Saya baru selesai membaca buku, “Steve Jobs” by Walter Isaacson. Banyak orang mengenal Steve Jobs sebagai pendiri perusahaan “Apple Computer”. Ia adalah pelopor karismatik revolusi komputer pribadi.
Oktober 2003, Jobs didiagnosa menderita kanker pankreas. Selama 9 bulan ia menolak pertolongan dokter. Akhirnya ia mengijinkan dokter merawatnya. Selama beberapa tahun, dokter menggunakan bermacam-macam obat dan pembedahan untuk memperpanjangkan hidupnya. Di bulan April, 2009 ia menjalani transplantasi hati.
Kankernya tidak dapat disembuhkan. Sesudah perjuangannya selama 8 tahun ia mencapai “akhir ajalnya” pada 5 Oktober, 2011. Usianya hanya 56 tahun.
Arti “Akhir Ajal”
“Akhir Ajal” bagi Steve Jobs sama dengan “akhir ajal” bagi kita. Jika seorang kriminal menantang saudara, “Saya akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu,” kira-kira apakah maksudnya? Dia akan membunuh saudara bukan? Kami menyamakan “akhir ajal” dengan kematian!
Al-Quran Setuju Isa Al-Masih Wafat “Menemui Akhir Ajal”
Menurut Al-Quran, inilah firman Allah pada Isa Al-Masih, “. . . Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu . . .” (Qs. 3:55).
Aneh bukan? Namun Injil mengiakan Qs 3:55. “[Mereka] menyalibkan dia . . . Yesus [Isa Al-Masih] berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-nya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35, 50).
Dari kedua ayat Injil dan Al-Quran di atas, maka dengan jelas bahwa Injil dan Al-Quran setuju Isa Al-Masih wafat. Bahkan ahli-ahli sejarah pun mengakui kematian Nabi Isa dengan cara disalib. Yang masih belum dimengerti adalah mengapa Ia disalib.
“Akhir Ajal” Isa Al-Masih Dinubuatkan Nabi Besar Yesaya
Nabi besar Yesaya menulis mengenai penyaliban-Nya ratusan tahun sebelum terjadi. Firman Allah melalui Nabi Yesaya, “. . . Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita . . . TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5-6).
Tujuan Kematian Nabi Isa Untuk Menyelamatkan Manusia Dari Dosa
Isa Al-Masih tersalib agar dapat menanggung dosa manusia. Bila kita percaya bahwa Ia tersalib bagi kita, maka kita akan dilepaskan dari hukuman dosa. Maka kita akan diselamatkan! Bacalah kesaksian seorang Indonesia yang mengalami keselamatan indah ini!
Seperti Steve Jobs, kita semua akan menghadapi “akhir ajal”. Apakah harapan kita? Jelas semua ingin “hidup sesudah mati”, namun semua ragu-ragu dan tidak pasti akan hidup sesudah kematian.
Kabar baik ialah jaminan hidup kekal dan keselamatan. Jaminan ini terdapat dalam Isa Al-Masih. Bersama ini kami ingin memperkenalkan saudara kepada satu doa keselamatan. Bila doa ini disampaikan dengan penuh kepercayaan, pada “akhir ajal” saudara, saudara akan pasti hidup selama-lamanya di sorga!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
- Akhir Dari Kehidupan Muslim Dan Kristen Setelah Kematian?
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Terbukti, Ilmu Forensik Membenarkan Fakta Kematian Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Fakta Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran dan Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Ahli-ahli sejarah mengaku bahwa Isa Al-Masih disalib. Yang masih belum dimengerti adalah mengapa Ia disalib.
Manakah yang lebih dipercaya pendapat ahli sejarahkah atau firman Tuhan? Ahli sejarah dapat memutar balikkan fakta akan tetapi Allah benar.
~
Saudara Dinda,
Kitab Suci menyatakan bahwa Isa Al-Masih mati di salib untuk menebus umat manusia. Kemudian dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
Kesaksian Kitab Suci tentang kematian Isa Al-Masih juga didukung oleh ahli sejarah. Sejarahwan Romawi, Tacitus, dalam tulisannya Annals (116 M), mencatat bahwa Isa Al-Masih menderita hukuman ekstrim pada pemerintahan Tiberius di tangan salah seorang Pontius Pilatus).
~
SL
*
Al-Quran dan “Akhir Ajal” Isa Al-Masih.
Menurut Al-Quran, inilah firman Allah pada Isa Al-Masih, “…Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu …” (Qs. 3:55).
Namun Injil mengiakan Qs 3:55, “[Mereka] menyalibkan dia . . . Yesus [Isa Al-Masih] berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:35,50).
Kepada para pembaca diharapkan agar berhati hati atas pengakuan Injil, Rasul Besar Matius 27:35,50 dimana Injil mengakui Isa Al-Masih disalib. Sedangkan Al-Quran dengan jelas menerangkan bahwa Isa Al-Masih tidak disalib melainkan Allah telah menyelamatkannya dan diganti dengan seseorang yang mirip Isa Al-Masih.
Waspadalah, pada umumnya situs ini memutar balikkan fakta.
~
Saudara Badri,
Al-Quran sendiri menyatakan bahwa ia merupakan kelanjutan dari Alkitab dan oleh karenanya ia tidak akan berkontradiksi dengan Alkitab.
“Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya” (Qs 2:136).
Ayat ini menyatakan bahwa Alkitab adalah wahyu yang diturunkan Allah lebih dahulu dibandingkan Al-Quran. Artinya wahyu yang lebih dahulu diturunkan itulah yang menjadi standar acuan wahyu-wahyu yang baru. Apalagi Muhammad dilahirkan lebih kurang 600 tahun setelah Isa Al-Masih.
Kalaupun kemudian muncul ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati disalib (Qs 4:157), pada hal Alkitab dengan tegas mengatakan Isa Al-Masih menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib ( Injil, Rasul Besar Matius 27:35,50).
Pertanyaanya siapakah yang menjungkir-balikkan fakta?
~
SL
*
Artinya jangan cuma setengah-setengah saja? Di situ disebutkan “dan mengangkat kamu kepadaKu.”
Yang dimaksud diangkat itu, Dia diangkat ke langit bukannya dibunuh.
~
Kami sependapat dengan saudara bahwa arti kata “diangkat” adalah naik ke sorga.
Kitab Suci menyatakan secara lengkap bahwa Isa Al-Masih harus mati, dikuburkan, dibangkitkan, menampakkan diri-Nya dan naik ke sorga.
Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Lukas 9:22).
“Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga” (Injil, Rasul Lukas 20:51).
Bahkan dalam Al-Quran ada sebuah do’a yang indah untuk kita dan orang lain yang diabadikan dalam Surat Maryam 19.
“Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia wafat dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
~
SL
*
Mari kita pelajari nubuat Yesus tentang wafat-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga.
Jika Yesus merencanakan untuk disalib itu bisa di terima , karena sangat mudah bagi siapa pun untuk merencanakan bahwa dirinya ingin disalib. Hanya dengan menyatakan diri adalah Tuhan sama halnya mengundang maut kematian yang sangat terkutuk yaitu kematian di kayu salib.
Menurut fakta sejarah jelas, bahwa Yesus disalib, wafat, dikuburkan dan bangkit pada hari ke tiga. Hal ini dibuktikan dengan adanya mitos kubur kosong. Dan juga kesaksian ratusan pengikut-Nya yang disiksa, dihina, dan dibunuh secara kejam. Mereka rela mati sebagai seorang martir.
~
Saudara Iswara,
Kami sangat menghargai komentar saudara, karena tanpa kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih sia-sialah iman umat Kristen.
“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus–padahal Ia tidak membangkitkan-Nya,…” (Injil, Surat 1 Korintus 15:14-15).
~
SL
*
Iman saya semakin dikuatkan dengan komentar-komentar yang ada.
Memang jelas Kristen tidak kafir seperti yang sudah jelas dinyatakan Al-Quran maupun Alkitab.
Kalau umat Muslim tidak mengakuinya, saya jadi ragu dengan saudara-saudaraku ini:
1. Apakah isi Al-Quran diputar balik? Kenapa di satu sisi bilang kafir, di ayat lain bilang tidak? Mungkin penulis Al-Quran bingung menuliskannya, mana yang benar.
2. Kalian percaya dengan kebenaran yang ada atau lebih percaya cerita orang/ didikan kepada anda sewaktu kecil yang melekat sampai sekarang?
Staf IDI: Tuhan memberkati!
~
Saudara Oliza,
Terimakasih untuk komentar yang sudah saudara berikan. Semoga dapat menjadi bahan perenungan bagi saudara kita umat Muslim.
~
SL
~
Ahli kitab mengambil ayat sepotong-sepotong. Mari kita buat seminar terbuka biar kalian paham bahwa yang tersalib bukan Isa tetapi Yudas Iskariot si pengkhianat itu!
~
Saudara Soni,
Umat Muslim selalu mengatakan bahwa Ahli kitab selalu mengambil ayat-ayat hadist atau Al-Quran sepotong-sepotong. Sebenarnya kalau mereka sungguh mencermati ayat-ayat dalam hadist dan Al-Quran tentunya, mereka tidak lagi mengeluarkan pertnyataan tersebut.
Misalnya sebuah hadist menuliskan, “Demi Dzat yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sungguh tiada lama lagi akan segera turun Ibnu Maryam yang akan menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta benda” (Hadist Bukhari 18.165/2070).
Sebagai hakim yang adil pada hari kiamat, tentunya Isa Al-Masih tidak lagi berusan hal dunaiwi bukan? Alangkah janggalnya isi ayat ini, Isa Al-Masih seorang yang terkemuka di dunia dan di sorga datang kembali untuk membunuh babi, bukan?
Tujuan diskusi dalam situs ini bukan memperdebatkan agama melainkan untuk mendiskusikan kebenaran Firman Allah. Kami tidak pernah memaksa umat beragama untuk menerima kebenaran-Nya. Oleh sebab itu belum perlu kalau sampai diadakan seminar terbuka.
~
Slamet
~
“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis” (Injil, Rasul Besar Matius 4:1).
Minta dijelaskan ayat ini, Yesus itu Tuhan tapi kenapa dicobai Iblis?
~
Saudara Qey,
Sebagai Tuhan, tentunya Isa Al-Masih mengetahui bahwa Dia pasti menang melawan godaan Iblis, bukan? Namun, semua hal ini dilakukan oleh Isa Al-Masih bukan untuk Diri-Nya sendiri, melainkan dilakukannya untuk kepentingan manusia, makhluk yang dikasihi-Nya.
Isa Al-Masih membiarkan Diri-Nya dicobai untuk menunjukkan strategi Iblis dalam menggoda manusia dan pada saat yang bersamaan, Isa Al-Masih menunjukkan jalan bagaimana untuk menghadapi godaan tersebut. Semua yang Isa Al-Masih lakukan merupakan suatu pelajaran bagi kita manusia, sehingga kita dapat mengikuti apa yang dilakukan-Nya.
Melalui pencobaan yang dialami Isa Al-Masih ini kita dapat mengetahui bahwa ada tiga kelemahan manusia, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Sebagaimana Isa Al-Masih dalam menghadapi pencobaan di padang gurun menggunakan Firman Allah, demikian dengan kita dalam menghadapi tiga godaan atas kelemahan juga harus menggunakan Firman Allah.
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya (Injil, Surat 1 Yohanes 2:16-17).
~
Slamet
~
Bukankah Allah itu esa? Kenapa anda menuhankan Isa-Al-Masah? Bukankah Dia itu manusia, ciptaan Allah?
Mengapa anda menuhankan ciptaan Allah yang esa? Meskipun Dia lahir tanpa hubungan suami istri Dia tetap manusia ciptaan Allah. Kenapa Adam AS tidak juga anda jadikan Tuhan karena dia juga tidak dilahirkan lewat persetubuhan?
~
Saudara Panji Hitam,
Umat Kristen tidak pernah mentahbiskan Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Justru Kitab Suci Allah menyatakan bahwa Dia adalah “Firman Allah yang telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14) .
Dan kedatangan-Nya ke dunia untuk mati disalib guna menyelamatkan manusia dari dosa. “Karena Anak Manusia juga datang…untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Walaupun Isa Al-Masih datang melalui perawan Maria, Dia bukan termasuk ciptaan Allah. Dia adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu.
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
~
Slamet
~
Nabi Isa AS tidak pernah disalib, dan Nabi Muhamad SAW hanya menyampaikan pesan Allah SWT melalui Al-Quran.
Satu hal yang saya ingin tanyakan, apakah anda bisa mendengar jeritan arwah dari makam umat manusia pemeluk agama non Muslim? Pastinya jika anda bisa mendengar mereka, meraka ingin sekali kembali ke dunia dengan memeluk Islam.
Subhanallah Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
~
Isa Al-Masih berkata terus terang kepada pengikut-pengikut-bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan mengalami banyak penderitaan dari pemimpin-pemimpin, imam-imam kepala dan guru-guru agama. Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan kembali.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
Kitab Suci Allah justru mencatat jeritan arwah orang yang menolak Isa Al-Masih semasa hidupnya. “Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini” (Injil, Rasul Lukas 16:24).
~
Slamet
~
Dalam Qs. An Nisa: 157-159, sangat jelas bahwa nabi Isa tidak meninggal di tiang salib. Bahkan yang membunuh saja tidak yakin, tapi anda sangat yakin. Jadi ajaran anda dari mana anda? Nabi Isa a.s (Yesus) masih hidup sampai sekarang, dan akan turun ke bumi di akhir zaman nanti.
~
Saudara Ars,
Al-Quran mengajarkan bahwa Isa Al-Masih tidak dibunuh, atau pun mati. Karena, Ia langsung diangkat ke surga. “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Qs 4:158).
Namun pengajaran ini bertentangan dengan fakta yang tertulis dalam Alkitab. “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Besar Matius 16:21).
Kini Isa Al-Masih berada di surga, Pada akhir zaman, Dia akan datang sebagai hakim yang adil, yang akan menghakimi setiap orang. “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Injil, Rasul Yohanes 5:28-29).
~
Slamet
~
[quote name=”ars”]~
Dalam Qs. An Nisa: 157-159, sangat jelas bahwa nabi Isa tidak meninggal di tiang salib. Bahkan yang membunuh saja tidak yakin, tapi anda sangat yakin. Jadi ajaran anda dari mana anda? Nabi Isa a.s (Yesus) masih hidup sampai sekarang, dan akan turun ke bumi di akhir zaman nanti.[/quote]
Jika Isa Al-Masih tidak meninggal di tiang salib, kenapa dibuat libur nasional memperingati kematian-Nya. Seharusnya yang benar adalah memperingati kematian orang lain yang mirip nabi Isa AS?
Demikian juga dengan hari kebangkitan Isa A.S. Kalau saja kebangkitan-Nya diakui berarti kematian Isa AS juga harus diakui, bukan?
~
Saudara Dael,
Kami sangat menghargai argumentasi saudara dalam menjelaskan fakta kematian Isa Al-Masih di kayu salib. Kiranya melalui penjelasan ini, saudara kita umat Muslim bersedia merenungkan fakta kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Kepada yang terhormat staf website ini,
Sungguh kita hidup di sebuah negara demokrasi yang menjunjung tinggi indahnya toleransi.
Atas dasar itu, hendaknya secara saya pribadi supaya anda tidak membuat rancu pemahaman Islam. Sebab anda tidak akan mengetahui Islam lebih dalam bila hanya mengartikan atau menafsirkan satu dua ayat Al-Quran dan Hadist.
Bila anda memang ingin memahami betul konteks
Al-Quran, silakan anda mendatangi ulama-ulama kami. Sebab agama kami bukan agama kekerasan, melainkan agama yang rahmatan lil alamin. Semoga Allah SWT memberi engkau semua hidayah kembali jalan-Nya.
~
Saudara Umat Muhammad SAW,
Kami senang apabila saudara memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel “Al-Quran Dan Injil Setuju – Isa Al-Masih Wafat.”
Kami hanya bermaksud meneguhkan pendapat Ahli-ahli sejarah yang mengakui fakta tentang Isa Al-Masih yang mati disalib. Dan juga menjelaskan kepada umat beragama yang tidak memahami, mengapa Isa harus disalib.
~
Slamet
~
Staf IDA Ysh,
Izin mengutip dari artikel anda “…Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita… TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Kitab, Nabi Besar Yesaya 53:5-6).
Kitab Nabi Yehezkiel 18:20, “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya…”
Saya sangat bingung dalam mempelajari ayat demi ayat dalam Injil, karena satu dengan yang lainnya saling bertentangan. Mohon penjelasannya.
~
Ayat-ayat di atas tidak saling bertentangan. Kitab Nabi Yehezkiel 18:20 menyatakan bahwa setiap orang bertanggungjawab untuk dosanya masing-masing serta hukuman akibat dosa. Orang lain tidak bisa bertanggung jawab untuk hal itu.
Namun demikian ada satu pengecualian bagi Isa Al-Masih. Karena Dia datang ke dunia untuk menyelasaikan masalah dosa manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Seharusnya setiap orang berdosa harus dihukum oleh AIlah, namun Allah telah menimpakan semua hukuman kepada Isa Al-Masih (Kitab, Nabi Besar Yesaya 53:5-6).
~
Slamet
~
Saat ini saya Muslim, yang menjadi pertanyaan saya adalah ayat Al-Quran berikut ini.
“Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia wafat dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
Kalaupun kemudian muncul ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati disalib (Qs 4:157).
Kenapa Tuhan itu berubah-ubah? Isa Al-Masih dari awal kelahirannya di sebutkan akan mati dan dibangkitkan. Tetapi ayat berikutnya menyebutkan Isa Al-Masih tidak mati, tetapi langsung terangkat ke sorga.
~
Saudara Yudha,
Marilah kita memperhatikan ke dua ayat Al-Quran ini
“Dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
“. . . Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku . . .” (Qs 3:55).
Kedua ayat di atas dengan jelas menggambarkan kronologis kehidupan Isa. Dimulai dari lahir, meninggal, dan bangkit hidup kembali.
Oleh sebab itu apabila ada ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati disalib (Qs 4:157) maka ayat ini membingungkan kita.
~
Slamet
~
[quote name=”yudha”]Saat ini saya Muslim, yang menjadi pertanyaan saya adalah ayat Al-Quran berikut ini.
“Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia wafat dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
Kalaupun kemudian muncul ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati disalib (Qs 4:157).
Kenapa Tuhan itu berubah-ubah? Isa Al-Masih dari awal kelahirannya di sebutkan akan mati dan dibangkitkan. Tetapi ayat berikutnya menyebutkan Isa Al-Masih tidak mati, tetapi langsung terangkat ke sorga.[/quote]
Apa ada yang bisa menyebutkan nas kapan tergenapinya matinya Isa Al-Masih?
~
Saudara Yudha,
Walaupun umat Muslim tidak percaya bahwa Isa Al-Masih mati, tetapi Al-Quran memberi kesaksian bahwa Dia benar mati: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Kitab Suci Injil, dengan jelas menuliskan bahwa Isa Al-Masih benar-benar mati di kayu salib, “Lalu Isa Al-Masih berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya”(Injil, Rasul Lukas 23:46).
Apabila Isa Al-Masih tidak mati, maka tidak ada penebusan jiwa dari dosa. Hanya dengan kematian-Nya di salib, dosa manusia dapat dibayar lunas.
~
Slamet
~
Saya sangat suka membaca artikel ini.
~
Saudara Cik Honey,
Kami berterimakasih atas kunjungan dan respon saudara terhadap website ini.
“Ia sendiri sudah menanggung dosa-dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
Slamet
~
Mereka telah mengambil rabi mereka dan rahib mereka (sebagai) Lords selain Allah dan Mesias, anak (dari) Maryam (Qs 9:30).
Orang Yahudi sudah mengambil! Kalau disalibkan orang Yahudi yang membunuh-Nya.
~
Saudara Ayes,
Walaupun orang Yahudi membenci Isa Al-Masih dan berniat untuk menyalibkan-Nya, namun orang Yahudi tidak pernah menyalibkan Isa Al-Masih. Karena penyaliban bukanlah hukum Yahudi melainkan hukum bangsa Romawi.
Kitab Suci Injil mencatat pengakuan para Prajurit Romawi yang menguatkan bahwa merekalah yang menyalibkan Isa Al-Masih. “Tetapi ketika para prajurit itu mendekati Isa dan melihat bahwa Ia sudah meninggal, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Meskipun begitu, salah seorang dari antara mereka menikam lambung Isa dengan tombaknya, dan seketika itu juga mengalirlah darah dan air” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:33-34).
~
Slamet
~
Jika Yesus mati berarti Yesus berbohong dan Alkitab salah. Simak perkataan Yesus pada Injil Rasul Besar Matius 12:40. “Sebab, seperti Yunus yang berada di dalam perut ikan selama tiga hari dan tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan berada selama tiga hari dan tiga malam dalam perut bumi.”
Jelas bukan? Yesus seperti Yunus. Yunus tidak mati dalam perut ikan malah berdoa kepada Allah. Demikian juga halnya dengan Yesus tidak mati dalam perut bumi. Kalau anda menganggap Yesus mati berarti sama halnya menganggap Yesus bohong dan Alkitab juga bohong.
~
Saudara Anton,
Keberadaan Yunus dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam merupakan gambaran terhadap Isa Al-Masih sebagai yang akan berada dalam “rahim bumi” selama tiga hari. Sebagai gambaran/typology tanda nabi Yunus tidak harus sama terjadi kepada Isa Al-Masih. Jika harus sama maka Isa Al-Masih seharusnya juga berada di kapal, kemudian dibuang ke laut, dimakan ikan besar, dan tinggal didalam perut ikan selama tiga hari tiga malam.
Dengan kata lain, Isa Al-Masih memakai peristiwa Yunus di dalam ikan itu untuk menggambarkan pengalaman kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya sendiri. Jelas kisah kematian Isa Al-Masih di kayu dan kebangkitan-Nya adalah fakta sejarah yang tidak bisa dihapus.
“Jadi, jika Al Masih tidak dibangkitkan, sia-sialah imanmu dan kamu masih tinggal di dalam dosa-dosamu. Tetapi sesungguhnya Al Masih memang telah dibangkitkan dari antara orang mati. Ia menjadi yang sulung dari antara mereka yang telah mati” (Injil, Surat 1 Korintus 15:17,20).
~
Slamet
~
Isa Al-Masih memang telah dibangkitkan dari antara orang mati. Teman sebelah ada yang menanyakan hal ini, siapa yang membangkitkan Isa Al-Masih?
~
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah! Yang mana dalam diri manusia Isa Al-Masih terdapat keilahian Allah. Sebab Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri yang menjelma menjadi manusia.
Bila Allah adalah Sumber Kehidupan, maka Isa Al-Masih juga merupakan Sumber Kehidupan. Sebab Allah dan Isa Al-Masih adalah satu sebagaimana yang diakui-Nya. “Aku [ Isa Al-Masih] dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
HaI inilah yang menyebabkan Isa Al-Masih memperkenalkan diri-Nya sebagai kebangkitan dan hidup. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Jelas karena Isa Al-Masih adalah Allah “sumber kehidupan dan kebangkitan” maka Dia tidak memerlukan kuasa dari siapappun untuk bangkit dari kematian.
~
Slamet
~
Anda telah menganalogikan Tuhan dengan kriminal. Tidak patut.
~
Saudara Iant,
Memang benar bahwa kematian kenataian Isa Al-Masih di kayu salib itu penuh dengan aib. Kematian seperti ini sebenarnya hanya diperuntukkan bagi seorang kriminal yang paling jahat.
Namun kematian Isa di kayu salib adalah kehendak Allah, dimana Isa Al-Masih menanggung kutukan dosa kita. “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” (Injil, Surat Galatia 3:13).
Di kayu salib Isa Al-Masih menerima kutukan Allah. Kutukan yang seharusnya ada pada kita ditimpakan kepada-Nya, dan kita ditebus dari kutukan oleh Dia.
~
Slamet