Ketika kami diskusi dengan teman-teman Muslim, terutama bila topik diskusi mengarah kepada inti ajaran Isa Al-Masih dan Muhammad, maka akan terjadi beda pendapat. Mengapa? Karena keduanya membawa ajaran yang bertolak-belakang.
Isa Al-Masih mengajarkan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri . . .” (Injil, Rasul Besar Markus 12:31). Dan Muhammad mengajarkan “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka” (Qs 9:73). Ayat ini adalah salah satu ayat Al-Quran yang memerintahkan jihad kepada umat Muslim. Setidaknya ada lebih dari seratus ayat dalam Al-Quran yang berbicara tentang peperangan di jalan Allah. Dan lagi, mati sebagai jihad adalah satu-satunya cara seorang Muslim bisa langsung masuk sorga.
Dari kedua ajaran ini, mana di antaranya yang membawa damai, apakah ajaran jihad Islam atau kasih Isa Al-Masih?
Muslim Indonesia, Muslim Yang Damai
Masyarakat Indonesia dikenal dengan budayanya yang ramah-tamah. Bicara tentang “masyarat” Indonesia, tentu di dalamnya termasuk umat Muslim. Bila umat Muslim di Indonesia mengklaim diri mereka sebagai umat Muslim yang ramah terhadap umat non-Muslim, kami setuju akan hal itu.
Secara global, di Indonesia kita dapat melihat bagaimana umat Muslim dan non-Muslim hidup rukun berdampingan. Hal ini dapat kita jadikan sebagai bukti, bahwa sebenarnya umat Muslim di Indonesia dapat berbaur dengan umat lain.
Apakah Islam Mengajarkan Damai?
Perbedaan pendapat yang sering kali terjadi antara umat Muslim dan non-Muslim dalam menyikapi ajaran Islam adalah sudut pandang yang berbeda. Ketika seorang Muslim mengatakan bahwa Islam adalah ajaran damai, mereka hanya melihat dari sisi Muslim di Indonesia. Bukan ajaran Islam secara keseluruhan.
Agama “Islam” didirikan oleh Nabi Muhammad. Awal Muhammad mendirikan agamanya ini sudah diawali dengan perang. Para pembela Muslim mengatakan bahwa Muhammad menyuruh para pengikutnya melakukan kekerasan hanya sebagai tindakan mempertahankan diri. Mereka mengacu kepada ayat Qs 2:178, 190-191.
Klaim semacam itu tidak seluruhnya benar. Banyak ayat dalam Al-Quran yang justru memberi mandat kepada umat Muslim untuk melakukan agresi terhadap orang-orang non-Muslim (yang disebut kafir). Misalnya Qs 2:193 “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) keta’atan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim”
Jihad Agama Islam
Bukti dari kekerasan agama Islam (ingat, bukan Islam Indonesia) adalah Jaringan Teroris Al Qaeda yang didirikan oleh Osama Bin Laden. Jaringan ini adalah suatu organisasi paramiliter fundamentalis Islam. Al Qaeda digolongkan sebagai organisasi teroris internasional oleh Amerika dan beberapa negara lainnya.
Salah satu perang “jalan Allah” yang dilakukan Osama adalah serangan teroris terhadap menara kembar World Trade Center di New York dan Pentagon, pada 11 September 2001 di AS yang menewaskan sedikitnya tiga ribu orang.
Jaringan Al Qaeda tidak hanya tersebar di negara Arab. Indonesia, negara mayoritas Muslim juga merupakan sarang dari anggota jaringan tersebut. Berbagai bom yang dilakukan oleh teroris di Indonesia, diyakini merupakan perpanjangan tangan dari Osama. Dalam melaksanakan tujuannya, jaringan ini merekrut anak-anak muda untuk dilatih menjadi jihad. Mereka tersebar di kota besar hingga ke berbagai daerah terpencil. Tujuan mereka adalah membuat Indonesia menjadi negara Islam. Bagi jaringan ini, orang-orang non-Muslim adalah kafir yang harus dibasmi dari muka bumi.
Apa yang dilakukan oleh para pembela Allah tersebut telah menjadikan citra umat Muslim di Indonesia, yang awalnya sebagai umat yang damai tercoreng. Hal ini diperparah beberapa insiden yang terjadi antara umat Muslim dan Kristen di Indonesia, yang memandang hina terhadap umat minoritas.
Mencermati ajaran Islam di atas maka perlu dipertimbangkan dengan baik, apakah jihad Islam atau kasih Isa Al-Masih yang sesungguhnya membawa damai. Anda dapat menilainya, bukan?
Isa Al-Masih: Ampuni dan Kasihi
Sebagaimana Islam adalah agama misi, demikian juga dengan agama Kristen dan agama-agama lain. Jelas setiap agama mempunyai misi bagaimana melebarkan sayap keagamaanya. Pertanyaannya: Haruskah dalam penyebaran tersebut dilakukan dengan cara kekerasan dan pertumpahan darah?
Isa Al-Masih, sebelum Dia naik ke sorga meninggalkan satu misi kepada pengikut-Nya. Agar mereka memberitakan Injil Keselamatan kepada seluruh dunia. Tapi Isa berpesan, “Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat” (Injil, Rasul Lukas 10:10-11).
Isa Al-Masih tidak memerintahkan pengikut-Nya untuk mengangkat pedang bagi mereka yang menolak ajaran-Nya. Cukup memberi peringatan kepada mereka bahwa hari kiamat sudah dekat dan mereka harus bertobat.
Tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia ini adalah melepaskan manusia dari bertindak keras. Sehingga saat di kayu salib, Dia tidak mencaci-maki musuh-Nya, yaitu mereka yang menyalibkan-Nya. Sebaliknya, kata-kata terakhir bertujuan membawa damai di bumi. Sebelum menghembuskan nafas terakhir-Nya, Ia berseru, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:24).
Beberapa Pertanyaan Untuk Komentar:
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana seharusnya umat Muslim di Indonesia bersikap terhadap umat non-Muslim?
2. Apakah yang melatar-belakangi agama Islam menjadi identik dengan perang dan kekerasan?
3. Sebagai Muslim, bagaimana Saudara menilai jihad yang dilakukan oleh para jihadis tersebut?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: .
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
[ Staf Isa dan Islam – Untuk mengetahui lebih lagi bagaimana ajaran Kasih Isa Al-Masih tersebut, saudara dapat membaca pada tautan ini.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .