Seorang kenalan Muslimah menghadapi ujian hidup yang berat. Sebab ibunya dan anaknya yang remaja meninggal di waktu yang berdekatan. Kehilangan orang-orang yang kita kasihi adalah penderitaan yang sangat berat dan menyedihkan, bukan?
Apakah Anda sedang menghadapi ujian atau masalah hidup yang berat? Memang umat beragama pun tidak luput dari ujian dan masalah hidup. Masalah dan ujian hidup bisa bersifat rohani dan jasmani. Bagaimana cara menghadapi ujian hidup dengan respon yang benar?
Kita membutuhkan solusi atas ujian dan masalah hidup. Kalau tidak ada solusi, hidup kita susah, tanpa harapan. Bagaimana Allah memberikan solusi ketika kita menghadapi ujian dan masalah hidup? Jika Anda punya jawabnya jelaskan di sini!
Solusi Atas Ujian Hidup Menurut Islam
Salah satu ayat Al-Quran tentang ujian/beban hidup menyatakan, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya . . .” (Qs. 2:286). Situs Islam menjelaskan, “. . . tidak mungkin Allah membebani kita dengan ujian yang tidak kita sanggup (menanggungnya).”
Allah SWT berjanji tidak membebani ujian kaum Muslim melebihi kekuatan mereka. Namun, banyak para Muslim merasa bahwa ujian hidupnya itu terlalu berat. Mereka tidak sanggup menanggungnya sendiri. Mereka sangat membutuhkan pertolongan dari Allah untuk mengatasi ujian hidup yang berat itu.
Mengapa Allah SWT tidak menjanjikan pertolongan, tapi justru membiarkan umat-Nya menyelesaikan sendiri ujian hidup mereka? Bagaimana sikap/perasaan Anda akan janji Allah SWT itu? Berikan alasannya di sini!
Cara Menghadapi Ujian Hidup dan Solusi dari Allah
Jauh sebelum Islam, Allah berjanji memberikan solusi ketika seseorang menghadapi ujian/masalah hidup. “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (Injil, Surat 1 Korintus 10:13).
Cobaan yang kita alami ternyata tidak melebihi kekuatan. Karena itu, cara kita menghadapi ujian hidup harus bersikap sabar dan jangan takut. Allah berjanji memberikan jalan keluar setiap pencobaan dan ujian hidup yang sedang kita alami. Bukankah ini menghibur hati kita ketika menghadapi ujian hidup yang berat?
Masalah Terberat Manusia Dan Jalan Keluarnya
Melalui turun-Nya ke dunia, wafat-Nya dan kebangkitan-Nya, Isa Al-Masih telah mengalahkan kuasa Iblis, dosa dan maut/kematian kekal karena dosa. Maka umat-Nya terbebas dari penyesatan dan hukuman kekal dosa. Setiap orang yang beriman kepada Isa Al-Masih diberi kuasa untuk mengalahkan Iblis dan godaannya. Itulah kunci utama sebagai jalan keluar cara sukses pengikut Isa menghadapi ujian hidup yang terberat.
Maka Isa Al-Masih pasti memberikan solusi bagi masalah-masalah hidup lainnya, yang pastinya lebih ringan dari masalah di atas. Roh Kudus atau Roh Hikmat juga memberikan kuasa dan bijaksana dari Allah agar kita dapat mengatasi ujian/pencobaan hidup.
Maka berimanlah kepada Isa Al-Masih, Tuhan yang sanggup menyelesaikan masalah-masalah rohani yang sangat besar itu. Dia pasti memberikan solusi atau hikmat sehingga Anda mampu menyelesaikan masalah, ujian, dan pencobaan hidup Anda.
Maka Ia berkuasa menjamin keselamatan jiwa Anda. Berdoalah kepada Rabb/Tuhan Isa Al-Masih hari ini!
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jika Allah tidak akan menguji hamba-Nya melampui kekuatannya, apakah kita masih perlu minta tolong kepada-Nya? Jelaskan jawaban Anda!
- Renungkan dua ayat di atas, dan tuliskan perbedaannya!
- Mengapa Isa Al-Masih berkuasa memberikan jalan keluar atas semua pencobaan hidup kita, baik jasmani maupun rohani?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Solusi Allah Terbaik Tentang Cara Menghadapi Ujian Hidup” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Adakah Harapan Bagi Umat Beragama Di Tengah Musibah?
- Kaum Muslim Mengetahui Rahasia Tersembunyi Suara Yasin?
- Ar-Rahman Ar-Rahim Yang Memelihara Hidupmu Dunia-Akhirat
- Apakah Al-Quran Mengatakan Isa Al-Masih Tersalib?
- Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Solusi Allah Terbaik Tentang Cara Menghadapi Ujian Hidup”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Berdoa adalah alat komunikasi dengan Tuhan. Itu menjadi pelatih iman kita bukan hanya saat dalam dukacita, tetapi saat kita menerima berkat melimpah. Pendapat saya, perlu kita utarakan luapan hati kita walaupun Tuhan Maha Tahu.
Dalam iman saya, Firman Allah yang adalah Allah sendiri menjelma menjadi manusia. Dia turut merasakan kelemahan secara daging. Saya percaya, Pribadi Allah ini adalah yang berhak menjadi Hakim dan Penolong kita. Dia sangat mengerti keadaan manusia. Hakim yang adil. Penolong yang berkuasa karena Dia Allah Yang Esa.
~
Saudara Uu M,
Doa menjadi bagian terpenting dalam hidup orang beriman. Sebab dalam doa kita berkomunikasi dengan Allah. Dalam doa kita mencurahkan semua isi hati dan pergululan erta ungkapan syukur kita.
Kita bersyukur sebab Firman Allah telah menjadi manusia. Sehingga kita bisa mengenal Allah yang kita sembah, Allah yang sangat dekat, yang kita kenal, bukan Allah yang jauh. Dialah Yesus/Isa Al-Masih.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohane 1:1,14).
~
Noni
~
Saudaraku,
Jangan kebalik, Allah lah yang memberikan ujian dan solusi (satu paket ). (Apakah kamu mengira manusia hidup tidak diberikan ujian ketakutan, kelaparan. Dalam kesulitan ada kemudahan , hadapi dengan sabar dan sholat Qs ). Apakah ada kitab lain selengkap Al-Quran dan Al-Hadist sebagai petunjuk hidup yang benar.
7 lautan tinta ditambah sebanyak itu lagi, tidak akan cukup menuliskan kalam Allah. Apalah kita menulis satu buku saja tak mampu. Begitu sombong dan sok tahunya.
Wallahu A’lam
~
Saudara Joko,
Allah memberikan ujian bagi hidup manusia namun juga memberikan solusi. Saat manusia pertama jatuh dalam dosa Allah pun memberikan solusi yaitu Jalan Keselamatan sekalipun hukuman Allah akibat dosa tetap berlaku.
Karena itulah Isa Al-Masih berkata, ”Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…” (Injil Rasul Besar Yohane 14:6). Allah memberikan rahmat yang amat besar bagi manusia yaitu Jalan Keselamatan melalui Isa Al-Masih. Inilah solusi atas dosa manusia yang berakibat hukuman kekal di neraka.
~
Noni
~
Saudaraku,
Semua kekasih Allah, para Nabi dan Rosul adalah jalan kebenaran dan hidup. Semua umat masing-masing Nabi tentunya harus mengikuti ajarannya agar selamat dunia akherat. Itulah ajaran yang lurus.
Ajaran dan kata-kata Isa Al-Masih versi Johanes, Lukas, Markus dan Matius tidak sama kisah Isa Al-Masih di dalam Al-Quran. Untuk itu Muslim berlepas diri apa yang diajarkan Isa Al-Masih di luar Al-Quran dan silakan bagi yang mengimaninya.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko,
Jika semua nabi dan rasul dalam Islam adalah jalan kebenaran dan hidup, mengapa mereka tidak mengatakannya? Mengapa hanya Isa yang dengan tegas menyatakan, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup…”? Karena perkataan Isa ini adalah perkataan yang hanya layak dikatakan oleh Allah aja.
Sebab hanya Allah Sumber Kebenaran dan hanya Jalan Allah yang dapat menyelamatkan manusia. Para nabi hanya utusan Allah yang tidak memiliki kuasa sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup.
~
Noni
~
Kristen: Renungkan dua ayat di atas, dan tuliskan perbedaannya!
Jawaban: Kalian meminta membandingkan kedua ayat itu seolah – olah dalam Islam tidak ada janji jalan keluar atas cobaan yang berat yang dialami umat Islam. Padahal banyak ayat lain di dalam Al-Quran dimana Allah telah menjanjikan petunjuk/ jalan keluar dari setiap cobaan. Baca Ayat Surah At-Thagabun:11, Surah Al-Insyirah:5-6.
Jadi lebih banyak ayat yang menghibur untiuk bersabar menghadapi cobaan di Al-Quran daripada di dalam Bible. Jadi kami tidak butuh Bible untuk menghibur. Jika ada orang Islam yang merasa tidak ada solusi atas cobaannya itu karena dia kurang beriman dan kurang sabar. Kristen juga banyak yang putus asa atas masalah hidupnya
~
Saudara Abu Ramzi,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Tentu saja di dalam buku buku genre religius mempunyai motif tidak hanya pencerahan tetapi juga penyegaran. Mulai dari nasihat-nasihat bijak hingga petunjuk jalan hidup ketika melewati masa sulit. Tetapi baik kitab Islam dan kitab suci lainnya menempatkan manusia menolong dirinya sendiri berdasarkan ayat-ayat penghiburan. Tetapi tidak demikian di dalam Injil.
Sebaliknya Isa Al-Masih yang memberikan kelegaan. Dia berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28). Hingga saat ini, Isa Al-Masih mengundang setiap orang berbeban berat datang kepada-Nya. Apakah nabi Islam dapat melakukan hal itu?
~
Noni
~
Kristen: Tetapi baik kitab Islam dan kitab suci lainnya menempatkan manusia menolong dirinya.
Tanggapan: Sepertinya kalian terlalu malas membaca ayat Al-Quran yang sudah saya sebut sebelumnya. Baik saya kutip saja terjemahannya ya: “Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi Petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.(Qs At-Taghabun:11).
Jadi janji Allah kepada yang beriman apabila kami tertimpa musibah Allah Maha Mengetahui dan akan memberi Petunjuk (jalan keluar) dari cobaan. Cukup bagi kami pertolongan dari Allah.
~
Saudara Abu Ramzi,
Memang benar bahwa Allah memiliki kuasa untuk menolong manusia. Jika tidak demikian bukanlah Allah. Tetapi pertolongan seperti terjebak dari musibah hanyalah pertolongan yang berskala kecil. Seharusnya lebih dari itu, yaitu sebagaimana kebutuhan hakiki manusia itu sendiri yaitu pertolongan terhadap siksa neraka.
Bahwa umat Islam harus mengupayakan sendiri hal itu, tanpa pertolongan Allah. Sedangkan di dalam Injil, Allah memberikan pertolongan demikian melalui diri-Nya sendiri. Ada tertulis “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,” (Injil, Surat Efesus 2:8).
~
Noni