Umat Islam yakin akan nabi mereka bahwa “Mukjizat Muhammad” yang terbesar ialah Al-Quran. Bagaimana dengan nabi Isa? Apakah Mukjizat Isa Al-Masih yang terbesar? Memahami mujizat keduanya Isa/Yesus vs Muhammad, kita akan tahu siapa yang terbesar.
Kesaksian Tentang Mukjizat Muhammad
Muslim percaya bahwa ada sekitar 300 mukjizat Muhammad yang dilakukan selama hidup. Namun nabi mereka tidak melakukannya ketika ditantang orang kafir Mekah.
“Dan orang-orang kafir Mekah berkata: ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya? Katakanlah: Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata’” (Qs 29:50).
Jika Muhammad memiliki mujizat, mengapa Al-Quran tidak mencatat mujizat-mujizatnya?
Mukjizat Muhammad Yang Terbesar
Umat Islam percaya bahwa mukjizat “nabi” Muhammad yang terbesar adalah Al-Quran. Apakah Al-Quran menjanjikan kepastian keselamatan bagi umat Muslim? Al-Quran menuliskan, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Mujizat terbesar Muhammad tidak menjamin umat Muslim ke sorga, sebaliknya pasti masuk neraka. Bukankah ajaran itu menambah kekuatiran kita akan siksa neraka. Mengapa Allah SWT hanya menjanjikan masuk neraka, bukannya sorga?
Coba Anda bandingkan perbedaan Isa dan Muhammad dalam mukjizat dan jaminan kepada para pengikutnya.
Isa Al-Masih: Kun maka Fayakun Mukjizat-Nya
Injil Allah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih melakukan puluhan mujizat dengan Kun-Nya. Dengan firman-Nya, Isa Al-Masih menyembuhkan orang buta, orang lumpuh, orang gila, meredakan badai dan banyak lagi.
Dengan Kun-Nya Isa Al-Masih membangkitkan beberapa orang mati. Yaitu anak lelaki seorang janda di kota Nain, anak gadis Yairus, juga Lazarus yang telah empat hari dalam kubur (gua).
Banyak mujizat Isa Al-Masih terwujud karena sabda-Nya, tanpa menunggu kuasa Allah seperti nabi-nabi lainnya. Kuasa Kun Isa sehebat Kun Allah.
Mukjizat Terbesar Isa Al-Masih
Namun mujizat-mujizat itu bukanlah yang terbesar. Mujizat terbesar Isa Al-Masih adalah bangkit dari kematian, naik ke sorga dan menjamin keselamatan.
Ia “. . . memberikan nyawa-Nya [Isa Al-Masih] menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius20:28). “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Ketika turun menjadi manusia, Ia rela mati disalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Ia berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal di sorga bagi siapapun yang percaya kepada-Nya.
Siapakah Isa Al-Masih sebenarnya kok berkuasa mengampuni dosa? Injil Allah menyaksikan bahwa Isa “. . . adalah Kalam . . . Kalam itu adalah Allah” (Kitab Suci Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Siapakah yang Terbesar?
Meskipun mukjizat Muhammad yang terbesar adalah Al-Quran, namun Al-Quran tidak menjamin keselamatan umatnya.
Sebaliknya Isa Al_masih , Sang Kalimatullah mengampuni dosa dan menjamin sorga bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa ketika orang kafir Mekah meminta bukti mukjizat Muhammad, nabi Islam tidak dapat bermukjizat?
- Mengapa firman Isa Al-Masih berkuasa menghasilkan mujizat, sebaliknya para nabi lainnya tidak bisa?
- Isa melakukan banyak mujizat, berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup yang kekal. Siapakah Dia sebenarnya? Jelaskan jawaban Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Perbedaan Terbesar Diantara Isa dan Muhammad: Mukjizat!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Ketuhanan Isa Al-Masih berdasarkan Alkitab dan Al-Quran
- Bukankah Hanya Allah Dapat Menciptakan Sesuatu?
- Al-Quran Melebihkan Isa Di Atas Nabi Islam?
- Al-Fatihah: Tujuh Yang Diulang
- Al-Fatihah, Manfaat Ayat Tujuh Menjanjikan Nikmat!
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Staf IDA,
Jika Muhammad memiliki mujizat, mengapa Al-Quran tidak mencatat mujizat-mujizatnya?
Mukjizat nabi Muhammad adalah AlQuran itu sendiri. Dunia sains modern mengakui bahwa isi kandungan Al-Quran melampaui iptek di abad 6 M yang baru dibuktikan oleh sains di abad 18 M – 21 M, sehingga dapat dipastikan bahwa Al-Quran berasal dari Pencipta alam semesta.
Contohnya Alkitab dan Yesus menganut teori alam semesta yang disebut Geosentris yang diyakini Gereja hingga abad ke 20 M sehingga menyatakan penemuan teori Heliosentris oleh Copernicus dan Galileo sebagai bidaat dan kerasukan setan. Teori Geosentris Alkitab ditolak sains karena tak sesuai realita.
Yesus pun tidak mampu mengkoreksi kesalahan Alkitab.
~
Saudara Bening,
Menurut Al-Quran, Muhammad tidak membawa satu pun wahyu baru? Dia hanya seorang yang memberi petunjuk dan peringatan tentang semua yang Allah sudah nyatakan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.
“Dia menurunkan Kitab (Quran) kepada engkau (ya Muhammad) dengan sebenarnya serta membenarkan (Kitab) yang sebelumnya, dan Dia menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).
Teori geosentris dan teori heliosentris sudah ada pada masa filosof Yunani kuno. Di mana teori geosentris pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (384-322 SM), dan teori heliosentris dikemukakan oleh Aristarchus (3 SM).
Kalaupun nabi saudara yang baru muncul pada abad 7 M, kemudian menjadikan teori heliosentris sebagai salah satu mujizat Al-Quran. Itu tidak ada yang melarang. Tapi Al-Quran menulis, “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya“ (Qs 21: 33).
~
Slamet
~
Staf IDA,
Menurut Saudara, mengapa Muhammad tidak melakukan mujizat ketika orang kafir Mekah meminta mujizat kepadanya?
Ayat Qs 29:50 tidak mengatakan bahwa nabi Muhammad tidak mengadakan mujizat, tetapi memberikan penjelasan bahwa mujizat itu adalah karunia Allah kepada nabi, bukan kuasa yang bersumber dari diri nabi sendiri.
Hal ini maksudnya adalah membedakan mana yang mujizat dan mana yang sihir, sebab saat itu banyak pihak yang tidak percaya dan menyebar fitnah bahwa nabi Muhammad melakukan sihir.
Pernyataan Qs 29:50 itu sejenis dengan ucapan Yesus: “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:28).
~
Saudara Bening,
Jelas Al-Quran tidak pernah menunjukkan bahwa Muhammad dilengkapi Allah dengan mujizat. Mungkinkah ini petunjuk bahwa ia tidak diutus Allah.
Sebaliknya Isa Al-Masih dapat melakukan mujizat, Al-Quran menulis, ““Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku” (Qs 5:110).
~
Slamet
~
Staf IDA,
Mengapa firman Isa Al-Masih berkuasa menghasilkan mujizat, sebaliknya para nabi lainnya tidak bisa?
Yang dimaksudkan itu firman yang mana dan mujizat apa yang dihasilkan?
Kiranya pernyataa anda itu keliru sebab sesuai firman Allah yang diberitakan Yesus: “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Injil, Rasul Besar Matius 17:20).
Mujizat itu bukan dihasilkan dari firman Yesus, melainkan dari iman yang sempurna: “iman yang sempurna untuk memindahkan gunung” (Injil, Surat 1 Korintus 13:2).
Jadi yang hebat itu bukan nabi Isa (Yesus) dan Muhammad, tapi Allah itu sendiri.
~
Saudara Bening,
Kami setuju dengan saudara bahwa Muhammad tidak sehebat Allah karena ia manusia biasa. Namun tidak demikian dengan Isa Al-Masih, Dia adalah Allah yang menjadi manusia.
Oleh karena itu bukan hal yang luar biasa apabila Isa Al-Masih mempunyai kuasa yang setara dengan kuasa Allah. Misalnya ketika Allah menciptakan dunia serta isinya menggunakan kata “Jadilah” maka terjadilah dunia.
Kalimat “Jadilah” itu juga yang digunakan oleh Isa Al-Masih dalam setiap mujizat yang dilakukan-Nya! Mari kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini: “Yesus (Isa Al-Masih) menjamah mata mereka (yang buta) sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu” Maka meleklah mata mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 9:29).
~
Slamet
~
Staf IDA,
Mujizat terbesar tidak menjamin umat Muslim ke sorga, sebaliknya pasti masuk neraka.
Anda memenggal sepotong ayat saja dan melakukan interpretasi bebas yang tidak sesuai dengan konteks sesungguhnya yang disampaikan Al-Quran sebab ayat itu satu perikop sedang membicarakan tentang golongan orang yang masuk neraka:
“Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut” (Qs 19:70-72).
~
Saudara Bening,
Nabi saudara sendiri jelas mengalami ketakutan menghadapi kematian, karena Allah tidak menjamin keselamatannya.
Ketakutan nabi saudara terlihat jelas dengan dibutuhkannya doa shalawat bagi dirinya. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs 33:56).
Dan sampai saat ini umat Muslim di dunia diwajibkan mengucapkan “Assalamu ’alaika ayyuhan Nabi” (semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi) setiap sholat. Mengapa? Mungkin ia belum selamat
~
Slamet
~
Staf IDA,
Siapakah Isa Al-Masih sebenarnya kok berkuasa mengampuni dosa?
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 6:9, Injil, Rasul Lukas 5:24).
Jadi kewenangan Yesus mengampuni dosa itu hanya berlaku saat Yesus di dunia saja, yaitu orang-orang yang berjumpa dan diampuni langsung oleh Yesus saja. Jadi kuasa itu terbatasi ruang dan waktu.
Kuasa mengampuni dosa itu bukan ekslusif kuasa Yesus saja, tapi orang lain juga bisa dengan syarat orang yang memberi ampunan itu masih hidup di dunia.
“Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:23). Tapi kuasa itu terbatas dan tidak semua dosa dapat diampuni.
~
Saudara Bening,
Isa Al-Masih yang adalah Allah dalam wujud manusia, jelas dapat mengampuni dosa manusia. “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 6:9).
Walaupun mengampuni dosa itu bukan wewenang manusia, tetapi murid-murid Isa Al-Masih diberi kuasa untuk memberitakan pengampunan atas dasar apa yang dilakukan Allah dalam Isa Al-Masih dengan perantaraan Roh Kudus didalam diri murid-murid-Nya ini. Karena dalam hal ini mereka adalah utusan-utusan Isa Al-Masih dalam pemberitaan pengampunan dosa.
“Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:23).
~
Slamet
~
Saudara Salib Bening,
Siapakah Isa Al-Masih sebenarnya kok berkuasa mengampuni dosa?
Benar sekali Isa Almasih adalah Tuhan, Sabda-Nya: “Dan segala lidah menggaku Yesus Kristus (Isa Al-Masih) adalah Tuhan (Allah)” (Injil, Surat Filipi 2:11).
Karena itu Isa Al-Masih dapat mengampuni, orang berdosa, dan bukan hanya itu, membangkitkan orang mati. Secara logis saudaraku Saling Bening, itu merupakan kuasa yang hanya dimiliki oleh Pencipta, sehinggah Isa Al-Masih adalah Allah.
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas penjelasan saudara.
Isa Al-Masih adalah Allah yang berkuasa berkuasa di segala tempat, baik bumi dan sorga. Dan hanya melalui Dia saja setiap orang dapat masuk sorga. Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada bapa (Sorga) kalau tidak melaui Aku (Isa Al-Masih)” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Maaf kalian, Allah tetap Allah. Dia adalah pencipta. Tiada rupa, tidak beranak dan tidak diperanakan. Isa Al-Masih dan Muhamad tetap manusia. Masih bisa manusia untuk melihat akan tubuh mereka. Tidak pada Allah.
Al-Quran kitab yang terakhir Allah untuk nabi terakhir yaitu Muhammad. Himpunan sejarah dan penceritaan yang padat hanya dalam Al-Quran.
~
Saudara Jaka,
Kami menghargai pandangan saudara terhadap Al-Quran. Tetapi jika saudara juga mempelajari Alkitab dengan teliti, saudara akan melihat bahwa isi Al-Quran sangat tidak lengkap. Al-Quran juga tersusun tidak terartur atau sistematis.
Sedangkan Alkitab isinya sangat lengkap diawali dengan kisah penciptaan di Kitab Kejadian dan diakhiri dengan kisah tentang akhir zaman di Kitab Wahyu. Banyak hal-hal yang tidak ditulis dalam Al-Quran khususnya inisiatif Allah untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaa kekal di neraka.
Apabila Al-Quran adalah kitab terakhir dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya, tentunya isinya tidak bertentangan dengan Alkitab.
~
Slamet
~
Saudara Jaka,
Saya setuju dengan pendapat anda di atas, bahwa Al-Quran berisi himpunan sejarah dan penceritaan yang padat.
Tapi masalahnya dalam Al-Quran tidak terdapat jaminan sorga dan hidup kekal. Oleh karena itu mari kita imani Isa Al-Masih sebagai Allah agar kita menuju sorga. Kitab Suci Injil mencatat, “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” ( Injil Surat Efesus 2:6 ).
Jelas sekali saudara Jaka apabila kita percaya kepada Isa Al-Masih maka kita akan bersama-sama di sorga dengan Dia. Kita akan mempunyai hidup kekal dan lepas dari neraka jahanam yang abadi. Amin
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas komentar saudara, memang hal yang paling penting dari kitab suci agama adalah jaminan keselamatan bagi para pemeluknya.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…” (Injil, Surat Roma 1:16).
~
Slamet
~
~
Buat Umat Muslim,
Al-Quran mencatat tentang Isa Al-Masih (Yesus Kristus) dan Injil melekat pada Isa Al-Masih. Di dalam Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih tidak mati di kayu salib diceritakan oleh Muhammad.
Sedangkan Injil Mencatat dan disaksikan pengikut-Nya bahwa Isa Al-Masih disalibkan dan mati. Ada dua pendapat berbeda sehingga mengarah ke fitnah. Muhammad sangat hormat kepada Isa Al-Masih (Inji) oleh karena itu bagaimana Muhammad menodai Isa Al-Masih?
Injil mencatat, Isa Al-Masih bersabda:”Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil (Isa Al-Masih) yang berbeda dengan Injil (Isa Al-Masih) yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Injil, Surat Galatia 1:8).
~
Saudara Natal,
Kisah kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah fakta sejarah yang tidak dapat diselewengkan oleh siapapun.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet
*****
1. Muhammad tidak melakukan mujizat sesuai Qs 29:50 karena dia hanya seorang pemberi peringatan yang nyata, seperti seorang manusia biasa yang mendengungkan Allah itu esa, tidak ada ilah lain selain Allah, yang setiap orang berdosa pun bisa menyatakan demikian.
2.Karena Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. Dengan apakah langit, bumi dan isinya diciptakan? Dengan firmanNya/Kalimatullah, jadi kalimatullah itu adalah Pencipta, bukan ciptaan.
3.Isa Al-Masih adalah Allah sendiri yang datang sebagai manusia bergelar Anak Allah. Isa berkata bahwa Dia dan Bapa adalah satu, kalau sudah melihat Dia berarti sudah melihat Bapa, sebelum Abraham lahir Dia sudah ada; Dia kekal, segala yang punya Bapa juga Dia punya, sehingga kita dijamin hidup kekal masuk Sorga karena Dia yang memiliki Sorga.
****
Saudara Anto,
Terima kasih untuk komentar saudara, semoga dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi setiap pembaca.
~
Slamet
~
Kepada Saudara Bening,
Saudara mengutip perkataan Isa Al-Masih dari Injil, Rasul Besar Matius 17:20, iman sebesar biji sesawi, dan iman yang sempurna memindahkan gunung.
Semua itu pengajaran khusus buat murid-murid-Nya, tapi saudara harus ingat lagi perkataan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:1-8) bahwa di luar Dia, murid-murid tidak dapat berbuat apa-apa.
Iman biji sesawi, dan iman yang sempurna maksudnya murid-murid harus percaya bahwa Isa Al-Masih mengabulkan permintaan mereka dan melakukan buat mereka. Jadi bukan manusianya yang melakukan, karena semua pekerjaan Allah hanya Allah yang bisa melakukan itu.
Kamu jangan coba-coba menggunakan iman sesawi dan iman sempurna dari dirimu sendiri, apalagi hatimu kalau penuh dosa, dusta taqqiyah bukannya Allah datang melakukan, alih-alih kamu dipakai Saiton.
~
Saudara Anto,
Terima kasih atas penjelasan saudara bahwa iman sekecil apapun itu adalah pemberian Allah. Oleh karena itu marilah kita belajar kepada murid-murid Isa Al-Masih tentang iman.
Ketika para murid/rasul kekurangan iman, mereka meminta kepada Isa Al-Masih. “Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!” (Injil, Rasul Lukas 17:5).
~
Slamet
~
Saudaraku, bila kita ikuti judul di atas, adakah Muhammad memiliki mujizat? Jelas tidak.
Sebab Kitab Suci Injil mencatat: “Jikalau orang itu tidak datang dari Allah [Isa Al-Masih], ia tidak dapat berbuat apa-apa” (Injil ,Rasul Besar Yohanes 9:33).
Tepat sekali, sabda Isa Al-Masih di atas tertuju bagi Muhammad. Menurut anggapan umat Muslim, dia adalah nabi. Tapi bila ia nabi seharusnya memiliki tanda dari Allah.
Kitab Injil mencatat:“Iblis yang menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu dan mereka disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya” ( Injil, Surat Wahyu 20:10).
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas komentar saudara. Memang benar pada umum utusan Allah itu mempunyai tanda bahwa ia dalat melakukan mujizat. Sebaliknya orang yang tidak diutus Allah itu tidak dikaruniai tanda-tanda mujizat.
Kitab Suci Allah menuliskan tentang hal ini, mari kita perhatikan Injil Rasul Besar Yohanes 3:1-2, “Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.”
~
Slamet
~
Staf lDA,
Kalian mengatakan bahwa Muhammad tidak melakukan mukjizat ketika orang kafir Mekah memintanya. Darimana kalian tahu. Justru Muhammadlah yang memperlihatkan. Agar kalian tahu silahkan buka di google. Cari dan baca Mukjizat Muhammad
Jawaban kedua : Karena wawasan kalian hanya terfokus kepada ajaran Paulus dan gereja. saja.dan suka menutupi kebenaran.
Adapun mukjizat-mukjizat lsa Al-Masih juga dimiliki oleh orang-orang lain. Silahkan buka Alkitab kalian. Cari sendiri.
lsa Al-Masih adalah seorang rasul sama seperti rasul-rasul lain. Bukan lsa saja yang dapat memaafkan dosa orang. Saya sendiri juga memaafkan dosa orang lain.
~
Saudara Saran,
Apabila Muhammad dapat melakukan mujizat ketika ditanya tentunya dia akan berkata, “Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” Tapi sebaliknya Muhammad justru berkata, “Katakanlah: “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”(Qs 29:50).
Nabi lain seperti nabi Elisa memang memiliki mujizat tapi ia manusia biasa mati dan dikuburkan. Tidak demikian dengan Isa Al-Masih, Dia telah mati disalib, dikuburkan, bangkit dan kini berada di sorga.
Saudara dapat memaafkan kesalahan seseorang tapi tidak dapat mengampuni dosa. Hanya Allah saja yang dapat mengampuni dosa. Kitab Suci Allah mencatat bahwa Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa orang. “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Markus 2:10).
~
Slamet
~
Sdr. Anto.
Ketahui wahai sdrku. Yang dimaksud dengan kalimatullah adalah ” KUN”.yang artinya ” Jadilah” Setiap apapun yang dikehendaki Allah. Dia-Nya cukup menyebut ” KUN”. Jadi kalimatullah itu bukanlah Allah.
Begitu pula kejadian lsa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah ciptaan Allah. Sama dengan kejadian Adam. Kalimatullah adalah bahasa Arab.bukan bahasa lbrani/Yunani.
Laillahaillallah. Isa rasulullah.Isa As adalah utusan Allah. Camkanlah, hanya agama kristenlah Yang menuhankan Isa Al-Masih.
~
Saudara Wahai,
Kami setuju bahwa dunia dan segala isinya diciptakan Allah namun tidak demikian halnya dengan Isa Al-Masih,
Isa adalah satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah. Dia lahir melalui perawan suci Maria karena Roh Allah. Dan Dia satu-satunya pribadi yang berasal dari sorga dan kembali ke sorga.
“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13).
~
Slamet
~
Sdr Wahai
Mari kita simak baik dengan gamblang mudah makna tulisan Qs 3:45 “…Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripadaNya namaNya Isa Almasih…” Kalimat Allah= kalimatullah = perkataan/firman Allah.
Allah adalah Roh, Allah menciptakan alam semesta dan isinya dengan firmanNya, perkataanNya, KalimatNya(=Kalimatullah)
Rohullah dan Kalimatullah adalah satu kesatuan yaitu Allah itu sendiri.
Surah Maryam 17, “…Kami mengutus Roh Kami (=Rohullah) kepadanya dan menjelma di hadapannya manusia sempurna…”Dia adalah Isa Almasih yaitu Rohullah menjelma manusia berdaging
Bersyukurlah, Al-Quran sendiri menyatakan begitu gampang maknanya, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah/ Firman Allah dan Rohullah. Dia adalah Allah itu sendiri.
~
Saudara Anto,
Terima kasih untuk penjelasan saudara. Memang benar bahwa Kalimat/Firman Allah itu adalah Allah sendiri.
“Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1)..
~
Slamet
~
Saudara Sadarlah Wahai
Mengapa firman Isa Al-Masih berkuasa menghasilkan mujizat, sebaliknya para nabi lainnya tidak bisa?
Al-Quran dan Injil mengakui bahwa Isa Al-Masih berada di sorga. Inilah yang membuktikan Dia memiliki “Kuasa”. Adakah yang mampu naik dan turun dari sorga selain Allah [Isa Al-Masih] itu sendiri?
Sabda Isa Al-Masih: “Jikalau orang itu tidak datang dari Isa Al-Masih, ia tidak dapat berbuat apa- apa” ( Injil, Rasul Besar Yohanes 9:33).
Sabda itu tepat sekali tertuju kepada Muhammad, Muhammad berkata; “Aku rasul, tetapi aku tidak tahu apa yang diperbuat Isa Al-masih kepadaku.”
Bukankah umat Muslim bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul Allah? Benarkah anda menyaksikan itu?
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas komentarnya. Semoga komentar saudara dapat menjadi bahan perenungan setiap umat Muslim, sehingga mereka dapat mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
~
Slamet
~
Staff IDI,
Sdr. Purnama menulis: “Mujizat adalah sesuatu yang terjadi secara instan/ ajaib dan bermanfaat pada orang yang mengalami. Contohnya, sakit disembuhkan, lumpuh dapat berjalan dan sebagainya.”
Perlu dipahami, kata mukjizat berasal dari kata bahasa Arab yang berarti melemahkan, dari kata ‘ajaza (lemah). Yaitu melemahkan lawan-lawan yang meragukan kebenarannya. Mukjizat yang dibawa oleh Nabi/Rasul selalu menyesuaikan trend yang sedang terjadi pada waktu itu. Musa diutus ketika trend ilmu sihir berkembang, maka beliau membawa mukjizat tongkat berubah menjadi ular. Isa, saat ilmu kedokteran/pengobatan berkembang, maka beliau membawa mukjizat menyembuhkan penyakit hingga menghidupkan orang mati.
~
Saudara Andy,
Mujizat adalah tanda dan bukti di mana Allah menyertai orang yang dipilih-Nya. Mujizat juga diperlengkapi Allah kepada nabi-nabi-Nya. Di dalam bahasa Arab mukjizat mempunyai pengertian “perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.” Jadi mujizat bukan trend, melainkan hal itu adalah tanda agar manusia percaya kepada Allah. Nah, pertanyaan kami adalah mujizat yang bagaimana yang dibawa oleh nabi saudara? Karena Nabi Musa memiliki tanda kenabiannya. Isa Al-Masih bukan saja melakukan mujizat seperti yang sdr sampaikan. Melainkan mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Lukas 5:20). Silakan sdr menjawab pertanyaan kami.
~
Purnama
~
Apakah Anda tidak malu?
Anda tidak tahu banyak tentang Nabi Muhammad tapi anda berani merendahkannya. Kami muslim menghormati seluruh nabi termasuk Isa dan Muhammad, sedangkan kalian hanyalah orang-orang yang senang mencari-cari kesalahan dan terlalu melebih-lebihkan Nabi Isa.
~
Saudara Aldi,
Tentunya kami mencatat tentang nabi Islam berdasarkan apa yang diakuinya dalam Al-Quran. Kami tidak merendahkannya, kami menghormatinya. Itu sebabnya kami menyatakan kebenarannya, bahwa nabi saudara tidak memiki tanda kenabian melainkan hanyalah sorang pembawa peringatan dan seorang manusia biasa seperti sdr. Ini adalah pengakuan jujur nabi Islam (Qs 29:50).
Sedangkan Isa Al-Masih memanglah memiliki kelebihan. Mengapa? Karena Dia berbeda dengan para nabi maupun manusia biasa. Dia adalah Kalimat Allah sendiri yang telah menjadi manusia, hakikat-Nya adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Itu sebabnya Dia dapat memberikan jaminan kehidupan kekal kepada manusia. Untuk mengetahui hal ini lebih lanjut, silakan sdr kunjungi link ini https://tinyurl.com/ydbbarno. Berharap sdr akan memahami penjelasan dari link tersebut.
~
Purnama
~
Sdr. Purnama,
Al-Qur’an adalah firman Allah dan mukjizat. Hal ini dibuktikan dengan kemudahannya dalam membaca dan menghafalnya. Jika Al-Qur’an bukan firman Allah, sudah pasti akan sulit untuk dihafal bukan? Karena Allah yang mewahyukannya, sudah pasti Allah lebih tahu susunan bahasa yang dipilih dalam Al-Qur’an, yaitu bahasanya mudah dihafal oleh semua lapisan masyarakat dari kaum Muslim.“Dan sungguh, telah Kami MUDAHKAN Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS.54:17,22,32,40).
Berbeda dengan AlKitab, jika memang AlKitab adalah firman Allah, mengapa tidak dimudahkan untuk menghafalnya? Apakah karena AlKitab bukan firman Allah, sehingga tidak bisa dihafal?
~
Saudara Andy,
Sepertinya saudara tidak menjawab pertanyaan kami dengan tepat, karena yang kami tanyakan adalah mujizat yang bagaimana yang dibawa oleh nabi saudara? Bila sdr menjawabnya Al-Quran adalah mujizat, kami kira tidak tepat. Mengapa? Karena Al-Quran dipercayai katanya sebagai wahyu Allah SWT yang disampaikan oleh Jibril kepada nabi sdr. Jadi hal itu bukanlah mujizat nabi Islam. kami harap sdr tidak mengalihkan ke topik yang lain, jika sdr mau berdiskusi tentang Al-Quran dan Alkitab silakan sdr kunjungi link ini https://tinyurl.com/yd5nwvey.
Oh ya, pertanyaan kami yang belum sdr jawab. Mujizat yang bagaimana yang dibawa oleh nabi saudara? Apakah hal itu tertulis dalam Al-Quran? Mohon pencerahan sdr. Terimakasih.
~
Purnama
~
Sdr. Purnama dan Staf IDI,
Meskipun kami menyebutkan bermacam-macam keterangan dalam Al-Qur’an, hal itu tidak ada manfaatnya sedikitpun bagi kalian. Karena kalian pasti mengingkarinya. Hal ini pun terjadi di masa Muhammad, meskipun beliau mendatangkan keterangan/mukjizat, sama saja hal itu tidak bermanfaat bagi orang-orang yang mengingkarinya.
Allah Yang Maha Mengetahui berfirman: “Dan sungguh, jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu..”(QS.2:145).
~
Saudara Andy,
Orang Nasrani dan Yahudi akan menerima nabi Islam bila hal itu tertulis dalam Taurat maupun Injil. Namun, faktanya Nabi sdr tidak tertulis dalam Kitab Suci Allah Taurat dan Injil. Lagi pula nabi saudara mengakui dia tidak dapat melakukan mujizat, hanyalah seorang pemberi peringatan (Qs 29:50). Jadi, keliru bila sdr mengatakan orang Nasrani dan Yahudi mengingkarinya. Justru mereka memahami fakta mengenai nabi Islam bahwa dia tidak membawa tanda mujizat, artinya dia bukan seorang nabi Allah yang sejati menurut pandangan Yahudi dan Nasrani.
Bila memang benar bahwa nabi saudara melakukan mujizat, maka kami harap sdr dapat membuktikannya.Pertanyaan kami yang belum sanggup sdr jawab adalah mujizat yang bagaimana yang dibawa oleh nabi saudara? Apakah hal itu tertulis dalam Al-Quran? Berharap sdr dapat menjelaskannya. Terimakasih.
~
Purnama