Sungguh tragis! Warga Indonesia, seorang wanita Islam dipenggal di Mekkah, Arab Saudi. Negara yang menjadi kiblat agama Islam itu telah mengeksekusi nenek Ruyati, karena mengakui di pengadilan bahwa dia telah membunuh majikannya. Inilah eksekusi yang ke-28 di Arab Saudi di sepanjang tahun 2011.
Siapa Ruyati?
Ruyati adalah seorang janda berumur kira-kira 54 tahun. Pada September 2008 dia menjadi TKI di Arab Saudi untuk yang ketiga kalinya. Sepertinya Ruyati mendapat majikan yang mempunyai perangai kurang baik. Hal ini dibenarkan oleh pernyataan sebuah media cetak, yang menjelaskan mengapa Ruyati dijatuhi hukuman pancung.
Lebih lanjut media tersebut menulis, saat terakhir kali Ruyati menghubungi keluarganya di Bekasi, Ruyati mengeluh pada keluarganya. Sang majikan suka berlaku kasar padanya dan jarang memberi makan bahkan saat berbuka puasa. Majikannya juga tidak kunjung membayar gajinya selama tujuh bulan. Dan disinyalir, hal inilah yang menjadi alasan Ruyati untuk menghabisi nyawa majikannya.
Majikan yang Bertindak Keras Melawan Ajaran Nabinya
Bagaimana mungkin, seorang janda wanita Islam dipenggal di Mekah, perlakukan demikian menyedihkan. Bukankah salah satu ajaran Islam yang disampaikan oleh nabi umat Muslim adalah: “Orang yang menolong para janda dan fakir miskin sama seperti orang yang berjihad di jalan Allah, sama dengan orang yang bangun (bershalat) malam dan berpuasa di siang hari” (HR. Bukhari, Juz. X/No. 366.).
Bila melihat pernyataan di atas, seharusnya seorang Muslim wajib untuk melindungi seorang janda dan fakir miskin. Bukan melakukan kekerasan. Jelas tindakan yang diterima Ruyati, melanggar ajaran nabinya.
Umat Islam di Negara Kiblat Islam Menyiksa Orang Islam
Kasus kekerasan yang diterima Ruyati, bukanlah kasus pertama bagi TKI, khususnya yang bekerja di Arab Saudi. Sebut saja kasus Ernawati, seorang TKI yang berasal dari Kabupaten Kudus. Meninggal di Arab Saudi karena dianiaya oleh majikannya. Dan juga masih banyak kasus-kasus serupa lainnya.
Tindak kekerasan oleh majikan terhadap pekerjanya tidak hanya dialami oleh TKI di Arab Saudi. Perlakuan yang sama juga diterima oleh tidak sedikit TKI yang bekerja di Malaysia. Salah satunya adalah kasus mutilasi terhadap Suramlah Nidin. Seorang TKI yang bekerja di Selangor, Malaysia.
Bila merujuk pada beberapa kasus di atas, sungguh ironis sekali, seorang yang beragama Islam, mendapat kekerasan di negara yang menjadi kiblat dari agamanya. Sehingga tidaklah terlalu muluk, bila umat non-Islam semakin meyakini bahwa Islam adalah agama yang cinta kekerasan.
Hukuman Bagi Wanita Islam Dipenggal Di Mekkah Adalah Cara Ganas
Jelas semua orang setuju Ruyati dihukum. Tetapi haruskah dengan cara ganas dan primitif? Mengingat Ruyati seorang ibu tua dan janda. Dan apa yang dilakukan Ruyati terhadap majikannya, merupakan tindakan membela diri, dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh majikannya.
Tidakkah seharusnya hukum negara dan agama lebih memperhatikan hal perikemanusian. Sehingga seorang nenek janda yang melakukan kesalahan karena membela haknya, tidak dijatuhi hukuman secara ganas dan primitif.
Isa Al-Masih: Kasih! Bukan Kekerasan!
Hampir sebagian besar umat Muslim mengetahui, Kristen adalah ajaran yang penuh kasih! Agama Kristen tidak tunduk pada tindakan primitif. Tidak ada satu pun perintah dari Isa Al-Masih untuk melakukan kekerasan. Bahkan Injil tidak pernah mencatat bahwa Isa Al-Masih pernah melakukan peperangan sebagaimana halnya yang dilakukan oleh Muhammad.
Teladan nyata yang dilakukan oleh Isa Al-Masih, adalah ketika seorang murid-Nya mengkhianati Dia dengan menyerahkan-Nya ke tangan orang-orang Romawi untuk di salib. “. . . Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang” (Injil, Rasul Besar Matius 26:50-52).
Bahkan Isa Al-Masih tidak dendam pada orang yang telah menyalibkan-Nya. Sebaliknya, Dia mendoakan mereka: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
Keselamatan dan Pengampunan
Mengampuni seseorang yang telah berbuat salah, memang bukanlah hal yang mudah. Namun, bagi seseorang yang telah menerima kasih karunia keselamatan dari Isa Al-Masih, mengampuni adalah sesuatu hal yang mudah dan indah.
Andai saja semua majikan, baik di Arab Saudi maupun di Malaysia mengerti akan kasih Isa Al-Masih, tentu mereka tidak akan melakukan kekerasan pada pekerjanya.
[Staff Isa dan Islam – Bila Saudara ingin memiliki kasih karunia dan kemampuan untuk mengampuni, terimalah anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih. Juga tersedia artikel lain tentang kekerasan lainnya]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Merasa Hukum Syariah Islam Berat? Ikutilah Syariah Isa!
- Perdamaian Atau Hukum Syariah: Yang Mana Lebih Penting?
- Apakah Syariah Islam Pantas Diterapkan Di Semua Masyarakat?
- Mengapa Hukum Syariah Mendiskriminasikan Wanita Islam?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Wanita Islam Dipenggal Di Mekkah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
{jcomments on}
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .