Ada pepatah lama: “jika seseorang datang kepadamu dengan berlinangan air mata, jangan menyimpulkan sesuatu sampai kamu melihat yang lain. Karena bisa jadi dia akan berlinangan air mata lagi.” Artinya jika kita tergesa-gesa dalam menyimpulkan masalah, kita akan menyimpulkan yang salah.
Dalam Alkitab terdapat ayat yang berkata bahwa Isa/Yesus diutus hanya untuk Israel. “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Injil, Rasul Besar Matius 15:24). Ayat ini memang terdengar klop dengan ayat Al-Quran, “. . . dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil . . .” (Qs 3:49). Sehingga umat Muslim sering berkata nabi Isa diutus untuk kaumnya saja, mereka menyimpulkan bahwa Isa Al-Masih hanya untuk bani Israil. Tetapi tunggu dulu! Karena terdapat ayat Alkitab lain berkata bahwa Isa diperuntukkan untuk bangsa-bangsa lain. “pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku . . . ” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
Bani Israil Adalah Bangsa Pilihan Allah
Menurut Wikipedia, Israel terdiri dari dua kata: “Isra” dan “El”. “Isra” berarti hamba/ teman dan “El” berarti “Tuhan”. Kitab Taurat dan Injil mengajarkan, bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu” (Taurat, Kitab Ulangan 7:6). Kitab Taurat dan Injil juga mengajarkan bahwa Allah ingin memberkati bangsa-bangsa lainnya melalui bangsa Israel. Maka Allah memulai pekerjaan-Nya melalui bangsa Israel.
Seorang Mesias dari Bani Israil Untuk Membebaskan Belenggu Dosa
Menurut Kitab Taurat dan Injil, dosa telah membelenggu umat manusia sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa. Sejak jaman Nabi Ibrahim, Allah telah berjanji akan mengutus seorang Mesias dari bangsa Israel yang akan membebaskan umat-Nya dari belenggu dosa. “Aku [Allah] akan mengadakan permusuhan antara engkau [iblis] dan perempuan ini, antara keturunanmu [iblis] dan keturunannya [Isa]; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).
Isa Al-Masih Disalibkan Dan Mati Untuk Menebus Hukuman Dosa
Setelah Isa bangkit dari kematian, Ia berkata, “harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” (Injil, Rasul Lukas 24:44). Isi utama dari kitab-kita tersebut adalah seorang Mesias yang mati dan bangkit untuk menebus umat-Nya dari hukuman dosa.
Isa Al-Masih Untuk Segala Bangsa
Jadi, benarkah Isa Al-Masih hanya untuk bani Israil? Jawaban dan kesimpulannya adalah, bahwa Isa Al-Masih bukan hanya untuk bangsa Israel, tetapi juga untuk orang Cina, Amerika, Indonesia, dan lain-lain. Ia menginginkan bangsa-bangsa lain menerima-Nya sebagai Juru Selamat yang menebus dosa umat manusia. Kami juga mengundang Anda untuk datang kepada-Nya dan menerima penebusan dosa dari Isa Al-Masih!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa bangsa Israel disebut sebagai bangsa pilihan Allah?
- Apakah isi utama dari Kitab Taurat, Para Nabi, dan Zabur? Jelaskan!
- Jika Isa Al-Masih hanya untuk bani Israil, mengapa Isa menginginkan murid-murid-Nya untuk menjadikan bangsa-bangsa lain menjadi murid-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Benarkah Isa Al-Masih Hanya Untuk Bani Israil Saja?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*****
1. Karena nabi-nabi banyak diutus dari kaum Bani Israel, sedangkan Ismail dan Muhammad diutus dari Bani Ismail (bangsa Arab).
2. Isi utama dari Kitab Taurat, para Nabi dan Zabur adalah menyembah Allah.
3. Karena Isa ingin semua manusia dari bangsa-bangsa lain untuk mengenal Tuhan, yaitu Allah yang Maha Esa.
*****
1. Allah pertama-tama menjanjikan Mesias setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Kemudian Allah menegaskan bahwa Mesias akan datang melalui jalur Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi Isa Al-Masih adalah penyebab utama mengapa Allah memilih Israel menjadi umat pilihan-Nya.
2. Isi utama dari Kitab Taurat, Para Nabi, dan Zabur adalah nubuat tentang seorang Mesias yang mati dan bangkit untuk menebus umat-Nya dari hukuman dosa. Dan nubuat ini digenapi oleh Isa Al-Masih.
“Isa berkata: “Harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
3. Isa Al-Masih menginginkan agar bangsa-bangsa menerima-Nya sebagai Juru Selamat. Sehingga mereka juga diselamatkan dari kebinasaan kekal di neraka.
~
Slamet
*****
1 Bangsa Israel disebut sebagai bangsa pilihan Allah karena dipakai untuk memberitakan Kemasyhuran Allah.
“Umat yang telah Ku-bentuk bagi-Ku akan memberitakan Kemasyhuran-Ku” (Kitab, Nabi Yesaya 43:21).
2 Isi utama dari Kitab Taurat, Para Nabi, dan Zabur adalah Firman Allah, ramalan atau nubuatan dan puji-pujian yang memuji keperkasaan Allah.
3 Karena Isa ingin semua umat manusia selamat dan lepas dari ikatan setan yang membelenggu manusia. “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya” (Qs 43:36)
“Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya “supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:8).
~
Kami menyampaikan terima kasih karena saudara memberikan tanggapan komentar yang sesuai dengan harapan kami.
Kiranya komentar yang saudara sampaikan dapat menjadi contoh bagi pengunjung lainnya.
~
Slamet
~
Sebagai orang Kristen, saya terlebih dahulu mengatakan bahwa kata “pilihan” itu sama sekali tidak mengandung diskriminasi terhadap bangsa lain. Karena semua bangsa-bangsa di dunia ini diberkati dan dipilih juga mengemban tugas tertentu untuk kemuliaan-Nya, termasuk bangsa Indonesia.
Terpuji Allah, Bapa di sorga yang telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal melalui salah satu suku Israel yang menjadi rahmat yang sesungguhnya. Amin
~
Allah memang tidak melakukan diskriminasi terhadap bangsa lain. Namun Dia memutuskan untuk melakukannya dengan cara itu. Karena Isa Al-Masih harus datang melalui sebuah bangsa, dan Allah memilih Israel.
Dan maksud Allah memilih bangsa Israel adalah bahwa mereka akan pergi dan mengajar bangsa-bangsa lain mengenai Dia. Israel dipanggil menjadi bangsa imam, nabi dan misionari kepada dunia ini. Rencana Allah adalah bagi Israel menjadi bangsa yang berbeda, bangsa yang membawa orang kepada Allah dan janji-Nya mengenai Juruselamat yaitu Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Benarkah Yesus hanya untuk bani Israil? Mengapa penulis perlu memberi tanda tanya pada artikel itu padahal Alkitab sendiri menulis bahwa kedua belas murid itu diutus oleh Yesus. Dan Ia berkata kepada mereka:”Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Sudah barang tentu kedua belas murid-Nya itu patuh dan taat menjalankan peran sebagai utusannya, bukan?
Jika Yesus bukan untuk bani Israel mengapa pula Alkitab mengisahkan ketika seorang perempuan Kanaan (bukan umat Israel?) datang minta tolong kepada-Nya. Dan Yesus menjawab: “Adalah tidak adil mengambil makanan anak-anak lalu melemparkannya pada anjing-anjing.”
Itulah ajaran Yesus langsung yang ada di Alkitab.
~
Pada awal pelayanan-Nya, Isa Al-Masih memang melakukan bagi bangsa Israel. Yaitu menyatakan Tuhan serta diri-Nya kepada bangsa Israel, karena mereka merupakan umat pilihan Allah melalui perjanjian-Nya dengan Abraham.
Hal ini diakui oleh Al-Quran dalam Qs 2:47, “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.”
Namun pada akhir pelayanan-Nya di dunia, Isa Al-Masih memberikan satu perintah yang jelas, Dia memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Injil, Kisah Para Rasul 1:8).
~
Slamet
~
Bagiku, Isa/Yesus sungguh memberikan jaminan keselamatan kekal. Segala yang difirmankan-Nya adalah jalan yang lurus, pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Dan aku percaya bahwa Dia dikaruniakan oleh Allah Bapa bagi seluruh umat manusia yang haus dan lapar akan kebenaran.Amin
~
Kami setuju bahwa Isa Al-Masih dikaruniakan oleh Allah bagi seluruh umat manusia yang sungguh haus dan lapar akan kebenaran.
Isa Al-Masih juga mengundang semua manusia yang berbeban berat. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
Slamet
~
Dalam Qs 3:49, dikatakan, “Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil … Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
Dan menurut hemat saya, kata “rasul” bagi Bani Israel di sini merujuk pada pengutusan Nabi Isa AS untuk membawa kabar gembira dan peringatan untuk Bani Israel. Karena pada saat itu Bani Israel telah menyimpang dari ajaran Taurat dan Rasul-Rasul sebelumnya yang diutus kepada mereka.
~
Allah memilih bangsa Israel untuk menjadi umat yang akan melahirkan Isa Al-Masih – Penyelamat dari dosa dan kematian.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Secara umum, memang Israel gagal dalam tugas ini. Namun demikian, tujuan utama Allah bagi Israel, yaitu membawa Mesias dan Juruselamat, telah terpenuhi dengan sempurna – dalam diri Isa Al-Masih.
Dan Allah belum menolak bangsa Israel, karena Dia tetap setia kepada kelompok “sisa” yang tetap setia kepada-Nya dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat.
~
Slamet
~
Syalom,
Dengan setitik maka akan menimbulkan gelombang air dalam suatu wadah. Israel adalah titik itu, air adalah manusia, wadah adalah dunia, gelombang adalah ajaran/roh kudus/mukjizat/keselamatan.
Jangan lah kita terlalu fokus Israel adalah bangsa pilihan, Yesus untuk Israel dan seterusnya. Tapi sudahkah kita merasakan gelombang itu?
Kitab suci yang kita yakini akan menjadi penolong kita dalam merasakan gelombang itu.
~
Kitab Suci Allah memberikan peringatan kepada kita, agar kita tetap fokus pada keselamatan yang telah dianugerahkan Allah di dalam Isa Al-Masih.
“Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu” (Injil, Surat Ibrani 1:1-3).
~
Slamet
~
Yesus pada awal pengajarannya hanya menyampaikan kepada umat Israel, begitu juga kedua belas orang murid-Nya tidak ada seorangpun yang bukan Israel.
Adakah kisah di Alkitab Yesus maupun kedua belas orang muridnya mengajar umat di luar umat Israel yang hilang?
~
Kami setuju kalau Isa Al-Masih pada awal pengajarannya hanya menyampaikan kepada umat Israel. Juga kedua belas orang murid-Nya adalah orang Israel.
Namun selanjutnya Isa Al-Masih juga mengajar orang-orang di luar Israel, misalnya perempuan Samaria. Justru orang Samaria inilah yang pertama kali mengenal bahwa Isa Al-Masih adalah Juruselamat manusia seluruh dunia.
“Sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:42).
~
Slamet
~
Pada awal pengajarannya Yesus juga kedua belas orang murid-Nya hanya menyampaikan kepada bangsa Israel. Entah mengapa, sepeninggal Yesus hingga kini bangsa Israel tidak seluruhnya menjadi pengikut Yesus.
Setelah peristiwa ‘penyaliban, kematian dan bangkitnya’ Yesus lalu pengalaman Saulus, seorang yang mulanya sangat memusuhi Yesus dan para pengikutnya, yang merasa ‘bertemu Yesus yang bangkit’ kemudian ‘tercerahkan’. Sehingga Saulus (kemudian berganti nama menjadi Paulus), bukan salah seorang dari dua belas murid Yesus, berkewajiban mengembangkan ajaran-Nya kepada seluruh bangsa di dunia.
Peran Paulus, sepeninggal Yesus sangat dominan dalam mengembangkan ajaran-Nya ke seluruh dunia.
~
Kalaupun saat tidak semua orang Israel percaya kepada Isa Al-Masih, karena Alkitab telah menubuatkan tentang hal ini.
“Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:37-38)
Walaupun Paulus bukan termasuk dua belas murid Isa Al-Masih, namun Isa Al-Masih telah mengutus Paulus menjadi saksi-Nya. Dan para murid Isa Al-Masih juga mendukung panggilan Paulus ini.
“Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku [Paulus], maka Yakobus, Kefas [Petrus] dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat [orang-orang kafir] . . .” (Injil, Surat Galatia 2:9).
Jelas orang Kristen mengikuti Isa Al-Masih, bukan Paulus, karena Paulus bukan Juruselamat. Inilah yang paling penting!
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi,
Saya tidak tahu apakah saudara memang betul betul tidak yakin dengan yang diajarkan dan dilakukan Rasul Paulus. Ajaran-nya murni berdasarkan ajaran Yesus, ataukah ada unsur lain.
Yesus memberikan hukum kasih, kemudian Paulus yang dulunya menentang hukum kasih itu akhirnya mencurahkan segenap kemampuannya untuk dapat hidup dalam terang kasih. Salam kasih
~
Saudara Boas,
Kami sependapat dengan pandangan saudara bahwa motivasi Rasul Paulus dalam memberitakan Injil adalah kasih Allah di dalam Isa Al-Masih.
Paulus menyebutkan motivasinya dengan jelas dalam Injil Surat Roma 5:8, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
~
Slamet
~
Apakah hukum kasih baru diperkenalkan oleh Yesus saat melaksanakan pengajaran kepada umatnya? Jika membaca Perjanjian Lama ternyata Allah telah berfirman yang diantaranya menunjukkan hukum kasih-Nya (Keluaran 20:6). Kasih Allah berlangsung sejak Ia mencipta makhlukNya sampai kelak semua makhluk menghadap kepadaNya.
Sebagai seorang Yahudi, Saulus (Paulus), ia tentu sangat memahami Hukum Taurat dan pastinya taat menjalankannya. Sebagaimana dikatakan Yesus bahwa kedatangannya bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.
‘Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam surga…”(Al Quran, Surah At Tahrim 8).
~
Memang benar! Karena kasih maka Allah memilih dan memberikan Hukum Taurat kepada bangsa Israel. “Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu—bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? — tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir”(Taurat Kitab Ulangan 7:7-8).
Hukum Taurat diberikan Allah kepada umat Israel melalui Nabi Musa dengan maksud agar mereka juga dapat menanggapi kasih Allah dalam pola kehidupan mereka.
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi,
Saudara benar bahwa Allah dari dulu menghendaki manusia melakukan hukum kasih itu, tetapi manusia(kita) tidak mampu melakukannya karena kuasa-kuasa dunia ini sangat kuat. Sehingga Allah/Bapa mengaruniakan bagi kita seorang Putra yang tunduk sepenuhnya kepada hukum Taurat yaitu “dasa titah.”
Dan menggenapinya dalam diri Yesus yang setia kepada Bapa sampai mati dan kemudian bangkit.Oleh kebangkitan inilah sekarang kita mampu melaksanakan kedua hukum kasih yang merupakan penggenapan dari dasa titah didalam Yesus.
~
Saudara Boas,
Penjelasan saudara sungguh tepat bahwa Hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Karena Hukum Taurat adalah bayangan dari keselamatan yang digenapi oleh Isa Al-Masih.
“Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya” (Injil, Surat Galatia 10:1).
~
Slamet
~
Allah menciptakan manusia dengan dilengkapi akal dan hati nurani untuk menjalani hidup di dunia. Dengan Kasih Allah dikirimNya utusan dari golongan manusia juga namun dikaruniaiNya dengan mukjizat guna meneguhkan ajarannya.
Sebelum Isa Al-Masih berkarya telah banyak Utusan Allah yang mendahuluinya. Mereka mengingatkan dan mengajarkan kepada umatnya agar beriman kepada Allah serta tunduk dan patuh menjalankan segala perintah Allah.
Di Alkitabpun Yesus berkata bahwa ia tidak merubah hukum Taurat dan Kitab Para Nabi.
Dengan demikian cukuplah umat yang hidup pada saat Yesus menyampaikan ajarannya jika patuh dan taat menjalankan hukum Taurat dan Kitab Para Nabi akan memperoleh Kasih Allah.
~
Walaupun Isa Al-Masih telah menyampaikan ajaran-Nya, yang diteguhkan dengan berbagai macam mujizat namun banyak orang yang menolaknya. Mengapa?
Karena manusia berdosa tidak mungkin dapat melalukan Hukum Allah dengan sempurna. “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” (Injil, Surat Yakobus 2:10).
Dan lebih jauh lagi Kitab Suci Allah mengatakan, “Tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat” (Injil, Surat Roma 3:20).
~
Slamet
~
Saudara Muhtadi dan Insan,
Mohon maaf karena harus menghapus komentar saudara. Kami berharap saudara hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Mengapa bangsa Israel disebut sebagai bangsa pilihan Allah?
2. Apakah isi utama dari Kitab Taurat, Para Nabi, dan Zabur? Jelaskan!
3. Mengapa Isa menginginkan murid-murid-Nya untuk menjadikan bangsa-bangsa lain menjadi murid-Nya?
Demikian harap maklum.
~
Slamet
~
Saudara Nasrani,
Ciri seorang nabi itu diutus hanya untuk suatu kaum adalah nabi tersebut memiliki mukjizat. Tujuannya untuk meyakinkan umat tersebut agar kembali ke jalan Tuhan.
Umat pada zaman Nabi Musa diutus, kehidupan mereka dikuasai oleh para ahli sihir. Untuk menjawab tantangan tersebut Tuhan memberi Nabi Musa mukjizat dimana tongkatnya dapat berubah menjadi ular.
Yesus memiliki mukjizat berarti dia hanya diutus untuk suatu kaum.
Muhammad tidak memiliki mukjizat karena mukjizatnya adalah Al-Quran itu sendiri yang berlaku untuk umat manusia sepanjang masa.
~
Saudara Gindal,
Kami setuju dengan padangan saudara bahwa nabi yang diutus Allah pada umumnya diberi kuasa untuk melakukan mujizat.
Masalahnya, kalau Allah memang benar mengutus Musa pembawa Taurat bagi bangsa Israel, Isa Al-Masih pembawa Injil bagi bangsa Israel, dan Muhammad pembawa Al-Quran bagi bangsa Arab, tentunya Muhammad juga diberi kuasa melakukan mujizat, bukan?
~
Slamet
~
Kepada Nasrani,
Kalau memang Yesus itu “Tuhan” yang diutus untuk seluruh umat manusia, mengapa Dia turun tanggung-tanggung ke dunia? Dia hanya berkelana di sekitar Israel saja kemudian Dia tidak mau bertanggung-jawab dan menyuruh murid-murid-Nya untuk menyebarkan ajarannya ke seluruh dunia. Pantaskah itu disebut Tuhan?
Kalian selalu membawa Alkitab untuk memberitakan kebenaran Yesus. Apakah Yesus dulu juga membawa Alkitab turun ke dunia dan membawa bawa Alkitab untuk menyebarkan ajarannya?
~
Isa Al-Masih pribadi “terkemuka di dunia dan di akhirat” yang memiki kuasa atas bumi dan sorga, tentunya dapat memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Kalaupun Isa Al-Masih berkenan memerintahkan kepada para pengikut-Nya untuk memberitakan keselamatan bagi seluruh dunia itu adalah berkah Allah yang istimewa.
Karena menerima keselamatan dalam Isa Al-Masih dan menjadi pengikut-Nya merupakan hak istimewa. Tetapi hanya menikmati hak istimewa tanpa merasa bertanggung jawab terhadap keselamatan orang lain merupakan sikap mementingkan diri sendiri. Dan mementingkan diri sendiri adalah tindakan berdosa.
Kalaupun orang Kristen selalu membaca dan membawa Alkitab, karena mereka mengimani bahwa Alkitab adalah adalah wahyu Allah yang tertulis. Dan Alkitab dapat menolong mereka agar tidak terhindar dari pengajaran yang salah.
~
Slamet
~
Jawaban:
1. Karena Nabi Ibrahim meminta agar keturunanya kelak menjadi Nabi-nabi.
2. Isinya sebagai pedoman manusia dan tentang ketauhidan Tuhan.
3. Jika untuk seluruh bangsa, kenapa Alkitab tidak diturunkan semenjak manusia pertama? Mohon jelaskan!
~
Allah memilih bangsa Israel karena Allah ingin memberkati bangsa-bangsa lainnya melalui bangsa Israel. Oleh karena itu Allah memulai pekerjaan-Nya melalui bangsa Israel yang adalah keturunan nabi Ibrahim.
Alkitab adalah firman Allah secara tertulis. Jauh sebelum Alkitab ada, firman Allah sudah ada. Sebab pada mulanya bukan Alkitab, melainkan firman Allah. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Dan pada jaman Adam, Allah sudah menyampaikan nubuat berita keselamatan untuk seluruh manusia. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).
~
Slamet
~
[quote name=”Staff Isa dan Al-Quran”]
2. Isi utama dari Kitab Taurat, Para Nabi, dan Zabur adalah nubuat tentang seorang Mesias yang mati dan bangkit untuk menebus umat-Nya dari hukuman dosa. Dan nubuat ini digenapi oleh Isa Al-Masih.
“Isa berkata, “harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
~
Slamet[/quote]
Terimaksih saudara Slamet atas jawabannya, sehingga saya mengerti. Ternyata Alkitab adalah kitab berisi nubuat. Kalau begitu kitabnya Nostradamus bisa juga saudara gunakan sebagai kitabnya agama Kristen. Saya tidak bermaksud menghina tapi saya hanya menyarankan Nostradamus untuk anda.
~
Tidak semua kitab dapat disebut Alkitab. Karena tidak semua kitab adalah wahyu Allah. Hanya nubuat dalam Alkitab sajalah yang kebenarannya digenapi.
“Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Kitab Nabi Yesaya 55:11).
~
Slamet
~
Dikisahkan dalam Alkitab bahwa Ishak mempunyai dua orang anak, yang sulung diberi nama Esau dan adiknya dinamai Yakub. Dengan akal licik Yakub ‘memperoleh’ hak pewarisan dan berkat yang seharusnya milik Esau. Sehingga dari Yakub dan keturunannya ada bangsa Israel. Dan Esau beserta keturunannya tersisih.
Berdasar kisah dari Alkitab bagaimana bisa bangsa Israel yang karena akal licik leluhurnya bisa disebut sebagai bangsa pilihan Allah? Mungkinkah Allah membenarkan tipu muslihat?
~
Jelas Allah tidak berkenan akan dosa sekecil apapaun, apalagi dosa penipuan. Dan tetunya Allah akan menghukum setiap orang yang berbuat dosa.”Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana” (Zabur, Kitab Amsal 22:8)
Allah tidak pilih kasih, oleh karena Yakub telah melakukan penipuan terhadap Esau maka Yakub juga mengalami penipuan yang dilakukan oleh Laban (Taurat, Kitab Kejadian 29:1-30).
Namun kasih karunia Allah terhadap Yakub tidak dapat dihalangi oleh perbuatan dosanya. Ternyata Allah tetap memilih Yakub sebagai nenek moyang bangsa pilihan Allah yaitu Israel.
“Kasih karunia tidak berimbang dengan dosa satu orang” (Injil, Surat Roma 5:16),
~
Slamet
~
Para staf penulis IDI bertanya,
Mengapa Isa menginginkan murid-murid-Nya untuk menjadikan bangsa-bangsa lain menjadi murid-Nya?
Jawabannya adalah ini semua akal-akalan umat Kristen yang sudah mulai berkurang pengikutnya.
Sebetulnya pertanyaan ini dimunculkan oleh pengikut ajaran Paulus, bukan pengikut Isa Al-Masih
Apa yang ditugaskan Allah SWT kepada Isa Al-Masih, itulah yang disampaikannya kepada umatnya.
Isa Al-Masih diutus Allah bagi umat bani Israel yaitu Yahudi dan Nasrani. Bukan buat umat Kristen.
~
Salam Saudara Numpang Lewat,
Isa menginginkan murid-muridNya menjadikan bangsa-bangsa lain murid-Nya bukanlah akal-akalan umat Kristen. Tetapi semata-mata karena Ia mau supaya semua orang diselamatkan tanpa terkecuali. Karena hanya didalam dan melalui Isa Al-Masih kita dapat memperoleh keselamatan. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Allah ingin memberkati bangsa-bangsa lainnya melalui bangsa Israel. Maka Allah memulai pekerjaan-Nya melalui bangsa Israel. Supaya bangsa-bangsa lain menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat yang menebus dosa umat manusia. Alkitab mengatakan: “… sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
Saudara Numpang Lewat, Umat Nasrani sama artinya dengan Kristen. Yang berarti pengikut Isa Al-Masih/Yesus Kristus atau murid Yesus Kristus (Injil, Kisah Para Rasul 11:26).
~
Endang
~
Buat Mr. Slamet,
Allah tidak pilih kasih, oleh karena Yakub telah melakukan penipuan terhadap Esau maka Yakub juga mengalami penipuan yang dilakukan oleh Laban (Taurat, Kitab Kejadian 29:1-30).
Slamet
Ketahuilah Sdr. Slamet, bahwa yang namanya rasul/nabi Allah semuanya patuh kepada Allah dan selalu dalam lindunganNya.
Allah tidak pernah mengajarkan nabi/rasul-Nya tipu-menipu, sebagaimana menurut dalam Alkitab beberapa nabi telah melakukan perbuatan yang tidak benar.
Seperti Yakub dikatakan telah menipu, Daud telah menghamili istri orang. Belum yang lain-lainnya. Nah dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa ayat-ayat Alkitab telah banyak yang menyimpang dari ajaran Isa Al-Masih.
~
Alkitab tidak pernah menutupi perbuatan dosa manusia, sekalipun itu rasul satu nabi. Dan dengan jujur Alkitab mengatakan bahwa “tidak ada yang benar, seorang pun tidak; tidak seorang pun yang berpengertian, tidak seorang pun mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, dan menjadi tidak berguna. Tidak ada yang berbuat kebaikan, seorang pun tidak” (Injil, Surat Roma 3:10-12).
Oleh sebab itu baik rasul maupun nabi kecuali Isa Al-Masih, semua membutuhkan pengampunan dosa dari Allah. “Jikalau kita mengakui dosa-dosa kita, maka Allah, yang dapat dipercaya dan benar itu, akan mengampuni dosa-dosa kita serta menyucikan kita dari semua kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
~
Slamet