Apakah Anda sering bersholawat karena mencari ampunan dari Allah? “Sholawat Nabi” adalah hal yang penting bagi Mukmin.
Umat Islam bersholawat untuk nabinya dan bahkan juga Isa Al-Masih. “Ya Allah, bershalawatlah, bersalamlah dan berkahilah junjungan kami Nabi Agung Muhammad, Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan para nabi dan rasul lainnya. Semoga shalawat dan salam Allah dikucurkan atas mereka semuanya” (Sholawat Ulul Azmi).
Namun menariknya orang Nasrani tidak pernah bersholawat untuk Nabi Isa. Mengapa? Karena tidak ada ajaran sholawat nabi Isa dalam agama Kristen/Nasrani. Shalawat nabi untuk Isa Al-Masih tidak pernah diajarkan Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya! Bila ada yang melakukannya, akan dianggap kurang memahami Kitab Allah.
Mungkin Anda bertanya, mengapa tidak perlu?
Berikut adalah beberapa penjelasan dari dalil agama Islam dan Nasrani. Setiap penjelasan akan menolong Anda mengerti mengapa Isa Al-Masih tidak memerlukan sholawat. Mari kita simak penjelasannya!
Dalil dari Islam dan Nasrani: Tidak Perlu Sholawat Untuk Nabi Isa
Kita akan membahas dalil mengenai sholawat nabi untuk Isa Al-Masih. Ada beberapa kesamaan ajaran, baik dari Islam maupun Nasrani, yaitu:
1. Isa adalah Kalimatullah
“Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat [yang datang] daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45 serupa dengan Injil, Yohanes 1:1).
Isa adalah Firman Allah (Kalimatullah). Dialah pernyataan dari Allah yang kekal.
Karena itu untuk apa sholawat bagi-Nya? Sebaliknya kita yang membutuhkan kebenaran dari Kalimatullah.
2. Sholawat Nabi Isa, Tidak Perlu! Karena Isa Penuh Dengan Roh Allah
“Isa itu sesungguhnya ruh Allah dan firman Allah”
(HR. Anas ibnu Malik hal. 72 serupa dengan Injil, Lukas 4:1).
Islam dan Nasrani sepakat bahwa Isa penuh dengan Ruh Allah sendiri. Bagaimana mungkin perlu bersholawat untuk nabi yang penuh dengan Roh Allah? Apakah Roh Allah kurang sempurna?
3. Isa adalah suci, tidak berdosa
“[Isa Al-Masih] seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19 serupa dengan Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Selanjutnya jelas Anda bisa melihat kualitas Isa Al-Masih. Ia Ruh Allah dan Kalimatullah. Karena itu pastilah Isa adalah pribadi yang suci. Maka Ia tidak memerlukan sholawat manusia!
4. Isa sedang berada di surga
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan . . . mengangkat kamu kepada-Ku, . . . hingga hari kiamat”
(Qs 3:55 serupa dengan Injil, Kitab Para Rasul 1:9). Isa sekarang berada di surga. Kubur-Nya kosong! Berbeda dari nabi agama lain!
Hal ini menegaskan mengapa Ia tidak membutuhkan sholawat kita. Bukankah aneh bersholawat untuk Isa yang sudah berada di surga?
5. Isa akan datang dari surga sebagai hakim adil
“Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil. . . “ (Shahih Muslim 127 serupa dengan Injil, Surat 2 Korintus 5:10).
Selanjutnya dalil dari ayat poin empat jelas bahwa Isa di surga hingga hari kiamat. Karena itu Dialah yang nanti akan turun dari surga sebagai hakim adil. Hal ini diteguhkan dalam Hadits dan Injil.
Pada Isa ada penentuan benar salah. Karena Dialah Hakim Adil, Hakim atas manusia di dunia! Manusia yang justru membutuhkan kemurahan-Nya bukan?
6. Isa telah penuh dengan rahmat Allah
“[Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami” (Qs 19:21 serupa dengan Injil, Yohanes 1:14).
Isa justru telah penuh dengan Rahmat Allah. Ia tidak memerlukan tambahan Rahmat. Isa adalah Pernyataan Rahmat Allah bagi manusia.
Semua dalil ini memberi pernyataan jelas. Mengenai sholawat nabi, untuk Isa tidaklah perlu. Ia penuh dengan Ruh dan Kalimatullah. Ia suci dan penuh rahmat. Ia sudah berada di surga. Bahkan akan datang dari surga sebagai Hakim bagi manusia.
Semua ini menyatakan bahwa kitalah yang memerlukan rahmat-Nya. Karena itu para pengikut Isa dan semua manusia perlu bersholawat kepada-Nya bukan sholawat untuk-Nya.
Sholawat Nabi Isa Maksudnya Dia adalah Rahmat Allah Yang Dibutuhkan Manusia
Sekarang, apakah Anda sudah dapat melihat bahwa Isa sangat berbeda dari semua nabi lain, bahkan melebihi semuanya? Inilah alasan mengapa umat Nasrani, sesuai dengan isi Injil, mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat Dunia.
Kita semua percaya bahwa manusia penuh kelemahan. Anda tentu perlu rahmat Allah untuk bebas dari hukuman dosa, bukan? Karena Itu Isa menjadi ‘Jalan’ agar kita dapat menerima rahmat Ilahi. Bahkan Ia bersholawat untuk kita.
Kitab Allah jelas menyatakan:
“. . . jikalau saudara jatuh ke dalam dosa, ada yang akan membela [bersholawat] saudara di hadapan Bapa [Allah]. Nama-Nya ialah Yesus Kristus [Isa Al-Masih] . . . Dialah yang menanggung hukuman Allah karena dosa kita, dan membawa kita kepada persekutuan dengan Allah” (Injil, 1 Yohanes 2:1-2 FAYH).
Isa Al-Masih bersholawat artinya Ia menjadi jalan manusia berdosa kepada Allah. Menjadi solusi bagi keselamatan manusia. Isa mampu melakukan ini karena Ia sendiri sebenarnya adalah Allah yang penuh rahmat.
“Anak Allah [Isa Al-Masih] itu menyinarkan kemuliaan Allah, dan segala sifat serta perbuatan-Nya menunjukkan bahwa Ia adalah Allah. . . . Dialah yang telah mati untuk menyucikan kita serta menghapuskan segala dosa kita, lalu duduk dalam kemuliaan tertinggi . . .” (Injil, Ibrani 1:3 FAYH).
Mari percaya kepada Isa Al-Masih! Dengan berdoa kepada Dia, dengan mengimani Dia kita akan mendapatkan rahmat Allah yaitu keselamatan kita.
[Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara apakah pentingnya melakukan sholawat nabi?
- Bagaimana pendapat saudara mengenai Isa Al-Masih yang adalah Kalimatullah dan penuh Ruh Allah?
- Bagaimana pendapat saudara mengenai keunggulan Isa Al-Masih sebagai pernyataan rahmat Allah dan akan menjadi hakim yang adil?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel “Jangan Bersholawat untuk Nabi Isa Saat Membaca Sholawat Nabi!” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Selidikilah Sholawat Nabi Muhammad Dan Isa Al-Masih
- Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen
- Doa – Meminta Pertolongan Allah Sebelum Sholat
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718.
~
Semua pernyataan penulis jelas salah. Nabi Isa Al-Masih suci dan semua nabi suci. Nabi Isa Al-Masih juru selamat dan semua nabi juru selamat. Nabi Isa Al-Masih bukan di surga tapi di langit. Nabi Isa Al-Masih hakim yang adil di akhir zaman sebelum kiamat, bukan menghakimi manusia di hari kiamat.
~
Saudara Tamrin,
Terimakasih atas penjelasannya. Memang benar, untuk apa pun yang ada dalam dunia ini dapat kita asumsikan. Karena itulah kita memerlukan bukti-bukti yang factual. Mengenai Isa Al-Masih ada banyak bukti factual bahwa Dia berbeda dengan nabi maupun rasul.
Misalnya bahwa di dalam Qs 3:45 hanyalah Isa Al-Masih sebagai yang terkemuka di dunia dan akhirat. Tidak disebutkan bahwa nabi-nabi terkemuka di dunia dan akhirat. Jika Dia adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat, artinya Dialah di sorga dan Dialah yang menghakimi manusia. Jika bukan Sang Terkemuka di dunia dan akhirat, lalu siapa lagi yang bisa? Tidak ada.
Menurut saudara, siapakah yang terkemuka di dunia dan akhirat? Jika berkenan silakan hubungi SMS/WA 0812-8100-0718 kita dapat berdiskusi bersama.
~
Noni
~
Ayat yang dikutip hanya sebagian kecil tapi menjadi pembenaran umum. Nabi Isa Al-Masih yang dilahirkan dari Ibu Mariam, diberi karunia menjadi terkemuka dunia akhirat. Artinya ada Dzat yang lebih luar biasa ke-Maha Kuasaan-Nya sebagai subyek pemberi karunia kepada Isa Al-Masih putera Mariam yang menjadi obyek penerima karunia.
Jika Isa Al-Masih disebut sebagai Tuhan alangkah lemahnya Tuhan anda karena masih butuh dilahirkan dari rahim manusia yaitu Ibu Mariam, yang butuh disusui , dijaga dan dirawat ibu-Nya untuk tumbuh besar. Lebih hebat nabi Adam yang tanpa bapak Ibu.
~
Saudara Joely,
Baik juga tanggapan saudara. Kami memaklumi ada bagian yang belum saudara ketahui mengenai Isa Al-Masih. Jadi, Isa Al-Masih dan Adam tentu saja hebat Isa Al-Masih sebab Isa Al-Masih yang menjadikan dunia. Namun dari sisi kemanusiaan pun Isa Al-Masih jauh lebih hebat, sebab Adam berdosa tetapi Isa Al-Masih suci tidak ada dosa sebagaimana Allah yang Maha Suci.
Ada tertulis: “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Isa Al-Masih) dan tanpa Dia (Isa Al-Masih) tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
Demikian pula kalau dikatakan ada subjek dan objek dalam kedudukan Isa Al-Masih sebagai yang terkemuka di dunia dan akhirat. Artinya saudara percaya bahwa Isa Al-Masih melebihi nabi Islam dimata Allah, sebab bukan nabi Islam melainkan Isa Al-Masih yang berkedudukan setinggi itu. Kalau Sang Subjek menetapkan seperti itu berarti Isa Al-Masih benarlah sebagai kebenaran, lalu mengapa saudara tidak mempercayai-Nya?
~
Noni
~
Apakah anda percaya dengan agama Yahudi yang memegang Injil Perjanjian Lama
hanya kaum Yahudi saja? Semua nabi itu benar dimasanya dan untuk kaumnya saja. Nabi Isa Al-Masih untuk kaum bani Israel. Tetapi lebih dari itu ada satu nabi terakhir untuk orang seluruh dunia.
~
Saudara Made,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Kami memahami maksud saudara. Tetapi coba pikirkan apakah benar seorang utusan Allah hanya benar di masanya? Kalau seperti itu maka konsekuensinya bahwa Allah yang mengutus tidak dapat dikatakan sebagai Allah yang Maha.
Kalau Allah itu Maha, maka agenda-Nya tidak terputus-putus oleh zaman. Sedangkan Allah yang Maha itu memiliki agenda dari kekekalan hingga kekekalan. Para nabi seluruhnya menubuatkan tentang Isa Al-Masih, termasuk nabi Islam juga mengatakan bahwa Isa Al-Masih akan datang di hari kiamat. Bahkan di dalam kitab suci Islam dikatakan Isa Al-Masih itu terkemuka di dunia dan di akhirat (Qs 3:45).
Hal itu menjelaskan bahwa Isa Al-Masih melintasi waktu dari kekekalan hingga kekekalan. Sangat disayangkan jika saudara melihat Isa Al-Masih sesederhana batasan zaman.
~
Noni
~
Bawa-bawa Al-Quran untuk menggoyahkan iman orang Islam ya. Padahal sudah dituliskan dalam Al-Quran bahwa Isa putra Maryam itu hanyalah seorang hamba Allah dan terkutuklah yang menyebut dia anak Allah. Dia Al-Quran juga disebutkan bahwa Alkitab (injil) itu sudah diubah-ubah jadi tidak murni lagi. Jadi ngapain yang sudah tidak murni dijadikan referensi. Wassalam
~
Saudara Khair,
Tidak ada maksud kami untuk menggoyahkan iman umat Islam. Jika memang umat Muslim sudah memiliki keyakinan yang teguh dalam Islam, tentu tidak perlu takut untuk membuka diri mempelajari hal yang di luar apa yang diyakini selama ini.
Jika memang Isa adalah nabi seperti yang selama ini diyakini artinya umat Muslim berpegang pada hal yang benar. Namun bagaimana jika fakta yang sebenarnya menyatakan bahwa Isa bukan hanya sekedar nabi atau utusan Allah? Karena itulah kita perlu mengkajinya lagi dan melihat pada Kitab terfahulu yang telah ada ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran.
~
Noni
~
Lakumdin nukum waliyadin
~
Saudara Irmayadi,
Terimakasih untuk responnya. Bagaimana tanggapan saudara mengenai isi artikel diatas? Kami percaya pasti ada pelajaran menarik yang dapat kita pelajari dari isi artikel tersebut. Silakan utarakan pendapat atau pengalaman saudara, dan tidak usah ragu.
~
Noni
~
Hanya orang bodoh yang berkata seperti itu, karena hakikatnya ia tak mengetahui apa-apa.
~
Saudara Islam,
Benar sekali bahwa orang bodoh adalah orang yang tak tahu apa-apa tapi ia merasa dirinya benar. Umat Muslim sudah biasa membacakan shalawat untuk para nabi yang dimuliakan umat Muslim. Namun umat Muslim perlu melihat fakta kebenaran yang ada mengenai siapa Isa Al-Masih.
Isa bukan nabi atau manusia biasa. Isa adalah Kalimatullah/Firman Allah yang menjadi manusia. Isa dan Allah satu adanya. Karena itulah Isa tidak perlu dibacakan shalawat karena Isa adalah Sang Juru Penyelamat.
~
Noni
~
Lucu juga, seorang Tuhan diangkat ke surga oleh Tuhan. Apakah logika saudara ada? Lalu saat disalib mohon pertolongan Tuhan. Aneh ya.
~
Saudara Rahmad,
Memang untuk memahami tentang Allah, logika manusia tidak dapat melampauinya. Sebab manusia dan logikanya penuh keterbatasan. Sedangkan Allah Maha Tak Terbatas. Dalam kemahakuasaanNya Allah dalam tahtanya di surga berkenan datang ke dunia menjadi manusia. Tapi Ia tetaplah Allah yang Maha Hadir, yang dapat berada di mana-mana dalam waktu bersamaan.
Tubuh jasmani Isa Al-Masih adalah tubuh manusia yang fana, sehingga dapat mengalami kematian. Namun dalam diri Isa terdapat Roh Allah yang Mahakuasa. Karena itulah Isa disebut Kalimatullah/Firman Allah yang menjadi manusia.
~
Noni
~
Sholawat itu sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad. Yaitu sholawat ibrahimiyah. Tidak disebutkan nama Nabi Isa Jika berkehendak dia hanya berucap “kun (jadilah )” maka semua akan terjadi sesuai kehendak Nya,
Jika anda mempunyai gelas kecil dan mengisinya dengan air ygan penuh, apakah berarti isi gelas itu mewakili jumlah semua air galon anda.
Semua di dunia milik Allah termasuk Nabi Muhammad dan Nabi Isa.
~
Saudara Koko,
Benar sekali bahwa semua yang ada di dunia ini, bahkan jidup dan nafas kita pun milik Allah Sang Pencipta. Tiada yang sebanding dengan Allah. Namun Isa adalah Kalimatullah/ Firman Allah. Isa adalah Kalimatullah yang menjadi manusia. Karena itulah mIsa dan Allah satu adanya.. Oleh sebab itu Isa tidak memerlukan sholawat dari umat manusia. Isa adalah Juru Penyelamat.
Sudahkan saudara mengenal Isa Al-Masih sesungguhnya?
~
Noni
~
Hayo kalau gak jeli bisa tergerus iman Islamnya. Isa tetap nabi, bukan Tuhan
~
Saudara Ervan,
Terimakasih atas tanggapannya. Benarkah Isa Al-Masih hanay seorang nabi?Bagaimana dengan kuasa yang Isa miliki, setiap perkataan dan perbuatan Isa yang menunjukan bahwa Isa memiliki kuasa Ilahi?
Isa berkata, “… Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku…akan hidup walaupun ia sudah mati…dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Bagaimana seorang nabi bisa memiliki kuasa untuk memberikan hidup kekal dan melepaskan dari kematian? Bagaimana menurut saudara Ervan?
~
Noni