
Teman Muslim saya sering merasa dosa-dosanya banyak. Dia juga merasa amal baiknya belumlah mencukupi untuk masuk surga. Apakah Anda juga merasa demikian?
Ya, kita mesti takut, sebab syarat masuk surga sangat berat. Kita juga harus mengetahui solusinya agar selamat.
Apakah syarat masuk surga menurut Islam cukup menyelamatkan kita dari siksa neraka? Jika tidak apakah solusinya agar kita masuk surga?

Percakapan Tentang Syarat Masuk Surga
Di bawah ada percakapan di antara saya dan satu teman saya.
Muslim: “Islam mengajarkan bahwa syarat masuk surga menurut Islam ialah amal kebaikan melebihi dosanya.”
Nasrani: “Syarat masuk surga menurut Alkitab “Taurat, Zabur dan Injil” mengajarkan bahwa karena Allah itu Maha Suci. Maka Dia mensyaratkan masuk surga-Nya kebaikan/kesucian sempurna (100%).”
Muslim: “Hmmm, mungkin seperti itu!?”
Nasrani: “Wahyu Allah – Taurat, Zabur dan Injil – mengajarkan bahwa karena Allah itu Maha Suci. Maka Dia mensyaratkan masuk surga-Nya kebaikan/kesucian sempurna (100%).”
Muslim: “Kok, beda ya? Bagaimana penjelasannya?”
Nasrani: “Karena kesucian-Nya itu, Allah menghukum dosa Adam dan Hawa walau hanya satu”(Kitab Taurat, Kejadian 3:1-7).
“Sebab jika Allah mensyaratkan masuk surga kebaikan kurang dari 100%, itu tidak mencerminkan kesucian-Nya, bukan?”
“Lagi, syarat masuk surga suci 100% ini cocok dengan arti ketakwaan. Yaitu menaati semua perintah dan menjauhi semua larangan Tuhan.”
Muslim: “Dalam Islam, agar menjadi suci umat Muslim akan dihisab/disiksa di neraka sesuai jumlah dosanya. Setelah itu mereka bisa masuk surga dan mendapat nikmat-Nya.”
“Jadi meski amal baik umat Muslim tidak mencapai 100%, masih bisa masuk surga, namun harus disiksa dulu di neraka.”
Apakah pendapat Anda soal syarat masuk surga? Jelaskan di sini.

Cukupkah Amal Kita Sebagai Syarat Masuk Surga?
Nasrani: “Tetapi, kita tidak ingin menderita murka dan siksa Allah dulu di neraka sebelum masuk surga, bukan?”
Muslim: “Iya, tapi kita tidak dapat mencapai kebaikan 100%. Meskipun kita rajin berbuat baik, ibadah, naik haji, puasa ramadhan, sedekah, dan sebagainya.”
Nasrani: “Kabar baiknya, Allah menganugerahkan penyucian dosa dan keselamatan dalam Isa Al-Masih” Nah, syarat masuk surga Kristen adalah percaya kepada Isa Al-Masih.
Muslim: “Isa Al-Masih kan hanya utusan, bagaimana Dia bisa menyucikan dosa manusia?”

Cara Allah Menyucikan Dosa
Nasrani: Kitab Allah menegaskan, “. . . darah Yesus [kematian Isa Al-Masih] . . . menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat Rasul Besar 1 Yohanes 1:7).
Muslim: “Bagaimana bisa kematian Isa Al-Masih menyucikan dosa?”
Nasrani: “Karena Isa Al-Masih telah membayar lunas hukuman dosa manusia yaitu kematian, melalui kematian-Nya di kayu salib.”
“Maka Dia berkuasa mengampuni/menyucikan dosa setiap orang yang beriman kepada-Nya. Sehingga mereka layak masuk surga-Nya. Bukankah hanya orang suci yang layak masuk surga?”
“Jika Anda ingin beroleh jaminan penyucian dosa dan masuk surga-Nya, berimanlah kepada-Nya.”
Silakan mengemail kami jika Anda ingin beroleh jaminan penyucian dosa ini!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Manakah syarat masuk surga yang benar, suci 100% atau syarat masuk surga menurut Islam -kebaikan melebihi dosanya? Mengapa?
- Apakah Saudara setuju bahwa jika kebaikan kita 51%, kita pasti akan masuk surga? Apakah Saudara yakin akan masuk surga? Tolong jelaskan.
- Apakah ada cara terbaik agar masuk surga, selain penyucian dosa oleh Isa Al-Masih? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Dapatkah Ketakwaan dalam Islam Menjamin Masuk Sorga?
- Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
- Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .