Ada 4 Kitab Suci yang wajib diimani seorang Muslim. Yaitu: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran. Walau tidak seluruhnya, tapi tidak sedikit ajaran dalam Al-Quran yang berbeda, bahkan cenderung bertentangan, dengan ajaran kitab-kitab sebelumnya.
Muslim percaya Al-Quran sempurna. Namun, sebagian non-Muslim sulit menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah.
Inilah 4 alasan non-Muslim mempertanyakan Al-Quran sebagai wahyu Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setujukah saudara bahwa empat alasan di atas cukup untuk meragukan kesempurnaan Al-Quran? Jelaskan alasannya!
- Mengapa dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih disebut sebagai petunjuk dan terang Allah?
- Al-Quran menyebut bahwa dalam Taurat dan Injil ada petunjuk dan cahaya dari Allah. Sudahkah Anda mempelajari Kitab Suci Injil, Taurat, dan Zabur? Jelaskan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Al-Quran Mendukung Kitab Sebelumnya Sebagai Firman Allah?
- Al-Quran: Mukmin Wajib Beriman Pada Kitab Allah, Taurat, Zabur, dan Injil
- Benarkah Ada Bukti Sejarah Pembukuan Al-Quran yang Terpelihara?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
****
Menjawab pertanyaan fokus:
1. Saya sangat tidak setuju, 4 hal yang disebutkan menjadi keraguan Al Qur’an tidak sempurna. Bahkan di dalam dalil yang kalian sebutkan terdapat bantahan bagi pendapat kalian. Walhamdulillah
2. Karena di dalam Islam, kami masih diajarkan untuk beriman kepada para nabi dan rasul terdahulu, bahkan ini menjadi salah satu rukun iman yang wajib diyakini setiap muslim. Akan tetapi setiap nabi dan rasul tersebut memiliki batasan wilayah dan masa dalam berdakwah.
****
Fian Mady Saputra,
Saya sangat berterima kasih karena Anda sudah menjawab beberapa pertanyaan yang terdapat dalam artikel. Saya mohon izin untuk menanggapi satu saja dari jawaban Anda, yaitu di poin 1.
Saya menghargai pendapat Anda bahwa Anda tidak setuju dengan empat keraguan terhadap Al-Quran. Walaupun Anda tidak memberikan penjelasan sebagai jawaban atas keraguan terhadap Al-Quran. Jelas, ini pun masih sebatas asumsi.
Infografik di atas telah menjelaskan bahwa Al-Quran memiliki ayat-ayat yang saling bertentangan. Tentu ini yang perlu dijelaskan, bukan? Hal ini berbeda dengan Alkitab yang memiliki konsistensi dengan berita keselamatan dalam Isa Al-Masih.
Pertanyaannya adalah apakah saudara ingin mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut dari kitab suci Injil?
~
Solihin
*****
1. Tidak setuju. Matahari berjalan di tempat edarnya, apex solar namanya. Ikuti perkembangan teknologi. Tidak ada ilmuwan bilag bumi bulat harusnya elips.
2. Dalam Islam Isa tetap diimani, tapi sebagai nabi, bukan Tuhan
3. Betul, cuma kitab tersebut sudah tidak orisinil. Beda Al-Quran yang tetap terjaga.
*****
Islam Cinta Isa as,
Saya berterima kasih untuk tiga jawaban yang diberikan oleh Anda. Saya mohon izin untuk menanggapi satu saja dari jawaban Anda, yaitu pada poin 1.
Mengacu pada pernyataan Anda pun, maka Al-Quran tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan. Sebab Al-Quran menyatakan bahwa bumi datar. Padahal menurut Anda bumi elips. Dengan demikian, Al-Quran tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan.
Hal ini berbeda dengan kitab Allah. Kitab Nabi Besar Yesaya 40:22 menyatakan, “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” Artinya kitab Allah tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Nah, maukah Anda mempelajari kitab Allah secara menyeluruh agar tahu kebenarannya?
~
Solihin
~
Dalam Alkitab bukankah bumi ada tiangnya? Matahari ada garis edarnya. Bukankah ada namanya galaksi? Bintang juga ada garis edar.
~
Edm,
Saya memahami pendapat Anda di atas. Alkitab memiliki kekayaan bahasa. Salah satunya disebut metafora. Frasa “tiang bumi” atau “tiang awan” atau “tiang langit” bukan berarti langit atau bumi atau awan memiliki tiang.
Hal ini berbeda dengan informasi yang diberikan oleh Al-Quran bahwa bumi itu datar. Jelas, ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan di mana bumi adalah bulat. Tentu informasi Al-Quran perlu ditinjau kembali, bukan?
Itu sebabnya, saya berpendapat bahwa firman Allah tidak akan bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi dalam ilmu pengetahuan. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang menyatakan bahwa bumi bulat?
~
Solihin
~
QS. Al-Kahf :48. Baca ayat selanjutanya. Peristiwa itu dinamakan yaumul ba’ats.
Yaumul ba’ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menuju ke padang mahsyar. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israil. Jadi, itu bukan bumi yang ada dunia.
~
Anti Pembodohan,
Mencermati teks Al-Quran tersebut, maka kami menemukan di ayat 50 dari Surah Al Kahfi perintah Allah kepada Iblis agar Iblis sujud kepada Adam. Bukankah seharusnya ciptaan sujud kepada Allah? Mengapa Allah memerintahkan Iblis untuk sujud kepada Adam?
Ini menimbulkan pertanyaan terhadap Al-Quran. Bukankah ini artinya Al-Quran bertentangan? Bukankah yang layak untuk disembah sujud adalah Allah?
Hal ini berbeda dengan Injil. Injil konsisten memberitakan yang layak disembah adalah Allah esa yang telah nuzul ke dunia, yaitu Isa Al-Masih.
~
Solihin