• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Al-Quran
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • 60 Ayat Tentang Isa dalam Al-Quran
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Menuju Surga
    • Paspor Menuju Sorga
    • 6 Ayat Terpenting
  • Ayat Al-Quran
  • Artikel-Artikel
  • Kitab TZI
  • Perikop Alkitab
  • Hubungi Kami
Isa Dan Al-Quran > Ayat-Ayat Al-Quran > Al-Maidah 5:46 > Teman Muslim: Apakah Perbedaan Alkitab dan Al-Quran?

Teman Muslim: Apakah Perbedaan Alkitab dan Al-Quran?

27 February 2017 oleh Web Administrator 76 Comments

Gambar-Al-Qur’an-dan-Kitab-sebagai-simbol-umat-muslim-menganggap-Al-Qur’an-berbeda-dari-KitabSeorang sahabat Muslim berkata, “Saya yakin ada perbedaan antara Alkitab dan Al-Quran” Apakah perbedaan itu merupakan bukti Al-Quran sebagai firman Allah? Atau Alkitab, Taurat, Zabur dan Injil yang terbukti?

Mari kita lihat lebih lanjut perbedaan Alkitab dan Al-Quran di bawah ini. 

Perbedaan Pengakuan akan Pewahyuan

Jauh sebelum Islam muncul, Allah memberi Taurat dan Zabur kepada orang Yahudi. Kemudian, orang Kristen menerima Injil, dan mengakui Taurat serta Zabur lima abad sebelum Muhammad. Dari alasan ini kita bisa lihat bukti jelas beda Alkitab dan Al-Quran. 

Mungkin itulah sebabnya Al-Quran juga mengakui pewahyuan Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil). “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:44). “. . . Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya . . .” (Qs 5:46).

Perbedaan Kesahihan Kesaksian Akan Isa Al-Masih

Meski Al-Quran menulis soal Isa Al-Masih, Muhammad bukanlah saksi mata. Ada rentang waktu sekitar 500 tahun lebih, antara masa Isa Al-Masih dengan masa Muhammad. Apakah ada perbedaan antara Taurat dan Injil? Dalam Taurat dan Zabur terdapat nubuat kedatangan Isa Al-Masih. Juga, karena Injil dicatat oleh pendamping Isa Al-Masih sendiri, dari wahyu Allah. Pastilah kesaksian mereka paling sahih. 

Perbedaan Alkitab dan Al-Quran: “Fakta Penyaliban Isa” 

Al-Quran tidak mengakui penyaliban Isa Al-Masih. Sebaliknya, Injil mencatat dengan jelas penyaliban Isa Al-Masih. Isa Al-Masih meramalkan penyaliban-Nya (Rasul Besar Matius 16:21-28, 17:22-23, 20:17-19, Matius. 20:17-19 dll.) Lagi, musuh-musuh-Nya sungguh menyalibkan-Nya (Injil, Rasul Lukas 23:26-43).

Peristiwa penyaliban Isa Al-Masih juga terdapat dalam catatan sejarawan non-Kristen. Seperti: Josephus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, menuliskan: “Pada masa ini, hiduplah seorang bijak yang dipanggil Yesus [Isa Al-Masih] . . . Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”

Tacitus (56- 117 Masehi), sejarawan Romawi, mencatat penyaliban: “. . . Kristus [Isa Al-Masih] . . . menjalani hukuman yang kejam pada masa pemerintahan Tiberius di tangan seorang penguasa kita Pontius Pilatus . . .”

Mengapa orang Islam tidak tahu peristiwa yang sudah terjadi 500 tahun sebelumnya?  Dapatkah kesahihan bukti Al-Quran Firman Allah dapat dipercaya. Atau, masihkah Muslim/Nasrani bertanya “Apa perbedaan Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran? Sudah jelas bahwa Al-Quran berbeda dari kitab Taurat, Zabur, dan Injil.  

Jika masih ada pertanyaan mengenai penyaliban Isa Al-Masih, silakan menghubungi kami.

Gambar-sebuah-mata-sebagai-simbol-perbedaan-pandangan-Al-Qur’an-dan-kitab-mengenai-keselamatanPerbedaan Alkitab dan Al-Quran Soal Jaminan Keselamatan

Karena konsep keselamatan dalam Islam ditentukan oleh amal kebaikan, maka tidak ada kepastian keselamatan dalam Islam. Bahkan Al-Quran mengajarkan bahwa setiap Muslim harus masuk nereka terlebih dahulu. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Sebaliknya, Isa Al-Masih menjamin hidup kekal.  Firman-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku . . . tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).

Manakah Kitab Yang Wajib Kita Percayai?

Alkitab tidak mengakui Al-Quran karena tidak mencatat fakta-fakta penting mengenai Isa Al-Masih. Yaitu penyaliban Isa Al-Masih, yang juga tercatat dalam tulisan sejarawan terpercaya. Juga Al-Quran tidak menjamin kepastian keselamatan.  Al-Quran berbeda dari Alkitab (Taurat, Zabur, dan Injil).

Sebaliknya, Al-Quran mengakui Alkitab adalah wahyu Allah. Alkitab sesuai fakta sejarah dan juga menjamin keselamatan setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.

Jadi umat beragama perlu mempertimbangkan perbedaan Alkitab dan Al-Quran. Manakah yang wajib kita percayai dan amalkan?  Setiap orang harus, sesudah penyelidikan yang tulus, percaya yang sungguh-sungguh berasal dari Allah!

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apa makna perbedaan-perbedaan antara Al-Quran dan Alkitab di atas bagi iman Saudara?
  2. Jelas perbedaan–perbedaan itu bukanlah bukti Al-Quran wahyu Allah. Sebaliknya, meneguhkan bahwa Alkitab adalah wahyu Allah. Maka bagaimana sikap kita yang benar terhadap Al-Quran?
  3. Mengapa kita wajib memilih Alkitab (Taurat, Zabur dan Injil) daripada Al-Quran?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Teman Muslim: Apakah Perbedaan Alkitab dan Al-Quran?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
  2. Wahyu Allah, Melalui Mimpi Atau Firman?
  3. Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
  4. Benarkah Ada Bukti Sejarah Pembukuan Al-Quran Yang Terpelihara?

Video:

  1. Mana Yang Asli, Kitab Allah Atau Al-Quran?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.  Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Filed Under: Al-Maidah 5:46 Tagged With: Keaslian Kitab Suci

Subscribe
Beritahulah

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Al-Quran

76 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
# Primadona#
9 March 2017 2:25 pm

~
Staf lDA Yth,

Menurut saya Al-Quran beda dengan Alkitab. Al-Quran adalah kitab suci umat lslam sedangkan Alkitab adalah kitab suci umat Kristen.

Al-Quran terdiri dari ayat-ayat yang bertulisan Arab sesuai menurut aslinya dan disertai terjemahannya. lnilah yang dinamakan kitab suci. Lain halnya dengan Alkitab.

Menurut pandangan agama lslam Alkitab bukanlah nama kitab suci melainkan sebuah kitab terjemahan dan tidak pernah dicantumkan ayat-ayat aslinya yang berbahasa lbrani. Jelaslah Alkitab yang diimani umat Kristen sekarang ini bukanlah kitab suci.

Adapun kitab suci umat bani lsrael adalah lnjil. Nama kitab sucinya telah mengalami perubahan seperti Bible, Holy Book, Alkitab dan seterusnya.

Balas
staff
13 March 2017 1:34 pm
Balasan ke  # Primadona#

~
Saudara Primadona,

Jelas Alkitab wahyu Allah, Al-Quran sendiri sudah menuliskan tentang hal ini. “Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).

Tetapi saudara menuduh Alkitab bukan kitab suci, bagi kami hal ini adalah suatu yang aneh. Mengapa? Karena saudara tidak mengimani kitab suci sendiri.
Bahkan kitab saudara memerintahkan agar nabi saudara bertanya pada Ahli Kitab apabila mempunyai keraguan terhadap Al-Quran.

“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94)

Masihkah saudara mengatakan, Alkitab bukan kitab suci Allah?
~
Slamet

Balas
# TELADAN#
10 March 2017 2:33 pm

~
Tidak salah lagi bahwa Al-Quran jauh lebih sempurna dibandingkan dengan kitab Zabur, Taurat maupun lnjil. Memang Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk menyempurnakan kitab-kitab terdahulu. Di dalamnya terkandung riwayat sejarah peristiwa zaman dahulu .

Begitu pula mencakup tentang ilmu pengetahuan tentang kejadian manusia, alam semesta dari hal yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang paling besar. Dibandingkan dengan Alkitab, jauh berbeda. Alkitab lebih banyak membicarakan tentang kasih.

Alkitab bukanlah disebut kitab suci. karena alkitab hanyalah sebuah kitab terjemahan karena di dalamnya tidak pernah dijumpai ayat-ayat aslinya yang berbahasa lbrani. Di sinilah letak kelemahan Alkitab.

Balas
staff
13 March 2017 1:48 pm
Balasan ke  # TELADAN#

~
Saudara Teladan,

Sungguh amat sulit bagi umat Kristen mengakui Al-Quran sebagai kitab penyempurna. Karena tidak ada ajaran Alkitab yang perlu disempurnakan Al-Quran.

Juga dalam Alkitab, Allah tidak pernah mengutus nabi saudara sebagai sebagai nabi utusan Allah. Mengapa? Karena Allah pada jaman akhir ini telah berbicara kepada manusia melalui Isa Al-Masih.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Ibrani 1:1-2).

Semoga hal ini bermanfaat bagi bahan perenungan saudara.
~
Slamet

Balas
*Jhon Lukas
13 March 2017 2:57 am

~
Buat : Sdr Primadona

Saudaraku, Alkitab (Injil, Taurat, Kitab Nabi, Zabur) adalah Firman Allah, Mengapa Muhammad saja mengakui dia berkata kepada umatnya : Imanilah Injil Qs 5:46. Taurat Telah diturunkan kepada Musa Qs 32:23.
Saudaraku, anda selalu mengakui Al-Quran suci benarkah Firman Allah? Saya ragu akan hal itu karena beberapa hal:
1. Isi dari Al-Quran tidak ada yang membuktikan manusia dapat masuk sorga, karena Muhammad tidak masuk sorga.
2. Isi dari Al-Quran berbeda dengan Injil, Yesus disalibkan sementara, dalam Al-Quran Yesus Kristus tidak disalibkan.
3. Isi dari Al-Quran secara tepaksa Muhammad disebut rasul Allah padahal tidak, Baca Ayat Sahadhat.
4.Tidak ada pendahulu Muhammad sebagai rasul Allah.
5. Dan lain-lain

Balas
staff
18 March 2017 1:59 pm
Balasan ke  *Jhon Lukas

~
Saudara John,

Apabila benar Al-Quran itu wahyu Allah, tentunya isinya tidak akan bertentangan dengan kitab pendahulunya.

Faktanya Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih tidak disalib, sementara itu Kitab Suci Allah menyatakan bahwa Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk memikul dosa setiap orang yang percaya pada-Nya.
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
Slamet

Balas
*Jhon Lukas
13 March 2017 3:10 am

~
Buat Sdr. TELADAN,

Saudaraku, benarkah dengan keadaan suci Al-Quran adalah Firman Allah? Bukti nyata dari sebuah Firman Allah adalah memasukkan manusia ke Sorga. ini bukti nyata bahwa Taurat dan Injil adalah Firman Allah,
1. Henock, orang yang taat kepada Allah Masuk Sorga baca Taurat Kitab Kejadian 5:24
2. Nabi Ellia, orang yang taat kepada Allah masuk kerajaan sorga baca Kitab, 2 Raja-Raja 2:11.
3. Melalui Yesus Kristus, Kisah penyaliban seseorang yang jahat naik kesorga baca Injil Rasul Besar Lukas 23 :42-43.

Saudaraku, sebesar apapun harapan Muhammad dengan sholat 5 waktu, isra miraj, amal, sedekah, puasa tidak mendapatkan sorga,

Kesimpulan nya Al-Quran berbeda dengan Injil. Injil Firman Allah, Al-Quran sejenis bisikan Jin.

Balas
staff
18 March 2017 2:21 pm
Balasan ke  *Jhon Lukas

~
Saudara John,

Terima kasih untuk komentarnya.

Benar! Kitab Suci Injil tidak hanya menunjukkan bahwa manusia telah jatuh dalam dosa. “. . . semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).

Namun juga menyatakan bahwa manusia dapat melepaskan diri dari hukuman kekal di nereka melalui percaya kepada Isa Al-Masih.

Kitab Suci Injil berkata, “Sebab upah dosa ialah maut [neraka]; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).

Ketika seorang berdosa, menerima Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat pribadi, maka Allah akan menghapus hukuman atas dosa-dosanya tersebut.(Injil, Rasul Besar Matius 15:19-20).
~
Slamet

Balas
# TELADAN #
13 March 2017 7:05 am

~
Sdr. Jhon Lukas,

Bagi saya apapun yang saudara katakan bahwa Muhammad tidak akan mendapatkan surga dan mengatakan bahwa Al-Quran adalah bisikan Jin.
Tidak menjadi problem.

Tugas saya di sini hanyalah menyampaikan. Sebagaimana yang telah saya jelaskan kepada saudara ciri-ciri kitab suci adalah:
1. Mencantumkan wahyu /ayat-ayat Allah sesuai menurut bahasa aslinya. lnjil dengan bahasa lbrani dan Al Quran dengan bahasa Arab.
2. Adapun Alkitab yang saudara pakai/imani sekarang ini tidak lain adalah sebuah kita terjemahan.

Pertanyaan saya: Kenapa si penerbit tidak mencantum/melampirkan ayat-ayat sucinya dalam bahasa lbrani.

Balas
staff
18 March 2017 2:45 pm
Balasan ke  # TELADAN #

~
Saudara Teladan,

Alkitab telah diterjemahkan dari bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani ke dalam bahasa-bahasa lain. Terjemahan ini membuat Firman Allah tersedia bagi ribuan juta orang yang tidak dapat memahami bahasa-bahasa asli Alkitab.

Kini Alkitab telah diterbitkan, secara lengkap atau sebagian, dalam lebih dari 2.000 bahasa. Dari sudut jangkauan bahasa, hal ini berarti lebih dari 90 persen penduduk bumi dapat membaca setidaknya sebagian dari Alkitab.

Oleh karena itu apabila setiap terjemahan Alkitab ini disertakan bahasa aslinya, tentunya akan sangat tebal sekali dan tidak praktis.
~
Slamet

Balas
# TELADAN #
13 March 2017 7:47 am

~
Sdr.Jhon Lukas,

Adakah dalam agama Kristen diajarkan ayat-ayat wahyu yang berbahasa lbrani kepada umat nya? Lalu kenapa kenapa ayat-ayat yang berbahasa lbrani berubah menjadi berbahasa Yunani?

Memang Yesus turunan Yunani? Dalam Al-Quran tidak ada disebutkan Alkitab sebagai kitab suci melainkan lnjil. Begitu pun nama Yesus tidak ada dijumpai dalam Al-Quran. Melainkan hanyalah nama lsa Almasihlah.

Anehnya, kenapa orang Kristen yang dominan menyebut-nyebut nama lsa Al-Masih, termasuk Sdr. Jhon Lukas? Apakah ini tidak menjadi permasalahan? Mohon ditenungkan John Lukas.

Balas
staff
18 March 2017 2:51 pm
Balasan ke  # TELADAN #

~
Saudara Teladan,

Pada awalnya Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, Namun pada abad ketiga sebelum kedatangan Isa Al-Masih, bahasa Yunani dijadikan bahasa internasonal sehingga generasi muda Yahudi lebih fasih berbahasa Yunani.

Oleh karena itu penerjemahan kitab Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani dirasakan sangat diperlukan. Kemudian sebuah kitab terjemahan dihasilkan oleh 72 orang penerjemah, dan disebut ‘Septuaginta’ yang artinya tujuh puluh, yaitu angka genap dari jumlah penerjemahnya.

Isa Al-Masih mapun Yesus Kristus adalah orang yang sama. Dia bukan orang Arab tetapi orang Yahudi dari suku Yehuda. “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Kitab Nabi Mikha 5:2).
~
Slamet

Balas
@Jhon Lukas
13 March 2017 11:48 am

~
Buat Sdr. TELADAN,

Saudaraku, tentunya menyampampaikan isi dari Firman Allah dalam bahasa apapun agar dapat dimengerti tidak salah. Dengan demikian kamu dapat membuktikan kekonyolan dari Muhammad yang mengakui Rasul Allah harus mengerti bahasa Arab.

Saudaraku, suatu kebodohan apabila kita membaca tapi tidak mengerti apa maksud dan tujuan yang disampaikan. Itulah sebabnya banyak warga Indonesia ini, masuk Islam tidak mengerti apa isi dari Al-Quran.

Muhammad berkata Qs 5:46: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”

Balas
staff
19 March 2017 6:29 am
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Memang baik apabila seorang Muslim yang menguasai bahasa Arab untuk mempelajari Al-Quran. Sehingga ketika ia membaca Al-Quran, ia tidak hanya sekedar membacanya, tetapi juga mengerti artinya.

Tetapi untuk mengerti Al-Quran pun dapat dilakukan dengan membaca Al-Quran yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Karena yang paling penting bagi kita adalah membaca Kitab Suci dalam bahasa yang kita mengerti? Sehingga kita juga dapat beribadah kepada Allah, menggunakan bahasa yang kita mengerti.

Mengapa? Allah mengerti semua bahasa. Dia bukan Allah yang meninggikan satu bahasa di antara bahasa-bahasa yang lain.
~
Slamet

Balas
@Jhon Lukas
13 March 2017 12:01 pm

~
Buat Sdr. Primadona,

Saudaraku, Mengapa Muhammad dalam Qs 5:46, tidak mengatakan imanilah Al-Quran? Mohon saudara bersedia merenungkan.

Saudaraku, tentunya tidak ada literatur buku Allah, karena tanpa disebutkan penulisnya orang sudah paham, bahwa pemiliknya adalah Allah sendiri. Alkitab diterjemahkan dalam semua bangsa dengan tujuan dan maksudnya agar dipahami semua orang.

Saudaraku, apakah bentuk keaslian tulisan dapat menjamin anda masuk sorga? Tidak bukan, karena bahasa Arab, Ibrani, Yunani sama saja. Tetap Bahasa.

Balas
staff
19 March 2017 6:49 am
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Nabi Muhammad adalah nabi yang jujur dan rendah hati sehingga ia memerintahkan para pengikutnya untuk menimani Injil. Karena dengan mengimani Injil, kita dapat menemukan Terang dalam terang dalam dunia yang penuh kegelapan dan kejahatan.

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Slamet

Balas
# Primadona#
18 March 2017 3:51 am

~
Dear Jhon Lukas,

Saya merasa senang sekali atas dangkalnya pengetahuan anda terhadap Muhammad. Apabila anda benar-benar telah menguasai Al-Quran dan
Hadist, saya percaya Saudara akan tercenung dan mengangguk-anggukan kepala.

Ketahuilah bahwa dalam Al-Quran sendiri Allah mencerita siapa Muhammad yang sebenarnya. Semenjak dia menjadi Rasul banyak tantangan-tangan yang dihadapi. Antara lain: olok-olok, caci maki dalam berdakwah sehingga dilempari batu. Namun berkat ketabahan serta iman yang kuat, Allah selalu melindunginya.

Sebelum Muhammad wafat beliau berwasiat kepada umatnya: Tiada yang aku tinggal buat umatku kecuali Al-Quran dan Sunnahku. Bagi yang beriman kepada keduanya maka selamat dia di dunia maupun di akhirat. Amin.

Balas
# TELADAN #
18 March 2017 4:35 am

~
Saudara Jhon Lukas,

Menurut Sdr Solihin, Slamet maupun Staf lDA bahwa kitab suci umat Kristen adalah Alkitab Perjanjian Baru. Perlu saudara ketahui bahwa 85% dari ayatnya adalah hasil olahan Paulus. Dialah satu-satunyanya rasul menurut agama Kristen yang paling pandai, ahli filsafat, suka memutar balik tetapi licik, penipu pembohong.

Maaf , sebuah ayat KPR yang menceritakan sewaktu Paulus pergi ke Damsyik.Diperjalanan dibawah terik matahari tiba-tiba dia mendengar suara memanggil namanya:”Hai Saulus dari Tarsus. Lalu tanyanya, siapakah engkau TUHAN? Jawab Yesus: Saya adalah Yesus yang telah engkau aniaya. Pertanyaan: Kenapa Paulus menyebut kata TUHAN? Dari mana dia tahu bahwa Yesus itu Tuhan?

Balas
staff
18 March 2017 2:59 pm
Balasan ke  # TELADAN #

~
Saudara Teladan,

Kalau ada seseorang yang menyatakan bahwa hanya 15% dari isi Alkitab (Injil) yang benar-benar merupakan perkataan Yesus. Sedangkan 85% adalah perkataan Rasul Paulus, jelas ini adalah kebohongan yang besar.

Sebagai pengikut Isa Al-Masih, kami meyakini bahwa keseluruhan Alkitab adalah wahyu Allah yang ditulis oleh manusia dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Perjanjian Lama (PL) ditulis dalam bahasa Ibrani, sedangkan Perjanjian Baru (PB) ditulis bahasa Yunani. Roh Kuduslah yang menginspirasi para penulis Alkitab.

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
~
Slamet

Balas
@Jhon Lukas
18 March 2017 6:22 am

~
BuatSdr Teladan,

Suadaraku, Muhammad berkata: “Ketika Isa sampai bukti yang jelas telah mengatakan saya datang kebijaksanaan, dan menunjukkan beberapa dari apa yang Anda tidak setuju Taatilah Allah dan taatilah Isa Al-Masih.”

Yesus Kritus berkata: “Janganlah gelisah hatimu percayalah kepada Allah, percaya juga pada-Ku” (Injil Rasul Besar Johanes 14:1).

Saudaraku, siapakah Yesus Kristus itu? Bukankah Yesus Krisus adalah Allah?

Balas
staff
20 March 2017 1:52 pm
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Kitab Suci Injil mencatat pengakuan Isa Al-Masih, dengan kalimat “… percayalah kepada Allah, percaya juga pada-Ku” ((Injil, Rasul Besar Johanes 14:1).

Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang sehakekat dengan Allah. Karena itu Isa Al-Masih berkuasa menjamin hidup kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Al-Quran juga memberikan gelar ilahi hanya kepada pada Isa Al-Masih yang tidak disandangkan pada nabi-nabi lain. Isa Al-Masih adalah “KalimatNya” (Qs 4:171); “laki-laki yang suci“ (Qs 19:19); dan “memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61).

Tentunya hanya Allah saja yang berhak menyandang gelar ilahi, bukan?
~
Slamet

Balas
@Jhon Lukas
18 March 2017 8:45 am

~
Buat Sdr Primadona,

Saudaraku, anda sangat rendahkan Muhammad, bukankah Yesus Kristus lebih hina dihadapan manusia, bahkan Dia disalibkan.

Saudaraku, bukankah Taurat, Kitab Para Nabi, Zabur dan Injil adalah Firman Allah yg telah diakui oleh Muhammad. Coba perhatikan apa yang dikatakan Muhammad tentang Taurat: “Kami turunkan kitab suci Musa, jangan ragu pertemuan dan membuat pedoman bagi Bani Israel.”

Ucapan Yesus Kristus : “Jikalau engkau percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku sebab ia telah menuliskan tentang Aku” (Injil, Rasul Besar Johanes 5:46).

Balas
staff
20 March 2017 2:04 pm
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Kalau pun Isa Al-Masih menyatakan bahwa Nabi Musa telah menubuatkan tentang kedatangan -Nya ke dunia sungguh sangatlah tepat.

Karena Nabi Musa telah menuliskan sebuah ayat dalam Taurat, Kitab Ulangan 18:18, “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”

Seharusnya umat Muslim bersedia merenungkan, “Mengapa tidak ada ayat dalam kitab pencahulu yang menubuatkan kedatangan nabi Islam?”
~
Slamet

Balas
# Dasar Konyol#
18 March 2017 10:56 am

~
Staf lDA,

Kalian benar-benar terlalu di mana dalam artikel kalian yang mengatakan bahwa Muhammad bukanlah saksi mata menulis soal lsa Al-Masih dalam Al-Quran.

Asal kalian tahu bahwa di sinilah letak kelebihan Muhammad dibandingkan lsa Al-Masih. Dan sebaliknya di sini kekurangan nalar para Staf lDA. Setiap segala sesuatu kalian selalu bersaksi dengan mata. Tetapi kalian lupa masih ada saksi dari
lubuk hati yang paling dalam yaitu iman. Melalui iman inilah semua keraguan kalian terjawab sudah.

Di mana segala sesuatu yang ghaib mengenai peristiwa, kejadian, sejarah semenjak nabi Adam sampai kepada lsa Al-Masih, Allah lah yang mewahyukan kepada Muhammad. Semua tercantum dalam Al-Quran.

Balas
staff
20 March 2017 2:19 pm
Balasan ke  # Dasar Konyol#

~
Apabila benar bahwa Allah yang memberikan segala sesuatu sejak dari Adam sampai Isa Al-Masih kepada Muhammad, tentunya wahyu tersebut tidak ada yang hilang.

Faktanya tidak demikian, dalam Al-Quran tidak ada jaminan keselamatan umat Allah. Pada hal dalam kitab suci pendahulu keselamatan sudah tersedia melalui kematian Isa Al-Masih.

“Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya [Isa Al-Masih] menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet

Balas
@Jhon Lukas
18 March 2017 11:26 pm

~
Buat : Dasar Konyol

Saudaraku, bila saya baca komentar anda, seoah-olah anda putus asa, dan sangat kesal atas apa yang terjadi sebenarnya. Bacalah postingan saya kepada Sdr Teladan, maka kedudukan Allah dengan Yesus Kristus, tidak dapat dibedakan.

Saudaraku, Muhammad, didorong oleh pengikutnya yang setia, untuk medirikan agama baru dengan :
1. Sholat 5 waktu, wajib hukumnya, baik tetapi melangggar ketetapan Allah, Allah berkata Ibadah tidak mengenal ketetapan Waktu, Sebab Allah berkata Muliakanlah Allah Setiap Detik.
2. Muhammad melakukan Isra Miraj, jelas sekali Menghujat Allah [ Yesus Kristus ], tidakkan ada manusia sampai ke sorga, karena harus Melalui Yesus Kristus [ Allah ]. Amin.

Balas
staff
20 March 2017 2:33 pm
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Memang benar Isa Al-Masih itu adalah Allah. Karena Al-Quran menunjukkan kepada kita hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai Kalimat dari Allah. Sebutab ini tidak mungkin diberikan kepada orang lain, bahkan nabi sekalipun.

Dengan menyatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka Isa Al-Masih identik dengan ‘Allah’ itu sendiri. Sebab di mana ada Kalimat Allah, maka di sana pasti ada Allah. Dan di mana ada Allah, maka di sana pulalah Kalimat-Nya, atau Firman-Nya berada.

Isa Al-Masih juga mengaku, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
Slamet

Balas
Anto
19 March 2017 3:21 am

~
Sdr. Dasar,

Oleh anda : Saksi dari lubuk hati yang paling dalam yaitu Iman. Pristiwa, kejadian, sejarah dari Adam sampai Isa Almasih, Allahlah yang mewahyukan kepada Muhammad.

Adakah Allah langsung mewahyukan kepada Muhammad? Tidak bukan. Umat Islam menjawab lewat perantara “Jibril”

Kisah, sejarah, kejadian dari Adam, Abraham, Musa, para nabi, Isa Al-Masih sudah ada tertulis secara terperinci dan lengkap utuh secara kronologis dan berurutan di dalam Alkitab. Lalu mengapa Muhammad ‘membuat’ Al-Quran yang bertentangan dengan Alkitab?

Sdr jawab, Al-Quran itu didapat dari wahyu Alloh Swt lewat Jibril, memang begitu, imani saja.

Kalau doktrin sudah melekat pisang warna kuning bisa dibilang hitam. Doktrin itu membutakan nalar sehat.

Balas
staff
20 March 2017 2:48 pm
Balasan ke  Anto

~
Saudara Anto,

Terima kasih atas komentarnya, memang wahyu Allah yang tertulis dalam Alkitab itu sudah terperinci, berurutan dan utuh.

Nabi Islam tidak perlu menolak sebagian ayat-ayat Alkitab. Seharusnya isi Al-Quran itu menyesuaikan diri dengan isi Alkitab. Sebab Alkitab lebih dulu ada dari Al-Quran.
~
Slamet

Balas
Anto
19 March 2017 5:48 am

~
Allah bertemu langsung dengan Musa dan memberi Ketetapan-Nya bagi umat pilihan-Nya. Juga Roh Allah secara langsung berbicara kepada para nabi untuk menegur mengingatkan kesalahan, dosa umat agar kembali kepada ketetapan-Nya.

Jadi menyangkut ketetapan Allah untuk hidup manusia, Allah sendiri secara langsung turun kepada para nabi, dan ketetapan Allah itu semakin jelas dan tegas dan nyata dengan Allah sendiri turun mengambil rupa manusia yaitu Isa Al-Masih, sehingga kita mengenal pribadi Allah yang sesungguhnya. Allah tidak pakai perantara malaikat-Nya.

Mengenai para malaikat, tugas mereka menyampaikan berita lahirnya sang juruselamat dan pendahulu-Nya, bukan penyampai ketetapan-Nya.

Al-Quran: ‘Jibril’ penyampai ketetapan. Jelas perlu dipertanyakan.

Balas
staff
20 March 2017 3:13 pm
Balasan ke  Anto

~
Saudara Anto,

Kami sependapat dengan pandangan saudara bahwa Roh Allah saja yang dapat menginsyafkan seseorang.

Dan pemberitaan firman Allah tidak akan mampu menyadarkan umat manusia jika ia tidak disertai dengan kuasa Roh Kudus. Sebab hanya kuasa Roh Kudus yang mampu menyadarkan seseorang tentang dosa-dosa mereka sehingga mereka bertobat.

“Dan kalau Ia datang Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:8).
~
Slamet

Balas
# TRIMURTI #
21 March 2017 7:31 am

~
Apabila dibandingkan Al-Quran dengan Alkitab sangat jauh berbeda. Melalui Al-Quran, Allah memberitahukan bahwa Alkitab/lnjil yang sekarang sudah tidak murni lagi karena terdapat pasal /ayatnya yang telah dihilangkan antara lain tentang akan datangnya seorang rasul sesudah lsa As yaitu Muhammad SAW.

Malahan dalam kitab lnjil Barnabas memang ada menyebutkan. Akan tetapi oleh umat Kristen perihal ini ditolak mentah-mentah. Mereka mengatakan bahwa lnjil Barnabas itu palsu (tidak bisa dipercaya). Demi mendukung penolakan tentang lnjil ini mereka tidak segan-segannya memunculkan seorang guru besar dari Univ.Al Azhar Kairo untuk mengklaim lnjil Barnabas tersebut.

Balas
staff
21 March 2017 9:05 pm
Balasan ke  # TRIMURTI #

~
Saudara Trimurti,

Walaupun nabi saudara mengetahui bahwa Alkitab tidak menubuatkan tentang kedatangannya, namun nabi saudara yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada sekarang masih benar. Jika tidak demikian, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang Islam mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu. “Kami [Allah] . . . telah memberikan … Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) … Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:45-46).

Jelas Injil Barnabas adalah injil yang palsu, walaupun tidak sedikit umat Muslim yang mengakui bahwa adalah Injil yang asli. Bagaimana kita mengetahui Injil yang asli? Injil yang asli selalu menyatakan bahwa Isa Al-Masih telah mati, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga untuk menebus manusia dari perbudakan dosa.

“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet

Balas
# TRIMURTI #
21 March 2017 8:32 am

~
Walau bagaimanapun juga bagi umat lslam, hal ini sudah merupakan suatu sinyal tentang kebenaran/fakta. Sekaligus didukung oleh Al-Quran Semakin gencar umat Kristen berusaha keras untuk menghujat/ memojokkan agama lslam maka semakin jelaslah kebenarannya.

Lain halnya dengan Alkitab. Sadar atau tidak dengan sengaja umat Kristen terutama si penulis Alkitab tidak melampirkan ayat-ayat lnjil aslinya yang berbahasa lbrani. Mereka lebih mementingkan maksud dari isi Alkitab daripada ayat-ayat itu sendiri. Sehingga terjemahan ayat-ayat itulah yang mereka namakan kitab suci.

Balas
staff
21 March 2017 9:28 pm
Balasan ke  # TRIMURTI #

~
Kami tidak bermaksud memojokkan ajaran Islam melainkan menyatakan sebuah kebenaran tentang Isa Al-Masih yang selama ini tidak diperhatikan oleh umat Islam. Dimana Al-Quran sendiri yang menunjukkan bahwa Dia adalah pribadi yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).

Jelas tidak ada perbedaan isi Alkitab yang ditulis dalam bahasa asli maupun terjemahan. Alkitab pada saat ini sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia, sehingga kalau isinya diubah sedikit saja pasti ketahuan. Saat ini sudah banyak naskah Alkitab yang tersebar di mana-mana sehingga sangat tidak mungkin mengubah semua naskah yang ada, bukan?

Juga, bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya karena yakin Firman ini adalah wahyu Allah? Lantas, untuk apa orang Kristen berusaha mengubah / merusak Kitab Suci-nya sendiri? Keuntungan apa yang akan didapat dari melakukan hal itu?
~
Slamet

Balas
# TRIMURTI #
21 March 2017 3:07 pm

~
Staf lDA,

Al-Quran tidak mengakui Alkitab karena ada beberapa ayat-ayat nya sengaja dihilangkan guna untuk kendapatkan keuntungan yang tidak seberapa. Sebaliknya Alkitab banyak mengutip ayat-ayat Al-Quran guna mendukung pembenaran tentang
lsa Al-Masih.

Balas
staff
2 May 2017 8:26 am
Balasan ke  # TRIMURTI #

~
Saudara Trimurti,

Kalau kita perhatikan sekilas, tampaknya Alkitab dan Al-Quran adalah tulisan yang mencatat beberapa peristiwa yang kita anggap memiliki akar cerita yang sama termasuk kesamaan tokoh, tempat, waktu dan peristiwa.

Namun tidaklah demikian, Alkitab mencatat peristiwa terdahulu dan kemudian Al-Quran mengulanginya. Masalahnya apabila Al-Quran diperhadapkan dengan fakta sejarah maka tampaklah perbedaan tersebut. Dan yang paling krusial Al-Quran menuduh bahwa Alkitab telah merubah sejarah yang sebenarnya.

Misalnya, Alkitab mencatat nama anak yang dikorbankan Ibrahim adalah Ishak. Sebaliknya, Al-Quran menyakini bahwa dia adalah Ismail.
~
Slamet

Balas
# KUCING GARONG#
24 March 2017 7:39 am

~
Saudara Jhon Lukas,

Apakah memahami Qs 5:46? Jelasnya ada lanjutannya ayat tersebut yaitu Qs 5:47. Dimana tertulis, “Hendaklah pengikut lnjil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya …”

Jadi yang dibahas di sini adalah masalah pengikut lnjil bukan Al-Quran. Allah menceritakan masalah pengikut lnjil kepada Muhammad. Baca Qs 5:47 baik-baik agar Saudara benar-benar mengerti.

Lain halnya dengan Muhammad. Sebelum beliau wafat telah berwasiat yang menyebutkan: “Wahai umatku, tidak ada wasiat yang aku tinggalkan buat kalian kecuali Al-Quran dan Sunnahku. Bagi siapa berpegang serta mengamalkan kedua-duanya maka selamatlah di dunia maupun akhirat.”

Balas
staff
7 May 2017 2:41 pm
Balasan ke  # KUCING GARONG#

~
Saudara Kucing,

Sebenarnya Al-Quran tidak pernah mempermasalahkan pengikut Injil atau pengikut Isa Al-Masih. Al-Quran justru memuji pengikut Injil /orang Kristen? “Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam, dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang” (Qs 57:27).

Jelas Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa (orang Kristen) diberi Allah rasa santun dan kasih sayang. Jelas ini sebagai pujian, bukan?
~
Slamet

Balas

Primary Sidebar

Artikel Terbaru

  • Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?
  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Teladan Nabi Dalam Kehidupan Menolong Masuk Surga
  • Benar Atau Hoax? Ada Bukti Ketuhanan Isa Al-Masih Di Al-Quran?
  • Saya Melakukan Berbagai Macam Dosa Syirik. Apa Solusinya?
  • Mengapa Akhirnya Dua Mukmin Yakini Kristen Yang Benar?
  • Mengapa Nabi Isa Tidak Berdosa Menurut Islam dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Al-Quran Mendukung Alkitab Sepenuhnya?
  • Ilmuwan Dapat Membaca Alkitab Tertua Di Dunia
  • Apakah Isi Kitab Injil Asli? Apakah 1 atau 4 Injil?
  • Apakah Benar Isi Kitab Injil ada Dalam Al-Quran?
  • Cara Muslim dan Nasrani Pasti Mendapatkan Cahaya Allah di…

Footer

Hubungi Kami

Apabila Anda memiliki pertanyaan / komentar, silakan menghubungi kami dengan menekan tombol di bawah ini.

Hubungi Kami

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
App Isadanislam
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Al-Quran. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membahas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz