Cerita tentang Abdul, seorang asli Banglades. Suatu malam mendapat mimpi melihat nabi Isa, setelah saat itu kehidupan Abdul mengalami perubahan. Kisahnya termasuk kisah yang luar biasa.
“Dia Tidak Pernah Mencela Saya”
Saya mempunyai kehidupan yang bahagia di Banglades. Mempunyai isteri yang baik bernama Rosnita. Saya hidup bahagia sampai saat tiba waktunya, saya menggantinya dengan tanda yang ada di punggung saya.
Pemerintah Banglades menjamin kebebasan beragama. Namun ada peningkatan kasus penganiayaan terhadap umat Nasrani. Saat saya bekerja di pemerintahan daerah, saya menyaksikan seorang pria Bengali bernama Abraham, dihukum mati karena menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Saya bertanya kepada Abraham, mengapa dia tidak menyangkal Isa. Jawaban Abraham mengagetkan saya; “Saya tidak bisa menyangkal Isa karena Dia tidak pernah menyangkal saya.” Saya mendesak dia untuk mengakui Isa bukanlah Tuhan agar nyawanya selamat. Namun Abraham tetap pada pendiriannya.
Melihat Keteguhan Iman yang Menggugah Hati
Hari berikutnya, Abraham disiksa begitu kejam. Kepalanya dirantai hingga menghancurkan tengkoraknya. Abraham dipaksa untuk menyangkal Isa. Abraham hanya berdoa kepada Isa dan dia merasakan kedamaian. Saya begitu terharu melihat Abraham. Hal itu mendorong hati saya untuk mengenal Isa lebih mendalam.
Beberapa bulan kemudian, saya didatangi oleh pria asing yang menanyakan alamat. Stuart, dari penampilan sudah jelas dia adalah orang Barat. Saya menanyakan apakah dia seorang misionaris? Stuart menjawab; dia hanyalah seorang pengikut Isa.
Saya dan Stuart menjadi teman. Kami sering berdiskusi tentang perbedaan filosofi dan kepercayaan. Kami belajar bersama tentang Alkitab dan Al-Quran. Kami menemukan perbedaan besar tentang Isa dan keselamatan dalam Qs 4:157, 5:75 dan Injil Yohanes 1:29, I Korintus 15:12-14.
Hidup Saya Berubah Saat Mimpi Melihat Nabi Isa
Saya tidak bisa tidur karena terus berpikir tentang siapakah Isa. Saya dengan sungguh-sungguh ingin menerima Isa sebagai Allah. Akhirnya, saya menyadari bahwa selama ini saya hanya menjalankan Islam sebagai rutinitas.
Suatu malam saya bermimpi, mimpi bertemu Yesus/Isa Al-Masih. Isa bertanya; “kepada siapa saya percaya?” Saya langsung terbangun dan menjawab; “Saya percaya kepada-Mu ya Isa.” Saya yakin, mimpi melihat nabi Isa adalah mimpi dari Allah yang mengubah hidup, iman dan kepercayaaan saya. Setelah kejadian itu, akhirnya saya memiliki damai sejahtera. Silakan mengemail kami jika Anda ingin memiliki damai sejahtera dari Isa.
Apakah Anda seorang Mukmin pernah bermimpi melihat Yesus/Isa Al-Masih? Jika demikian, bagaimana arti mimpi bertemu Yesus menurut Islam?
Cobaan yang Membawa Damai Sejahtera
Atasan saya menemukan bahwa saya percaya kepada Isa dan kemudian saya dipenjarakan. Setelah setahun, Rosnita baru mengetahui bahwa saya dipenjara dan akan dihukum mati.
Empat tahun berlalu, saya terus mempertahankan iman saya kepada Isa. Saya menerima banyak pukulan dan cambukan yang berat. Suatu kali saya terbangun di sebuah rumah sakit di Doha karena dicambuk menggunakan rantai.
Penganiayaan yang saya dapatkan di penjara meninggalkan banyak luka di punggung. Akhirnya, saya bebas dari penjara.
Hidup Baru yang Penuh Damai
Saya memulai hidup yang baru bersama dengan Rosnita. Isteri saya belum menerima Isa namun begitu tersentuh dengan keteguhan iman saya. Akhirnya Rosnita menjadi pengikut Isa Al-Masih juga. Saya tidak pernah menyesali jalan hidup ini.
Saya mungkin kehilangan beberapa waktu di penjara namun saya beroleh hidup kekal. Meskipun diperlakukan sebagai kriminal, saya menyatakan kebenaran Isa. Penderitaan yang saya alami hanyalah pengorbanan kecil untuk Isa, yang oleh bilur-Nya, saya disembuhkan (Kitab Nabi Yesaya 53:5).
Silahkan mengirimkan email kepada kami jika Saudara pernah mendapatkan mimpi melihat nabi Isa, ataupun ada dorongan dalam hati Anda untuk mengenal Isa Al-Masih.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Abdul dan Abraham mempertahankan iman mereka kepada Isa dengan begitu gigih?
- Mengapa penganiayaan secara fisik tidak dapat menggoyahkan iman mereka?
- Apakah Saudara juga mengalami hal yang sama atau mirip dengan pengalaman iman Abdul atau Abraham?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini ada link-link yang berhubungan dengan artikel “Mukmin Alami Ketenangan Setelah Mimpi Melihat Nabi Isa” Kalau Anda berminat, silakan klik pada link-link ini:
- Setelah Mimpi Imam Islam Mengikut Isa
- Seham, Wanita Muslim Timur Tengah Menerima Isa Al-Masih?
- Wahyu Allah, Melalui Mimpi Atau Firman?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .