Ketika masih muda, saya dipanggil dengan nama yang kurang sopan. Bahkan anak-anak sering memakai nama jelek untuk melukai anak lain. Dari mana mereka mendapat kebiasaan ini? Dari orang dewasa? Atau orang tuanya? Memberi sebutan jelek pada orang lain merupakan kebiasaan setiap orang di dunia.
Sebutan-sebutan Jelek yang Dipakai Umat Manusia
Lihatlah sebutan yang sering diberikan: Si Sombong, Si Tolol, Si Bodoh, Si Lambat, Si Iri, Si Gemuk, Si Rakus dll. Bukankah kita ahli dalam bidang ini? Dan berapa banyak orang terluka karena sebutan ini.
Mungkin satu panggilan yang paling tidak disukai bila disebut “Fasik”. Kata fasik dipakai untuk menggolongkan orang-orang ateis yang tidak bertuhan. Orang Indonesia tidak senang dipanggil dengan sebutan ini.
Yang Disebut Fasik Adalah Pengikut Injil Yang Tidak Mengikuti Injil
Al-Quran dengan jelas menekankan siapa-siapa yang tidak boleh disebut “fasik”! Juga dijelaskan bagaimana menghindari julukan jelek ini. Perhatikanlah Qs 5:47: “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.”
Ayat ini menekankan jika seorang tidak mendasarkan kehidupannya pada Injil, ia akan disebut “fasik.” Injil yang ada sekarang juga ada pada masa nabi Islam. Bahkan naskah-naskah Injil ada yang disalin ratusan tahun sebelum nabi Islam lahir. Umat percaya wajib mengikuti seluruh isi Injil. Dengan demikian mereka tidak akan digolongkan dengan orang fasik.
Al-Quran Meminta Umat Beragama Agar Menerima Isa Al-Masih Sebagai Penebus dari Dosa
Al-Quran menulis “. . . apa yang diturunkan Allah di dalamnya.” Apa intisari Injil? Pertama Injil adalah kabar baik tentang keselamatan. Berikut adalah ayat suci dari bibir Isa Al-Masih sendiri: “Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih] juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45). Untuk “. . . memutuskan perkara menurut . . .” Menerima Injil berarti menerima Isa Al-Masih sebagai Penebus dari perbudakan dosa!
Hidup Sesuai Dengan Injil Berarti Mengikuti Etika Tertinggi di Dunia
Orang Islam mengutamakan kewajiban menaati hukum Syariah. Isa Al-Masih merangkum semua hukum agama dalam dua hukum utama. Dua hukum ini diturunkan dari Allah sebagai hukum-hukum terpenting bagi umat manusia, ribuan tahun sebelum nabi Islam hadir di dunia. Dua hukum ini ditekankan oleh Isa Al-Masih, Kalimat Allah, sebagai hukum inti Injil dan agama Allah.
Agar terhindar dari julukan “fasik”, seseorang harus memperhatikan dua hukum ini, yaitu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-40).
Kunci Menghindari Disebut Fasik
Maukah Saudara menghindari julukan “fasik”? Ikutilah Injil seperti orang percaya! Langkah pertama menerima Isa Al-Masih sebagai Penebus dari perbudakan dosa. Langkah kedua hidup sesuai dengan Hukum Pertama dan Hukum Kedua! Bila seseorang mengikuti pedoman ini Saudara tidak boleh disebut “fasik”.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Janji Nabi Isa dan Nabi Islam Kepada Pengikutnya
- Muhammad Setuju, Injil Adalah Kebenaran Allah
- Mengapa Islam Dan Nasrani Mengajarkan Bahwa Kasih Penting?
- Bagaimana Ajaran Kasih Dalam Islam Dan Injil?
- Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Kebenaran Injil?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .