Kisah ini adalah kisah seorang Muslim yang mengalami bahagia dalam Allah. Dia belum pernah merasa bahagia begitu besar. Hidupnya berubah secara total. Berikut kisahnya.
Hidup Tanpa Arah dan dengan Beban Dosa
Dengan mengingat hidupku sendiri yang dahulu tanpa arah dan dengan kesadaran beban dosa karena sering berbuat hal yang melanggar kehendak atau kesucian Allah, saya menjadi gelisah. Saya sangat takut ditimpa maut dan kemudian masuk neraka.
Jika Anda merasa beban seperti saya, ceritakanlah kepada kami.
Tetapi, dengan kemurahan Allah saya mengalami ‘rahmat’ dari Allah. Rahmat ini seperti apa?
Seorang Muslim Mengalami Bahagia dalam Allah
Saya masih ingat dengan jelas hari bahagia itu, bagaimana ketika saya berseru kepada Allah agar dosa saya diampuni. Ia menunjukkan kepada saya sebuah salib besar, dan seketika itu juga terang bersinar dari salib itu. Akibatnya, saya mau lompat-lompat dengan girang.
Mengapa? Karena hati saya tahu bahwa Isa Al-Masih yang memandang saya dengan rahmat. Karena Ia telah menanggung beban dosaku ketika Ia wafat. Beban dosa seluruhnya lenyap.
Sungguh Saudara, seakan-akan saya berjalan di atas awan begitu ringan hidup saya. Langit di atas terang-benderang dan segalanya kelihatan baru karena saya tahu Allah mengangkat saya masuk ke dalam keluarga-Nya (Injil, Yohanes 1:12).
Ketakutan Saya Lenyap
Sungguh, mulai hari itu juga lenyap ketakutan terhadap maut atau siksaan neraka. Sungguh mulai saat itu saya sadar bahwa saya mempunyai persekutuan dengan Allah serta jaminan dalam hati bahwa saya akan masuk surga dan hidup dengan Allah selama-lamanya.
Nah, seandainya Anda mengalami perubahan begitu indah, bukankah Anda juga akan memberitahukan kabar baik itu kepada orang lain? Itu saja yang saya lakukan.
Ada orang yang anggap hal ini ‘propaganda murah’. Tetapi, karena perubahan hidup saya, dan karena keyakinan bahwa Isa Al-Masih memang Juruselamat dunia, maka seperti Rasul Allah, Petrus, dulu bila ditanya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga [meninggalkan Isa Al-Masih]?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:67).
Saya juga harus menjawab, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:68-69).
Jika Anda sedang mencari bahagia, ketenangan hati, atau jalan ke surga, dan belum menemukannya, berimanlah kepada Isa Al-Masih! Saya sudah mengalami bahagia dalam Allah dan ingin menolong Anda juga. Hubungi kami jika Anda mau mempelajari Isa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara merasa ada beban berat karena dosa? Silakan sampaikannya ke kami dan kami akan mendoakannya.
- Apakah Saudara percaya bahwa semua rasa takut dan gelisah bisa lenyap dalam hidup ini? Mengapa?
- Apakah Saudara pernah merasa bahagia dalam Allah atau agamanya? Kalau belum, apakah Saudara ingin merasakannya? Silakan mengemail kami jika mau.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?
- Mengapa Seorang Kyai Islam Mengikuti Isa Al-Masih?
- Mimpi Berjumpa Isa, Imam Islam Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
- Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kisah Seorang Mukmin Mengalami Keselamatan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
“Wahai Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani)! …. janganlah kamu mengatakan sesuatu terhadap Allah melainkan yang benar; sesungguhnya Al Masih Isa ibnu Maryam itu hanya seorang pesuruh Allah dan Kalimah Allah yang telah disampaikanNya kepada Maryam, dan (ia juga tiupan) roh daripada-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, …” (Qs.4:171).
~
Ayat di atas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Utusan Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah.
Hubungkan dengan Hadits, “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah” (Hadits Anas Bin Malik halaman 72). Dan Injil, “Pada mulanya adalah Firman; dan itu adalah Elohim (Allah) dan “Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Hal ini jelas sekali baik Al-Quran, Hadits dan Injil, menyatakan bahwa Isa Al-Masih dalam pra keberadaan-Nya sebagai manusia adalah Firman Allah. Karena tidak mungkin Kalimat Allah itu berada tanpa Allah, maka Isa Al-Masih itu tidak lain adalah perwujudan dari Allah.
~
SL
~
Kalimat ini bukanlah firman Allah tapi pernyataan dari pendeta. Kenapa? Mari kita simak, kalau pernyataan Allah seharusnya subjeknya yang melakukan adalah Allah. Tapi pada kalimat ini adalah menginformasikan atau memberikan pernyataan atau klarifikasi dari seseorang akan suatu peristiwa kematian yang terjadi terhadap Yesus. Jadi saya katakan kembali ini bukan pernyataan Yesus melainkan pernyataan pendeta.
Sebagaimana tanggapan di atas memang Injil itu campur aduk antara pernyataan Yesus dan pendeta. Tapi kalau kita cerdas, kita bisa membedakannya.
~
Pada umumnya umat Muslim menuduh bahwa Injil yang ada sudah tidak murni, karena adanya campur tangan manusia. Namun umat Kristen tetap percaya bahwa Injil adalah karya Roh Kudus sejak semula. Melalui Roh Kudus , para penulis menghasilkan catatan tertulis Firman Allah yang akurat dan dapat diandalkan.
Para penulis Injil menjelaskan bagaimana asal mula kitab suci tersebut ditulis. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Dan Allah sendiri yang memberi manusia firman yang Dia inginkan untuk dicatat. Oleh karena itu, “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri. Tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:20, 21).
Ayat ini mengatakan bahwa tulisan-tulisan ini bukan merupakan khayalan manusia, juga bukan sesuatu yang dihasilkan hanya karena orang ingin menulis sesuatu. Allah sendiri yang mengarahkan dan menuntun manusia untuk mencatat apa yang perlu.
~
Slamet
~
Ini bukanlah waktunya berdebat atau pun membanding-bandingkan isi Al-Quran dan Alkitab.
Ketika mulut, pikiran, dan hati kita berkata-kata, semuanya pasti disertai dengan sifat sombong, egois dsb.
Sudah kita dengar dan lihat keselamatan itu, hanya melalui Yesus Kristus Juruselamat dunia.
Kepada kamu yang telah hilang, kembalilah kepada-Nya. Bukankan kita diciptakan hanya untuk kemuliaan Allah.
Lembutkanlah hatimu! Saya sebagai orang percaya merindukan agar semua ciptaan-Nya memperoleh keselamatan. Apalah kita manusia ini, yang najis berlumur dosa, tiada ada kemampuan kita untuk mendapat keselamatan selain karena kasih karunia Allah.
~
Saudara Gloria,
Terima kasih atas komentarnya. Kiranya kerinduan dan doa saudara didengarkan Allah, yang menghendaki keselamatan bagi semua orang.
“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (Injil, Surat 1 Timotius 2:3-4).
~
Slamet
~
Silakan coba mengkaji Al Kahf 100- 110. Semoga ada pencerahan.
~
Saudara Rudi,
Kami senang apabila saudara dapat memberikan komentar berdasarkan ayat Al-Quran tersebut.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Injil, Surat Roma 1:16).
~
Slamet
~
Hidup ini penuh misteri, kita hanya bisa menilai dan menilai. Sesama hamba Allah haruskah kita saling menjelekan, tentu tidak bukan?.
Kenapa kita tidak bersabar menunggu hari itu tiba, menunggu kebenaran itu menghampiri siapa yang benar siapa yang salah?
Kita hanya bisa melihat satu pohon, bukan seluruh hutan. Percaya pada keyakinan masing-masing itu akan lebih baik.
~
Saudara Geli,
Keselamatan itu hanya ada pada Isa Al-Masih tidak pada yang lain. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Dan sebenarnya kita hanya perlu membuka pintu hati bagi Sang Juruselamat, bukan menunggu. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Injil, Kitab Wahyu 3:20).
~
Slamet
~
Isa Al-Masih adalah rasul Allah dan nabi bagi umat Islam. Isa Al-Masih juga bilang ,jangan menyembah selain Allah.
Dengan tidak langsung anda sudah melanggar perintah Isa Al-Masih dengan menyembah diri-Nya. Saya sarankan anda cepat bertaubat dan minta ampun kepada Allah.
~
Saudara Nova,
Kami setuju dengan pernyataan saudara bahwa Isa Al-Masih melarang manusia menyembah selain Allah yang esa. Bahkan Dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih mempertegas apa yang tertulis dalam Taurat “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Injil, Rasul Markus 12:28-31).
Tentu saja umat Kristen dapat dikatakan telah melanggar perintah Isa Al-Masih apabila mereka menyembah nabi atau pun malaikat. Namun kalau umat Kristen menyembah Allah yang telah menjadi manusia, tentunya merekah tidak melanggar perintah Allah, bukan?
~
Slamet
~
Tuhanmu mati dikeroyok ramai-ramai, dan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Apakah tidak ada jalan lain yang lebih terhormat?
~
Saudara Devlavi,
Memang ada banyak orang yang mengatakan bahwa penebusan melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib adalah cara yang memalukan dan hina.
Namun Allah justru memilih jalan salib untuk memenuhi semua hukum yang tertulis dalam kitab Taurat, kitab para nabi, dan Mazmur. “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga” (Injil, Rasul Lukas 24:46).
Jadi jalan salib bukalah jalan kelemahan melainkan kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang berdosa.
~
Slamet
~
Kelahiran Yesus tertulis dalam Alkitab,”Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” ( Injil, Rasul Besar Matius 1: 21 ).
Ayat tersebut merupakan nubuat Allah kepada Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki laki bernama Yesus, sebagai penyelamat umat yaitu Bani Israel.
Setiap yang dilahirkan pasti bukan Tuhan. Yesus dilahirkan berarti bukan Tuhan. Yesus menjadi penyelamat umat-Nya berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan.
Al Quran juga menginformasikan kelahiran Yesus Sebagai berikut: Jibril berkata, “Aku hanya utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19 :19).
~
Saudara Andri,
Akal sehat manusia, memang tidak mungkin Tuhan dilahirkan oleh seorang manusia. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkinl karena Tuhan itu mahakuasa. Tuhan bisa datang ke dunia dengan cara apa saja sesuai yang Dia inginkan.
Sebenarnya pada awalnya, Maria ibu Isa Al-Masih juga memiliki pikiran seperti manusia pada umumnya. Ketika malaikat berkata kepada Maria,”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab Malaikat iru kepadanya:” Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” ( Injil, Rasul Lukas 1:30-37 ).
Jadi walaupun Isa Al-Masih dilahirkan melalui Maria, itu tidak berarti Dia bukan Tuhan. Karena malaikat Tuhan juga menegaskan kepada para gembala. “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” ( Injil, Rasul Lukas 2 :11 ).
~
Slamet
~
Saudara Hamba Allah,
Mohon maaf apabila kami terpaksa menghapus komentar saudara. Tentunya kami senang apabila saudara dapat memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel ini.
Kami juga akan menghargai apabila saudara dapat menulis komentar dengan bahasa yang sopan dan tidak kasar.
Demikian harap maklum dan terimakasih.
~
Slamet
~
Sebenanya ini situs apa? Namanya saja sudah tidak jelas. Kalau ini situs orang Nasrani seharusnya jangan memakai kata Al-Quran. Untukku agamaku, untukmu agamamu.
~
Saudara Hana,
Adapun tujuan situs ini bukan untuk memecah-belah umat beragama. Tetapi untuk menolong umat beragama memahami lebih jelas lagi tentang siapakah Isa Al-Masih itu menurut ajaran Al-Quran dan ajaran Alkitab.
Karena banyak di antara kalangan orang Kristen yang tidak mengetahui apa yang dikatakan Al-Quran tentang Isa Al-Masih. Begitu juga sebaliknya dengan orang Islam, banyak di antara mereka tidak mengetahui apa yang dikatakan Al-Quran, Hadith, dan para cendekiawan Muslim tentang Isa Al-Masih.
Oleh karena itu kalau pun situs ini memakai nama Isa dan Al-Quran, tentunya sah-sah saja, bukan?
Demikian semoga saudara memahami dan memaklumi.
~
Slamet
~
Kami tidak gampang dibelokkan dari Islam, karena kami sudah kenal betul dengan agama kami.
Kalau anda mengatakan Yesus (Isa) punya ruh dari Tuhan, maka Muhammmad, saya, dan anda juga punya ruh dari Tuhan. Jadi siapa yang memberi (kehidupan), kalau bukan Allah SWT yangg Maha Menghidupkan. Sekali lagi maaf, kami kenal betul siapa Tuhan kami; Allah SWT, dan tidak ada yang disembah selain Dia.
~
Saudara Rifai,
Kami tidak bermaksud membelokkan keyakinan saudara, namun kami hanya memperkenalkan Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan keselamatan bagi semua orang.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Meskipun Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia, namun Roh-Nya tidak dapat disamakan dengan roh manusia biasa. Kitab Suci Allah menyebutkan bahwa bayi yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus. “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus” (Injil, Rasul Lukas 1:31;34-35).
~
Slamet
~
Baik!
~
Saudara Muh Andrian,
Kami berharap saudara tidak hanya mengetahui kebenaran bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya jalan keselamatan menuju sorga. Tetapi juga bersedia datang dan membuka hati bagi Isa Al-Masih.
Dia telah berjanji bahwa Ia tidak akan meninggalkan saya, sebagaimana Dia berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
Slamet
~
Kalau Isa Al-Masih menanggung dosa umat-Nya, memperkosa, merampok dan segalanya berarti tidak berdosa? Sungguh satu cara yang memalukan untuk menkristenkan orang!
~
Saudara Ilham,
Sebenarnya hati semua manusia sudah tercemar dosa. Oleh karena itu Isa Al-Masih mengatakan, “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21).
Namun ketika seseorang bersedia membuka hati bagi Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat peribadi, maka hatinya disucikan oleh Isa Al-Masih. dan menjadi manusia baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus (Isa Al-Masih), ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Jelas kita sebagai ciptaan baru tidak mungkin berbuat dosa lagi. Justru merampok, membunuh dan memperkosa itu, dilakukan oleh orang yang hidupnya belum diubah menjadi ciptaan baru.
~
Slamet
~
Dengan masuk Kristen dosa kita ditanggung Isa, itu cara yang memalukan. Apakah kalian tidak tahu bahwa dalam agama Islam juga ada nama Isa. Bertoubatlah!
~
Saudara Ilham,
Memang benar ungkapan “Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…” (Qs. 6:164). Jelas apabila orang yang berdosa memikul beban dosa orang lain, tentidak masuk akal dan memalukan.
Tetapi, bagaimana dengan Isa Al-Masih yang tidak berdosa? Tentunya Dia dapat memikul beban dosa orang lain, bukan?
Kematian Isa Al-Masih di kayu salib, adalah untuk memikul beban dosa semua umat manusia. Rasul Petrus menulis, “Ia [Isa] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat I Petrus 2:24).
~
Slamet
~
Saya meyakini bahwa jalan keselamatan hanya melalui Isa Al-Masih (Yesus Kristus), sehingga saya memperoleh hidup kekal bersama Allah Bapa di Sorga. Namun saya dari lingkungan dan keluarga Muslim.
Permasalahannya, bagaimana agar keyakinan ini sesuai ketentuannya. Dengan membaca komentar di situs ini, telah saya tetapkan Yesus Kristus penyelamat saya.
~
Saudara Wilis,
Memang benar bahwa Isa Al-Masih itu satu-satunya Juruselamat manusia. Bagi mereka yang mempercayai pemberitaan ini dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan penyelamat akan terlepas dari maut. Sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan hidup kekal di sorga.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”(Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
Berfikir dengan akal yang jernih, kesampingkan ego saudara Nasrani sejenak. Memang benar dalam Injil, Isa mengatakan tiada jalan keselamatan kecuali melakui Aku.
Isa bin Maryam yang sesungguhnya diangkat oleh Allah ke langit sebelum pasukan salib menangkap.beliau. Karena sesungguhnya pasukan salib menangkap salah satu murid Nabi Isa Sang Juruselamat.
~
Saudara Van,
Apabila saudara berfikir dengan akal yang jernih, tentunya saudara akan membuka hati dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Karena kebanyakan umat beragama memilih jalan lain yang disangkanya sebagai jalan lurus. “Ada jalan yang kelihatannya lurus, tapi akhirnya jalan itu menuju maut”(Zabur, Kitab Amsal 4:12).
Memang benar Isa Al-Masih naik ke sorga, setelah Dia mati disalib, dikuburkan dan bangkit pada hari
ketiga. “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1Korintus 15:3-4).
~
Slamet
~
Pada waktu sebelum Muhammad ada memang Juru selamat telah ada. Semoga saudara mengikuti Sang Juruselamat yakni benar-benar taat mengikuti Muhammad yang berarti saudara dan kami telah mengikuti Isa Sang Juruselamat. Semoga Allah memberikan hidayah. Salam,
~
Saudara Van,
Al-Quran menuliskan bahwa Muhammad adalah penunjuk jalan, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus” (Qs 42:52).
Isa Al-Masih adalah satu-satunya “Jalan Lurus” yang dapat memberi jaminan sorga kepada setiap orang. Dia menjamin bahwa Dia-lah Jalan yang pasti membawa ke sorga!
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran [di sorga]” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
Slamet
~
Sebab Isa yang saudara sebut Yesus itu menyerukan sembahlah Allah,Tuhanku dan Tuhanmu.
Kata Tuhanku, berarti beliau adalah makhluk (ciptaan Allah) bukan Tuhan itu sendiri. Sangat jelas, bukan? Masa Tuhan menyembah Tuhan Sebab Tuhan itu esa yang berarti tidak ada Tuhan yang lain kecuali Allah.
~
Saudara Van,
Pada umumnya umat beragama hanya dapat memandang kemanusiaan Isa Al-Masih saja. Dan memang tidak semua orang dapat memahami bahwa Isa adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, apabila Allah tidak mewahyukan kepadanya..
Namun bila kita bersedia membuka hati mengenai karya-karya Isa ketika Dia ada di dunia maka kita dapat mengenal siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
Dia berkuasa mengampuni dosa seseorang, “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Bukankah hanya Allah saja yang dapat mengampuni dosa manusia?
~
Slamet
~
Isa adalah seorang nabi atau rasul (hamba Allah) yaitu manusia sama seperti kita. Cuma Allah memberikan kelebihan (mujizat) kepada Isa, sama dengan nabi atau rasul yang lain. Tapi bukan dia menyatakan dirinya sebagai Tuhan untuk disembah.
Nabi atau rasul yang diberi oleh Allah kelebihan (mujizat ) cuma Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Muhammad.
~
Saudara Imam,
Jelas Isa Al-Masih tidak sama dengan nabi yang lain, karena semua nabi berdosa, hanya Isa Al-Masih yang tidak pernah berbuat dosa.
Nabi-nabi lain adalah ciptaan Allah, sedangkan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Roh Allah.
Tentunya saudara mengetahui bahwa Kalimat Allah dan Roh Allah bukan ciptaan Allah, karena kekal sifatnya. Mari kita lihat dalam hadits Anas bin Malik 72 yang menulis tentang hal ini. “Sesunggunya Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Roh Allah.”
Selanjutnya hanya Isa Al-Masih yang dapat memberi jaminan keselamatan bagi setiap manusia. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh nabi mana pun yang pernah datang ke muka bumi ini.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
Di dalam kitab suci Al-Quran Allah berfirman: “Agama yang paling mulia di sisi Ku hanyalah agama Islam” (Qs 3:19).
Adakah di kitab Injil yang anda yakini sekarang ini ada Firman Allah seperti Al-Quran yang saya maksudkan.
~
Jelas Kitab Suci Injil adalah firman Allah. Oleh karena itu Allah memerintakan Muhammad mencari pertolongan dari mereka yang membaca Injil untuk menghilangkan segala macam keraguan (Yunus 10:94).
Al-Quran juga membenarkan keaslian Injil, sebagai wahyu Allah. “Katakanlah hai orang-orang mukmin: kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya. Dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (Qs 2:136).
Dan bila memang Injil dan Taurat sudah tidak terjamin kemurniannya, lalu mengapa Allah dalam Al-Quran berfirman bahwa, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Slamet
~
Kalau saya bisa sesuai dan masuk dalam indikator ketauhidan yaitu Al-Ikhlas dan Al-Fatihah, pasti lah Isa adalah Tuhan itu sendiri. Nyatanya di kolong langit ini tidak ada satupun mahluk yang bisa masuk dalam indikator ketauhidan tersebut.
~
Saudara Isa,
Dalam surat Al-Fatihah kalimat “Tunjukilah kami jalan yang lurus” sebenarnya membuktikan bahwa umat Muslim sampai saat ini masih belum menemukan jalan tersebut. Bahkan ayat selanjutnya tidak memberikan sebuah petunjuk tentang jalan lurus itu.
Namun Kitab Suci Allah menunjukkan kepada kita tentang jalan itu. Karena Kitab Suci Allah menulis perkataan Isa Al-Masih, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jadi jelas Isa adalah Allah yang menjadi manusia dengan tujuan untuk membawa manusia berdosa kembali kepada Allah.
~
Slamet