Bagaimana Saya Menjadi Orang Kristen Sejati
Rini (Jember, Jawa Timur)
Sejak kecil saya sudah Kristen keturunan yang taat kepada ajaran dogma gereja. Walaupun di lingkungan saya adalah mayoritas non-Kristen dimana mereka sering merokok, minum-minuman keras, dan saya juga kerap kali berkumpul dengan mereka tetapi saya tidak mengikuti perbuatan yang mereka lakukan. Saya merasa seperti ada sekat yang membatasi saya.
Pengalaman ini membuat saya semakin fanatik kepada dogma gereja saya sehingga menganggap ajaran itu yang paling benar dan suci. Saya banyak menggunakan waktu untuk ke gereja, karena takut bersalah dan dihukum gereja. Akibatnya saya tidak tenang dan tertekan. Saya juga takut menghadapi kematian karena tidak mempunyai kepastian jaminan keselamatan kekal.
Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat
Saya menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat ketika saya bekerja di sebuah koperasi. Satu hari pada jam istirahat saya pulang ke rumah, saya mendengarkan teman kakak saya bertanya kepada ibu saya: “Apakah ibu sudah percaya Isa Al-Masih, dan yakin masuk sorga kalau meninggal dunia?”
Mendengar hal itu saya bingung, saya menjadi resah dan bertanya-tanya dalam hati, apakah orang yang sudah beragama Kristen apalagi bergereja belum pasti masuk sorga? Perkataan ini terus saya renungkan dan kami bahas bersama kakak dan seorang teman kakak saya. Setelah diberi penjelasan dari Injil Yohanes 3:16, “. . . yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] . . . beroleh hidup yang kekal” saya mengerti tetapi belum mengambil keputusan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat.
Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat
Di koperasi itu saya bertugas sebagai kolektor (bagian penagihan) dan sering berselisih dengan nasabah yang tidak membayar hutangnya. Kejadian ini membuat saya takut kalau-kalau pihak nasabah mengamuk dan membunuh saya. Padahal saya belum tahu pasti akan keselamatan kekal saya. Suatu hari ketika saya pulang, saya merenungkan itu semua. Sambil mengendarai motor saya menangis dan minta ampun kepada Tuhan atas kekerasan hati saya. Jiwa saya hancur rasanya, dan saat itu juga saya mengundang Sang Juruselamat masuk ke dalam hati saya untuk menjadi Juruselamat saya pribadi.
Tidak ada tanda-tanda ajaib yang terjadi. Tetapi saya mengalami damai yang luar biasa dalam jiwa saya. Dulu hidup saya penuh kekhawatiran, tetapi sekarang mempunyai keyakinan akan keselamatan kekal saya di dalam Tuhan Yesus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
- Rencana Allah Yang Baik Bagi Seorang Muslim
- Pencinta Al-Quran Mendapat Keselamatan Dalam Injil Isa Al-Masih
- Seorang Muslimah Mendapatkan Kedamaian Hati Dari Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Kristen Bertobat, Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-071
~
Kepada Nasrani,
Tanpa penulis Alkitab, tidak mungkin ada Alkitab, dan tanpa adanya Alkitab, tidak mungkin ada keselamatan. Karena kalian mengenal Allah, Yesus adalah Allah, mereka menyucikan dan menyelamatkan, Yesus datang menyelamatkan,T rinitas, Roh Kudus. Alkitab ditulis dengan bantuan Roh Kudus, melalui Alkitab.
Kalian pasti akan membantah pernyataan ini dengan mengutip Alkitab. Alkitab ditulis oleh penulis Alkitab. Apa yang ditulis oleh penulis Alkitab di dalam Alkitab, kalian ikuti (imani). Kalian adalah pengikut penulis Alkitab. Alkitab salah satunya ditulis Paulus. Kalian adalah pengikut Paulus. Keselamatan kalian bukan tergantung kepada Allah tetapi kepada manusia, penulis Alkitab. Keselamatan kalian tergantung Paulus.
~
Saudara Zakir,
Sebagaimana yang sering saudara sampaikan “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.”
Demikian juga Rasul Besar Yohanes bersaksi, “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.”
Kalaupun kami tidak pernah mempermasalahkan kesaksian saudara, mengapa saudara mempermasalahkan kesaksian salah seorang penulis Alkitab?
~
Slamet
~
Selamat Malam. Dapat dari socmed saya menemukan ke website anda,setelah saya habiskan waktu untuk membaca beberapa postingan kontennya sangat update. Dan juga beberapa tulisan yang sangat banyak manfaatnya untuk para pembaca. Saya izin untuk ikut follow dan juga share beberapa tulisan menarik ke sosial media saya sekaligus biar blog anda akan semakin terkenal. Semoga diupdate terus ya websitenya.
~
Saudara Situs,
Terimakasih atas kesetiaan saudara mengujungi serta membaca artikel yang ada pada situs kami. Dan juga kesediaan saudara untuk membagikan isi artikel kepada pemabaca yang lain. Semoga Allah memberikan berkah-Nya kepada saudara.
~
Slamet