Semua orang tertarik pada hal-hal yang luar biasa, terlebih mukjizat. Di zaman modern ini memang ada orang yang tidak percaya akan mukjizat. Namun orang beragama umumnya percaya pada mukjizat. Seorang lumpuh yang mengalami mukjizat sehingga dapat berdiri dan berjalan, dapat membuat orang lain tertarik pada mukjizat. Bagaimana dengan saudara?
Patung Panglima Sudirman Berjalan
Di Indonesia terdapat cukup banyak patung Jenderal Sudirman. Kami sering berpikir. Bagaimana bila salah satu dari patung tersebut hidup, lalu berjalan, dan kemudian berbicara dengan rakyat. Jelas mukjizat seperti ini akan menarik perhatian masyarakat. Semua media akan meliput dan memberitakan hingga seluruh dunia melihat.
Adakah Mukjizat Nabi Islam?
Masa Nabi Islam tidak terlalu berbeda dari masa kita, jika dilihat dari segi mukjizat. Pada masanya semua kafir meminta mukjizat. Mereka berpandangan, sebagai nabi, Muhammad pasti mampu mengerjakan mukjizat. Mungkin mereka dapat dengan mudah percaya bila melihat mukjizatnya.
Bagaimana respons nabi umat Islam ini? Dengan cepat dia menjawab, “. . . sesungguhnya aku [Muhammad] hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50). Dengan kata lain ia menekankan, bahwa ia tidak melakukan mukjizat.
Berapa Banyak Mukjizat Dikerjakan Isa Al-Masih?
Al-Quran tidak mencatat satupun Mukjizat ajaib nabi Islam. Bagaimana dengan Isa Al-Masih, Dia juga dikenal sebagai nabi, bukan? Tanpa diminta Ia mengerjakan ratusan mukjizat. Al-Quran, Kitab Suci umat Islam mendaftarkan beberapa mukjizat yang dikerjakan-Nya (Qs 3:49). Tiga puluh tujuh mukjizat-Nya diuraikan dengan jelas dalam Injil. Disamping itu Ia mengerjakan banyak mukjizat lain, “. . . Yesus dari Nazaret . . . yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan . . . di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu” (Injil, Kisah Para Rasul 2:22).
Mukjizat-mukjizat Isa Al-Masih dikerjakan di depan mata masyarakat Palestina. Semua orang menyaksikannya. Mukjizat-mukjizat-Nya bermacam-macam, misalnya menyembuhkan orang buta, berjalan di atas air, memberi makan ribuan orang dewasa, dan menghidupkan orang mati. Karena mukjizat-mukjizat-Nya banyak, orang mulai mengikuti Dia.
Mukjizat-Nya yang terbesar adalah kebangkitan-Nya sendiri. Kebangkitan-Nya menyatakan Isa Al-Masih bukanlah manusia biasa seperti nabi-nabi lain. Ia jauh melebihi nabi yang tidak dapat mengerjakan mukjizat, bahkan nabi-nabi yang bisa mengerjakan mukjizat.
Mukjizat Keselamatan Ditawarkan pada Saudara
Mukjizat kebangkitan-Nya membuktikan Dia sebagai Juruselamat bagi dunia (Injil, Kisah Para Rasul 5:30-32). Setiap orang yang menerima Dia sebagai Juruselamat akan mengalami mukjizat keselamatan. Maukah Saudara mengalami mukjizat keselamatan? Terimalah Pengerja Mukjizat, Penyelamat Dunia!
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Adakah Mukjizat Nabi Islam dan Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Bagaimana mau menyelamatkan orang lain sedangkan diri-Nya sendiri tidak bisa selamat dari tiang salib padahal dia sudah minta tolong pada Tuhan-Nya, namun sia-sia.
Yesus mengaku Mesias tetapi tanpa bukti. Padahal Mesias yang sesungguhnya adalah Dia yang mampu menyelamatkan dan memerdekakan bangsa Yahudi dari cengkeraman Roma.
~
Ketika kita melihat pada mukjizat-mukjizat Isa Al-Masih, kita mungkin akan percaya bahwa Isa adalah Mesias. Namun jika kita melihat Isa Al-Masih yang “tersiksa” di kayu salib memang sulit untuk mempercayai-Nya sebagai Juruselamat.
Oleh sebab itu bagi kita hal ini sama sekali tidak mungkin, kecuali kita telah menerima pewahyuan Allah. Yang pasti, Allah sangat mengasihi orang-orang berdosa. Dia berkenan menyatakan kehendak-Nya kepada orang mempunyai kerendahan hati dan roh.
Kerajaan dunia ini terdiri dari orang-orang yang bermain politik. Kebenaran bagi kerajaan dunia merupakan sesuatu yang relative bukan yang absolute.
Tetapi Kerajaan Mesias terdiri dari orang-orang yang memegang kebenaran dan mengalami buah roh, seperti damai sejahtera dan sukacita.
~
SL
*
Jangan hanya menilai dari sisi duniawi, cobalah nilai sendiri dari sisi rohaninya. Apakah Isa Al-Masih sukses menjalankan rohaninya?
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus maka engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Amin.
~
Yesus datang ke dunia bukan menapaki jalan kemuliaan duniawi, melainkan menapaki jalan Via Dolorosa: jalan sengsara sampai mati di kayu salib.
Tetapi justru melalui sengsara dan kematianNya, Yesus dipermuliakan! Kematian-Nya bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan dan kemuliaan bagi Yesus.
Yesus datang ke dunia, mengosongkan Diri, meninggalkan segala kemuliaan-Nya di surga, menjadi manusia hina, bahkan taat sampai mati disalib. Dan hasil ketaatanNya: Allah Bapa sangat meninggikan Dia.
“…dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! “ (Injil, Surat Filipi 2: 10-11).
~
SL
Untuk Saudara Purwa,
[quote]Yesus mengaku Mesias tetapi tanpa bukti. Padahal Mesias yang sesungguhnya adalah Dia yang mampu menyelamatkan dan memerdekan bangsa Yahudi dari cengkeraman Roma.[/quote]
Keselamatan yang Yesus berikan bukan hanya keselamatan yang terbatas pada kedagingan kita tetapi keselamatan rohani juga. Apakah artinya kedagingan kita jika kita tidak memiliki roh?
Tuhan Kami Yesus Kristus telah memenangkan pertempuran itu untuk Keselamatan seluruh umat manusia tanpa terkecuali di atas kayu salib. Dan bagi-Nya tidak ada yang mustahil dan sia-sia. Justru kitalah manusia yang menyia-nyiakan keselamatan yang diberikan.
Mari saudara kita buka hati kita untuk keselamatan yang sejati yang dicurahkan kepada kita.
~
Kitab Suci menyatakan bahwa suatu ketika Isa Al-Masih memang akan membebaskan bangsa Isarel dan Dia akan menjadi menjadi raja di muka bumi ini.
“Tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya” (Injil, Surat Wahyu 20:6).
Saat ini hal yang paling penting bagi kita ialah Isa Al-Masih telah bertahta menjadi raja dalam kerajaan rohani, di mana Dia telah membinasakan kerajaan maut.
Musuh terakhir yang dibinasakan oleh Isa Al-Masih bukanlah Iblis melainkan maut, karena maut adalah keterpisahan manusia dengan Allah. Di kayu salib Isa Al-Masih telah membayar hutang manusia, yaitu keterpisahan dengan Allah. Hutang ini tidak mampu dibayar oleh manusia sehingga hanya Allah sajalah yang bisa membayarnya.
“Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut” (Injil, Surat 1 Korintus 15:25-26).
~
SL
*
Saudaraku Purwa
Quoting purwa:
*
Bagaimana mau menyelamatkan orang lain sedangkan diri-Nya sendiri tidak bisa selamat dari tiang salib padahal dia sudah minta tolong pada Tuhan-Nya, namun sia-sia.
Jika anda seorang ayah yang baik, tentulah akan pergi menyelamatkan anak anda yang terancam bahaya bahkan sampai harus mengorbankan nyawa asalkan anak anda dapat di selamatkan.
Pengorbanan Yesus tidak setengah-setengah. Totalitas yang diberikannya sampai mati di kayu salib adalah tanda cinta kasih-Nya yang tak terbatas. Sehingga manusia beroleh kembali jalan keselamatan di dalam Yesus.
Tidak ada yang sia – sia di dalam Yesus, mari kita datang pada-Nya karena tidak ada jalan lain menuju Allah. Hanya Yesus satu – satunya Jalan menuju Allah.
~
Terima kasih atas commentnya, semoga dapat memberikan pencerahan bagi para pembaca.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
SL
*
Kalau anda berutang kepada saya, saya cukup menghapus utang anda ke saya, tidak perlu saya menebus utang anda ke saya, kalau saya menebus utang anda ke siapa? apa saya menebus utang anda ke saya? ya sama saja.
Kalau anda punya salah sama saya, saya cukup memaafkan dan melupakan kesalahan anda. Kalau saya menebus kesalahan anda, menebus ke siapa? Masa iya saya menebus kesalahan anda ke saya? Aneh.
Kecuali anda punya salah ke kakak saya, maka saya menebus kesalahan anda kepada kakak saya dengan menjalan hukuman. Kalau logikanya begini, berarti Isa bukan Tuhan, tapi dia menebus kesalahan manusia pada Tuhan, yang merupakan pihak lain.
Atau saya terlalu bodoh untuk memahami agama anda? ya tidak apa-apa lah.
~
Alkitab menjelaskan bahwa semua orang di dunia ini telah berbuat dosa (Roma 3:23), dan semua orang adalah budak dosa. Artinya, kita semua ini budak-budak dosa yang perlu ditebus (dibebaskan) jika kita ingin mengalami kemerdekaan rohani.
Penebusan hanya mungkin terjadi “melalui darah” yaitu melalui kematian manusia Isa Al-Masih dan yang memenuhi syarat untuk menebus manusia hanyalah Allah.
Jadi agar dapat melaksanakan penebusan maka Isa Al-Masih haruslah Allah-manusia.
“Karena Anak Manusia juga datang … untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
SL
*
Begini Saudara Soegeng :
Ketika Isa Al-Masih turun ke dunia mutlak sebagai manusia dalam wujud seorang laki-laki, karena Allah berkenan kepada-Nya untuk penebusan serta memberikan jalan terang bagi manusia
Kemudian baik Injil maupun Al-Quran mencatat bahwa untuk kepentingan penebusan Isa Al-Masih harus bangkit kembali dari kematian. Karena berita Injil tentang penebusan manusia dari dosa adalah sengsara, wafat, dan bangkit. Mulanya Allah kembali menjadi Allah.
~
Saudara Iswara,
Sebelumnya mohon maaf, kami terpaksa menghapus komentar saudara yang lebih dari satu kolom.
Kami setuju dengan komentar saudara, semoga dapat memberikan pencerahan bagi para pembaca yang lain.
Demikian harap makhlum dan terima kasih.
~
SL
*
[quote name=”Staff Isa dan Al-Quran”]~
Yesus datang ke dunia, mengosongkan Diri, meninggalkan segala kemuliaan-Nya di surga, menjadi manusia hina, bahkan taat sampai mati disalib. Dan hasil ketaatanNya: Allah Bapa sangat meninggikan Dia.
~
SL
Bagaimana ya, mempertuhankan seseorang yang mati disalib, terus ditinggikan oleh Allah Bapa. Jadi sebenarnya Tuhan yang mana? Yesus yang mati disalib ataukah Allah Bapa?
~
Injil mengajarkan bahwa Isa Al-Masih, Kalimat Allah, yang kekal adanya datang ke dunia yang diciptakan-Nya. Ayat Allah dalam Injil berbunyi, “Pada mulanya adalah Firman (Kalam, Kalimat); firman itu adalah Allah. . . . Segala sesuatu dijadikan oleh Dia . . . Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Yohanes 1:1, 3, 14).
Kita tidak dapat melarang Allah datang ke dunia yang Ia ciptakan. Jika Kalimat Allah ingin menjelma menjadi manusia melalui rahim perawan, siapa yang dapat melarangnya? Allah Maha Kuasa, bukan?
Bagaimana Allah dapat mati? Jelas Kalimat Allah tidak dapat mati. Yang mati ialah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Dengan kata lain tubuh Kalimat Allah mati tetapi Kalimat Allah yang kekal jelas tidak dapat mati.
~
SL
*
Dengan nama Allah maha pemurah lagi maha penyayang.
Saudara, mukjizat bukan lah ukuran untak seseorang membawa kebenaran.
Sikap, sifat, dan cara hidup nabi adalah menjadi contoh bagi kehidupan kita.
Nabi Muhammad datang sejak semula dengan adat manusia hingga sekarang.
Jika nabi hanya melakukan mukjizat apakah kita sekarang mampu untuk membuat mukjizat juga?
Sangat susah kalau kita mengajak seseorang berbuat kebaikan jika mereka hanya percaya mukjizat saja.
Nabi Muhammad saw, pernah membelah bulan sehingga terbelah menjadi dua, tapi umat Islam tidak heboh, bukan?
~
Tujuan utama mukjizat adalah untuk menunjukkan kemuliaan Allah.
Oleh sebab itu kebesaran dan kemuliaan Isa Al-Masih dinyatakan pada kisah mukjizat saat Dia menyembuhkan banyak orang sakit. Dan juga pada saat membangkitkan orang mati.
Isa Al-Masih melakukan mukjizat- mukjizat tersebut bukan agar dikagumi orang, melainkan karena dorongan belas kasih-Nya terhadap manusia yang berdosa dan menderita.
Dalam hal misi penyelamatan-Nya, dengan melakukan mukjizat- mukjizat itu membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Penguasa alam semesta. Mukjizat-Nya yang terbesar adalah kebangkitan-Nya dari kematian, agar kita yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal.
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (Injil, Surat 1 Petrus 1:3).
Nabi Muhammad mengakui kalau ia tidak dikaruniai Allah untuk melakukan mujizat. Bagaimana mungkin bisa muncul hadith (setelah Muhammad meninggal dunia) yang menyatakan bahwa ia dapat membelah bulan?
“Orang-orang yang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?” Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk” (Qs 13:7).
~
SL
*
Apakah benar dosa-dosa orang yang berdosa di tebus oleh Yesus? Atau Yesus kembali hanya untuk mempertanggung jawabkan tugas-Nya yang belum selesai? Karena umat-Nya tidak mendengarkan apa yang Dia perintahkan untuk hanya menyembah Allah semata, malah menjadikan Yesus itu sendiri Tuhan.
Yesus sendiri menyuruh supaya hanya menyembah Allah, tapi kenapa Yesus sendiri ikut-ikutan disembah oleh jemaat-Nya. Siapa yang telah menyuruh untuk menyembah Yesus? Ini berarti jelas Alkitab telah di rubah. Kembalilah ke jalan yang lurus, sebelum terlambat.
~
Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia bukan untuk menegakkan syariat agama, melainkan untuk mati menebus manusia dari hukuman kekal di neraka. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Isa Al-Masih tidak hanya memerintahkan manusia untuk menyembah Allah, melainkan mereka juga harus mempercayai diri-nya sebagai Allah yang telah menjadi manusia. Jika tidak demikian maka manusia akan binasa karena dosa.
“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:24).
Saat ini banyak orang yang menolak untuk menyembah dan mengaku dengan mulut bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Namun pada hari kiamat semua orang akan “bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
~
SL
*
Tujuan mukjizat adalah untuk menunjukan kemuliaan Allah. Nabi Muhammad selama hidupnya telah banyak menunjukkan kemuliaan Allah tanpa harus menunjukkan mukjizat. Walaupun buat saya pribadi Islam adalah mukjizat yang diajarkan Nabi Muhammad kepada umatnya.
~
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, pengertian mukjizat adalah perkara yang di luar kebiasaan, yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya, untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.
Oleh sebab itu suku Quraish yang berpandangan, kalau Muhammad itu nabi tentunya ia mampu mengerjakan mukjizat. Ketika mereka bertanya tentang mukjizat dengan cepat Muhammad menjawab, “. . . sesungguhnya aku [Muhammad]hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50). Dengan kata lain Muhammad menekankan, bahwa ia tidak dapat melakukan mujizat.
Hal ini jelas sangat berbeda dengan nabi-nabi dalam Alkitab: Musa, Elia, Elisa, dan Isa Al-Masih masing-masing mampu bermukjizat dan bernubuat secara terang benderang di depan publik.
~
SL
~
[quote name=”THA, MPA”]*
Nabi Muhammad saw, pernah membelah bulan sehingga terbelah menjadi dua, tapi umat Islam tidak heboh, bukan?[/quote]
Kalau itu benar adanya kenapa baru dimunculkan kabarnya setelah nabi muhammad meninggal dunia? Kenapa tidak waktu beliau masih hidup agar umatnya semakin percaya bahkan kaum kafir saat itu berbondong- bondong mengikuti ajarannya oleh karena mukzijat itu?
~
Saudara Sandria,
Terimakasih atas komentar saudara. Semoga komentar saudara dapat menjadi bahan renungan dan juga memberikan pencerahan bagi umat Muslim.
Bukankah Allah dalam Al-Quran mengatakan bahw Nabi Muhammad tidak diberi kuasa untuk melakukan mukjizat tetapi hanya diperintahkan Allah untuk memberi peringatan saja, bukan?
“Sesungguhnya aku [Muhammad] hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50).
~
Slamet
~
Saudara Widodo,
Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Saran kami, sebelum saudara memberi komentar, kiranya saudara dapat membaca aturan yang telah kami taruh di bawah setiap artikel yang ada. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini kami tuliskan kembali aturan tersebut.
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
Slamet
~
Apa manfaat mujizat Yesus untuk manusia yang hidup pada saat ini yang tidak pernah melihatnya secara langsung kecuali hanya membaca kisahnya dari kitab Injil.Tolong jelaskan!
~
Ketika Isa Al-Masih berada yang dilakukan di bumi, ada banyak perbuatan mujizat yang dilakukan-Nya. Namun demikian tidak banyak orang yang percaya akan ke-Ilahian Isa Al-Masih.
Oleh karena itu Isa Al-Masih bersabda: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:29).
Melalui ayat ini, kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih mengajarkan pentingnya iman seseorang kepada-Nya, terutama bagi mereka yang hidup pada generasi sekarang ini.
Alkitab juga menuliskan bahwa agar kita berkenan terhadap Allah maka kita harus beriman kepada-Nya.
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada” (Injil, Surat Ibrani 11:6).
~
Slamet
~
Kepada IDI,
Pada topik “Nabi Islam dan Masalah Mujizat”, IDI menyatakan bahwa Muhammad tidak melakukan mujizat.
Isa Alaihisalam salah satu mujizatnya menghidupkan orang mati (Qs Ali Imran 49).
Muhammad SAW salah satu mujizatnya membelah bulan (Qs Al Qamar ayat 1-8).
Mujizat terbesar:
Isa Alaihisalam, dibangkitkan kembali (Qs Maryam 33). Muhammad SAW, Al Quran lah mujizat terbesarnya (Qs Al-Ahqaf 9).
Al Quran adalah wahyu dari Allah yang di turunkan kepada Muhammad SAW. Seribu empat ratus tahun lebih, saat banyak literatur, buku, ilmu pengetahuan,kamus, direktori, ensiklopedi, buku pedoman, PC, HP dan Gadget berubah-ubah, di refisi dan dihapus. Tetapi Al-Quran tetaplah Al-Quran, tidak berubah karena di pelihara Allah (Qs.15:9).
~
Alkitab mencatat sebagai seorang nabi, Isa Al-Masih melakukan berbagai macam mujizat. Dia melakukan mukjizat- mukjizat tersebut bukan agar dikagumi orang, melainkan karena dorongan belas kasih-Nya terhadap manusia yang berdosa dan menderita.
Sebagai Juruselamat dunia dengan melakukan mukjizat- mukjizat, Isa Al-Masih membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dan Penguasa alam semesta. Mukjizat-Nya yang terbesar adalah kebangkitan-Nya dari kematian, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal.
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (Injil, Surat 1 Petrus 1:3).
Sebaliknya tidak ada ayat satupun dalam Al-Quran yang menjelaskan kapan dan bagaimana Muhammad itu telah membuat suatu mujizat terbuka. Yang ada adalah tafsiran ulama Islam (dan klaim Muhammad pribadi) yang ingin memberi “hadiah” mukjizat kepada Muhammad sehingga ia layak sebagai nabi terbesar! Misalnya dikatakan bahwa perjalanan Israa’ dan Mi’raj adalah mukjizat Muhammad yang bahkan lebih besar dari membangkitkan orang mati.
~
Slamet
~
Saya ucapkan terimakasih atas tanggapan admin tetang komentar saya, semoga kita bisa berbagi ilmu dan menjaga kerukunan.
“…. tidak ada ayat satupun dalam Al-Quran yang menjelaskan kapan dan bagaimana Muhammad membuat suatu mujizat terbuka. Yang ada tafsiran ulama Islam (dan klaim Muhammad) yang ingin memberi “hadiah” mukjizat kepada Muhammad sehingga ia layak sebagai nabi terbesar! Misalnya…. Israa’ dan Mi’raj adalah mukjizat Muhammad yang lebih besar dari membangkitkan orang mati”
Anda masih belum meyakini isi (Qs Al Qamar ayat 1-8) sebagai tanda mujizat muhammad yang tercantum di Al-Quran ya?
Apakah ada yang mengurutkan tingkatan mujizat? Al-Quran mujizat yang masih ada, bukankah ini bukti nyata, bukan?
~
Memang Al-Quran menunjukkan kepada kita bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (Qs 54:1).
Namun Al-Quran tidak menyebutkan terbelahnya bulan menjadi dua itu karena perbuatan mujizat dari Muhammad. Ayat di atas justru menjelaskan bahwa terbelahnya bulan merupakan salah satu tanda datangnya “saat” yaitu hari kiamat. Faktanya kini Muhammad berada di kuburan dan bulan belum terbelah.
Kalau Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad dianggap sebagai mujizat yang besar. Tentunya kitab suci sebelumnya yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Musa, nabi Daud dan nabi Isa juga dapat disebut sebagai mujizat, bukan?
Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil diturunkan oleh Allah kepada para nabi Israel bukan untuk tujuan dikultuskan. Justru orang-orang yang terkemudianlah yang mengkultuskan kitab suci yang terakhir
~
Slamet
~
Seandainya Admin bisa belajar Al-Quran keselurah tidak sepotong-potong, dan dari Al Hadist, akan terjawablah peristiwa bulan terbelah,
Kalau Kitab Injil, Taurat dan Zabur sampai sekarang masih dalam keadaan versi asli, tanpa revisi, atau tanpa versi terbitan, pastilah bisa dikatakan mujizat, namun kenyataannya tidak demikian.
~
Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Muhammad berada di Mekah. Hal ini terjadi ketika orang Yahudi ‘menantang’ dia untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan. “Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian” (Shahih Muslim No.5010).
Dan juga telah beredar sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan. Sekaligus gambar dianggap sebagai bukti ‘kebenaran’ ayat di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA). Di sana terlihat sebuah sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali sepanjang 300 km.
Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan. Karena panjang patahan hanya 300 kilometer sedang diameter ekuator permukaan bulan mencapai 1.738,14 kilometer.
Jadi, tidak tepat menjadikan gambar tersebut sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah. Artinya cerita bulan pernah terbelah itu hanyalah dongeng “isapan jempol” Muhammad.
~
Slamet
~
Terima kasih buat Admin,
Baru kali ini komentar saya dapat tanggapan yang bagus dan terlihat tidak ada pertentangan dengan jawaban saya.
Untuk garis patahan di bulan hanya 300 km diameter bulan 1.738,14 kilometer. Jadi, tidak tepat menjadikan gambar tersebut sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah.
Saya setuju akan hal itu, karena bukti belum kuat dan secara ilmiah belum bisa di pertanggung jawabkan.
Kembali ke Al-Quran, seluruh isinya di jamin kebenarannya, dan saya yakin itu. Ilmu selalu berkembang, suatu saat akan terbukti hal itu, seperti halnya peristiwa ilmiah yang telah terungkap pada masa kini. Contoh teori Big Bang, lapisan ozon, garis edar tatasurya, hujan, kehamilan dan lain-lain.
~
Benarkah penjelasan Al-Quran dapat dijamin kebenarannya, dalam hal menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alam semesta?
Kematian Isa Al-Masih di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah peristiwa sejarah bukan? Faktanya Al-Quran tidak mampu memberikan penjelasan peristiwa sejarah dalam kitab suci pendahulunya.
Justru Al-Quran mencoba menghapus fakta sejarah yang telah disaksikan dan dipercayai orang selama 700 tahun sebelum Al-Quran ada. Bahkan yang lebih mengejutkan dalam peristiwa penyaliban tersebut, Allah ambil bagian dalam merekayasa Isa Al-Masih ‘gadungan’.
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka”(Qs 4:157).
~
Slamet
~
Saya ucapkan terimakasih karena kembali ada pertentangan pada komentar kita.
1.Al-Quran memang dijamin kebenarannya dalam semua peristiwa alam yang tertulis di Al- Quran, perlu bukti?
2.Penyalipan Isa memang peristiwa sejarah, dan Faktanya anda sendiri sudah tahu telah di jelaskan di Qs 4:157-158
3.Sejarah apa yang dihapus dan di revisi? Pastilah tidak ada yang merubah Al-Quran Firman Tuhan
Allah adalah Tuhan YME, semua berjalan sesuai ketentuan-Nya, tanpa bantuan siapa pun. Jadi lucu jika admin memakai kalimat ini (Allah ambil bagian dalam merekayasa Isa Al-Masih ‘gadungan’). Siapa yang bisa menyerupakan seseorang yang sama persis bahkan Ibu Kandung-Nya pun tidak mengenali-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-27). Film Mission Imposible bisa menyamar persis.
~
Kalau Allah Al-Quran, ingin mengingkari kematian Isa, sebenarnya Allah tidak perlu “melenyapkan” Isa diam-diam dari atas kayu salib. Apalagi melakukan penipuan dengan seorang “Isa Gadungan” demi mengelabuhi ribuan saksi.
“Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka” (Qs 4:157).
Akan jauh lebih logis bila Allah yang Maha Besar itu mengirim beberapa Malaikat untuk menghancurkan semua prajurit Roma. Selanjutnya membiarkan Isa Al-Masih masuk ke Yerusalem atau ke mana pun dengan leluasa dan terhormat.
~
Slamet
~
Nabi Muhammad Saw, diutus menjadi nabi dikarenakan ingin meluruskan ajaran agama Tuhan Yang benar dan Al Quran diturunkan sebagai pelengkap/penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya. Karena kitab-kitab yang sebelumnya banyak yang melenceng dari ajaran Tuhan.
Tidak ada yang salah Nabi Isa AS (Penjamin Keselamatan), dan Injil, karena ada oknum umatnya yang menyimpangkan Kitab Suci Tuhan (kitab suci – haruslah original, tidak ada campur tangan kalimat manusia, baik penambahan pengurangan dan perubahan bahasa).
Nabi Muhammad bisa menyebarkan Agama Islam, ke segala penjuru dunia lewat berdagang. Jika memang Al-Quran bukan mukjizat, bagaimana mungkin bisa menghasut jutaan manusia di dunia ini.
~
Al-Quran tidak pernah menyatakan bahwa ajaran dalam Injil telah diselewengkan oleh Ahli Kitab. Kalaupun Injil sudah diubah tentunya Al-Quran tidak akan memerintahkan Mukmin untuk beriman kepada Injil.
“Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya” (Qs 2:136).
Jelas di sini para Mukmin dan kita semua diperintahkan percaya dan yakin seratus persen atas apa yang diturunkan pada Isa Al-Masih. Yaitu Injil berita keselamatan bagi orang berdosa.
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
Walaupun Muhammad berhasil menghasut dan memaksa banyak orang masuk Islam, tetapi Muhammad tidak dapat memberikan jaminan pengikutnya masuk sorga. Bukankah ini adalah tragedi yang sangat mengerikan bagi umat Muslim, bukan?
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya” (Injil, Rasul Markus 8:36).
~
Slamet
~
Komentar Admin Mas Slamet pada tgl 2014-11-12 12:03.
Sebenarnya Mas Slamet sendiri sudah tahu jawabannya, saya yakin itu karena jawaban Mas Slamet ada di lanjutan (Qs 4:157) yang telah Mas Slamet potong. dan seperti biasanya Admin Isa dan Islam memotong atau mengambil sebagian ayat saja dan itu membuat salah dalam mengartikannya, memaknainya dan mengerti isi kandungannya.
Saya tuliskan kelanjutan (Qs 4:157) yang di potong Mas Slamet; “Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa”
Jujurlah, Ibrani 13:18
~
Saudara Joedha,
Hanya satu ayat di Al-Quran yang menyinggung penyaliban Isa Al-Masih. Dan umat Muslim percaya bahwa orang-orang Yahudi-lah yang telah menyalibkan Isa Al-Masih. “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih”(Qs 4:157)? Benar memang orang Yahudi melalui tentara Romawi telah menyalibkan Isa Al-Masih.
Tentara Romawi adalah salah satu saksi mata peristiwa penyaliban Isa. Inilah kesaksian mereka yang ditulis dalam Kitab Suci, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).
Injil juga memberi kesaksian yang sama, “Lalu Isa Al-Masih berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:46).
Namun semua ini justru dikaburkan oleh kalimat selanjutnya dalam Qs 4:157, “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ”
Pertanyaannya, dari manakah penulis Al-Quran memperoleh ide semacam ini? Jelas ini bukan dari Allah yang telah mewahyukan Taurat dan Injil.
~
Slamet
~
Admin Mas Slamet,
Dalam Qs 4:157, Orang Yahudi berkata (dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”)
Namun, Allah membantah perkataan Yahudi itu pada ayat ini, “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka.”
Ini adalah Firman Tuhan yang di turunkan melalui Rosulullah Muhammad dan di jadikan mushaf pada khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq oleh Zaid bin Tsabit
Sangat lah mudah bagi Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa membuat suatu peristiwa.
Seperti Tuhan memberikan mujizat ke Nabi/Rosul Isa Alaihisalam untuk menghidupkan orang mati, di nalar manusia sebenarnya tidak mungkin. Semua karena ijin Tuhan.
~
Saudara Joedha,
Kami setuju dengan pandangan saudara bahwa bagi Allah tidak ada sesuatu yang mustahil, walaupun pikiran manusia tidak dapat menjangkaunya.
Kematian Isa Al-Masih tidak terjadi secara “dadakan”. Kisah tersebut telah dinubuatkan dalam Alkitab ratusan tahun sebelum penggenapannya. Termasuk hal-hal yang dianggap paling remeh/sederhana.
Misalnya, Pakaian Isa Al-Masih dibagi-bagikan dengan membuang undi. “Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35). Hal ini telah dinubuatkan dalam Kitab Zabur, “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku” (Zabur, Kitab Mazmur 22:18).
Demikian juga dengan hal nya dengan isi ayat Qs 4:157. Kalau memang benar bahwa “Isa Al-Masih tidak disalib melainkan orang yang diserupakan dengan Dia”, tentunya akan dinubuatkan lebih dulu, bukan?
~
Slamet