Ayah saya meninggal usia 95 tahun dan ibu 87 tahun. Semua anak pasti sedih ketika melihat orang tuanya meninggal. Tetapi bagaimana dengan kematian anak? Kakak saya, Yusuf meninggal usia lima tahun. Saat itu saya belum lahir. Dia menderita sakit amandel. Menurut dokter, dia perlu dioperasi untuk mengeluarkan amandelnya. Sayang, dia meninggal saat operasi.
Di kamar tamu, orang-tua kami selalu memajang foto kakak saya. Walau orang-tua jarang membicarakannya, bahkan hampir tidak pernah, tapi saya yakin hati mereka terluka.
Kehilangan orang-tua memang menyedihkan. Walaupun mereka sudah tua dan sulit melakukan aktivitas karena tubuhnya yang sudah renta. Tetapi hal itu berbeda dengan anak kecil berusia lima tahun. Apalagi dia anak sulung. Alangkah indahnya bila kematian itu dapat dihindari. Dan dalam sejarah dunia, hal tersebut pernah terjadi.
Manusia Tidak Berkuasa Memberi Kehidupan
Menghidupkan kembali orang yang sudah mati adalah mustahil. Manusia tidak mempunyai kuasa untuk memberi nafas kehidupan bagi makhluk hidup yang sudah tak bernyawa. Al-Quran menyampaikan, “seekor lalatpun, manusia tidak kuasa untuk menciptakannya” (Qs 22:73).
Memberikan kehidupan dan yang mematikan adalah pekerjaan Allah. Hanya Allah yang dapat melakukannya karena Dia Pribadi yang Maha Kuasa. Namun, bagaimana dengan mukjizat nabi Isa yang menghidupkan orang mati?
Mukjizat Nabi Isa Menghidupkan Orang Mati
Percayakah Saudara akan Al-Quran? Qs. 3:49 memuat ucapan Isa Al-Masih, “. . . Aku . . . menghidupkan orang mati . . .” Salah seorang yang dihidupkan-Nya adalah anak kepala rumah ibadat berusia dua belas tahun. Ayahnya sangat mengasihinya. Dia bersungkur di depan Isa Al-Masih sambil berkata, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup” (Injil, Rasul Markus 5:23).
Sebelum Isa tiba di rumahnya, orang lain datang membawa berita bahwa si putri sudah meninggal. Namun Isa terus menuju ke rumahnya. Keluarga dan tetangganya ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Setibanya, Isa Al-Masih langsung masuk rumah. Ia memegang tangan anak yang baru meninggal itu serta berkata, “Talita Kum’, yang berarti ‘Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu anak itupun bangun, berdiri dan berjalan! (Injil, Rasul Markus 5:21-43). Isa membangkitkan seorang anak dari kematian!
Mukjizat Isa Membangkitkan Lazarus yang Meninggal
Kitab Suci Injil menjelaskan satu contoh lagi mukjizat nabi Isa membangkitkan orang mati. Kisahnya mengenai Lazarus yang tertulis dalam Injil Yohanes 11. Lazarus sudah meninggal selama tiga hari dan dikuburkan, kemudian Isa datang dan memanggil Lazarus untuk keluar dari kuburnya.
Ada beberapa lagi tentang mukjizat nabi Isa yang menghidupkan orang mati. Itu tertulis dalam Injil Matius 8:5-13, Matius 9:18-25 dan Lukas 7:11-15.
Isa Berkuasa Memberikan Kehidupan Kekal di Surga
Mengapa Isa Al-Masih berhasil menghidupkan? Karena Isa Al-Masih adalah Pencipta! Ia sendiri pernah berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; . . . setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Rindukah Saudara menang atas maut dan menerima kehidupan kekal di surga? Terimalah Isa Al-Masih sebagai Juruselamat Saudara!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah Isa sendiri menghidupkan orang mati atau Allah yang menghidupkannya? Silakan jelaskan!
- Hanya Allah yang mampu menciptakan dan Isa mampu menghidupkan orang mati. Menurut Saudara, siapakah Isa Al-Masih kalau begitu?
- Isa menawarkan hidup terbaik di surga. Jika Saudara belum menerima tawaran ini, mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kisah Menarik: Mukjizat Nabi Isa Menghidupkan Orang Mati!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Muhammad, Isa Al-Masih, dan Kebangkitan Orang Mati
- Nama Yang Dapat Menyelamatkan Orang Islam Dan Kristen
- Siapa Nabi Dalam Al-Quran Yang Bisa Menghidupkan Orang Mati?
- Muslimah Sejati Menjadi Tidak Takut Akan Kematian
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kisah Menarik: Mukjizat Nabi Isa Menghidupkan Orang Mati!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Dikisahkan dalam Alkitab, Yesus pernah menghidupkan Lazarus yang telah mati sebagaimana tertulis dalam Yohanes 11:41-44.
Apakah itu karena Yesus adalah Tuhan, Sang Pencipta? Mari dibaca pelan-pelan untuk meresapi artinya. Ternyata Yesus berdoa lebih dahulu kepada Bapa yang mendengar doanya dan karena Dia dikelilingi orang banyak maka Yesus mengatakan supaya mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus-Nya.
Kemudian Yesus memanggil Lazarus yang telah mati sehingga hidup kembali. Dari kisah tersebut untuk membangkitkan orang mati Yesus tidak melakukan atas kuasa-Nya sendiri namun sebelum bertindak Dia berdoa kepada Bapa yang mengutus-Nya.
~
Saudara Muhtadi Thoeplik,
Kami setuju dalam kisah Isa Al-Masih membangkitkan Lazarus dari kubur, Isa Al-Masih bersyukur kepada Allah. Hal ini memang dilakukan dengan tujuan agar orang banyak mengetahui bahwa Dia melakukan ini dengan kuasa Allah. “Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:42).
Karena pada suatu kali Isa Al-Masih pernah mengusir setan dari seorang bisu tanpa berdoa. Ketika setan itu keluar, sehingga orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka di antara orang banyak ada yang berkata:“Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan” (Injil, Rasul Lukas 11:15).
Kitab Suci Injil mencatat, “meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 12:37).
Bagaimana dengan saudara?
~
Slamet
~
Penjelasan saudara dengan mengutip ayat-ayat Alkitab itu justru menyiratkan kalau Yesus adalah seorang manusia yang diutus Tuhan dengan melengkapinya dengan berbagai keistimewaan guna meneguhkan ajarannya yaitu agar umatnya tunduk dan patuh atas segala perintah Allah. Setelah mendengar di antara orang yang melihat Ia mengusir setan dan mengatakan: “Ia mengusir setan atas kuasa Beelzebul, penghulu setan”. Lalu Yesus melengkapi tindakannya yaitu sebelum menunjukkan mukjizatnya berdoa lebih dulu kepada Bapa yang mengutusnya.
Bukankah ini merupakan komentar orang kepada Yesus yang menunjukkan sifat manusiawinya? Lebih mudah meyakini kalau Yesus adalah manusia daripada menganggapnya sebagai Tuhan meskipun disertai dengan berbagai alasan yang canggih.
Bagaimana saudara?
~
Salam Saudara Muhtadi Thoeplik,
Kami setuju Yesus Kristus adalah manusia tetapi Ia adalah Allah juga. Kristus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Bahkan Ia memberikan kepastian hidup kekal kepada yang percaya kepadaNya. “Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Bila Ia hanya manusia tidak mungkin mengatakan demikian. Tapi karena Yesus adalah Allah maka Ia memberikan hidup kekal kepada yang percaya kepadanya. Bagaimana menurut Saudara?
~
Endang
~
Saudara Endang,
Selama hidup di dunia Yesus sepenuhnya berperilaku selayaknya manusia yaitu Ia juga makan dan minum, Ia juga bisa sedih, perlu beristirahat ketika capek, Ia berdoa dulu sebelum memperlihatkan mukjizatnya semisal ketika Ia memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima potong roti. Juga ketika Ia membangkitkan Lazarus dari kematiannya.
Semua tindakan-Nya itu membuktikan bahwa senyatanya Ia adalah manusia namun berbeda dengan manusia lainnya Ia dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan, berupa mukjizat, guna meneguhkan ajaran-Nya yaitu mengajak domba-domba yang hilang dari umat Israel agar tunduk dan patuh atas segala perintah Allah yang mengutusNya.
Mustahil Tuhan melakukan tindakan seperti : makan, minum, sedih, beristirahat, berdoa…
Bagaimana saudara?
~
Kitab Suci Allah menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Pengantara Tunggal antara Allah dan manusia. Sebagai pengantara antara Khalik dan makhluk. Isa Al-Masih harus memiliki dua sifat dasar yang menyatu dalam satu pribadi, yaitu ke-Allah-an dan kemanusiaan.
Walaupun Isa Al-Masih dapat merasa letih, lapar, dan bahka perlu berdoa kepada Bapa di sorga. Namun sifat-sifat ke-Allah-an Isa Al-Masih tidaklah berkurang. Isa Al-Masih hanya untuk sementara menyembunyikan kemuliaaan-Nya.
Untuk hal ini Kitab Suci memberi kesaksian, “Sekalipun Ia bersifat ilahi, kese-taraan-Nya dengan Allah itu tidak dianggap-Nya sebagai sesuatu yang harus dipertahan-kan. Tetapi sebaliknya, Ia melepaskan semuanya, menempatkan diri sebagai se-orang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” (Injil, Surat Filipi 2;6-7),
~
slamet
~
Selama Isa di bumi, Dia selalu mengajarkan untuk menyembah Allah. Saya tidak menemukan kalimat “sembahlah Yesus,” dan kalau berdoa memohonlah kepada Allah.
Dia berkali-kali mengatakan dirinya utusan Tuhan, segala sesuatu yg terjadi pada dirinya karena karunia Tuhan. Dan di hari akhir yang menentukan adalah Allah.
Saya juga perlu dibantu untuk menemukan cara berdoa dengan Kalimat Anak, Bapa dan Roh Kudus.
Sejauh ini yang saya temukan kalau berdoa pada Tuhan atau Bapa atau Allah.
~
Sdr. Malikul Kudus,
Benar yang sdr katakan, secara lugas Isa tidak pernah berkata “sembahlah Aku!”
Tapi perlu sdr ketahui, Isa tidak menolak ketika seseorang menyembah Dia. Perhatikan ayat berikut ini, “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 20:20) Menurut sdr, mengapa Yesus tidak melarang ketika orang-orang itu menyembah-Nya?
Lagi, perhatikan ayat berikut ini, “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:33). Menurut sdr, apa alasan Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah?
~
Saodah
~
Sdri Saodah,
Banyak orang yang lemah akan bersujud untuk meminta pertolongan, bukan menyembah, seperti halnya dengan Ibu tersebut
Yang menyatakan Yesus sama dengan Allah adalah orang lain, Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya Allah.
Dia meminta pengikut-nya menyembah Allah
“Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8).
~
Saudara Malikul,
Kami sangat mendukung pendapat saudara bahwa Isa Al-Masih meminta pengikut-nya menyembah Allah.
“Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8).
Namun juga perlu saudara ketahui, Isa Al-Masih tidak melarang orang yang datang kepada-Nya untuk menyembah-Nya. “Kata Yesus kepadanya: “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”
Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 9:37-38).
~
Slamet
~
Buat Malikul,
Saya setuju dengan perkataan anda, “Yesus Kristus berkata : “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Lukas 4:8).
Saudaraku Yesus Kristus adalah wujud Allah di bumi, maka ketika Yesus Kristus berada di sorga, maka dia adalah Allah.
Dengarlah perkataan Yesus Kristus ketika, anak itu hendak dibangkitkan “Talita Kum”, artinya : “Hai Anak Bangkitlah”, Lalu anak itu bangkit dan hidup kembali.
Apakah Yesus Kristus berdoa kepada Allah ketika dia hendak membangkitkan anak tersebut? Tidak bukan. Semua Mujizat yang diberikan kepada manusia, Yesus Kristus tidak melakukan doa. Mohon saudara pelajari Injil dengan seksama, Amin
~
Saudara Kamelia,
Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia. Di dalam pribadi Isa Al-Masih terdapat dua sifat yaitu sifat Allah dan juga sifat-sifat manusia.
Sifat-sifat Allah ini menyebabkan Isa Al-Masih dapat melakukan mujizat seperti mengampuni dosa, membangkitkan orang mati dan mengatur alam semesta. Sedangkan sifat manusia ini menyebabkan Isa Al-Masih sedih, lapar, dan mati.
Oleh karena sifat dwikodrati ini, maka Isa Al-Masih layak disebut satu-satunya Jalan Keselamatan. Jalan bagi manusia kepada Allah di sorga. “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Sang Bapa kecuali melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet