Seorang tokoh yang baik tentu ingin mewariskan hal-hal yang baik, bukan? Tidak ada tokoh besar yang hendak memberikan warisan yang buruk kepada pengikutnya. Seorang tokoh besar seperti Isa Al-Masih ataupun tokoh yang begitu disanjung oleh umat Muslim, yakni Muhammad tentu memiliki warisan-warisan yang diteladani pengikutnya.
Selain perkataan dan pola hidup, pengajaran adalah hal yang menarik untuk disimak dari tokoh tersebut. Oleh sebab itu, ada baiknya bila kita menilik keunikan teladan Muhammad dan Isa Al-Masih kepada pengikut-pengikutnya.
Pola Hidup Muhammad dan Isa Al-Masih
Muhammad memiliki kebiasaan menyendiri di gua Hira untuk merenung dan berkhayal. Dan uniknya, Muhammad memiliki tiga kesukaan dalam hidupnya. Yakni makanan, parfum dan wanita. Hal ini dapat kita lihat dari kehidupan perkawinan Muhammad. Juga ajaran Al-Quran yang membenarkan seorang suami mempunyai isteri lebih dari satu, “Maka kawinilah oleh mu perempuan yang baik bagi kamu, dua, tiga atau empat orang” (Qs 4:3).
Demikian juga ketika orang-orang kafir di Mekkah menanyakan mujizat sebagai tanda kenabiannya, Muhammad tidak dapat menunjukkannya. Dia hanya berkata “Sesungguhnya mu’jizat-mu’jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku [Muhammad] hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50).
Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Kitab Suci menuliskan kebiasaan Isa Al-Masih, “ Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia [Isa Al-Masih] bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Injil, Rasul Markus 1:35).
Selain itu, Isa Al-Masih juga berkeliling dari desa ke desa untuk mengajar di rumah-rumah ibadah. Menyembuhkan segala penyakit dan memberitakan kabar sukacita, yakni keselamatan.
Pengajaran dan Teladan Muhammad
Muhammad terobsesi agar dirinya diakui sebagai nabi. Oleh sebab itu, ia berusaha menyebarkan Islam dengan cara yang tidak biasa, yakni dengan teror. “Aku telah diberi kunci-kunci khotbah yang berpengaruh dan diberi kemenangan melalui teror” (Shahih Bukhari Vol. 9 Book 87, Number 127). Tentu hal ini menarik untuk diperhatikan. Mungkinkah seorang nabi mengajarkan teror kepada pengikutnya? Bukankah ini salah satu metode yang digunakan Muhammad dan ia berhasil?
Dan hal ini terbukti dari tindakan para pengikutnya. Masih segar diingatan kita peristiwa teror bom Bali dan WTC 9-11-2001. Dari manakah para pengikutnya berani melakukan hal-hal sadis seperti itu? Tentu dari ajaran dan teladan Muhammad itu sendiri, bukan?
Bagaimana dengan pengajaran Isa Al-Masih? Ada banyak perkataan Isa Al-Masih yang begitu mengagumkan dan indah. Dan inti dari seluruh pengajaran-Nya tersebut adalah “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Isa Al-Masih Teladan yang Agung
Isa Al-Masih tidak saja mengajarkan bagaimana seseorang harus mengasihi sesamanya. Tetapi Dia juga membuktikannya dengan “. . . memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Tentu ini luar biasa, bukan? Isa Al-Masih menjawab kebutuhan dasar manusia yaitu keselamatan. Tentu tidak ada yang lebih diinginkan manusia, selain keselamatan!
Nah, hal-hal di atas membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah teladan baik bagi manusia. Bukan saja etika moral agung dan luhur yang diajarkan, tetapi lebih penting lagi kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
Isa bersabda, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut ini:
- Menurut saudara, seharusnya warisan yang bagaimanakah yang harus ditinggalkan oleh seorang nabi kepada pengikutnya?
- Menurut saudara, apakah yang melatar-belakangi sehingga Muhammad menyebarkan agamanya dengan cara teror?
- Dari penjelasan teladan di atas, bila saudara diminta untuk memilih, teladan manakah yang akan saudara ikuti. Silakan memberikan alasannya.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen atau Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di:.
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
[Staf Isa dan Islam – Bagaimana dengan Anda. Siapakah teladan yang anda pilih? Bila saudara rindu memilih teladan yang diberikan Isa Al-Masih, saudara dapat mempelajarinya dalam artikel pada tautan ini.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Teladan Muhammad Atau Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
izzy mengatakan
~
Bagaimana anda menjelaskan ayat ini. “Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Injil, Rasul Markus 1:35). Jika Isa adalah Tuhan maka tidaklah Dia harus berdo’a. Dia hanya tinggal mengatakan “kun fayakun” maka yang diinginkanya akan terpenuhi tanpa harus berdoa.
staff mengatakan
~
Saudara Izzy,
Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia. Dia sepenuhnya manusia seperti kita, bedanya Dia tidak berbuat dosa. Oleh karena itu Dia dapat menjadi perantara Allah dengan manusia.
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (Injil, Surat 1 Timotius 2:5). Jadi tidak ada yang salah apabila Isa Al-Masih berdoa kepada Bapa di sorga.
Sebaliknya dalam keilahiann-Nya, Isa Al-Masih memiliki kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah dalam menciptakan sesuatu. Hanya dengan mengucapkan kata “Jadilah”, Isa Al-Masih dapat mewujudkan apa yang dikehendaki-Nya. Ketika Isa Al-Masih menyembuhkan orang yang sakit kusta, Dia hanya mengatakan “jadilah” sembuh. “Lalu Isa mengulurkan tangan-Nya. menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir. ” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya”( Injil, Rasul Lukas 5:13 ).
~
Slamet
staff mengatakan
~
Saudara Muslim dan Usil,
Kami berterimakasih untuk komentar saudara. namun maaf kami terpaksa menghapus komentar saudara. Karena komentar saudara tidak sesuai dengan topik artikel yang sedang didiskusikan.
~
Slamet
usil mengatakan
~
Tahu arti teladan? Teladan itu contoh yang baik dalam kenyataan.Bagaimana mungkin Yesus itu, bisa memberi contoh dalam perkawinan sementara kenyataannya Dia tidak pernah menikah?
Apa gunanya Yesus mengenakan tubuh pria, kalau bukan untuk kawin dan menikah dengan wanita di dalam surga?
staff mengatakan
~
Saudara Usil,
Ketika Isa Al-Masih datang ke dunia, Dia memang dalam wujud manusia pria. Dan tujuannya ke dunia bukan untuk kawin dan dilayani melainkan untuk melayani dan menyelamatkan manusia berdosa dari kebinasaan kekal. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Walaupun Isa Al-Masih sendiri tidak kawin, namun Dia tidak melarang setiap pengikut-Nya yang laki-laki untuk mengawini satu wanita bukan tiga atau empat wanita.“…suami dari satu isteri…” (Injil, Surat 1 Timotius 3:2).
~
Slamet
iwan mengatakan
~
Yesus itu puasa, dikhitan, mati dikafani tapi kalian tidak melakukan yang dilakukan Yesus. Kalian menyebut Yesus Tuhan tapi mencampakkan ajaran-Nya. Nah kalau begitu umat mana sebenarnya yang sebenarnya menjalankan ajaran Yesus?
staff mengatakan
~
Saudara Iwan,
Isa Al-Masih tidak memerintahkan pengikut-Nya untuk menjadi seperti diri-Nya secara jasmani tetapi secara rohani. Dia tidak memaksa umat-Nya untuk memelihara janggut, tidak menikah dan menggunakah jubah.
Tetapi Isa Al-Masih menghendaki agar setiap orang mempunyai karakter seperti karakter-Nya.
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Injil, Surat Roma 8:29).
~
Slamet
Kurniawan mengatakan
~
Kepada Sida,
Jadi dengan kata lain, umat Kristen tidak meniru Tuhannya secara jasmani dan rohani?
Padahal Yesus sering mengatakan bahwa ajaran-ajaran nya berasal dari Bapa (Tuhan) dan segala sesuatu nya berasal dari Bapa (Tuhan). Dan Dia hanya utusan Bapa (Tuhan) berarti jelas Dia hanya utusan Tuhan bukan Tuhan itu sendiri.
Logika saja, tidak mungkin Tuhan membelah diri menjadi manusia. Ingat Tuhan itu satu dan apa kehendak nya bisa Dia lakukan tanpa harus menjelma menjadi manusia.
staff mengatakan
~
Saudara Kurniawan,
Umat Kristen dan umat Muslim percaya kepada Allah yang Esa adalah Sang Pencipta segalanya.
Namun demikian, terdapat perbedaan paling menyolok dalam pandangan Muslim dan Kristen mengenai Allah adalah konsep inkarnasi. Umat Kristen percaya bahwa Allah telah menjadi manusia dalam diri Isa Al-Masih. Karena hanya dengan menjadi manusia, Allah dapat mati untuk menyediakan keselamatan dan pengampunan dosa.
Umat Muslim memandang konsep ini sebagai penghujatan terbesar. Kaum Muslimin tidak pernah dapat menerima pemikiran bahwa Allah mau menjadi manusia untuk mati bagi dosa-dosa dunia.
Mengapa?
Sebenarnya jauh sebelum inkarnasi terjadi Nabi Hosea selaku utusan Allah telah menubuatkan tentang hal ini. “UmatKu binasa karena tidak memiliki pengertian tentang Allah, karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu” (Kitab, Nabi Hosea 4:6).
~
Slamet
Cok Panji mengatakan
~
Beberapa tahun yang lalu, seorang teman berkata pada saya, bahwa kepercayaannya tidak “neko-neko” dan realistis. Tidak seperti kepercayaan/ajaran/keteladanan yang saya anut.
Contohnya seperti di bawah ini: “Siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:39).
Setelah saya pikir-pikir, ini memang sulit dan tidak “realistik”, tidak “masuk akal”. Tapi setelah saya pikir lagi, tentu saja tidak “masuk akal”, karena dicoba di “nalar” dengan akal manusia yang duniawi. Sedangkan ajaran ini adalah “Perkara Langit” (perkara yang diatas). Kalau mau yang serba masuk akal, pakai saja ajaran/ketelada nan manusia yang duniawi. Tapi karen nantinya semua yang duniawi (fana) akan musnah dan yang tinggal adalah yang “rohani”, maka saya memilih yang disebut “tidak realistik” tadi. Bagaimana dengan anda?
staff mengatakan
~
Saudara Cok Panji,
Terima kasih atas komentar saudara, semoga hal ini dapat menjadi bahan perenungan bagi saudara pembaca.
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain” (Injil, Surat 1 Korintus 2:14).
~
Slamet
@natal mengatakan
~
Umat Muslim,
Umat Muslim sangat menghormati Isa Al-Masih sebagai Tauladan Mulia. Isa Al-Masih lambang Kasih dan Cinta Damai, Banyak umat Muslim mengaku Tauladan yang Terpuji dan Terhormat. Umat Kristen mengimani Isa Al-Masih adalah Tuhan. Mengapa?
Karena Tauladan Yang Sempurna dan Kekal. Harapan umat Kristen adalah : Jaminan Sorga, inilah Bukti bahwa hanya padaNya ada Keselamatan.
Muhammad hanyalah seorang penasehat dan bukan rasul juga bukan nabi, Muhammad masih meminta kepada umatnya agar mendoakan dia masuk sorga dan mengakui agar dia disebut rasul atau nabi sehinggah tauladan padanya tidak ada.
staff mengatakan
~
Saudara Natal,
Benarkah Isa Al-Masih dapat menjamin keselamatan manusia?
Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan” (Qs 19:21).
Dan Injil mencatat, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul BesarYohanes 3:16).
Memang benar nabi Islam tidak memiliki jawaban mengenai jaminan keselamatan. Sebab beliaupun tidak tahu keadaanya kelak. “Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs 46:9).
~
Slamet
Andy PraSHeTio mengatakan
~
Bismillah,
Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.
Sudah jelas, jangan mengajak kami berdebat.
Kami mencintai Isa sebagai manusia biasa pula, sebagaimana Rosull kami mencintainya.
Dan pedoman kami hanya Al-Qur’an dan As-Sunnah.
staff mengatakan
~
Saudara Andy Prashetio,
Terimakasih untuk komentarnya, tetapi sepertinya saudara tidak menjawab pertanyaan kami silahkan diperhatikan baik-baik artikel dan pertanyaan yang kami ajukan.
Agama memang baik tetapi belum tentu agama dapat menyelamatkan. Kami harap saudara dapat menilai pengajaran Isa Al-Masih dan nabi Islam seperti yang sudah dijelaskan di artikel di atas. Pertanyaannya adalah apakah pedoman yang saudara ikuti akan membawa saudara pada keselamatan yang kekal? Bagaimana saudara?
~
Purnama
ApaAja mengatakan
~
@Andy PraSHeTio 2017-07-24 15:42
(Sekarang aku bertanya. sejak kapan Nabi Isa mengaku tuhan?)
Respon:
Yohanes 10:30
Bahasa aslinya: (Aku dan Bapa adalah satu), lalu Anda bisa membaca ayat selanjutnya, ayat 31 dst, nanti Anda akan mengerti, kenapa Yesus selalu memberikan perumpamaan kepada orang-orang disekitarnya, ketika menjelaskan siapakah Beliau sesungguhnya.
Berbeda dengan ayat ini, di ayat ini, Yesus berinteraksi dengan iblis ketika beliau dicobai, beliau jelas mengatakan siapa Dia sesungguh-Nya, Injil Matius 4:7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
Nah pertanyaan saya untuk Anda, sejak kapan, nabi anda mengaku nabi utusan Allah?
staff mengatakan
~
Saudara ApaAja,
Terimakasih sudah menanggapi komentar saudara Andy. Tetapi saat ini kita tidak sedang membalas tentang Ketuhanan Isa Al-Masih, jika tidak keberatan silahkan sdr berdiskusi di link ini https://tinyurl.com/9xwrbqw.
Kami berharap pertanyaan saudara dapat dijawab oleh sdr Andy. Nah pertanyaan saya untuk Anda, sejak kapan, nabi anda mengaku nabi utusan Allah? Berharap sdr Andy dapat menjelaskannya.
~
Purnama
# A N J U R A N # mengatakan
*****
Staf lDA,
Untuk menjawab pertanyaan pertama Nabi Muhammad sebelum beliau wafat telah berwasiat kepada pengikutnya agar berpegang kepada Al-Quran dan hadist agar selamat di dunia maupun diakhirat nanti.
Adapun pertanyaan kedua adalah merupakan suatu fitnah umat Kristen terhdap Nabi Muhammad Kebanyakan umat Kristen tidak mengerti maksudnya
darimana asal mulanya kata-kata teror. Sehingga dengan seenaknya menuduh Muhammad menyebarkan agama dengan cara teror.
Untuk jawaban ketiga saya tetap memilih Nabi Muhammad S A W.
staff mengatakan
*****
Saudara ANJURAN,
Terimakasih sudah menjawab pertanyaan kami. Injinkan kami menanggapinya dengan pertanyaan. kiranya sdr dapat menjawabnya dengan jelas.
1. Sdr mengatakan Al-Quran adalah warisan yang ditinggalkan oleh nabi saudara. Dapatkah saudara jelaskan di mana tertulis dalam Al-Quran dengan berpegang pada Al-Quran dan hadist sdr akan selamat di dunia maupun di akhirat?
2. Kami kira pernyataan saudara keliru. Orang Kristen tidak diajarkan untuk fitnah, karena hal itu adalah dosa (Injil, surat Efesus 4:31). Lagi pula, pernyataan kami bersumber dari hadist bukan dari anggapan kami “Aku telah diberi kunci-kunci khotbah yang berpengaruh dan diberi kemenangan melalui teror” (Shahih Bukhari Vol. 9 Book 87, Number 127). Bahkan cara teror hingga saat ini terjadi. Tidak dapat dipungkiri.
3. Adalah hak saudara untuk memilih yang terbaik untuk menjadikan teladan hidup saudara. Kiranya sdr dapat menimbang kembali. Isa Mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia bahkan Dia rela mati untuk menebus dosa sdr. Dan Isa memberikan kepastian untuk memperoleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Bukankah hal ini adalah warisan yang patut kita terima dan syukuri? Bagaimana sdr?
~
Purnama
Paulus Bertobat mengatakan
~
Di sini dengan jelas Situs IsadanIslam.com menyanjung dengan tinggi Isa As dalam menceritakan atau menjelaskan siapa sosok Isa As. Akan tetapi giliran menjelaskan Nabi Muhammad Saw tanpak dengan jelas mereka tidak mau mensejajarkan Nabi Muhammad dengan Nabi Isa. Agar Nabi Muhamamd seolah-olah tidak ada apa-apanya ketimbang Isa As. Padahal dalam Islam Allah tidak membeda-bedakan nabi dan Rasul dalam keutamaan kecuali untuk membuktikan kekuasaan Allah Swt.
_____
Matius 7:3. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Lukas 6:41. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
staff mengatakan
~
Saudara Paulus Bertobat,
Memang kami menyampaikan sesuai dengan fakta yang Kitab Suci sampaikan. Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 menyampaikan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang hakikat-Nya adalah Allah. Dan lagi, tabiat Isa adalah ilahi itu sebabnya Dia suci. Bahkan Al-Quran mengakui hal ini (Qs 3:55, 19:19). Itu sebabnya Isa berbeda dengan nabi-nabi yang lain.
Sedangkan Muhammad adalah manusia biasa dan berdosa (Qs 47:19). Dan keselamatannya sama sekali dalam keraguan (Qs 46:9). Lagi pula, ajarannya banyak yang bertentangan dengan ajaran Taurat dan Injil. Teladan yang terbaik diikuti adalah Isa Al-Masih. Kami berharap sdr dapat mengkaji hal ini secara mendalam.
~
Purnama
Ridho mengatakan
~
Setiap nabi dan rasul adalah teladan khususnya bagi umat di zamannya, karena nabi terakhir adalah Nabi Muhammad saw, maka sebagai teladan adalah Nabi Muhammad saw hingga akhir zaman tanpa menafikkan keteladanan nabi/rasul lainnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Sudara Ridho,
Kami kira, bisa saja semua nabi dijadikan teladan. Tetapi, kita harus tahu teladan yang bagaimana yang harus kita ikuti. Mengapa? Karena tidak semua nabi konsisten mengajarkan ajaran Allah. Nah, artikel di atas dapat menjadi pertimbangan bagi saudara, apakah saudara akan mengikuti teladan Isa Al-Masih atau Nabi Islam. Kami harap sdr dapat jujur menilai hal itu. Bagaimana menurut saudara Ridho?
~
Purnama
Jesus Park mengatakan
~
Saudara Ridho,
Teladan nabi sesuai jamannya. Teladan Isa adalah mengasihi sesama dan mengasihi musuh. Itu adalah teladan Isa yang diikuti oleh pengikut Isa. Hal ini layak dijadikan pedoman agar dunia damai sejahtera seperti ajaran doa Isa yaitu damai dunia seperti di surga.
Muslim mengikuti teladan nabi pertama dan terakhir Islam yaitu Muhammad. Teladan Muhammad adalah membenci yang bukan Islam dan meneriaki mereka kafir. Menguasai dunia untuk mengislamkan dunia dengan kekerasan sekalipun demi ambisinya. Bagaimana jika diikuti? Terjadi teror diberbagai dunia dan dipersembahkan kepada Allah Al-Quran. Apakah ada ajaran damai sesungguhnya dalam ajaran Al-Quran? Hanya kebencian dan teror.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Terimakasih. Tepat sekali yang sdr sampaikan bahwa mengikuti teladan Isa Al-Masih layak dijadikan pedoman bagi semua orang. Mengapa? Karena hal itu dapat memberikan dampak untuk manusia hidup dalam damai sejahtera.
Mengenai fakta yang sdr sampaikan tentang menjadikan Nabi Islam sebagai teladan, kami harap hal itu dapat dipertimbangkan kembali dengan hati yang tulus oleh pengunjung yang ada dalam forum ini. Damai sejahtera tidak mungkin tercipta bila ajaran kebencian serta menyatakan kaum tertentu adalah kafir. Kami kira hal itu mustahil bila menjadikan ajaran nabi Islam sebagai teladan.
~
Purnama