Setiap nabi Allah yang diutus ke dunia selalu dilengkapi dengan mujizat-mujizat sebagai tanda kebesaran mereka. Contohnya Musa, salah satu mujizat yang Allah berikan padanya dapat kita baca dalam Taurat, Kitab Keluaran 4:3, “Firman TUHAN: ‘Lemparkanlah itu ke tanah.’ Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.'”
Demikian juga dengan Isa Al-Masih. Selama tiga tahun lebih pelayanannya di dunia, sangat banyak mujizat-mujizat yang Dia lakukan. Seperti termuat dalam Qs 3:49, menyembuhkan orang sakit sompak, mencelikkan mata orang buta, menghidupkan orang mati, adalah beberapa di antaranya mujizat yang Dia lakukan.
Allah Adalah Pencipta
Taurat, Kitab Kejadian 1:1, 26 berkata, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi . . . Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita . . .”
Ayat di atas menjelaskan, Allah adalah pencipta langit, bumi, dan segala isinya serta manusia. Kesimpulannya: penciptaan adalah milik Allah, bukan milik manusia.
Isa Al-Masih Mempunyai Kuasa Untuk Mencipta
Al-Quran dan Injil juga mencatat satu mujizat lain dari Isa Al-Masih. Yaitu suatu ‘pekerjaan’ yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, Sang Pencipta. Mujizat tersebut adalah:
“Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia [Isa Al-Masih] dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Isa Al-Masih kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi” (Injil Rasul Besar Yohanes 11:43-44).
Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih telah melakukan mujizat, yaitu memberi nafas kehidupan bagi orang yang telah meninggal. Nafas kehidupan yang hanya dapat diberikan oleh Allah, Sang Pencipta.
Mujizat sejenis juga dicatat oleh Al-Quran, “. . . aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung . . .” {qluetip title=[ (Qs 3:49) ]}Mujizat yang termuat dalam ayat ini diambil dari tulisan kuno yang tidak diakui oleh orang Kristen dan disebut “Injil Tomas”{/qluetip}.
Melalui ayat di atas, Al-Quran menjelaskan bahwa Isa Al-Masih mempunyai kuasa untuk mencipta seekor burung dari tanah liat. Isa Al-Masih juga memberikan nafas kehidupan kepada burung tersebut dengan cara meniupnya. Hal yang sama seperti yang dilakukan Allah, Sang Pencipta, saat Dia memberikan nafas kehidupan bagi manusia.
Kuasa Mencipta Menunjuk Pada Ke-Tuhan-an Isa Al-Masih
Taurat telah menjelaskan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, yang telah menciptakan langit, bumi beserta isinya. Allah juga yang telah menciptakan manusia dengan meniupkan nafas kehidupan. Sesuatu yang mustahil dapat dilakukan oleh manusia, ciptaan Allah.
Juga, Al-Quran dan Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih mempunyai kuasa untuk mencipta sebagaimana hal yang sama seperti yang Allah lakukan, yaitu memberi nafas kehidupan pada seekor burung yang diciptakan-Nya dari tanah liat dan juga menghidupkan orang mati.
Bila penciptaan hanya milik Allah, patutlah dipertanyakan siapakah sebenarnya Isa Al-Masih? Apakah Dia adalah Tuhan sehingga Diapun dapat memberi nafas kehidupan bagi seekor burung?
Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28 mencatat, “. . . Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.”
[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Allah Dan Isa Al-Masih Mempunyai Kuasa Untuk Mencipta”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat : Malikul
Saudaraku, jangan ragukan lagi bahwa di dalam Injil Isa Al-Masih memiliki kuasa penciptaan, dengarlah ucapanya : “Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya bahwa Akulah Dia” (Injil Rasul Besar Johanes 13:19).
Saudaraku, perhatikan kalimat :”sebelum hal itu terjadi” maknanya adalah sebelum dunia ada Aku sudah ada. Kemudian Kalimat : “Supaya jika hal itu terjadi’ maknanya adalah Penciptaan. Kemudian Kalimat : Akulah Dia [ Aku = Isa Al-Masih, Dia = Allah ].
Kesimpulannya bahwa Isa Al-Masih adalah Allah, Sang Pencipta. Jadi saudaraku, jangan ragukan lagi Isa Al-Masih adalah Allah, “Maha Segalanya”. Amin Ya Allahku Isa Al-Masih, Amin.
staff mengatakan
~
Saudara Jhon Lukas,
Baik Kitab suci Islam maupun Injil mencatat mujizat-mujizat dari Isa Al-Masih. Yaitu suatu ‘pekerjaan’ yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, Sang Pencipta. Dimana telah diuraikan dalam artikel di atas.
Kiranya penjelasan-penjelasan yang sudah disampaikan menjadi pencerahan bagi kita semua.
~
Daniar
Wiro mengatakan
~
Isa Al-Masih itu adalah seorang manusia biasa yang diangkat Allah sebagai nabi. Jadi tidak mungkin apabila seorang nabi menjadi Tuhan. Coba anda jelaskan di dalam surat mana di Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Wiro,
Isa Al-Masih memang benar datang ke dunia ini sebagai manusia. Tetapi Isa Al-Masih tidak seperti manusia biasa yang berdosa. Isa Al-Masih memiliki kodrat Ilahi, Dia sempurna, suci tidak berdosa, berkuasa. Mengapa demikian? Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14, Qs 3:45, 4:171). Jadi faktanya Isa Al-Masih adalah Allah. Itu sebabnya Isa dapat menciptakan dan memberikan kehidupan kepada manusia.
Menjawab pertanyaan sdr. Sebelum agama Islam lahir, Injil Allah sudah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih adalah “. . . Juruselamat, yaitu . . . Tuhan” (Injil Rasul Lukas 2:11). Isa Al-Masih adalah Tuhan dan satu-satunya Juruselamat umat manusia. Berharap sdr dapat percaya dan menerima keselamatan dalam Isa Al-Masih.
~
Purnama
Anandi mengatakan
~.
Nasihat dalam Al-Quran kepasa orang-orang yang menyekutukan Tuhan yang Maha Esa. Menuhankan manusia/makhluk, menganggap Tuhan beranak atau diperanakan.
(A) Al-Qur’an Surat al- Ikhlas [114]: 1-4
:”Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa’. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”
(B) Al-Quran Surat al-Jinn [72]: 3.
“Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak”
(C) Al-Qur’n Surat Yūnus [10]: 68
“Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempunyai anak.” Maha Suci Allah (dari kepercayaan salah tersebut); Dialah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai bukti tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”
(D) Al-Quran Surat Maryam [19]: 88–93.
“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.” Sesungguhnya kamu (hai umat Kristiani) telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka (umat Kristiani) menuduh Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba”
(E) Al-Quran Surat al-Mā’idah [5]: 72–73.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam”, padahal al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Isra’il, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Anandi,
Pandangan bahwa Allah beranak, sesungguhnya datang dari umat Ilam yang keliru dalam memahami tentang istilah Anak Allah. Sebab umat nasrani tidak pernah memiliki pandangan bahwa Allah beranak atau diperanakan. Isa Al-Masih disebut Anak Allah yang merupakan sebuah gelar yang menyatakan keilahian-Nya, bahwa Isa setara dengan Allah.
Karena itulah Isa Al-Masih berkata, “Aku [Isa Al-Masih, Kalimat Allah] datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10).
~
Noni