Kepercayaan Muslim dan Nasrani setuju untuk hanya menyembah Allah saja. Tidak ada sesembahan lain selain Allah.
Namun, banyak umat Muslim salah sangka dengan hal ini. Banyak yang menyangka umat Nasrani menyembah nabi Allah.
Inilah yang menjadi dasar percakapan kedua sahabat. Haris, seorang Muslim yang taat, bertanya kepada Ranu, pengikut Isa Al-Masih.
Apakah benar umat Nasrani setuju dengan pernyataan: “Jangan menyembah nabi Allah?” Jika demikian, bagaimana dengan cara umat Nasrani memandang pribadi Isa Al-Masih?
Mari kita ikuti percakapan kedua sahabat ini. Anda akan mengerti bahwa memang benar hanya Allah yang layak disembah. Dan Allah mau menerima ibadah umat-Nya.
Jangan Menyembah Nabi! Termasuk Muhammad
Haris menyatakan bahwa tidak boleh menyembah siapapun selain Allah. Hanya Dia yang layak disembah.
Bahkan sebagai Mukmin, ada peringatan untuk tidak menyembah Muhammad. Karena walau bagaimanapun, ia tetap manusia biasa (Qs 3:144).
Muhammad sendiri melarang penyembahan kepada dirinya. “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala yang disembah” (Hadits Malik No. 376).
Sehubungan dengan hal ini Haris mempertanyakan pandangan umat Nasrani. Bukankah ada larangan jangan menyembah Nabi Allah? Namun, mengapa umat Nasrani menyembah Isa Al-Masih?
Ada Hadits yang menyatakan hal ini. “Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku seperti orang-orang Nasrani yang berlebihan memuji Isa bin Maryam . . .” (Hadits Ad Darimi No. 2665).
Ranu mengerti pertanyaan temannya. Karena itu ia menjelaskan kepercayaan umat Nasrani.
Umat Nasrani Setuju untuk Jangan Menyembah Nabi Allah
Ranu menjelaskan kepercayaan Nasrani hanya menyembah satu Allah saja. “. . . Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Besar Matius 4:10).
Tidak ada manusia maupun malaikat yang bisa menerima penyembahan. Orang Yahudi mengerti dan memegang teguh hal ini. Contohnya:
- Rasul Petrus menolak penyembahan (Injil, Kisah Para Rasul 10:25-26).
- Malaikat menolak untuk disembah (Injil, Wahyu 22:8-9).
Karena itu sebenarnya dalam hal ini umat Muslim dan Nasrani memang sepaham. Untuk jangan menyembah nabi Allah.
“Jika demikian, bagaimana dengan Isa Al-Masih? Apakah istimewa-Nya sehingga Ia berbeda?” Haris langsung menyela penjelasan Ranu.
Isa Al-Masih Pribadi Istimewa dalam Al-Quran Dan Injil
Ranu menyatakan Isa adalah pribadi yang berbeda. Al-Quran sendiri mencatat berbagai keistimewaan Isa.
Beberapa contohnya adalah:
- Isa perwujudan Kalimatullah (Qs 21:91) dan Ruh Allah (Qs 4:171).
- Isa membawa kebenaran, sehingga semua ahli kitab perlu mengimaninya (Qs 4:159).
- Isa penuh mukjizat, bahkan sanggup menghidupkan orang mati (Qs 3:49).
- Isa mengetahui kiamat (Qs 43:61) dan akan menjadi Hakim Adil (Sahih Muslim 220).
Memang Umat Nasrani melihat Isa sebagai perwujudan Kalimatullah (Firman Allah). Ia menjadi jalan Allah menyatakan kebenaran kepada manusia.
Karena itu pribadi Isa berbeda dari manusia lainnya. Hal ini juga terlihat dari ada banyak kali Isa bisa menerima penyembahan manusia. Beberapa contohnya:
- Para raja menyembah Isa saat Ia masih bayi.
“Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu . . . lalu sujud menyembah Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 2:11). - Para murid menyembah Isa.
“. . . Yesus [Isa Al-Masih] berjumpa dengan mereka. . . . Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 28:9). - Orang yang disembuhkan menyembah Isa.
“Katanya: Aku percaya, Tuhan! Lalu ia sujud menyembah-Nya [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 9:38).
Semua hal ini membuktikan keistimewaan Isa. Ia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Sehingga layak menerima penyembahan umat-Nya.
Respon para raja, para murid, dan orang yang mengalami mukjizat, meneguhkan hal ini. Mereka menyadari keistimewaan Isa lebih dari sekadar nabi lainnya. Karena tidak ada nabi lain yang disembah pengikutnya.
Haris bertanya: “Apakah ada dalil ayat yang meneguhkan hal ini? Apakah Isa sendiri pernah menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan?”
Ranu menjawab: “Tentu saja ada. Isa dengan jelas menyatakannya.”
“Kamu menyebut Aku [Isa Al-Masih] Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Karena itulah umat Nasrani menyembah Isa. Tanpa ada keraguan menyalahi peraturan untuk jangan menyembah nabi Allah. Karena mereka yakin Injil Allah menekankan bahwa Isa bukan sekadar nabi!!!
Mengimani Isa yang Melebihi Nabi Biasa
Haris sangat terkesan dengan penjelasan Ranu. Sekarang ia lebih memahami kepercayaan temannya. Ia mengerti pandangan umat Nasrani, mengapa mereka menyembah Isa Al-Masih.
Memang selama ini Haris terkesan dengan ajaran kasih dari Isa. Namun, ia takut salah untuk menyembah nabi.
Sekarang Haris melihat gambaran Isa yang lebih dari nabi biasa. Ia adalah Allah (Kalimatulah) dalam wujud manusia.
Ranu melanjutkan penjelasannya. Ia menyatakan bahwa memang Isa adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.
“Anak Allah [Isa Al-Masih] itu menyinarkan kemuliaan Allah, dan segala sifat serta perbuatan-Nya menunjukkan bahwa Ia adalah Allah. Ia mengatur alam semesta dengan kuasa firman-Nya. Dialah yang telah mati untuk menyucikan kita serta menghapuskan segala dosa kita, lalu duduk dalam kemuliaan tertinggi di sebelah kanan Allah Yang Mahabesar di surga” (Injil, Ibrani 1:3 FAYH)
Isa Bukan Nabi Saja! Ia Juga Tuhan dan Juruselamat Dunia
Jika manusia mau mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan menerima keselamatan akhirat. Allah akan menerima ibadah mereka. Ada juga jaminan pengampunan dosa. Sehingga bisa masuk surga.
Karena itu Ranu mengajukan pertanyaan kepada Haris. Pertanyaan sama yang bisa diajukan untuk para pembaca sekarang ini.
“Setelah mengetahui semua hal ini, maukah Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa?”
Isa memang adalah perwujudan Kalimatullah. Ia bukan sekadar manusia dan nabi biasa.
Melalui Isa Anda akan mendapat keselamatan di akhirat. Allah akan menerima ibadah Anda! Mari mengimani-Nya sekarang!
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini:
- Kalau Anda siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dan menjadi pengikut-Nya silakan klik disini.
- Kalau Anda ingin menyelidiki konsep-konsep dalam artikel ini dengan lebih mendalam Anda bisa mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Al-Quran dan Injil Setuju Bahwa Nabi Isa di Surga
- Nabi Isa Tersirat Dalam Surah Al-Fatihah Ayat 2 dan 4
- Jangan Bersholawat untuk Nabi Isa Saat Membaca Sholawat Nabi!
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai jangan menyembah nabi Allah manapun termasuk Muhammad?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pribadi Isa Al-Masih yang istimewa dalam Al-Quran dan Injil?
- Menurut Saudara, mengapa Isa dapat menerima penyembahan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .