• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Alkitab
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Imran 3:55 > Siapa Nabi di Sorga, Siapa Nabi di Kuburan

Siapa Nabi di Sorga, Siapa Nabi di Kuburan

10 Maret 2014 oleh Web Administrator 109 Komentar

Al-Masjid-Al-NabawiDalam keluarga ucapan, “ Mana ibu?” atau “ Mana anak?” atau “Mana Bapak?” sering terdengar. Bagaimana kalau pertanyaan yang sama ditujukan kepada orang Islam maupun orang Kristen, “Mana Isa Al-Masih?” Mereka akan memberi jawaban yang sama, “Isa Al-Masih ada di sorga!”

Nabi Di Sorga, Al-Quran menyatakan – Isa Al-Masih Ada Di Sorga

Al-Quran mencatat, sesudah ajal-Nya, Dia diangkat ke sorga dan sekarang bersama-sama dengan Allah. “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku. . . ‘” (Qs 3:55).

Injil menambahkan, sesudah penyaliban-Nya, “. . . terangkatlah Ia . . . dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka [murid-Nya]” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).

Dari kedua ayat di atas jelas menyatakan Isa Al-Masih sekarang berada di sorga, bukan?

Sekarang Muhammad Di Sorga Atau Mati?

Hal ini sangat berbeda dengan nasib nabi umat Islam. Dia sendiri berkata, “Demi Allah, walaupun saya Rasul Allah, saya tidak tahu apa yang Allah akan berbuat dengan saya” (Hadits, 5:266).

Muhammad hanyalah manusia biasa yang menyatakan diri sebagai nabi. Sehingga, dia mendapat penghormatan dan penghargaan para pengikutnya. Sebagai seorang manusia biasa, setelah meninggal Muhammad tidak bangkit ke sorga.

Bahkan kuburan nabi umat Islam hingga hari ini terdapat di Al-Masjid al-Nabawi, kota Madinah, tanah Arab. Umat Muslim rela mengeluarkan biaya besar untuk melihat makam Muhammad. Mereka lebih mencintai yang mati daripada yang hidup. Mengapa demikian?

Mata Hati Manusia Dibutakan Oleh Dosa

Mata yang buta tidak dapat melihat sesuatu. Itu adalah hal yang wajar. Namun bagaimana jika mata hati kita buta? Iblis berusaha menutup dan membutakan mata hati seseorang, agar cahaya dari Allah tidak dapat masuk untuk meneranginya.

Kuburan itu dapat dilihat. Namun, Isa Al-Masih tidak berada dalam kuburan. Ia bangkit dari antara orang mati. “. . . Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga . . .” (Injil, Surat 1 Korintus 15:4).

Siapakah nabi di sorga? Jawabannya hanya Isa Al-Masih. Dia dari sorga datang ke dunia dan kembali ke sorga! Sungguh membingungkan, mengapa nabi seperti Isa Al-Masih, yang sudah berada di sorga, tidak lebih dihargai dan dipuji oleh orang Mukmin. Dan sungguh tidak masuk akal, mengapa Injil-Nya tidak dipelajari secara mendalam. Isa Al-Masih di sorga, bukan? Tidak di kuburan!

Kedatangan Isa Al-Masih Menerangi Hati Manusia

Allah dengan penuh kasih menyediakan Jalan Keselamatan bagi kita. Isa Al-Masih mati di kayu salib namun pada hari ketiga bangkit dari kematian. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).

Terimalah Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi Saudara.


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa para Mukmin lebih berfokus pada nabi yang dimakamkan daripada nabi di sorga?
  2. Al-Quran menjelaskan kebangkitan Isa Al-Masih. Mengapa umat Muslim tidak mempercayainya?
  3. Isa Al-Masih datang membawa sinar di hati yang gelap. Apa langkah-langkah Saudara untuk menerima Isa Al-Masih masuk di hati Saudara?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Siapa Nabi di Sorga, Siapa Nabi di Kuburan?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Imran 3:55 Ditag dengan:Jalan ke Surga

Reader Interactions

Comments

  1. Krishna mengatakan

    23 Januari 2018 pada 11:13 pm

    ~
    Salam,

    Wahai saudaraku, kami mengimani kemuliaan para nabi, termasuk Isa. Namun tidak menjadikan Isa sebagai Tuhan. Kami wajib mengimaninya. Yang memgangkat Muhammad sebagai nabi adalah Allah SWT. Seperti pada Al Kitab dari nabi-nabi sebelumnya termasuk dalam Injil.

    Wahai saudaraku. Jangan menuhankan nabi. Karena semua nabi adalah manusia. Kita harus mengimani para nabi. Tapi bukan menuhankannya. Apakah kalian tahu agama yang dianut Yesus atau Isa Al-Masih adalah Islam? Tauhid. Menyembah kepada Allah. Terimakasih.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      12 Februari 2018 pada 5:03 pm

      ~
      Saudara Krishna,

      Kami berterimakasih untuk imbauan saudara. Imbauan saudara sangat baik untuk tidak menuhankan nabi. Kami setuju dengan itu. Sebab nabi adalah manusia. Tetapi Isa Al-Masih berbeda. Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Memerhatikan hal ini, maka hanya Isa Al-Masih yang layak untuk dimuliakan dan diikuti, bukan nabi manapun juga.

      Karena itu, adalah janggal bila Isa Al-Masih beragama Islam. Mengapa? Islam baru muncul enam abad setelah Isa Al-Masih naik ke sorga. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih beragama Islam? Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  2. Jesus Park mengatakan

    18 Juli 2018 pada 1:36 pm

    ~
    Jaka,

    Bukankah Muhammad itu (tidak bisa membaca), apa yang ia lakukan untuk orang lain? Bukankah ia lakukan hanya untuk dirinya sendiri dan pengikutnya. Menuju terang yang bagaimana? Pada waktu ia dikubur terjadinya perebutan kekuasaan dan hingga sekarang banyak teror atas nama allah Al-Quran. Bukankah pengajaran Isa ditentang oleh Muhammad? Menurut Alkitab, siapa yang menentang Isa, ia adalah iblis.

    Krishna,
    Mengimani Isa tetapi mengikuti ajaran Muhammad, bukankan ini sebagai penyangkalan halus. Ajaran yang bertentangan, tidak mungkin dapat mengikuti keduanya. Isa beragama Islam? Bisa tunjukan buktinya, karena kebanyakan Muslim sering claim yang aneh-aneh tetapi tidak bisa membuktikan.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      18 Juli 2018 pada 8:15 pm

      ~
      Saudara park,

      Memang sulit dipahami, kaum Muslim selalu mengklaim mengimani Isa Al-Masih tetapi tidak melalukan ajaran Isa Al-Masih. Dan, ajaran nabi Islam bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Jadi, sulit bila dikatakan mengimani keduanya. Alasan artikel di atas cukup jelas, menjujung Isa Al-Masih karena Dia berasal dari sorga, Dia adalah Allah yang telah nuzul menjadi manusia. Itu sebabnya Isa berbeda dengan nabi-nabi yang lain. Terimakasih untuk komentarnya saudara Park.
      ~
      Purnama

  3. Raditya mengatakan

    22 Februari 2019 pada 4:20 am

    ~
    Cukup banyak ayat dalam Al-Quran yang menyatakan setiap yang bernyawa pasti akan mati. Salah satu nya (Qs Ali `Imran: 185). Islam mengetahui dan meyakini bahwa Nabi Isa belum wafat, tapi dia pasti wafat setelah turun bumi kedua kalinya Nya. Qs:4:159 mungkin di dalam Injil tidak disebutkan, tetapi di dalam Al-Quran disebutkan. Jika Nabi Isa tidak wafat berarti firman Allah. QS:Ali-Imran:185 tidaklah benar, maksudnya apa yang telah ditentukan Allah pasti terjadi. Jadi artinya bukanlah Tuhan, jika mengalami kematian.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      22 Februari 2019 pada 6:12 am

      ~
      Saudara Raditya,

      Memang kami juga memercayai kalau bagi Allah itu tidak ada yang mustahil. “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”(Injil, Rasul Lukas 1:37).
      Namun ada hal aneh berkaitan dengan pernyataan saudara bahwa sampai saat ini Isa Al-Masih belum wafat tapi setelah datang kembali Dia akan wafat.

      Saudara Raditya, pernahkan saudara memikirkan ayat di atas? Kalau Isa Al-Masih datang kembali tentunya Dia usia-Nya lebih dari 2000 tahun, bukan? Pada hal Kitab Suci Allah mengatakan usia manusia setelah air bah (zaman Nabi Nuh) paling banyak sekitar 120 tahun.
      “Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja” (Taurat, Kitab Kejadian 6:3).

      Bagaimana menurut saudara? Firman Allah tentunya tidak akan bertentangan, bukan?
      ~
      Slamet

  4. Raditya mengatakan

    23 Februari 2019 pada 7:37 am

    ~
    Anda yakin terhadap Injil, Rasul Lukas 1:37. Tetapi Anda merasa aneh dengan pernyataan saya bahwa Nabi Isa akan turun ke bumi kedua kalinya dan dia akan wafat di bumi (QS:4:159). Bukankah di kitab Injil disebutkan juga bahwa Nabi Isa akan turun ke bumi kedua kalinya (Kisah Rasul 1:10-11). Apakah anda tidak meyakini kitab Injil? Apakah anda merasa kitab Injil isinya mulai bertentangan 1 sama lainnya. Saya harap Anda menjadikan itu PR.

    Allah mengatakan bukan Nabi Isa yang di salib (QS:4:157), berarti dia hidup dan belum mengalami kematian. Dan dia turun ke bumi dengan segala urusannya, dan akhirnya harus wafat untuk memenuhi firman Allah (Qs Ali `Imran: 185). Tahukah anda tujuan Nabi Isa turun ke bumi kedua kalinya?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Februari 2019 pada 4:14 pm

      ~
      Saudara Raditya,

      Memang benar Isa Al-Masih akan datang kedua kalinya, untuk menghakimi semua manusia. Ini faktanya karena tertulis dalam Injil. Kaum Muslim pun berpendapat demikian. Nah, pertanyaannya jika Isa Al-Masih hanya manusia biasa dan tidak wafat, mengapa usianya sudah lebih dari 2000 tahun setelah itu baru diwafatkan? Apakah pendapat sdr yang berdasarkan Al-Quran masuk akal? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  5. Jesus Park mengatakan

    28 Februari 2019 pada 9:50 pm

    ~
    Raditya,

    Tidak diberitahu, orang sebelum Al-Quran juga percaya yang bernyawa pasti mati. Dan uniknya saudara percaya Isa hidup hingga sekarang. Dan jika mendengar kata Isa, Ia pernah berkata “sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Yohanes 8:58).

    Berapakah kira-kira umur Isa hingga sekarang? Isa lebih abadi dibanding allah saudara, karena allah saudara mulai mengeluarkan wahyu sekitar abad 5-6.
    Nabi dalam Taurat mengenal hanya mengenal Yahweh “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada Messias selain dari pada-Ku” (Taurat Nabi, Kitab Yesaya 43:11). Jadi saudara tidak dapat klaim allah saudara adalah Yahweh karena dia tidak dapat menjadi Messias, tetapi Isa sebagai Messias itu.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      3 Maret 2019 pada 8:43 am

      ~
      Saudara Park,

      Memang nabi Islam menolak terhadap fakta bahwa Isa Al-Masih yang telah mati disalib, dikuburkan, bangkit pada hari yang ketiga dan kini berada di sorga.

      Namun penolak ini tidak dapat membatalkan anugerah keselamatan dari Allah melalui pengorbanan Isa Al-Masih bagi manusia berdosa. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
      ~
      Slamet

  6. Raditya mengatakan

    1 Maret 2019 pada 4:59 am

    ~
    Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka(QS:4:159). Maksud ayat tsb Nabi Isa turun ke bumi kedua kalinya, mempertanyakan apa yang diajarkan ahli kitab Taurat dan Injil sekaligus memberi keputusan mana ajaran yang benar. Bukankah di kitab Anda ada 2 perintah,
    1. Bertuhankan kepada Allah.
    2. Bertuhan kepada Yesus.
    Bukan menghakimi seluruh manusia, Islam umat Nabi Muhammad saw dan kitabnya Al-Quran. Jadi Nabi Isa mempertanyakan siapa yang mengimani/mengajarkan Taurat dan Injil. Bukankah Anda mengetahui kitab yang di bawa Nabi Isa (Yesus).

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      4 Maret 2019 pada 5:06 pm

      ~
      Saudara Raditya,

      Qs 4:159: “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka” Di sini tidak menyebutkan kematian Isa, konteksnya adalah ahli kitab. Pertanyaannya, mengapa Isa harus menjadi saksi terhadap mereka? Bukankah seharusnya Allah, mengapa Isa?

      Apa yang saudara sampaikan adalah asumsi, bukan fakta. Sesungguhnya Isa adalah hakim yang adil bagi manusia. Silakan sdr membacanya dalam artikel ini https://tinyurl.com/yd8zy76z.

      Oh ya, mari kembali pada fokus diskusi artikel di atas. Isa Al-Masih tetap hidup, tidak takluk pada maut sehingga Dia sudah ada di surga. Berbeda dengan nabi Islam yang saat ini masih ada di kuburan. Pertanyaannya, mengapa para Mukmin lebih berfokus pada nabi yang dimakamkan daripada nabi di sorga? Bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  7. Raditya mengatakan

    6 Maret 2019 pada 4:30 am

    ~
    Coba anda baca pelan-pelan QS:4:159, dan gunakan akal pikiran untuk maksud ayat tersebut, karena anda tidak akan mengerti dengan Al-Quran kalau tidak pakai akal (QS 2:269).
    Sesungguhnya Isa adalah hakim yang adil bagi manusia, manusia yang mana….

    Jika anda maksudkan seluruh manusia pada umumnya termasuk Islam. Sesungguhnya Islam itu umat Nabi Muhammad dan kitabnya Al-Quran. Dan mengapa harus Isa bukan Allah,karena Nabi Isa itu kitabnya Injil. Bukankah anda mengimani Injil, berarti Dia akan menghakimi anda.

    Mungkin anda akan berkata, bukankah di dalam Al-Quran di suruh untuk mengimani Taurat dan Injil. Memang benar tapi yang mana. Dan yang mana itu sudah dimasukkan Allah di dalam Al-Quran. Jadi kami tiddk perlu lagi buka Taurat dan Injil.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      14 Maret 2019 pada 4:55 am

      ~
      Saudara Raditya,

      Isa Al-Masih yang adalah Allah yang telah menjadi manusia akan menghakimi semua orang, termasuk nabi saudara. “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:22).

      Isa Al-Masih akan menghakimi tanpa pandang bulu. Penghakiman-Nya akan berlaku secara adil. “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).
      ~
      Slamet

  8. Raditya mengatakan

    14 Maret 2019 pada 6:01 am

    ~
    Tidak ada seorang Nabi menghakimi Nabi yang lain. Saya garis bawahi “melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”. Saya ingin bertanya kepada Anda siapa “Dia” siapa “Aku” pada ayat tsb. Jika Allah dan Yesus adalah 1, seharusnya ayat tsb tidak ada kata “Dia” tetapi hanya “Aku”. Bagaimana menurut anda?

    Satu kali lagi saya katakan kepada anda. Nabi Isa itu kitabnya Injil, bagaimana dia akan menghakimi Nabi dan umat yang kitabnya Alquran?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Maret 2019 pada 3:18 pm

      ~
      Saudara Raditya,

      Kami kira benar yang sdr sampaikan bahwa tidak ada nabi menghakimi nabi yang lain. Isa Al-Masih adalah Allah sendiri yang datang sebagai manusia, Dia dikenal sebagai hamba juga rasul serta nabi ketika ada di dunia. Namun, hakikat Isa adalah Allah, itu sebabnya hanya Isa yang akan menghakimi semua orang, termasuk para nabi. Nabi islam pun pernah berkata, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil.” (HSM 127, HSB 1090). Bahkan dia mengajak kaum Mukmin untuk, “datangilah Isa, hamba Allah dan rasul-Nya, kalimah-Nya dan ruh-Nya” (HR.bukhari No : 6861). Kami berdoa agar sdr dapat datang kepada Isa.

      Oh ya, ayat yang membingungkan sdr sebenarnya bukan berbicara bahwa Isa hakikatnya berbeda dengan yang mengutus-Nya, melainkan batas dan hak-Nya dalam rinkarnasi-Nya sebagai manusia. Namun, kapasitas Isa masih tetap sama dengan Allah, Dia Adil dan mempunyai Hak untuk Menghakimi. Mengapa? Karena Isa adalah Allah.
      ~
      Purnama

  9. Jesus Park mengatakan

    17 Maret 2019 pada 4:49 pm

    ~
    Raditya,

    Mengapa Isa menghancurkan dajjal? Karena dajjal adalah ketidakadilan dan Isa adalah keadilan. Itulah sebabnya Isa disebut sebagai hakim yang adil. Sebagai hakim yang adil (HR. Bukhari, 2222) tentu saja akan menghakim semua orang termasuk Islam karena menurut Islam hanya Allah hakim yang adil (QS 95:8). Jadi sangat sulit menerima kenyataan bahwa Isa dan Allah adalah satu karena bergelar hakim yang adil. Karena Isa hakim yang adil maka sekarang Ia masih di surga. Berbeda dengan nabi Islam membawa wahyu allah Quran tetapi masih di kuburan. Dan uniknya Muslim masih mengikuti nabi yang di kuburan bukan Isa yang di surga? Mengapa?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      19 Maret 2019 pada 3:23 pm

      ~
      Saudara Park,

      Terima kasih, komentar sdr cukup menarik. Kami berharap dapat memberikan pertimbangan kepada sdr Raditya. Secara logika, yang hiduplah yang mempunyai hak untuk menghakimi, bukan yang mati.

      “Sama seperti Engkau (Bapa) telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2).
      ~
      Purnama

  10. Raditya mengatakan

    20 Maret 2019 pada 4:42 am

    ~
    Nabi Isa akan menjadi Hakim yang adil. Saya bertanya kepada anda, apa yang belum adil, siapa yang diadilinya? Biar saya bukakan pikiran anda.
    1. Nabi Isa kitabnya Injil.
    Dia menghakimi orang-orang yang mengajari/mengamalkan dari kitab yang di bawanya.
    di Injil ada Markus 12:29, saya bertanya kepada anda adakah ayat di situ mengatakan Allah dan Nabi Isa adalah satu/Nabi Isa adalah jelmaan Allah? Tidak,di situ hanya menyuruh bertuhankan kepada Allah.
    Lalu muncullah ayat di Injil bahwa Nabi Isa itu Tuhan atau anak Tuhan. Bukankah ini suatu yang bertentangan dari ayat di atas.
    Jadi, Nabi Isa akan mengadili orang yang mengamalkan Injilnya.bukankah Injil terus mengalami revisi, apakah anda merasa Allah yang merivisinya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 Maret 2019 pada 6:11 am

      ~
      Saudara Raditya,

      Jelas di dalam Kitab Suci Injil tertulis Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

      Oleh karena itu ketika menjadi manusia tidaklah salah kalau Dia mengaku sebagai utusan Allah. “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).

      Namun dalam kapasitas-Nya sebagai Sang Pencipta, Isa Al-Masih akan menghakimi setiap orang di segala zaman. “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Injil, Rasul besar Yohanes 5:28-29).
      ~
      Slamet

  11. Raditya mengatakan

    21 Maret 2019 pada 7:41 pm

    ~
    Nabi Isa akan menjadi Hakim yang adil. Saya bertanya kepada anda, apa yang belum adil, siapa yang diadili-Nya? Biar saya bukakan pikiran anda.
    1. Nabi Isa kitabnya Injil.
    Dia menghakimi orang-orang yang mengajari/mengamalkan dari kitab yang di bawanya di Injil ada . Markus 12:29, saya bertanya kepada anda adakah ayat disitu mengatakan Allah dan Nabi Isa adalah satu/Nabi Isa adalah jelmaan Allah. Tidak, di situ hanya menyuruh ber-Tuhankan kepada Allah.

    Lalu muncullah ayat di Injil bahwa Nabi Isa itu Tuhan atau anak Tuhan. Bukankah ini suatu yang bertentangan dari ayat di atas. Jadi, Nabi Isa akan mengadili orang yang mengamalkan Injilnya. Bukankah Injil terus mengalami revisi, apakah anda merasa Allah yang merivisinya.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      28 Maret 2019 pada 6:48 am

      ~
      Saudara Raditya,

      Jelas Isa Al-Masih menyatakan bahwa Dia akan menghakimi semua manusia. “…Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).

      Isa Al-Masih sebagai utusan Allah sangat tepat bila, Dia mengatakan, “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Injil, Rasul Markus 12:29).

      Namun untuk menyatakan keilahian-Nya, tidak salah jika Isa Al-Masih, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).

      Jelas Kitab Suci Allah tidak mungkin direvisi dan akan direvisi, bukan?
      ~
      Slamet

  12. Raditya mengatakan

    25 Maret 2019 pada 4:51 pm

    ~
    Terserah apa yang anda comment, satu lagi saya katakan tidak akan mungkin Nabi Isa akan menghakimi umat Nabi Muhammad yang kitabnya Al-Quran. Nabi Isa akan menghakimi anda.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      26 Maret 2019 pada 5:34 am

      ~
      Saudara Raditya,

      Kami mengatakan sebuah kebenaran yang pasti akan terjadi meskipun ditolak oleh banyak orang.
      Memang kedatangan Isa Al Masih pertama kali ke dunia ini untuk membuat jalan bagi umat Allah agar mereka dapat mengenal Allah. Dan Isa Al-Masih juga ingin membawa masuk setiap orang ke dalam kerajaan-Nya.

      Sekarang setiap orang yang telah mengenal Allah sedang menantikan Isa Al-Masih akan datang kembali sebagai Sang Hakim yang adil yang akan mengukuhkan Kerajaan Allah dan menghakimi semua umat manusia. “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil…” (Hadits Shahih Muslim 127).
      ~
      Slamet

  13. Jesus Park mengatakan

    28 Maret 2019 pada 7:39 pm

    ~
    Raditya,
    Hanya Tuhan hakim adil dan gelar ini sesuai dengan Isa. Dan hakim adil adalah wewenang Tuhan dan tidak berlaku pada ciptaan, jadi Isa dan Bapa adalah satu, adalah benar (bukan Isa dan allah Al-Quran satu).

    Itu sebabnya Isa memanggil-Nya Bapa, hubungan kesatuan dari Tuhan. Bagaimana hubungan allah Quran dengan manusia? Budak allah Al-Quran, bukan? Siapa yang suka merevisi kitabnya? Tentu allah Al-Quran (QS 2:106), bukan?
    Terserah? Isa di surga, nabi saudara setuju dan nabi saudara dikuburan, allah saudara setuju? Apakah saudara tidak percaya dengan Al-Quran? Semua yang saudara katakan, terjadi pada Al-Quran saudara sendiri? Termasuk revisi Al-Quran. Apakah saudara ingin menolak Al-Quran?

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      29 Maret 2019 pada 8:38 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang saatnya akan tiba bahwa penghakiman atas seluruh manusia telah diserahkan Allah kepada Isa Al-Masih. “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 13:41).

      Saat itulah semua manusia akan terkejut dan sangat menyesal karena mereka akan melihat Isa Al-Masih duduk di takhta penghakiman, karena selama hidup di dunia mereka menolak, membenci, menghujat dan tidak percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
      ~
      Slamet

  14. Yuri mengatakan

    17 Agustus 2020 pada 7:25 am

    ~
    Isa Al-Masih dalam Al-Quran akan menjadi hakim. Bicara dalam skup Al-Quran berarti Isa menghakimi Muslim. Kalau Isa menghakimi Muslim maka Isa melebihi hanya sebatas nabi. Isa nuzul dari kalimatulah berarti dia sehakekat Allah. itulah sebabnya maka Isa di cari-cari orang Yahudi mau dibunuh karena Dia mengakui diri-Nya setara dengan Allah. Tubuhnya manusia tapi rohnya ilahi, dua kodrat.

    Banyak ayat menyiratkan bahwa Allah berpribadi 3, sebagai Bapa, Firman dan Roh. Allah tidak dapat berdiri tanpa Firman-Nya dan Allah tidak dapat tidak terbatas tanpa Roh-Nya. Firman dan Roh tidak sendirian tapi satu dalam Bapa menjadi Tritunggal. Bagaimanakah hal itu bisa terjadi? Hanya Allah yang maha kuasa di luar batas pemikiran manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Al-Quran mengatakan

      25 Agustus 2020 pada 4:57 pm

      ~
      Saudara Yuri,

      Terimakasih atas komentarnya. Kekuasaan Allah tidaklah terbatas. Sekalipun Dia menjadi sama dengan manusia sebab kemanusiaan Isa Al-Masih tidak dimiliki oleh siapapun dalam dunia ini. Kita bersyukur bahwa Allah di dalam Isa Al-Masih telah menjadi sama dengan manusia sehingga kita dapat mengenal dan menerima kasih-Nya yang besar.
      ~

      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keutamaan Hidayah dan Rahmat yang Membahagiakan Kita!
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Allah Memberikan Solusi Atas Ujian Hidup Anda
  • Apakah Benar Al-Quran Menyatakan Semua Mukmin Berdosa?
  • Mengapa Muslim Memuliakan Maryam, Ibu Isa Al-Masih?
  • Cara Terbaik Muslim Muhasabah Diri di Awal Tahun
  • Adakah Muslim dan Nasrani Setuju Isa Al-Masih Sumber Hayat?

Artikel Yang Terhubung

  • Pandangan Kristen Dan Islam Tentang Sorga Dan Neraka

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami