• Skip to primary navigation
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Audio Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al’Ankabuut 29:50 > Teladan Muhammad Atau Isa Al-Masih?

Teladan Muhammad Atau Isa Al-Masih?

15 Juli 2013 oleh Web Administrator 65 Komentar

teladanSeorang tokoh yang baik tentu ingin mewariskan hal-hal yang baik, bukan? Tidak ada tokoh besar yang hendak memberikan warisan yang buruk kepada pengikutnya. Seorang tokoh besar seperti Isa Al-Masih ataupun tokoh yang begitu disanjung oleh umat Muslim, yakni Muhammad tentu memiliki warisan-warisan yang diteladani pengikutnya.

Selain perkataan dan pola hidup, pengajaran adalah hal yang menarik untuk disimak dari tokoh tersebut. Oleh sebab itu, ada baiknya bila kita menilik keunikan teladan Muhammad dan Isa Al-Masih kepada pengikut-pengikutnya.

Pola Hidup Muhammad dan Isa Al-Masih

Muhammad memiliki kebiasaan menyendiri di gua Hira untuk merenung dan berkhayal. Dan uniknya, Muhammad memiliki tiga kesukaan dalam hidupnya. Yakni makanan, parfum dan wanita. Hal ini dapat kita lihat dari kehidupan perkawinan Muhammad. Juga ajaran Al-Quran yang membenarkan seorang suami mempunyai isteri lebih dari satu, “Maka kawinilah oleh mu perempuan yang baik bagi kamu, dua, tiga atau empat orang” (Qs 4:3).

Demikian juga ketika orang-orang kafir di Mekkah menanyakan mujizat sebagai tanda kenabiannya, Muhammad tidak dapat menunjukkannya. Dia hanya berkata “Sesungguhnya mu’jizat-mu’jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku [Muhammad] hanya seorang pemberi peringatan yang nyata” (Qs 29:50).

Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Kitab Suci menuliskan kebiasaan Isa Al-Masih, “ Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia [Isa Al-Masih] bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Injil, Rasul Markus 1:35).

Selain itu, Isa Al-Masih juga berkeliling dari desa ke desa untuk mengajar di rumah-rumah ibadah. Menyembuhkan segala penyakit dan memberitakan kabar sukacita, yakni keselamatan.

Pengajaran dan Teladan Muhammad

Muhammad terobsesi agar dirinya diakui sebagai nabi. Oleh sebab itu, ia berusaha menyebarkan Islam dengan cara yang tidak biasa, yakni dengan teror. “Aku telah diberi kunci-kunci khotbah yang berpengaruh dan diberi kemenangan melalui teror” (Shahih Bukhari Vol. 9 Book 87, Number 127). Tentu hal ini menarik untuk diperhatikan. Mungkinkah seorang nabi mengajarkan teror kepada pengikutnya?  Bukankah ini salah satu metode yang digunakan Muhammad dan ia berhasil?

Dan hal ini terbukti dari tindakan para pengikutnya. Masih segar diingatan kita peristiwa teror bom Bali dan WTC 9-11-2001. Dari manakah para pengikutnya berani melakukan hal-hal sadis seperti itu? Tentu dari ajaran dan teladan Muhammad itu sendiri, bukan? 

Bagaimana dengan pengajaran Isa Al-Masih? Ada banyak perkataan Isa Al-Masih yang begitu mengagumkan dan indah. Dan inti dari seluruh pengajaran-Nya tersebut adalah  “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

Isa Al-Masih Teladan yang Agung

Isa Al-Masih tidak saja mengajarkan bagaimana seseorang harus mengasihi sesamanya. Tetapi Dia juga membuktikannya dengan “. . . memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

Tentu ini luar biasa, bukan? Isa Al-Masih menjawab kebutuhan dasar manusia yaitu keselamatan. Tentu tidak ada yang lebih diinginkan manusia, selain keselamatan!

Nah, hal-hal di atas membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah teladan baik bagi manusia. Bukan saja etika moral agung dan luhur yang diajarkan, tetapi lebih penting lagi kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Isa bersabda, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut ini:

  1. Menurut saudara, seharusnya warisan yang bagaimanakah yang harus ditinggalkan oleh seorang nabi kepada pengikutnya?
  2. Menurut saudara, apakah yang melatar-belakangi sehingga Muhammad menyebarkan agamanya dengan cara teror?
  3. Dari penjelasan teladan di atas, bila saudara diminta untuk memilih, teladan manakah yang akan saudara ikuti. Silakan memberikan alasannya.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen atau Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di:.

Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.

 

[Staf Isa dan Islam – Bagaimana dengan Anda. Siapakah teladan yang anda pilih? Bila saudara rindu memilih teladan yang diberikan Isa Al-Masih, saudara dapat mempelajarinya dalam artikel pada tautan ini.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Teladan Muhammad Atau Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Al’Ankabuut 29:50 Ditag dengan:Muhammad

Reader Interactions

Komentar

  1. izzy mengatakan

    26 September 2015 pada 4:32 am

    ~
    Bagaimana anda menjelaskan ayat ini. “Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Injil, Rasul Markus 1:35). Jika Isa adalah Tuhan maka tidaklah Dia harus berdo’a. Dia hanya tinggal mengatakan “kun fayakun” maka yang diinginkanya akan terpenuhi tanpa harus berdoa.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Oktober 2015 pada 9:43 pm

      ~
      Saudara Izzy,

      Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia. Dia sepenuhnya manusia seperti kita, bedanya Dia tidak berbuat dosa. Oleh karena itu Dia dapat menjadi perantara Allah dengan manusia.
      “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (Injil, Surat 1 Timotius 2:5). Jadi tidak ada yang salah apabila Isa Al-Masih berdoa kepada Bapa di sorga.

      Sebaliknya dalam keilahiann-Nya, Isa Al-Masih memiliki kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah dalam menciptakan sesuatu. Hanya dengan mengucapkan kata “Jadilah”, Isa Al-Masih dapat mewujudkan apa yang dikehendaki-Nya. Ketika Isa Al-Masih menyembuhkan orang yang sakit kusta, Dia hanya mengatakan “jadilah” sembuh. “Lalu Isa mengulurkan tangan-Nya. menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir. ” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya”( Injil, Rasul Lukas 5:13 ).
      ~
      Slamet

    • staff mengatakan

      26 Desember 2015 pada 2:46 pm

      ~
      Saudara Muslim dan Usil,

      Kami berterimakasih untuk komentar saudara. namun maaf kami terpaksa menghapus komentar saudara. Karena komentar saudara tidak sesuai dengan topik artikel yang sedang didiskusikan.
      ~
      Slamet

  2. usil mengatakan

    12 Januari 2016 pada 11:33 am

    ~
    Tahu arti teladan? Teladan itu contoh yang baik dalam kenyataan.Bagaimana mungkin Yesus itu, bisa memberi contoh dalam perkawinan sementara kenyataannya Dia tidak pernah menikah?
    Apa gunanya Yesus mengenakan tubuh pria, kalau bukan untuk kawin dan menikah dengan wanita di dalam surga?

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Januari 2016 pada 10:36 pm

      ~
      Saudara Usil,

      Ketika Isa Al-Masih datang ke dunia, Dia memang dalam wujud manusia pria. Dan tujuannya ke dunia bukan untuk kawin dan dilayani melainkan untuk melayani dan menyelamatkan manusia berdosa dari kebinasaan kekal. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).

      Walaupun Isa Al-Masih sendiri tidak kawin, namun Dia tidak melarang setiap pengikut-Nya yang laki-laki untuk mengawini satu wanita bukan tiga atau empat wanita.“…suami dari satu isteri…” (Injil, Surat 1 Timotius 3:2).
      ~
      Slamet

  3. iwan mengatakan

    25 Maret 2016 pada 3:41 pm

    ~
    Yesus itu puasa, dikhitan, mati dikafani tapi kalian tidak melakukan yang dilakukan Yesus. Kalian menyebut Yesus Tuhan tapi mencampakkan ajaran-Nya. Nah kalau begitu umat mana sebenarnya yang sebenarnya menjalankan ajaran Yesus?

    Balas
    • staff mengatakan

      26 Maret 2016 pada 3:35 am

      ~
      Saudara Iwan,

      Isa Al-Masih tidak memerintahkan pengikut-Nya untuk menjadi seperti diri-Nya secara jasmani tetapi secara rohani. Dia tidak memaksa umat-Nya untuk memelihara janggut, tidak menikah dan menggunakah jubah.

      Tetapi Isa Al-Masih menghendaki agar setiap orang mempunyai karakter seperti karakter-Nya.
      “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Injil, Surat Roma 8:29).
      ~
      Slamet

  4. Kurniawan mengatakan

    20 Agustus 2016 pada 6:31 pm

    ~
    Kepada Sida,

    Jadi dengan kata lain, umat Kristen tidak meniru Tuhannya secara jasmani dan rohani?
    Padahal Yesus sering mengatakan bahwa ajaran-ajaran nya berasal dari Bapa (Tuhan) dan segala sesuatu nya berasal dari Bapa (Tuhan). Dan Dia hanya utusan Bapa (Tuhan) berarti jelas Dia hanya utusan Tuhan bukan Tuhan itu sendiri.

    Logika saja, tidak mungkin Tuhan membelah diri menjadi manusia. Ingat Tuhan itu satu dan apa kehendak nya bisa Dia lakukan tanpa harus menjelma menjadi manusia.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Desember 2016 pada 2:39 pm

      ~
      Saudara Kurniawan,

      Umat Kristen dan umat Muslim percaya kepada Allah yang Esa adalah Sang Pencipta segalanya.

      Namun demikian, terdapat perbedaan paling menyolok dalam pandangan Muslim dan Kristen mengenai Allah adalah konsep inkarnasi. Umat Kristen percaya bahwa Allah telah menjadi manusia dalam diri Isa Al-Masih. Karena hanya dengan menjadi manusia, Allah dapat mati untuk menyediakan keselamatan dan pengampunan dosa.

      Umat Muslim memandang konsep ini sebagai penghujatan terbesar. Kaum Muslimin tidak pernah dapat menerima pemikiran bahwa Allah mau menjadi manusia untuk mati bagi dosa-dosa dunia.
      Mengapa?

      Sebenarnya jauh sebelum inkarnasi terjadi Nabi Hosea selaku utusan Allah telah menubuatkan tentang hal ini. “UmatKu binasa karena tidak memiliki pengertian tentang Allah, karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu” (Kitab, Nabi Hosea 4:6).
      ~
      Slamet

  5. Cok Panji mengatakan

    16 Oktober 2016 pada 2:46 pm

    ~
    Beberapa tahun yang lalu, seorang teman berkata pada saya, bahwa kepercayaannya tidak “neko-neko” dan realistis. Tidak seperti kepercayaan/ajaran/keteladanan yang saya anut.
    Contohnya seperti di bawah ini: “Siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:39).

    Setelah saya pikir-pikir, ini memang sulit dan tidak “realistik”, tidak “masuk akal”. Tapi setelah saya pikir lagi, tentu saja tidak “masuk akal”, karena dicoba di “nalar” dengan akal manusia yang duniawi. Sedangkan ajaran ini adalah “Perkara Langit” (perkara yang diatas). Kalau mau yang serba masuk akal, pakai saja ajaran/ketelada nan manusia yang duniawi. Tapi karen nantinya semua yang duniawi (fana) akan musnah dan yang tinggal adalah yang “rohani”, maka saya memilih yang disebut “tidak realistik” tadi. Bagaimana dengan anda?

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Desember 2016 pada 2:41 pm

      ~
      Saudara Cok Panji,

      Terima kasih atas komentar saudara, semoga hal ini dapat menjadi bahan perenungan bagi saudara pembaca.

      “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain” (Injil, Surat 1 Korintus 2:14).
      ~
      Slamet

  6. @natal mengatakan

    1 November 2016 pada 5:30 pm

    ~
    Umat Muslim,

    Umat Muslim sangat menghormati Isa Al-Masih sebagai Tauladan Mulia. Isa Al-Masih lambang Kasih dan Cinta Damai, Banyak umat Muslim mengaku Tauladan yang Terpuji dan Terhormat. Umat Kristen mengimani Isa Al-Masih adalah Tuhan. Mengapa?

    Karena Tauladan Yang Sempurna dan Kekal. Harapan umat Kristen adalah : Jaminan Sorga, inilah Bukti bahwa hanya padaNya ada Keselamatan.

    Muhammad hanyalah seorang penasehat dan bukan rasul juga bukan nabi, Muhammad masih meminta kepada umatnya agar mendoakan dia masuk sorga dan mengakui agar dia disebut rasul atau nabi sehinggah tauladan padanya tidak ada.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Desember 2016 pada 2:44 pm

      ~
      Saudara Natal,

      Benarkah Isa Al-Masih dapat menjamin keselamatan manusia?
      Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan” (Qs 19:21).

      Dan Injil mencatat, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul BesarYohanes 3:16).

      Memang benar nabi Islam tidak memiliki jawaban mengenai jaminan keselamatan. Sebab beliaupun tidak tahu keadaanya kelak. “Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs 46:9).
      ~
      Slamet

  7. Andy PraSHeTio mengatakan

    24 Juli 2017 pada 8:16 am

    ~
    Bismillah,

    Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.

    Sudah jelas, jangan mengajak kami berdebat.
    Kami mencintai Isa sebagai manusia biasa pula, sebagaimana Rosull kami mencintainya.
    Dan pedoman kami hanya Al-Qur’an dan As-Sunnah.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 September 2017 pada 12:04 pm

      ~
      Saudara Andy Prashetio,

      Terimakasih untuk komentarnya, tetapi sepertinya saudara tidak menjawab pertanyaan kami silahkan diperhatikan baik-baik artikel dan pertanyaan yang kami ajukan.

      Agama memang baik tetapi belum tentu agama dapat menyelamatkan. Kami harap saudara dapat menilai pengajaran Isa Al-Masih dan nabi Islam seperti yang sudah dijelaskan di artikel di atas. Pertanyaannya adalah apakah pedoman yang saudara ikuti akan membawa saudara pada keselamatan yang kekal? Bagaimana saudara?
      ~
      Purnama

  8. ApaAja mengatakan

    26 Agustus 2017 pada 3:05 am

    ~
    @Andy PraSHeTio 2017-07-24 15:42
    (Sekarang aku bertanya. sejak kapan Nabi Isa mengaku tuhan?)

    Respon:
    Yohanes 10:30
    Bahasa aslinya: (Aku dan Bapa adalah satu), lalu Anda bisa membaca ayat selanjutnya, ayat 31 dst, nanti Anda akan mengerti, kenapa Yesus selalu memberikan perumpamaan kepada orang-orang disekitarnya, ketika menjelaskan siapakah Beliau sesungguhnya.

    Berbeda dengan ayat ini, di ayat ini, Yesus berinteraksi dengan iblis ketika beliau dicobai, beliau jelas mengatakan siapa Dia sesungguh-Nya, Injil Matius 4:7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”

    Nah pertanyaan saya untuk Anda, sejak kapan, nabi anda mengaku nabi utusan Allah?

    Balas
    • staff mengatakan

      7 September 2017 pada 12:13 pm

      ~
      Saudara ApaAja,

      Terimakasih sudah menanggapi komentar saudara Andy. Tetapi saat ini kita tidak sedang membalas tentang Ketuhanan Isa Al-Masih, jika tidak keberatan silahkan sdr berdiskusi di link ini https://tinyurl.com/9xwrbqw.

      Kami berharap pertanyaan saudara dapat dijawab oleh sdr Andy. Nah pertanyaan saya untuk Anda, sejak kapan, nabi anda mengaku nabi utusan Allah? Berharap sdr Andy dapat menjelaskannya.
      ~
      Purnama

  9. # A N J U R A N # mengatakan

    24 September 2017 pada 2:48 pm

    *****
    Staf lDA,

    Untuk menjawab pertanyaan pertama Nabi Muhammad sebelum beliau wafat telah berwasiat kepada pengikutnya agar berpegang kepada Al-Quran dan hadist agar selamat di dunia maupun diakhirat nanti.

    Adapun pertanyaan kedua adalah merupakan suatu fitnah umat Kristen terhdap Nabi Muhammad Kebanyakan umat Kristen tidak mengerti maksudnya
    darimana asal mulanya kata-kata teror. Sehingga dengan seenaknya menuduh Muhammad menyebarkan agama dengan cara teror.

    Untuk jawaban ketiga saya tetap memilih Nabi Muhammad S A W.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Oktober 2017 pada 3:09 pm

      *****
      Saudara ANJURAN,

      Terimakasih sudah menjawab pertanyaan kami. Injinkan kami menanggapinya dengan pertanyaan. kiranya sdr dapat menjawabnya dengan jelas.

      1. Sdr mengatakan Al-Quran adalah warisan yang ditinggalkan oleh nabi saudara. Dapatkah saudara jelaskan di mana tertulis dalam Al-Quran dengan berpegang pada Al-Quran dan hadist sdr akan selamat di dunia maupun di akhirat?
      2. Kami kira pernyataan saudara keliru. Orang Kristen tidak diajarkan untuk fitnah, karena hal itu adalah dosa (Injil, surat Efesus 4:31). Lagi pula, pernyataan kami bersumber dari hadist bukan dari anggapan kami “Aku telah diberi kunci-kunci khotbah yang berpengaruh dan diberi kemenangan melalui teror” (Shahih Bukhari Vol. 9 Book 87, Number 127). Bahkan cara teror hingga saat ini terjadi. Tidak dapat dipungkiri.
      3. Adalah hak saudara untuk memilih yang terbaik untuk menjadikan teladan hidup saudara. Kiranya sdr dapat menimbang kembali. Isa Mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia bahkan Dia rela mati untuk menebus dosa sdr. Dan Isa memberikan kepastian untuk memperoleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Bukankah hal ini adalah warisan yang patut kita terima dan syukuri? Bagaimana sdr?
      ~
      Purnama

  10. Paulus Bertobat mengatakan

    12 Desember 2017 pada 5:15 am

    ~
    Di sini dengan jelas Situs IsadanIslam.com menyanjung dengan tinggi Isa As dalam menceritakan atau menjelaskan siapa sosok Isa As. Akan tetapi giliran menjelaskan Nabi Muhammad Saw tanpak dengan jelas mereka tidak mau mensejajarkan Nabi Muhammad dengan Nabi Isa. Agar Nabi Muhamamd seolah-olah tidak ada apa-apanya ketimbang Isa As. Padahal dalam Islam Allah tidak membeda-bedakan nabi dan Rasul dalam keutamaan kecuali untuk membuktikan kekuasaan Allah Swt.
    _____

    Matius 7:3. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

    Lukas 6:41. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Desember 2017 pada 10:27 am

      ~
      Saudara Paulus Bertobat,

      Memang kami menyampaikan sesuai dengan fakta yang Kitab Suci sampaikan. Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 menyampaikan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang hakikat-Nya adalah Allah. Dan lagi, tabiat Isa adalah ilahi itu sebabnya Dia suci. Bahkan Al-Quran mengakui hal ini (Qs 3:55, 19:19). Itu sebabnya Isa berbeda dengan nabi-nabi yang lain.

      Sedangkan Muhammad adalah manusia biasa dan berdosa (Qs 47:19). Dan keselamatannya sama sekali dalam keraguan (Qs 46:9). Lagi pula, ajarannya banyak yang bertentangan dengan ajaran Taurat dan Injil. Teladan yang terbaik diikuti adalah Isa Al-Masih. Kami berharap sdr dapat mengkaji hal ini secara mendalam.
      ~
      Purnama

  11. Ridho mengatakan

    17 Desember 2017 pada 3:34 pm

    ~
    Setiap nabi dan rasul adalah teladan khususnya bagi umat di zamannya, karena nabi terakhir adalah Nabi Muhammad saw, maka sebagai teladan adalah Nabi Muhammad saw hingga akhir zaman tanpa menafikkan keteladanan nabi/rasul lainnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Agustus 2018 pada 5:06 pm

      ~
      Sudara Ridho,

      Kami kira, bisa saja semua nabi dijadikan teladan. Tetapi, kita harus tahu teladan yang bagaimana yang harus kita ikuti. Mengapa? Karena tidak semua nabi konsisten mengajarkan ajaran Allah. Nah, artikel di atas dapat menjadi pertimbangan bagi saudara, apakah saudara akan mengikuti teladan Isa Al-Masih atau Nabi Islam. Kami harap sdr dapat jujur menilai hal itu. Bagaimana menurut saudara Ridho?
      ~
      Purnama

  12. Jesus Park mengatakan

    4 Agustus 2018 pada 5:35 pm

    ~
    Saudara Ridho,

    Teladan nabi sesuai jamannya. Teladan Isa adalah mengasihi sesama dan mengasihi musuh. Itu adalah teladan Isa yang diikuti oleh pengikut Isa. Hal ini layak dijadikan pedoman agar dunia damai sejahtera seperti ajaran doa Isa yaitu damai dunia seperti di surga.

    Muslim mengikuti teladan nabi pertama dan terakhir Islam yaitu Muhammad. Teladan Muhammad adalah membenci yang bukan Islam dan meneriaki mereka kafir. Menguasai dunia untuk mengislamkan dunia dengan kekerasan sekalipun demi ambisinya. Bagaimana jika diikuti? Terjadi teror diberbagai dunia dan dipersembahkan kepada Allah Al-Quran. Apakah ada ajaran damai sesungguhnya dalam ajaran Al-Quran? Hanya kebencian dan teror.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      20 Agustus 2018 pada 7:58 pm

      ~
      Saudara Park,

      Terimakasih. Tepat sekali yang sdr sampaikan bahwa mengikuti teladan Isa Al-Masih layak dijadikan pedoman bagi semua orang. Mengapa? Karena hal itu dapat memberikan dampak untuk manusia hidup dalam damai sejahtera.

      Mengenai fakta yang sdr sampaikan tentang menjadikan Nabi Islam sebagai teladan, kami harap hal itu dapat dipertimbangkan kembali dengan hati yang tulus oleh pengunjung yang ada dalam forum ini. Damai sejahtera tidak mungkin tercipta bila ajaran kebencian serta menyatakan kaum tertentu adalah kafir. Kami kira hal itu mustahil bila menjadikan ajaran nabi Islam sebagai teladan.
      ~
      Purnama

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Berapa Hal Yang Harus Mukmin Lakukan Untuk Menghapus Semua Dosa?
  • Alkohol, Babi, Gereja, Jilbab, Hollywood! Kekurangan Agama Kristen
  • Alasan Muslimin Dan Muslimah di Jazirah Arab Menjadi Ateis
  • Dapatkah Orang Beragama Merayakan Kelahiran Muhammad, Isa Al-Masih?
  • Ridho Allah Terletak Pada Ridho Orang Tua

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?
  • Jalan Allah Dalam Taurat, Injil, dan Al-Quran
  • Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal
  • Apakah Isa Al-Masih Melebihkan Nabi Islam

Artikel Yang Terhubung

Pemberi syafaat, Muhammad ataukah Isa Al-Masih?
Benarkah Ada Empat Injil?
Nabi Yang Tidak Layak Membuka Tali Kasut Isa Al-Masih
Ulama Islam: Isa Al-Masih Itu Juruselamat Dan Kalimatullah!
Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami