Setiap pemilihan presiden ataupun pemimpin daerah, salah satu kwalifikasi yang diinginkan rakyat adalah pemimpin yang memiliki integritas. Apakah calon itu jujur dan dapat dipercaya? Tentu semua rakyat menginginkan seorang pemimpin yang jujur, bukan? Bagaimana dengan kejujuran Nabi tentang mujizat?
Kejujuran Nabi Isa dan Muhammad Tentang Mujizat
Bicara tentang kejujuran, cukup menarik membaca jawaban yang diberikan nabi umat Muslim tentang mujizatnya. Al-Quran mencatat, suatu hari orang kafir di Mekkah meminta Muhammad untuk mengerjakan mujizat yang diberikan Allah kepadanya. Lalu dengan jujur Muhammad menjawab, “Sesungguhnya mujizat-mujizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50).
Demikian juga halnya dengan Isa Al-Masih yang jujur menjelaskan tentang mujizat-Nya. Sekali waktu Nabi Yahya Pembaptis mengirim dua muridnya kepada Isa, untuk bertanya apakah Ia sungguh Sang Mesias yang dinantikan. Lalu Isa Al-Masih menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar; Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan . . .” (Injil, Rasul Lukas 7:20-22).
Berita Khusus dari Isa Al-Masih
Mujizat adalah salah satu tanda kenabian dari seorang nabi Allah. Dalam hal mengerjakan mujizat, kejujuran nabi orang Islam terlebih Isa Al-Masih sudah terbukti. Bahkan Al-Quran juga mencatat beberapa mujizat yang dilakukan Isa Al-Masih (lihat Qs 3:49).
Namun Isa Al-Masih tidak hanya sekedar mempunyai mujizat. Dikatakan lebih lanjut dalam Injil, Rasul Lukas 7:20-22 bahwa “kepada orang miskin diberitakan kabar baik”. “Kabar Baik” yang dimaksud adalah berita keselamatan.
Demikianlah, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membawa berita keselamatan. Agar melalui kematian dan kebangkitan-Nya, setiap orang yang percaya memperoleh jaminan keselamatan dan hidup kekal. Kitab suci Injil menuliskan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Muhammad, nabi yang diyakini umat Muslim sebagai nabi penyempurna tidak diberikan mujizat oleh Allah?
- Dalam Kitab Suci Injil dikatakan Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa seseorang. Menurut Saudara, apakah ini termasuk salah satu mujizat? Jelaskan!
- Menurut Saudara, apakah yang dimaksud dengan jaminan keselamatan dan hidup kekal itu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kejujuran Nabi Isa Al-Masih dan Muhammad Tentang Mujizat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Yesus diberitakan banyak membuat mujizat dan disaksikan pula oleh banyak orang. Mujizat adalah salah satu tanda kenabian dari seorang Nabi Allah.
Saudara tentu setuju dengan pernyataan tersebut, bukan? Sebagaimana tertulis dalam artikel.
Banyak nabi terdahulu, sebagai utusan Allah, juga diberi mujizat agar kaumnya percaya akan apa yang ia ajarkan. Seperti Nabi Musa yang dengan mujizat yang diberikan Allah kepadanya bisa menyelamatkan kaum Israel dari ancaman kebinasaan oleh Fir’aun.
Namun nabi-nabi itu tetap hanya sebagai utusan Allah tidak lebih. Berbeda dengan Yesus karena Dia banyak menunjukkan mujizat akhirnya Dia disetarakan dengan Allah bahkan Allah juga.
Untuk direnungkan, jika bani Israel bersama Musa tidak diselamatkan oleh Allah, apa ada jalan keselamatan?
~
Memang benar bahwa mujizat adalah salah satu tanda bahwa seseorang diperkenan menjadi utusan Allah, termasuk Isa Al-Masih.
Namun perlu diketahui bahwa Isa Al-Masih setara dengan Allah bukan karena Dia melakukan berbagai macam mujizat. Karena Isa Al-Masih adalah Allah yang menyatakan diri kepada manusia. Dia dari sorga datang ke dunia untuk menebus semua orang berdosa dari kebinasaan kekal.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet
~
“Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat” (Surat An-Nasr).
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (Qs 3:85).
~
Saudara Rohwana,
Terimakasih untuk komentarnya. Namun kami berharap Saudara dapat memberi komentar untuk menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1.Mengapa Muhammad, nabi yang diyakini umat Muslim sebagai nabi penyempurna tidak diberikan mujizat oleh Allah?
2.Dalam Kitab Suci Injil dikatakan Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa seseorang. Menurut saudara, apakah ini termasuk salah satu mujizat? Jelaskan!
3.Menurut saudara, apakah yang dimaksud dengan jaminan keselamatan dan hidup kekal itu?
Demikian harap maklum
~
Slamet
~
Sebagai pengikut Yesus sudah barang tentu meyakini dan melaksanakan apa yang dikatakannya. Kata Yesus : Hukum yang terutama, hai kaum Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa. Lalu katanya lagi : Tetapi jikalau engkau ingin hidup, taatilah segala perintah Allah.
Dengan demikian Yesus mengajak kepada para pengikut-Nya untuk berhukum kepada hukum Allah, Tuhannya Yesus, dan mentaati segala perintah Allah agar memperoleh keselamatan dan hidup kekal di surga kelak.
~
Hidup kekal itu kita terima dari Allah hanya melalui Isa Al-Masih, tidak ada jalan lain!
Isa Al-Masih berkata, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10).
Iman kepada Isa Al-Masih adalah langkah memasuki hidup yang kekal dan menemukan pengetahuan tentang Allah yang benar yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
~
Slamet
~
Mukjizat Al-Quran membuka fakta sejarah dan ilmu pengetahuan: Penemuan jasad Firaun, teori big bang, jumlah lapis langit, luas daratan dan lautan dan sebagainya. Mukjizat Yesus hanya menjadi sampah sejarah dan pengetahuan.
~
Kalau kitab suci dibanggakan karena mencatat benyak ilmu pengetahuan, tentunya tidak banyak manfaatnya. Kitab suci agama seharusnya lebih unggul dibandingkan dengan ensiklopedia, bukan?
Kitab suci merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui rasul-rasul-Nya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia agar manusia dapat hidup berkenan kepada Allah.
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Zabur, Kitab Mazmur 119:105).
~
Slamet
~
Mujizat itu bisa dilakukan oleh nabi-nabi utusan Allah atas kehendaknya? Apakah karena seorang nabi membuat mujizat yang di luar logika manusia maka harus kita Tuhan? Menyedihkan kalau kita mentuhankan utusan Allah.
~
Saudara Aaa,
Isa Al-Masih tidak perlu ditahbiskan menjadi Tuhan oleh umat Kristen. Karena Dia pada hakikatnya adalah Allah. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Bahkan Al-Quran menunjukkan kepada kita bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya pribadi yang nomor satu di dunia dan di akhirat. “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Tentunya saudara mengetahui bahwa tidak ada seorangpun yang menempati posisi nomor satu di akhirat selain Allah, bukan?
~
Slamet
~
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya” (Qs 72:26-27).
Hal ghaib hanya ada pada Rasul yang diridhai-Nya.
“Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib (dan selanjutnya)” (Qs 6:50).
Muhammad tidak mengetahui yang ghaib? Padahal yang ghaib itu ada pada Rasul yang diridhai? Berarti Muhammad itu siapa?
~
Saudara Cok Panji,
Meman saudara benar bahwa Muhammad itu tidak disertai mujizat oleh Allah, ia “hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”(Qs 29:50).
Sebaliknya Isa Al-Masih bukan hanya sekedar mempunyai mujizat, Dia Juruselamat manusia.
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membawa keselamatan. Agar melalui kematian dan kebangkitan-Nya, setiap orang yang percaya memperoleh jaminan keselamatan dan hidup kekal.
Kitab suci Injil menuliskan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
~
Slamet