh At-Tirmidhi dan Abu Dawud.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik masuk ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”(Qs 98:6).
~
Saudara Kumbang,
Isa Al-Masih sudah menunjukkan jalan yang lurus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai “Jalan” menuju ke sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Selanjutnya Isa Al-Masih sebagai “Kebenaran” memberikan kemerdekaan kepada kehidupan yang telah rusak di dunia ini ( Injil, Rasul Besar Yohanes 8:31-32).
Pada akhirnya, Isa Al-Masih sebagai sumber ”Hidup” akan memberikan hidup kekal di sorga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
SL
*
Nabi Muhammad itu suci dan penutup nabi
“Dan (Isa sebagai) Rasul kepada Bani Israil…” (QS 3:49).
“Dan (ingatlah) ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”(QS 61:6).
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul (Muhammad) di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah” (Qs 62:2).
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi”(QS 33:40).
Isa itu rasul atau nabi untuk bani Israil dan bukan Tuhan yang menjelma manusia. Muhammad adalah Rasul atau nabi terakhir yang suci sebagai penutup nabi.
~
Saudara Kumbang,
Tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia mula-mula untuk umat Israel, dan selanjutnya untuk keselamatan bangsa lain. Kata-Nya (Isa Al-Masih) kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem”(Injil, Rasul Lukas 24:46-47).
Al-Quran menuliskan bahwa Isa Al-Masih lebih dari seorang nabi. Dia adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. Oleh sebab itu Isa Al-Masih sama dengan ‘Allah’ itu sendiri. Karena di mana ada Allah tentulah di sana ada Kalimat-Nya.
Karya keselamatan umat manusia telah sempurna oleh Isa Al-Masih. Oleh sebab itu hidup kekal di sorga telah tersedia bagi setiap orang yang percaya dalam nama-Nya.” Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”(Inji, Surat Kisah Para 4:12).
~
SL
*
Isa Al-Masih itu pengikut nabi Muhammad.
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, diprediksikan segera turun kepada kalian ‘Isa bin Maryam sebagai hakim yang adil, dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta benda akan banyak tersebar sehingga tidak ada seorangpun yag mau menerima (shadaqah) hingga pada masa itu satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan isinya” (Hadist Bukhari 42.114/3192).
Isa akan menghacurkan agama Kristen karangan Paulus dengan menghancurkan salib dan membunuh babi. Jadi ikutilah agama Islam sebagai jalan keselamatan di akhirat. Bukan jalan yang bengkok seperti agama Kristen.
~
Saudara Wulandari,
Bagaimana mungkin Isa Al-Masih menjadi pengikut nabi Muhammad? Isa Al-Masih sekarang hidup di sorga sedangkan nabi Muhammad mati.
Nabi Muhammad sendiri mengatakan bahwa dirinya belum tentu masuk sorga. Ia dengan jujur bersaksi tentang Al-Masih:
Pertama Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan Dia termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
Kedua Isa Al-Masih adalah jalan yang lurus itu, dan satu-satunya Pribadi yang mengetahui tentang hari kiamat.“Dan sesungguhnya ’Isa Al-Masih itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61).
Kalaupun akan ada ajaran lain yang tidak cocok dengan Injil, Isa Al-Masih sudah memberikan peringatan kepada pengikut-Nya.”Sebab Mesia mesias palsu dan nabi nabi palsu akan muncul …, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang orang yang terpilih juga” (Injil, Rasul Matius 24:24).
~
SL
*
Hanya satu yang saya tahu, Kasih Yesus tidak terbatas hanya pada kaum Nasrani, begitu juga Yesus menghendaki agar manusia mengasihi sesama sekalipun pada musuh dan yang tidak seiman.
Tuhan Memberkati!
~
Kepada murid-murid-Nya Isa Al-Masih berkata: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34-35).
Sebagai murid-Nya, kita tidak dapat memilih siapa yang ingin kita kasihi. Isa Al-Masih memerintahkan kita harus mengasihi semua orang, semua tingkat sosial, kaya atau miskin, musuh atau teman, baik atau jahat, tahu balas budi atau tidak, semua harus dikasihi tanpa syarat.
Mengapa Isa Al-Masih memerintahkan kita mengasihi tanpa syarat?
Apabila kita menunjukkan kasih Allah tanpa syarat dan penuh pengorbanan, kasih itu akan membuka pintu hati orang yang tersesat kepada kebenaran Injil. Sehingga melalui itu, mereka dapat diselamatkan dari kebinasaan kekal di neraka.
~
SL
*
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44) . Dan kasihilah musuhmu dalam (Injil, Rasul Lukas 6:27-29). Kedua dua ayat diatas sama saja.
Ajaran ini sangat menguntungkan penjajah.
~
Dalam hidup ini kita tidak bisa menghindari benturan dengan orang lain. Itu wajar karena manusia adalah mahluk yang sudah jatuh dalam dosa. Oleh sebab itu Isa Al-Masih mengajarkan tentang kasih terhadap sesama bahkan kepada seseorang yang dianggap sebagai musuh.
Bagaimana caranya? dengan tidak membalas perbuatan buruk mereka bahkan berdoa bagi mereka. Mengapa kita harus mengasihi musuh kita? bukankah kita disakiti atau dikecewakan? Kita melakukan hal itu karena kita adalah anak-anak Allah.
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”(Injil, Rasul Besar Matius 5:45).
~
SL
*
Sudahkah anda mendalami ayat ini.
“Sesungguhnya misal(penciptaa /kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan/kejadian) Adam. Allah menjadikan (menciptakan) dia dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah dia” (Qs 3:59).
Jadi jelas sekali dalam Al-Quran jika Isa-Al-Masih adalah makhluk ciptaan Allah swt.
~
Saudara Cak Gimin,
Kami memakhlumi kalau saudara memandang bahwa Isa Al-Masih adalah makhluk ciptaan Allah karena Al-Quran mengajarkan demikian.(Qs. 3:59)
Namun dalam Qs 3:45 menuliskan “sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya.”
Ayat ini tidak mengatakan bahwa Isa Al-Masih diciptakan dari Kalimat Allah. Melainkan, Kalimat itu datang dari Allah. Kalimat itu adalah kepunyaan Allah. Dengan kata lain, Isa Al-Masih itu adalah Kalimat Allah.
Juga, Al-Quran dan Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih melakukan hal yang sama seperti yang Allah lakukan, yaitu memberi nafas kehidupan pada seekor burung yang diciptakan-Nya dari tanah liat dan juga menghidupkan orang mati.
” Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
SL
~
Anda belum mengetahui atau pura pura tidak tahu dengan sejarah nabi Isa yang menghidupkan burung.
Pada waktu itu nabi Isa masih meragukan Allah dan dalam masa pencarian siapakah Tuhan itu. Hal ini sama dengan kisah nabi Ibrahim yang mencari Tuhan. Allah menunjukan kebesaran ke pada Nabi Isa dengan menghidupkan kembali burung yang telah disembelih Nabi Isa.
Jadi yang sebenarnya menghidupkan makhluk itu bukanlah Nabi Isa as melainkan Allah swt. Dan Nabi Isa manusia biasa seperti nabi lainnya dari Adam sampai Muhammad. Yang diberikan berkah dan anugerah serta mukjizat. Tapi itu semua harus seijin pemilik-Nya yakni Allah swt.
~
Al-Quran mencatat bahwa Isa Al-Masih berkuasa memberi nafas kehidupan bagi makhluk yang belum bernyawa, bahkan menghidupkan orang mati (Qs 5:110). Demikian juga Kitab Injil memberi kesaksian yang sama, Isa Al-Masih menghidupkan kembali Lazarus yang sudah mati dan dikubur selama empat hari (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:1-44).
Mengapa Isa Al-Masih dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati? Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah! Yang mana dalam diri manusia Isa Al-Masih terdapat keilahian Allah. “Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul besar Yohanes 1:1,14).
Dan tidak satupun dari mujizat yang Isa Al-Masih lakukan itu karena ijin dari Allah. Isa Al-Masih mempunyai kuasa dan otoritas yang sama dengan Bapa-Nya. “Aku [ Isa Al-Masih] dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Bahkan Dia mempunyai otoritas untuk mengampuni dosa.
Oleh karena itu, jelas Isa Al-Masih tidak pernah meragukan Allah sebagaimana Nabi Ibrahim dan nabi-nabi yang lainnya. Tidak pernah ada waktu “sedetik pun” dimana Isa Al-Masih berpisah dengan Allah. Karena Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri yang menjelma menjadi manusia.
~
Slamet
~
Saya merasa sangat diberkati dengan kehadiran website ini. Karena website ini sangat membantu untuk pemberitaan kasih Yesus dan pribadi-Nya.
Saya menjadi pengikut Kristus bukan karena dilahirkan di antara keturunan Yahudi/Israel. Tetapi karena Tuhan sangat mengasihi saya, demikian juga betapa Tuhan mengasihi teman-teman yang membaca forum ini.
Saya berdoa staf web ini selalu hidup dengan kasih karunia Tuhan, semakin kuat, dan memberkati bangsa-bangsa. Tuhan memberkati..
~
Saudara Elizabeth,
Terima kasih atas komentarnya, kiranya kasih Isa Al-Masih yang sudah saudara alami, juga akan menjadi berkat bagi saudara kita yang lain.
Dan untuk kebaikan bagi kita semua, mohon maaf kalau kami harus mengedit komentar saudara.
Bagi kita yang telah menerima ‘kasih’ dari Isa Al-Masih, marilah kita membagikan ‘kasih’ itu pada orang lain. Karena Isa bersabda, “……Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri…..” (Injil, Rasul Markus 12:31).
~
Slamet
~
Kepada Umat Nasrani,
Apakah benar ayat yang kalian itu perkataan Tuhan atau hanya perkataan murid-murid Yesus termasuk Paulus yang mengatasnamakan Tuhan?
Bisakah Alkitab disebut firman Tuhan ketika Tuhan tidak mengenal apa yang diciptakan-Nya? Karena Alkitab bertentangan dengan pengetahuan alam.
~
Saudara Usil,
Jelas Alkitab adalah Firman Allah karena melalui Alkitab kesalahan orang nampak nyata dan perlu diperbaiki.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat Timotius 3:16).
Alkitab juga tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, hanya karena keterbatasan pikiran kita saja yang tidak dapat memahami pikiran Allah. Sehingga kita menyimpulkan Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan alam.
~
Slamet
~
Beginilah firman Tuhan semesta alam : Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalangi mereka, ketika orang Israel pergidari Mesir.
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. bunuh semuanya , laki-laki maupun perempuankanak-kanak maupun anak-anak yang masih menyusu lembu maupun domba, unta maupun keledai (1 Samuel 15:3).
Inikah namanya ajaran kasih?
~
Saudara Mohon Jawaban,
Sebenarnya kita harus menyadari mengapa kemarahan Tuhan begitu besar sehingga menggunakan tangan orang Israel untuk menghukum orang Amalek.
Orang-orang Amalek ini hidup dalam kondisi yang masih sangat berdosa di mana kejahatan mereka begitu besar, mereka menyembah berhala dan sangat menghujat Allah, dan bahkan dalam ibadat mereka, mereka sering mengorbankan anak-anak.
Namun dalam Perjanjian Lama, hukuman Allah ini tidak hanya dilakukan terhadap musuh-musuh Israel, namun juga secara adil terhadap orang Israel sendiri bila mereka menjadi musuh Allah seperti dalam kasus ‘Penyembahan Berhala Lembu Emas’ (Taurat Kitab Keluaran 32).
Dalam Qs 33:26, Allah juga memerintahkan nabi saudara untuk menghancurkan Bani Quraizhah (Ahli Kitab) dan menghalau mereka dari benteng-benteng mereka. Kemudian seluruh laki-laki yang ikut berperang dibunuh, perempuan dan anak-anak ditawan. Lalu apa bedanya dengan 1 Samuel 15:3 di atas?
~
Slamet
~
Salam,
Saya tidak setuju dengan anggapan anda bahwa Yesus lebih banyak mendapat kemuliaan yang lebih besar. Itu menurut Surat Ibrani tulisan Paulus. Paulus menurut kami, dia seorang yang telah berubah agama dari Yahudi ke Kristen.
Pertanyaan saya siapakah Paulus tersebut, apakah dia termasuk murid Yesus? Mengapa dia menulis beberapa kitab yaitu Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon padahal dia bukan nabi? Dan apakah dia pernah bertemu dengan Jesus secara langsung?
~
Saudara Shneor Elimelech,
Kami akan berterima kasih apabila saudara dapat memberikan komentar yang berhubungan dengan topik artikel ini.
Namun apabila saudara ingin mendikusikan mengenai Paulus, kami persilakan saudara mengunjungi situs kami dengan link http://tinyurl.com/7srwflg
Demikian harap maklum.
~
Slamet
~
Anda menyampaikan Injil, Rasul Markus 10:45, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Tetapi karena alasan tertentu team Ahli Injil menghilangkan kata “..nyawa-nya menjadi tebusan…” diganti menjadi sebagai:
(45) “Sama halnya seperti Anak Manusia, Ia tidak datang supaya orang lain melayani-Nya, melainkan Anak Manusia datang untuk melayani orang lain, dan memberikan hidup-Nya menyelamatkan banyak orang.”
Pemahamannya seperti para nabi lainnya yaitu mengorbankan kehidupannya untuk menyelamatkan orang banyak dari siksa neraka agar kekal di surga, mengajak untuk percaya pada ke-esaan Tuhan.
~
Saudara Malikul,
Kitab Suci Allah mengisahkan tentang Juruselamat yang dilahirkan untuk menyelamatkan umat manusia dari hukuman dosa. Dua ribu tahun lalu, Kalimat Allah sendiri menjadi manusia untuk melakukan bagi kita yang tidak dapat kita lakukan untuk diri kita sendiri.
Ketika Isa Al-Masih sebagai manusia, Dia mengerti dan menyatakan bahwa Dia dilahirkan untuk menyelamatkan. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Jelas kita hanya perlu percaya, tidak perlu memberikan makna lain, karena ada cukup banyak ayat-ayat kitab Suci Allah yang mendukung pengertian ini.
~
Slamet
~
Sdr Natal,
Anda sering salah mengerti dalam membaca suatu kalimat. Yang saya maksud adalah “Anda sudah mengakui di topik lain bahwa Yesus adalah Rasul dari sorga,” (setelah koma).
(Saya menyatakan) Muhammad juga rasul, anda sendiri sudah tahu bahwa Muhammad adalah rasul dan nabi orang Muslim dan keduanya juga mengajarkan sembahlah Allah.
Dalam bahasan di atas juga anda tidak paham maksud saya. Kalau tidak mengerti lebih baik bertanya, jangan langsung berprasangka buruk, “buktikan ajaran kasih anda.”
~
Saudara Malikul,
Apabila nabi saudara berasal dari sorga, tentunya ia sekarang berada di sorga. Kenyataannya tidak demikian. Nabi saudara, kini dimakamkan di Al-Masjid al-Nabawi, kota Madinah, tanah Arab.
Sebaliknya Isa Al-Masih kini berada di sorga. Kitab Suci Injil mencatat, empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya , Isa naik dan terangkat ke sorga. “. . . terangkatlah Ia . . . dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka [murid-Nya]” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).
Kisah tersebut terjadi di bukit Zaitun, dekat kota Yerusalem. Para murid-Nya turut menyaksikan kenaikan Isa dengan mata kepala mereka sendiri.
~
Slamet
~
Buat Sdr. Malikul Kudus,
Saudaraku, mujizat dan kasih berbeda sekali, Mujizat adalah kesembuhan dan kasih adalah kepedulian.
Muhammad tidak ada mujizat, Pengakuannya: “Sesungguhnya mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah”(Qs 29:50).
Muhammadpun tidak memiliki kasih sebagai pemelihara umatnya, melainkan ajaran mendatangi Neraka bagi pengikutNya, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu [umat muslim], melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Allah pun tidak membalas kasih kepada Muhammad sebagai rasul yang mengijak sorga, tetapi ia dimakamkan di Masjid Nabawi Mekah. Amin
~
Saudara Natal,
Meskipun umat Muslim mengaku bahwa mujizat terbesar Muhammad adalah Al-Quran, namun Al-Quran tidak menjamin keselamatan umat-Nya.
Sebaliknya Isa Al-Masih , Sang Kalimatullah mengampuni dosa dan menjamin sorga bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Isa Al-Masih “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius20:28). “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet